Anda di halaman 1dari 7

FAKTOR-FAKTOR GIZI KERJA PADA PENGENDARA OJEK ONLINE

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Akhir Gizi Kerja dan Gizi Olahraga
Dosen Pengampu Dr. Isna Qodrijati,dr.M.Kes
Minat Utama Clinical Nutrition

Oleh
Ma’rifatul Khoiriyah Ayda
NIM. S532008023

PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET
SURAKARTA
2021
PENDAHULUAN

Era globalisasi dan perkembangan teknologi, gaya hidup dan konsumsi pangan
masyarakat mengalami perubahan terutama pada masyarakat tinggal diperkotaan. Pesatnya
perkembangan tekologi berdampak pada pekerjaan yang serba online seperti pengendara
ojek online. Kepadatan jalan juga menyebabkan masyarakat lebih memilih pengendara ojek
online dibandingkan dengan kendaraan sendiri. Total pengendara ojek online di Indonesia
sekitar 2.500.000, hasil survey menunjukkan bahwa 77% mitra berusia 20-39 tahun, 15%
mitra pengendara merupakan luusan perguruan tinggi/ sekolah dan 83% mitra pengendara
berpendidikan SMP-SMA (Lembaga Demografi Universitas Indonesia, 2018)
Pekerja yaitu salahsatu penunjang terhadap produksi, ketrampilan yang dimiliki setiap
orang. Telah daitur dalam UU nomor 13 tahun 2013 bahwa pemenuhan gizi kerja yang
sesuai dengan status gizi pada setiap pekerja bertujuan untuk mencapai dan meningkatkan
efisiensi. Gizi merupakan zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh manusia untuk dapat
melakukan kegiatan dalam sehari-hari. Gizi seimbang yaitu kebutuhan gizi yang harus
tercukupi hal ini dapat digunakan dalam proses tubuh (Kemenkes RI, 2017).
Gizi kerja adalah gizi yang diperlukn oleh pekerja untuk memenuhi kebutuhan yang
sesuai dengan pekerjaan seseorang (Ramadhanti, 2020). Semakin baik status gizi seseorag
maka semakin baik kualitas fisiknya pekerja, serta pemenuhan kecukupan gizi pada pekerja
merupakan salahsatu bentuk upaya peningkatan suatu derajat kesehatan pada pekerja. Gizi
kerja perlu diperhatikan karena pengaruh terhadap status gizi pekerja terhadap kualitas fisik
serta imunitas pekerja (Risaldi et al., 2019). Selain itu, faktor penurunan produktivitas
tenaga kerja yaitu pada gizi dan kesehatan, fisiologis, dan beban kerja (Kemenkes RI,
2017). Menurut penelitian lain menyatakan kebugaran jasmani dipengaruhi oleh beberapa
faktor geneitik, umur, jenis kelamin, aktivitas fisik, istirahat, gaya hidup dan status gizi
(Lifetime, 2017). Menurut penelitian lain mengatakan bahwa sebagian besar pengendara
ojek online memiliki konsumsi pangan yang salah yaitu makan yang tidak teratur dan tidak
mengonsumsi jenis makanan bergizi sesuai yang dibutuhkan oleh tubuh. Hal ini akan
mempengaruhi status gizi pekerja pengendara ojek online. Status gizi kurang atau lebih
cenderung memiliki gerakan yang lamban dan mudah merasakan kelelahan yang
menyebabkan berkurangnya produktivitas kerja (Husnah, 2020). Hal ini sejalan dengan
penelitian, bahwa kelelhan pada pengendara ijek online yaitu ketidakseimbangan antara
usia, jam kerja dan total jarak tempuh (Nurhafizhah et al., 2018).

PEMBAHASAN
Faktor-faktor yang mempengaruhi gizi pekerja pada pengendara ojek online yaitu
pola makan yang kurang diperhatikan, kelelahan, dan kebugaran jasmani yang kurang
diperhatikan yang akan berdampak pada status gizi. Oleh sebab itu, perlunya pemenuhan
nutrisi yang sesuai pemenuhan kebutuhan.Tubuh memerlukan makanan untuk memperbaiki
sel yang rusak, pertumbuhan dan memelihara tubuh. Manusia bekerja jika memiliki energi
cukup dapat meningkatkan produktivitas.
Pola makan merupakan salahsatu faktor yang mempengaruhi gizi pekerja pada
pengendara ojek online. Pemerintah telah menerbitkan pedoman gizi seimbang (Kemenkes
RI, 2017). Hasil penelitian mengenai jenis makanan dan frekuensi makan pada pengendara
ojek online makanan pokok yang sering dikonsumsi >1x/ hari berupa nasi. Selain itu,
mengonsumsi roti disela-sela waktu jam istirahat atau mangkal(Husnah, 2020). Hal ini
sejalan dengan penelitian mengenai jenis dan frekuensi makan pekerja pada jenis makanan
pokok yang paling dikonsumsi sebesar 100%(khairani Ritonga et al., 2019). Tubuh
memerlukan energi yang dapat digunakan untuk bekerja dan aktivitas sehari-hari. Jenis
makanan lau-pauk yang sering dikonsumsi pengerndara ojek online yaitu telur (Husnah,
2020). Pengendara ojek online konsumsi energi kurang disebabkan akaren kejar target
ordean dan tidak mementingkan akan makan yang sesuai dengan jadwal. Makan lauk-pauk
banyak mengandung protein yang berfungsi untuk zat pembangun, pertumbuhan dan
mengganti sel-sel yang mati. Apabila seseorang kelebihan protein menyebabkan obesitas,
sedangkan ketika kekurangan protein menyebabkan letih dan lesu sehingga dapat
menurunkan produktivitas kerja (Almatsier, 2003). Jenis sayuran yang paling banyak
dikonsumsi yaitu sayur dau ubi, dan yang jarang dikonsumsi yaitu sayur kol. Konsumsi
buah-buah dianjurkan setiap hari namun yang sering dikonsumsi yaitu buah papaya.
Kurang variasinya konsumsi sayuran dan buah pada pengendara gojek dikarenakan lebih
banyak makan diluar rumah dan kurangnya selektif(Husnah, 2020).
Kurangnya konsumsi energi disebabkan konsumsi makan yang kurang dan
frekuensi hanya 2x sehari karena lebih mengejar target orderan dan tidak mementingkan
makan yang sesuai dengan jadwal makan yaitu 3x dalam sehari. Hal ini berpengaruh pada
daya kerja dan kreatifitas serta dapat menurunkan produktivitas kerja, malas dan
mengantuk. Apabila hal ini berlanjut mempengaruhi status gizi yang mudah terkena
penyakit infeksi. Rata-rata konsumsi protein dalam pekerja pengendara ojek online dapat
dikategorikan kategori baik. (Husnah, 2020).
Status gizi merupakan keadaan kesehatan seseorang, ketika pekerja pengendara ojek
online memiliki permasalahan status gizi dapat mempengaruhi produktivitas kerja.
Permasalah gizi yang kurang atau lebih mencerminkan cerminan asupan makan pengendara
ojek online masih belum baik. Faktor yang menyebabkan permasalah gizi pada pekerja
pengendara ojek online yaitu ketidakseimbangan asupan yang masuk dengan asupan yang
dikeluarkan. Tingginya asupan makanan dalam jumlah berlebihan secara terus menerus
menyebabkan berat badan meningkat dan berdampak pada penyakit degenerative.
Kelelahan kerja menunjukkan kondisi dimana hilangnya kapasitas kerta dan ketahan
tubuh yang menurun. Rata-rata kelelahan kerja pada pengendara ojek online termasuk
kategori sedang (Husnah, 2020). Umur seseorang berhubungan dengan kelelahan setiap
infividu (Galbi,2015). Tingginya kondisi lelah maka produktivitas semakin menurun, dan
berpotensi seperti kecelakaan. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga tenaga dan
daya tahan tubuh. Kelelahan kerja berdasarkan lama bekerja menunjukkan rata-rata kerja
selama >8 jam perhari.(Husnah, 2020). Hal ini sejalan dengan penelitian yang berhubungan
signifikan anatara lama kerja dengan nilai signifikasn sebesar 0.045, dimana bekerja selama
>8jam perhari (Saputra, 2017). Secara fisiologis, waktu kerja lebih dari 8jam/hari sangat
melelahkan untuk pekerja. Kondisi lelah fungsi panca indera tidak dapat berjalan dengan
normal. Semakin lama waktu kerja mengakibatkan gangguang kesehatan yang
menyebabkan penurunan produktivitas kerja (Ramadhanti, 2020). Hubungan konsumsi
energi yang kurang dapat meningkatkan kelelehan kerja, menunjukkan hasil uji korelasi
menggunakan rank spearman nilai p=0.001 (p<0.05) (Sari dan Muniroh, 2017). Kecukupan
protein dalam tubuh dapat menuntukan kualitas kehiduoan yang dimiliki oleh tubuh, hal ini
dapat membuat daya tahan tubuh semakin lama (Husnah, 2020). Pengendara ojek online
yang memiliki status gizi normal tidak banyak mengalami kelelahan kerja, hal ini
disebabkan pengendara mengonsumsi makanan sesuai dengan kalori yang dibutuhkan.
Pengendara ojek online dengan permassalah gizi dapat mempengaruhi keseringan kelelhan
dan daya turun (Husnah, 2020).
Masa bekerja yaitu akumuluasi waktu dimana pekerja telah memegang pekerjaan
(Husnah, 2020). Hasil penelitian Husnah (2020) sampel yang digunkan lama bekerja lebih
dari 8jam bekerja. Hal ini sesuai dengan peneltian Meilani (2019) menyatakan bahwa
pengendara ojek online bekerja terbanyak lebih dari 8 jam perhari (70,7%). Penelitian
Johan (2017) menyatakan bahwa lama kerja lebih sedikit tanpa memperhatikan waktu
istirahat dapat menimbulkan kelelehan lebih tinggi. Hal ini dipengaruhi dari waktu istriahat
pengendara ojek online. Pengendara bekerja lebih banyak memperhatikan waktu istirahat
yang cukup dapat memiliki tingkat kelelahan yang rendah. Selain itu,menurut penelitian
menyatakan pengaruh umur terhadap pendapatan driver transportasi online di padang
berpengaruh positif tetapi tidak signifikan, karena untuk mendapatkan besar atau tidak
bukan tergantung dari umur (Mirza, 2016).
Kebugaran jasmani dipengaruhi oleh bebrapa faktor yaitu genetic, jenis kelamin,
umur, aktivitas fisik, riwayat kesehatan dan gaya hidup serta status gizi (Lifetime, 2017).
Status gizi dapat dilihat dari IMT maupun lingkar lengan. Status gizi dan kebugaran
jaasmani diperlukan untuk mencapai produktivitas kerja, meningkatkan konsentrasi dan
mengurangi risiko kecelakan kerja maupun kelelhan kerja. Menurut penelitian (Pratama &
Sutiari, 2020)terdapat hubungan antara status gizi dengan tingkat kebugaran jasmani
sebagian besar 81,1%. Jadi semakin besar nilai IMT semakin rendah nilai tingkat
kebugaran jasmaninya. IMT merupakan rasio standar berat terhadp tinggi, yang sering
digunakan sebagai indicator umum menggambarkan status gizi seseorang. Oleh karena itu,
menjaga daya tahan tubuh untuk keselamatan kerja sangat diperlukan telebih pengendara
ojek online membawa penumpang.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi gizi
pekerja pada pengendara ojek yaitu memperhatikan pola makan, kebugaran jasmani, dan
faktor kelelahan, agar dapat meningkatkan produktivitas dan peforma pekerja pengendara
ojek online, sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan produktivitas.
DAFTAR PUSTAKA

Husnah, J. (2020). Gambaran Perilaku Konsumsi Pangan , Status Gizi dan Tingkat
Kelelahan Kerja pada Pengendara Ojek Online di Kawasan USU Tahun 2019.
Kemenkes RI. (2017). Gizi Dalam. 117-99 ‫; ص‬8 ‫شماره‬.
khairani Ritonga, Nasution, E., & Sudaryati, E. (2019). Gambaran Pola Makan dan Status
Gizi Pada Pekerja Buruh Panen (PENDODOS KELAPA SAWIT) PTPN IV UNIT
AJAMU KECAMATAN PANAI HULU KABUPATEN LABUHANBATU. Concept
and Communication, null(23), 301–316.
Lembaga Demografi Universitas Indonesia. (2018). Dampak GO-JEK terhadap
Perekonomian Indonesia. -, 1–24.
https://www.kompasiana.com/itaapriyanti2452/5d2c95b50d823055a046ad73/dampak-
Lifetime. (2017). Principles of Exercise , Fitness and Health.
Mirza. (2016). Jurnal Ilmu Ekonomi.
Nurhafizhah, T., Susilowati, I. H., Maulana, A., & Habibullah, M. F. (2018). Safety and
Fatigue Risk Factors among Online Motorcycle Drivers in Depok City, Indonesia.
KnE Life Sciences, 4(5), 702. https://doi.org/10.18502/kls.v4i5.2600
Pratama, Y., & Sutiari, N. K. (2020). Hubungan Status Gizi Dengan Tingkat Kebugaran
Jasmani Pada Driver Ojek Online. Jurnal Gizi Prima (Frime Nutrition Journal), 5(1),
65–74.
Ramadhanti, A. A. (2020). Status Gizi dan Kelelahan terhadap Produktivitas Kerja. Jurnal
Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 11(1), 213–218.
https://doi.org/10.35816/jiskh.v11i1.251
Risaldi, R., Wirapuspita, R., & Kamarudin, I. (2019). Hubungan Status Gizi dengan
Tingkat Produktivitas Pekerja Wanita di PT. Idec Abadi Wood Industries Tarakan.
Jurnal Kesehatan, 5(1), 52–59. https://doi.org/10.25047/j-kes.v5i1.43

Anda mungkin juga menyukai