Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

APEL HITAM
( APLIKASI EDUKASI POLA HIDUP SEHAT DAN GIZI SEIMBANG )

BIDANG KEGIATAN
PKM GAGASAN TERTULIS

DIUSULKAN OLEH :
A Sandy Wardana ; 1811102413001; 2018
Achmad Nur Faisal ; 1811102413003; 2018
Vira Selvi Yonika ; 17111024130127; 2017

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR


2019

i
PENGESAHAN USULAN PKM GAGASAN TERTULIS

ii
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................................. i
PENGESAHAN USULAN PKM GAGASAN TERTULIS ............................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
1. Pendahuluan ................................................................................................... 1
1.1 Tujuan ................................................................................................................. 3
1.2 Manfaat ............................................................................................................... 3
1.3 Ruang Lingkup.................................................................................................... 3
1.4 Luaran ................................................................................................................. 3
2. Gagasan........................................................................................................... 4
2.1 Kondisi terkini ........................................................................................................ 4
2.2 Solusi yang pernah diterapkan untuk memperbaiki kondisi pencetus gagasan....... 4
2.3 Kondisi jika gagasan diimplementasikan ................................................................ 4
2.4 Pihak-Pihak yang Dipertimbangkan Dapat Membantu........................................... 4
2.5 Langkah-Langkah Strategis untuk Mengimplementasikan Gagasan ...................... 5
3. Kesimpulan ..................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 7
Lampiran 1. Format JadwalKegiatan ................................................................. 8
Lampiran 2. Biodata Ketua dan Anggota ........................................................... 9
Lampiran 4. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan PembagianTugas ........ 14
Lampiran 5. Surat PernyataanKetuaPelaksana .............................................. 15

iii
1

1. Pendahuluan
Secara Internasional, keberhasilan pembangunan diukur dengan
Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yaitu ukuran agregat yang
dipengaruhi oleh tingkat ekonomi, pendidikan dan kesehatan. Kualitas SDM
di Indonesia yang masih tertinggal dari negara lain ditunjukkan dengan
posisi IPM Indonesia pada urutan ke-108 dari 177 negara seperti Malaysia
pada urutan ke-56, Filipina pada urutan ke-77, Thailand pada urutan ke-67,
Singapura pada urutan ke-22, serta Brunei pada urutan ke-25 (Budiono,
2013).
Tujuan utama pembangunan nasional ialah peningkatan kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM) secara berkelanjutan. Kualitas sumber daya
manusia merupakan faktor utama keberhasilan pelaksanaan pembangunan
nasional. Sumber daya manusia yang berkualitas ialah individu yang
memiliki fisik yang tangguh, mental yang kuat, kesehatan yang baik dan
cerdas. Hal ini sangat ditentukan oleh status gizi yang baik. Status gizi
dipengaruhi oleh konsumsi pangan dan aktivitas fisik seseorang (Soraya,
Sukandar, & Sinaga, 2017).
Keadaan gizi yang baik merupakan syarat utama kesehatan yang
berdampak pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Menurut WHO
(World Health Organization) gizi buruk ditentukan berdasarkan indikator
antropometri Berat Badan (BB) menurut Tinggi atau Panjang Badan (TB)
dengan Z-Skor BB/TB ≤ 3 SD dan ada atau tidaknya odema (Oktavia,
Widajanti, & Aruben, 2017).
Konsumsi pangan merupakan faktor utama dalam pemenuhan
kebutuhan gizi dalam tubuh seseorang. Zat gizi berfugsi sebagai sumber
tenaga, mengatur proses metabolisme, memperbaiki jaringan tubuh serta
pertumbuhan. Pemilihan bahan pangan dan penentuan jumlah makanan yang
dikonsumsi dipengaruhi oleh pengetahuan gizi. Pengetahuan tentang gizi
merupakan hal yang mempengaruhi status gizi seseorang secara tidak
langsung dan merupakan landasan dalam menentukan konsumsi makanan
(Soraya, Sukandar, & Sinaga, 2017).
Aktivitas fisik juga memiliki peranan yang penting dalam pencapaian
Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Aktivitas fisik yaitu suatu
gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka serta memerlukan
pengeluaran energi. Kurang aktivitas fisik merupakan faktor risiko keempat
kematian global yang menyebabkan sekitar 3,2 juta kematian. Proporsi
aktivitas fisik seseorang tergolong kurang aktif secara umum di Indonesia
sebesar 26,1% dan di Jawa Barat sebesar 20,5%. Penurunan aktivitas fisik
disebabkan karena banyaknya waktu luang, perilaku menetap pada
pekerjaan rumah, serta peningkatan alat transportasi. Kebugaran jasmani
pada diri seseorang akan memberikan pengaruh terhadap kinerja,
2

produktivitas kerja, serta mempengaruhi kualitas fisik seseorang (Soraya,


Sukandar, & Sinaga, 2017).
Era ini, perkembangan yang sangat pesat dari teknologi sensor,
interkoneksi, serta analisis data memunculkan gagasan untuk
mengintegrasikan seluruh teknologi tersebut ke dalam berbagai bidang
industri. Industri 4.0 menawarkan banyak manfaat, namun memiliki
tantangan yang harus dihadapi. Drath dan Horch (2014) berpendapat bahwa
tantangan yang dihadapi oleh suatu negara ketika menerapkan Industri 4.0
ialah munculnya resistansi terhadap perubahan demografi dan aspek sosial,
ketidakstabilan kondisi politik, keterbatasan sumber daya, risiko bencana
alam dan tuntutan penerapan teknologi yang ramah lingkungan (Prasetyo &
Sutopo, 2018).
Dunia dan terkhusus pada negara Indonesia sedang memasuki era
industri baru yang ditandai dengan era digitalisasi di berbagai sektor
kehidupan. Perubahan dinamika dari laju pergerakan yang semula
tersentralisasi bahwa manusia sebagai subyek elan vital dalam
perkembangan ekonomi telah mengalami pergeseran secara perlahan
digantikan oleh otomatisasi mekanis dan digitalisasi teknologi dalam
pergerakan roda perekonomian (Suwardana, 2017).
Sektor kesehatan merupakan sektor yang paling mungkin terdampak
oleh revolusi industri 4.0. Sektor kesehatan juga sangat mungkin
mendapatkan keuntungan dari dari bergabungan sistem fisika, digital, dan
biologi. Walau mungkin saja juga sebagai yang sangat tidak siap
menerimanya. Hal ini diperkuat hasil survei terhadap 622 pemimpin bisnis
dari berbagai industri di seluruh dunia oleh The Economics Intelligence
Unit. Saat ini teknologi konsumen yang memakai telepon genggam serta alat
kebugaran yang dipakai sehari-hari dapat mengumpulkan berbagai data
secara detail tentang kesehatan dan status kebugaran seseorang. Data seperti
ini berpotensial untuk mentransformasikan, tidak hanya kesehatan individual
dan keperluan medisnya, namun juga pada penelitian kesehatan. Suatu studi
yang dilakukan oleh The Economics Intelligence Unit menyatakan bahwa
50% dari para dokter percaya bahwa teknologi telepon pintar sangat
memberdayakan pasien agar mampu berperan dalam mengatur kesehatan
mereka secara proaktif (Tjandrawinata, 2016).
Oleh karena adanya permasalahan diatas maka muncul ide/gagasan
untuk membuat aplikasi yang berkaitan dengan gizi seimbang serta yang
mengatur tentang pola hidup sehat yang dinamakan Aplikasi Edukasi Pola
Hidup Sehat dan Gizi Seimbang (APEL HITAM). Harapannya dengan
adanya aplikasi ini asupan gizi seimbang dimasyarakat mampu terpenuhi
dan pola hidup sehat di masyarakat dapat diaplikasikan secara terus menerus
dan berkelanjutan sehingga rencana pembangunan nasional yaitu
menghasilkan Sumber Daya Masyarakat yang berkualitas dapat tercapai
3

1.1 Tujuan
Pembuatan aplikasi ini bertujuan agar masyarakat luas, dapat mengetahui
gizi seimbang dan pola hidup sehat agar bisa menjaga kesehatan masyarakat.
Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi di era revolusi 4.0 yang
mempermudah untuk memperkenalkan gagasan ini.
1.2 Manfaat
1. Memberikan ide baru bagi pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi
kurangnya pengetahuan kesehatan gizi pada masyarakat luas.
2. Membentuk pola hidup yang lebih sehat kepada masyarakat dalam
mengonsumsi makanan yang sehat.

1.3 Ruang Lingkup


- Puskesmas
- Rumah Sakit
- Spesialis Gizi
- Tenaga Kesehatan
- Penderita gizi buruk
- Masyarakat umum :
• Anak-anak
• Remaja
• Dewasa
• Pra-lansia
• Lansia
- Laki-laki dan Perempuan

1.4 Luaran
Yang diharapkan dalam PKM-GT ini dengan judul Aplikasi Edukasi Pola
Hidup Sehat dan Gizi Seimbang (APEL HITAM). adalah menjadi artikel
ilmiah seperti jurnal agar dapat dibaca oleh masyarakat umum dan menjadi
sumber referensi untuk penelitian selanjutnya serta menghubungkan dengan
revolusi 4.0
4

2. Gagasan
2.1 Kondisi Terkini
Gagasan ini kami dapatakan dari diskusi kelompok dengan satu
pemikiran yang ingin membuat pergabungan pola hidup sehat/gizi
seimbang, dengan perkembangan zaman dan dapat berkelanjutan serta
dapat di aplikasikan disetiap kalangan masyarakat.
Gagasan ini juga sangat membantu dari keresahan yang kami dengar
dari berita, wawancara serta melihat data sehingga ini yang
menguatkan kami untuk membuat sebuah aplikasi ini.
2.2 Solusi yang Pernah Diterapkan Untuk Memperbaiki Kondisi
Pencetus Gagasan
Sebelumnya sudah ada sebuah materi dan kegiatan yang
berhubungan dengan gizi seimbang dan pola hidup sehat jadi dengan
adanya aplikasi ini lebih mempermudah dari yang paham tentang gizi
dan pola hidup sampai yang awam sehingga kami memperbaiki dan
membuat aplikasi yang sesuai kebutuhan kesehatan.
2.3 Kondisi Jika Gagasan Diimplementasikan
Perangkat lunak atau aplikasi APEL HITAM ini dapat
mempermudah masyarakat untuk mengetahui jumlah gizi pada
makanan yang akan dikonsumsi. Dalam hal ini dapat dibayangkan
apabila aplikasi ini terwujud maka masyrakat membuat asupan
makanan menjadi lebih sehat sesuai gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.

2.4 Pihak-Pihak yang Dipertimbangkan Dapat Membantu


2.4.1 Pemerintah terkhusus Kemeterian Kesehatan Republik
Indonesia (Kemenkes RI) di bagian bidang ahli gizi.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia berperan untuk
mempromosikan mengenaik gizi seimbang yang harusnya
dikonsumsi seseorang ataupun masyarakat. Peran dari ahli gizi
ialah menetapkan standar gizi masyarakat agar Indonesia
memiliki Sumber Daya Manusia yang produktif karena gizi
yang dikonsumsinya seimbang.
2.4.2 Mobile App Developer. Orang yang berprofesi sebagai pembuat
aplikasi dari gagasan yang telah dibuat.
2.4.3 Masyarakat sebagai pengguna/konsumen dari pengaplikasian
gagasan yang telah dibuat.
5

2.5 Langkah-Langkah Strategis untuk Mengimplementasikan Gagasan


2.5.1 Pembentukan Sosialisasi
a. Menjalin kerjasama serta melakukan advokasi dengan pihak terkait
seperti Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, ahli gizi, Mobile
App Developer.
b. Pembentukan struktur organisasi serta tugas-tugasnya.
c. Membuat proposal program dan mensosialisasikannya kepada pihak
terkait.
2.5.2 Membuat Rancangan Aplikasi Edukasi Pola Hidup Sehat dan Gizi
Seimbang (APEL HITAM).
2.5.3 Bentuk Program
2.5.4 Kemeterian Kesehatan Republik Indonesia khususnya Ahli gizi
memberikan tabel daftar gizi seimbang yang harus dipenuhi oleh
seseorang agar tubuh menjadi sehat.
2.5.5 Mobile App Developer membuat aplikasi/alat yang dapat digunakan
untuk mengetahui pemenuhan gizi seseorang baik karbohidrat,
protein, lemak, serta mineral yang harus ia cukupi dalam sehari serta
aktifitas fisik yang harus dilakukan setiap hari agar tubuh menjadi
sehat dan bugar.
2.5.6 Adanya pemanfaatan dari program Aplikasi Edukasi Pola Hidup
Sehat dan Gizi Seimbang tersebut.
2.5.7 Adanya kerjsama antara pihak Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia khususnya ahli gizi, IT dan masyarakat dalam melakukan
hidup sehat seperti asupan gizi seimbang dan olahraga/aktivitas fisik.
2.5.8 Aplikasi Edukasi Pola Hidup Sehat dan Gizi Seimbang dapat
dipergunakan secara berlanjut agar mendapatkan tujuan, manfaat
serta kelebihan dan kekurangan dari aplikasi tersebut.
6

3 Kesimpulan
Untuk meningkatkan status gizi masyarakat Indonesia yang dalam
kehidupannya kurang memperhatikan terkait gizi seimbang dan pola hidup
sehat, maka muncul lah ide/gagasan untuk menciptakan Sumber Daya
Manusia yang berkualitas dengan menciptakan program aplikasi yang
bernama Aplikasi Edukasi Pola Hidup Sehat dan Gizi Seimbang (APEL
HITAM). yang mana aplikasi ini membantu masyarakat untuk mengetahui
asupan gizi seimbang pada makanan yang dikonsumsi sehari-hari serta
pola hidup sehat di masyarakat untuk meningkatkan usia harapan hidup di
Indonesia.
Aplikasi ini bertujuan untuk memberikan fasilitas-fasilitas yang
berkaitan dengan masalah gizi seimbang dan pola hidup sehat yang dapat
diakses dengan mudah oleh konsumen/masyarakatseperti asupan apa saja
yang harus dikonsumsi oleh seseorang agar asupan gizi seimbangnya
terpenuhi, pengukuran jumlah langkah selama berjalan, berlari, hingga
stopwatch untuk gym dengan cara mengisi biodata diri pada aplikasi ini
untuk mendeteksi berapa asupan yang diperlukan oleh tubuh seseorang
serta pengaktifan jadwal makan yang teratur dan pengaktifan kegiatan
olahraga rutin minimal 4 kali dalam satu minggu.
Apabila gagasan ini dapat diimplementasikan maka diprediksi bahwa
setelah program terlaksana dan diciptakan, diharapkan semakin
meningkatnya status gizi masyarakat menjadi lebih baik sehingga menjadi
Sumber Daya Masyarakat yang berkualitas dan memiliki angka harapan
hidup yang lebih tinggi serta pola hidup sehat dimasyarakat dapat terus
dilaksanakan secara terus menerus dan berkelanjutan.
7

DAFTAR PUSTAKA

Budiono, I. (2013). Pengembangan Model Indeks Pembangunan Gizi. Jurnal


Kesehatan Masyarakat, II, 166-175.
Oktavia, S., Widajanti, L., & Aruben, R. (2017, Juli). Faktor-Faktor yang
Berhubungan dengan Status Gizi Buruk pada Balita di Kota Semarang
Tahun 2017. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), V, 186-192.
Prasetyo, H., & Sutopo, W. (2018, Januari). Industri 4.0 : Telaah Klasifikasi
Aspek dan Arah Perkembangan Riset. Jurnal Teknik Industri, XIII, 17-26.
Soraya, D., Sukandar, D., & Sinaga, T. (2017). Hubungan Pengetahuan Gizi,
Tingkat Kecukupan Zat Gizi, dan Aktivitas Gizi dengan Status Gizi pada
Guru SMP. Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition, I,
29-36.
Suwardana, H. (2017). Revolusi Industri 4.0 Berbasis Revolusi Mental. JATI
UNIK, I, 102-110.
Tjandrawinata, R. R. (2016, Februari). Industri 4.0 : Revolusi Industri Abad ini
dan Pengaruhnya pada Bidang Kesehatan dan Bioteknologi.
8

LAMPIRAN

Lampiran 1. Format Jadwal Kegiatan

BULAN
No Jenis Kegiatan 1 2 3 4 5
1. Pengusulan judul proposal
ke pembimbing
2. Konsultasi Ahli Gizi
3. Konsultasi pihak
Puskesmas Harapan Baru
4. Konsultasi Pembuatan
proposal
5. Evaluasi atau pematangan
proposal
6. Sumbit proposal
7. Perzinan
8. Sosialisasi pada pihak
terkait
9. Pelaksanaan Program
10. Penyusunan Laporan
11. Finalisasi, penyerahan
laporan

JADWAL KEGIATAN

Finalisasi, penyerahan laporan


Penyusunan Laporan
Pelaksanaan Program
Sosialisasi pada pihak terkait
Perzinan
Sumbit proposal BULAN
Evaluasi atau pematangan proposal
Konsultasi Pembuatan proposal
Konsultasi pihak Puskesmas Harapan Baru
Konsultasi Ahli Gizi
Pengusulan judul proposal ke pembimbing

0 1 2 3 4 5
9

Lampiran 2. Biodata Ketua dan Anggota


A. Identitas Diri Ketua
10

B. Identitas Diri Anggota 1


11

C. Identitas Diri Anggota 2


12

Lampiran 3. Biodata Dosen Pendamping


13
14

Lampiran 4. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan PembagianTugas

No Nama/NIM Program Bidang Alokasi Uraian Tugas


Studi Ilmu Waktu/Minggu
1. A Sandy Wardana S1 Kesehatan Kesehatan Ketua:
(1811102413001) Masyarakat Masyarakat 1. Mengkoordinir
anggota
5 2. Pencetus Gagasan
3. Mengorganisasika
n seluruh proker
4. Mempertanggung
jawabkan
2. Achmad Nur S1 Kesehatan Kesehatan Sekretaris :
Faisal Masyarakat Masyarakat 1. Memberi
(1811102413003) masukkan
2. Menyusun
5 program
3. Melaksanakan
monitoring
4. Membuat laporan
5. Membuat dan
merevisi
3. Vira Selvi Yonika S1 Kesehatan Kesehatan Pengaplikasian :
(17111024130127) Masyarakat Masyarakat 1. Memberi
masukkan
2. Menyusun
program
5 3. Melaksanakan
monitoring
4. Membuat laporan
5. Membuat dan
merevisi
6. Sekertaris ketua
15

Lampiran 5. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

Anda mungkin juga menyukai