TA. 2022
DAFTAR ISI
Contents
1. PENGERTIAN UMUM ........................................................................................... 2
2. DASAR HUKUM .................................................................................................. 2
3. TATA CARA PEMILIHAN DAN PEMBENTUKAN KELOMPOK MASYARAKAT
(POKMAS)................................................................................................................. 3
4. PERSYARATAN PENGURUS POKMAS ................................................................... 3
4.1 Ketua Pokmas ................................................................................................. 3
4.2 Bendahara ...................................................................................................... 3
4.3 Anggota Persiapan, Anggota Pelaksana dan Anggota Pengawas. .................................. 4
5. SUSUNAN ORGANISASI DAN TUGAS KELOMPOK MASYARAKAT (POKMAS). ......... 4
5.1 Tugas Ketua Kelompok Masyarakat (POKMAS)...................................................... 4
5.2 Bendahara Mempunyai tugas : ............................................................................ 5
5.3 Tim Persiapan/Anggota : ................................................................................... 5
5.4 Tim Pelaksanaan/Anggota : ................................................................................ 6
5.5 Tim Pengawasan/Anggota : ................................................................................ 7
PETUNJUK / TATA CARA
PEMILIHAN DAN PEMBENTUKAN KEPENGURUSAN
KELOMPOK MASYARAKAT (POKMAS)
DESA/KELURAHAN DAN ATAU SEBUTAN LAINNYA
1. PENGERTIAN UMUM
Kelompok Masyarakat (pokmas) dibentuk untuk melaksanakan kegiatan dengan
swakelola type 4 di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan,
Kawasan Permukiman dan Pertanahan Provinsi Riau dimana pelaksanaannya dibiayai
dari sumber dana APBD Provinsi Riau Tahun 2022. Kelompok Masyarakat dipilih
secara Musyawarah oleh Masyarakat Kelurahan/Desa atau sebutan lainnya dan
selanjutnya ditetapkan dengan Surat Keputusan oleh Lurah, Kepala Desa atau sebutan
lainnya. Kelompok Masyarakat adalah orang yang dinilai mampu oleh masyarakat
dalam melaksanakan pekerjaan Pembangunan Rumah Layak Huni (RLH) Dan PSU
rumah Ibadah secara swakelola dan harus mempertanggungjawabkan baik secara fisik
maupun administrasi pelaporan keuangan sesuai dengan ketentuan/perundang-
undangan yang berlaku.
2. DASAR HUKUM
1. Peraturan Presiden Nomor : 12 Tahun 2021 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
2. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor : 3 Tahun
2021 Tentang Pedoman Swakelola;
3. Peraturan Gubernur Riau Nomor : 56 tahun 2015 Tentang Perubahan Ketiga atas
Peraturan Gubernur Riau Nomor : 55 tahun 2010 Tentang Sistem dan Prosedur
Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Riau
4. Peraturan Gubernur Riau Nomor : 62 tahun 2018 Tentang Pedoman Belanja Bantuan
Keuangan Kepada Kabupaten/Kota yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Provinsi Riau;
5. Peraturan Gubernur Riau Nomor : 21 tahun 2019 tentang Pembangunan dan
Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni menjadi Rumah Layak Huni;
6. Peraturan Gubernur Riau Nomor : 2 Tahun 2022 tentang Pedoman Belanja Hibah dan
Belanja Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah;
3. TATA CARA PEMILIHAN DAN PEMBENTUKAN KELOMPOK
MASYARAKAT (POKMAS)
Proses pembentukan Kelompok Masyarakat (POKMAS) dilakukan dengan tahapan
sebagai berikut :
a. Pembentukan Kelompok Masyarakat (Pokmas) dilakukan melalui Musyawarah
Pemerintah Desa dengan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) beserta
Badan Pengawas Desa (BPD).
b. Menyiapkan Berita Acara, Notulen Rapat, Absensi, Dokumentasi hasil Pemilihan
Ketua dan Bendahara Kelompok Masyarakat (POKMAS).
c. Mengukuhkan Ketua dan Bendahara Kelompok Masyarakat (POKMAS) sesuai
dengan Surat Keputusan Lurah,Kepala Desa atau sebutan lainnya.
d. Pokmas terpilih menyiapkan Struktur organisasi kepengurusan.
e. Pokmas terpilih menyusun anggaran dasar (AD) Anggaran Rumah Tangga (ART)
f. Pokmas terpilih mempunyai kemampuan untuk menyediakan atau mengerjakan
barang/jasa sejenis yang diswakelolakan.
g. Kelompok Masyarakat (POKMAS) terpilih membentuk Anggota Persiapan,
Pelaksana, Pengawas Swakelola.
4.2 Bendahara
a. Jujur, bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
b. Umur minimal 30 tahun dan maksimal 50 tahun.
c. Bertempat tinggal/Berdomisili di Desa setempat minimal 5 Tahun.
d. Diutamakan Dari unsur Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM D/K).
e. Mempunyai cukup waktu untuk melaksanakan tugas dan mandiri.
f. Mampu mengendalikan diri.
g. Bisa membaca, menulis dan berhitung.
h. Mengerti dengan masalah, administrasi keuangan.
i. Dapat bekerjasama dengan ketua dan semua Anggota khususnya. dan pemangku
kepentingan Pembangunan Rumah Layak Huni (RLH) pada umumnya.
3.7.1.1.2 Pengajuan kebutuhan tenaga teknis, tenaga kerja, peralatan dan material/bahan
sesuai dengan rencana kegiatan.
3.7.1.1.4 Menyusun laporan penerimaan dan penggunaan tenaga kerja, (tenaga teknis,
tenaga terampil atau tenaga pendukung), sarana prasarana/peralatan dan
material/bahan;
3.7.1.1.5 Menyusun laporan swakelola yang memuat hasil kegiatan tentang capaian
realisasifisik, realisasi keuangan, evaluasi kegiatan (hambatan dan rencana
tindak lanjut) disertai dengan dokumentasi kegiatan Swakelola.
3.7.1.1.8 Penyerahan Hasil Pekerjaan Swakelola Dalam hal barang/jasa hasil pengadaan
melalui Swakelola akan dihibahkan kepada Penerima Bantuan Rumah Layak
Huni (RLH), maka proses serah terima sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan.
KEPUTUSAN
LURAH/KEPALA DESA ATAU SEBUTAN LAINNYA ……………………….
NOMOR : ……………………… 2022
TENTANG
PENUNJUKAN DAN PENGANGKATAN KEPENGURUSAN KELOMPOK
MASYARAKAT (POKMAS) TAHUN 2022
Tim Persiapan/Anggota :
1. Melakukan reviu atas RKK yaitu menyesuaikan RKK perencanaan
Swakelola dengan anggaran yang tercantum dalam DPA;
2. Menyusun persiapan teknis dan penyiapan metode pelaksanaan
kegiatan
3. Menyusun daftar/struktur rencana kegiatan (work breakdown
structure) yang akan dilaksanakan;
4. Merinci jadwal pelaksanaan kegiatan/sub kegiatan/output dengan
ketentuan:
5. Menetapkan waktu dimulainya hingga berakhirnya pelaksanaan
swakelola; dan/atau
6. Menetapkan jadwal pelaksanaan swakelola berdasarkan kebutuhan
dalam RKK, termasuk jadwal pengadaan barang/jasa yang
diperlukan.
7. Menyusun detail rencana kebutuhan dan biaya:
3.7.1.1.9.1.1 Gaji tenaga teknis, upah tenaga kerja (mandor, kepala tukang,
tukang), honor narasumber;
Tim Pelaksanaan/Anggota :
Anggota pelaksana melaksanakan Swakelola sesuai dengan jadwal dan tahapan
pelaksanaan kegiatan/sub kegiatan/output berdasarkan Kontrak Swakelola yang
telah disepakati. Pelaksanaan Swakelola memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Pelaksanaan dilakukan sesuai dengan spesifikasi teknis/RKKyang telah
ditetapkan oleh PPK;
b. Pengajuan kebutuhan tenaga teknis, tenaga kerja, peralatan danmaterial/bahan
sesuai dengan rencana kegiatan.
c. Penggunaan tenaga kerja, sarana prasarana/peralatan danmaterial/bahan sesuai
dengan jadwal pelaksanaan;
d. Menyusun laporan penerimaan dan penggunaan tenaga kerja,(tenaga teknis,
tenaga terampil atau tenaga pendukung), sarana prasarana/peralatan dan
material/bahan;
e. Menyusun laporan swakelola yang memuat hasil kegiatan tentang capaian
realisasifisik, realisasi keuangan, evaluasi kegiatan (hambatan dan rencana
tindak lanjut) disertai dengan dokumentasi kegiatan Swakelola.
f. Kelompok Masyarakat pelaksana swakelola dilarang mengalihkan pekerjaan
utama kepada pihak lain.
g. PPK melakukan pembayaran pelaksanaan Swakelola sesuai dengan
kesepakatan yang tercantum dalam Kontrak Swakelola sesuai dengan
ketentuan dalam peraturan perundang-undangan.
h. Penyerahan Hasil Pekerjaan Swakelola Dalam hal barang/jasa hasil pengadaan
melalui Swakelola akan dihibahkan kepada Penerima Bantuan Rumah Layak
Huni (RLH), maka proses serah terima sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan.
B. Dalam Pelaksanaannya dibantu oleh konsultan Pendamping.
Tim Pengawasan/Anggota :
Anggota Pengawas melaksanakan tugas pengawasan administrasi, teknis, dan
keuangan sejak persiapan, pelaksanaan dan penyerahan hasil pekerjaan yang
meliputi:
Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya akan diadakan
perbaikan sebagai mana mestinya dengan ketentuan bahwa keputusan ini
dapat berubah jika personil yang telah ditunjuk mendapat halangan dan
tidak dapat mejalankan tugas dan tanggung jawab yang telah dibebankan
kepadanya dan setiap perubahan harus berdasarkan keputusan masyarakat
melalui hasil musyawarah.
Ditetapkan di : .........................
Pada Tanggal : ..........................
........................................................
.........................
LAMPIRAN III
Perolehan suara dari hasil musyawarah desa dari nama-nama yang diusulkan :
1. Ketua : ...................................................
2. Bendahara : ...................................................
Demikian Berita Acara ini dibuat dan disahkan dengan penuh tanggung jawab agar dipergunakan
sebagaimana mestinya.
(…………………………….) (…………………………….)
LAMPIRAN IV
NOTULEN RAPAT
PEMBENTUKAN POKMAS KELURAHAN/DESA/KEPENGHULUAN ..............
1. .................................................................................................................
2. .................................................................................................................
3. .................................................................................................................
4. .................................................................................................................
5. (Daftar hadir terlampir) dilengkapi dengan foto dokumentasi.
( ................................................ )
LAMPIRAN V
Hari / Tanggal :
Waktu :
Acara :
NO N A M A ALAMAT TANDA
TANGAN
Desa,………......…………….2022
(................................................)
LAMPIRAN VI
PAKTA INTEGRITAS
Tempat, ...........................2022
Lurah/Kepala Desa/Kepenghuluan.............
(materai 10.000 / ttd)
____________________
LAMPIRAN VII
PAKTA INTEGRITAS
Nomor : ..............................
Pekanbaru, ...................................2022
Penerima Bantuan
________________________
LAMPIRAN VIII
PAKTA INTEGRITAS
Pekanbaru,.........................2022
Ketua POKMAS
Kelurahan/Desa/Kepenghuluan...............
(materai / ttd)
_______________________
LAMPIRAN IX
DOKUMENTASI
MUSYAWARAH PEMBENTUKAN KETUA POKMAS, BENDAHARA, ANGGOTA
PERSIAPAN, PELAKSANA, PENGAWAS
Kelurahan/Desa /Kepenghuluan :
Kecamatan :
Kabupaten/Kota :
(...............................................................................................................)
(...............................................................................................................)
CONTOH
NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH
ANTARA
(PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA)
DENGAN
PENERIMA BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH LAYAK HUNI (RLH)
TAHUN ANGGARAN 2022
NOMOR : ….…..(PIHAK PERTAMA)
………………….(PIHAK KEDUA)
Pada hari ini …………. tanggal ………………. bulan…………….tahun Dua ribu dua puluh
dua yang bertanda tangan dibawah ini :
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Kabupaten/Kota berdasarkan
ketentuan Peraturan Gubernur Riau Nomor : 62 Tahun 2018 Tentang Perubahan atas Peraturan
Gubernur Riau Nomor : 18 Tahun 2017 Tentang Pedoman belanja Bantuan Keuangan Kepada
Kabupaten/Kota yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Riau,
yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
Kedua belah pihak sepakat untuk melakukan Perjanjian Hibah Daerah berupa barang/jasa
dengan ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
JUMLAH, JENIS DAN TUJUAN HIBAH
(1) PIHAK PERTAMA memberikan hibah kepada PIHAK KEDUA, berupa barang dengan
rincian sebagai berikut :
(1) Penyaluran hibah yang berupa barang bersumber dari PIHAK PERTAMA dilakukan
dengan Berita Acara Serah Terima Barang.
(2) Untuk penyaluran hibah sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), PIHAK KEDUA
Mengajukan Permohonan kepada PIHAK PERTAMA, dengan melampirkan :
a. NPHD,
b. Berita Acara Serah Terima Barang.
(3) Hibah sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 ayat (1) disalurkan melalui pemindahtanganan
dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.
(4) PIHAK KEDUA setelah menerima penyaluran hibah dari PIHAK PERTAMA, segera
menggunakan dan/atau memanfaatkan sesuai Rencana Penggunaan Hibah pada proposal
sesuai peraturan Perundang-undangan.
(5) PIHAK KEDUA dilarang mengalihkan barang yang telah diterima kepada pihak lain.
Pasal 3
KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
(1) Melaksanakan dan bertanggungjawab penuh baik secara formal dan materil atas
penggunaan dan/atau pemanfaatan barang dari PIHAK PERTAMA dengan berpedoman
pada Rencana Penggunaan Pengguna Hibah Barang atau Proposal sesuai peraturan
perundang-undangan.
(2) PIHAK KEDUA Membuat dan menyampaikan laporan Penggunaan Hibah Berupa barang
kepada Bupati/Walikota melalui SKPD terkait disertai dokumen Berita Acara pada saat
Serah Terima Barang dan Surat Pernyataan Tanggungjawab yang menyatakan bahwa
belanja hibah berupa Barang yang diterima telah digunakan sesuai dengan NPHD.
Pasal 4
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
(1) Menyerahkan barang apabila syarat-syarat telah dilengkapi berkas pengajuan penyaluran
hibah barang oleh PIHAK KEDUA.
(2) Menunda penyerahan hibah barang apabila PIHAK KEDUA tidak/belum memenuhi
persyaratan yang ditetapkan.
(3) Melaksanakan evaluasi dan monitoring atas penggunaan/pemanfaatan hibah barang
tersebut.
Pasal 5
SANKSI
PIHAK KEDUA yang melanggar Pasal 2 Ayat (5) dapat dikenakan sanksi administratif
berupa peringatan tertulis, penundaan/penghentian penyaluran hibah atau sanksi lain sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 6
LAIN-LAIN
(1) Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) ini, dibuat rangkap 4 (empat), lembar pertama
dan kedua masing-masing bermaterai cukup sehingga mempunyai kekuatan hukum sama.
(2) Hal-hal lain yang belum tercantum dalam NPHD ini dapat diatur lebih lanjut dalam
Addendum.
Materai -----------------------------------------
----------------------
6000 NIP. ……………………