Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

HIDROPONIK DAN GREENHOUSE

ACARA VI
PENGAMATAN DEFISIENSI UNSUR HARA

Oleh:
Farah Fariela Azzahra
NIM A1D019132
Kelas D

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN


TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2022
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Praktikum ini bertujuan sebagai berikut.
1. Mengetahui prinsip otomatisasi hidroponik dan greenhouse.
2. Mengetahui komponen-komponen dalam system otomatisasi hidroponik dan
greenhouse.
3. Mampu mengoperasikan/mengendalikan system otomatisasi hidroponik dan
greenhouse.

II. LANDASAN TEORI

Pertanian presisi merupakan penerapan teknologi yang memiliki konsep


sistem pertanian yang padu dengan prinsip mengelola variabilitas spasial serta
temporal berbasis data informasi yang memiliki tujuan meningkatkan dan
mengefisiensi produksi pertanian. Pertanian presisi memiliki konsep yang
didasarkan pada keakuratan penggunaan input produksi, sehingga dapat diperoleh
keuntungan penghematan biaya input tenaga kerja dan hasil panen yang baik
(Pitono, 2020 dalam Saydi, 2021).
Dalam aktivitas budidaya tanaman pertanian pada pertanian presisi penting
dilakukan pemantauan/monitoring lokasi dan lahan untuk memperoleh data dan
informasi pada keadaan tertentu serta memantau aktivitas budidaya tanaman
pertanian. Penerapan sistem monitoring pada lahan pertanian memiliki tujuan
untuk memperoleh informasi pada kondisi lahan tertentu (Mustar, 2017 dalam
Saydi, 2021), mengurangi adanya gagal panen, dan diharapkan mampu
meningkatkan produktivitas tanaman (Ayaz et al., 2019 dalam dalam Saydi,
2021). Hal tersebut juga penting dilakukan pada budidaya tanaman hidroponik.
Hidroponik adalah system hasil modifikasi pertanian modern berupa
budidaya tanaman dengan tools seperti media air dan menggunakan media tanam
yang porus. Pada umumnya, system hidroponik memiliki media tanam berupa
pipa atau wadah panjang berisi banyak tanaman sekaligus yang dialiri air secara
terus-menerus. Hidroponik memerlukan perawatan yang berbeda dengan tanaman
yang menggunakan media tanam pada umumnya. Untuk tetap tumbuh, hidroponik
memerlukan udara, air, dan unsur hara tingkat tertentu yang secara umum diserap
dari media tanamnya. Hal tersebut membuat pengondisian kualitas lingkungan
sangat memengaruhi pertumbuhan hidroponik (Mohammad et al., 2021).
Dewasa ini perkembangan teknologi sangat berkembang pesat, salah
satunya elektronika. Pengondisian kualitas lingkungan pada tanaman hidroponik
dapat dilakukan dengan menerapkan teknologi elektronika, yaitu otomatisasi.
Dengan adanya otomatisasi maka diharapkan pengondisian kualitas lingkungan
pada tanaman hidroponik dapat bekerja lebih efisien dan efektif dalam
meringankan pekerjaan manusia (Utama et al., 2009). Mengingat perlunya
pemantauan secara rutin dan intensif tentunya dibutuhkan system otomatisasi
untuk memantau kondisi system hidroponik secara realtime dan juga tentunya
membutuhkan takaran nutrisi yang tepat dan pemantau suhu air agar tanaman
hidroponik tumbuh sehat (Suryanto dan Irawan, 2017). Dengan penggunaan
system otomatisasi, dapat digunakan sebagai alat perawatan yang bekerja secara
otomatis untuk menentukan solusi permasalahan-permasalahan dalam hidroponik.
Selain itu, system otomatisasi juga dapat digunakan sebagai system pemantau
kondisi hidroponik dan untuk merekayasa kultur habitat sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan tanaman hidroponik tersebut (Nugraha et al., 2017).

III. BAHAN DAN ALAT PRAKTIKUM

Bahan yang diperlukan meliputi tanaman hidroponik. Alat yang diperlukan


meliputi perangkat instalasi budidaya hidroponik, greenhouse dengan system
kendali otomatis, dan alat tulis.

IV. TATA LAKSANA PRAKTIKUM

Praktikum ini dilakukan dengan tata laksana sebagai berikut.


1. Identifikasi dilakukan terhadap prinsip kerja otomatisasi pada instalasi
hidroponik dan greenhouse.
2. Komponen-komponen sistem otomatisasi pada instalasi hidroponik dan
greenhouse yang ada diidentifikasi dan dicatat.
3. Hasil pengamatan terhadap komponen otomatisasi hidroponik dan
greenhouse dicatat dan digambar dalam tabel.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Tabel 8.1. Hasil Pengamatan Komponen Otomatisasi Hidroponik dan Greenhouse


No Nama Fungsi Gambar
. Komponen
1. Nozzle Untuk penyemprotan
air (penyiraman) dan
menjaga kelembaban
di dalam greenhouse.
2. Panel Untuk mengontrol
fungsi komponen-
komponen
otomatisasi.
3. Tempat Untuk menampung
penampungan air.
air/toren
4. Pompa air Untuk mengatur
system penyaluran
nutrisi ke instalasi
hidroponik.
5. Sensor Untuk mengatur
kelembaban udara.
6. Lampu Berfungsi sebagai
penerangan dan
menaikkan suhu pada
greenhouse.
7. Blower Untuk mengatur
sirkulasi udara.
1. Instalasi 1. Wadah larutan
hidroponik 2. Tutup wadah
3. Timer
4. Pipa overflow
5. Pipa distribusi
6. Lubang tanam
7. Talang air
8. Rangka kaki NFT

2. Greenhouse 1. Blower
2. Lampu
3. Springkler
4. Panel
5. 5. Filter udara
6. 6. Pintu kaca
7. 7. Jendela kaca
8. 8. Atap fiber
9. 9. Saluran
drainase

B. Pembahasan
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Mohammad, L., Asy’ari, M. K., & Pakpahan, S. (2021). Pengembangan Sistem
Hidroponik Otomatis-Modern Berbasis Panel Surya dan Baterai. Jurnal
Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, 10(1), 77-84.

Nugraha, Y. E., Irawan, B., & Saputra, R. E. (2017). Pengembangan Sistem


Otomatisasi Pengendalian Nutrisi Pada Hidroponik Menggunakan Sistem
Pakar Dengan Metode Forward Chaining. eProceedings of Engineering, 4(2).

Saydi, R. (2021). Monitoring Curah Hujan dan Kelengasan Tanah Lahan


Pertanian Menggunakan Sensor Berbasis Internet of Things (IoT) sebagai
Dasar Pertanian Presisi. J. Ilm. Teknol. Pertan. Agrotechno, 6(1), 25.

Suryanto, A., & Irawan, B. (2017). Pengembangan Sistem Otomatisasi


Pengendalian Nutrisi Pada Hidroponik Berbasis Android. eProceedings of
Engineering, 4(2).

Utama, H. S., Isa, S. M., & Indragunawan, A. (2009). Perancangan dan


Implementasi Sistem Otomatisasi Pemeliharaan Tanaman
Hidroponik. TESLA Jurnal Teknik Elektro UNTAR, 8(1), pp-1.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai