Anda di halaman 1dari 37

1

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memeberikan
banyak nikmat sehingga kami dapat menyusun modul ini dengan baik. Modul ini berisi
tentang uraian mengenai “ Perawatan Sistem Bahan Bakar Bensin Injeksi’’.

Modul Perawatan Sistem Bahan Bakar Bensin Injeksi digunakan untuk panduan
kegitan belajar untuk membentuk saah satu kompetensi, yaitu : Menerapkan cara perawatan
sistem bahan bakar bensin injeksi.

Modul ini memberikan Latihan untuk mempelajari cara perawatan sistem bahan bakar
pada motor bensin injeksi. Modul ini terdiri atas satu (1) kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1
membahas tentang perawatan sistem bahan bakar bensin injeksi

Penyusun menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini, sehingga


saran dan masukan yang konstruktik sangat penyusun harapkan. Semoga modul ini banyak
memberikan manfaat.

i
Daftar Isi

Kata Pengantar………………………………………………………………………………i

Daftar Isi……………………………………………………………………………………..ii

Peta Kedudukan Modul…………………………………………………………………….iii

Glosarium……………………………………………………………………………………iv

I. PENDAHULUAN………………………………………………………..……….1
Deskripsi…………………………………………………………………..……….1
Prasarat…………………………………………………………………….………1
Petunjuk Penggunaaan Modul……………………………………………………..1
Kompetensi………………………………………………………………………...3
Indicator Pencapaian Kompetensi…………………………………………………3
II. PEMBELAJARAN……………………………………………………………….4
A. Rencana Belajar Siswa………………………………………………………...4
B. Kegiatan Belajar……………………………………………………………… 5
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran……………………………………………5
b. Uraian Materi…………………………………………………………...…5
c. Rangkuman………………………………………………………………23
d. Tugas…………………………………………………………………..…23
e. Tes Formatif…………………………………………………………...…23
f. Kunci Jawaban Tes Formatif………………………………………..……23
g. Lembar Kerja…………………………………………………………..…24
III. EVALUASI…………………………………………………………………...…25
Kognitif Skill…………………………………………………………………..…25
Psikomotor Skill…………………………………………………………….……25
Attitude Skill………………………………………………………………..……26
Produk / Benda Kerja Sesuai Kriteria Standard…………………………….……27
Batasan Waktu Yang Telah Ditetapkan…………………………………….……27
Kunci Jawaban………………………………………………………………...…27
Daftar Pustaka……………………………………………………………………28
IV. PENUTUP……………………………………………………………………….29

ii
Peta Kedudukan Modul

Bidang Kealian : Teknik Otomotif

Program Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan

Kelas Semester Bahan Ajar


Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan
Mesin Sasis Kelistrikan
2 Kendaraan Kendaraan Kendaraan
Ringan 4 Ringan 4 Ringan 4

XII
Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan
Mesin Sasis Kelistrikan
1 Kendaraan Kendaraan Kendaraan
Ringan 3 Ringan 3 Ringan 3

Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan


Mesin Sasis Kelistrikan
2 Kendaraan Kendaraan Kendaraan
Ringan 2 Ringan 2 Ringan 2

XI
Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan
Mesin Sasis Kelistrikan
1 Kendaraan Kendaraan Kendaraan
Ringan 1 Ringan 1 Ringan 1

Teknologi Pekerjaan Dasar Teknik Listrik


Dasar Otomotif Teknik Dasar Otomotif
2
2 Otomotif 2 2

X
Teknologi Pekerjaan Dasar Teknik Listrik
Dasar Otomotif Teknik Dasar Otomotif
1
1 Otomotif 1 1

iii
Glosarium

CKP : Sensor CKP ( Crankshaft Position Sensor ) digunakan sebagai sensor utama
untuk mendeteksi putaran mesin, output signal dari CKP sensor dikirim ke
ECU untuk menentukan besar basic injection volume.

ECU : Electronic control unit (ECU) adalah unit kontrol elektronik di kendaraan
yang sudah menggunakan teknologi terbaru yang mengontrol sejumlah
aktuator di mesin pembakaran internal seperti injeksi dan pengapian.

ECT : yaitu sebuah variable resistor yang dipengaruhi oleh temperature, ECT
berfungsi mendeteksi temperatur air pendingin mesin sebagai input ECM
untuk mengoreksi besar penginjeksian bensin pada injector.

EFI : Sistem EFI (Electronic Fuel Injection) adalah salah satu sistem bahan bakar
pada mesin bensin yang pengaturan jumlah bahan bakar yang disemprotkan
oleh injector didalam ruang bakar diatur secara elektronik (komputer).

Injector : yaitu salah satu bagian dari sistem injeksi bahan bakar yang berfungsi untuk
mengabutkan (menyemprotkan) bahan bakar ke dalam silinder (ruang bakar).

Sound scope : yaitu alat bantu untuk mendengarkan suara lembut dalam mesin atau pada
sistrm bahan bakar.

Throttle valve : adalah katup kontrol aliran yang sering dilengkapi dengan valve relief
tekanan untuk Menyusun berbagai rangkaian atau sistem penyesuaian
kecepatan throttle hidrolik untuk suplai oli pompa posisi tetap.

TPS : Throttle Position Sensor adalah sensor yang berfungsi untuk mendeteksi
sudut pembukaan throttle valve.

iv
1

BAB I. PENDAHULUAN

A. Deskripsi

Modul “Perawatan Sistem Bahan Bakar Bensin Injeksi’’ merupakan pembelajaran


yang perlu dipelajari oleh peserta didik jurusan Teknik otomotif. Modul perawatan sistem
bahan bakar bensin injeksi ini membahas tentang beberapa hal penting yang perlu
diketahui agar dapat memeriksa dan memelihara sistem bahan bakar injeksi dengan
prosedur yang benar. Cakupan materi yang akan dipelajari dalam modul ini meliputi :
sistem bahan bakar bensin injeksi, prosedur pemeriksaan sistem bahan bakar bensin
injeksi,serta prosedur perawatan dan pemeliharaan sistem bahan bakar bensin injeksi.

Modul ini terdiri atas satu (1) kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas tentang
perawatan sistem bahan bakar bensin injeksi.

Setelah mempelajari modul ini, peserta didik diharapkan dapat memahami sistem
bahan bakar bensin injeksi dan memahami prosedur pemeriksaan serta perawatannya.

B. Prasarat

Modul ini digunakan untuk membantu proses pembelajaran peserta didik khususnya
pada Teknik otomotif dalam mengusai kompetensi dasar mengenai perawatan sistem
bahan bakar bensin injeksi. Sebelum mempelajari modul ini peserta didik diharapkan
sudah mengetahui komponen-komponen sistem starter.

C. Petunjuk Penggunaan Modul


1. Petunjuk Bagi Peserta Didik

Untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal, dalam menggunakan modul ini
maka Langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain :

a. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada masing-
masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kuranng jelas, peserta didik dapat
bertanya pada guru yang mengampu kegiatan belajar.

Modul Media Pembelajaran Kejuruan


2

b. Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui seberapa besar
pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-materi yang dibahas dalam setiap
kegiatan belajar.
c. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikanlah hal-hal
berikut ini :
1) Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang berlaku.
2) Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum) dengan baik.
3) Sebelum melaksanakan praktikum, identifikasi (tentukan) peralatan dan
bahan yang diperlukan dengn cermat.
4) Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar.
5) Untuk melakukan kegiatan praktikum yang belum jelas, harus meminta ijin
guru terlebih dahulu.
6) Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ke tempat semula
d. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan
belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada guru yang mengampu kegiatan
pembelajaran yang bersangkutan.

2. Petunjuk Bagi Guru


Dalam setiap kegiatan belajar guru berperan untuk :
a. Membantu peserta didik dalam merencanakan proses belajar.
b. Membimbing peserta didik melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan
dalam tahap belajar.
c. Membantu peserta didik dalam memahami konsep, praktik baru, dan
menjawab pertanyaan peserta didik mengenai proses belajar peserta didik.
d. Membantu peserta didik untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan
lain yang diperlukan untuk belajar.
e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli / peendamping guru dari tempat kerja untuk
membantu jika diperlukan.

Modul Media Pembelajaran Kejuruan


3

D. KOMPETENSI
Setelah mempelajari keseluruhan materi pada modul pembelajaran perawatan
sistem bahan bakar bensin injeksi ini, diharapkan peserta didik dapat menyebutkan
dan menjelaskan komponen – komponen yang tedapat pada sistem bahan bakar
bensin injeksi serta dapat menerapkan hasil belajar perawatan sistem bahan bakar
bensin injeksi dengan terampil sesusai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur).

E. Indicator Pencapaian Kompetensi


1. Memahami fungsi sistem bahan bakar bensin injeksi
2. Menjelaskan fungsi sistem bahan bakar bensin injeksi
3. Memahami komponen sistem bahan bakar bensin injeksi
4. Menjelaskan komponen sistem bahan bakar bensin injeksi
5. Memahami perawatan sistem bahan bakar bensin injeksi
6. Menjelaskan dan mempraktikan perawatan sistem bahan bakar bensin injeksi

Modul Media Pembelajaran Kejuruan


4

BAB II. PEMBELAJARAN

A. Rencana Belajar Siswa


a. Standar Kompetensi
Menerapkan perawatan sistem bahan bakar bensin injeksi

b. Kompetensi Dasar
3.5 Menerapkan cara perawatan sistem bahan bakar bensin injeksi ( Electronic
Fuel Injection / EFI )
4.5 Merawat Berkala sistem bahan bakar bensin injeksi ( Electronic Fuel Injection
/ EFI )

c. Indikator
Memahami fungsi sistem bahan bakar bensin injeksi
Menjelaskan fungsi sistem bahan bakar bensin injeksi
Memahami komponen sistem bahan bakar bensin injeksi
Menjelaskan komponen sistem bahan bakar bensin injeksi
Memahami perawatan sistem bahan bakar bensin injeksi
Menjelaskan dan mempraktikan perawatan sistem bahan bakar bensin injeksi

d. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul pembelajaran , peserta didik dapat :
 Menyebutkan komponen – komponen sistem bahan bakar bensin injeksi
 Mendeskripsikan komponen perawatan sistem bahan bakar bensin injeksi
 Merawat komponen sistem bahan bakar bensin injeksi berdasarkan SOP
(Standar Operasional Prosedur)
 Menggunakan alat perawatan sistem bahan bakar bensin injeksi
berdasarkan SOP (Standar Operasional Prosedur)

e. Materi Pokok
Perawatan Sistem Bahan Bakar Bensin Injeksi

Modul Media Pembelajaran Kejuruan


5

f. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi antar peserta didik, tanya jawab, penugasan, presentasi dan
praktikum di bengkel secara berkelompok.

B. Kegiatan Belajar
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul pembelajaran, peserta didik dapat :
 Dapat menyebutkan komponen sistem bahan bakar bensin injeksi dan
menjelaskan fungsinya.
 Merawat komponen sistem bahan bakar bensin injeksi berdasarkan SOP
(Standar Opersional Prosedur)
 Menggunakan alat perawatan sistem bahan bakar bensin injeksi
berdasarkan SOP (Standar Opersional Prosedur)

b. Uraian Materi

SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI

Sistem pengontrolan penginjeksian bahan bakar dewasa ini berkembang


dengan pesat , terutama pada mesin bensin. Namun harus kita ingat bahwa tidak
hanya kendaraan dengan bahan bakar bensin yang menggunakan sistem control
injeksi. Sistem EFI dirancang untuk mengukur jumlah udara yang diisap dan untuk
mengontrol penginjeksian bahan bakar yang sesuai. Besar udara yang diisap diukur
langsung berdasarkan tekanan di intake manipold atau jumlah udara di airflow meter.

MACAM-MACAM SISTEM EFI

1. Tipe D-EFI
Dalam sistem D-EFI, mengukur udara yang masuk berdasarkan tekanan dalam
intake manifold.

Modul Media Pembelajaran Kejuruan


6

Gambar Tipe D-EFI

2. Tipe L-EFI
Dalam sistem L-EFI, airflow meter langsung mengukur jumlah udara yang
mengalir melalui intake manipoldsehingga data yang dihasilkan lebih akurat.
Dewasa ini, pada kendaraan EFI tipe L-EFI lebih banyak digunakan.

Gambar tipe L-EFI

Modul Media Pembelajaran Kejuruan


7

SUSUNAN DASAR SISTEM EFI

Sistem EFI secara umum dapat dibagi menjadi tiga sistem fungsi, yaitu :

1. Sistem control udara masuk ( Air Induction System )


2. Sistem distribusi bensin ( Fuel Delivery System )
3. Sistem control elektronik ( Electronic Control System )

Skema gambar susunan dasar EFI adalah :

SISTEM INDUKSI UDARA ( AIR INDUCTION SYSTEM )

Udara bersih dari saringan udara masuk ke airflow meter dengan membuka
measuring plate, besar pembukaan ini bergantung pada kecepatan aliran udara yang
masuk ke intake chamber yang dipengaruhi oleh lebar throttle terbuka.

1. Skema gambar diagram udara masuk tipe D-EFI.

Modul Media Pembelajaran Kejuruan


8

2. Skema gambar diagram udara masuk tipe L-EFI

NAMA KOMPONEN DAN FUNGSI SISTEM EFI

1. Throttle body
Therottle body Merupakan komponen sistem kontrol udara sebagai saluran
utama yang dilalui oleh udara, sebelum masuk ke intake manifold.
Di dalam throttle body ini terdapat :
 Throttle valve
 TPS (Throttle Position Sensor)
 IAC ( Idle Air Control )
 FIAC ( Fast Idle Air Control )
 ISAS ( Idle Speed Adjusting Screw )

Gambar throttle body

Modul Media Pembelajaran Kejuruan


9

2. Throttle Position Sensor


Throttle Position Sensor berfungsi mendeteksi sudut pembukaan throttle
valve. TPS dihubungkan langsung dengan sumbu throttle valve, jika throttle valve
bergerak, TPS akan mendeteksi perubahan pembukaan throttle valve. Selanjutnya
dengan menggunakan tahanan geser, perubahan tahanan ini dikirim ke ECU
sebagai input untuk koreksi rasio udara dan bensin.

Gambar throttle position sensor

3. Intake Air Temperatur


Sensor temperatur udara masuk ini biasa terpasang pada air cleaner atau hose
antara air cleaner denganthrottle body. Sensor temperatur udara masuk ini berupa
thermistor dengan bahan semikonduktor yang mempunyai sifat semakin panas
temperatur maka nilai tahanannya semakin kecil.

Gambar IAT sensor


4. Air Flow Meter
MAF (Massa Air Flow Meter) salah satu jenis sensor dengan tipe measuring
plate, yang terdiri atas plat pengukur, pegas pengembali, dan potensiometer.

Modul Media Pembelajaran Kejuruan


10

Udara yang masuk ke intake air chamber akan dideteksi dengan gerakan
membuka dan menutup plat pengukur. Plat pengukur ini ditahan oleh sebuah
pegas pengembali. Plat pengukur dan potensiometer bergerak pada poros yang
sama sehingga sudut membuka plat pengukur ini akan diubah nilai tahanan
potensiometer. Variasi nilai tahanan ini akan dirbah menjadi output voltage sensor
ke ECM sebagai dasar untuk menentukan jumlah udara yang masuk ke intake air
chamber.

Gambar MAF sensor

5. Fast Idle Air Control


Fast idle air control terbuat dari thermo wax yang bekerjanya sesuai dengan
temperatur mesin. Bila temperatur masih dingin, thermo wax belum mengembang
sehingga jumlah udara yang masuk melalui saluranbypass menjadi lebih banyak.
Saat temperatur mesin panas, thermo wax akan mengembang sehingga
saluranbypass akan menyempit. Jumlah udara yang masuk menjadi berkurang,
putaran mesin ke putaran idle.

Modul Media Pembelajaran Kejuruan


11

Gambar Fast Idle Air Control

SISTEM BAHAN BAKAR (Fuel System)

Perbedaan paling mendasar antara sistem karburator dengan sistem injeksi


pada suplai system bahan bakar adalah pada sistem injeksi, suplai bahan bakar dari
tangki bensin ke ruang bakar dikontrol secara elektronik oleh ECM, sedangkan pada
sistem carburator, suplai bensin dari tangki ke ruang bakar masih dikontrol oleh kunci
kontak.

Komponen utama dari fuel delivery system adalah :

1. Fuel pump
2. Fuel filter
3. Fuel pressure regulator
4. Pulsation dumper

Modul Media Pembelajaran Kejuruan


12

5. Injector

Diagram system bahan bakar EFI :

KOMPONEN SISTEM BAHAN BAKAR

1. Fuel Pump

Pada semua tipe mesin dengan injeksi, penempatan pompa bensin selalu ada di
dalam tangki bensin. Tipe yang digunakan adalah elektrik dengan motor listrik.
Pompa terdiri atas motor, pompa itu sendiri, check valve, relief valve dan filter yang
diletakkan di saluran masuk pompa.

Gambar Fuel pump

Modul Media Pembelajaran Kejuruan


13

2. Fuel Filter

Fuel Filter berfungsi menyaring kotoran–kotoran dan partikel asing lainnya dari
bensin supaya tidak masuk ke injektor. Fuel filterdipasangkan pada saluran tekanan
tinggi dari fuel pump. Fuel filter ada yang diletakkan di luar tangki bensin, ada juga
yang diletakkan di dalam tangki bensin.

Gambar Fuel Filter

3. Fuel Pressure Regulator

Gambar Fuel Pressure Regulator

Modul Media Pembelajaran Kejuruan


14

Fuel Pressure Regulator berfungsi mengatur tekanan bensin yang ke injector –


injector. Jumlah injeksi bensin dikontrol sesuai lama signal yang diberikan ECU ke
injector. Oleh karena itu tekanan tetap pada injektor harus dipertahankan.

Karena adanya perubahan tekanan pada bensin (injeksi bensin oleh injector) dan
variasi perubahan vacuum intake manifold, jumlah bensin yang diinjeksikan sedkit
berubah sekalipun signal injeksi dan tekanan bensin tetap. Oleh karena itu, agar
jumlah injeksinya tepat, tekanan bensin harus dipertahankan pada 2,1 ~ 2,6 kg/cm2.

4. Pulsation Damper

Pulsation damper terpasang pada delivery pipe berfungsi menyerap variasi tekanan
bensin yang diakibatkan perubahan kevakuman intake manifold dan penginjeksian
bensin oleh injector untuk membantu mempertahankan tekanan bensin pada 2,1–2,6
kg/cm2 di dalam pipa pembagi (delivery pipe).

5. Injector

Modul Media Pembelajaran Kejuruan


15

Gambar Injektor

Injektor adalah nosel electromagnet yang bekerjanya dikontrol oleh ECU


untuk menginjeksikan bensin ke intake manifold. Injektor dipasangkan di ujung
intake manifold dekat intake port(lubang pemasukan) dan dijamin oleh delivery pipe.

SISTEM PENGONTROL ELEKTRONIK (ELECTRONIC CONTROL


SYSTEM)

Selain ECU yang berfungsi untuk mengontrol besar penginjeksian bensin dan
seluruh aktivitas elektronik, pada mesin terdapat pula sensor – sensor selain yang
sudah dijelaskan di atas yang berfungsi sebagai sistem koreksi air fuel ratio dan juga
sebagai ignition control system. Sensor – sensor yang dimaksud akan dijelaskan
bersama dengan electronic control system yang juga akan membahas lebih detail kerja
daripada ECU.

Sensor-sensor itu adalah :

1. ECT ( Electronic Control Temperature )


2. TPS ( Throttle Position Sensor )
3. VSS ( Vehicle Speed Sensor )
4. CMP (Camshaft Position Sensor )
5. CKP ( Crankshaft Position Sensor )
6. Oxygen Sensor

Modul Media Pembelajaran Kejuruan


16

NAMA KOMPONEN DAN FUNGSI SISTEM PENGONTROL ELEKTRONIK

1. ECT (Electronic Control Temperature)

Gambar ECT

ECT terbuat dari thermistor, yaitu sebuah variable resistor yang dipengaruhi oleh
temperatur. Kerja ECT sama dengan IAT, hanya fungsi pendeteksiannya yang
berbeda. ECT berfungsi mendeteksi temperatur air pendingin mesin sebagai input
ECM untuk mengoreksi besar penginjeksian bensin pada injector. ECT juga berfungsi
sebagai kontrol temperatur air pendingin mesin kepada pengemudi melalui
temperature gauge pada instrument panel.

2. TPS (Throttle Position Sensor)

Gambar TPS

Modul Media Pembelajaran Kejuruan


17

Throttle Position Sensor (TPS) dihubungkan dengan throttle valve shaft pada
throttle bodyuntuk mendeteksi pembukaan throttle valve.

3. VSS (Vehicle Speed Sensor)

Gambar VSS

Sensor ini dipasangkan pada transmisi dan digerakkan oleh driver gear poros
output. Jenis VSS yang digunakan adalah tipe MRE ( Magnetic Resistance Element ).
Signal yang dihasilkan oleh VSS berupa gelombang bolak – balik, oleh komparator
(yang terdapat di speed sensor pada panel instrument) gelombang bolak – balik
tersebut dirubah menjadi sinyal digital yang kemudian dikirim ke ECU.

4. CMP (Camshaft Position Sensor)

Gambar CMP

Modul Media Pembelajaran Kejuruan


18

CMP sensor terdiri atas komponen elektronik yang terdapat di dalam sensor
case dan tidak dapat distel maupun diperbaiki. Sensor ini mendeteksi posisi piston
pada langkah kompresi melalui putaran signal rotor yang diputar langsung oleh
camshaft untuk mengetahui posisi pembukaan dan penutupan intake dan exhaust
valve.

Signal digital dari CMP ini, oleh ECU digunakan untuk memproses kerja dari sistem
EFI bersama-sama dengan signal dari sensor CKP.

Modul Media Pembelajaran Kejuruan


19

5. CKP ( Crankshaft Position Sensor )

Gambar CKP

CKP terdiri dari magnit dan coil yang ditempatkan di bagian bawah timing
belt pulley atau dibelakang V-belt pulley. Saat mesin berputar CKP menghasilkan
pulsa tegangan listrik.

Sensor CKP digunakan sebagai sensor utama untuk mendeteksi putaran mesin, output
signal dari CKP sensor dikirim ke ECU untuk menentukan besar basic injection
volume.

Selain digunakan untuk mendeteksi putaran mesin, sensor CKP juga digunakan
sebagai sensor utama sistem pengapian. Output signal dari sensor CKP digunakan
ECU untuk menentukan ignition timing.

6. Oxygen Sensor

Gambar Oxigen Sensor

Modul Media Pembelajaran Kejuruan


20

Sensor O2 dipasangkan di exhaust manifold yang berfungsi untuk mendeteksi


konsentrasi oksigen pada gas buang kendaraan, menghitung perbandingan udara dan
bensin, dan menginformasikan hasilnya pada ECU.

Bila kadar oksigen pada gas buang tinggi, ECU akan menyimpulkan bahwa campuran
terlalu kurus (lebih banyak udaranya).

Bila kadar oksigen pada gas buang rendah, ECU akan menyimpulkan bahwa
campuran terlalu gemuk (lebih banyak bensinnya ).

PEMERIKSAAN PADA SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN INJEKSI

Pemeriksaan Kerja Pompa Bahan Bakar

1. Hubungkan terminal + B dengan FP pada check connector


2. Putar kunci kontak pada posisi ON
3. Memeriksa adanya tekanan di dalam selang balik dengan cara memijit selang
tersebut pada pengatur tekanan. Apabila terasa ada tekanan yang kuat pada selang
tersebut, berarti pompa bekerja. Pada saat ini juga dapat didengar adanya suara
aliran balik bahan bakar.
4. Lepas diagnosis check wire
5. Putar kunci kontak ke posisi off

Catatan : apabila tidak ada tekanan, periksa apakah ada tegangan pada konektor
pompa bahan bakar :

 Apabila tegangan baterai 12 volt, periksa pompa bahan bakarnya dan sirkuit
masa. Tahanan antara kabel positif dan negative pompa bahan bakar sekitar
0,5 – 3 ohm
 Apabila tegangan 0 Volt, periksa sirkuit opening relay dan sirkuit pompa
bahan bakar.

Pemeriksaan Tekanan Bahan Bakar

1. Memeriksa tegangan baterai : lebih dari 12 Volt


2. Melepas kabel terminal negatif baterai
3. Melepas konektor cold start injektor
4. Meletakan penampung atau kain lap di bawah cold start injektor

Modul Media Pembelajaran Kejuruan


21

5. Melepas pipa cold start injector


6. Mengeluarkan bahan bakar yang ada didalam delivery pipe
7. Memasang pressure gage pada pipa delivery dengan dua gasket dan baut union
8. Membersihkan bensin yang terpancar
9. Menghubungkan kembali kabel negatif baterai
10. Menghubungakan terminal +B dan FP yang terdapat pada service connector
dengan diagnosis check wire
11. Memutar kunci kontak pada posisi ON
12. Mengukur tekanan bahan bakar spesifikasi tekanan bahan bakar : 2,7 – 3,1 kg/cm2
13. Melepas diagnosis check wire dari service connector
14. Menghidupkan mesin dan pertahankan pada putaran idel
15. Melepas selang vacuum sensing pada pressure regulator dan memasang sumbat
pada ujung selang
16. Mengukur tekanan bahan bakar pada putaran idel. Spesifikasi tekanan bahan bakar
: 2,7 – 3,1 kg/cm2
17. Menghubungkan kembali selang sensor vacuum ke pressure regulator
18. Mengukur tekanan bahan bakar pada putaran idel. Spesifikasi tekanan bahan bakar
: 2,3 – 2,6 kg/cm2

Pemeriksaan Kerja Injektor

1. Pada saat mesin hidup, gunakan sound scope untuk memeeriksa adanya suara
operasi yang normal sesuai denga putaran mesin.
2. Apabila tidak tersedia sound scope, pemeriksaan dapat dilakukan dengan
merasakan rambatan kerja injector dengan jari.

Catatan : Apabila tidak ada suara atau ada suara tetapi tidak normal, periksa konektor
rangkaian kabel, injector atau signal injeksi dari ECU.

Pemeriksaan Volume Penginjeksian Injektor

1. Memasang injektor seperti pada gambar


2. Menempatkan injector ke dalam gelas ukur
3. Putar kunci kontak pada posisi ON
4. Menggunakan diagnosis check wire, hubungkan terminal +B dan FP pada check
conector

Modul Media Pembelajaran Kejuruan


22

5. Menghubungkan terminal injector dengan baterai selama 15 detik, dan ukur


volume injeksi : 39 – 49 cc tiap 15 detik. Perbedaan diantara setiap injector : 6 cc
atau kurang.

Pemeriksaan Cold Start Injector

1. Melepas konektor cold start injector


2. Mengukur tahanan antara terminal dengan multimeter. Spesifikasi tahanan : 2 – 4
ohm. Apabila tahanan tidak sesuai standard, ganti cold start injektor.

Pemeriksaan Throttle Position Sensor

1. Melepas konektor sensor


2. Menempatkan feeler gage diantara sekrup pembatas throttle dan tuas pembatas.
3. Menggunakan ohm meter, ukur tahanan diantara setiap terminal.

Penyetelan Throttle Position Sensor

1. Mengendorkan dua baut pengikat throttle position sensor


2. Memasukkan feeler gage ukuran 0,55 mm antara baut pembatas dan tuas
pembatas throttle.
3. Menghubungkan probe test ohm meter ke terminal IDL dan TL.
4. Perlahan-lahan putar posisi TPS berlawanan jarum jam, jerum ohm meter mulai
bergerak, kemudian kencangkan kedua baut pengikatnya.
5. Memeriksa kembali kontinuitas antara terminal IDL dan TL.

Celah antara tuas dan baut


Terminal IDL - TL
pembatas
0,44 mm Ada kontinuitas
0,66 mm Tidak ada kontinuitas

Pemeriksaan Katup Udara

1. Memeriksa kerja katup udara


 Pada temperature rendah (dibawah 60o C) : apabila selang dipijit putaran
mesin harus turun.
 Setelah pemanasan : apabila selang dipijit, putaran mesin turun tidak
lebih dari 50 rpm.

Modul Media Pembelajaran Kejuruan


23

2. Memeriksa tahanan katup udara :


 Melepas kabel konektor dari katup udara.
 Mengukur tahanan coil pemanas katup udara dengan ohm meter. Tahanan
(Fp-E1) : 40 – 60 ohm.
3. Memeriksa kondisi pembukaan katup udara :
 Katup terbuka 2 – 5 mm apabila temperature udara luar sekitar 20o C.
 Apabila putaran idel lebih cepat setelah mesin panas dan putaran tidak
dapat dikoreksi dengan sekrup penyetel throttle, maka menutupnya katup
udara perlu diperiksa.
 Setelah mesin panas , apabila katup udara tidak tertutup dan putaran idel
lebih cepat, periksa tegangan antara terminal Fp pada konektor katup udara
dengan bodi pada saat mesin berputar. Apabila tidak 12 Volt, periksa
sirkuit power pada katup udara.
4. Memeriksa putaran mesin :
 Pada temperature rendah (dibawah 80o C) : apabila sekrup penyetel
putaran diputar masuk, putaran mesin harus turun.
 Setelah pemanasan : apabila sekrup penyetel putaran idle diputar masuk,
putaran mesin harus turun dibawah putaran idle atau mesin harus mati.

Pemeriksaan Cold Start Injector Time Switch

1. Mengukur antara setiap terminal dengan ohm meter :


Tahanan : STA – STJ : 25 – 45 ohm di bawah 15o C
65 – 85 ohm di atas 30o C
STA – Masa : 25 – 85 ohm
2. Apabila tahanan tidak sesuai spesifikasi, maka switch perlu diganti.

Pemeriksaan Water Temperatur Sensor

1. Mengukur tahanan water temperature sensor dengan ohm meter


2. Apabila nilai tahanan tidak sesuai spesifikasi , maka sensor perlu diganti.

Modul Media Pembelajaran Kejuruan


24

c. Rangkuman
1. Pemeriksaan yang perlu dilakukan pada sistem EFI meliputi pemeriksaan :
kerja pompa bahan bakar, tekanan bahan bakar, kerja injector, volume injeksi,
cold start injector, dan sensor-sensor.
2. Untuk menentukan kondisi sensor-sensor dapat dilakukan dengan mengukur
besarnya tahanan, kemudian dibandingkan dengan spesifikasinya.
3. Penyetelan yang dapat dilakukan pada sistem EFI meliputi penyetelan :
throttle positioner sensor dan penyetelan putaran idle.

d. Tugas
1. Bacalah dan pelajari buku manual dari sebuah mesin yang menggunakan
sistem bahan bakar bensin injeksi (EFI).
2. Identifikasi hal-hal yang tidak ada pada modul ini, kmpoonen atau sensor-
sensor apa saja yang perlu diperiksa dan bagaimana cara pemeriksaannya.

e. Tes Formatif
1. Jelaskan bagaimana cara menentukan kondisi dari sebuah pompa bahan bakar?
2. Bagaimana cara menentukan kondisi water temperature sensor ?
3. Bagaimana cara menyetel posisi throttle positioner sensor ?

f. Kunci Jawaban Formatif


1. Cara menentukan kondisi pompa bahan bakar adalah dengan cara memeriksa
tahanan antara kabel positif pompa bahan bakar dengan sirkuit masa. Tahanan
antara kabel positif dan negative pompa bahan bakar sekitar 0,5 – 3 ohm.
2. Cara menentukan kondisi water temperature sensor adalah mengukur tahanan
water temperature sensor dengan ohm meter. Apabila nilai tahanan tidak
sesuai spesifikasi, maka sensor perlu diganti.
3. Cara menyetel posisi throttle positioner sensor :
 Mengendorkan dua baut pengikat throttle position sensor
 Memasukkan feeler gage ukuran 0,55 mm antara baut pembatas dan tuas
pembatas throttle.
 Menghubungkan probe test ohm meter ke terminal IDL dan TL.

Modul Media Pembelajaran Kejuruan


25

 Perlahan-lahan putar posisi TPS berlawanan jarum jam, jerum ohm meter
mulai bergerak, kemudian kencangkan kedua baut pengikatnya.
 Memeriksa kembali kontinuitas antara terminal IDL dan TL.

Celah antara tuas dan baut


Terminal IDL - TL
pembatas
0,44 mm Ada kontinuitas
0,66 mm Tidak ada kontinuitas

g. Lembar Kerja
1. Alat dan Bahan
a. 1 unit engine stand (live) dengan sistem bahan bakar bensin injeksi (EFI)
b. Tool box
c. Vacuum – pressure gage
d. Multimeter
e. Lap / majun
2. Keselamatan Kerja
a. Gunakanlah peralatan tangan sesuai sungsinya.
b. Ikutilah instruksi dari guru ataupun prsedur kerja yang tertera pada lembar
kerja
c. Mintalah ijin dari guru anda bila hendak melakukan pekerjaan yang tidak
tertera pada lembar kerja.
d. Bila perlu mintalah buku manual motor bensin yang menjadi training
object.
3. Langkah Kerja
a. Persiapkan alat dan bahan praktikum secara cermat, efektif dan seefisien
mungkin.
b. Perhatikan instruksi praktikum yang disampaikan oleh guru.
c. Lakukan pemeriksaan pada sistem bahan bakar bensin injeksi !
d. Buatlah catatan-catatan penting kegiatan praktikum secara ringkas.
e. Setelah selesai, bereskan Kembali peralatan dan bahan bakar yang telah
digunakan seperti keadaan semula.
4. Tugas
a. Buatlah laporan praktikum secara ringkas dan jelas.

Modul Media Pembelajaran Kejuruan


26

b. Buatlah rangkuman pengetahuan baru yang diperoleh setelah mempelajari


materi pada kegiatan belajar.

BAB III. EVALUASI

A. Kognitif Skill
1. Peserta didik dapat menyebutkan dan menjelaskan komponen sistem bahan
bakar bensin injeksi.
2. Peserta didik mampu menerapkan perawatan sistem bahan bakar bensin
injeksi.
3. Peserta didik mampu merawat secara berkala sistem bahan bakar bensin
injeksi.

B. Psikomotor Skill

Aspek Keterampilan Dan Teori Skor


No Nilai
Yang Diamati 1 2 3
1 Peserta didik dapat menyebutkan
komponen sistem bahan bakar
bensin injeksi
2 Peserta didik dapat menjelaskan
komponen sistem bahan bakar
bensin injeksi
3 Peserta didik dapat menjelaskan
cara perawatan sistem bahan bakar
bensin injeksi
4 Peserta didik dapat melakukan
perawatan terhadap sistem

Total

Catatan :

3 = Sangat Baik

Modul Media Pembelajaran Kejuruan


27

2 = Baik

1 = Cukup

Kriteria penilaian :

A = 12 – 15

B = 9 – 12

C=5–8

C. Attitude Skill

Skor
No Kriteria Nilai
1 2 3
1 Berpartisipasi dalam
pembelajaran baik praktik
maupun teori

2 Bekerja sama antar peserta


didik

3 Keaktifan dalam pembelajaran

4 Bertanggung jawab

5 Percaya diri

Total

Catatan :

3 = Memenuhi
2 = Cukup
1 = Kurang
Kriteria penilaian
A = 12 – 15

Modul Media Pembelajaran Kejuruan


28

B = 9 – 12
C=5–8
D. Produk/ Benda Kerja Sesuai Kriteria Standar
1. Hasil pemeriksaan bandingkan dengan buku panduan kendaraan yang
diperiksa.
2. Sesuaikan komponen dengan standar buku panduan kendaraan.

E. Batasan Waktu Yang Telah Ditetapkan


 16 x 45 menit.

F. Kunci Jawaban Tes Formatif


1. Cara menentukan kondisi pompa bahan bakar adalah dengan cara
memeriksa tahanan antara kabel positif pompa bahan bakar dengan sirkuit
masa. Tahanan antara kabel positif dan negative pompa bahan bakar
sekitar 0,5 – 3 ohm.
2. Cara menentukan kondisi water temperature sensor adalah mengukur
tahanan water temperature sensor dengan ohm meter. Apabila nilai
tahanan tidak sesuai spesifikasi, maka sensor perlu diganti.
3. Cara menyetel posisi throttle positioner sensor :
 Mengendorkan dua baut pengikat throttle position sensor
 Memasukkan feeler gage ukuran 0,55 mm antara baut pembatas dan tuas
pembatas throttle.
 Menghubungkan probe test ohm meter ke terminal IDL dan TL.
 Perlahan-lahan putar posisi TPS berlawanan jarum jam, jerum ohm meter
mulai bergerak, kemudian kencangkan kedua baut pengikatnya.
 Memeriksa kembali kontinuitas antara terminal IDL dan TL.

Celah antara tuas dan


Terminal IDL - TL
baut pembatas

0,44 mm Ada kontinuitas

0,66 mm Tidak ada kontinuitas

Modul Media Pembelajaran Kejuruan


29

Modul Media Pembelajaran Kejuruan


30

G. Daftar Pustaka

Astra Daihatsu Blitar. (2016). Sistem EFI. Di akses dari :


https://astradaihatsublitar.wordpress.com/2016/05/10/sistem-efi/.

Cipari Hidayati, N. (2015). Modul smk pemeliharaan servis sistem bahan bakar
bensin. Diakses dari :
https://www.slideshare.net/NurHidayatiCipari/modul-smk-pemeliharaan-servis-
sistem-bahan-bakar-bensin.

Otomotif,B. (2016). Sistem EFI (Electronic Fuel Injection) Pada Mobil. Diakses
dari :
https://www.bisaotomotif.com/sistem-efi-electronic-fuel-injection-pada-mobil/.

Ubay. (2021). Electronic Control Unit (ECU) Adalah. Diakses dari :


https://adalah.co.id/electronic-control-unit-ecu/.

Modul Media Pembelajaran Kejuruan


31

BAB IV. PENUTUP

Modul ini menguraikan teori dan praktik dengan kegiatan perawatan sistem
bahan bakar bensin injeksi, sehingga setelah peserta didik menyelesaikan mdu ini,
diharapkan peserta didik memiliki kompetensi untuk perawatan sistem bahan
bakar bensin injeksi.
Bila peserta didik telah memahami isi modul ini secara tuntas, peserta didik
berhak mengikuti tes teri dan praktik untuk menguji kmpetensi yang telah peserta
didik miliki. Mintalah pada guru/pendidik untuk melakukan uji kompetensi yang
dilakukan oleh asosiasi yang berkompeten.

Modul Media Pembelajaran Kejuruan

Anda mungkin juga menyukai