2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memeberikan
banyak nikmat sehingga kami dapat menyusun modul ini dengan baik. Modul ini berisi
tentang uraian mengenai “ Perawatan Sistem Bahan Bakar Bensin Injeksi’’.
Modul Perawatan Sistem Bahan Bakar Bensin Injeksi digunakan untuk panduan
kegitan belajar untuk membentuk saah satu kompetensi, yaitu : Menerapkan cara perawatan
sistem bahan bakar bensin injeksi.
Modul ini memberikan Latihan untuk mempelajari cara perawatan sistem bahan bakar
pada motor bensin injeksi. Modul ini terdiri atas satu (1) kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1
membahas tentang perawatan sistem bahan bakar bensin injeksi
i
Daftar Isi
Kata Pengantar………………………………………………………………………………i
Daftar Isi……………………………………………………………………………………..ii
Glosarium……………………………………………………………………………………iv
I. PENDAHULUAN………………………………………………………..……….1
Deskripsi…………………………………………………………………..……….1
Prasarat…………………………………………………………………….………1
Petunjuk Penggunaaan Modul……………………………………………………..1
Kompetensi………………………………………………………………………...3
Indicator Pencapaian Kompetensi…………………………………………………3
II. PEMBELAJARAN……………………………………………………………….4
A. Rencana Belajar Siswa………………………………………………………...4
B. Kegiatan Belajar……………………………………………………………… 5
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran……………………………………………5
b. Uraian Materi…………………………………………………………...…5
c. Rangkuman………………………………………………………………23
d. Tugas…………………………………………………………………..…23
e. Tes Formatif…………………………………………………………...…23
f. Kunci Jawaban Tes Formatif………………………………………..……23
g. Lembar Kerja…………………………………………………………..…24
III. EVALUASI…………………………………………………………………...…25
Kognitif Skill…………………………………………………………………..…25
Psikomotor Skill…………………………………………………………….……25
Attitude Skill………………………………………………………………..……26
Produk / Benda Kerja Sesuai Kriteria Standard…………………………….……27
Batasan Waktu Yang Telah Ditetapkan…………………………………….……27
Kunci Jawaban………………………………………………………………...…27
Daftar Pustaka……………………………………………………………………28
IV. PENUTUP……………………………………………………………………….29
ii
Peta Kedudukan Modul
XII
Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan
Mesin Sasis Kelistrikan
1 Kendaraan Kendaraan Kendaraan
Ringan 3 Ringan 3 Ringan 3
XI
Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan
Mesin Sasis Kelistrikan
1 Kendaraan Kendaraan Kendaraan
Ringan 1 Ringan 1 Ringan 1
X
Teknologi Pekerjaan Dasar Teknik Listrik
Dasar Otomotif Teknik Dasar Otomotif
1
1 Otomotif 1 1
iii
Glosarium
CKP : Sensor CKP ( Crankshaft Position Sensor ) digunakan sebagai sensor utama
untuk mendeteksi putaran mesin, output signal dari CKP sensor dikirim ke
ECU untuk menentukan besar basic injection volume.
ECU : Electronic control unit (ECU) adalah unit kontrol elektronik di kendaraan
yang sudah menggunakan teknologi terbaru yang mengontrol sejumlah
aktuator di mesin pembakaran internal seperti injeksi dan pengapian.
ECT : yaitu sebuah variable resistor yang dipengaruhi oleh temperature, ECT
berfungsi mendeteksi temperatur air pendingin mesin sebagai input ECM
untuk mengoreksi besar penginjeksian bensin pada injector.
EFI : Sistem EFI (Electronic Fuel Injection) adalah salah satu sistem bahan bakar
pada mesin bensin yang pengaturan jumlah bahan bakar yang disemprotkan
oleh injector didalam ruang bakar diatur secara elektronik (komputer).
Injector : yaitu salah satu bagian dari sistem injeksi bahan bakar yang berfungsi untuk
mengabutkan (menyemprotkan) bahan bakar ke dalam silinder (ruang bakar).
Sound scope : yaitu alat bantu untuk mendengarkan suara lembut dalam mesin atau pada
sistrm bahan bakar.
Throttle valve : adalah katup kontrol aliran yang sering dilengkapi dengan valve relief
tekanan untuk Menyusun berbagai rangkaian atau sistem penyesuaian
kecepatan throttle hidrolik untuk suplai oli pompa posisi tetap.
TPS : Throttle Position Sensor adalah sensor yang berfungsi untuk mendeteksi
sudut pembukaan throttle valve.
iv
1
BAB I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Modul ini terdiri atas satu (1) kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas tentang
perawatan sistem bahan bakar bensin injeksi.
Setelah mempelajari modul ini, peserta didik diharapkan dapat memahami sistem
bahan bakar bensin injeksi dan memahami prosedur pemeriksaan serta perawatannya.
B. Prasarat
Modul ini digunakan untuk membantu proses pembelajaran peserta didik khususnya
pada Teknik otomotif dalam mengusai kompetensi dasar mengenai perawatan sistem
bahan bakar bensin injeksi. Sebelum mempelajari modul ini peserta didik diharapkan
sudah mengetahui komponen-komponen sistem starter.
Untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal, dalam menggunakan modul ini
maka Langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain :
a. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada masing-
masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kuranng jelas, peserta didik dapat
bertanya pada guru yang mengampu kegiatan belajar.
b. Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui seberapa besar
pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-materi yang dibahas dalam setiap
kegiatan belajar.
c. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikanlah hal-hal
berikut ini :
1) Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang berlaku.
2) Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum) dengan baik.
3) Sebelum melaksanakan praktikum, identifikasi (tentukan) peralatan dan
bahan yang diperlukan dengn cermat.
4) Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar.
5) Untuk melakukan kegiatan praktikum yang belum jelas, harus meminta ijin
guru terlebih dahulu.
6) Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ke tempat semula
d. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan
belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada guru yang mengampu kegiatan
pembelajaran yang bersangkutan.
D. KOMPETENSI
Setelah mempelajari keseluruhan materi pada modul pembelajaran perawatan
sistem bahan bakar bensin injeksi ini, diharapkan peserta didik dapat menyebutkan
dan menjelaskan komponen – komponen yang tedapat pada sistem bahan bakar
bensin injeksi serta dapat menerapkan hasil belajar perawatan sistem bahan bakar
bensin injeksi dengan terampil sesusai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur).
b. Kompetensi Dasar
3.5 Menerapkan cara perawatan sistem bahan bakar bensin injeksi ( Electronic
Fuel Injection / EFI )
4.5 Merawat Berkala sistem bahan bakar bensin injeksi ( Electronic Fuel Injection
/ EFI )
c. Indikator
Memahami fungsi sistem bahan bakar bensin injeksi
Menjelaskan fungsi sistem bahan bakar bensin injeksi
Memahami komponen sistem bahan bakar bensin injeksi
Menjelaskan komponen sistem bahan bakar bensin injeksi
Memahami perawatan sistem bahan bakar bensin injeksi
Menjelaskan dan mempraktikan perawatan sistem bahan bakar bensin injeksi
d. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul pembelajaran , peserta didik dapat :
Menyebutkan komponen – komponen sistem bahan bakar bensin injeksi
Mendeskripsikan komponen perawatan sistem bahan bakar bensin injeksi
Merawat komponen sistem bahan bakar bensin injeksi berdasarkan SOP
(Standar Operasional Prosedur)
Menggunakan alat perawatan sistem bahan bakar bensin injeksi
berdasarkan SOP (Standar Operasional Prosedur)
e. Materi Pokok
Perawatan Sistem Bahan Bakar Bensin Injeksi
f. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi antar peserta didik, tanya jawab, penugasan, presentasi dan
praktikum di bengkel secara berkelompok.
B. Kegiatan Belajar
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul pembelajaran, peserta didik dapat :
Dapat menyebutkan komponen sistem bahan bakar bensin injeksi dan
menjelaskan fungsinya.
Merawat komponen sistem bahan bakar bensin injeksi berdasarkan SOP
(Standar Opersional Prosedur)
Menggunakan alat perawatan sistem bahan bakar bensin injeksi
berdasarkan SOP (Standar Opersional Prosedur)
b. Uraian Materi
1. Tipe D-EFI
Dalam sistem D-EFI, mengukur udara yang masuk berdasarkan tekanan dalam
intake manifold.
2. Tipe L-EFI
Dalam sistem L-EFI, airflow meter langsung mengukur jumlah udara yang
mengalir melalui intake manipoldsehingga data yang dihasilkan lebih akurat.
Dewasa ini, pada kendaraan EFI tipe L-EFI lebih banyak digunakan.
Sistem EFI secara umum dapat dibagi menjadi tiga sistem fungsi, yaitu :
Udara bersih dari saringan udara masuk ke airflow meter dengan membuka
measuring plate, besar pembukaan ini bergantung pada kecepatan aliran udara yang
masuk ke intake chamber yang dipengaruhi oleh lebar throttle terbuka.
1. Throttle body
Therottle body Merupakan komponen sistem kontrol udara sebagai saluran
utama yang dilalui oleh udara, sebelum masuk ke intake manifold.
Di dalam throttle body ini terdapat :
Throttle valve
TPS (Throttle Position Sensor)
IAC ( Idle Air Control )
FIAC ( Fast Idle Air Control )
ISAS ( Idle Speed Adjusting Screw )
Udara yang masuk ke intake air chamber akan dideteksi dengan gerakan
membuka dan menutup plat pengukur. Plat pengukur ini ditahan oleh sebuah
pegas pengembali. Plat pengukur dan potensiometer bergerak pada poros yang
sama sehingga sudut membuka plat pengukur ini akan diubah nilai tahanan
potensiometer. Variasi nilai tahanan ini akan dirbah menjadi output voltage sensor
ke ECM sebagai dasar untuk menentukan jumlah udara yang masuk ke intake air
chamber.
1. Fuel pump
2. Fuel filter
3. Fuel pressure regulator
4. Pulsation dumper
5. Injector
1. Fuel Pump
Pada semua tipe mesin dengan injeksi, penempatan pompa bensin selalu ada di
dalam tangki bensin. Tipe yang digunakan adalah elektrik dengan motor listrik.
Pompa terdiri atas motor, pompa itu sendiri, check valve, relief valve dan filter yang
diletakkan di saluran masuk pompa.
2. Fuel Filter
Fuel Filter berfungsi menyaring kotoran–kotoran dan partikel asing lainnya dari
bensin supaya tidak masuk ke injektor. Fuel filterdipasangkan pada saluran tekanan
tinggi dari fuel pump. Fuel filter ada yang diletakkan di luar tangki bensin, ada juga
yang diletakkan di dalam tangki bensin.
Karena adanya perubahan tekanan pada bensin (injeksi bensin oleh injector) dan
variasi perubahan vacuum intake manifold, jumlah bensin yang diinjeksikan sedkit
berubah sekalipun signal injeksi dan tekanan bensin tetap. Oleh karena itu, agar
jumlah injeksinya tepat, tekanan bensin harus dipertahankan pada 2,1 ~ 2,6 kg/cm2.
4. Pulsation Damper
Pulsation damper terpasang pada delivery pipe berfungsi menyerap variasi tekanan
bensin yang diakibatkan perubahan kevakuman intake manifold dan penginjeksian
bensin oleh injector untuk membantu mempertahankan tekanan bensin pada 2,1–2,6
kg/cm2 di dalam pipa pembagi (delivery pipe).
5. Injector
Gambar Injektor
Selain ECU yang berfungsi untuk mengontrol besar penginjeksian bensin dan
seluruh aktivitas elektronik, pada mesin terdapat pula sensor – sensor selain yang
sudah dijelaskan di atas yang berfungsi sebagai sistem koreksi air fuel ratio dan juga
sebagai ignition control system. Sensor – sensor yang dimaksud akan dijelaskan
bersama dengan electronic control system yang juga akan membahas lebih detail kerja
daripada ECU.
Gambar ECT
ECT terbuat dari thermistor, yaitu sebuah variable resistor yang dipengaruhi oleh
temperatur. Kerja ECT sama dengan IAT, hanya fungsi pendeteksiannya yang
berbeda. ECT berfungsi mendeteksi temperatur air pendingin mesin sebagai input
ECM untuk mengoreksi besar penginjeksian bensin pada injector. ECT juga berfungsi
sebagai kontrol temperatur air pendingin mesin kepada pengemudi melalui
temperature gauge pada instrument panel.
Gambar TPS
Throttle Position Sensor (TPS) dihubungkan dengan throttle valve shaft pada
throttle bodyuntuk mendeteksi pembukaan throttle valve.
Gambar VSS
Sensor ini dipasangkan pada transmisi dan digerakkan oleh driver gear poros
output. Jenis VSS yang digunakan adalah tipe MRE ( Magnetic Resistance Element ).
Signal yang dihasilkan oleh VSS berupa gelombang bolak – balik, oleh komparator
(yang terdapat di speed sensor pada panel instrument) gelombang bolak – balik
tersebut dirubah menjadi sinyal digital yang kemudian dikirim ke ECU.
Gambar CMP
CMP sensor terdiri atas komponen elektronik yang terdapat di dalam sensor
case dan tidak dapat distel maupun diperbaiki. Sensor ini mendeteksi posisi piston
pada langkah kompresi melalui putaran signal rotor yang diputar langsung oleh
camshaft untuk mengetahui posisi pembukaan dan penutupan intake dan exhaust
valve.
Signal digital dari CMP ini, oleh ECU digunakan untuk memproses kerja dari sistem
EFI bersama-sama dengan signal dari sensor CKP.
Gambar CKP
CKP terdiri dari magnit dan coil yang ditempatkan di bagian bawah timing
belt pulley atau dibelakang V-belt pulley. Saat mesin berputar CKP menghasilkan
pulsa tegangan listrik.
Sensor CKP digunakan sebagai sensor utama untuk mendeteksi putaran mesin, output
signal dari CKP sensor dikirim ke ECU untuk menentukan besar basic injection
volume.
Selain digunakan untuk mendeteksi putaran mesin, sensor CKP juga digunakan
sebagai sensor utama sistem pengapian. Output signal dari sensor CKP digunakan
ECU untuk menentukan ignition timing.
6. Oxygen Sensor
Bila kadar oksigen pada gas buang tinggi, ECU akan menyimpulkan bahwa campuran
terlalu kurus (lebih banyak udaranya).
Bila kadar oksigen pada gas buang rendah, ECU akan menyimpulkan bahwa
campuran terlalu gemuk (lebih banyak bensinnya ).
Catatan : apabila tidak ada tekanan, periksa apakah ada tegangan pada konektor
pompa bahan bakar :
Apabila tegangan baterai 12 volt, periksa pompa bahan bakarnya dan sirkuit
masa. Tahanan antara kabel positif dan negative pompa bahan bakar sekitar
0,5 – 3 ohm
Apabila tegangan 0 Volt, periksa sirkuit opening relay dan sirkuit pompa
bahan bakar.
1. Pada saat mesin hidup, gunakan sound scope untuk memeeriksa adanya suara
operasi yang normal sesuai denga putaran mesin.
2. Apabila tidak tersedia sound scope, pemeriksaan dapat dilakukan dengan
merasakan rambatan kerja injector dengan jari.
Catatan : Apabila tidak ada suara atau ada suara tetapi tidak normal, periksa konektor
rangkaian kabel, injector atau signal injeksi dari ECU.
c. Rangkuman
1. Pemeriksaan yang perlu dilakukan pada sistem EFI meliputi pemeriksaan :
kerja pompa bahan bakar, tekanan bahan bakar, kerja injector, volume injeksi,
cold start injector, dan sensor-sensor.
2. Untuk menentukan kondisi sensor-sensor dapat dilakukan dengan mengukur
besarnya tahanan, kemudian dibandingkan dengan spesifikasinya.
3. Penyetelan yang dapat dilakukan pada sistem EFI meliputi penyetelan :
throttle positioner sensor dan penyetelan putaran idle.
d. Tugas
1. Bacalah dan pelajari buku manual dari sebuah mesin yang menggunakan
sistem bahan bakar bensin injeksi (EFI).
2. Identifikasi hal-hal yang tidak ada pada modul ini, kmpoonen atau sensor-
sensor apa saja yang perlu diperiksa dan bagaimana cara pemeriksaannya.
e. Tes Formatif
1. Jelaskan bagaimana cara menentukan kondisi dari sebuah pompa bahan bakar?
2. Bagaimana cara menentukan kondisi water temperature sensor ?
3. Bagaimana cara menyetel posisi throttle positioner sensor ?
Perlahan-lahan putar posisi TPS berlawanan jarum jam, jerum ohm meter
mulai bergerak, kemudian kencangkan kedua baut pengikatnya.
Memeriksa kembali kontinuitas antara terminal IDL dan TL.
g. Lembar Kerja
1. Alat dan Bahan
a. 1 unit engine stand (live) dengan sistem bahan bakar bensin injeksi (EFI)
b. Tool box
c. Vacuum – pressure gage
d. Multimeter
e. Lap / majun
2. Keselamatan Kerja
a. Gunakanlah peralatan tangan sesuai sungsinya.
b. Ikutilah instruksi dari guru ataupun prsedur kerja yang tertera pada lembar
kerja
c. Mintalah ijin dari guru anda bila hendak melakukan pekerjaan yang tidak
tertera pada lembar kerja.
d. Bila perlu mintalah buku manual motor bensin yang menjadi training
object.
3. Langkah Kerja
a. Persiapkan alat dan bahan praktikum secara cermat, efektif dan seefisien
mungkin.
b. Perhatikan instruksi praktikum yang disampaikan oleh guru.
c. Lakukan pemeriksaan pada sistem bahan bakar bensin injeksi !
d. Buatlah catatan-catatan penting kegiatan praktikum secara ringkas.
e. Setelah selesai, bereskan Kembali peralatan dan bahan bakar yang telah
digunakan seperti keadaan semula.
4. Tugas
a. Buatlah laporan praktikum secara ringkas dan jelas.
A. Kognitif Skill
1. Peserta didik dapat menyebutkan dan menjelaskan komponen sistem bahan
bakar bensin injeksi.
2. Peserta didik mampu menerapkan perawatan sistem bahan bakar bensin
injeksi.
3. Peserta didik mampu merawat secara berkala sistem bahan bakar bensin
injeksi.
B. Psikomotor Skill
Total
Catatan :
3 = Sangat Baik
2 = Baik
1 = Cukup
Kriteria penilaian :
A = 12 – 15
B = 9 – 12
C=5–8
C. Attitude Skill
Skor
No Kriteria Nilai
1 2 3
1 Berpartisipasi dalam
pembelajaran baik praktik
maupun teori
4 Bertanggung jawab
5 Percaya diri
Total
Catatan :
3 = Memenuhi
2 = Cukup
1 = Kurang
Kriteria penilaian
A = 12 – 15
B = 9 – 12
C=5–8
D. Produk/ Benda Kerja Sesuai Kriteria Standar
1. Hasil pemeriksaan bandingkan dengan buku panduan kendaraan yang
diperiksa.
2. Sesuaikan komponen dengan standar buku panduan kendaraan.
G. Daftar Pustaka
Cipari Hidayati, N. (2015). Modul smk pemeliharaan servis sistem bahan bakar
bensin. Diakses dari :
https://www.slideshare.net/NurHidayatiCipari/modul-smk-pemeliharaan-servis-
sistem-bahan-bakar-bensin.
Otomotif,B. (2016). Sistem EFI (Electronic Fuel Injection) Pada Mobil. Diakses
dari :
https://www.bisaotomotif.com/sistem-efi-electronic-fuel-injection-pada-mobil/.
Modul ini menguraikan teori dan praktik dengan kegiatan perawatan sistem
bahan bakar bensin injeksi, sehingga setelah peserta didik menyelesaikan mdu ini,
diharapkan peserta didik memiliki kompetensi untuk perawatan sistem bahan
bakar bensin injeksi.
Bila peserta didik telah memahami isi modul ini secara tuntas, peserta didik
berhak mengikuti tes teri dan praktik untuk menguji kmpetensi yang telah peserta
didik miliki. Mintalah pada guru/pendidik untuk melakukan uji kompetensi yang
dilakukan oleh asosiasi yang berkompeten.