Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Judul:
ANALISIS KERUSAKAN DAN PERBAIKAN MOTOR AC MILIK
PT. X
DI PT.MESINDO TEKNINESIA

DISUSUN OLEH:
Edwina Rosalia (3210110040)
Nina Clarina Rosyadi (3210110062)

PROGRAM STUDI:
TEKNIK MESIN KONSENTRASI INSTALASI & PERAWATAN

JURUSAN TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
DEPOK
2014
0
LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS KERUSAKAN DAN PERBAIKAN MOTOR AC MILIK PT. X

DI PT.MESINDO TEKNINESIA

DISUSUN OLEH:
Edwina Rosalia (3210110040)
Nina Clarina Rosyadi (3210110062)

Diterima oleh Tim Panitia Tugas Akhir


Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Jakarta
FEBRUARI 2014

Panitia :
1. .. NIP.. ()

2. .. NIP.. ()

3. .. NIP.. ()

Disahkan oleh
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Jakarta
Ketua Jurusan

Tatun Hayatun Nufus, MSi


NIP.19660416 199512 2 001

1
PENILAIAN PROPOSAL TUGAS AKHIR BERBENTUK STUDI KASUS
JUDUL : ANALISIS KERUSAKAN DAN PERBAIKAN MOTOR AC MILIK PT. X DI
PT.MESINDO TEKNINESIA

KRITERIA TUGAS AKHIR


NO KRITERIA INDIKATOR PENILAIAN NILAI
1 Orientasi a. LatarBelakang
b .Tujuan
Permasalahan dan
c. Perumusan Masalah
Pustaka d. Tinjauan Pustaka
2 Pola Penyelesaian e. Metode Penyelesaian Masalah
Masalah

3 Manfaat Hasil f. Proyeksi Aplikasi Hasil


g. Pengembangan di Masyarakat

4 Fisibilitas Sumber h. Jadwal Pelaksanaan


i. Personalia
Daya
j. Biaya
5 Kebahasaan k. Bahasa Proposal
l. Daftar Pustaka (keserasian dan
subtansi kemutahiran)

Saran untuk Pengusul:


Depok, Februari 2014
Ketua Panitia TA

NIP.

DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan 1
Daftar Isi 3

BAB I PENDAHULUAN 4
1.1 Judul 4

2
1.2 Latar Belakang Masalah 4
1.3 Perumusan Masalah . 4
1.4 Pembatasan Masalah 5
1.5 Tujuan dan Manfaat . 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6


2.1 Pengertian Perawatan 6
2.2 Pengklasifikasian Perawatan 6
2.3 Kegiatan kegiatan Pemeliharaan 8
2.4 Jenis Pemeliharaan .. 9
2.5 Analisa Produktivitas .. 11

BAB III METODA PELAKSANAAN 14

BAB IV JADWAL KEGIATAN DAN BIAYA . 15


4.1 Jadwal Kegiatan 15
4.2 Rancangan Biaya . 16

Daftar Pustaka 17
Lampiran 18
Biodata Anggota 18

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. JUDUL

ANALISIS KERUSAKAN DAN PERBAIKAN MOTOR AC MILIK PT. X DI


PT.MESINDO TEKNINESIA

1.2. LATAR BELAKANG MASALAH

Kemajuan teknologi di dunia sangatlah pesat khususnya kemajuan industri, baik


bergerak di bidang manufaktur, migas, ataupun otomotif. Adanya kemajuan tersebut,
menuntut adanya tenaga kerja ahli di bidangnya. Didalam dunia industri sendiri, banyak
sekali alat-alat permesinan yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia,
salah satunya motor elektrik.

Motor elektrik yang digunakan oleh industri bermacam-macam, contohnya motor


AC dan motor DC. Motor AC (Alternating Current) merupakan sebuah motor yang
mengubah arus listrik menjadi energi gerak maupun mekanik daripada rotor didalamnya.
Sedangkan motor DC (Direct Current) adalah motor yang penggeraknya berdasarkan
sumber tegangan DC seperti baterai dan aki.

Industri yang menggunakan motor elektrik tentu pernah mengalami permasalahan


pada motor tersebut. Untuk itu, perlunya suatu perbaikan agar produktivitas mesin tidak
terganggu.

PT. Mesindo Tekninesia adalah salah satu perusahaan yang memberikan jasa
perbaikan untuk motor elektrik, baik kerusakan pada rotor, housing, journal bearing
ataupun kerusakan pada stator.

Saat beroperasi, motor harus dilakukan cek kondisi awal sesuai spesifikasi dan
perawatan awal atau perawatan sedang beroperasi. Kondisi motor sangat berpengaruh
terhadap kinerja motor. Oleh karena itu, kami tertarik untuk mengambil permasalahan
atau kerusakan yang terjadi pada motor AC menjadi bahan penulisan untuk tugas akhir
kami.

1.3. PERUMUSAN MASALAH

Analisis kerusakan dan perbaikan motor AC milik PT. X di PT. Mesindo


Tekninesia yang tepat sangat dibutuhkan oleh perusahaan tempat kami kerja lapangan
dan pihak customer yang mengalami kerusakan motor, agar motor AC tersebut dapat
bekerja secara optimal kembali.
Permasalahan yang terjadi pada motor AC pada umumnya antara lain:
4
- Rebushing DE/NDE
- Penggantian bearing
- Balancing
- Rewinding stator
- Overhaul

1.4. PEMBATASAN MASALAH

Observasi yang kami lakukan untuk pengambilan data dilaksanakan pada kegiatan
pembongkaran komponen motor AC seperti stator, rotor, housing bearing, dan journal. Di
tempat service motor kami mengamati dan pengambilan data pada motor-motor yang
mengalami kerusakan, klasifikasi kerusakan terdiri dari kerusakan atau penurunan
performance motor saat test running dan kerusakan pada motor yang di kirim customer
untuk melakukan perawatan dan perbaikan.
Kami akan menganalisa permasalahan yang terjadi pada motor tersebut agar saat test
performance motor, motor yang melakukan perawatan dan perbaikan tersebut dapat
beroperasi dengan baik sesuai keinginan customer.

1.5. TUJUAN DAN MANFAAT


Dilihat dari latar belakang masalah dan perumusan masalah, maka Tugas Akhir ini
bertujuan untuk:
- Mengetahui dan memahami cara perawatan dan perbaikan motor AC yang
baik dan benar
- Mengetahui permasalahn yang sering terjadi pada motor AC
- Mengetahui batas normal kinerja motor AC
- Mampu mengatasi permasalahan pada motor AC
Jika program yang kami buat ini terlaksana dengan baik, maka manfaat yang
diperoleh antara lain:
- Mengoptimalkan kinerja motor
- Menghasilkan produktivitas hasil yang sesuai

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Perawatan

Perawatan adalah sebuah operasi atau aktivitas yang harus dilakukan secara
berkala dengan tujuan untuk mengidentifikasi segala kerusakan - kerusakan yang terjadi
dan antisipasi perbaikannya. Perawatan juga ditujukan untuk mengembalikan suatu
sistem pada kondisinya agar dapat berfungsi sebagai mana mestinya, memperpanjang
usia kegunaan mesin, dan menekan failure sekecil mungkin.
Manajemen perawatan dapat digunakan untuk membuat sebuah kebijakan
mengenai aktivitas perawatan, dengan melibatkan aspek teknis dan pengendalian
manajemen kedalam sebuah program perawatan. Pada umumnya, semakin tingginya
aktivitas perbaikan dalam sebuah sistem, kebutuhan akan manajemen dan pengendalian
di perawatan menjadi semakin penting.
Berikut adalah 9 pendekatan untuk membuat sebuah program perawatan yang efektif:
1. Mengidentifikasi kekurangan eksisting
2. Membuat tujuan akhir dari program
3. Menetapkan skala prioritas
4. Menetapkan parameter untuk pengukuran performansi
5. Menetapkan rencana jangka pendek dan juga jangka panjang
6. Sosialisasi perencanaan terhadap bagian-bagian yang terkait
7. Implementasi perencanaan
8. Laporan berkala
9. Pemeriksaan kemajuan secara rutin

2.2. Pengklasifikasian Perawatan


Preventive Maintenance
Preventive Maintenance adalah salah satu komponen penting dalam aktivitas
perawatan (maintenance).Preventive maintenance adalah aktivitas perawatan yang
dilakukan sebelum terjadinya kegagalan atau kerusakan pada sebuah system atau
komponen, dimana sebelumnya sudah dilakukan perencanaan dengan pengawasan yang
sistematik, deteksi, dan koreksi, agar system atau komponen tersebut dapat
mempertahankan kapabilitas fungsionalnya. Beberapa tujuan dari preventive
maintenance adalah mendeteksi lebih awal terjadinya kegagalan / kerusakan,
meminimalisasi terjadinya kegagalan, dan meminimalisasi kegagalan produk yang
disebabkan oleh kerusakan sistem.

6
Time Directed Maintenance
Time directed maintenance dapat dilakukan apabila variable waktu dari komponen
atau system diketahui. Kebijakan perawatan yang sesuai untuk diterapkan pada time
directed maintenance adalah periodic maintenance danon-condition maintenance.
Periodic maintenance (hard time maintenance) adalah perawatan pencegahan yang
dilakukan secara terjadwal dan bertujuan untuk mengganti sebuah komponen atau system
berdasarkan interval waktu tertentu. On-condition maintenance merupakan kegiatan
perawatan yang dilakukan berdasarkan kebijakan operator.

Condition Based Maintenance


Condition Base Maintenance merupakan aktivitas perawatan pencegahan yang
dilakukan berdasarkan kondisi tertentu dari suatu komponen atau sistem, yang bertujuan
untuk mengantisipasi sebuah komponen atau sistem agar tidak mengalami kerusakan.
Karena variable waktunya tidak pasti diketahui, kebijakan yang sesuai dengan kondisi
tersebut adalah predictive maintenance.Predictive Maintenance merupakan suatu
kegiatan perawatan yang dilakukan dengan menggunakan sistem monitoring.

Failure Finding
Failure Finding merupakan kegiatan perawatan pencegahan yang bertujuan untuk
mendeteksi kegagalan yang tersembunyi, dilakukan dengan cara memeriksa fungsi
tersembunyi (hidden function) secara periodic untuk memastikan kapan suatu komponen
mengalami kerusakan.
Run to Failure
Run to Failure tergolong sebagai perawatan pencegahan karena factor
ketidaksengajaan yang bias saja terjadi dalam beberapa peralatan. Disebut juga sebagai
no schedule maintenance karena dilakukan jika tidak ada tindakan pencegahan yang
efektif dan efisien yang dapat dilakukan, jika dilakukan tindakan pencegahan terlalu
mahal atau dampak kegagalan tidak terlalu esensial (tidak terlalu berpengaruh).

Corrective Maintenance
Corrective Maintenance merupakan kegiatan perawatan yang dilakukan untuk
mengatasi kegagalan atau kerusakan yang ditemukan selama masa waktu preventive

7
maintenance. Pada umumnya, corrective maintenance bukanlah aktivitas perawatan yang
terjadwal, karena dilakukan setelah sebuah komponen mengalami kerusakan dan
bertujuan untuk mengembalikan kehandalan sebuah komponen atau system ke kondisi
semula.

2.3. Kegiatan-kegiatan Pemeliharaan


Kegiatan pemeliharaan dalam suatu perusahaan menurut Manahan (2004),
meliputi berbagai kegiatan sebagai berikut:
a. Inspeksi (inspection)
Kegiatan inspeksi meliputi kegiatan pengecekan atau pemeriksaan secara berkala
dimana maksud kegiatan ini adalah untuk mengetahui apakah perusahaan selalu
mempunyai peralatan atau fasilitas produksi yang baik untuk menjamin kelancaran
proses produksi. Sehingga jika terjadinya kerusakan, maka segera diadakan
perbaikan-perbaikan yang diperlukan sesuai dengan laporan hasil inspeksi, dan berusaha
untuk mencegah penyebab timbulnya kerusakan dengan melihat sebab- sebab kerusakan
yang diperoleh dari hasil inspeksi.
b. Kegiatan teknik (Engineering)
Kegiatan ini meliputi kegiatan percobaan atas peralatan yang baru dibeli, dan
kegiatan-kegiatan pengembangan peralatan yang perlu diganti, serta melakukan
penelitian-penelitian terhadap kemungkinan pengembangan tersebut. Dalam kegiatan
inilah dilihat kemampuan untuk mengadakan perubahan-perubahan dan perbaikan-
perbaikan bagi perluasan dan kemajuan dari fasilitas atau peralatan perusahaan. Oleh
karena itu kegiatan teknik ini sangat diperlukan terutama apabila dalam perbaikan mesin-
mesin yang rusak tidak di dapatkan atau diperoleh komponen yang sama dengan
yang dibutuhkan.
c. Kegiatan produksi (Production)
Kegiatan ini merupakan kegiatan pemeliharaan yang sebenarnya, yaitu
memperbaiki dan mereparasi mesin-mesin dan peralatan. Secara fisik, melaksanakan
pekerjaan yang disarankan atau yang diusulkan dalam kegiatan inspeksi dan teknik,
melaksanakan kegiatan service dan perminyakan (lubrication). Kegiatan produksi ini
dimaksudkan untuk itu diperlukan usaha-usaha perbaikan segera jika terdapat kerusakan
pada peralatan.
d. Kegiatan administrasi
Pekerjaan administrasi ini merupakan kegiatan yang berhubungan dengan
pencatatan-pencatatan mengenai biaya-biaya yang terjadi dalam melakukan
pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan dan biaya-biaya yang berhubungan dengan

8
kegiatan pemeliharaan, komponen (spareparts) yang di butuhkan, laporan kemajuan
(progress report) tentang apa yang telah dikerjakan . waktu dilakukannya inspeksi dan
perbaikan, serta lamanya perbaikan tersebut, komponen (spareparts) yag tersedia di
bagian pemiliharaan. Jadi, dalam pencatatan ini termasuk penyusunan planning dan
scheduling, yaitu rencana kapan suatu mesin harus dicek atau diperiksa, diminyaki atau
di service dan di resparasi.
e. Pemeliharaan bangunan
Kegiatan ini merupakan kegiatan untuk menjaga agar bangunan gedung tetap
terpelihara dan terjamin kebersihannya.

2.4. Jenis Pemeliharaan


Menurut Asyari (2007), dalam bukunya Manajemen pemeliharaan mesin
membagi pemeliharaan menjadi:
a. Pemeliharaan pencegahan (Preventive Maintenance) : Pemeliharaan pencegahan
adalah pemeliharaan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan, atau cara
pemeliharaan yang direncanakan untuk pencegahan. Ruang lingkup pekerjaan
preventif termasuk inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan, sehingga
peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi terhindar dari kerusakan.
b. Pemeliharaan korektif (Corrective Maintenance): Pemeliharaan korektif adalah
pekerjaan pemeliharaan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan
kondisi fasilitas atau peralatan sehingga mencapai standar yang dapat di terima.
Dalam perbaikan dapat dilakukan peningkatan- peningkatan sedemikian rupa, seperti
melakukan perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan menjadi lebih baik,
c. Pemeliharaan berjalan (Running Maintenance): Pemeliharaan ini dilakukan ketika
fasilitas atau peralatan dalam keadaan bekerja. Pemeliharan berjalan diterapkan pada
peralatan-peralatan yang harus beroperasi terus dalam melayani proses produksi,
d. Pemeliharaan prediktif (Predictive Maintenance): Pemeliharaan prediktif ini
dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan dalam kondisi fisik
maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya pemeliharaan prediktif dilakukan
dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor yang canggih,
e. Pemeliharaan setelah terjadi kerusakan (Breakdown Maintenance): Pekerjaan
pemeliharaan ini dilakukan ketika terjadinya kerusakan pada peralatan, dan untuk
memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, alat-alat dan tenaga kerjanya,

9
f. Pemeliharaan Darurat (Emergency Maintenance): Pemeliharan ini adalah pekerjaan
pemeliharaan yang harus segera dilakukan karena terjadi kemacetan atau kerusakan
yang tidak terduga.
g. Pemeliharaan berhenti (shutdown maintenance): Pemeliharaan berhenti adalah
pemeliharaan yang hanya dilakukan selama mesin tersebut berhenti beroperasi,
h. Pemeliharaan rutin (routine maintenance): Pemeliharaan rutin adalah pemeliharaan
yang dilaksanakan secara rutin atau terus-menerus,
i. Design out maintenance adalah merancang ulang peralatan untuk menghilangkan
sumber penyebab kegagalan dan menghasilkan model kegagalan yang tidak lagi atau
lebih sedikit membutuhkan maintenance.
2.5. Analisa Produktivitas
Kegiatan dan tindakan-tindakan yang dilakukan dalam TPM tidak hanya berfokus
pada pencegahan terjadinya kerusakan pada mesin/peralatan dan meminimalkan downtime
mesin/peralatan. Akan tetapi banyak faktor yang dapat meyebabkan kerugian akibat
rendahnya efisiensi mesin/peralatan saja Rendahnya produktivitas mesin/peralatan yang
menimbulkan kerugian bagi perusahaan sering diakibatkan oleh penggunaan mesin/peralatan
yang tidak efektif dan efisien terdapat enam faktor yang disebut enam kerugian besar (six big
losses). Efisiensi adalah ukuran yang menunjukkan bagaimana sebaiknya sumber-sumber
daya digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan output. Efisiensi merupakan
karakteristik proses mengukur performansi aktual dari sumber daya relatif terhadap standar
yang ditetapkan Sedangkan efektivitas merupakan karakteristik lain dari proses mengukur
derajat pencapaian output dari sistem produksi. Efektivitas diukur dari aktual output rasio
terhadap output direncanakan. Dalam era persaingan bebas saat ini pengukuran sistem
produksi yang hanya mengacu pada kuantitas output semata akan dapat menyesatkan karena
pengukuran ini tidak memperhatikan karakteristik utama dari proses yaitu: kapasitas,
efisiensi dan efektivitas.
Menggunakan mesin/peralatan seefisien mungkin artinya adalah memaksimalkan
fungsi dari kinerja mesin/peralatan produksi dengan tepat guna dan berdaya guna. Untuk
dapat meningkatkan produktivitas mesin/peralatan yang digunakan maka perlu dilakukan
analisis produktivitas dan efisiensi mesin/peralatan pada six big losses. Adapun enam
kerugian besar (six big losses) tersebut adalah sebagai berikut:
1. Downtime (PenurunanWaktu)
a. Equipment failur/Breakdowns (Kerugian karena kerusakan peralatan).

10
b. Set-up and adjustment (Kerugian karena pemasangan dan penyetelan).
2. Speed losses (Penurunan Kecepatan)
a. Idling and minor stoppages (Kerugian karena beroperasi tanpa beban
maupun berhenti sesaat).
b. Reduced speed (Kerugian karena penurunan kecepatan produksi).
3. Defects (Cacat).
a. Process defect (Kerugian karena produk cacat maupun karena kerja produk diproses
ulang).
b. Reduced yieled losses (Kerugian pada awal waktu produksi hingga mencapai waktu
produksi yang stabil).
2.5.1 Eqipment Failur/breakdowns (Kerugian karena kerusakan peralatan)
Kerusakan mesin/peralatan (equipment failur breakdowns) akan mengakibatkan
waktu yang terbuang sia-sia yang mengakibatkan kerugian bagi perusahaan akibat
berkurangnya volume produksi atau kerugian material akibat produk yang dihasilkan
cacat.

2.5.2 Set-up and Adjustment Losses (Kerugian karena pemasangan dan penyetelan)
Kerugian karena set-up dan adjustment adalah semua waktu set-up termasuk
waktu penyesuaian (adjustment) dan juga waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan-
kegiatan mengganti suatu jenis produk ke jenis produk berikutnya untuk produksi
selanjutnya. Dengan kata lain total yang dibutuhkan mesin tidak berproduksi guna
menganti peralatan (dies) bagi jenis produk berikutnya sampai dihasilkan produk yang
sesuai untuk proses selanjutnya.

2.5.3 Idling and Minor Stoppages Losses (Kerugian karena beroperasi tanpa beban maupun
karena berhenti sesaat)
Kerugian karena beroperasi tanpa beban maupun karena berhenti sesaat muncul
jika faktor eksternal mengakibatkan mesin/peralatan berhenti berulang-ulang atau
mesin/peralatan beroperasi tanpa menghasilkan produk.

2.5.4 Reduced Speed Losses (Kerugian karena penurunan kecepatan operasi)

11
Menurunnya kecepatan produksi timbul jika kecepatan operasi aktual lebih kecil
dari kecepatan mesin yang telah dirancang beroperasi dalamm kecepatan normal.
Menurunnya kecepatan produksi antara lain disebabkan oleh:
a. Kecepatan mesin yang dirancang tidak dapat dicapai karena berubahnya jenis
produk atau material yang tidak sesuai dengan mesin/peralatan yang digunakan.
b. Kecepatan produksi mesin/peralatan menurun akibat operator tidak mengetahui
berapa kecepatan normal mesin/peralatan sesungguhnya.
c. Kecepatan produksi sengaja dikurangi untuk mencegah timbulnya masalah pada
mesin/peralatan dan kualitas produk yang dihasilkan jika diproduksi pada
kecepatan produksi yang lebih tinggi.
2.5.5 Process Defect Losses (Kerugian karena produk cacat maupun karena kerja produk
diproses ulang)
Produk cacat yang dihasilkan akan mengakibatkan kerugian material, mengurangi
jumlah produksi, limbah produksi meningkat dan biaya untuk pengerjaan ulang.
Kerugian akibat pengerjaan ulang termasuk biaya tenaga kerja dan yang waktu yang
dibutuhkan untuk mengolah dan mengerjakan kembali ataupun memperbaiki cacat
produk Cuma sedikit akan tetapi kondisi seperti ini bisa menimbulkan masalah yang
semakin besar.

2.5.6 Reduced Yield Losses (Kerugian pada waktu produksi hingga mencapai kondisi
produksi yang stabil)
Reduced yieled losses adalah kerugian waktu dan material yang timbul selama
waktu yang dibutuhkan oleh mesin/peralatan untuk menghasilkan produk baru dengan
kualitas produk yang telah diharapkan. Kerugian yang timbul tergantung pada faktor-
faktor seperti keadaan operasi yang tidak stabil tidak tepatnya penanganan dan
pemasangan mesin/peralatan atau cetakan (dies) ataupun operator tidak mengerti dengan
kegiatan proses produksi yang dilakukan.

12
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Sebelum materi tugas akhir mengenai analisis kerusakan rotor milik PT.X dipilih, penulis
melakukan observasi lapangan ke PT.Mesindo Tekninesia. Selain itu penulis juga mencari
konsep permasalahan melalui media internet dan literatur yang cocok untuk dijadikan bahan dan
pustaka tugas akhir.
Konsep permasalahan yang sudah terpilih, dicari jalan penyelesaiannya dengan
melakukan kajian pustaka melalui media internet, buku-buku katalog, bertanya kepada dosen
pembimbing tugas akhir dan pembimbing di lapangan. Hal tersebut untuk melengkapi pustaka
proposal tugas akhir.
Data-data dari hasil praktek dan observasi yang didapat, kemudian di analisa untuk
dijadikan bahan laporan tugas akhir. Penentuan tahapan pelaksanaan ini terencana dan sesuai
jadwal yang telah ditentukan serta mempercepat proses pemecahan masalah di dalam
pelaksanaannya.

13
BAB IV
JADWAL KEGIATAN DAN BIAYA

4.1 Jadwal Kegiatan


Waktu : 3 Maret 2014 17 April 2014
Tempat Pelaksanaan : PT. Mesindo Tekninesia
Jl. Rorotan IV no.169, Cilincing
Jakarta Utara 14140, DKI Jakarta
No Kegiatan Minggu ke
1 2 3 4 5 6
1. Pengenalan di lapangan
2. Mengamati konsep permasalahan
3. Memilih konsep permasalahan
4. Penyelesaian konsep permasalahan
5. Pelaksanaan di lapangan
6. Analisa data
7. Pelaporan

14
4.2 Rancangan Biaya

Harga Jumlah
No Nama Komponen / Bahan Volume Satuan Harga
( Rp ) Satuan (Rp)
1. Biaya Habis Pakai

2. Peralatan Penunjang
a. Pembuatan proposal dan 1 250.000 250.000
laporan

3. Perjalanan
a. Survey dan perjalanan 1 450.000 450.000

4. Lain Lain
a. Biaya tak terduga 3 100.000 300.000

Jumlah Total 1.000.000

15
Daftar Pustaka

Diktat ajar manajemen perawatan & perbaikan oleh HM. Zakinura, MT

16
LAMPIRAN

DAFTAR BIODATA

Anggota I

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Identitas Pribadi

Nama : Edwina Rosalia

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta, 20 Januari 1994

Alamat : Jln. Cikoko Timur 3 no.59A, Pengadegan, Jakarta Selatan

Agama : Islam

Golongan Darah :B

Tinggi dan Berat : 164 cm dan 42 kg

Nomor Telepon/ E-mail : 085693461258 / edwinarosalia@gmail.com

Riwayat Pendidikan :

1. SDN CIDENG 10 PAGI Tahun 2005 Berijazah

2. SMP NEGERI 1 JAKARTA Tahun 2005 s/d 2008 Berijazah

3. SMA NEGERI 67 JAKARTA Tahun 2008 s/d 2011 Berijazah

4. Politeknik Negeri Jakarta Tahun 2011 s/d sekarang

Demikian Daftar Biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Depok, 3 Maret 2014

Edwina Rosalia

(NIM. 3211110040)

DAFTAR BIODATA
17
Anggota II

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Identitas Pribadi

Nama : Nina Clarina Rosyadi

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta, 24 Januari 1993

Alamat : Taman Depok Permai blok AA no. 10, Depok Timur

Agama : Islam

Golongan Darah :O

Tinggi dan Berat : 152 cm dan 48 kg

Nomor Telepon/ E-mail : 085718715256 / ninaclarinarosyadi@yahoo.co.id

Riwayat Pendidikan :

1. SDN MEKARJAYA 11 Tahun 2005 Berijazah

2. SMP NEGERI 6 DEPOK Tahun 2005 s/d 2008 Berijazah

3. SMA NEGERI 4 DEPOK Tahun 2008 s/d 2011 Berijazah

4. Politeknik Negeri Jakarta Tahun 2011 s/d sekarang

Demikian Daftar Biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Depok, 3 Maret 2014

Nina Clarina Rosyadi

(NIM. 3211110062)

18

Anda mungkin juga menyukai