Anda di halaman 1dari 20

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan modul dengan baik.
Penulis berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan modul ini sampai selesai. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Pembimbing penulisan modul belajar
2. Semua yang telah memberi masukan dan saran

Penulis mengharapkan kritik dan saran demi sempurnanya laporan ini dan
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada
umumnya

Semarang, 16 November 2017

Penulis

i
DESKRIPSI MATA PELAJARAN

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan permasalahan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian mendiagnosis kerusakan
sistem kelistrikan dan kelengkapan tambahan sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar
3.2. Menerapkan perlengkapan kelistrikan tambahan (Asesoris)
4.2. Memasang perlangkapan kelistrikan tambahan (Asesoris)

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Menjelaskan fungsi perlengkapan kelistrikan tambahan (asesoriss)
2. Menerapkan cara memasang perlengkapan kelistrikan tambahan (asesoris)
3. Melakukan pemasangan perlengkapan kelistrikan tambahan (asesosris)
4. Mengontrol hasil pemasngan perlengkapan kelisstrikan tambahan (asesoris)

ii
D. Tujuan Pembelajaran

Setelah proses pembelajaran peserta didik mampu :


1. Menjelaskan fungsi perlengkapan kelistrikan tambahan (asesoris) dengan penuh
percaya diri.
2. Manerapkan cara memasang perlengkapan kelistrikan tambahan (asesoris) dengan
cermat.
3. Melakukan pemasangan perlengkapan kelistrikan tambahan (asesosris) dengan
cermat.
4. Mengontrol hasil pemasngan perlengkapan kelisstrikan tambahan (asesoris)
dengan cermat.

iii
DAFTAR ISI

Verifikasi Bahan Ajar ........................................................................................................... ii


Prakata ..................................................................................................................................... iii
Deskripsi Mata Pelajaran ..................................................................................................... iv
Daftar Isi .................................................................................................................................. vi
BAB I (Materi) .............................................................................................................. 1
A. Deskripsi Singkat................................................................................................... 1

B. Tujuan Pembelajaran.............................................................................................. 1

C. Uraian Materi......................................................................................................... 2

D. Rangkuman............................................................................................................. 14

E. Latihan Soal............................................................................................................ 15

Daftar Pustaka............................................................................................................... 16

iv
MATERI PEMBELAJARAN

S I S T E M KELISTRIKAN DAN KELENGKAPAN TAMBAHAN

A. Deskripsi

Sistem kelistrikan pada sebuah kendaraan dibagi menjadi 3, yaitu kelistrikan


mesin, kelistrikan bodi dan kelistrikan aksesoris. Dari masing-masing sistem
kelstrikan memiliki peran dan pendukung untuk sebuah fitur dan performa dari
sebuah kendaraan tersebut. Sistem kelistrikan pada sebuah kendaraan juga
didukung oleh kelistrikan tambahan yang ada pada sebuah produk kendaraan.
Hanya saja kelistrikan tambahan tersebut tidak semua dimiliki oleh kendaraan atau
mobil. Biasanya hanya ada pada kendaraan eropa atau kendaraan yang sudah
modern.
Perawatan pada sistem kelistrikan dan kelistrikan tambahan sangat
diperlukan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada sistem tersebut. Perawatan
kelisrikan layaknya pada perawatan pada sebuah mesin.

B. Tujuan Pembelajaran
Pembuatan Modul belajar ini mempunyai tujuan :
1. Menjelaskan fungsi perlengkapan kelistrikan tambahan (asesoris) dengan penuh
percaya diri.
2. Menerapkan cara memasang perlengkapan kelistrikan tambahan (asesoris) dengan
cermat.
3. Melakukan pemasangan perlengkapan kelistrikan tambahan (asesosris) dengan
cermat
4. Mengontrol hasil pemasngan perlengkapan kelisstrikan tambahan (asesoris)
dengan cermat

1
C. Uraian Materi

1. Pendahuluan
Sistem kelistrikan tambahan merupakan sistem di luar sistem utama namun
memiliki fungsi yang tidak kalah penting. Faktor keamanan dan kenyamanan
berkendaraan tetap memerlukan perhatian pada sistem ini. Tidak semua kendaraan
baru yang beredar memiliki semua sistem tambahan.
Sistem Kelistrikan Otomotif Dibagi Menjadi 3 Bagian Yaitu :
1.  Sistem Kelistrikan Mesin
Sistem Kelistrikan Mesin yakni sistem kelistrikan yang mendukung agar mesin
bias menyala dan sistem pada mesin tetap bekerja. Contoh : sistem pengapian
(ignition system) dan sistem pengisian (charging system).
2.   Sistem Kelistrikan Body
Sistem Kelistrikan body yakni system kelistrikan yang mengatur kinerjanya
komponen – komponen seperti sistem penerangan, dan lampu – lampu lainnya.
3.  Sistem Kelistrikan Asesoris
Sistem kelistrikan asesoris adalah sistem kelistrikan yang mengatur tentang
perangkat kelistrikan tambahan (accecoris) seperti tape / radio, Air Conditioner
(AC), dll. Beberapa sistem yang termasuk dalam sistem kelistrikan tambahan
adalah Power mirror, sistem lampu pengendaraan siang hari, sistem lampu kabut,
sistem lampu kontrol otomatis dan sistem anti pencurian.Sistem power
mirror memungkinkan pengemudi mengatur posisi cermin/kaca spion sesuai yang
dikehendaki secara elektrik melalui suatu saklar yang terpasang pada panel pintu.
Cermin yang dapat diatur adalah kaca spion luar kanan dan kiri. Pada beberapa tipe
kendaraan, power mirror juga digunakan pada kaca spion tengah.

Macam-macam Sistem Kelistrikan Tambahan
1) Sistem lampu pengendaraan siang hari DRL (Daytime Running Light)

2
rangkaian lampu DRL dengan Relay 5 kaki
Fungsi utama dari penanaman lampu DRL pada mobil tak lain adalah untuk
keamanan dan mengurangi tinggi nya angka kecelakaan di jalan raya, khususnya
memberi tahu pengendara lain dari arah berlawanan mengenai posisi kita. Lampu
DRL ini didesain khusus untuk menyala sepanjang waktu selama kunci kontak
dalam keadaan On alias tidak ada tombol On dan Off nya. Dengan begitu tidak ada
kata lupa atau lalai dalam menyalakan DRL sebab sudah diatur otomatis . DRL
adalah singkatan yang diambil dari bahasa Inggris daytime running light yang
artinya lampu siang hari. Fungsinya, jelas untuk memberikan penerangan di siang
hari. Mengapa disiang hari yang terang benderang harus disertakan sistem
penerangan ? Hal ini ternyata sudah ditetapkan pada peraturan perundang-
undangan Pasal 107 Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan
Kelebihan dari lampu DRL ini dibandingkan dengan jika kita menyalakan
lampu kota atau headlamp di siang hari adalah tidak membuat silau mata pengguna
jalan dari arah yang berlawanan sehingga lebih safety. Dan saat memasuki waktu
malam hari dimana kita menyalakan lampu kepala, maka lampu DRL ini akan
meredup otomatis.
Selain itu dengan adanya lampu DRL kita tidak perlu lagi menyalakan lampu
kepala mobil di siang hari yang membutuhkan besar untuk mengoperasikannya.
Untuk lampu DRL kebutuhan sangatlah kecil sekali sehingga dengan adanya lampu
DRL ini setidaknya aki mobil tidak terlalu terbebani.
Untuk lampu DRL yang dijual bebas dipasaran dan bukan original pabrikan
alias aftermarket juga beragam. Ada yang bentuk model serta teknologi nya mirip
dengan yang ori, atau bahkan lebih buruk karena biasanya rata rata lampu DRL
aftermarket mengeluarkan sinar atau cahaya yang lebih terang dan malah
mengganggu atau menyilaukan mata. Selain itu lampu aftermarket juga tidak
meredup secara otomaris alias terang nya konstan. Contohnya mobil Fortuner.

Gambar 1. Sistem lampu DRLhttp://otodiy.blogspot.com


Cara Kerja Lampu DRL
Dari segi kontrol, lampu DRL memiliki tiga tipe kontrol yaitu;
3
1. Kontrol manual
Kontrol manual menggunakan switch atau saklar DRL yang biasanya terletak
didalam saklar kombinasi headlamp. Cara kerja kontrol ini, saat saklar diaktifkan arus
akan mengalir dari baterai ke sistem penerangan. Arus listrik akan melewati fuse, relay,
dan akan tersambung ke masa melalui lampu DRL sehingga lampu bersinar. Tipe
kontrol ini lebih sederhana karena tidak menyertakan sinyal dari beberapa komponen.
2. Kontrol ignition
Kontrol ignition masuk dalam tipe auto headlamp, dimana lampu DRL akan
otomatis menyala saat kunci kontak berada pada posisi ON atau Ignition ON. Cara
kerjanya, saat kunci kontak berada pada posisi ON arus listrik akan mengalir ke relay
utama dan menghidupkan beberapa control module. Arus listrik juga mengalir ke ECU
sebagai sinyal IG ON, sinyal itu akan dijadikan ECM sebagai acuan untuk menyalakan
lampu DRL. Namun terdapat switch pada saklar kombinasi yang digunakan untuk
menonaktifkan lampu DRL. Sehingga lampu ini akan otomatis menyala saat kunci
kontak ON namun perlu dinonaktifkan secara manual. Saat lampu DRl masih menyala
dan kunci kontak dikembalikan ke posisi OFF, lampu ini akan tetap menyala dalam
jangka waktu tertentu bisa 30 sampai 60 detik.
3. Kontrol Starter
Tipe kontrol yang ketiga akan menyala saat mesin berputar. Ini juga termasuk jenis
auto headlamp sama seperti kontrol ignition namun memiliki rangkaian yang lebih
rumit. Sinyal untuk menyalakan lampu DRL diperoleh dari sensor CKP dan CMP yang
akan mengirimkan sinyal PWM ke ECU saat mesin berputar. Sinyal ini akan dijadikan
sebagai acuan untuk menyalakan lampu DRL. Namun jika kita jeli, saat proses start
sebelum mesin menyala lampu ini masih mati sedangkan harusnya sensor mengirimkan
sinyal PWM saat mesin berputar.Hal itu dikarenakan adanya proses CUT OFF, yaitu
proses mengkonsentrasikan seluruh energi listrik ke motir starter dengan memotong
seluruh rangkaian elektrik lain. Sehingga bukan hanya lampu DRL, saat kita
menyalakan audio pun akan mati saat proses start dan kembali hidup ketika mesin
sudah berputar.
Cara Memasang Lampu DRL
Tutorial I
Material yg perlu dipersiapkan :
 Kabel connector tembaga male & female
 Rumah connector (plastik)

4
 Double (2 line) cable (cari kabel ganda yg punya 2 warna)
 Cable hose/sarung kabel (cover kabel)
 Cable Isolator heat shrink/isolasi bakar (utk mencover sambungan)

 Cable tie

 Heat glue & sealern (utk perkuatan ujung2 rangkain LED di Head Lamp)

 Lem Aibon (kalo perlu) utk memperkuat rangkaian LED nempel di body head lamp
 Alat2 lain utk proses pekerjaan
Tutorial 2
Cara pemasangan :

5
 Setelah masing2 kabel LED (kiri & kanan) dipasangi connector, kemudian disambung
dengan kabel utama yg telah dipersiapkan. Kabel utama harus dicover dengan sarung
kabel atau heat shrink cover supaya aman.

 Letakkan jalur kabel di bawah rangka kabin mesin dan diikat dengan cable tie spy rapi.
Koneksi antara kabel LED kiri dan kanan, kabel (+) disambungkan dg jalur LED, kabel
massa (-) disambung dg jalur LED kemudian dikoneksi ke massa

6
 gambar 9

 Kabel (+) dihubungkan ke cabin melalui fender (bisa juga melalui fire wall, tp harus
melubangi karet di lubang fire wall)

Tutorial 3
 Lubang di bawah engsel pintu, utk menarik/mancing kabel (+) dari ruang fender
menuju ke ruang dashboard di bawah steer

 Saklar,,pilih yang serupa dgn saklar foglamp. Hubungan kutub2nya dgn kabel (+) dan
jalur massa (-). Sumber arus (+) bisa di cari dirangkaian kabel dibawah dash board,
usahakan ikut dengan jalur ACC supaya aman.

7
2) Sistem lampu kabut (foglamp) depan dan belakang

Sistem lampu kabut depan dan belakang sesuai dengan namanya digunakan
untuk penerangan pada cuaca berkabut. Sistem ini dinyalakan melalui saklar
tersendiri jika saklar lampu pada posisi TAIL atau HEAD. Sementara yang
mobilnya belum dilengkapi dengan lampu kabut, ada baiknya menambah aksesori
ini untuk meningkatkan keselamatan. Ternyata, foglamp yang lebih ideal
menggunakan bohlam halogen. Hal ini disebabkan karena daya pandang saat hujan
atau berkabut, daya tembus cahaya kekuningan lebih baik ketimbang putih.

Foglamp juga memiliki fungsi untuk dapat meningkatkan visibilitas


pengendara di malam hari sekalipun tidak ada kabut. Artinya, lampu ini bisa
berfungsi sebagai tambahan penerangan dari lampu utama. Fog lamp ditempatkan
di bagian bawah muka mobil, biasanya di bemper. Sehingga meskipun memiliki
intensitas cahaya yang relatif tinggi, tidak akan mengganggu pandangan
pengendara lain dari arah depan. Contoh : avanza, xenia,brio.

Cara Memasang Lampu Kabut


Lampu kabut akan sangat meningkatkan visibilitas kendaraan dalam kondisi cuaca
buruk. Kebanyakan kit lampu kabut kini memiliki petunjuk detail untuk memasangnya,
dan dirancang untuk mereka yang tidak atau hanya punya sedikit pengalaman memasang
kabel. Pemasangan lampu kabut akan berbeda untuk setiap model mobil. Ikuti langkah-
langkah umum berikut sebagai panduan untuk memulai.

8
Memilih Lampu Kabut
1. Lihat hukum setempat. 
Sebagian daerah memiliki pembatasan untuk jenis dan warna lampu yang dapat
dipasang. Lihatlah peraturan setempat untuk memastikan bahwa lampu baru itu sesuai.
Tidak semua lampu kabut untuk jalanan disetujui oleh Departemen Perhubungan.

2. Pilih jenis bohlam. 


Ada tiga jenis utama lampu kabut yang tersedia. Pilihlah yang Anda rasa paling
berguna.
 LED (Light Emitting Dioda) sangat terang dan memiliki umur panjang.
Menggunakan lebih sedikit energi dan tidak rentan terhadap getaran.
Kelemahannya yaitu biayanya, karena lampu ini lebih mahal daripada halogen.
 HID (High Intensity Discharge) menggunakan gas xenon untuk menghasilkan
cahaya terang yang banyak. HID populer karena cahaya yang dihasilkan
mendekati cahaya siang hari.
 Halogen adalah jenis cahaya tertua, namun paling banyak tersedia dan murah
didapat. Cahaya ini dibuat dengan bohlam filamen tunggal dan gas halogen.
Lampu ini biasanya memancarkan panas dan rentan terbakar.

3. Pilih gaya lampu. 


Ada berbagai macam gaya lampu kabut yang tersedia, namun umumnya terurai
menjadi tiga kategori pemasangan. Tentukan gaya yang paling cocok untuk kendaraan
Anda.
a. Dudukan Bumper. Lampu dudukan bumper cocok untuk lubang yang dirancang
khusus dan biasanya berbentuk bulat atau persegi panjang. Ini adalah cara yang

9
paling umum dari pabrik. Untuk mengganti lampu kabut cadangan, jenis ini cocok
untuk memulai.
b. Dudukan Grill. Lampu ini lebih besar, biasanya bulat. Biasanya dipasang pada
grill depan atau dipasang langsung di baliknya. Lampu ini biasanya ditemukan
pada truk dan SUV.
c. Dudukan Rack. Lampu bulat atau persegi panjang. Lampu ini dipasang di atas
kendaraan atau pelindung sikat depan. Lampu ini juga biasanya ditemukan pada
truk dan SUV.

Memasang Lampu Kabut


1. Pastikan kendaraan telah diparkir dan dimatikan. 
Parkirkan kendaraan di permukaan yang rata. Pasang rem parkir.

2. Buka kap mesin. 


Lampu kabut dudukan bumper biasanya berada di bawah lampu depan. Periksa
petunjuk kendaraan jika Anda kesulitan mencarinya.

10
3. Putuskan sakelar lampu kabut dari rumahnya. 
Ini akan memutuskan lampu kabut dari sistem kelistrikan. Cukup putuskan dengan cara
memisahkan klip.

4. Lepaskan ring, baut, dan mur. 


Ini agar Anda dapat melepas rumah lampu kabut. Pastikan Anda memiliki semua
bagian lampu hingga pemasangan selesai.

5. Lepaskan rumah lampu. 


Jangan sampai menggores bumper. Jika Anda memasang lampu dudukan grill atau kap,
angkatlah dari kendaraan untuk menghindari menggores kap atau badan.

6. Masukkan lampu kabut baru. 


Rumah lampu akan sesuai dengan tempat yang ditinggalkan oleh lampu lama. Jika
tidak, mungkin Anda telah membeli lampu yang salah.

11
Pastikan lubang baut yang ada sejajar; jika tidak Anda harus mengebor lubang baru.
7. Masukkan baut. 
Masukkan ring dan mur pada baut, ketatkan dengan kunci pas atau roda gigi. Jangan
terlalu kencang karena dapat merusak rumah lampu kabut atau kendaraan. Rumahan
harus nyaman dan kokoh.

8. Pasang kembali sakelar. 


Sambungkan kembali lampu kabut dengan menggunakan klip. Lampu kabut baru kini
seharusnya akan menyala.

9. Nyalakan mesin mobil. 


Ujilah lampu baru Anda. Pastikan bahwa sudut lampu sesuai untuk visibilitas dan tidak
menyilaukan pengemudi lain.

12
Tips
Jika Anda mengganti bohlam dan bukan rumah, pastikan Anda mengganti bohlam dengan
jenis yang sama.

Peringatan
 Pastikan mobil benar-benar mati sebelum memasang lampu baru.
 Jangan menyentuh langsung bola lampu dengan tangan kosong.

Hal Yang Anda Butuhkan


 Kunci pas atau roda gigi
 Kit lampu kabut

13
D. Rangkuman
1. Sistem kelistrikan pada sebuah kendaraan dibagi menjadi 3, yaitu kelistrikan

mesin, kelistrikan bodi dan kelistrikan aksesoris. Dari masing-masing sistem

kelstrikan memiliki peran dan pendukung untuk sebuah fitur dan performa dari

sebuah kendaraan tersebut.

2. Sistem kelistrikan pada sebuah kendaraan juga didukung oleh kelistrikan

tambahan yang ada pada sebuah produk kendaraan. Hanya saja kelistrikan

tambahan tersebut tidak semua dimiliki oleh kendaraan atau mobil. Biasanya

hanya ada pada kendaraan eropa atau kendaraan yang sudah modern.

4. Perawatan pada sistem kelistrikan dan kelistrikan tambahan sangat diperlukan

untuk mencegah terjadinya kerusakan pada sistem tersebut. Perawatan kelisrikan

layaknya pada perawatan pada sebuah mesin.

14
E. Latihan Soal
1. Bagaimana rangkaian kelistrikan lampu DRL ?
2. Mengapa pada lampu foglamp memilih jenis dan warna cahaya tidak boleh
sembarang?
3. Bagaimana cara memasang lampu DRL ?
4. Bagaimana prosedur pemasangan Fog Lamp?
5. Komponen apasajakah yang dibutuhkan dalam memasang lampu Foglamp?

15
DAFTAR PUSTAKA

Buku BSE Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan


Team,1996. “New Step 2 Training Manual”. Jakarta : PT. Toyota Astra Motor.
Http://www.autoexpose.org/2017/02/cara-kerja-lampu-drl.html

16

Anda mungkin juga menyukai