Anda di halaman 1dari 5

NO NAMA ALAT / BAHAN GAMBAR FUNGSI

Untuk Membakar Zat Atau


1 Bunsen/Pembakar Spiritus
Memanaskan Larutan

Sebagai Wadah Penampung Untuk


Mengaduk, Mencampur, Dan
Memanaskan Cairan Pada
Laboratorium. Gelas Ini Umumnya
2 Gelas Kimia
Berbentuk Silinder Dengan Dasar
Yang Rata. Ukuran Gelas Kimia
Bervariasi, Mulai Dari 1 Ml Sampai
Beberapa Liter
Antibiotik Yang Bisa Digunakan
Untuk Mengobati Infeksi Yang
Disebabkan Oleh Bakteri Atau
3 Jamur. Ada Juga Asam Asetat Otic
Asam Asetat Yang Dikhususkan Untuk Telinga
Dan Digunakan Untuk Mengobati
Infeksi Di Saluran Telinga

Untuk Menyimpan Larutan Bahan


Kimia Atau Sering Juga Digunakan
4 Botol Reagen
Untuk Menyimpan Indikator Asam
Basa Seperti Fenolftalin

Salah Satu Alat Gelas Laboratorium


Yang Salah Satu Fungsinya Untuk
Menjadi Wadah Dari Bahan Kimia
Cair. Gelas Ini Juga Sering Digunakan
5 Labu Erlenmeyer
Untuk Proses Titrasi Untuk
Menampung Larutan Yang Akan
Digunakan.

Sebagai Antiseptik (Membunuh Atau


Menghambat Pertumbuhan
6 Alkohol 70% Mikroorganisme), Untuk
Membersihkan Luka Dan Pembersih
Alat-Alat Medis
Digunakan Untuk Mengembangkan
Mikroorganisme Atau Sel. Cawan
Petri Dimanfaatkan Sebagai Wadah
7 Cawan Petri Untuk Menjaga Sterilisasi Bakteri
Atau Virus Dari Spesi Atau Elemen
Yang Dapat Mengkontaminasinya

Sebagai Indikator Untuk Mengetahui


Bahan Yang Diuji Memiliki Sifat
8 Kertas Lakmus
Asam Atau Basa.

Adalah Sebagai Penahan Kawat Kasa


9 Kaki Tiga Dan Penyangga Ketika Proses
Pemanasan.
Alat Laboratorium Yang Biasa
Digunakan Dalam Analisis Kimia
Kuantitatif. Fungsi Buret Untuk
Mengukur Volume Suatu Cairan
10 Buret
Atau Gas Dan Untuk Meneteskan
Sejumlah Reagen Cair Dalam
Eksperimen Yang Memerlukan
Presisi
MIKROSKOP

1. Lensa okuler merupakan bagian optik mikroskop yang berada dekat dengan observer atau mata pengamat. Lensa
ini berfungsi membentuk bayangan yang bersifat maya, tegak, diperbesar, sehingga bayangan tersebut dapat dilihat
langsung oleh observer.

2. Lensa Objektif.

Sementara lensa objektif merupakan bagian bagian mikroskop yang berada dekat dengan objek yang sedang diamati.
Lensa ini berfungsi membentuk bayangan pertama yang bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar.

3. Tabung Mikroskop.

Tabung mikroskop atau disebut sebagai tubus merupakan bagian non-optik mikroskop yang berfungsi untuk
mengatur fokus. Fungsi berikutnya dari tubus adalah sebagai bagian penghubung antara lensa okuler dengan lensa
objektif.

4. Makrometer.

Bagian mikroskop berikutnya ada makrometer atau disebut juga pemutar kasar yang terletak di bagian lengan
mikroskop. Makrometer berfungsi menaikkan atau menurunkan tabung mikroskop atau tubus dengan cepat.
5. Mikrometer.

Berikutnya ada mikrometer atau disebut sebagai pemutar halus dengan ukuran yang lebih kecil dari makrometer.
Mikrometer ini berfungsi menaikkan atau menurunkan tabung mikroskop atau tubus dengan lambat.

6. Revolver.

Revolver atau disebut juga pemutar lensa berfungsi mengatur pembesaran lensa objektif untuk mempermudah
pengaturan nilai pengamatan dari mikroskop tersebut. Revolver sebagai tuas penyangga dalam mengoperasikan
bagian ini cukup dengan memutar ke kanan atau ke kiri.

7. Reflektor.

Bagian mikroskop berikutnya ada reflektor atau disebut juga cermin pengatur yang berfungsi memantulkan cahaya
dari cermin ke objek pengamatan. Reflektor sendiri terbagi dalam dua jenis cermin.

Saat kondisi cahaya yang dibutuhkan terpenuhi maka menggunakan reflektor cermin datar. Sementara reflektor
cermin cekung digunakan saat kondisi cahaya yang dibutuhkan kurang maksimal.

8. Diafragma.

Diafragma atau dikenal juga sebagai pengatur cahaya adalah bagian mikroskop yang berada di bagian meja preparat.
Diafragma berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk, sehingga observer bisa memfokuskan dan menentukan
jumlah cahaya ke dalam objek pengamatan.

9. Kondensor.

Bagian mikroskop berikutnya ada kondensor yang mana cara penggunaan bagian ini cukup diputar ke kanan, kiri,
naik, atau turun sesuai kebutuhan observer. Kondensor berfungsi mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh
cermin kemudian memfokuskan cahaya tersebut sebagai penerangan pada objek yang sedang diamati.

10. Meja Mikroskop.

Berikutnya ada meja mikroskop atau disebut juga meja kerja yang berfungsi sebagai alas dan tempat untuk
meletakkan objek pengamatan Sesuai fungsinya, meja kerja dilengkapi penjepit objek yang berfungsi memegang
objek pengamatan agar tidak mudah bergeser selama proses pengamatan

11. Penjepit Kaca.

Meski pada meja kerja sudah dilengkapi penjepit objek, bagian mikroskop berikutnya yang wajib ada dalam
pengamatan objek yaitu penjepit kaca atau klip. Fungsi utama bagian ini adalah sebagai pelapis objek pengamatan
agar preparat tidak bergeser dan mudah digerakkan oleh observer saat pengamatan sedang berlangsung.
12. Lengan Mikroskop.

Bagian mikroskop berikutnya yang cukup mencolok dan paling mudah untuk diamati adalah lengan mikroskop.
Seperti namanya, lengan mikroskop berfungsi sebagai pegangan ketika mikroskop akan dipindahkan atau dibawa
menuju ke tempat lain.

13. Kaki Mikroskop.

Selain bagian lengan, mikroskop juga dilengkapi bagian kaki yang berfungsi sebagai penyangga atau penopang
mikroskop. Ketika meletakkan alat laboratorium ini pada bidang yang terbilang tidak datar, bagian ini membuat posisi
mikroskop tetap stabil tanpa khawatir akan terjatuh atau terbalik posisinya.

14. Sendi Inklinasi.

Bagian mikroskop yang terakhir dan penting dalam pengamatan ada sendi inklinasi atau disebut juga pengatur sudut.
Sesuai namanya, bagian sendi inklinasi berfungsi mengatur derajat kemiringan atau sudut tegak mikroskop yang
diperlukan observer untuk mengamati objek pengamatan.

Dari semua bagian yang sudah disebutkan, secara garis besar komponen mikroskop terbagi menjadi bagian optik dan
non-optik. Bagian optik terdiri atas lensa okuler, lensa objektif, diafragma, kondensor, dan reflektor. Sementara
bagian non-optik ada revolver, tabung mikroskop, makrometer, mikrometer, meja kerja, lengan mikroskop, dan kaki
mikroskop.

Anda mungkin juga menyukai