Anda di halaman 1dari 1

Modul Sejarah Kelas XII KD 3.2 dan 4.

Pada akhirnya Uni Soviet dan Amerika Serikat bersama-sama dengan Negara maju
lainnya bahu-membahu membangun serta mengembangkan stasiun luar angkasa
Internasional. Kini, perkembangan teknologi luar angkasa tidak hanya menjadi
monopoli Uni Soviet dan Amerika Serikat saja. Cina, Jepang, India dan Negara-negara
Uni Eropa lainnya tercatat serta terbukti telah berhasil mengembangkan hal yang
sama.

Gambar 4
SKSD Palapa

Di Indonesia perkembangan teknologi luar angkasa memang berjalan agak lambat.


Tahun 1963 didirikan Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) yang
difokuskan untuk pembuatan roket dan satelit, dilanjutkan tahun 1976 Indonesia
berhasil meluncurkan Sistem Komunikasi Satelit Domestik Palapa (SKSD Palapa).
Pada masanya itu Indonesia menjadi Negara ketiga di dunia setelah Amerika Serikat
dan Kanada yang menggunakan satelit komunikasi. Rentang beberapa puluh tahun
kemudian baru pada tahun 2012 Indonesia mampu menciptakan satelit sendiri yang
dinamakan Lapan A2/Orari, yang pada tahun 2015 untuk pertama kalinya berhasil
diluncurkan ke luar angkasa.
Teknologi luar angkasa pasca perang dingin terlihat dalam pembentukan Stasiun
Luar Angkasa Internasional (ISS) oleh Amerika Serikat dan Rusia pada 20 November
1998. ISS yang merupakan sebuah laboratorium penelitian yang ditempatkan di orbit
rendah bumi itu menjadi simbol kerja sama dalam eksplorasi luar angkasa antara dua
negara besar yang dulu bersaing.
ISS merupakan satelit terbesar buatan manusia. Ia dihuni oleh tiga sampai enam
astronaut yang bergantian pergi-pulang selama enam bulan sekali sejak November
2000. Untuk menuju ISS, manusia menggunakan teknologi kapsul antariksa bernama
Soyuz buatan Rusia, sementara logistiknya diangkut dengan kapsul Dragon milik
Amerika Serikat.
Saat ini, ISS nggak cuma hasil kerja sama antara Amerika Serikat dan Rusia saja,
Squad. Melainkan negara-negara seperti Kanada, Jepang, Prancis, Belgia, Denmark,
Jerman, Britania Raya, Italia, Belanda, Norwegia, Swedia, Spanyol, dan Swiss juga ikut
andil dalam memajukan ISS.
Selama ini, kita memang jarang mendengar prestasi Indonesia di bidang
keantariksaan. Di saat bangsa-bangsa lain telah menjelajah ke luar angkasa dan
bahkan mendarat di bulan, negara kita tampaknya belum mau sampai ke tahap itu,
untuk urusan mengirim astronautnya ke luar angkasa, Indonesia disalip oleh India
dan Malaysia.
Sebenarnya, pada tahun 1986, Indonesia sempat memiliki astronaut pertama
bernama Prof. Dr. Pratiwi Sudarmono. Beliau ditugaskan untuk ikut dalam misi STS-

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 6

Anda mungkin juga menyukai