Resume Manejemen Proyek
Resume Manejemen Proyek
DISUSUN OLEH :
NPM : 07261811046
FAKULTAS TEKNIK
2022
MATERI 1: MODE PERENCANAAN JARINGAN KERJA
Sejarah :
Henry L.gantt (1918) menciptakan Bar Chart untuk mengontrol kegiatan dan
proyek , namun tidak menjelaskan urutan kegiatan nya, Booz, Allien dan
Hamilton (1950) mengembangka PERT dalam proyek pembagunan rudal
polaris untuk kapal selam Nautilus di AS
Kelly dan walker dari dupont (1957) membuat model CPM dalam proyek
pembangunan pabrik
Prosedur
Forward pass
1. Selalu di mulai dari simpul awal (1)
2. Hitung ESTJ = maks (ESTI + Tij) untuk semua kegiatan yang masuk ke
simpul j
3. Lakukan langka diatas untuk semua simpul
4. Hasilnya:
Lama proyek ( EST dari simpul akhir)
Total biaya proyek ( total biaya dari semua kegiatan)
Backward pass
Percepatan Proyek
Proyek dapat dipercepat penyelesaiannya dengan biaya ekstra ( tamba pekerjaan,
alat,waktu,lembur,dll)
Metode percepatan :
Time based = waktu penyelesaian proyek ditentukan,dan biaya total dihitung
kemudian
Cost based = biaya total proyek ditentukan , dan waktu penyelesaiannya
dihitung kemudian
Prinsip : percepatan hanya dilakukan pada kegiatan kritis dengan baiaya relative
paling rendah
Syarat percepatan proyek :
tersedia data tentang waktu normal dan waktu cepat (crash ) dari setiap
kegiatan dalam proyek
tesedia data tentang biaya normal dan biaya cepat dari kegiatan dalam proyek
perhitungan forward pass dan back pass suda diselesaikan dari jalur kritis suda
diketahui
tersedia biaya ekstra ( tambahan ) untuk percepatan proyek
MATERI 2 : KODE ETIK ARSITEK DAN KAIDAH TATA LAKU PROFESI ARSITEK
Profesi Adalah
hal yang kelima dan merupakan hal terpenting dari suatu profesi adalah kode
etik profesi
pekerjaan arsitektur melibatkan pihak-pihak: arsitek ,klien, penyandang dana (
investor) konsultas profesi lain yang terkait , penduduk dan lingkuganya
melalui kode etik ,diatur hak dan kewajiban dari seorang arsitek secara umum,
hak dan kewajiban arsitek terhadap public ,klien,profesi, rekan profesi dan
lingkungan.
Di Indonesia ada dua IAI pada khususnya , kode etik diatur dalam kode etik
arstek dan kaidah tata laku profesi arsitek
Kode etik ini pertama kali dibuat dan disepakati pada tahun 1992 di kaliurang,
kemudian diperbarui melalui kongres di Jakarta pada tahun 2005
Kode etik arsitek dan kaidah tata laku profesi arsitek ini terdiri dari beberapa
bagian, yaitu:
1. 5 (lima) kaidah dasar
2. 21 (dua puluh satu) standar etika
3. 45 (empat puluh lima) kaidah tata laku
Kaidah Dasar 1
Kewajiban umum:
Kaidah Dasar 2
Kewajiban terhadap masyarakat
Perbedaan kepentingan
Kaidah Dasar 4
Pengembangan diri
Kemitraan
Arsitek bermitra hanya dengan orang yang memiliki kopentisi yang memadai/
sepadan dibidangnya.
Kaidah Dasar 5
Kewajiban terhadap sejawat
Atas dasar semangat kejawatan, arsitek wajib saling meningkatkan dengan cara silih,
asih, asuh dan asah
Semangat kejawatan
Atas dasar semangat kejawatan, arsitek wajib saling mengigatkan dengan cara
silih,asih,asuh dan asah .
Pengakuan kesejawatan
Arsitek tidak dibenarkan akan berusaha menggusur arsitek lain dari suatu penunjukan
pekerjaaan.
Arsitek dihargai sesuai dengan lingkup cakupan jasa yang diberikan nya/ diselesaikan
Standar etika 5.4
Arsitek hendaknya tidak akan melecehkan karya arsitek lain dengan tujuan untuk
menguntungkan pihak tertentu dengan cara tidak adil, dalam foruk terbuka atau media
massa
MATERI 3 : METODA JALUR KRITIS ( CPM )
Cara perhitungan
1. Proyek hanya memiliki satu initial event (star) dan satu terminal event (finish)
2. Saat tercepat terjadinya initial event adalah hari kenol
3. Saat paling lambat terjadinya terminal event adalah LS= ES
Adapun cara perhitingan dalam menentukan waktu penyelesaian terdiri dari dua
tahap yaitu: perhitungan maju dan perhitungan mundur:
Hitungan maju
Dimulai dari start (initial evenfinis ) menenuju finish ( terminal event)
untuk menghitung waktu penyelesaian tercepat suatu kegiatan (EF), waktu
tercepat terjadinya kegiatan (ES) dan saat paling cepat dimulainya suatu
peristiwa.
Aturan ketiga :
Bila suatu kegitan memiliki dua tau lebih kegiatan kegiatan terdahulu yang mengabung,
maka waktu mulainya paling awal (ES) kegiatan tersebut adalah sama dengan waktu selesai
paling awal (EF) yang terbesar dari kegiatan terdahulu .
Perhitungan mundur
Aturan Keempat
waktu mulai paling akhir suatu kegiatan sama dengan waktu selesai paling
akhir dikurangi kurun waktu berlangsunya kegiatan yang bersangkutan.
LS (i-j) = LF (i-j)-t
Maka LS(5-6) = EF (5-6)-D= 16-3 = 13
LS (4-5)= EF (4-5) –D= 13-4=9
LS (3-5) =EF (3-5) – D = 13-6=7
LS (2-4)= EF (2-4)- D = 9-3= 6
LS(2-3) =EF (2-3)- D= 7-5=2
Aturan kelima
Apabila suatu kegiatan terpecah menjadi 2kegiataan atau lebih, maka
waktu paling akhir (LF) kegiatan tersebut sama dengan waktu mulai paling
akhir (LS) kegiatan berikutnya yang terkecil.
Slack atau float
Aturan keenam
Slack time atau total slack (TS) = LS –ES atau LF-EF
Ilustrasi 2
Kebanyakan perusahan gagal untuk memasuki pasar notebook. Angapan
perusahan anda bahwa pada 5 tahun yang akan dating permintaan pasar
akan notebook meningkat.
Jawaban:
Langka pertama yang harus anda lakukan adalah mengenditifikasi kegiatan
yang harus dilakukan dalam membuat prototypesampai pelaporan kepada
manenjer anda.
Waktu normal : adalah waktu yang diperlukan bagi sebuah proyek untuk
melakukan rangkaian kegiatan sampai selesai tanpa ada pertimbangan
terhadap penguna sumber daya .
Biaya normal:
Adalahbiaya lansung yang dikeluarkan selama penyelesaian kegaiatan –
kegiatan proyek sesuai denggan waktu normal.
Waktu dipercepat:
Waktu dipercepat atau dikenal dengan crash time adalah waktu paling
singkat untuk menyelesaikan seluruh kegiatan yang secara teknis
pelaksanaannya masing mungkin dilakukan.
Biaya waktu dipercepat:
Atau cras cost merupakan biaya langsung yang dapat dikeluarkan untuk
menyelesaikan kegiatan dengan waktu yang dipercepat.
Precedent diagram method (PDM)
Pada presedent diagram diperhitungkan ada dua cara hamper sama dengan AOA
yaitu perhitungan ke belakang dan perhitungan kedepan
Perhitungan kedepan digunakan untuk menhitung kegiatan yang paling lambat
Sama seperti pada AOA, ketika terdapat lebih dari satu panah pada aktivitas pilih
nilai yang terbesar pada perhitungan ke belakang dan pilih nilai terkecil pada
perhitungan kedepan
Waktu selesai pada akhir (latest finish) sama dengan waktu penyelesain paling
cepat pada seluruh proyek.
MATERI 4: PENGERTIAN DOKUMEN KONTRAK
Dokumen adalah segala sesuatu yang tertulis/ cetakan / naskah yang disimpan yang dapat digunakan
sebagai bukti atau keterangan. Dokumen-dokumen yang mengatur hubungan hukum antara Pejabat
Pembuat Komitmen (Pengguna Jasa ) dengan Penyedia barang / jasa untuk melaksanakan suatu
pekerjaan dalam hal ini yang dilakukan adalah Kontrak Konstruksi.
Dokumen Kontrak secara umum bersumber dari dokumen Lelang, semua dokumen lelang yang masih
berlaku hingga akhir kontrak menjadi bahagian dari dokumen kontrak. Sesuatu hal yang tidak/belum
termasuk dalam dokumen lelang tidak dapat menjadi bahagian dokumen kontrak kecuali ada
perubahannya ( addendum kontrak).
Istilah-istilah
Kegagalan Pekerjaan Konstruksi adalah keadaan hasil pekerjaan konstruksi yang tidak sesuai dengan
spesifikasi pekerjaan sebagaimana disepakati dalam kontrak kerja konstruksi baik sebagian maupun
keseluruhan sebagai akibat kesalahan pengguna jasa dan/atau penyedia jasa dalam masa pelaksanaan
kontrak.
Kegagalan Bangunan adalah keadaan bangunan, yang setelah diserahterimakan oleh penyedia jasa
kepada Pejabat Pembuat Komitmen menjadi tidak berfungsi, baik secara keseluruhan maupun sebagian
dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan dalam kontrak, dari segi teknis, manfaat, keselamatan dan
kesehatan kerja, dan/atau keselamatan umum.
Kontrak Kerja Konstruksi
Kontrak kerja konstruksi merupakan suatu perjanjian untuk melaksanakan suatu pembangunan dengan
persyaratan tertentu yang dibuat oleh pihak pertama sebagai pemilik bangunan dengan pihak kedua
sebagai pelaksana pembangunan. Kontrak kerja konstruksi adalah suatu dokumen kontrak yang
mengatur hubungan hukum antara pengguna jasa dan penyedia jasa mengenai pelaksanaan pekerjaan
konstruksi. Pekerjaan konstruksi yang dimaksud disini seperti pembangunan jalan raya, jembatan,
pondasi, dermaga, bandara, dan sebagainya.
– Pokok Perjanjian
– Spesifikasi Umum;
– Spesifikasi Khusus;
– Gambar-gambar;
Jaminan pelaksanaan;
Permasalahan di atas bisa dilihat, isi dari perjanjian pemborongan atau kontrak kerja konstruksi
sangatlah penting untuk dicermati, dipahami, dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh para pihak
yang terlibat didalamnya, karena didalam isi perjanjian pemborongan mengandung aspek hukum yang
berdampak hukum bila para pihak lalai dalam melaksanakan kewajibannya.
Dengan adanya perjanjian pemborongan antara pihak pengguna jasa dan pihak penyedia jasa ini akan
memberikan kepastian hukum para pihak. Dari permasalahan yang terjadi diatas maka perlu pentingnya
melakukan pembahasan penelitian dibidang kontrak konstruksi, dengan tujuan untuk mengetahui
bagaimanakah tanggung jawab hukum para pihak yang terlibat didalam kontrak kerja konstruksi antara
PT. Indocali Plast dengan CV. Gendeng Mas atas kesalahan yang telah dilakukan oleh masing-masing
pihak. Selain itu pentingnya melakukan pembahasan di bidang kontrak konstruksi ini adalah untuk
mengetahui faktor-faktor apa yang sering menimbulkan permasalahan dibidang kontrak konstruksi
padahal selama ini pemerintah telah memperhatikan khusus tentang pekerjaan konstruksi ini dengan
sering memperbaharui peraturan perundang-undangan tentang kontrak konstruksi, dan tidak kalah
pentingnya melakukan pembahasan dibidang konstruksi ini adalah untuk mengetahui aspek-aspek
hukum apa saja yang harus dipatuhi dalam kontrak konstruksi.
Jenis-Jenis Spesifikasi
End Result Specification / Performance Specification (Spesifikasi Produk Akhir), yaitu jenis
Spesifikasi dimana yang dipersyaratkan adalah dimensi dan kualitas produk akhir yang harus
dicapai, tanpa mempersoalkan metode kerja untuk mencapai hasil akhir tsb.
Process Specification (Spesifikasi Proses Kerja), yaitu jenis Spesifikasi dimana yang diatur
adalah semua ketentuan yang harus dilaksanakan selama proses pelaksanaan pekerjaan. Dengan
mengatur semua proses pelaksanaan pekerjaan, diharapkan hasil kerja akan diperoleh sesuai
dengan yang diinginkan.
Multi Step and Method Specification, yaitu jenis Spesifikasi yang mengatur semua langkah,
material, metode kerja dan hasil kerja yang diharapkan.
Dalam hal ini keikutsertaan tersebut tentu diharapkan dapat meningkatkankemampuan jasa
konstruksi nasional dan melaksanakan alih pengetahuan kepada badan usaha jasa konstruksi
nasional sebagaimitra kerjasama operasi.
Aturan pemerintah yang memberikan kesempatan perusahaan asing untukikut serta dalam
pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia menyebabkantitik pertemuan antara hukum
asing dan hukum Indonesia. Hal tersebutmemungkinkan masuknya unsur-unsur asing dalam
penyusunan kontrak yangakan menjadi kendala apabila terjadi perselisihan terhadap
perbedaanpenafsiran dalam kontrak kerja. Namun, kekhasan lain dari kontrak jikadikaitkan
dengan masuknya unsur-unsur asing didalamnya (kontraktransnasional) adalah munculnya
elemen pokok lain yang tidak kalah pentingnya, yaitu unsur kebebasan para pihak untuk
melakukan pilihan hukum.
GAMBAR-GAMBAR BENTUK-BENTUK JAMINAN
Gambar-gambar untuk pelaksanaan pekerjaan harus disusun secara terinci, lengkap dan jelas, antara
lain:
- Peta Lokasi
- Potongan memanjang
- Potongan melintang
- Detail-detail
Gambar rencana merupakan gambar yang disediakan pengguna jasa dan termuat dalam
dokumen pelelangan. Gambar ini disiapkan oleh perencana teknis yang bertanggungjawab atas
hasil perencanaannya dan akan digunakan sebagai acuan dalam menyiapkan penawaran oleh
peserta lelang dan akan digunakan sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor.
Gambar kerja dibuat oleh kontraktor berdasarkan gambar rencana dan merupakan penjabaran
dari gambar rencana serta merupakan acuan detail untuk pelaksanaan di lapangan. Gambar
kerja harus disetujui oleh direksi pekerjaan/direksi teknis. Namur persetujuan direksi
pekerjaan/direksi teknis tidak melepaskan tanggung jawab kontraktor atas kesalahan yang
terjadi.
Gambar terlaksana merupakan gambar pelaksanaan yang menunjukkan hasil pelaksanaan atas
gambar kerja yang harus disiapkan oleh kontraktor dan wajib diserahkan lepada pengguna jasa
pada serah terima akhir pekerjaan.
Keterlambatan atau kegagalan penyerahan gambar terlaksana ini lepada pengguna jasa dapat
berakibat ditahannya atau diperhitungkannya pembayaran lepada kontraktor.
DAFTAR KUANTITAS
Dalam pengerjaan proyek infrastruktur, pengguna jasa atau pemilikpekerjaan (selanjutnya disebut
dengan owner) mempunyai hubungan yangsaling membutuhkan dengan penyedia jasa dalam hal ini
adalah perusahaanEPC.Hubungan antara owner dengan perusahaan EPC tersebut biasanyadiawali oleh
perikatan yang disepakati oleh para pihak.Bentuk perikatanmengenai kegiatan industri jasa konstruksi
inilah yang dikenal dengan istilahkontrak konstruksi atau perjanjian konstruksi yang dinegara barat
dikenaldengan istilah construction contract atau construction agreement.
KUANTITAS :
– Gambar Rencana
– perkiraan
– kuantitas pasti ditentukan dari volume pekerjaan yang telah disetujui Pemilik
HARGA SATUAN
kecuali ditetapkan lain, harga dalam Daftar Kuantitas mencakup semua kewajiban Kontraktor, serta
segala hal yang diperlukan unutk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan,sebagaimana
ditetapkan dalam Syarat-syarat Kontrak termasuk biaya umum dan keuntungan perusahaan.
Dokumen kontrak harus dilaksanakan dan dipatuhi bersama antara pihakyang bersepakat untuk saling
terikat satu sama lain sehingga kedua belahpihak mempunyai hak dan kewajiban masing-masing.
Disana jelas terlihatberlakunya asas pakta sun servanda bahwa kontrak itu mengikat para pihakyang
membuatnya.Kontrak yang dipakai dalam suatu kegiatan konstruksibiasanya disebut kontrak kerja
konstruksi.Kontrak kerja konstruksi diawali dengan kesepakatan antara owner denganperusahaan EPC
atau kontraktor pelaksana, untuk mengadakan suatutranksaksi yang umumnya berupa kesanggupan oleh
satu pihak untukmelakukan sesuatu bagi pihak lainnya dengan sejumlah imbalan (monetaryvalue) yang
telah disepakati bersama.Adapun dua aspek utama agar suatukesepakatan dapat dilanjutkan kedalam
sebuah kontrak EPC adalah pertama,saling menyetujui (mutual consent) antara kedua belah pihak dan
kedua,terdapat penawaran dan penerimaan.Pengertian atau istilah kontrak atau persetujuan (contract or
agreement)yang diatur dalam buku III bab kedua KUHPerdata (BW) Indonesia, sama saja dengan
perjanjian.