Anda di halaman 1dari 32

2.

TINJAUAN DATA

2.1. Data Fisik


2.1.1. Data Luar Tapak
Bangunan ini terletak pada JL. Raya Darmo Permai 1 Surabaya Barat.

Gambar 2.1 Tapak Luar Bangunan (Sumber: Leonard, Benny 2003)

Adapun batas-batas yang bersebelahan dengan Bangunan tersebut.


• Batas Utara, Perumahan Darmo Permai
• Batas Selatan, Jalan Darmo Permai Selatan XIV
• Batas Barat, Raya Darmo Permai1
• Batas Timur, Jalan Darmo Permai Timur 1

11 
Universitas Kristen Petra 
2.1.1. Data Dalam Tapak

Gambar 2.2 Layout Site Plan


Kondisi tapak dalam:
• Luas Area : 990 m².

2.2. Data Pemakai


Pemakai atau pengunjung Surabaya Concert Hall ini dibagi menjadi
beberapa kategori, antara lain :
• Penonton
- Datang membeli tiket.
- Melihat konser.
- Mengunjungi lounge.
• Pengisi Acara
- Melakukan gladi.
- Menjalankan pertunjukan atau konser.
- Kegiatan merias dan ganti kostum.
- Bermusik.

12 
Universitas Kristen Petra 
• Karyawan dan staf pengurus
- Bagian penjualan tiket.
- Pengatur lighting dan sound.
- Cleaning service.
- Karyawan lounge.

2.2.1. Struktur Organisasi Surabaya Concert Hall

Pimpinan/ Manajer

Administrasi General Supervisor Lounge Supervisor

Kasir/ ticketing Staf lounge

Staf sound system Cleaning service

Staff dekor panggung

Bagan 2.1. Struktur Organisasi Surabaya Concert Hall.

2.2.2. Spesifikasi Kerja


1. Pimpinan/ Manajer
• Mengatur segala kegiatan staff dan karyawan.
• Membuat keputusan tertinggi.
1. Administrasi
• Mengatur keuangan.
• Mengatur penjualan tiket.
• Membuat laporan hasil penjualan.
2. General Supervisor
• Memberikan keputusan yang mendesak saat jalannya konser.
• Mengatur sound dan dekorasi panggung.
• Mengatur petugas kebersihan setelah berlangsungnya konser.
3. Lounge Supervisor
• Mengatur area lounge dan staffnya.

13 
Universitas Kristen Petra 
4. Staf Sound System
• Mengatur sound pada saat jalannya konser
• Bekerjasama dengan staf dekor panggung
5. Staf dekor panggung
• Mengatur lighting dan panggung
• Mendekor panggung sesuai dengan permintaan dari pihak manajemen
• Bekerjasama dengan staff sound pada saat berlangsungnya konser.

2.2.3. Pola Aktifitas Pemakai


a. Penonton.
• Datang.
• Membeli tiket.
• Menunggu di lounge.
• Masuk melihat acara.
• Pulang.
b. Pimpinan/ manajer
• Datang ke kantor
• Melihat agenda acara
• Mengawasi pendekoran panggung
• Inventaris alat-alat dan sarana
• Bekerja di kantor.
c. Administrasi
• Datang
• Membuka loket penjualan tiket
• Melayani pengunjung
• Membuat laporan penjualan.
d. General Supervisor
• Ikut mengawasi dalam pengaturan sound dan panggung
• Datang untuk menjembatani antara staf sound dan panggung
• Bertindak sebagai pimpinan di lapangan
e. Staf Sound System

14 
Universitas Kristen Petra 
• Datang.
• Mengecek kualitas sound
• Mengatur sound pada saat konser berlangsung
f. Staf Dekor Panggung
• Datang sebelum acara berlangsung
• Mempersiapkan segala sesuatu tentang lighting dan stage
• Mengatur lighting pada saat acara berlangsung
g. Staf Lounge
• Datang
• Melayani tamu
• Membuat makanan dan minuman
h. Cleaning Service
• Datang untuk melakukan pembersihan rutin
• Membersihkan tempat konser usai acara.

2.3. Data Pembanding


Data yang akan digunakan sebagai data pembanding dalam perancangan
konser hall di Surabaya adalah :
2.3.1 Balai Sarbini
Balai Sarbini adalah salah satu gedung konser di Jakarta, awal
berdirinya digagas oleh HM Sarbini. Peletakan batu pertama adalah oleh
Presiden Soekarno pada tahun 1965. Setelah itu diresmikan oleh Presiden
Soeharto pada tahun 1973. Balai Sarbini kemudian diresmikan dan
direhabilitasi oleh Ibu Presiden Megawati Soekarno Putri pada tahun 2004.
Beberapa acara konser yang sering di adakan di balai sarbini antara lain,
Indonesian Idol, Mamamia, dan Gebyar BCA.
Visi dan misi dari Balai Sarbini adalah Balai Sarbini akan menjadi
tempat dengan lokasi terbaik di pusat kota dan memiliki fasilitas ruang
akustik yang luar biasa. Hal ini juga dilengkapi dengan suara,
pencahayaan, dan sistem multimedia di mana berbagai acara dilakukan,
seperti musik klasik, jazz, pop, opera, drama, dan jenis seni lainnya. Balai
Sarbini bukan hanya sebuah tempat hiburan, tetapi juga diharapkan dapat

15 
Universitas Kristen Petra 
menginspirasi semua pecinta seni untuk diadakan berbagai program
berkualitas tinggi berpendidikan dan hiburan.
A. Tapak Dalam
Bentuk ruang dari Balai Sarbini adalah lingkaran dengan panggung
yang berbentuk kipas, adapun ruang-ruang dalam terdapat di Balai Sarbini:
1. Lobby
Area lobby merupakan area dimana pengunjung dapat membeli tiket,
bersantai, dan makan di cafetaria. Area ini juga merupakan
penghubung ke arah gedung utama. Dinding menggunakan material
batu bata plester, sedangkan lantainya lebih banyak menggunakan
granit yang disusun bentuk motif, di area ini tidak memerlukan akustik
yang khusus.

Gambar 2.3 Lobby Balai Sarbini Jakarta

16 
Universitas Kristen Petra 
Gambar 2.4 Layout balai sarbini

Gambar 2.5 Cafetaria di Lobby

2. Panggung
Panggung Balai Sarbini berbentuk kipas yang bersusun tiga, tinggi
panggung paling bawah 104 cm dengan tinggi total susunan 534 cm,
dengan susunan seperti diatas menyebabkan pandangan penonton

17 
Universitas Kristen Petra 
tertuju pada area panggung. Panjang panggungnya 3237 cm, lebar
panggung bagian terbawah 700 cm, lebar panggung tengah 300 cm,
dan lebar panggung atas 200 cm. Bagian belakang panggung
menyediakan ruang tunggu yang nyaman untuk artis, 2 ruang ganti
yang dilengkapi dengan toilet. Material utama dari panggung ini adalah
kayu yang berguna untuk meredam gema.

Gambar 2.6 Layout panggung Balai Sarbini

Gambar 2.7 Stage Balai Sarbini


3. Gedung Utama
Di gedung utama ini terdapat 4 tangga dari lobby sebagai jalan masuk
menuju gedung utama ini. Berkapasitas 1300 kursi penonton termasuk
46 kursi VIP, memiliki 3 pintu keluar. Bentuknya lingkaran dengan 12

18 
Universitas Kristen Petra 
kolom mengelilingi gedung tersebut pada tiap-tiap kolom terpasang
pengeras suara, plafonnya yang berbentuk dome dilapisi dengan bahan
khusus bertekstur untuk meredam gema, pada bagian tengahnya
dipasang sebuah plafon gantung dengan diameter 16 m untuk meredam
gema vertikal. Dindingnya menggunakan material kayu untuk
mendukung kualitas akustik dari ruang tersebut. Pada dinding dibuat
sebuah bidang maju mundur yang berfungsi untuk memecah gema
horizontal melingkar. Lantai menggunakan material karpet yang
berfungsi untuk meredam gema suara.

Gambar 2.8 Layout Gedung utama

19 
Universitas Kristen Petra 
Gambar 2.9 Main hall dengan atap bentuk dome

Gambar 2.10 VIP Seat Balai Sarbini


4. Pencahayaan
Pencahayaan pada gedung utama sebagian besar menggunakan jenis
pencahayaan buatan, yaitu :
a. 16 lampu Fresnel
Lampu fresnel adalah lampu spot yang memiliki garis atas sinar
cahaya yang lembut. Lampu ini menggunakan reflektor spherical
dan lensa fresnel. Karena karakter lensa fresnel yang bergerigi pada
bagian luar nya makan pencahayaan yang keluar dari lampu ini
terang pada bagian tengah dan meredup pada bagian luarnya.
Pengaturan ukuran sinar cahaya dilakukan dengan menggerakan
bohlam dan reflektor mendekati lensa. Semakin dekat bohlam

20 
Universitas Kristen Petra 
dengan lensa maka lingkaran cahaya yang dihasilkan akan semakin
besar. Kekurangan lampu fresnel adalah intensitas cahaya tertinggi
terdapat pada pusat lingkaran cahaya, sehingga jika artis berdiri
agak jauh maka akan kurang mendapatkan pencahayaan.
(Bahan Diklat seni budaya bidang materi teater, Aserani Kurdi
Spd. 2009)

Gambar 2.11 Fresnel lamp


b. 48 lampu Par can
Termasuk lampu spot yang menggunakan conve x sehingga lingkar
sinar cahaya yang dihasilkan memiliki garis yang tegas. Dengan
mengatur posisi lensa maka lingkaran cahaya bisa disesuaikan. Jika
lampu dalam keadaan fokus maka batas lingkaran cahaya akan
jelas terlihat. Lampu ini sering digunakan karena besar lingkaran
cahaya dan derajat penyinarannya bisa diatur sedemikian rupa.
Lampu ini juga di lengkapi dengan shutter yang berfungsi untuk
menutup bukaan.

Gambar 2.12 Par can lamp

21 
Universitas Kristen Petra 
c. Lampu followspot 1200 watts
Lampu follow spot sering juga di sebut lime adalah lampu yang di
gerakan secara langsung oleh operator untuk mengikuti gerak laku
artis di atas panggung. Dikendalikan secara manual dan memiliki
struktur yang kuat baik secara optik maupun mekanik. Untuk
menempatkan lampu ini diperlukan tiang stand yang dapat di atur
tinggi rendahnya.

Gambar 2.13 Follow spot


d. 3 mac 500
Lampu jenis mac ini sering digunakan untuk aksen light di
panggung ketika pertunjukan berlangsung yaitu agar suasana ruang
konser menjadi lebih hangat dan bagus.

Gambar 2.14. mac 500


5. Alat-alat pendukung
Balai sarbini juga dilengkapi dengan alat-alat pendukung lainya seperti
mixer, microphone, speaker, multimedia proyektor, dvd player, tape,
dll yang di gunakan untuk mendukung acara konser.

22 
Universitas Kristen Petra 
2.3.2 Aula Simfonia
Aula simfonia adalah sebuah gedung yang dirancang khusus untuk
sebuah konser. Gedung ini dirancang secara seksama oleh Dr. Stephen
Tong dengan nilai artistik yang tinggi. Ini adalah tempat konser pertama di
Jakarta yang resmi di buka pada tahun 2009. Gedung ini berkapasitas 1200
orang dengan sebuah panggung yang diletakan di tengah-tengah ruang
agar penonton dapat menyaksikan pertunjukan dengan jelas. Gaya yang
dianut adalah “classic” hal ini dikarenakan Dr. Stephen Tong sendiri
adalah pecinta musik klasik.
A. Tapak Dalam
1. Main hall
Gedung utama dengan 2 lantai dengan sebuah panggung kayu yang
terletak di tengah memungkinkan penonton dapat melihat performa
dari artis secara jelas. Di ruangan ini terdapat 1200 kursi penonton
yang tertata di 2 lantai. Sebagian besar material dari dindingnya
menggunakan kayu lebar 10 cm yang disusun secara horizontal
yang berfungsi untuk memaksimalkan kondisi akustik ruang. Pilar-
pilar penopang terletak di sisi luar gedung, hal ini diatur agar tidak
menghalangi pandangan penonong dan di antara pilar terdapat
patung seni sebagai hiasan.

Gambar 2.15 Ruang Dalam Aula Simfonia

23 
Universitas Kristen Petra 
Gambar 2.16 Suasana ketika konser berlangsung.
2. Panggung
Panggung yang terletak di tengah pusat ruang yang menggunakan
material kayu dengan ketinggian 90 cm dari lantai. Bentuk
panggung bulat oval dan pemain musik bermain berhadap-hadapan.
3. Tempat duduk
Aula simfonia yang berkapasitas 1200 orang menggunakan
ketinggian sebagai sarana untuk memaksimalkan kapasitas dan arah
pandangan dari penonton. Area duduk dibagi menjadi 2 level

Gambar 2.17 Susunan tempat duduk di lantai 1

24 
Universitas Kristen Petra 
Gambar 2.18 Susunan tempat duduk di lantai 2
4. Alat pendukung
Aula simfonia mengkhususkan dirinya sebagai tempat mengadakan
konser dengan aliran musik klasik yang mengutamakan keaslian
dan kejernihan suara dilengkapi dengan 3217 pipa organ ditengah
hall sebagai simbol dari gedung tersebut.
5. Lobby
Di area ini terdapat sebuah kafetaria kecil yang menjual berbagai
jenis minuman tetapi tidak menyediakan tempat duduk untuk
bersantai. Lobby tidak menggunakan area yang luas. Menggunakan
hiasan patung dan kerajinan tangan sebagai hiasan.

25 
Universitas Kristen Petra 
Gambar 2.19 Lobby aula simfonia Jakarta

2.3.3 Esplanade
Esplanade adalah sebuah gedung pertunjukan seni di Singapura
yang letaknya di pinggir pantai, terdiri atas banyak ruang pertunjukan seni
yaitu concert hall, theater, recital studio, theater studio, dll. Pada bagian
concert hall merupakan area paling utama dan paling luas. Berkapasitas
1614 kursi penonton dan 197 kursi untuk pemain musik.
A. Main Hall

Gambar 2.20 Main Hall Esplanade


Bentuk secara umum dari ruang ini adalah oval. Ruang utama ini memiliki
6 pintu masuk dari 3 lantai. Menggunakan berbagai macam peralatan untuk
mengurangi gema yaitu dengan sistem canopi akustik, ruang anti gema, dan

26 
Universitas Kristen Petra 
gorden yang menggunakan material untuk meredam gema. Material
lantainya menggunakan kayu oak yang di finishing polish, dinding
menggunakan kayu, kaca dan gorden anti gema. Plafonnya menggunakan
kombinasi gypsum dan kayu oak.
B. Susunan Area Duduk

Gambar 2.21 Susunan tempat duduk Esplanade


Susunan tempat duduk di bagi menjadi 3 level tempat duduk VVIP dan VIP
terdapat di level paling bawah, sedangkan yang di level ke 2 dan ke 3
tempat untuk kelas biasa. Kursi duduknya menggunakan jenis kursi yang
dapat melipat otomatis ketika pengguna berdiri dari kursi, atau
menggunakan beban. Material dari kursi menggunakan bahan kain
bertekstur warna oranye tua.

Gambar 2.22 Kursi penonton

27 
Universitas Kristen Petra 
C. Lighting dan Sound
Di dalam Esplanade concert hall ini juga dilengkapi dengan sistem tata
cahaya dan suara. Jenis dan jumlah lampu yang di gunakan di dalam ruang
ini adalah:
• 458 dimmer 3.3 kw
• 166 dimmer 5.5 kw
• 124 dimmer 4,6 kw (nondimmed)
• 2 buah followspot 2.5 kw
• Fresnel lamps
• Par can lamps
Adapun perlengkapan sound yang terdapat di dalam main hall ini:
• Mixer
• Microphone dan mic stand
• Compact disk untuk memutar ulang
• Speaker yang terpasang pada sisi kiri, kanan dan tengah
• Video camera.
D. Panggung
Panggung berbentuk setengah lingkaran yang menggunakan material kayu
oak yang di polish dengan lebar 21 meter dan dalam 12 meter.
Disampingnya terdapat tempat duduk untuk orkestra dengan jumlah kursi
94 buah, dengan tinggi maksimal 2 meter dari panggung utama. Di
panggung ini juga dilengkapi dengan alat musik organ dan piano.

Gambar 2.23 Stage utama

28 
Universitas Kristen Petra 
E. Backstage
Di area ini terdapat loading dock, kamar ganti di 2 level, dan area
menunggu. Loading dock diakses melalui jalan Raffles. Di ruang ganti
dilengkapi dengan fasilitas toliet, area untuk gladi/latihan dan air minum.
2.4. Tinjauan Pustaka
2.4.1. Akustik

Gambar 2.24 Pantulan suara pada plafon dan dinding

Gambar 2.25 Ilustrasi dari susunan suara pada ruangan setengah bulat dengan
plafon yang memantulkan. (Rettnger, 96)

29 
Universitas Kristen Petra 
Gambar 2.26 Macam-macam bentuk plafon

Perencanaan akustik ruang haruslah menghasilkan dialog dan musik yang optimal
bagi pendengarnya di ruang pagelaran.
Bermacam-macam pengaruh terpenting yang di perhatikan adalah :
- Waktu bunyi susulan
Lama waktu menurunnya pengukur bunyi sebesar 60 dB setelah
sumber bunyinya dimatikan. Evalusai terjadi untuk jangkauan 5dB
sampai 35dB
- Bidang aborbsi
Menentukan waktu bunyi susulan pada massa material yang
mengabsorbsi, dinyatakan sebagai bidang absorbs yang sempurna.
- Gema
Jika suatu kurva waktu bunyi susulan menurun secara merata
menonjol, beban maksimum yang dapat duketahui secara subyektif
disebut sebagai gema.
Untuk criteria gema dialog dan music berlaku nilai yang berbeda-beda
pada waktu dan intensitas. (Neufert, 123)

30 
Universitas Kristen Petra 
2.4.2 Pencahayaan
Pencahayaan merupakan hal yang tidak kalah penting dalam perancangan
sebuah Gedung konser, pencahayaan yang buruk dapat memperburuk jalannya
konser, penonton tidak dapat melihat artis dengan jelas, artis juga tidak dapat
tampil secara maksimal.

Gambar 2.27 Garis batas pandangan dari kursi penonton ke panggung.

31 
Universitas Kristen Petra 
Gambar 2.28 Teater untuk The Staford Shakespearean Festival, Ontario

Gambar 2.29 Lampu Sorot (Selden, 44)

Gambar 2.30 Letak lampu sorot yang di arahkan kepada aktor atau artis
Fungsi dari pencahayaan :
- Penglihatan
Fungsi Utama dari pencahayaan adalah untuk penglihatan, agar para
penonton dapat melihat artis yang sedang tampil secara jelas
sebagaimana seharusnya mereka lihat. Juga agar para penonton tidak
melihat sesuatu yang semestinya tidak mereka lihat.
- Kepercayaan

32 
Universitas Kristen Petra 
Ketika acara sedang berlangsung, pencahayaan harus sedikitnya
memberikan rasa kepercayaan pada apa yang mereka lihat adalah
benar dan tidak direkayasa.
- Komposisi
Fungsi ke tiga adalah komposisi, pencahayaan dapat menimbulkan
komposisi warna, bayangan sebagai pusat perhatian dari penonton
- Suasana Hati
Pencahayaan yang baik dapat memperbaiki suasana hati yang sedang
buruk, ini juga penting untuk membangkitkan selera para penonton.
(Selden, 44)

2.4.3 Susunan tempat duduk dan stage


• Benda-benda harus dapat dilihat oleh pengunjung dengan demikian
pengunjung dapat mengambil manfaat dari fungsi atau tujuan.
• Penglihatan manusia normal terhadap daerah visual mata dalam bidang
horizontal adalah 60 dan visual mata pada bidang vertikal adalah 55

Gambar 2.31 Daerah Visual Dalam Bidang Horizontal

33 
Universitas Kristen Petra 
Gambar 2.32 Daerah Visual Dalam Bidang Vertikal
• Kursi penonton letaknya harus menghadap panggung dan jarak minimal
adalah 6 meter
• Penataan lampu yang salah akan dapat menyilaukan mata para penonton,
maksimal 150 lux.
• Dinding gedung dibuat anti gema sehingga suara tidak menggema.

Gambar 1.9. Tempat Duduk Berundak Pandangan Dua Baris

Pola penataan tempat duduk bersilangan bertujuan agar penonton satu dengan
yang lain tidak menghalangi.

34 
Universitas Kristen Petra 
Gambar 2.33. Tempat Duduk yang Diatur Berselingan (Ching, 104)

Gambar 2.34. Jarak dan susunan bangku penonton, tempat duduk lipat
atau serong member kebebasan gerak. (Neufert, 138)

Ruang penonton dan panggung/area pertunjukan


1. Luas tempat duduk 1 baris ± 0.50 m2
2. Panjang setiap koridor 16 tempat duduk maksimal 25 tempat duduk
3. Pintu keluar darurat seluas 1m setiap 150 orang
Volume ruang
Di hasilkan berdasarkan tuntutan Akustik seperti berikut : Sandiwara kira-
kira 4-5 m2/ penonton. Volume udara tidak boleh dari dasar teknik
ventilasi untuk menghindari pergantian udara yang terlalu besar.

35 
Universitas Kristen Petra 
Proporsi ruang penonton
1. Pandangan yang baik tanpa pergerakan kepala tetapi mudah
menggerakan mata ± 30 derajat.
2. Pandangan yang baik dengan sedikit menggerakan kepala dan mudah
menggerakan mata ± 60 derajat. (Neufert, 138)

Gambar 2.35. Jarak dan susunan bangku penonton. (Sleeper, 99)

36 
Universitas Kristen Petra 
Gambar 2.36. Presentase dari lebar jarak pandang antar kepala (Sleeper, 100)

Gambar 2.37. Konstruksi dari diagram lantai orchestra (Sleeper, 101)

37 
Universitas Kristen Petra 
38 
Universitas Kristen Petra 
Gambar 2.38 Ukuran jarak pandang ke arah stage (Sleeper, 97)

2.4.4. Material
Material sangat berperan dalam menjaga gema, dengan menggunakan
material yang cocok maka gema dapat diredam. Karpet merupakan material yang

39 
Universitas Kristen Petra 
baik untuk menahan gema suara. Berikut tabel tentang kualitas, warna, tekstur dan
kegunaan dari karpet itu sendiri.

Tabel 2.1 Tabel material beserta kekuatan dan keawetannya

Tabel 2.2 Tabel material karpet (Bigelli, 217)

40 
Universitas Kristen Petra 
Gambar 2.39. Macam karpet menurut perakitannya

Gambar 2.40. Petunjuk pemasangan karpet (Rupp, 172)

41 
Universitas Kristen Petra 
2.4.5. Ruang Lobby
a. Pengertian Lobby
Merupakan sebuah area dimana tamu pertama kali memasuki gedung
konser di area ini terdapat meja resepsionis dan penjualan tiket.
Area receptionist haruslah dapat langsung terlihat oleh pengunjung
saat memasuki ruang pamer tersebut, dimana dekorasi, pencahayaan dan
penataan perabotnya haruslah ditata sedemikian rupa,sehingga dapat
menampilkan kesan yang baik terhadap pengunjung dan tidak bising.
(Sleeper, 90)

42 
Universitas Kristen Petra 

Anda mungkin juga menyukai