Anda di halaman 1dari 2

PPK 3

BENTUK, NUANSA, SUASANA

Rencana Site Plan

1. BENTUK (IMAGE)

Tidak ada aturan baku yang menyatakan bahwa bentuk gedung teater harus berbentuk apa. Bentuk gedung teater dapat bervariasi t ergantung pada beberapa faktor, seperti:

1. Jenis pertunjukan:

• Teater tradisional: Bentuk tapal kuda atau prosceniu m (panggung dengan bingkai) sering digunakan untuk memusatkan perhatian penonton pada pertunjukan.
• Teater modern: Bentuk fleksibel dan multifungsi lebih u mum digunakan untuk mengakomodasi berbagai jenis pertunjukan.

2. Kapasitas penonton:

• Teater kecil: Bentuk intim dan melingkar dapat menciptakan suasana yang lebih dekat antara penonton dan pemain.
• Teater besar: Bentuk oval atau trapesium dapat membantu memaksimalkan akustik dan pandangan penonton.

Yang terpenting dalam desain gedung teater adalah fungsi dan kemampuannya untuk mendukung pertunjukan. Bentuk gedung teater h arus mempertimbangkan faktor-faktor seperti akustik, pencahayaan, ventilasi,
aksesibilitas, dan kenyamanan penonton.

Beberapa contoh gedung teater dengan bentuk unik:

• Sydney Opera House: Bentuk cangkang kerang yang ikonik.


• Guggenheim Bilbao: Bentuk abstrak yang menyerupai kapal.
• The Globe Theatre (London): Replika teater Elizabethan yang melingkar.

Pada akhirnya, bentuk gedung teater adalah pilihan desain yang harus mempertimbangkan berbagai faktor. Tidak ada satu bentuk yang ideal, dan bentuk yang terbaik adalah yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
teater.

2. NUANSA (LANSEKAP)
Penyusunan ruang luar bangunan mengacu langsung dari penataan lingkungan yang mampu menarik perhatian penggunanya untuk melakukan interaksi. Penataan ruang untuk merangsang proses interaksi dititik beratkan pada
ruang-ruang yang digunakan secara bersama-sama. Untuk memperoleh ruang yang mampu merangsang proses interaksi dilakukan melalui beberapa pertimban gan yaitu:

- Dimensi
Dimensi ruang luar yang terkait langsung dengan pengunjung diperoleh melalui perbandingan skala dan proporsi tubuh pengunjung selaku pengamat dalam ruang luar. Untuk memperoleh batasan dan skala dalam ruang luar dilakukan
dengan penurunan bidang dasar, penataan letak pepohonan dan pemakaian blok-blok perkerasan pada ruang luar.
- Wa rna
Pemakaian warna pada ruang luar adalah warna yang mampu mewakili warna-warna alam seperti hijau, coklat dan abu-abu. Pada area santai atau duduk-duduk menggunakan warna coklat dan hijau sedangkan pada jalur sirkulasi
memakai warna hijau dan abu-abu.
- Pencahayaan
Pada ruang luar cahaya dioptimalkan pada cahaya alami pada waktu siang hari yang bersumber dari sinar matahari yang jatuh terpantul sedangkan untuk malam hari dioptimalkan pada pemanfaatan cahaya buatan yang bersumber dari
peletakan lampu taman pada ruang luar.
- Suara
Pengendalian suara pada ruang luar dilakukan dengan memanfaatkan vegetasi dan blok-blok perkerasan sebagai media penghalang suara-suara yang tidak diinginkan/bising.
- Material
Material yang dipakai pada ruang luar adalah perpaduan antara jenis tekstur kasar dan halus yang diperoleh melalui pemakaian bahan-bahan material seperti : beton, pasir, batu alam, kayu, dll.
3. SUASANA(INTERIOR)
- Dimensi
Jenis teater yang digunakan untuk bangunan adalah Prosceniu m: Bentuk tradisional dengan panggung yang dikelilingi oleh bingkai dan tirai.
- Wa rna
Pada area pertunjukan, pelatihan dan pengembangan kesenian tradisional warna yang digunakan yaitu warna biru, coklat, merah, hijau, abuabu. Pada area apresiasi dan penjualan warna yang dipakai adalah warna biru, merah, kuning,
dan putih. Untuk area pengelola dan produksi yang dipakai adalah warna merah, biru, orange, kuning, dan putih.
- Cahaya
Untuk area pertunjukan, pelatihan dan pengembangan kesenian tradisional, apresiasi, dan produksi sistem pencahayaan lebih dimaksimalkan pada pemanfaatan cahaya buatan, karena pada area ini sangat dibutuhkan adanya
ketenangan dan konsentrasi, sedangkan untuk lobby, area pengelola, dan area penjualan pencahayaan lebih difokuskan pada pemanfaatan cahaya alami.
- Suara
Material penyerap bunyi yang dipakai pada ruang-ruang didalam gedung pertunjukan ini adalah klasifikasi bahan berpori, untuk dinding dan plafond memakai jenis plesteran akustik dan bahan yang disemprotkan hal ini untuk
memberikan kenyaman bagi penggunanya dari.

Anda mungkin juga menyukai