Anda di halaman 1dari 13

UNTAD

UNTAD

PENGARUH PEMBERIAN AIR KELAPA MUDA TERHADAP


TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu (S1)
Program Studi Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran
Universitas Tadulako

Fadly Rusdi
N 101 19 056

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022
NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PEMBERIAN AIR KELAPA MUDA TERHADAP TINGKAT


KEBUGARAN JASMANI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO

Yang diajukan oleh :

Fadly Rusdi
N 101 19 056

Telah disetujui oleh :

Pembimbing

dr Nur Asmar Salikunna, M.Biomed Tanggal ……………..


NIP : 1982071720081222002

2
Pengaruh Pemberian Air Kelapa Muda Terhadap Tingkat Kebugaran
Jasmani Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako

Fadly Rusdi *, Nur Asmar Salikunna** , Rahma Badaruddin** ,


Muhammad Zainul Ramadhan**
*Mahasiswa Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako
** Departem Fisiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako

ABSTRAK
Latar Belakang: Kebugaran jasmani adalah kemampuan dan kesanggupan untuk melakukan
aktifitas atau kerja, mempertinggi daya kerja dengan tanpa mengalami kelelahan yang
berlebihan. Air kelapa muda adalah cairan jernih dalam kelapa muda yang mengandung nilai
nutrisi dan manfaat terapeutik yang tinggi, salah satunya adalah dapat meningkatkan kebugaran
jasmani melalui ion Na- dan K+ yang terkandung didalamnya sebagai pengganti cairan tubuh
yang hilang saat melakukan aktifitas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh
pemberian air kelapa muda terhadap tingkat kebugaran jasmani pada mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Tadulako
Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian Pre Experimental dengan desain one
group pretest-postest. Sampel penelitian dipilih dengan teknik purposive sampling sebanyak 38
sampel. Data yang dikumpulkan berupa data primer, yaitu pengukuran kebugaran jasmani
dengan Harvard Test sebelum dan sesudah pemberian air kelapa muda. Data yang didapatkan
kemudian dilakukan uji normalitas menggunakan uji Kolmogrov-smirnov, kemudian diolah
menggunakan uji Wilcoxon
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan rata-rata skor kebugaran jasmani sebelum pemberian air
kelapa muda sebesar 36.26 dan hasil rata-rata skor kebugaran jasmani setelah pemberian air
kelapa muda sebesar 48,29 dari uji Wilcoxon dengan nilai signifikansi (Asymp. Sig) <0.050
sebesar 0.000 dengan SD sebelum pemberian air kelapa muda meunujukkan 19.514 dan setelah
pemberian menunjukkan 31.865.
Kesimpulan: Air kelapa muda berpengaruh terhadap peningkatan kebugaran jasmani mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako
Kata Kunci: Kebugaran jasmani, Air kelapa muda, Harvard tes

3
THE EFFECT OF GIVING YOUNG COCONUT WATER ON STUDENTS' PHYSICAL
FITNESS AT THE FACULTY OF MEDICINE TADULAKO UNIVERSITY
Fadly Rusdi , Nur Asmar Salikunna, Rahma Badaruddin* Muhammad Zainul Ramadhan**
*The Student of the Faculty of Medicine, Tadulako University
**Department of Physiology, Faculty of Medicine, Tadulako University
ABSTRACT
Background:Physical fitness is the ability and ability to carry out activities or work, enhance
work performance without experiencing excessive fatigue. Young coconut water is a clear liquid
in young coconuts which contains high nutritional value and therapeutic benefits, one of which is
being able to improve physical fitness through the Na- and K+ ions contained in it as a
substitute for body fluids that are lost during activities. The purpose of this study was to
determine the effect of giving young coconut water on the level of physical fitness in students of
the Faculty of Medicine, University of Tadulako
Method:This study used the Pre Experimental research method with a one group pretest-posttest
design. The research sample was selected by purposive sampling technique as many as 38
samples. The data collected is in the form of primary data, namely physical fitness measurements
with the Harvard Test before and after giving young coconut water. The data obtained was then
tested for normality using the Kolmogrov-Smirnov test, then processed using the Wilcoxon test
Results: The results showed that the average score of physical fitness before administration of
young coconut water was 36.26 and the average score of physical fitness after administration of
young coconut water was 48.29 from the Wilcoxon test with a significance value (Asymp. Sig)
<0.050 of 0.000 with SD before administration of young coconut water showed 19,514 and after
administration showed 31,865.
Conclusion:Young coconut water has an effect on improving the physical fitness of Tadulako
University Medical Faculty students
Keywords:Physical fitness, Young coconut water, Harvard test

4
PENDAHULUAN

Manusia yang sehat dan memiliki kesegaran jasmani yang baik akan mampu
meningkatkan produktifitas dan meningkatkan kualitas dan kuantitas aktifitas seseorang.
Kesehatan seseorang dapat diukur dilihat dari kebugarannya, kerana kebugaran cenderung
membuat seseorang menjadi manusia yang sehat[1].

Kebugaran jasmani adalah keadaan kemampuan jasmani yang dapat menyusuaikan


fungsi alat – alat tubuhnya terhadap tugas jasmani tertentu atau terhadap lingkungan yang harus
diatasi dengan cara yang efesien, tanpa kelelahan yang berlebihan dan telah pulih sempurna
sebelum datang tugas yang sama pada keesokan harinya. Derajat sehat dinamis yang dimaksud
adalah normalnya fungsi alat – alat tubuh dalam keadaan beraktifitas atau berolahraga. Jika
seseorang memiliki derajat maka secara otomatis ia memiliki derajat sehat dinamis maka secara
otomatis ia memiliki derajat sehat statis, akan tetapi sebaliknya jika seseorang memiliki derajat
sehat statis maka belum tentu ia memiliki derajat sehat dinamis. Dengan demikian jika seseorang
maka orang tersebut tidak akan mudah lelah dan siap melaksanakan tugas yang sama pada
keesokan harinya bahkan melaksanakan tugas yang lebih berat sekalipun.[2]

Pada aktifitas atau berolahraga akan mengeluarkan keringat dari dalam tubuh yang
menyebabkan beberapa mineral ikut serta keluar bersamaan keringat, seperti natrium, kalium,
dan klorida yang berfungsi menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh intaseluler dan
ekstraseluler, sehingga ketiga mineral tersebut harus diganti,untuk mencegah terjadinya
keseimbangan cairan seperti dehidrasi, sebaiknya minum sebelum merasa haus dan minum air
yang teratur dengan tambahan elektrolit dan karbohidrat yang sangat efektif untuk mengganti
cairan tubuh dan mineral, serta pemulihan energy setelah beraktifitas ringan maupun berat.[3]

Air kelapa adalah salah satu hasil alam yang paling bermanfaat. Air kelapa memiliki nilai
nutrisi dan manfaat terapeutik yang tinggi. Air kelapa dapat digunakan sebagai rehidrasi pilihan
di beberapa bagian dunia. Air kelapa mengandung elektrolit yang tinggi dan bersifat isotonis.
Kandungan natrium dan kalium pada air kelapa dapat mengembalikan elektrolit yang hilang
melalui keringat dan urine sehingga menjadikan air kelapa itu potensial dikonsumsi sebagai
minuman olahraga.[4]

5
Kurikulum kedokteran yang sangat banyak dan menuntut peserta didik untuk dapat
belajar lebih giat dibandingkan dengan program studi lainnya serta mengingat jadwal
perkuliahan yang padat disertai dengan praktikum dan praktek keterampilan klinis serta tugas
yang cukup banyak. Kegiatan akademik yang padat akan memicu mahasiswa jarang untuk
melakukan aktifitas berolahraga, dan mereka lebih senang mengkonsumsi makanan siap saji
serta tidak punya waktu istirahat yang cukup. Pola hidup mahasiswa tersebut secara tidak
langsung berdampak pada status gizi dan tingkat kebugaran jasmani bagi mahasiswa
kedokteran..[5]

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental dengan metode penelitian


pra eksperimental dengan one group pretest-posttest, pada desain ini tidak terdapat kelompok
kontrol, pada desain ini subyek dilakukan pengukuran awal (pre tes) terlebih dahulu setelah itu
diberikan perlakuan kemudian dilakukan pengukuran akhir (postes). Penelitian ini dilaksanakan
di Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako. Waktu pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada
tanggal 12-13 November 2022. Sampel dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Tadulako Angkatan pada rentang usia masa dewasa awal 18-22 tahun
yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel penelitian dipilih dengan sampling non
probabilty dan teknik purposive sampling. pada penelitian ini jumlah sampel terdiri dari 38
responden, yang terdiri perempuan dan laki-laki. Data yang diperoleh dianalisis melalui
komputer dengan menggunakan aplikasi IBM statistical package for social sciences statistics.
Analisis data dengan mengunakan uji T berpasangan dan jika data tidak terdistribusi normal
maka akan dilanjutkan dengan uji Wilcoxon.

HASIL PENELITIAN

Tabel 1 Distribusi skor kebugaran jasmani


Skor
kebugaran N Minimum Maksimum Mean SD
Pre test 38 15 88 36.26 19.514
Post test 38 16 176 48.29 31.865

6
Berdasarkan pada tabel diatas, diperoleh data skor kebugaran jasmani sebelum
pemberian air kelapa muda (pretes) dengan rata-rata 36.26. Hasil yang didapatkan terdapat
peningkatan setelah pemberian air kelapa muda (postes) dengan rata-rata skor kebugaran
jasmani sebesar48.29.

Tabel 2. Karakteristik data

Karakteristik Sampel
Perempuan 15
Jenis kelamin
Laki-laki 23
18 12
19 8
Usia
20 9
21 9
<40 6
40-60 18
Berat Badan
61-80 11
>80 3
150-160 cm 10
Tinggi Badan 161-170 cm 20
171-180 cm 8

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan sampel didominasi oleh laki-laki


dibandingkan perempuan dengan jumlah berturut-turut sebanyak 23 laki-laki dan 15
perempuan. Berdasarkan kelompok usia, sampel didominasi pada kelompok usia 18 tahun
sebanyak 12 orang, disusul kelompok usia 20 dan 21 tahun sebesar 9 orang, dan terakhir
kelompok 19 tahun sebesar 8 orang. Berdasarkan berat badan, sampel didominasi pada
kelompok sampel dengan rentang berat badan 40-60 kg sebanyak 18, 61-80 kg sebanyak 11
orang, <40 kg sebanyak 6 orang dan >80 kg sebanyak 3 orang. Berdasarkan tinggi badan,
sampel didominasi pada kelompok dengan rentang tinggi badan 161-170 cm sebanyak 20
orang, kemudian 150-160 cm sebanyak 10 orang dan terakhir 171-180 cm sebanyak 8 orang.

7
Tabel 3. Distribusi data indeks kebugaran jasmani

Kurang 30
Pre Test Sedang 7
Baik 1
Jumlah (n) 38
Kurang 27
Post Test Sedang 6
Baik 5
Jumlah (n) 38
Berdasarkan data diatas, didapatkan pada kelompok pre test sebelum pemberian air
kelapa muda didapatkan sebanyak 30 sampel dengan indeks kebugaran jasmani kurang, 7
sedang dan 1 baik. Sedangkan setelah pemberian air kelapa muda (post test) didapatkan
peningkatan skor kebugaran jasmani pada beberapa sampel dimana didapatkan sebanyak 27
sampel dengan indeks kebugaran jasmani yang kurang, 6 sedang, dan 5 baik.

Tabel 4. Uji Normalitas

Data skor
Shapiro-wilk
kebugaran
Asymp.sig
Pre test 0.000
Post test 0.000
Tabel di atas menunjukkan bahwa data tidak terdistribusi secara normal baik
sebelum dan sesudah pemberian air kelapa muda dengan nilai signifikansi <0.050 adalah
0.000. Selanjutnya dilakukan transformasi data dan dilakukan uji normalitas kembali. Hasil
normalitas data setelah dilakukan transformasi data, dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 5. Uji Normalitas Setelah Transformasi Data

Data skor kebugaran Shapiro-wilk


Asymp.sig
Transformasi_Pre test 0.001
Transformasi_Post test 0.002

8
Pada tabel diatas, data tidak terditribusi normal pada transformasi data pretes dan
postes dengan nilai signifikansi <0.50 yaitu 0.001 dan 0.002. Karena data tidak terdistribusi
secara normal, maka untuk uji statistika yang digunakan adalah uji non-parametrik dengan
menggunakan uji Wilcoxon

Tabel 3 Uji Wilcoxon

Data skor
N Mean Nilai P
kebugaran
Pre test 38 36.26 0,000
Post test 38 48.29

Berdasarkan hasil diatas, didapatkan nilai asymp.Sig <0,050 yaitu sebesar 0.000 pada
data skor kebugaran jasmani sebelum dan stelah pemberian air kelapa muda, sehingga
disimpulkan terdapat peningkatan yang signifikan antara skor kebugaran jasmani dan skor
kebugaran jasmani setelah pemberian air kela muda.

PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fisiologi Universitas Tadulako pada


tanggal 12-13 November 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pemberian air kelapa muda terhadap tingkat kebugaran jasmani pada mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Tadulako. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako berjumlah 38 orang yang terdiri dari
23 sampel laki-laki dan 15 sampel perempuan. Data penelitian ini adalah data primer melalui
pengukuran Harvard tes dengan menilai tingkat kebugaran jasmani sebelum pemberian air
kelapa muda(pre test) dan setelah pemberian air kelapa muda (post test).

Pada penelitian ini, skor kebugaran jasmani dengan menggunakan Harvard tes
didapatkan rata-rata skor kebugaran jasmani sebelum pemberian air kelapa muda sebesar
39.77. Sedangkan skor kebugaran jasmani setelah pemberian air kelapa dengan
menggunakan Harvard tes sebesar 52.70. Nilai yang didapatkan terdapat peningkatan rata-
rata dari skor kebugaran jasmani sebelum dan sesudah pemberian air kelapa. Rata-rata

9
peningkatan skor kebugaran jasmani sebelum dan sesudah pemberian air kelapa muda
sebesar 12.93. Pada analisis bivariate dengan menggunakan uji Wilcoxon untuk mengetahui
pengruah pemberian air kelapa muda sebelum dan setelah Harvard tes didapatkan nilai
Asymp<0.050 yaitu sebesar 0.000. Berdasarkan hasil tersebut, Pemberian air kelapa muda
mampu meningkatkan kebugaran jasmani secara signifikan pada mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Tadulako. Hasil yang diperoleh sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Rachman (2017) yang memperlihatkan bahwa komsumsi air kelapa untuk
persiapan sebelum dan sesudah rehidrasi selama latihan olahraga dapat meningkatkan
ketahanan (endurance) dengan jarak tempuh lari yang lebih panjang dibandingkan dengan
komsumsi air mineral, air gula 5% atau minuman olahraga yang isotonic, komsumsi air
kelapa juga meningkatkan kebugan jasmani yang ditandai dengan VO 2max yang lebih tinggi
disbanding dengan kelompok lain dengan nilai signifikansi <0.001.[6]

Pohon kelapa merupakan pohon yang tumbuh subur di daerah tropis seperti di daerah
Sulawesi tengah, buah kelapa merupakan bagian dari pohon kelapa yang paling banyak di
pasarkan, terdiri dari bagian luar (endocarp) dan bagian dalam (endosperm). endosperm
terdiri dua bagian yaitu buah (white karnel) dan cairan jernih yang dikenal sebagai air kelapa.
Volume air kelapa mencapai pada umur 6-8 bulan, dan seiring dengan bertambahnya umut
buah kelapa, volume air makin berkurang digantikan dengan karnel yang makin keras dan
tebal. Saat karnel mencapai ketebalan maksimal (umur 12-13 bulan), volume aur kelapa
hanya sekitar 15% dari berat buah kelapa. Komposisi air kelapa tergantung dari varietas,
derajat maturitas (umur), dan factor iklim. Volume air kelapa pada tiap buah kelapa hanya
sekitar 300 mL, dengan pH berkisar 3,5-6,1. Dalam air kelapa terkandung zat gizi makro
yaitu karbohidrat (H), lemak (L) dan protein (P). pada air kelapa muda terkandung KH
4,11%, L0,12% dan P 0,13%, sedangkan pada air kelapa tua KH 7,27%, L 0,15% dan P
0,29%, .[7]

Berdasarkan penelitian didapatkan skor kebugaran jasmani mahasiswa Fakultas


Keodkteran Universitas Tadulako sebelum pemberian air kelapa muda dikategorikan masih
kurang yaitu <50 dengan rata-rata 39.77. Sedangkan skor kebugaran jasmani setelah
pemberian air kelapa muda pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako
dengan rata-rata sebesar 52.70 dan diaktegorikan sedang. Meskipun didapatkan peningkatan

10
indeks kebugaran jasmani setelah pemberian air kelapa muda, akan tetapi indeks kebugaran
jasmani mahasisw Fakultas Keodkteran Universitas Tadulako masih berada di ambang batas
minimum kategori sedang. Rendahnya kebugaran jasmani pada mahaiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Tadulako dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu aktifitas fisik, stress
dan durasi waktu tidur. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Mustakim
(2019) pada mahasiswa Fakultas Kedokteran didapatkan adanya korelasi yang signifikan
antara aktivitas fisik dengan kebugaran jasmani dengan nilai signifikansi 0,019. Aktivitas
dapat mempengaruhi tingkat kebugaran jasmani, hal ini disebabkan semakin baik aktivitas
fisik seseorang, maka akan berdampak pada tingkat kebugaran jasmani.[8]

Rendahnya kebugaran jasmani pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas


Tadulako dipengaruhi oleh tingkat stress. Pada sampel penelitian ini mayoritas sampel
didominasi oleh mahasiswa angkatan pertama atau angkatan 2022 dan mahasiswa tahun
akhir atau angkatan 2019. Rendahnya kebugaran jasmani pada mahasiswa angkatan 2022
yang dijadikan sampel dapat disebabkan oleh stress akademik karena jadwal kuliah dan
praktikum yang padat serta masih dalam tahap adaptasi dengan kurikulum kedokteran yang
sangat padat. Sedangkan pada mahasiswa angkatan 2019 Fakultas Kedokteran Universitas
Tadulako, rendahnya kebugaran jasmani dapat siebabkan salah satunya adalah stress akibat
penyusunan tugas akhir atau skripsi. Hal ini sejalan dengan penelitian oleh Alamsayah
(2017) dalam mengukur hubungan antara tingkat kecemasan dan tingkat kebugaran jasmani
ini memeliki nilai r (r= -0,284) maka di peroleh kolerasi yang cukup kuat dengan arah
negative. Hal ini menunjukkan ada hubungan berbalik arah antara tingkat kecemasan dan
tingkat kebugaran jasmani. Maka bila tingkat kecemasan bertambah maka tingkat kebugaran
juga akan menurun seiringnya waktu.[9].

Kebugaran jasmani juga dipengaruhi oleh kualitas dan durasi tidur. Seperti yang
diketahui, mahasiswa kedokteran khususnya Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako
terdapat banyak sekali tugas akademik yang harus diselesaikan dalam waktu singkat,
disamping menyelesaikan tugas, mahasiswa kedokteran juga dihadapkan pada hafalan-
hafalan seperti anatomi, fisiologi , skill lab, dan lain-lain. Karena padatnya aktivitas tersebut,
menyebabkan turunnya kualitas dan durasi tidur mahasiswa kedokteran demi untuk
tercapainya suatu kompetensi kedokteran. Tidur yang difungsikan untuk mengisi ulang

11
stamina agar dapat kembali melakukan aktivitas dihari berikutnya secara optimal menjadi
kurang dikarenakan mahasiswa kelelahan sehingga mufah letih dalam melukakan aktivitas
fisik. Hasil ini sejalan dengan penelitian Putra (2019) pada sampel sebanyak 32 siswa
didapatkan adanya hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dengan kebugaran jasmani
dengan nilai signifikansi <0,050.[10]

KESIMPULAN

Air kelapa muda yang kaya akan eletrolitnya seperti Nattrium dan Kalium dapat
meningkatkan kebugaran jasmani dengan signifikan

SARAN

1. Bagi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako diharapkan dapat melatih


tingkat kebugaran jasmani dengan mengonsumsi air kelapa muda sesuai dengan kebutuhan
tubuh diiringi dengan rutin melakukan aktivitas fisik, sehingga dapat menunjang kehidupan
sehari-hari yang lebih baik utamanya dalam menjalankan pendidikan sebagai mahasiswa
kedokteran.
2. Bagi peneliti, untuk kesempurnaan penelitian sebaiknya dilakukan penelitian lanjutan
dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kebugaran jasmani
lainnya seperti durasi aktivitas fisik, tingkat kecemasan dan durasi tidur
3. Bagi institusi, diharapkan senantiasa memberikan dukungan kepada mahasiswa yang sedang
atau ingin melakukan penelitian seperti ini untuk meningkatkan kebugaran jasmani,
sehingga mahasiswa dapat mengikuti perkuliahan dengan baik dan mendapat prestasi belajar
yang memuaskan di Fakultas kedokteran UniversitasTadulako

DAFTAR PUSTAKA

1. Nugraha, H. F., Alie, I. R., & Prawiradilaga, R. R. S. (2016). Perbedaan Pengaruh


Pemberian Larutan Madu dan Air Kelapa terhadap Nilai VO2 Max pada Mahasiswa
Tingkat Satu Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. Prosiding Pendidikan
Dokter, 517-523.

12
2. Darmawan, I. (2017). Upaya meningkatkan kebugaran jasmani siswa melalui
penjas. Jurnal Inspirasi Pendidikan, 7(2), 143-154.
3. Hatta, M., Susanto, H., dan Rahfilludin, M. 2016. Perbandingan pemberian air kelapa
muda (cocos nucifera l) dengan isotonik terhadap denyut nadi dan VO 2 maks atlet
remaja. Jurnal Gizi Indonesia. Vol. 4(2): 71-81
4. Kalman, D. S., Feldman, S., Krieger, D. R., & Bloomer, R. J. (2012). Comparison of
coconut water and a carbohydrate-electrolyte sport drink on measures of hydration and
physical performance in exercise-trained men. Journal of the International Society of
Sports Nutrition, 9(1), 1. https://doi.org/10.1186/1550-2783-9-1
5. Syauqy, A. (2017) Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kebugaran Jasmani
Mahasiswa Prodi Kedokteran UNJA. Jurnal online Universitas Jambi, 5(1), 87-93
6. Tih, F., Pramono, H., Hasianna, S. T., Naryanto, E. T., Haryono, A. G., & Rachman, O.
(2017). Efek konsumsi air kelapa (Cocos nucifera) terhadap ketahanan berolahraga
selama latihan lari pada laki-laki dewasa bukan atlet. Global Medical and Health
Communication, 5(1), 33-38.
7. Ibrahim, S. (2020). Potensi Air Kelapa Muda Dalam Meningkatkan Kadar
Kalium. Indonesian Journal of Nursing and Health Sciences, 1(1), 9-14.
8. Mustakim, M., & Surury, I. (2019). Kebugaran Dan Faktornya Pada Mahasiswa Fakultas
Kedokteran Dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta. Jurnal Publikasi
Kesehatan Masyarakat Indonesia, 6(3), 91-96.
9. Alamsyah, D. A. N., Hestiningsih, R., & Saraswati, L. D. (2017). Faktor-faktor yang
berhubungan dengan kebugaran jasmani pada remaja siswa kelas xi smk negeri 11
semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip), 5(3), 77-86.
10. Putra, R. Andika Kurnia (2019) Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Kebugaran
Jasmani Kardiorespirasi Siswa Kelas Viii Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Mlati

13

Anda mungkin juga menyukai