Anda di halaman 1dari 7

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com

PENENTUAN KADAR LEMAK DAN MINYAK DENGAN METODE SOCHLET,


METODE KJELDAHL DAN TES GULA REDUKSI DENGAN METODE LUFF-
SCHOORL
Jeannete Claudia W.1, Vio Herawati Br T..2, Christantya Vita3, Eksel Cahya B.4, Yosepha Devi A.5,
Iswanto6
1.2,3,4,5,6,7,
Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana
472018041@student.uksw.edu

ABSTRACT
All nutrients that will be tested in this practicum are macro nutrients or needed in large
quantities in the body. This practicum can also be beneficial, because the praktikan gets to know the
content of each sample that is tested and thus the practitioner knows the substitute ingredients that have
the same nutritional content. The purpose of this practicum itself is to find out how to make a Luff-
Schoorl solution and to find out the carbodirate content in the sample through the Luff-Schoorl method.
The second objective is to determine the nitrogen content and protein content in the sample through the
Kjeldahl method. The final goal is to determine the fat content in the sample through the Soxhlet method.
The methods that praktikan use are the Soxhlet method, the Luff-Schoorl method and the Kjeldahl
method. The results obtained by practitioners are carrot fat content of 0.87%, protein content of
262.65% and the mango sample has reducing sugar. After carrying out this practicum, practitioner can
dance the conclusion that in carrots there is a fat content, in the mango there is a reducing sugar and
red beans have high protein content..150 kata
Keywords : Soxhlet, Kjeldahl, Luff-schoorl

ABSTRAK
Seluruh zat gizi yang akan diuji pada praktikum ini adalah zat gizi makro atau dibutuhkan
dalam jumlah banyak di dalam tubuh. Praktikum ini juga bisa menguntungkan, karena praktikan jadi
mengetahui kandungan dari setiap sampel yang diujinya serta dengan demikian praktikan mengetahui
bahan pengganti yang memiliki kandungan gizi yang sama. Tujuan dari praktikum ini sendiri adalah
untuk mengetahui cara membuat larutan Luff-schoorl dan untuk mengetahui kadar karbodirat pada
sampel melalui metode Luff-schoorl. Tujuan kedua yaitu untuk mengetahui kadar nitrogen dan kadar
protein pada sampel melalui metode Kjeldahl. Tujuan terakhir adalah untuk mengetahui kadar lemak
pada sampel melalui metode Soxhlet. Metode yang praktikan gunakan adalah metdoe Soxhlet, metode
Luff-schoorl serta metode Kjeldahl. Hasil yang praktikan dapatkan adalah kadar lemak wortel yaitu
0,87%, kadar protein yaitu 262,65% serta pada sampel mangga memeiliki gula pereduksi. Setelah
melaksanakan praktikum ini, praktikan dapat menari kesimpulan bahwa dalam wortel terdapat
kandungan lemak, pada mangga terdapat gula reduksi serta pada kacang merah memiliki kadar protein
yang tinggi. 150 kata
Kata Kunci : Soxhlet, Kjeldahl, Luff-schoorl

PENDAHULUAN
Lemak dan minyak merupakan sumber energi yang paling efektif dibandingkan dengan protein
dan karbohidrat. lemak dan minyak juga merupakan zat yang sangat penting untuk menjaga kesehatan
tubuh manusia. lemak dan minya terdapat pada hamper semua jenis bahan pangan dan masing-masing
mempunyai jumlah kandungan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, analisis kadar lemak suatu bahan
pangan sangat penting dilakukan agar kebutuhan kalori suatu bahan makanan bisa diperhitungkan

1
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com
dengan baik. Cara analisis kadar lemak kasar secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu cara kering
dan cara basah. Contoh dari cara kering yaitu metode Ekstraksi Soxhlet [Pargiyanti, 2019].
Amilum atau pati merupakan salah satu zat penting dalam memenuhi kebutuhan gizi, sebagai
sumber energi manusia di dunia, zat tersebut diperkirakan 80% bersumber dari pati. Gula pereduksi
merupakan golongan gula yang dapat mereduksi senyawa-senyawa penerima electron. Umumnya gula
pereduksi yang dihasilkan berhubungan erat dengan aktifitas enzim. Metode byang bisa digunakan
untuk menentukan kadar pati adalah metode Luff-schoorl. Metode ini digunakan untuk menentukan
kadar karbohidrat sedang dan merupakan metode terbaik untuk mengukur kadar karbohidrat dengan
kesalahan sebesar 10% [Ifmaily,2018].
Protein merupakan salah satu makronutrisi yang memiliki peranan penting dalam pembentukan
biomolekul. Protein merupakan makromolekul yang menyusun lebih dari separuh bagian sel. Protein
menentukan ukuran dan struktur sel, komponen utama dari enzim yaitu biokatalisator sebagai reaksi
metabolism dalam tubuh. Metode Kjeldahl digunakan secara luas di seluruh dunia dan masih
merupakan metode standar yang digunakan untuk penetapan kadar protein [Rosaini dkk, 2015].
Seluruh zat gizi yang akan diuji pada praktikum ini adalah zat gizi makro atau dibutuhkan dalam
jumlah banyak di dalam tubuh. Praktikum ini juga bisa menguntungkan, karena praktikan jadi
mengetahui kandungan dari setiap sampel yang diujinya serta dengan demikian praktikan mengetahui
bahan pengganti yang memiliki kandungan gizi yang sama. Tujuan dari praktikum ini sendiri adalah
untuk mengetahui cara membuat larutan Luff-schoorl dan untuk mengetahui kadar karbodirat pada
sampel melalui metode Luff-schoorl. Tujuan kedua yaitu untuk mengetahui kadar nitrogen dan kadar
protein pada sampel melalui metode Kjeldahl. Tujuan terakhir adalah untuk mengetahui kadar lemak
pada sampel melalui metode Soxhlet.
METODE
Praktikan melakukan praktikum ini pada hari Rabu, 20 November 2019, pukul 07.00-15.00
WIB di Laboratorium RND, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Kristen Satya Wacana.
Praktikum ini menggunakan alat-alat, yaitu biuret, statif, gelas beker, gelas ukur 50 mL,
Erlenmeyer 100 mL, corong, pipet ukur 5 mL, pompa karet dan pipet tetes. Sedangkan bahannya adalah
kacang merah, mangga, wortel serta larutan yang dipakai dalam setiap metode. .
Pada praktikum ini, praktikan melakukan tiga praktikum. Pertama penentuan kadar lemak dan
minyak dengan Metode Soxhlet, kedua penentuan kadar protein dengan metode Kjeldahl dan ketiga
adalah penentuan karbohidrat dengan tes gula reduksi (tes kuantitatif) metoda Luff-schoorl. Pada
praktikum penentuan kadar lemak dan minnyak metode Soxhlet, pertama-tama praktikan menimbang
dengan teliti sebanyak 2 gr wortel yang telah dihaluskan. Praktikan mencampurkan dengan pasir yang
telah dipijarkan sebanyak 8 gr dan memasukkan ke dalam tabung ekstraksi Soxhlet dalam Thimble.
Selanjutnya, praktikan mengalirkan air pendingin melalui kondensor. Lalu, praktikan memasang tabung
ekstraksi pada alat distilasi Soxhlet dengan pelarut petroleum ether secukupnya selama 4 jam. Setelah
itu praktikan mengekstraksi residu dalam tabung sambal mengaduknya, praktikan melanjutan ekstraksi
selama 2 jam dengan pelarut yang sama. Petroleum ether yang telah mengandung ekstrak lemak dan
minyak oleh praktikan dipindahkan ke dalam botol timbang yang bersih dan mengetahui beratnya
kemudia praktikan menguapkannya dengan penangas air sampai agak pekat. Lalu praktikan
meneruskan pengeringan dalam oven 1000C sampai berat konstan. Pada akhir prktikum, berat residu
dalam botol timbang dinyatakan sebagai berat lemak dan minyak.
Praktikum atau percobaan selanjutnya adalah metode kjeldahl. Pada metode ini memiliki 2
tahap, yaitu tahap distruksi serta tahap distilasi dan titrasi. Pada tahap di distruksi, pertama-tama
praktikan menimbang kacang merah sebagai sampel pada labu kjeldahl sebanyak 0,3 gr. Setelah itu

2
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com
praktikan menambahkan 7,5 gr Na2SO4, 10 ml H2SO4 pekat dan 2 ml H2O2, kemudian memanaskan
selama 60 menit atau sampai sampel menjadi jernih. Tahap terakhir di distruksi yaitu mendinginkan
larutan sampai membentuk kristal, setelah membentuk kristal ditambahkan 25 ml akuades hingga
menajdi kristal larut. Tahap selanjutnya adalah distilasi dan titrasi. Pertama-tama praktikan
memindahkan hasil distruksi ke dalam tabung distilasi dan menambahkan 25 ml akuades. Selanjutnya
praktikan memasang tabung yang berisi larutan distruksi pada alat distilasi dan menyiapkan
penampungan larutan asam borak (H3BO3 4%) dan menambahkan 3 tetes reagen campuran. Setelah itu,
praktikan mendistilasi selama 5 menit dengan menambahkan 75 ml NaOH 50%. Hasil tersebut
selanjutnya praktikan pindahkakn ke dalam Erlenmeyer dan menitrasikan dengan HCl 2N sampai warna
berubah menjadi ungu.
Praktikum selanjutnya adalah penentuan gula reduksi (tes kuantitatif) metode Luff-schoorl.
Pertama-tama praktikan menimbang 2 gr manga, kemudian melarutkannya dalam 75 ml air. Selanjutnya
praktikan menyaring komogenat pada sebuah labu takar pada level batas tera. Lalu praktikan
mengambil 10 ml larutan dalam labu takar tersebut dan memasukannya dalam labu didih serta
menambahkan 10 ml larutan luff-schoorl serta batu didihi secukupnya. Setelah itu, praktikan
menghubungkan labu didih dengan kondensor dan panasnya pada (68-70)0C, selama 10 menit setelah
mendidih. Lalu, praktikan mendinginkan larutan tersebut dengan cepat dan memindahkannya ke dalam
Erlenmeyer 100 ml, kemudian menambahkan 6 ml larutan 15% KI dan 10 ml H2SO4 6N dengan hati-
hati melalui dinding Erlenmeyer. I2 yang dibebaskan dititrasi dengan larutan 0,1 N Na2S2O3 dengan
menggunakan indicator larutan pati 1%. Praktikan menghentikan titrasi setelah larutan berubah menjadi
putih keruh (setelah dikontrol dengan menggunakan larutan pati 1%). Praktikan juga melakukan
penentuan kadar gula reduksi sebelum inversi dan terhadap 10 ml air sebagai blanko. Berdasarkan hasil
titrasi, praktikan menentukan kadar gula reduksinya.

HASIL
Tabel 1. Hasil Penentuan Kadar Lemak dan Minyak Metode Soxhlet
% Kadar
No Sampel W1 (gr) W2 (gr) W3 (gr) Gambar
Lemak

1 Wortel (3) 94,7448 2 94,7622 0,87%

2 Wortel (2) 72,9 2 73 2,5%

3 Wortel (1) 96,29 2 73,9879 0,87%

Keterangan:
W1 = Berat Erlenmeyer Kosong
W2 = Berat Sampel
W3 = Berat akhir Erlenmeyer setelah di oven
Rumus:
𝑊3 − 𝑊1
% Berat Lemak Akhir = 𝑊2
x 100%
Jawab:

3
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com
𝑊3 − 𝑊1
% Berat Lemak Akhir = 𝑊2
x 100%
94,7622 − 94,7448
= 2
x 100%
0,0174
= 2
x 100%
= 0,87%
Tabel 2. Hasil Kadar Protein Metode Kjeldahl
No Sampel Volume Terpakai % Protein Gambar

1 Kacang Merah (3) 0,3 262,65%

2 Kacang Merah (2) 1 110,87%

3 Kacang Merah (1) 21,4 -5812,49%

Keterangan:
Rumus:
𝑚𝐿 𝐻𝐶𝑙 𝑏𝑙𝑎𝑛𝑘𝑜−𝑚𝐿 𝐻𝐶𝑙 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒
%N = 𝑔𝑟 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑥 1000
x N HCl x 14,008 x 100%
% Protein Kasar = % N x Faktor Konversi (6,25)

4
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com
 mL HCl Blanko = 4,8 mL
 N HCl =2
Jawaban:
𝑚𝐿 𝐻𝐶𝑙 𝑏𝑙𝑎𝑛𝑘𝑜−𝑚𝐿 𝐻𝐶𝑙 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒
%N = 𝑔𝑟 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑥 1000
x N HCl x 14,008 x 100%
4,8 𝑚𝐿−0,32 𝑚𝐿
= 0,3 𝑥 1000
x 2 x 14,008 x 100%
4,5 𝑚𝐿
= 300
x 2 x 14,008 x 100%
= 0,015 x 2 x 14,008 x 100%
= 42,024%
% Protein Kasar = % N x Faktor Konversi
= 42,024% x 6,25
= 262,65%
Tabel 3. Hasil Tes Gula Reduksi metode Luff-schoorl (tes kuantitatif)
Warna Warna
No Sampel Vawal Vakhir Vtitrasi sebelum sesudah Gambar
titrasi titrasi

Biru
1 Mangga (3) 40 ml 37 ml 3 ml Cokelat
keputihan

2 Mangga (2) 37 ml 26,5 ml 10,5 ml Hijau lumut Biru keruh

Biru
3 Mangga (1) 50 ml 0 50 ml Biru keruh
keputihan

5
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com
PEMBAHASAN
Setelah melaksanakan praktikum metode Soxhlet, praktikan mendapatkan hasil persentase
kadar lemak pada wortel (3) adalah 0,87%, dengan W1 (berat Erlenmeyer kosong) 94,7448 gr, W2 (berat
sampel) 2 gr dan W3 (berat akhir Erlenmeyer setelah di oven) 94,7622 gr. Praktikan mendapat hasil
persentase tersebut dengan cara mengurangi antara berat akhir Erlenmeyer setelah di oven dengan berat
Erlenmeyer kosong lalu dibagi dengan berat sampe yang sudah ditetapkan lalu dikali 100% agar
mendapatkan hasil persen. Pada wortel yang praktikan gunakan sebagai sampel merupakan jenis
sayuram yang terkenal sebagai sumber provitamin A (karetonid).
Metode Soxhlet merupakan metode kuantitatif untuk menentukan kadar lemak dalam bahan
pangan. Metode ini dilakukan dengan cara melarutkan sampel dalam pelarut organik yang telah
dipanaskan. Keuntungan dari metode ini adalah dapat digunakan untuk sampel yang lunak dan untuk
yang tidak tahan terhadap pemanasan secara langsung, menggunakan pelarut yang lebih sedikir dan
pemanasan dapat diatur sederhana dan mempunyai ketepatan [4]. Ekstraksi dengan alat Soxhlet
merupakan cara ekstraksi yang efisien dan efektif untuk menentukan kadar minyak atau lemak suatu
bahan , karena pelarut yang digunakan dapat diperoleh kembali dan waktu yang digunakan untuk
ekstraksi relative singkat. Proses ekstraksi dipengaruhi oleh metode, pelarut, suhu, serta waktu ekstraksi
yang akan ebrpengaruh terhadap konsentrasi serta kualitas ekstrak minyak yang dihasilkan [5].
Pada penentuan kadar protein dengan metode Kjeldahl, praktikan menggunakan sampel kacang
merah dengan berat sampel awal 0,3 gr. Setelah itu, volume titrasi yang terpakai adalah 0,3 ml. Hasil
persentase kadar protein dalam kacang merah yang didapat oleh praktikan adalah sebesar 262,65%.
Hasil ini praktikan dapatkan dengan cara menghitung persentase Nitrogen terlebih dahulu, yang
didapatkan oleh praktikan adalah 42,024%. Selanjutnya praktikan memamsukan hasil persen nitrogen
tersebut ke dalam rumus persen protein kasar, dengan cara mengalikan persen nitrogen dengan faktor
konversi. Faktor koversi kacang merah adalah 6,25. Persentase protein kasar yang didapatkan oleh
praktikan adalah 262,65%. Biji kacang merah merupakan bahan makanan yang mempunyai energi
tinggi dan sekaligus sumber protein nabati yang potensial. Oleh karena itu, penanannya dalam usaha
perbaikan gizi sangatlah penting. Kacang merah memiliki kadar karbohidrat yang tinggi, kadar protein
yang setara dengan kacang hijau, kadar lemak yang jauh lebih rendah diabndingkan kacang kedelah
dan kacang tanah serta memiliki kadar serat yang setara dengan akcang hijau, kedelai dan kacang tanah
[6].
Metode Kjeldahl merupakan metode yang sederhana untuk penetapan nitrogen total pada asam
amino, protein dan senyawa yang mengandung nitrogen. Sampel didestruksi dengan asam sulfat dan
dikatlis dengan katalisator yang sesuai, sehingga akan menghasilkan ammonium sulfat. Setelah
pembebasan dengan alkali kuat, ammonia yang terbentuk disuling uang secara kuantitatif ke dalam
larutan penyerap dan ditetapkan secara titrasi. Metode ini banyak mengalami modifikasi. Metode ini
cocok digunakan secara semimikro, sebab hanya memerlukan jumlah sampel dan pereaksi yang sedikit
dan waktu analisa yang pendek. Metode ini kurang akurat bila diperlakukan pada senyawa yang
mengandung atom nitrogen yang terikat secara langsung ke oksigen atau nitrogen. Tetapi zat-zat seperti
amina, protein dan yang lain-lain [7].
Hasil dari praktikum Luff-schoorl dengan sampel manga serta volume awal larutan 40 ml dan
volume titrasi akhir 37 ml, didapatkan hasil titrasi 3 ml. Perubahan warna yang terjadi adalah yang
berawal dari warna cokelat dan berakhir di warna biru keputihan. Agar dapat mengetahui titrasi telat
berakhir, maka diperlukan indikator yaitu, amilum. Amilum memberikan perubahan warna menjadi
biru [8]. Pati dalam tanaman manga hanya terdapat pada buahnya yang berwarna hijau atau belum

6
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com
masak. Bagian buah manga yang hijau atau belum masak ini mengandung cadangan makanan terutama
pati. Dalam 100 gr buah mangga, mengandung karbohidrat sebesar 68,5 gr [2].
Metode Luff-schoorl digunakan untuk menentukan kadar karbohidrat dalam ukuran sedang.
Dalam penelitian M. Verhaart dinyatakan bahwa metode Luff-schoorl merupakan metode terbaik untuk
mnegukur kadar karbohidrat dengan tingkat kesalahan sebesar 10%. Pada metode Luff-schoorl terdapat
du acara pengukuran, yaitu dengan penentuan Cu tereduksi dengan I2 dan menggunakan prosedur Lae-
Eynon. Penentuan kadar glukosa dilakukan dengan cara menganalisis sampel melalui pendekaran
proksimat. Terdapat beberapa jenis metode yang dapat dilakukan untuk menentukan kadar gula dalam
suatu sampel. Salah satu metode yang paling mudah pelaksanaannya dan tidak memerlukan biaya maha
adalah metode Luff-schoorl. Metode ini merupakan metode yang digunakan untuk menentukan
kandungan gula dalam sampel. Metode ini didasarkan pada pengurangan ion tembaga (II) di media
alkalin oleh gula dan kemudian kembali menjadi sisa tembaga. Ion tembaga (II) yang diperoleh dari
tembaga (II) sulfat dengan sodium karbonat di sisa alkalin dapat ditetapkan dengan metode ini.
pembentukan (II)-hidroksin dalam alkalin dimaksudkan untuk menghindari asam sitrun dengan
penambahan kompleksierungmittel. Hasilnya, ion tembaga (II) akan larut menjadi tembaga (I) iodide
berkurang dan juga oksidasi iod memnjadi yodium. Hasil akhirnya, didapatkan yodium dari hasil titrasi
dengan sodium hidroksida [9]
KESIMPULAN
Setelah melaksanakan praktikum ini, praktikan mengetahui cara pembuatan larutan Luff-
schoorl. Praktikan juga mengetahui kadar karbohidrat pada mangga karena perubahan warnanya setelah
titrasi. Pada metode Kjeldahl, praktikan mengetahui kadar nitrogen yang berada di kacang merah yaitu
42, 024% serta kadar proteinnya adalah 262,65%. Pada metode Soxhlet praktikan mengetahui kadar
lemak pada wortel yaitu 0,87% melalui metode Soxhlet.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Pargiyanti. 2019. Optimasi Waktu Ekstraksi Lemak dengan Metode Soxhlet Menggunakan
Perangkat Alat Mikro Soxhlet. Indonesian Journal of Laboratory, Vol 1, No 2: 29-35.
[2]. Ifmaily. 2018. Penetapan Kadar Pati Pada Buah Mangga Muda (MAgnifera Indica L)
Menggunakan Metode Luff-Schoorl. Jurnal Katalisator, Vol 3 No 2: 106-113.
[3]. Rosaini, Henni. Rasyid, Rosalinda. Hagramida, Vinda. 2015. Penetapan Kadar Protein Secara
Kjeldahl Beberapa Makanan Olahan Kerang Remis (Corbiculla moltkiana Prime.) dari Danau
Sinkarak. Jurnal Farmasi Higea, Vol 7, No 2.
[4]. Harper V. Rodwell W. Mayes PA. 1979. Biokimia. Jakarta. EGC.
[5]. Sahriawati. Daud, Ahmad. 2016. Optimasi Proses Ekstraksi Minyak Ikan Metode Soxhletasi
dengan Variasi Jenis Pelarut dan Suhu Berbeda. Jurnal Galung Tropika, Vol 5, No 3:164-170,
Desember.
[6]. Astawan, Made. 2009. Sehat dengan Hidangan Kacang dan Biji-Bijian. Jakarta. Penerbar
Swadaya.
[7]. Poedjiadi, Anna. 2007. Dasar Biokimia. Jakarta. UI Press.
[8]. Siswoyo, Riswiyanto. 2009. Kimia Organik. Jakarta. Erlangga.
[9]. Rivai, H. 2005. Asas Pemeriksaan Kimia. Jakarta. Penerbit UI.

Anda mungkin juga menyukai