Penurunan kesadaran pada pasien cedera kepala berat akan menimbulkan risiko gangguan
jalan napas sehingga perlu dilakukan intubasi endotrakeal untuk mempertahankan perfusi
otak. Suctioning diperlukan untuk mempertahankan oksigenasi tetapi dapat menimbulkan
penurunan saturasi oskigen, peningkatan TIK dan trauma jalan nafas.
Tekanan suction yang tepat sangat diperlukan untuk mengatasi penurunan saturasi oksigen
pada klien cedera kepala berat. Penelitian Quasi experiment ini bertujuan mengetahui
perbedaan saturasi oksigen pada pasien cedera kepala setelah dilakukan suctioning pada
tekanan 100 mmHg, 120 mmHg dan 150 mmHg. Desain penelitian menggunakan one group
pre test and post test without control, yang dilakukan pengukuran berulang. Hasil penelitian
didapatkan semakin tinggi penggunaan tekanan suction maka akan semakin terjadi penurunan
saturasi oksigen.
Hasil penelitian ini di lakukan pada tahun 2013 pada bulan april-juni, diharapkan menjadi
panduan dalam melakukan suction pada pasien cedera kepala berat dengan memerhatikan
saturasi oksigen.Kata kunci: Cedera kepala berat, hiperoksigenasi, suctioning, saturasi
oksigen, & tekanan suction intra cranial pressure (ICP) and airway trauma. Therefore,
providing appropriate pressure of suction machine is needed to overcome those problems
particularly to reduce risk of diminished oxygen saturation. This quasi-experimental study
aimed to determine differences in oxygen saturation among patients with head injury after
suctioning with three different pressures: 100 mmHg, 120 mmHg and 150 mmHg. responden
terpasang 21 pasien cedera kepala mengalami penumpukan sekret
Pengaruh tindakan penghisap lendir endotracheal tube (ETT) terhadap kadar saturasi
oksigen pada pasien yang di rawat di ruang ICU RSUP Prof DR.R. Kandau Manado
Penghisapan lendir endotracheal tube (ETT) terhadap kadar saturasi oksigen pada pasien
Suctioning atau penghisapan merupakan tindakan untuk mempertahankan jalan nafas
sehingga memungkinkan terjadinya proses pertukaran gas yang adekuat dengan cara
mengeluarkan sekret pada klien yang tidak mampu mengeluarkan sendiri, sedangkan
endotrakeal tube merupakan alat yang digunakan untuk mengamankan jalan napas atas.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tindakan penghisapan lendir Endotrakeal
Tube ( ETT ) terhadap kadar saturasi oksigen pada pasien yang dirawat di ruang ICU RSUD
Kota Salatiga. Metode penelitian yang digunakan yang digunakan yaitu penelitian
eksperimental pada bulan desember 2013 sampai januari 2014 dengan desain pra-
eksperimental rancangan pra-pascates one-grup pra-post tes design without control.
Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling. Didapat 15 responden.
pengumpulan data melalui lembar observasi. Analisis bivariat dengan uji paired sampel t-test.
Nilai signifikansi p value = 0,000 ≤ α = 0,05 maka Ho ditolak Ha diterima keputusannya
adalah ada Pengaruh Tindakan Penghisapan Lendir Endotrakeal Tube (ETT) Terhadap Kadar
Saturasi Oksigen Pada Pasien Yang Dirawat Di Ruang ICU RSUD Kota Salatiga. Ada
Pengaruh Tindakan Penghisapan Lendir Endotrakeal Tube (ETT) Terhadap Kadar Saturasi
Oksigen Pada Pasien Yang Dirawat Di Ruang ICU RSUD Kota Salatiga.