Anda di halaman 1dari 3

A.

Tari Bidu
Tarian bidu yang lahir dari peradaban orang timor khususnya Malaka, Belu
dan TTU (Timur Tengan Utara) dengan irama dan gerakan beda-beda menyimpan
makna yang yang berbeda disetiap daerahnya khususnya bidu indonesia dan Bidu
Timor Leste. Dimana di Timor Leste Bidu mereupakan tari penyambutan para tamu
dan disuguhkan sirih, berbeda dengan di Indonesia Bidu ialah tarian perempuan yang
mencari pasangan kemudian nanti laki-laki datang sebagai pasangannya. tarian ini
biasanya dilakonkan oleh Wanita pilihan mengenakan pakaian adat lengkap dengan
aksesoris. Dulu Timor Leste adalah salah satu daerah yang ada di Indonesia hal ini
yang membuat ada persamaan nama yang digunakan daerah sekitaran NTT, NTB,
Belu, Malaka dan Timor Leste. Tarian Bidu dari Timor Leste ini dalam kehidupan
masyarakat setempat juga disuguhkan untuk menghibur hati yang resah dan gelisah.
Bahkan ketika raja atau tamu ataupun para pejabat suatu daerah yang berkunjung
selalu menggunakan bidu untuk mengantar siri pinang. Tarian bidu memang kaya
akan makna yang mengungkapkan suatu situasi atau keadaan pada suatu tempat.
Gambaran-gambaran yang diperagakan dalam sebuah tarian memiliki jalan cerita
yang akan dibagikan atau disuguhkan kepada penonton saat itu. Maka tidak heran
tarian bidu berubah pada waktu dan saat yang tepat sesuai alur cerita sebuah temah
yang diperagakan. Tarian Bidu merupakan cerminan sebuah cerita yang tertulis
maupun tidak tertulis dan ada pada masyarakat. Dalam ceritra yang tertulis maupun
tidak tertulis memiliki makna dalam alur peragaan Peragaan penari dengan
melakonkan bidu sampai menyimpan siri pinang itu baru mempersilahkan para tamu,
raja atau para pejabat yang tengah berkunjung. Alasan kami mengambil tarian ini
karena Gerakan yang unik walau dilihat seperti biasa saja namun Gerakan dinamis
inilah yang membuat kami tertarik dalam mengambil tarian ini dalam uas Tari
Mancaranegara ini. Adapun keunikannya itu sendiri terletak dari penari yang berjejer
menari bergerak dinamis dan ukelan tangannya yang diukel bukan hanya pada tangan
bawah saja, akan tetapi juga lengan bawahnya juga ynag ikut berputar.
B. Kostum Tari Bidu
Menyangkut pakaian, mereka masing-masing terdiri dari surai dan janin. Demikianlah
kain warna-warni yang dibuat dengan tangan di TimorLeste yang dililitkan di tubuh oleh
wanita, di bawah ketiak. Dikepalannya aksesoris bulan logam dengan aplikasi air mata
kecil dan telinga, yang terbesar dan paling berhias milik liurai, kepala atau raja tradisional
Timor.
Wanita menggunakan kaibauk, selain ulum suku, untuk menahan rambut mereka dan
sasuit, sisir bergigi panjang. Mereka biasanya memakai mortene, kalung yang terbuat dari
bahan yang berbeda, dan kain putih di pinggang mereka. Terakhir, lokum atau kelui,
gelang logam yang dikenakan di lengan bawah. Semua elemen bekerja tanpa alas kaki
dan dengan salenda, selendang yang dibuat dengan jenis kain buatan tangan yang sama,
diletakkan di bahu.
C. Gerak
 Gerakan pertama
Para penari posisi berdiri dengan para penari berjajar 2, kaki kanan mendak dan kaki
kiri diangkat. Tangan kanan diangkat sejajar lurus kedepan dan tangan kiri lurus
dengan tangan ditekuk sedikit. Dengan tangan diukel atau diputar kedalam sebnayak 4
kali hitungan. Kepala menghadap bawah
 Gerakan kedua
Posisi penari berdiri, kaki kanan diangkat dan kaki kiri mendak. Posisi sebaliknya dari
Gerakan pertama dengan di putar keladalam sekali. Kepala menghadap kebawah.
Begitupun sebaliknya sebanyak 8x6 hitungan. Dengan hitungan 8 ke 6 mengadap
kiri/kanan penari atau arah kedalam menjadi berhadapan, kemudian hitungan ke 4
sambil duduk bertumpu di kedua kaki.
 Gerakan ketiga
Hitungan 8x2 Posisi penari duduk berhadapan, kedua tangan diukel kedalam dibawa
dari arah kiri hingga samping kanan 8 kali hitungan, kemudian ketengah sebanyak 4
hitungan. Kemudian kedua tangan bergerak didepan bawah seakan-akan menyiapkan
sirih.
 Gerakan keempat
Bergerak sama seperti Gerakan ketiga. Kemudian hitungan 4 kedua, kedua telapak
tangan bersentukan dan bergerak memutar kanan/kiri sebnayak 2 kali. Kepala
mengikuti tangan.
 Gerakan kelima
Bergerakan sama seperti Gerakan ketiga. Kemudian hitunngan 4 kedua, kedua tangan
bergerak memutar tangan kedepan. Kepala mengikuti tangan.
 Gerakan kelima
Bergerak sama seperti Gerakan ketiga. Kemudian hitungan ke 4 kedua, tangan kanan
naik seajajr telingan dan tangan kiri dibawah, setelah itu diukel dari bawah ke atas
dan atas kebawah sebanyak 8x2 hitungan. Kepala mengikuti keduan tangan.
 Gerakan keenam
Bergerakn seperti Gerakan ketiga. Kemudian hitungan 4 kedua kedua tangan diputar
kedepan setelah itu tangan kanan bergerak seakan-akan menumbuk. Kepala melihat
arah tangan.
 Gerakan ketujuh
Begerakn seperti Gerakan ketiga, kemudian hitungan ke 4 kedua kedua tangan diukul
disamping kanan dan kiri sebanyak 4 kali. Dan kemudian kedua tangan
diayunkandisamping sebnayak 4 kali. Kepala menunduk dibawah.
 Gerakan kedelapan
Kedua tangan diukel dikiri kemudian di kanan sebanyak 8 hitungan. Kepala melihat
kedeua tangan, setelah itu bergerak seperti gerakan kedua sambal berdiri kemudian
menghadap kedepan sebnayak 12 hitungan. Kepala melihat kea rah tangan
 Gerakan kesembilan
Posisi penai berdiri menghadap depan. Kedua tangan diukel dari bawah ke atas,
kemudian kebawah lagi sebanyak 8 x 7 hitungan. Kaki sambil berjalan dengan
hitungan 8 kedua para penari berjalan kearah dalam dan berjalan keluar. Kepala
menunduk kebawah.

D. Pola Lantai
1. Berjajar Dua
Depan
2. Berjajar Berhadapan

3. Berjajar Kedepan

Tahan, Anastasia, Bernardus Seran Kehik, and Medan Yonathan Mael. "PERANAN TOKOH
ADAT DALAM MELASTARIKAN KEBUDAYAAN LOKAL DI DESA LAKANMAU."
Jurnal Poros Politik 2.1 (2021): 1-
Kompasiana. 2019. tari bidu mencerminkan budaya timor leste. Diakses pada 1 Juni 2022.
https://www.kompasiana.com/molodini/5ca8c593a8bc151ba43a31d4/tarian-bidu-cerminkan-
budaya-orang-timorbudaya-orang-timor

Anda mungkin juga menyukai