PERKEMBANGAN MOTORIK
Perkembangan motorik merupakan perkembangan kontrol pergerakan badan melalui koordinasi
aktivitas saraf pusat, saraf tepi, dan otot. kontrol pergerakan ini muncul dari perkembangan refleks-
refleks yang dimulai sejak lahir. Anak menjadi tidak berdaya sampai perkembangan ini muncul
Perkembangan motorik mencerminkan mielinisasi pada traktus kortikospinal, traktus piramidal,
dan traktus kortikobulbar. Traktus piramidal berawal dari kortek motoric dan premotorik, selanjutnya
terhubung ke basal ganglia, melewati medula oblongata, dan turun ke bagian lateral medulla spinalis.
Mielin sangat penting untuk kecepatan penghantaranrangsangan melalui saraf. Mielinisasi terjadi kira-
kira pada umur kehamilan 32 minggu dengan kemajuan yang sangat cepat sampai umur 2 tahun,
selanjutnya proses ini melambat sampai umur 12 tahun. Proses tersebut menyebabkan penghambatan
sistem subkortikal, termasuk refleks primitif, dan meningkatkan perkembangan respons postural dan
postur berdir, berjalan, dan kontrol motorik halus.
Beberapa refleks primitif akan menghilang sebelum kontrol gerakan dapat dilakukan.
2 Bulan• Prone: dapat mengangkat kepala 45o Baringkan bayi dalam keadaan tengkurap dan goyangkan
dan dada mainan yang berbunyi di atas kepalanya, juga di sisi
• Secara bertahap bahu, pinggul, dan kanan dan kirinya. Rangsangan juga dapat diberikan
tungkai bergerak berurutan dengan mememanggil nama bayi dari arah depan atau
• Ventral suspension: kepala tertahan membelai kepala dan leher belakangnya. ini sangat baik
pada posisi badan lurus untuk melatih otot lehernya agar semakin kuat.
• Kepala tegak saat didudukkan rata- Sebaiknya jangan terlalu sering menggendong bayi atau
rata dicapai pada umur 2 bulan menaruhnya di ayunan, sebab bayi tidak akan memiliki
kesempatan untuk belajar tengkurap. Tengkurap juga
melatih dan menguatkan otot perut dan leher bayi.
Tengkurap juga memberikan sudut pandang baru untuk
bayi selain posisi terlentang. Hal yang harus diperhatikan
adalah jaga posisi kepala bayi agar tetap bisa bernapas.
Rangsangan bisa sering dilakukan dan lama waktunya
bertahap sesuai perkembangannya, jangan terlalu
dipaksakan apabila bayi menolak/menangis keras untuk
mencegah cedera pada otot lehernya.
3 Bulan• Tonus dan kekuatan meluas ke bahu Baringkan bayi di kasur/busa tebal yang luas dalam posisi
dan lengan atas terlentang. Kemudian sedikit demi sedikit bantu bayi
• Supine: Kepala pada garis tengah, membalikkan posisi tubuhnya. Rangsangan ini dapat
tungkai menendang, sedikit/tidak ada melatih bayi untuk dapat berguling dari posisi tengkurap
head lag, punggung lurus kecuali ke terlentang dan bahkan merangsangnya untuk dapat
curva lumbal berpindah dari posisi terlentang ke tengkurap.
• Ventral suspension: kepala terangkat stimulasi juga dapat diberikan dengan cara meletakkan
melebihi posisi badan lurus, hip dan bayi dalam keadaan tengkurap dan pertemukan kedua
shoulder ekstensi telapak kakinya sampai saling menempel. Buka kedua
• Prone: mengangkat kepala dan dada telapak kakinya dengan sisi-sisi dalam kaki tetap saling
atas menggunakan forearm untuk menyentuh. Lakukan gerakan buka tutup ini berulang kali.
menopang, bokong mendatar Rangsangan ini dapat meningkatkan kekuatan otot perut
• Standing: Sagging at the knee dan tulang belakang bagian bawah bayi.
• Pull to sitting: head lag ringan Untuk membuat otot kakinya semakin kuat, dalam
keadaan terlentang pegang kedua kaki bayi dengan kedua
tangan dan lakukan gerakan memutar dengan lembut atau
seperti gaya mengayuh sepeda di udara.
4 bulan • Prone: mengangkat kepala setinggi Berikan latihan kepada bayi dengan membunyikan
90o , kekuatan menyebar ke badan mainan di atas kepalanya, dan pindahkan mainan tersebut
bawah selanjutnya bayi mulai dapat secara perlahan ke salah satu sisinya. Hal ini dapat
menopang dengan lengan lurus merangsang bayi untuk memiringkan badannya dan
• Pada posisi duduk, kepala sudah berguling.
tegak dengan kontrol kepala sudah Jika hal ini dilakukannya, biarkan bayi mengambil mainan
baik, kepala mampu bergerak ke yang ada di tangan Anda sehingga bayi menyadari bahwa
segala arah dan mata terfiksasi dan gerakannya membuatnya berhasil mendapatkan hal yang
fokus ke semua arah. diinginkannya. Lakukan kegiatan ini secara bergantian
• Berguling dari terlentang ke pada sisi kiri dan kanannya.
tengkurap Sebaiknya ketika bayi terjaga baringkan dia dalam posisi
tengkurap dan rangsanglah dengan membunyikan mainan
dari atas atau depan supaya dia mengangkat kepalanya.
Kegiatan “tummy time” ini dapat melatih otot lehernya
agar semakin kuat yang diperlukan saat dia duduk. Posisi
ini juga memungkinkan bayi untuk bergerak maju, latihan
ini dapat menguatkan otot lengan bayi Anda.
Rangsangan lain yang bisa diberikan dalam keadaan
tengkurap pada usia ini adalah dengan memegang kedua
betis bayi, lalu gerakkan kakinya naik dan turun. Atau
angkat kaki kirinya menyilang ke kaki kanan sampai
telapak kakinya menapak. Kembalikan ke posisi semula
dan bergantian dengan kaki kanannya.
5 Bulan• Kekuatan menyebar ke bokong Beri rangsangan dengan membunyikan mainan favoritnya
• Prone: mengangkat kepala dan badan untuk melatih berguling. Berikan sedikit bantuan jika bayi
dengan lengan lurus mulai mencoba berguling.
• Pull to sitting: head lag tidak ada, Bayi mulai senang bila diberdirikan di atas pangkuan pada
punggung lurus usia ini. Kegiatan baru ini membuat bayi merasakan posisi
• Duduk: punggung lurus dengan di yang lain selain berbaring atau duduk. Biarkan bayi
topang menaik-turunkan tubuhnya dan berseru kegirangan.
• Berguling dari tengkurap ke Rangsangan ini menambah kemampuan gerak serta
terlentang kelenturan otot tubuh bayi.
6 Bulan• Supine: Berguling-guling untuk Sering-seringlah melakukan posisi duduk untuk melatih
mencapai benda dengan jarak dekat, bayi mampu duduk sendiri dalam waktu lebih lama.
mulai menarik kepala dan badannya Mendudukkan bayi di kursi tinggi/ kursi makannya juga
ke posisi duduk ketika tangan ditarik bisa merangsangnya untuk belajar duduk sendiri tanpa
• Duduk: Punggung lurus, duduk dibantu. Stimulasi yang dapat juga dilakukan pada usia ini
dengan ditopang lengan di depan adalah dengan meletakkan dia di pangkuan ketika duduk
• memasukkan kaki ke mulut bersila di lantai dan menghadap ke luar. Kaki dan perut
memberikan dukungan yang dibutuhkan punggungnya
untuk duduk sendiri
7 Bulan• Bayi mampu bergerak sendiri dari Bayi saat ini mulai senang mengangkat, menurunkan
posisi berbaring ke posisi duduk. bokong serta punggungnya dan menggoyangkannya ke
• Pull to sitting: kepala terangkat depan dan ke belakang. Untuk menguatkan otot leher,
spontan dari posisi terlentang lengan, paha, perut dan pinggang bayi, berilah cermin di
• Dengan menyebarnya kekuatan tonus depannya, bayi senang melihat dirinya tersenyum di
dan kekuatan otot kea rah kaudal, cermin.
bayi mengembangkan kemampuan Letakkan bayi di karpet atau lantai yang bersih untuk
untuk tegak diatas kedua tangan dan lebih sering merayap dan mulai berlatih merangkak.
lutut (sikap quadruped) Berikan rangsangan dengan cara menggulung handuk
• Duduk tanpa ditopang mandi yang besar menjadi sebuah “sosis” dan letakkan di
• Jika dipegang, bayi mampu menahan depannya. Dengan lembut pegang lengan bayi dan
berat bdannya pada kedua kakinya arahkan sikunya untuk berada di depan gulungan handuk,
sambil melompat-lompat dan tubuh bagian atas bayi berada di bawah gulungan
• Merayap handuk tersebut (bukan perutnya). Pastikan tangannya
menyentuh lantai, tidak menggantung. Letakkan mainan
favoritnya atau Anda bisa ikut berbaring di depannya
sambil memberikan semangat. Usahakan agar bayi
bertahan lama dalam posisi ini, stimulasi ini dapat melatih
keseimbangan tubuhnya, sekaligus menguatkan otot
lengan dan kakinya. Jika dilakukan secara benar,
bersiaplah karena si kecil akan dapat bertumpu dengan
kedua lutut dan lengan yang lurus & siap untuk
merangkak.
8 Bulan• Bayi mulai merangkak Saat ini bayi sedang belajar berpindah tempat. Merangkaklah bersama
• Bayi mulai mencoba bayi, kegiatan ini menyenangkan sekaligus dapat melatihnya
berdiri dari posisi menyeimbangkan berat tubuhnya. Cobalah bersembunyi di belakang
merangkak, dan juga sofa dan beri ia semangat untuk “menemukan” Anda. Rubah rumah
menjadi tempat bermain yang menyenangkan untuk bayi.
berdiri dari posisi Beri rintangan atau buat jalan yang berliku dengan cara penuhi ruangan
duduk dengan dengan barang-barang yang dapat digunakan bayi untuk merangkak atau
berpegangan berguling di atasnya, di bawahnya atau mengelilinginya untuk
memperkuat ototnya. Rangsang bayi untuk dapat menarik tubuhnya ke
dalam posisi berdiri dengan memberi meja atau bangku yang rendah.
Sering-seringlah berdirikan bayi di pangkuan untuk melatih kekuatan
kakinya menahan berat tubuhnya. Pegang kedua pinggang bayi dan
gerakkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri untuk melatihnya berdiri. Bayi
akan bersemangat dan menghentakkan kaki-kaki kecilnya ke paha atau
bahkan berusaha melangkahkan kakinya untuk berjalan.
9 Bulan Mulai merambat pada Di usia ini bayi mulai terampil mengangkat tubuhnya sendiri dan berdiri
meja dan berjalan dengan kedua tangannya bertumpu pada kursi, meja atau perabot rumah
dengan berpegangan tangga lainnya yg dapat menahan berat badannya. Sebagian bayi bahkan
satu tangan sudah dapat berjalan merambat ke samping di boks tempat tidurnya atau
perabot rumah tangga.
Bayi sudah sangat ingin berjalan, tapi masih belum dapat
mempertahankan keseimbangan tubuh mereka. Dari berdiri bayi pun
kini dapat duduk sendiri tanpa bantuan. Ajak bayi untuk bertatih (latihan
melangkah) dengan cara berpegangan pada jari telunjuk Anda. Sering-
seringlah melakukan rangsangan ini, biarkan bayi melangkahkan
kakinya selangkah demi selangkah dan bimbing ke suatu tempat
(misalnya mengambil mainan favoritnya). Beri pelukan dan cium di
pipinya jika bayi berhasil sampai di “tempat tujuan” agar lebih
bersemangat lagi berlatih jalan.
10 Bulan• berdiri mandiri tanpa Berikan stimulasi dengan mengacungkan kedua tangan Anda di depan
bantuan semakin baik bayi Anda. Hal ini berguna untuk menariknya supaya bayi berpegangan
• Berjalan 1-2 langkah pada kedua tangan Anda, berdiri dan melangkahkan kakinya. Anda juga
bisa merentangkan kedua tangan lebar-lebar seolah ingin memeluknya
sambil berjalan mundur.
Letakkan mainan kesukaannya di tempat yang bisa dijangkaunya,
usahakan bayi melihat mainan tersebut dipindahkan dan berikan
semangat untuk menggapainya sambil menepuk-nepuk tempat tersebut.
Bayi akan berusaha meraih mainannya dengan merambat untuk berdiri,
dampingi dari belakang sambil beri dorongan di bokongnya. Saat
melangkah bayi terlihat limbung kemudian jatuh terduduk karena
keseimbangannya belum sempurna. Berikan dukungan kepadanya untuk
terus berlatih sampai akhirnya mampu berjalan sendiri. Jangan lupa
untuk memberikan pujian dan pelukan kepadanya jika bayi berhasil
mengambil mainan favoritnya atau berjalan ke sisi Anda tanpa terjatuh.
Sesekali ajaklah bayi untuk latihan berjalan di rumput atau taman. Saat
ini bayi membutuhan ruang yang luas untuk mencoba kaki-kakinya
bergerak lincah. Biarkan kaki bayi tanpa alas kaki seperti kaus kaki atau
sepatu. Tujuannya agar bayi lebih mantap dalam melangkah untuk
menjaga keseimbangannya, sekaligus dapat meningkatkan kepekaan
indera peraba di kakinya.
Perkembangan setiap bayi berbeda, jadi jangan cemas bila si kecil pada
usia ini belum mampu berdiri dan berjalan. Banyak dokter anak yang
menyarankan orang tua untuk tidak melatih bayi berjalan menggunakan
baby walker. Alat ini dapat menyebabkan kecelakaan seperti jatuh dari
tangga, luka pada kepala dan tangan yang terjepit. Selain itu baby
walker juga dapat menganggu perkembangan otot-otot kakinya,
misalnya karena telapak kaki bayi tidak menapak dengan baik atau
cenderung berjinjit. Bayi yang sudah terbiasa menggunakan baby walker
biasanya juga akan menjadi semakin malas untuk belajar berjalan karena
sudah nyaman dan enak bergerak kesana-kemari tanpa harus bersusah
payah, hanya dengan menggunakan baby walker.
11 Bulan Bayi lebih terampil Bayi masih terus berlatih untuk berjalan saat ini. Pada awalnya mungkin
berdiri tanpa dibantu terlihat seperti robot yang berjalan, tapi dengan latihan yang rajin, bayi
dan melangkah 2-3 akan dapat berjalan dengan baik. Pegang kedua tangannya dan beri
langkah dukungan untuk menumbuhkan rasa percaya dirinya. Cobalah minta
bayi untuk mengayunkan kakinya 2-3 langkah. Buat suasana yang
menyenangkan agar bayi tertarik melakukannya. Anda juga bisa
membantu bayi berjalan dengan berpegangan pada kursi dan meja yang
kokoh. Jangan pernah tinggalkan bayi dalam proses belajar berjalan ini.
12-13 Bayi mulai dapat Normalnya anak 1 tahun sudah bisa berjalan sendiri tanpa dituntun.
Bulan melangkah tanpa Namun memang ada sebagian anak yang agak lambat perkembangan
berpegangan. Pada motoriknya. Jadi, kalau lebih lambat sedikit tidak perlu terlalu khawatir.
awalnya, anak berjalan Bayi di usia ini semakin terampil dalam melangkahkan kakinya dengan
dengan siku terangkat dibantu atau bahkan sudah mampu berjalan sendiri walaupun hanya
ke samping untuk beberapa langkah sambil mengangkat kedua lengannya untuk
meningkatkan keseimbangan. Terus berikan rangsangan kepada bayi Anda agar
keseimbangan. Saat kemampuan berjalannya berkembang semakin optimal. Beri bayi
berjalan, tubuh sedikit keleluasaan bergerak, walau masih harus terus dalam pengawasan Anda.
berotasi pada pinggul, Bayi yang banyak mendapat rangsangan berupa latihan berjalan akan
pergelangan kaki dan semakin mampu mengenali tempat-tempat yang berbahaya di sekitarnya
tumit. Ketika berjalan seperti lantai yang tidak rata dan tangga. Bayi juga semakin terlatih
sudah semakin baik, untuk dapat menyeimbangkan berat tubuhnya dan menapakkan kaki-
lengan akan turun dan kakinya agar tidak mudah terjatuh.
berada disamping Untuk membuat kegiatan berjalan lebih menyenangkan berikan bayi
badan. Anda kereta atau mobil kayu yang memiliki tali yang bisa ditariknya. Ini
dapat mengasah kemampuan berjalannya tanpa bantuan orang lain,
mengendalikan tenaga otot tubuh bagian bawah juga menguatkan otot-
otot tangan dan kakinya.
14 Bulan Anak mulai bisa - Berlari kecil
berjalan mundur Anak akan senang berlari-lari kecil ketika sudah mampu berjalan
15 Bulan• Puncak perkembangan sendiri. Dorong anak untuk lebih sering melakukannya misalnya
motorik kasar dini balapan lari dengan Anda, tentu saja Anda sebaiknya berlari dengan
• Berlari kecepatan lambat seperti kemampuan anak. Untuk membuat permainan
• Berjongkok/menunduk lebih menyenangkan Anda bisa memberikan bendera kecil yang bisa
mengambil mainan ditancapkan ke tanah atau meminta anak untuk berlari bolak balik
18 Bulan• Duduk mandiri di kursi sambil membawa bola-bola kecil untuk dimasukkan ke keranjang
kecil bolanya. Usahakan agar anak selalu berada pada lingkungan yang aman
• Mendorong dan seperti misalnya di taman atau di atas rumput sehingga anak tidak
menarik benda besar terjatuh dan terbentur dengan keras. Sebaiknya hindari melakukan
stimulasi ini di dalam rumah untuk meminimalkan resiko terjadi
• Berdiri sesaat dengan
kecelakaan dalam rumah.
satu kaki ≤ 1 detik
- Latihan keseimbangan
• Berlari tanpa jatuh
Pada usia ini umumnya anak sudah bisa berjalan sendiri tanpa bantuan
• siapa pun. Minta anak untuk berjalan di lantai yang Anda sudah beri
19-20 Anak mulai bisa loncat garis dengan kapur atau gunakan kayu kecil dan beberapa batu bata
Bulan dengan satu kaki untuk membuat jembatan sebagai latihan kemampuan keseimbangan
tubuh untuk anak. Sampaikan kalimat-kalimat lucu yang mungkin
21 Bulan Menendang bola saat terkesan konyol seperti “hati-hati jatuh nanti bajunya basah” atau “hati-
berdiri hati berjalan di atas jembatan saat menyebrang sungai karena ada
24 Bulan• Anak mampu meloncat banyak buaya”.
dengan kedua kaki - Latihan berguling
dengan lengan berputar Berguling bisa dilakukan di atas matras (kasur tipis) atau lapangan luas
kebelakang berumput. Permainan berguling juga bisa lebih menyenangkan jika
• Anak mulai bisa Anda memberikan handuk di atas matras dan minta anak untuk
menggerak-gerakan berguling membungkus tubuhnya dengan handuk tersebut.
anggota gerak dengan - Memanjat perabotan
gerakan di bawah Anak-anak suka sekali memanjat, apa saja dipanjat mulai dari tangga,
lengan dengan tubuh perabotan seperti meja dan kursi sampai tempat tidur dan naik ke
relative kaku jendela. Terkadang setelah anak memanjat kenakalan atau keaktifan
• Naik dan turun tangga, juga dilanjutkan dengan kebiasaan suka melompat dari ketinggian ke
2 kaki tiap step lantai. Hal ini sangat berbahaya dan tidak bisa dianggap sepele.
• Kadang kala orang tua menganggap sepele benjolan yang ada di kepala
30 Bulan Memanjat ketika anak terbentur atau jatuh. Benturan keras di kepala dikhawatirkan
kardus/simple dapat membuat pembuluh darah anak pecah. Hal ini tentu saja dapat
equipment mempengaruhi perkembangan otaknya bahkan dapat menyebabkan
36 Bulan• Anak mampu meloncat kematian.
dengan kedua kaki dan Jadi, jangan pernah lengah ketika anak sedang melakukan kegiatan
lengan mengayun ke memanjat ini. Area yang aman bagi anak untuk menyalurkan energinya
depan dalam memanjat bisa dilakukan di taman yang berumput yang memang
• Berdiri sesaat dengan menyediakan arena permainan aman khusus untuk anak-anak berupa
satu kaki ≤ 2 detik tiang-tiang atau gelang-gelang panjatan.
• Berjalan pada satu garis - Menendang bola
lurus Sediakan bola yang cukup besar, bisa berupa bola plastik ringan atau
• Berjalan dengan bola karet. Letakkan di depan salah satu kaki anak dan minta anak untuk
menjinjit/tiptoes menendangnya ke arah target. Untuk membuat kegiatan rangsangan
• Naik dan turun tangga, lebih menyenangkan Anda juga bisa bermain bola bersama anak dan
1 kaki per step turun, 2 membuat gawang misalnya dengan menggunakan dua botol air minum
kaki per step naik yang berisi air atau cukup dengan menggaris lantai dengan kapur tulis.
• Menangkap bola Sebaiknya lakukan aktivitas ini di lapangan luas sehingga anak bisa
dengan kedua siku lebih bebas dalam menendang bola.
lurus - Lompat dengan dua kaki
• Menaiki sepeda roda 3 Lompat di tempat, mengangkat dan menjatuhkan kedua kaki secara
bersamaan. Anda bisa membantu anak dengan memberikan contoh
melakukannya di hadapan anak atau memegang tangannya sambil
mengatakan “satu, dua , tiga, lompat .. hop”. Atau gunakan telapak
42 Bulan• Mulai bisa lompat- tangan Anda yang diletakkan di udara di atas kepala anak, dan minta
lompat (hopping) anak untuk melompat dan menyentuh telapak tangan Anda.
dengan satu kakinya - Melempar bola
untuk 3-6 lompatan Kegiatan ini memerlukan koordinasi antara gerakan lengan dan mata
• Jumlah langkah dan anak Anda. Anda bisa memberikan stimulasi dengan meminta anak
kecepatan lompatan melempar bola ke arah Anda atau gunakan keranjang cucian sebagai
meningkat sesuai umur tempat sasaran anak melemparkan bolanya. Minta anak untuk melempar
• Anak mampu memutar bola dengan kedua tangan, dan juga satu tangan bergantian tangan kanan
tubuhnya dengan dan kiri.
menggerak-gerakkan - Berdiri pada satu kaki
anggota gerak Latih keseimbangan anak berdiri dengan meminta anak berdiri pada satu
kaki selama beberapa detik saja sambil berpegangan pada kursi atau
meja. Selanjutnya bantu anak dengan menggandeng tangannya untuk
48 Bulan• Berjalan mengikuti
melakukan lompatan-lompatan kecil dengan satu kaki secara bergantian
garis melingkar
kiri dan kanan.
• Bisa menjaga Bila anak sudah terlihat mahir, biarkan anak untuk melompat satu kaki
keseimbangan dengan sendiri tanpa bantuan Anda. Untuk lebih menyenangkan Anda bisa
satu kaki berada di menggambar pola-pola lingkaran berjarak yang dekat-dekat di lantai
depan kaki yang lain dengan kapur dan minta anak untuk melompat di lingkaran-lingkaran
untuk waktu 8-10 detik yang Anda gambar tersebut.
• Berdiri satu kaki ≤ 5 - Menari
detik Sering-seringlah membuat anak bergerak aktif ketika menonton video-
• Melempar bola 10 video musik anak di televisi atau mendengar musik yang diputar. Anda
feet/3 meter bisa melakukan gerakan menari seperti melompat, berputar,
• Menangkap bola menggerakkan lengan ke atas, kesamping atau mengayunkan kaki ke
dengan kedua siku samping, berjalan maju dan mundur bersama anak.
sedikit menekuk - Bermain bowling
• Naik dan turun tangga, Permainan sederhana ini dapat melatih dan meningkatkan koordinasi
1 kaki per step tangan dan mata anak. Dengan beberapa barang sederhana seperti botol-
• Memanjat climbing bar botol plastik air minum kosong yang kecil dan sebuah bola anak Anda
48-59 • Berdiri pada satu kaki sudah siap bermain.
Bulan ≤ 6 detik - Berjingkat atau berjinjit di atas jari – jari kaki
• Lebih mahir melompat Anda bisa memberikan contoh di depan anak cara melakukannya dan
lompat dengan satu minta anak untuk meniru hal yang Anda lakukan. Anda juga bisa
kaki membantu dengan memegang tangannya karena biasanya pada awalnya
• Bergantung di bar mungkin akan terasa cukup sulit bagi anak. Jika anak sudah terlihat
• Menangkap bola cukup terampil dalam melakukannya biarkan anak untuk melakukannya
gymnastic 2 tangan sendiri.
• Menari - Bermain drum
60-72 • Berdiri pada satu kaki Bermain musik seperti drum bisa dilakukan untuk melatih kekuatan
Bulan ≤ 11 detik otot-otot tangan anak. Belikan mainan drum kepada anak atau buat drum
• Berjalan sambil mainan di rumah menggunakan kaleng bekas susu atau biskuit dan
menendang bola pensil sebagai stick drum.
- Melukis
• Berlari jarak jauh
Berikan berbagai warna cat lukis dan beberapa kuas kecil ke anak.
• Melompat dan
Ajarkan ke anak nama-nama warna dan ajak anak untuk mencampurkan
memutar
warna-warna, biarkan anak bebas berekspresi. Gunakan kertas putih atau
• Lempar tangkap bola kaos putih yang tidak terpakai sebagai media melukisnya. Biarkan anak
dengan 1 tangan apabila anak lebih senang menggunakan jari-jarinya langsung dalam
melukis daripada menggunakan kuas, misalnya saja mencetak bentuk
telapak tangan atau kakinya di atas media lukis. Anda bisa menyimpan
kaos atau kertas tersebut sebagai kenangan-kenangan yang bisa
ditunjukkan nanti ketika anak sudah dewasa.
Pada usia 5-6 tahun, hampir seluruh gerak kinestetiknya dapat dilakukan
dengan efisien dan efektif. Gerakannya pun sudah terkoordinasi dengan
baik. Namun, anak kelompok usia ini lebih menyukai permainan yang
tidak banyak melibatkan motorik kasar. Mereka lebih menyukai
permainan yang menggunakan kemampuan berpikir seperti bermain
puzzle, balok, bongkar pasang mobil, serta mulai tertarik pada games di
komputer maupun play station.
1.2 MILESTONE PERKEMBANGAN
MOTORIK HALUS (FINE MOTOR)
Kemajuan perkembangan motorik halus, khususnya ekstremitas atas, berlangsung kearah
proksimodistal, dimulai dari bahu menuju ke arah distal sampai jari. Kemampuan motorik halus dipengaruhi
oleh matangnya fungsi motorik, dan koordinasi neuromuskular yang baik, fungsi visual yang akurat, dan
kemampuan intelek nonverbal
Keterampilan motorik halus merupakan koordinasi halus pada otot-otot kecil yang memainkan suatu
peran utama. Variasi perkembangan motorik halus mencerminkan kemauan dan kesempatan individu untuk
belajar. Berikut tabel milestone perkembangan motorik halus dan red flag
Kesimpulan
Keterampilan motorik halus adalah koordinasi halus pada otot-otot kecil, karena otot-otot kecil ini
memainkan suatu peran utama untuk koordinasi halus. Keterampilan spesifik atau milestone perkembangan
digunakan untuk menandai kemajuan perkembangan anak. Umur saat milestone perkembangan itu terjadi bisa
juga membantu mendiagnosis perkembangan anak.
2. PERKEMBANGAN BAHASA
Bayi baru lahir belum mampu menyatakan kebutuhan dan keininannya dalam bentuk yang mudah
dipahami orang lain, juga belum mampu memahami kata atau isyarat yang digunakan oleh orang lain.
Ketidakberdayaan ini berkurang dengan cepat pada awal tahun kehidupan, pada waktu anak sudah dapat
mengendalikan organ-organ tubuh yang diperlukan bagi berbagai mekansime komunikasi.Seperti halnya
perkembangan lainnya, tahun-tahun pertama kehidupan sangat penting dalam perkembangan bicara anak.
Landasan untuk perkembangan bahasa terletak pada masa kehidupan ini. Bicara merupakan keterampilan
mental-motorik. Berbicara tidak hanya merupakan koordinasi kumpulan otot-otot yang membentuk suara,
melainkan juga mempunyai aspek mental intelektual, yaitu kehidupan mengaitkan arti dengan bunyi yang
dihasilkan. Tahapan-tahapan Umum Perkembangan Kemampuan Berbahasa Seorang Anak, Yaitu:
Reflexsive Vocalization
Bayi normal yang baru saja dilahirkan sampai kurang lebih berusia tiga minggu semua perbuatannya masih
bersifat refleks. Suara-suara yang dihasilkan atau tangisan yang dibuat benar-benar tidak disadari /tanpa
kehendak, dan bukan menanggapi rangsangan apapun dari sekelilingnya. Setelah berusia > 3 minggu suara
tangisan yang terjadi walau masih bersifat refleks tetapi sudah dapat dibedakan, misalnya tangisan rasa lapar
akan berbeda dengan tangisan jika bayi tersebut merasa kedinginan atau merasa sakit, biasanya ibu bayi dapat
membedakan macam tangisan tersebut.
Babling
Secara hampir pasti bayi usia 2 bulan banyak mengeluarkan bunyi-bunyi yang mirip dengan orang berkumur.
Mirip dengan bunyi /a/ atau bunyi vokal lainnya dengan nada dan kenyaringan yang berlainan. Bunyi tersebut
biasanya disuarakan dengan bunyi pendek atau panjang. Pada minggu-minggu selanjutnya terdengar bunyi
konsonan seperti /p/. /b/. /j/. /g/. /n/. Yang dilakukan berulang-ulang dan dikombinasikan dengan bunyi mirip
vokal /a/ tadi à contoh : papapa……..gagagaga…….jajajajaà bunyi yang diproduksi ini masih berupa refleks
dan terus berjalan sampai usia 5-6 bulan. Tanpa disadari bayi melatih otot artikulasi.
Lalling
Masa ini bayi berusia ± 6 bulan, dan sudah banyak perkembangan pada otaknya, pada masa ini menunjukan
pengulangan bunyi yang terjadi bukan berdasarkan refleks, bunyi tersebut seperti ba….ba…..ma…..ma, hal ini
karena bayi benar-benar mendengar dan seterusnya senang melakukan pengulangan-pengulangan.
Echolalia
Di tahap ini, yaitu saat bayi menginjak usia 10 bulan ia mulai meniru suara-suara yang di dengar dari
lingkungannya, serta ia juga akan menggunakan ekspresi wajah atau isyarat tangan ketika ingin meminta
sesuatu.
True Speech
Bayi mulai dapat berbicara dengan benar. Saat itu usianya sekitar 18 bulan atau biasa disebut batita. Anak pada
usia ini pola bicaranya sudah dapat dimengerti maksudnya, walaupun kemampuan pengucapannya belum
memadai. Anak dapat merangkai dua sampai tiga kata. Anak dapat mengerti pembicaraan orang lain sebatas
pengalaman yang didapat dari lingkungan.
Stimulasi kemampuan bicara dan bahasa yang disebutkan di atas dapat diberikan sedini mungkin dan
dilakukan dengan menerapkan prinsip-prinsip yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, yaitu secara
bertahap sesuai dengan perkembangan usianya, menerapkan prinsip bermain sambil belajar, tanpa paksaan
dan sesuaikan dengan minat balita, kemudian berikan dengan penuh kasih sayang dan selalu berikan pujian
juga perkenalkan kata-kata baru serta orangtua harus menjadi model yang baik bagi balitanya.
Selama orangtua dapat mengantisipasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan bicara dan
bahasa, maka metode yang telah disebutkan di atas, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan bicara dan
bahasa pada balita. Maka dari itu, tidak ada salahnya bagi orangtua untuk mencoba menerapkan hal tersebut
dalam rangka mengembangkan kemampuan berbicara dan berbahasa anaknya.
3. PERKEMBANGAN KOGNITIF
Seorang anak dapat tumbuh sehat dan cerdas karena dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor genetik,
nutrisi dan stimulasi merupakan faktor penting untuk mendukung tumbuh kembang janin dan anak, terutama
otaknya. Beberapa nutrisi penting yang mempengaruhi perkembangan otak antara lain adalah LCPUFA (long-
chain polyunsaturated fatty Acid)-seperti AA (arachidonic Acid) dan DHA (decosahexaenoic Acid), kolin
(Choline)-taurin, yodium dan zat besi. Untuk perkembangan kognitif, terdapat bermacam-macam teori, salah
satunya adalah teori Piaget. Jean Piaget menyatakan bahwa anak-anak berpikir dengan cara yang berbeda
dibanding orang dewasa dan menetapkan satu teori pentahapan. Empat tahap perkembangan kognitif
digambarkan dalam teori Piaget sebagai berikut :
1. Tahap sensorimotor (0-24 bulan) yaitu anak memahami dunianya melalu gerak dan inderanya serta
mempelajari pemanensi objek.
2. Tahap praoperasional (2-7 tahun) yaitu anak mulai memiliki kecakapan motorik, proses berpikir anak
berkembang meskipun masih dianggap ‘jauh’ dari logis. Proses berpikir menjadi internalisasi, tidak
sistematis dan mengandalkan intuisi.
3. Tahap operasional konkret (7-11 tahun) yaitu anak mulai berpikir secara logis tentang kejadian-kejadian
konkret, proses berpikir menjadi lebih rasional, matang dan “seperti dewasa” atau lebih “operasional”.
4. Tahap operasional formal (11 tahun ke atas) yaitu kemampuan penalaran abstrak dan imajinasi pada anak
telah berkembang. Pengertian terhadap ilmu pengetahuan dan teori lebih mendalam.
Masa kritis perkembangan otak. Masa kritis terdapat pada proses perkembangan manusia, diperkirakan
terjadi pada masa BATITA. Bayi memerlukan masukan visual yang normal, kalau tidak dia dapat mengalami
gangguan penglihatan yang permanen. Contoh, bayi yang lahir dengan mata juling akan mendapat gangguan
ketajaman penglihatan dan persepsi, apabila masalah tersebut tidak segera dikoreksi. Kemampuan berbahasa
tergantung pada masukan verbal (pada anak yang tuli tergantung pada bahasa isyarat) yang terjadi pada masa
kritis, terutama pada gramatika dan pengucapan. Masa kritis seseorang untuk belajar bahasa tertentu adalah
sekitar umur 5 tahun dan berakhir pada masa pubertas. Karena itu, bila seseorang belajar bahasa asing setelah
masa pubertas, hampir selalu mereka akan bicara dengan aksen yang tidak seperti aslinya. Salah satu teori
tentang masa kritis mangacu pada masa ketika jumlah produksi sinaps sangat berlebihan pada otak. Padahal,
hanya sekitar 50% atau lebih yang dipertahankan sampai usia dewasa. Selama masa kritis ini, pengalaman yang
diperoleh dalam aspek sensorik, motorik, emosional dan intelektual yang konsisten dan terus-menerus
menentukan sinap-sinap mana yang akan dipertahankan, dengan cara melakukan pemangkasan terhadap
koneksi yang jarang digunakan. Dengan demikian, otak setiap anak menjadi lebih siap untuk menghadapi
lingkungannya.
Stimulasi. Stimulasi merupakan upaya untuk mencerdaskan anak, stimulasi harus dilakukan sedini mungkin,
bahkan sejak dalam kandungan. Sebaiknya dilakukan stimulasi terhadap semua aspek perkembangan, dengan
melibatkan semua anggota keluarga. Howard Gardner yang terkenal dalam teori intelegensi majemuk (Multiple
Intelligences) mengatakan bahwa terdapat 8 macam intelegensi yang siap untuk di stimulasi, yaitu
perkembangan : Verbal linguistic (berbicara, kalimat, bahasa, cerita), Logical mathematical (pemecahan
masalah, berhitung), Visual spatial (berpikir ruang/3 dimensi, stereometri), Bodily-kinethetic (gerak tubuh, tari,
olahraga), Musical (suara, bunyi, nada, irama, musik, lagu), Intrapersonal (memahami dan kontrol diri sendiri,
kemandirian), Interpersonal (memahami orang lain, bergaul, kerja sama, menyesuaikan diri, kepemimpinan),
Naturalis (menikmati,memanfaatkan dan menjaga alam lingkungan). Contoh stimulasi untuk anak umur 0-3
bulan dalam hal bahasa adalah setiap kali melakukan tindakan seperti menyusui dan mengganti popok, ibu
harus sambil mengajak bayinya bercakap-cakap /menyanyi, saling menatap mata, memperdengarkan musik atau
bunyi-bunyian. Sedangkan dalam hal personal sosial, keluarga harus menciptakan rasa nyaman, aman,
menyenangkan, dengan pelukan atau ciuman untuk menunjukkan kasih sayang. Bayi dapat menatap wajah dan
tersenyum spontan atau membalas senyuman.
4. PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL
Milestone perkembangan personal sosial lebih bervariasi daripada perkembangan motorik dan kognitif,
karena perkembangan personal sosial lebih banyak dipengaruhi faktor lingkungan (pengasuhan). Seorang bayi
mewarisi karakterisktik emosional sosial dan gaya berinteraksi, tetapi sifat bawaan tersebut dimodifikasi oleh
gaya orangtua dan lingkungan sosial. Milestone dan redflags perkembangan personal sosial dapat dilihat pada
tabel dibawah ini. Keterlambatan membalas senyuman mungkin menunjukkan masalah kasih sayang dan
mungkin berkaitan dengan keadaan depresi ibu pada saat hamil. Keterlambatan tersenyum juga berhubungan
dengan gangguan visual dan kognitif. Kalau tidak ada hubungan sosial, mungkin anak mengalami autis kalau
disertai keterlambatan perkembangan bahasa dan tingkah laku stereotipe.
Kesimpulan
Personal sosial adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi, dan berinteraksi
dengan lingkungan. Perkembangan personal meliputi berbagai kemampuan yang dikelompokkan sebagai
kebiasaan, kepribadian, watak, dan emosi. Semuanya mengalami perubahan dalam perkembangannya.
Perkembangan sosial adalah perkembangan kemampuan anak berinteraksi dan bersosialisasi dengan
lingkungannya. Terdapat dua teori primer yang menjelaskan perkembangan sosial, yaitu model epigenenetik
dan model jejaring sosial. Kedekatan atau ikatan bayi pada orang dewasa adlah subjek menuju tahap-tahap
perkembangan sosial. Milestone dan redflags perkembangan personal sosial perlu dipahami agar kita
mengetahui tahap-tahap perkembangan personal sosial dan mengetahui secara dini adanya gangguan
perkembangan personal sosial.