N0. 002/P/IX/09/21
Hal : Proposal Pelatihan KSN Matematika tingkat SMP
Lampiran :-
A. LATAR BELAKANG
Pada dasarnya orang Indonesia memiliki rasa penasaran serta preferensi yang
tinggi terhadap hal instan. Hal inilah yang menyebabkan berbagai produk yang
terkait dengan cara sukses menjuarai OSN secara instan laris manis. Wajar jika
dalam tataran unsur pimpinan sekolah/Yayasan muncul keraguan :
1. Sekolah kita ikut pelatihan setiap tahun, sudah banyak dana yang dikeluarkan
untuk itu tetapi dalam OSN kita hanya sebagai penggembira atau maksimal
lolos OSK. Sekolah lain, sekolah ternama sering menjuarai OSN padahal jarang
ikut pelatihan.
2. Kemampuan siswa kita tidak mungkin bisa mengalahkan SMP ternama, SMP
plus, SMA ternama , SMA Plus di Medan
3. Tidak ada guru kita yang berkompeten untuk pelatihan Olimpiade.
Pemikiran dilematis seperti ini yang kemudian menyebabkan unsur pimpinan di
sekolah/Yayasan menjadi kehilangan semangat dalam memenangkan OSN. Lebih
lanjut, pikiran semacam ini muncul akibat pola pikir dan kebijakan yang
berdasarkan anggapan bahwa OSN dapat dimenangkan dengan metode pelatihan
instan, seperti halnya UN dan SBMPTN.
Faktanya, OSN tidak dapat dimenangkan dengan pelatihan instan. Usaha untuk
memenangkan OSN adalah usaha yang teratur dan berkesinambungan. Hal ini
membutuhkan ketekunan, ketelatenan dan kekuatan tekad yang luar biasa. Jika
SMP/SMA ternama berhasil juara OSN itu karena mereka telah mempersiapkan diri
dan melatih siswanya sejak kelas VII atau kelas X. Bahkan demi menjaga reputasi
sekolah mereka telah merekrut juara olimpiade dengan memberikan beasiswa
tertentu atau melakukan tes di awal masuk sekolah.
Kunci utama dalam meraih medali atau memenangkan OSN adalah adanya
persistensi dan ambisi yang konsisten. Hal tersebut dapat dicapai dengan
mengadakan pelatihan OSN di sekolah yang dilaksanakan oleh guru yang
berkompeten atau mendatangkan pelatih OSN ke sekolah. Pelatihan di sekolah
yang berkesinambungan menawarkan beberapa keuntungan diantaranya :
1. Biaya tanggungan sekolah lebih murah, sebab pelatih OSN datang langsung ke
sekolah.
2. Sekolah dapat mengawasi program pelatihan.
3. Guru dapat mengikuti kegiatan pelatihan sehingga tidak tertutup kemungkinan
menjadi pelatih olimpiade untuk angkatan berikutnya.
Para pemangku jabatan perlu meyakini bahwa akan ada masa dimana sekolah
tidak lagi bergantung pada pelatihan OSN dari luar. Lebih lanjut sangat tidak
disarankan mengikuti program pelatihan terpusat (gabungan beberapa sekolah)
tanpa didahului pelatihan dasar. Hal ini adalah langkah yang tidak bijak, sebab
sama saja menunjukkan kekurangan sekaligus mental siswa. Karena siswa yang
mumpuni dari segi materi dan trik akan cenderung mendominasi pelatihan terpusat,
mereka tidak akan segan menjatuhkan siswa lain dalam pelatihan yang kurang dari
segi materi.
B. PROGRAM PELATIHAN
2. Peserta binaan hasil seleksi, orangtua siswa, Pemangku Jabatan di sekolah, dan
pelatih olimpiade dipertemukan untuk membuat komitmen Bersama.
No Materi
SMP SMA
1 BARISAN BILANGAN BARISAN BILANGAN
Fibonacci Sigma
Aritmatika Fibonacci
Geometri Aritmatika
Tak hingga Geometri
Telescoping Geometri Tak Hingga
Telescoping
2 TEORI BILANGAN TEORI BILANGAN
Bilangan prima Bilangan prima
Bilangan kuadrat Bilangan kuadrat
Keterbagian Keterbagian
Teori Euller Teori Euller
FPB dan KPK Little Fermat Teori
Teorema Sisa Cina
3 ALJABAR ALJABAR
Gradien dan garis Algoritma Ecluid
lurus Persamaan Diophante
2 variabel Manipulasi Aljabar
3 variabel AM – GM
Pertidaksamaan Nilai Mutlak
Fungsi tangga Fungsi Tangga
4 GEOMETRI GEOMETRI
Kesebangunan Luas dan keliling
Luas dan keliling Mileneaus
Sudut Chueva
Power of point Sudut
Power of point
5 KOMBINATORIK KOMBINATORIK
Filling Slot Filling Slot
Permutasi Permutasi
Kombinasi Kombinasi
Peluang Peluang
Starr and Barr Binomial Newton
theorem Starr and Bar Theorem
6 STATISTIKA POLINOM
Penyajian data Teorema Vieta
Median Fungsi
Rata-rata Ketaksamaan
modus
7 PEMETAAN
Pemetaan
Nilai fungsi
Fungsi kuadrat
Fungsi mutlak
C. TARGET PELATIHAN
D. BIAYA PELATIHAN
Biaya pelatihan OSN Matematika adalah Rp 25.000.000,. (Dua puluh lima juta
rupiah) per bidang studi dengan pembayaran biaya awal 20%.
PROFIL PEMBINA OLIMPIADE MATEMATIKA LBB PRIMS :
8. Apabila terjadi forje majure maka kedua belah pihak duduk bersama untuk membuat
kesepakatan baru demi kepentingan Bersama.
9. Perjanjian kerja sama ini dibuat rangkap dua dan mempunyai kekuatan hukum yang
sama.
Demikian perjanjian ini dibuat oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan
keadaan sadar dan tidak ada paksaan dari pihak manapun. Terima kasih.