Jakarta, 17 Mei 2022
No. : 414/BL.CORSEC/SURAT/V/2022
Kepada Yth./To :
PT Bursa Efek Indonesia/Indonesia Stock Exchange (“BEI”/”IDX”)
Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 1
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190
U.p. / Attn. Vera Florida
Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 2
Perihal/ : Penyampaian Tanggapan atas Permintaan Penjelasan BEI /
Subject Submission of Response to IDX's Request for Explanation
Kami, PT Bukalapak.com Tbk.
(“Perseroan”), merujuk pada Keputusan
Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep-
00015/BEI/01-2021 Tahun 2021 tanggal 29
Januari 2021 tentang Perubahan Peraturan
Nomor I-E tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi poin II.7.1 mengenai kewajiban
pemberian tanggapan tertulis atas hal-hal
yang dipertanyakan BEI, bersama ini kami
sampaikan tanggapan atas pertanyaan
melalui Lampiran Permintaan Penjelasan
Bursa Lanjutan Surat BEI nomor S-
03757/BEI.PP2/05-2022 tanggal 12 Mei
2022 (“Surat BEI”).
Mohon penjelasannya atas hal-hal berikut:
1. Sehubungan dengan evaluasi pemenuhan
kondisi investasi Perseroan pada PT Allo
Bank Indonesia Tbk (BBHI) sesuai dengan
PSAK 15 – Investasi pada Entitas Asosiasi
dan Ventura Bersama, agar dijelaskan:
a. Agar Perseroan dapat melengkapi
tabel berikut ini:
Kriteria PSAK 15. Paragraf 5-6 /
PSAK 15. Article 5-6 Criteria
Kepemilikan langsung Perseroan
pada BBHI / The Company's direct
ownership in BBHI;
Kepemilikan tidak langsung Perseroan
pada BBHI / The Company's indirect
ownership in BBHI;
1/8
We, PT Bukalapak.com Tbk. (the
“Company”), refer to the Decree of the Board
of Directors of the Indonesia Stock Exchange
No. Kep-00015/BEI/01-2021 Year 2021
dated January 29, 2021 concerning
Amendment to Regulation Number IE
concerning Obligation to Submit Information
point II.7.1 regarding the obligation to
provide written responses to matters
questioned by the IDX, we hereby submit
responses to questions by Attachment
Requests for Exchange Explanations number
S-03757/BEI.PP2/05-2022 dated 12 April
2022 (“Exchange Letter”).
Please explain the following matters:
1. In connection with the evaluation of the
fulfillment of the Company’s investment
conditions in PT Allo Bank Indonesia Tbk
(BBHI) in accordance with PSAK 15 –
Investment in Associated Entities and
Joint Venture, please explain
a. The Company to complete the below
table:
Penjelasan Perseroan / the
Company’s Explanation
11,49%
BUKA tidak memiliki kepemilikan saham
tidak langsung di BBHI akan tetapi memiliki
keuntungan ekonomi melalui penempatan
dana di Growtheum atas investasi di BBHI.

Keberadaan hak suara potensial atau
instrumen ekuitas yang dapat dikonversi
seperti waran, opsi beli saham, dan lain-
lain BUKA pada BBHI / The Existence of
potential voting rights or convertible
equity instruments such as warrants,
share purchase options, and other
BUKA’s shares in BBHI;
Keberadaan Uang Muka Investasi per 31
Maret 2022 BUKA pada BBHI / The
Existing Investment Advance of BUKA in
BBHI as of March 31, 2022;
Keterwakilan dewan direksi dan dewan
komisaris BUKA di BBHI / The
Representation of the board of directors
and board of commissioners of BUKA at
BBHI;
Partisipasi dalam proses pembuatan
kebijakan BUKA di BBHI / The
participation of BUKA in policy making
process at BBHI;
2/8
Secara keseluruhan, kepemilikan
Perseroan di BBHI adalah kurang dari 15%.
BUKA does not have an indirect shares
ownership in BBHI, however has economic
benefit through fund placement in
Growtheum of investment in BBHI.
Overall, the Company’s ownership in BBHI
is less than 15%.
tidak ada
not available
Tidak ada
not available
Tidak ada
Not available
BUKA tidak memiliki kemampuan untuk
menentukan kebijakan BBHI secara sendiri.
Penentuan dan pelaksanaan kebijakan BBHI
berada dalam lingkup Direksi dan Komisaris
BBHI sesuai dengan Undang-Undang
Perseroan Terbatas serta pemegang saham
dalam konteks tertentu sesuai dengan
ketentuan pasar modal. BUKA pun tidak
memiliki perwakilan dalam Direksi dan
Komisaris BBHI saat ini sehingga penentuan
dan pelaksanaan kebijakan BBHI dilakukan
oleh mereka.
Oleh karena itu, BUKA tidak memiliki
kontrol dan pengaruh signifikan di BBHI.
BUKA does not have unilateral power to
determine the policy of BBHI. The
determination and execution of the BBHI’s
policy shall be rested within Directors and
Commissioners of BBHI as set forth in the
Company law and the shareholders (in

Adanya transaksi material antara BUKA
dengan BBHI / Whether there is any
material transaction between BUKA and
BBHI;
Pertukaran personil manajerial BUKA
dengan BBHI / The exchange of the
managerial personel of BUKA to BBHI;
Penyediaan informasi teknis esensial
BUKA dengan BBHI / The provision of
essential technical information of BUKA
with BBHI
b. Perseroan memiliki investasi pada
Entitas Asosiasi PT Allo Fresh
Indonesia (AFI) dengan persentase
kepemilikan sebesar 35% dengan
saldo investasi pada AFI per 31 Maret
2022 sebesar Rp771 miliar. Adapun
AFI dalam laporan keuangan BBHI,
merupakan entitas dalam
pengendalian yang sama dengan
BBHI. Mencermati fakta tersebut, agar
dapat dijelaskan pertimbangan
perbedaan perlakuan akuntansi
Perseroan kepada BBHI (PSAK 71)
dengan kepada AFI (PSAK 15).
Tanggapan:
Tidak ada dampak dalam perlakuan
akuntansi Perseroan di investasi AFI
dalam hal AFI dan BBHI dipertimbangkan
sebagai perusahaan yang memiliki
pengendalian yang sama.
Perlakuan akuntansi untuk kedua
investasi tersebut berbeda. Pertimbangan
Perseroan adalah sebagai berikut:
3/8
certain context as required by the Capital
Law). BUKA has no representative in the
Board of Directors and Commissioners as
such the Board of Directors and
Commissioners can determine and execute
its own policy.
Therefore, BUKA does not have control and
significant influence in BBHI.
tidak ada
Not available
tidak ada
Not available
tidak ada
Not available
b. The Company has an investment in the
Associated Entity PT Allo Fresh
Indonesia (AFI) with an ownership
percentage of 35% with an investment
balance in AFI as of March 31, 2022
amounting to Rp771 billion. As for AFI
in BBHI's financial statements, it is an
entity under common control as BBHI.
Observing these facts, please explain
the consideration of the Company’s
difference in the Company's
accounting treatment for BBHI (PSAK
71) and AFI (PSAK 15).
Response:
There is no impact in the Company’s
accounting treatment of investment in AFI
merely due to AFI and BBHI are
considered entities under common
control.
The accounting treatment for both
investments are difference. The company’s
considerations are as follows:
 ● Perusahaan memiliki pengaruh
signifikan di AFI sebagaimana
dijelaskan pada PSAK 15.
● Efektif kepemilikan Perseroan pada
BBHI (langsung maupun tidak
langsung) kurang dari 15% sehingga
investasi Perseroan di BBHI
diklasifikasikan berdasarkan PSAK 71
dan Perusahaan tidak memiliki
kontrol dan pengaruh signifikan.
2. Sehubungan dengan evaluasi pemenuhan
kondisi investasi Perseroan pada BBHI
sesuai dengan PSAK 71 – Instrumen
Keuangan, Aset Keuangan dengan
klasifikasi Fair Value through Profit or
Losses, agar Perseroan dapat
menyampaikan:
a. Analisis Solely Payments of Principal
and Interest (SPPI) Perseroan sesuai
dengan PSAK 71.
b. Dasar pertimbangan Perseroan untuk
mengklasifikasikan investasi
Perseroan pada BBHI melalui FVTPL
sesuai dengan Paragraf 4.1 Klasifikasi
Keuangan PSAK 71 - Instrumen
Keuangan.
Tanggapan:
a. Berdasarkan PSAK 71.paragraf 4.1.2,
aset keuangan diukur pada biaya
perolehan diamortisasi jika kedua
kondisi berikut terpenuhi:
● Aset keuangan dikelola dalam
model bisnis yang bertujuan
untuk memiliki aset keuangan
dalam rangka mendapatkan
arus kas kontraktual; dan
● Persyaratan kontraktual dari
aset keuangan tersebut
memberikan hak pada tanggal
tertentu atas arus kas yang
4/8
● The Company has significant influence
in AFI as required under PSAK 15.
● The Company’s ownership effectively
in BBHI is less than 15% (directly and
indirectly), therefore the investment
in BBHI is classified under PSAK 71
and the Company does not have
control and significant influence.
2. In regards with the evaluation of the
compliance of the Company's investment
conditions in BBHI in accordance with
PSAK 71 – Financial Instruments,
Financial Assets with the Fair Value
through Profit or Losses classification, the
Company to present:
a. Analysis of the Company's Solely
Payments of Principal and Interest
(SPPI) in accordance with PSAK 71.
b. The basis of the Company's
considerations for classifying the
Company's investment in BBHI
through FVTPL in accordance with
Paragraph 4.1 Financial Classification
of PSAK 71 - Financial Instruments.
Response:
a. According to PSAK 71 paragraph 4.1.2,
a financial asset shall be measured at
amortized cost if both of the following
conditions are met:
● the financial asset is held
within business model whose
objective is to hold financial
assets in order to collect
contractual cash flows; and
● the contractual terms of the
financial asset give rise on
specified dates to cash flows
that are solely payments of
 semata dari pembayaran
pokok dan bunga dari jumlah
pokok terutang.
Dan berdasarkan PSAK 71.paragraf
4.1.2A, aset keuangan diukur pada
nilai wajar melalui penghasilan
komprehensif lain jika kedua kondisi
berikut terpenuhi:
● Aset keuangan dikelola dalam
model bisnis yang tujuannya
akan terpenuhi dengan
mendapatkan arus kas
kontraktual dan menjual aset
keuangan; dan
● Persyaratan kontraktual dari
aset keuangan tersebut
memberikan hak pada tanggal
tertentu atas arus kas yang
semata dari pembayaran
pokok dan bunga dari jumlah
pokok terutang.
Selanjutnya juga dijelaskan dalam
PSAK 71. paragraf 4.1.3 bahwa definisi
pokok dan bunga adalah sebagai
berikut :
● jumlah pokok adalah nilai
wajar dari aset keuangan saat
pengakuan awal.
● bunga terdiri dari imbalan
untuk; (a) nilai waktu atas
uang, (b) risiko kredit terkait
jumlah pokok terutang pada
periode waktu tertentu, dan
(c) risiko dan biaya
peminjaman standar, dan juga
marjin laba.
Berdasarkan penilaian Perseroan,
definisi arus kas kontraktual yang
semata dari pembayaran pokok dan
bunga sesuai PSAK 71 tersebut di atas
tidak sesuai dengan
instrumen ekuitas yaitu investasi di
BBHI oleh Perseroan, sehingga
5/8
principal and interest on the
principal amount outstanding
And according to PSAK 71 paragraph
4.1.2A, a financial asset shall be
measured at fair value through other
comprehensive income if both of the
following conditions are met:
● the financial asset is held
within business model whose
objectives is achieved by both
collecting contractual cash
flows and selling financial
assets; and
● the contractual terms of the
financial asset give rise on
specified dates to cash flows
that are solely payments of
principal and interest on the
principal amount outstanding
Furthermore, it is also explained in
PSAK 71 paragraph 4.1.3 that the
definitions of principal and interest are
as follows:
● principal is the fair value of the
financial asset at initial
recognition
● interest consists fees of; (a)
time value of money, (b) credit
risk associated with the
principal amount outstanding
during a particular period of
time, and (c) basic lending
risks and costs, as well as a
profit margin.
Based on the Company's assessment,
the definition of contractual cash flows
that are solely payments of principal
and interest in accordance with PSAK
71 above is not in line with the equity
instruments which is investment in
 investasi diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi (FVTPL).
b. Dasar pertimbangan sesuai dengan
penjelasan pada poin a di atas.
3. Pada Laporan Laba Rugi per 31 Maret
2022, Perseroan menyajikan laba nilai
investasi yang belum dan sudah terealisasi
sebagai komponen laba usaha Perseroan.
Mohon penjelasan:
a. Apa yang menjadi pertimbangan
Perseroan menyajikan laba nilai
investasi sebagai komponen laba
usaha dan bukan setelah laba usaha
dan menjadi komponen laba (rugi)
sebelum pajak mempertimbangkan
kegiatan usaha utama Perseroan
bukan mencari keuntungan melalui
transaksi efek?
b. PSAK atau pedoman akuntansi yang
mendasari penyajian tersebut.
Tanggapan:
a. Berdasarkan pertimbangan Perseroan,
saat ini investasi tersebut merupakan
bagian dari kegiatan bisnis operasi
yang mendukung bisnis utama
Perseroan. Hal ini sejalan dengan
perubahan Penggunaan dana IPO
yang telah disetujui oleh Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS).
b. Berdasarkan poin a diatas dan PSAK 1,
Perseroan menyajikan keuntungan
atas investasi tersebut dalam
komponen laba usaha Perseroan.
6/8
BBHI by the Company, therefore the
investments are measured at fair value
through profit or loss (FVTPL).
b. The basis of the considerations is in
accordance with the explanation in
point a above.
3. In the Statement of Profit or Loss as of
March 31, 2022, the Company presents the
unrealized and realized gain on
investment as a component of the
Company's operating profit. Please
explain:
a. What is the consideration of the
Company in presenting the unrealized
and realized gain on investment as a
component of operating profit and not
after operating profit and become a
component of profit (loss) before tax
considering that the main business
activity of the Company is not seeking
profit through securities transactions?
b. PSAK or accounting guidelines that
underline the presentation.
Response:
a. Based on the Company’s
consideration, currently the
investments are part of the operating
business activity which support its
main business activity. This is in line
with the changing of Use of Proceed
from IPO which has been approved by
General Shareholders Meeting (GSM).
b. Based on point a above and PSAK 1,
the Company present the gain from the
investments as part of the components
of the Company’s profit or loss.
4. Informasi atau kejadian penting lainnya
yang material dan dapat mempengaruhi
kelangsungan hidup Perseroan serta dapat
mempengaruhi harga saham Perseroan.
Tanggapan:
Perseroan telah mengungkapkan seluruh
signifikan informasi pada catatan laporan
keuangan konsolidasian Perseroan per 31
Maret 2022
Sesuai dengan arahan Bursa Efek Indonesia
melalui Surat BEI kepada kami mengenai
pertanyaan awal atas hal-hal tertentu yang
berkaitan dengan laporan keuangan
konsolidasian PT Bukalapak.com Tbk. dan
entitas anaknya (secara kolektif disebut
sebagai “Grup”) tanggal 31 Maret 2022 dan
untuk periode tiga bulan yang berakhir pada
tanggal tersebut, yang tidak diaudit dan tidak
direviu, agar kami berdiskusi dengan auditor
independen kami sehubungan dengan
respons kami atas pertanyaan awal dari Bursa
Efek Indonesia tersebut, kami juga berdiskusi
dengan auditor independen kami dalam
merespons pertanyaan lanjutan dari Bursa
Efek Indonesia sebagaimana terlampir.
Namun, perlu kami sampaikan bahwa oleh
karena kami belum memberikan penugasan
apapun kepada auditor independen kami
(termasuk penugasan untuk perikatan audit
atau reviu) untuk tanggal dan periode laporan
keuangan konsolidasian Grup setelah tanggal
31 Desember 2021, maka diskusi yang kami
lakukan dengan auditor independen kami
bersifat terbatas dan informal berdasarkan
informasi verbal yang kami sampaikan, dan
oleh karena itu, auditor independen kami
tidak menerapkan prosedur apapun
(termasuk prosedur audit atau reviu) untuk
tujuan, dan sehubungan dengan, diskusi
tersebut. Oleh karena itu, auditor independen
kami tidak memberikan pernyataan atau
komentar formal apapun sehubungan dengan
respons kami atas pertanyaan lanjutan dari
Bursa Efek Indonesia sebagaimana terlampir
(maupun respons kami atas pertanyaan awal
dari Bursa Efek Indonesia sebagaimana yang
kami sampaikan sebelumnya)
7/8
4. Information or other important events
that are material and may affect the
survival of the Company and may affect
the Company's share price.
Response:
The company has disclosed any significant
information in the Company’s notes to the
financial statement consolidated as of
March 2022
In accordance with the direction of the
Indonesia Stock Exchange through its
Exchange Letter to us regarding initial
inquiries on certain matters relating to the
consolidated financial statements of PT
Bukalapak.com Tbk. and its subsidiaries
(collectively the “Group”) as of March 31,
2022 and for the three-month period then
ended, unaudited and unreviewed, for us to
discuss with our independent auditor
regarding our response to initial inquiries
from the Exchange. The Indonesian
Securities, we also discussed with our
independent auditor in responding to follow-
up questions from the Indonesia Stock
Exchange as attached. However, we need to
mention that because we have not given any
assignments to our independent auditor
(including assignments for audit or review
engagement) for the date and period of the
Group's consolidated financial statement after
December 31, 2021, the discussions we have
with our independent auditor are limited and
informal based on the verbal information we
convey, and as such, our independent auditor
do not apply any procedures (including audit
or review procedures) for the purposes of, and
in connection with, such discussions.
Therefore, our independent auditors do not
provide any formal statements or comments
regarding our response to follow-up inquiries
from the Indonesia Stock Exchange as
attached (nor our response to the initial
inquiries from the Indonesia Stock Exchange
as previously stated).
Demikian kami sampaikan. Atas perhatiannya Thank you for your attention.
kami mengucapkan terima kasih.

Hormat kami/Sincerely,
PT Bukalapak.com Tbk

________________________ _________________________
Nama / Name: Natalia Firmansyah Nama / Name: Perdana A. Saputro
Jabatan / Title: Direktur / Director Jabatan / Title: Corporate Secretary

8/8