ISSN:2614-5081
DOI : 10.20885/ijcr.vol6.iss1.art5 Vol. 6, No. 1, Hal. 42-50
Quality Testing and Quality Control Statistics of High Speed Diesel (HSD)
Oil at Laboratory of Center for Oil and Gas Human Resource Development
Cepu, Central Java
a
Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Islam Indonesia, Indonesia
b
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Minyak dan Gas Bumi, Blora,
Indonesia
*Corresponding author: 16612077@students.uii.ac.id
**febi.indah@uii.ac.id
Abstract
High Speed Diesel (HSD) oil is a fuel from petroleum processing which is a source of energy for
machines. The quality assurance of diesel testing uses statistical quality control methods, namely
Internal Quality Control (IQC). The diesel quality test is based on the CN 48 diesel specification limits
that follow the American Standard Testing and Materials (ASTM). The results of the analysis of the
quality assurance test for diesel with IQC (Internal Quality Control) parameters have met the CN 48
diesel specification.
Keywords: Diesel Oil, ASTM, Carbon Residual
Abstrak
Solar merupakan jenis bahan bakar yang berasal dari minyak untuk mesin-mesin diesel. Jaminan mutu
pengujian bahan bakar solar telah dilakukan menggunakan metode statistik control mutu yaitu Internal
Quality Control (IQC). Pengujian kualitas solar dilakukan berdasarkan batas spesifikasi minyak solar
CN 48 yang mengikuti American Standard Testing and Material (ASTM). Hasil uji analisis jaminan
mutu pengujin solar dengan beberapa parameter IQC (Internal Quality Control) telah memenuhi
spesifikasi solar CN 48.
Kata kunci: Minyak solar, ASTM, Residu Karbon
42
IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e. ISSN:2614-5081
Vol. 6, No. 1, Hal. 42-50
termometer, bath, Bomb, dan instrumen uji 3 kali. Perhitungan viskositas kinematik (v)
korosif. Bahan yang digunakan air, kapas, sampel dalam cSt (mm2/s) sebagai berikut:
44
IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e. ISSN:2614-5081
Vol. 6, No. 1, Hal. 42-50
45
IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e. ISSN:2614-5081
Vol. 6, No. 1, Hal. 42-50
bawah permukaan dan dicatat suhu yang sampel dan diisi dengan sampel.
konstan. Setelah itu, hidrometer Selanjutnya, tempatkan warna standar yang
dimasukkan ke dalam sampel dan dibiarkan sesuai. Buka petcock oil tube untuk
dan diamati skala yang terbaca pada penurunan level sampel sampai warna
hidrometer. Nilai yang ditunjukkan oleh sampel sedikit lebih gelap dari warna
skala pada hidrometer dicatat sebagai SG standar, kemudian level warna sampel
observasi. disesuaikan pada angka pada kedalaman
tertentu. Jika warna sampel masih gelap
Analisis Residu Karbon ASTM D-4530.
dari warna standar maka dikurangi lagi
Sampel dimasukkan ke dalam
level sampel sampai angka kedalaman
instrumen MCRT (Micro Carbon Residu
berikutnya dan bandingkan warna
Tester), lalu alat dinyalakan. Periksa
keduanya. Demikian sampai diperoleh
ukuran tekanan dan diatur dengan cara
keduanya mempunyai warna yang sama.
ditarik atau diturunkan pegangan tombol
dan tekan tombol untuk dikunci. Pilih Analisis Cooper Strip Corrosion D 130-12
tombol Low Flow Test dan periksa Tembaga dibersihkan dengan cara
pembacaan 0,15 lpm (150 mlpm) aliran gas menggosok menggunakan polishing
pada flow meter dan untuk High Flow Test material (silicon carbide grit paper sampai
pada pembacaan 0,6 lpm (600 mlpm) aliran mengkilap dan bersih dari senyawa yang
gas pada flow meter. Ukuran katup 150 lain. Setelah itu, logam tembaga
mlpm atau 600 mlpm dapat diatur sebelum dimasukkan ke dalam Test Tube dan
ukuran bola dibutuhkan aliran yang tepat. dituangkan sampel sampai semua logam
Periksa botol tetesan di bawah tembaga tercelup kemudian ditutup dengan
tengah alat dan kosongkan botol dari kapas.
residu. Pertahankan pemanasan mesin pada Pengujian dilakukan dengan
temperatur 500 oC + 2 oC. Jika bagian pemanasan Test Tube yang berisi logam
bottom display pada angka “0” dan tembaga dan sampel dengan ketentuan
dibiarkan temperatur turun hingga 250 oC dimana bahan diesel, minyak bakar dan
lalu diambil sampel didinginkan di automobive gasoline, tutup Test Tube
desikator selama 1 jam. Sampel ditimbang dengan gabus yang diberi ventilasi (lubang)
sebagai CCR. panaskan dalam bath pada temperatur 50 +
1 oC (122 + 2 oF) selama 3 jam + 5 menit.
Analisis Warna ASTM D1500
Setelah proses pemanasan selesai,
Persiapkan gelas Jar dan unit warna
dikosongkan Test Tube dari sampel, ambil
ASTM D1500. Bilas oil tube dengan
46
IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e. ISSN:2614-5081
Vol. 6, No. 1, Hal. 42-50
47
IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e. ISSN:2614-5081
Vol. 6, No. 1, Hal. 42-50
48
IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e. ISSN:2614-5081
Vol. 6, No. 1, Hal. 42-50
persyaratan pemakaian bahan bakar minyak D 97-12. Hasil uji warna menunjukkan
untuk mesin diesel atau ketel uap. warna solar yang bersih tanpa ada kotoran
Pembakaran yang dapat berlangsung dalam sampel. Selanjutnya hasil karbon
optimal, dengan demikian emisi gas buang residu diperoleh data analisis sebesar
yang dihasilkan akan lebih baik. 0,23%, hasil tersebut tidak memenuhi
spesifikasi yang dikeluarkan oleh Dirjen
Minyak dan Gas Bumi yaitu sebesar 0,1%.
KESIMPULAN
Hasil uji analisis jaminan mutu
minyak solar SPBU Cepu dengan beberapa
parameter IQC (Internal Quality Control)
telah memenuhi spesifikasi solar CN 48.
DAFTAR PUSTAKA
Gambar 4. Perbandingan ASTM Copper strip Amrilian, Hardina, I.F., dan Rully, D. 2015.
corrosion standard Analisis Pengendalian Kualitas
Statistika dengan Metode Garifik
Uji lempeng tembaga merupakan
Xbar- R pada Proses Produksi Solar
uji untuk mengetahui adanya kandungan
Kilang Minyak Pusdiklat Migas
hidrogen sulfida atau unsur sulfur pada
Cepu, Jawa Tengah. Program Studi
konsentrasi 1 ppm atau kurang. Gambar 4.
Statistika FMIPA Universitas Gadjah
menunjukan besar nilai korosif pada 1b
Mada: Yogyakarta.
yang termasuk batas Kendal pada standar D
130/IP 154 dan sesuai dalam batas Doerffer, J.W. 1992. Oil Spill Response in
spesifikasi. Pengujian jaminan mutu the Marine Environment. First Ed.
selanjutnya dilakukan pada pour point, uji Pergamon Press. Tokyo.
warna dan uji kadar karbon residu. Dari
Faizah, K dan Widiyaningsih, E. 2006.
hasil analisis diperoleh data uji pour point
Analisa Sifat Khusus Minyak Solar
sampel solar SPBU Cepu memiliki pour
dan Kerosene Beserta Aplikasinya di
point 90C sesuai spesifikasi Minyak Solar
Pusdiklat Migas Cepu. Laporan
48 pada pour point yang ditetapkan Dirjen
Kerja Praktek: Fakultas Matematika
Minyak dan Gas Bumi dengan range
dan Ilmu Pengetahuan Alam: Institut
maksimum 180C sehingga minyak solar
Teknologi Surabaya.
SPBU Cepu dalam batas spesifikasi ASTM
49
IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e. ISSN:2614-5081
Vol. 6, No. 1, Hal. 42-50
50