Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN (ASKEP)

DHF (Dengue Hemoragi Fever)

Di dusun Owlh :

Fatimah Suryani_N21021095

Muammar Ilyas_N21021085

Fatmawati_N21021091

Maria P. Siambiak_N21021103

Sarah Veronika_N21021100

UNIVERSITAS TADULAKO FAKULTAS KEDOKTERAN

PRODI DIII KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN

2022/2023
KELOMPOK 6
DHF

A.PENGERTIAN DHF

DHF adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue, sejenis virus yang
tergolong arbovirus dan masuk ke tubuh penderita melalui gigitan nyamuk Aedes
Aegypti betina. Penyakit ini lebih dikenal dengan sebutan Demam Berdarah Dengue
DBD. Aziz Alimul. DHF adalah infeksi arbovirus arthropoda-borne virus akut, ditularkan
oleh nyamuk spesies Aedes. Dari beberapa pengertian di atas DHF dapat disimpulkan
bahwa DHF merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan
melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti, biasanya menyerang anak di bawah usia 15
tahun dan dapat menimbulkan kematian.

B. ETIOLOGI
Penyakit ini disebabkan oleh virus Dengue yang tergolong arbovirus yang
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus.

C. PATOFISIOLOGI
Manifestasi terjadi DHF ialah meningginya permeabilitas dinding pembuluh
darah, menurunnya volume plasma, terjadinya hipotensi, trombositopenia dan diatesis
hemoregic. Pada kasus berat, renjatan terjadi secara akut nilai hematokrit meningkat
bersamaan dengan hilangnya plasma melalui endotel dinding pembuluh darah pada
penderita dengan renjatan berat, volume plasma dapat menurun sampai lebih 30.
Renjatan hipovolemik yang terjadi sebagai akibat kehilangan plasma, bila tidak segera
diatasi dapat mengakibatkan anoksia jaringan, asidosis metabolic dan kematian. Kelainan
yang paling sering ditemukan ialah perdarahan di kulit berupa ptekie, perdarahan di
saluran pencernaan, paru, dan jaringan periodrenal, hati membesar, terdapat perlemakan,
yang disertai perdarahan atau sarang nekrosis hemoregik.

D. MANIFESTASI KLINIS
Menurut Aziz Alimul manifestasi Klinik DHF sangat bervariasi yaitu: Demam,
Penyakit ini didahului oleh demam yang tinggi atau panas mendadak berlangsung
3-8 hari kemudian turun secara cepat.
2. Ruam biasannya 5-12 jam sebelum naiknya suhu pertama kali, dan berlangsung
selama 3-4 hari.
3. Pembesaran hati yang terjadi pada permulaan demam sudah dapat diraba sejak
permulaan sakit.
4. Syok yang ditandai nadi lemah, cepat, disertai tekanan nadi yang menurun
menjadi 20 mmHg atau kurang, tekanan darah menurun tekanan sistolik menurun
sampai 80mmHg atau kurang disertai kulit yang terasa dingin dan lembab, terutama
pada ujung hidung, jari dan kaki.
Menurut WHO DHF dibagi dalam 4 derajat yaitu:
Derajat I:
Demam disertai gejala klinik khas dan satu-satunya manifestasi
perdarahan dalam uji tourniquet positif, trombositopenia, himokonsentrasi. 2.
Derajat II:
Derajat II disertai dengan perdarahan spontan pada kulit atau tempat lain.
Derajat III:
Ditemukannya kegagalan sirkulasi, ditandai oleh nadi cepat dan lemah,
tekanan darah turun 20 mmHg atau hipotensi disertai dengan kulit dingin dan
gelisah.
Derajat IV:
Kegagalan sirkulasi, nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak terukur.

E. PENGOBATAN/PENATALAKSANAAN
Tidak ada metode khusus untuk menangani demam dengue. Pengobatan yang
dilakukan adalah untuk meredakan gejala dan mencegah infeksi virus semakin
memburuk.
Dokter akan menganjurkan pasien untuk melakukan beberapa hal berikut:

Cukupi cairan tubuh dengan banyak minum untuk menghindari dehidrasi.

Penuhi kebutuhan nutrisi dengan makanan yang sehat untuk mendukung proses penyembuhan.

Istirahat yang cukup.

Konsumsi paracetamol untuk meredakan demam. Namun, hindari penggunaan aspirin atau obat
antiinflamasi nonsteroid (OAINS), terutama pada anak-anak, karena dapat memperparah
perdarahan atau memicu sindrom Reye.
Hindari gigitan nyamuk untuk mengurangi risiko penularan lebih lanjut.

Gunakan obat nyamuk losion atau kelambu di kamar.

F. PENATALAKSANAAN DEMAM DENGUE

Dengue fever (DF) umumnya bersifat self-limiting disease dan sampai sekarang
tidak terdapat terapi spesifik. Pasien DF dapat rawat jalan dan hanya diberikan
penanganan simptomatik, rehidrasi cairan, dan tirah baring.

1.Rehidrasi

Pasien disarankan rehidrasi secara oral dengan minum air putih, jus
buah, dan cairan lain yang mengandung elektrolit dan gula. Tujuan
rehidrasi untuk mengembalikan cairan yang hilang akibat demam dan
muntah.

2.Paracetamol

Pasien dengan demam tinggi perlu diberikan paracetamol sebagai


analgesik dan antipiretik. Pemberian aspirin, ibuprofen, dan obat anti
inflamasi nonsteroid (OAINS) lain tidak disarankan karena dapat
mencetuskan gastritis dan perdarahan lambung.

3.Rawat Jalan dan Tirah Baring

Pasien dapat dirawat jalan dan tirah baring di rumah. Namun, pasien
harus diberikan peringatan untuk kembali ke fasilitas kesehatan
apabila timbul warning sign bahaya, seperti tidak terdapat perubahan
klinis, perburukan keadaan, nyeri abdomen berat, muntah terus
menerus, ekstremitas dingin dan lembab, letargi atau iritabilitas,
perdarahan, dan tidak mengeluarkan urin selama 4−6 jam.

ASUHAN KEPERAWATAN

1.PENGKAJIAN
a. Identitas pasien

Nama : Ny. S

Umur : 12 thn

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan : SD

Pekerjaan : tdk bekerja

Agama : Islam

Suku : Kaili

Alamat : Jln. Untad 1,Tondo

Identitas penanggung jawab

Nama : Tn. D

Umur : 40 thn

Alamat : Jln. Untad 1,Tondo

Pekerjaan : PNS

No. Tlp : -

Hubungan dengan klien :ayah kandung

2.RIWAYAT PENYAKIT

• keluhan utama

Orang tua pasien mengatakan anak demam 4 hari


•.keluhan saat ini

Pasien pada tanggal 30 Agustus 2022 di bawa ke RS Undata karna demam sudah 4 hari disertai badan
lemas kemudian pasien dibawa ke IGD. Setelah dilakukan pengkajian dan pemeriksaan didapatkan

Suhu tubuh 38,2°C

HB= 13,5g/dl
HT=42,1%
Leukosit=2.100/mm3
Trombosit=52.000/mm3

• Riwayat kesehatan masalalu

Pasien pernah menderita batuk, pilek dan demam tetapi tidak pernah dirawat di RS

• Riwayat penyakit keluarga

Orang tua pasien mengatakan keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular maupun kronis.

3.PEMERIKSAAN

- pemeriksaan fisik

 Keadaan fisik : Lemas


 Kesadaran : Composmentis

-TTV

 TD :110/80 mmhg
 Nadii :85×/menit
 S : 38,5°C
 RR : 18×\menit
 Nutrisi dan cairan : Pasien makan 3x sehari selama dirumah sakit
Pasien minum sehari kurang lebih sekitar 600ml.
 Eliminasi :Selama di RS pasien sudah 2 kali BAB
 Istilah tidur :Pasien tidur pada jam 10 malam dan bangun pada jam 7 pagi
 Aktifitas : Tidak ada

Pemeriksaan Fisik Head To Toe

 Kulit : Kulit memerah, akral hangat terdapat bintik merah di kedua telapak tangan klien.
 kepala :Finger print ditengah frontal terhidrasi. Kulit kepala bersih, tidak ada ketombe dan tidak
ada lesi. Penyebaran rambut merata berwarna hitam, rambut tidak muda patah, tidak
bercabang, dan tidak ada kelainan
 Mata :Mata lengkap, simetris kanan dan kiri, kornea mata jernih kanan dan kiri.Konjungtiva
anemis dan sklera tidak ikterik. Kelopak mata atau palpebral tidak ada pembengkakan. Adanya
reflek cahaya pada pupil dan bentuk isokor kanan dan kiri, iris kanan kiri berwarna hitam, tidak
ada kelainan
 Telinga : Bentuk telinga simetris kanan dan kiri, ketajaman pendengaran normal,tidak ada alat
bantu pendengaran
 Hidup : Tidak ada pernafasan cuping hidung, posisi septum nasal ditengah, lubang hidung bersih,
tidak ada secret, tulang hidung dan septum nasi tidak ada pembengkakan dan tidak ada polip
 Mulut :Keadaan mukosa bibir kering dan pucat. Tonsil ukuran normal uvula letak simetris
ditengah
 Leher :Kelenjar getah bening teraba, tiroid teraba, posisi trakea letak ditengah tidak ada
kelainan
 Jantung :Tidak ada nyeri dada, irama jantung regular, palpasi kuat, bunyi jantung S1 S2 tunggal,
CRT<2detik, tidak ada cyanosis, tidak ada Clubbing Finger
 Paru-paru : Tidak ada sesak nafas, batuk dan secret. Bentuk dada simetris, irama nafas teratur,
pola nafas normal, tidak ada pernafasan cuping hidung, otot bantu pernafasan, vocal permitus
dan ekspansi paru anterior dan posterior dada normal, perkusi sonor. Auskultasi suara nafas
vesikuler
 Punggung : tidak ada nyeri
 Abdomen :Tidak ada nyeri tekan pada abdomen, peristaltic usus 10x/meni

4.PEMERIKSAAN PENUNJANG

a. Data laboratorium yang berhubungan


Hematokrit: 55,3% (normal: 35-45%)

HB: 20g/dl. (normal 13-16g/dl)

LED: 50 mm/jam

Leukosit : 5700/uL (normal: 5000-10.000/uL)


Plt: 34.000/uL (normal: 150-400)
b. Pemeriksaan penunjang diagnostik lain

Hasil torniket (+)

5.ANALISIS DATA

Tgl Data Etiologi Masalah

Tanggal 30 Agustus 2022 Hipertermi berhubungan Proses infeksi virus Hipertermia


dengan proses infeksi dengue
virus dengue.
DS:
• Orang tua pasien
mengatakan anaknya
demam sudah 7 hari
DO :
• Kesadaran :
composmentis
(GCS:E4M6V5)

• TD :110/80 mmHg
N : 85 x/menit
RR : 18 x/menit

T :38,2oC
• Akral teraba hangat

Tanggal 30 Agustus 2022 Hipovolemia berhubungan Peningkatan permeabilitas Hipovolemia


dengan peningkatan kapiler
permeabilitas kapiler
Ditandai dengan :

DS :
• Ibu pasien mengatakan
anak minum kurang hanya
mengabiskan kurang lebih
600 ml
DO :

• Kesadaran compos
mentis
• Hematocrit : 36.6 %
• Mukosa bibir kering

• Turgor kulit elastis

6.DIAKNOSA KEPERAWATAN (berdasarkan prioritas):


a. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus dengue.

b. Hipovolemia berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler


7.INTERVENSI

Hari /tanggal Waktu Diaknosa Kreterian hasil Intervensi


Keperawatan

30 Agustus 2022 09: 00 Hipertermi Termoregulasi Pengobatan demam


berhubungan
dengan proses Setelah dilakukan Observasi
penyakit ditandai tindakan 1.Monitor suhu
dengan suhu tubuh keperawatan 3 x 24 tubuh sesering
diatas normal, kulit jam diharapkan mungkin
merah, takikardi suhu tubuh pasien 2.Berikan anti piretik
kulit terasa hangat dalam rentang 3.Kompres pada
normal dengan lipatan paha dan
kriteria hasil : aksila
1. Suhu tubuh dalam 4..Kolaborasik dalam
rentang normal pemberian cairan
2. Nadi dan RR intravena
dalam rentang
normal
3. Tidak ada
perubahan
warnakulit dan tidak
ada pusing

30 Agustus 2022 09 : 00 Hipovolemia Setelah dilakukan 1.Monitor intake


berhubungan tindakan dan output cairan
dengan peningkatan keperawatan selama 2.Observasi dan
permeabilitas 2x24 jam diharapkan mencatat intake dan
kapiler Kebutuhan cairan output cairan
terpenuhi dengan 3.anjurkan
kriteria hasil : memperbanyak
1. Anak asupan cairan oral
mendapatkan cairan 4.Kolaborasi
yang cukup pemberian terapi
2. Menunjukkan cairan intravena
tanda-tanda hidrasi
yang adekuat

3. Tanda – tanda
vital dan turgor kulit
yang normal
4. Membrane
mukosa lembab

8.IMPLEMENTASI

Diaknosa Hari/ Tgl Waktu Implementasi TTD


Keperawatan

Hipertermia 30 Agustus 2022 11: 00 Pengobatan


demam
Hipertermi
berhubungan 1.Monitor suhu
dengan proses sesering
penyakit mungkin
ditandai dengan
suhu tubuh 2.Berikan anti
diatas normal, piretik
kulit merah,
3.Kompres pada
takikardi kulit
lipatan paha
terasa hangat
dan aksila

4.Kolaborasik

dalam
pemberian
cairan intravena

Hipovolemia 30 Agustus 2022 11 : 00 1.Monitor keadaan


umum anak
Hipovolemia
berhubungan 2.Observasi dan
dengan peningkatan mencatat intake dan
permeabilitas output cairan
kapiler
3.Berikan minum
yang adekuat sesuai
dengan kebutuhan
tubuh

4.Kolaborasi
pemberian terapi
cairan intravena
9. EVALUASI

Diaknosa Keperawatan Hari/Tanggal Waktu Evaluasi

Hari ke-1

Hipertermi berhubungan 31 Agustus 2022 15:33 S : Ibu pasien mengatakan


dengan proses infeksi anaknya masih demam
virus dengue. Hari ke -1 O : - Akral teraba hangat
- suhu tubuh 38,50C
DS:
A : Masalah belum teratasi
• Orang tua pasien P : Lanjutkan intervensi
mengatakan anaknya 1. Monitor suhu tubuh
demam sudah 7 hari 2.Berikan anti piretik
3 .Kompres pada lipatan
DO :
paha dan aksila
• Kesadaran :
4 .Kolaborasikan dalam
composmentis
pemberian cairan
(GCS:E4M6V5)

• TD :110/80 mmHg

N : 85 x/menit

RR : 18 x/menit

T :38,2oC

• Akral teraba hangat

Hipovolemia berhubungan 31 Agustus 2022 15 : 33 S : Ibu pasien mengatakan


dengan peningkatan pasien malas minum,
permeabilitas kapiler sehari kurang lebih hanya
1000cc
Ditandai dengan : O : - Membrane mukosa
kering
DS :
- (+) IVFD RL 20/tpm
• Ibu pasien mengatakan - Input : 2811, Output :
anak minum kurang hanya 2800
mengabiskan kurang lebih Balance cairan : +11
600 ml

DO : A : Masalah belum teratasi


P : Lanjutkan intervensi
• Kesadaran compos 1.Monitor keadaan umum
mentis anak
2.Observasi dan mencatat
intake dan output cairan
• Hematocrit : 36.6 % 3 .Berikan minum yang
adekuat sesuai dengan
• Mukosa bibir kering kebutuhan tubuh

• Turgor kulit elastis 4.Kolaborasi pemberian


terapi cairan intravena

Diaknosa Keperawatan Hari/Tanggal Waktu Evaluasi

Hari ke-2

Hipertermi 01 September 2022 10 : 00 S : Ibu pasien mengatakan


berhubungan dengan anaknya masih demam
proses infeksi virus O : - Akral teraba hangat
- Suhu tubuh 38,40C
dengue.DS:• Orang
tua pasien
mengatakan anaknya A : Masalah belum teratasi
demam sudah 7 har
P : Lanjutkan intervensi
iDO :• Kesadaran : 1 .Monitor suhu tubuh
composmentis 2.Berikan anti piretik
(GCS:E4M6V5) 3.Kompres pada lipatan
paha dan aksila
• TD :110/80 mmHg
N : 85 x/menit RR : 18 4 .Kolaborasikan dalam
x/menit pemberian cairan

T :38,2oC• Akral
teraba hangat

Hipovolemia berhubungan 01 September 2022 10 : 00 S : Ibu pasien mengatakan


dengan peningkatan pasien malas minum,
permeabilitas kapiler sehari kurang lebih hanya
1000cc
Ditandai dengan : O : - Membrane mukosa
lembab
DS :
- (+) IVFD
• Ibu pasien mengatakan
anak minum kurang hanya RL 20/tpm
mengabiskan kurang lebih - Input : 2811, Output :
600 ml 2780
Balance cairan : +31
DO :
A : Masalah belum teratasi
• Kesadaran compos
mentis P : Lanjutkan intervensi
1.Monitor keadaan umum
• Hematocrit : 36.6 % anak

• Mukosa bibir kering 2. Observasi dan


mencatat intake dan
• Turgor kulit elastis output cairan

3. Berikan minum yang


adekuat sesuai dengan
kebutuhan tubuh

4. Kolaborasikan
pemberian terapi cairan
intravena

Diaknosa Keperawatan Hari /Tanggal Waktu Evaluasi

Hari ke -3

Hipertermi 02 September 2022 10:15 S:-


berhubungan dengan O : - Suhu tubuh 36,50C
proses infeksi virus A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
dengue.DS:• Orang
tua pasien
mengatakan anaknya
demam sudah 7
hariDO :• Kesadaran :
composmentis
(GCS:E4M6V5)

• TD :110/80 mmHg
N : 85 x/menit RR : 18
x/menit

T :38,2oC• Akral
teraba hangat

Hipovolemia 02 September 2022 10 :15 S : Ibu pasien mengatakan


berhubungan dengan pasien minum, sehari
peningkatan kurang lebih 1000 cc
O:
permeabilitas kapiler
- Membrane mukosa
Ditandai dengan :
lembab
DS : - (+) IVFD RL 20/tpm
- Input : 2811 liter, Output
• Ibu pasien :2600 liter
mengatakan anak Balance cairan : +211
minum kurang hanya A : Masalah teratasi
mengabiskan kurang P : Hentikan intervensi
lebih 600 ml

DO :

• Kesadaran compos
mentis

• Hematocrit : 36.6 %

• Mukosa bibir kering

• Turgor kulit elastis

Anda mungkin juga menyukai