Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIK

INSTALASI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BUMIAYU
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
2
RS
UD BUMIAYU

ABORTUS Tanggal Terbit Ditetapkan oleh


Direktur RSUD Bumiayu

dr. Dedy Iskandar


Zulkarnaen,M.M.
NIP : 19780412 201001 1 014
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Bumiayu
Nomor : ............................... tentang pemberlakuan Standar
Prosedur Operasional (SPO)

Pengertian
Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum usia
kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat anak kurang dari
500 gram, Jenis dan derajat abortus antara lain :
1. Abortus imminens adalah abortus fase awal, dimana terjadi
perdarahan pervaginam, pada pemeriksaan fisik didapatkan
ostium uteri masih tertutup diduga hasil konsepsi masih
baik dalam kandungan. 
2. Abortus insipiens adalah abortus yang sedang
berjalan/berproses, pada pemeriksaan klinis didapatkan
serviks telah terbuka.
3. Abortus inkomplit adalah sebagian hasil konsepsi telah
keluar dari kavum uteri. 
4. Abortus komplit adalah seluruh hasil konsepsi telah keluar
dari kavum uteri.

Dasar Diagnosis Dilakukan anamnesa kepada pasien (autoanamnesis) maupun


keluarga terdekat (alloanamnesis) dilanjutkan dengan
melakukan pemeriksaan fisik disertai pemeriksaan kadar Beta
HCG pada urin. Berdasarkan prosedur tersebut didapatkan
hasil:
a. Abortus Imminens
PANDUAN PRAKTIK KLINIK
INSTALASI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BUMIAYU
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
2
RS
UD BUMIAYU

1) Amenorea disertai Beta HCG (+) dengan usia


kehamilan dibawah 20 minggu
2) Perdarahan pervaginam berupa spotting
3) Tidak disertai nyeri abdomen atau kram

b. Abortus Insipiens
1) Perdarahan bertambah banyak, berwarna merah
segar disertai terbukanya serviks
2) Perut nyeri ringan atau spasme (seperti kontraksi
saat persalinan)
c. Abortus Inkomplit
1) Perdarahan aktif
2) Nyeri perut hebat seperti kontraksi saat persalinan
3) Pengeluaran sebagian hasil konsepsi
4) Mulut rahim terbuka dengan sebagian sisa konsepsi
tertinggi
5) Terkadang pasien datang dalam keadaan syok akibat
perdarahan
d. Abortus Komplit
1) Perdarahan sedikit
2) Nyeri perut atau kram ringan
3) Mulut rahim sudah tertutup

Diagnosis Banding  Kehamilan Ektopik


 Mola Hidatidosa
Pemeriksaan Penunjang  Pemeriksaan Laboratorium darah rutin
 Pemeriksaan Beta HCG urin
 Ultrasonografi (Miss Abortion, Blighted ova, dan sisa
konsepsi)
Penatalaksanaan  Perawatan Konservatif
Perawatan konservatif dilakukan hanya pada kasus
PANDUAN PRAKTIK KLINIK
INSTALASI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BUMIAYU
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
2
RS
UD BUMIAYU

abortus inkomplit. Prosedur perawatan konservatif pada


kasus abortus adalah:
1. Infus cairan kristaloid 20- 30 tetes per menit
2. Pemberian antibiotika spektrum luas
3. Pemberian anti emetik
4. Pemberian preparate progesteron
 Kuretase
Kuretase dilakukan pada kasus abortus selain abortus
iminens, sedangkan untuk abortus komplit hanya
dilakukan pemberian terapi medikamentosa.

Anda mungkin juga menyukai