Klasifikasi:
a. Abortus imminen: ancaman abortus, proses awal dari suatu
keguguran yang ditandai dengan perdarahan pervaginam, se-
mentara ostium uteri eksternum masih tertutup dan janin masih
baik intrauterine.
b. Abortus insipiens: proses abortus yang sedang berlangsung dan
tidak lagi dapat dicegah, ditandai dengan terbukanya ostium
uteri eksternum, selain perdarahan.
c. Abortus inkomplit: proses abortus dimana sebagian hasil kon-
sepsi telah keluar dari jalan lahir.
d. Abortus komplit: proses abortus dimana keseluruhan hasil kon-
sepsi telah keluar melalui jalan lahir.
Anamnesis Terlambat haid (tidak datang haid lebih dari satu bulan, dihitung dari
haid terakhir).
Perdarahan pervaginam.
Spasme atau nyeri pada perut bagian bawah.
Keluarnya jaringan konsepsi.
Pemeriksaan Fisik Inspeksi genitalia: Untuk melihat sumber perdarahan lain (trauma
vagina/serviks) selain akibat sisa konsepsi.
Inspekulo: perhatikan sifat dan jumlah perdaraham pervaginam,
massa kehamilan dalam lumen vagina atau ostium serviks.
Pemeriksaan bimanual: menentukan besar, arah, dan konsistensi
uterus.
Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan USG USG Transvaginal: mean sac diameter (MSD)
≥ 13 mm, atau hilangnya “embryonic pole” dengan MSD ≥ 20 mm.
Pemeriksaan laboratorium: kadar hemoglobin, trombosit, waktu
perdarahan, waktu pembekuan.
Kadar β-HCG: peningkatan nilai < 15% dalam ≥ 48 jam. Jika nilai β-
HCG > 1500 2000 disarankan untuk dilakukan pemeriksaan USG
Transvaginal.
Prognosis bonam
Tingkat Evidens IV
Indikator Medis 80% abortus dirawat selama 3 hari dengan tanpa komplikasi.