Anda di halaman 1dari 4

Name : Dwita Ramadani (2192432002)

Klasse : Reg A 2019

BMC Kewirausahaan

Canvas Model Bisnis

Telur Asin Berbumbu

A. Segmentasi Pasar

Cara yang dilakukan untuk mengelompokkan pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen


yang homogen. Setiap kelompok yang telah dibentuk tersebut bertujuan untuk memaksimalkan
serta mengetahui target pemasaran yang ada. Pada usaha telur asin berbumbu ini yang menjadi
target tingkat ekonomi di masyarakat adalah tingkat ekonomi menengah. Usaha ini memang
ditujukan untuk masyarakat kalangan ekonomi menengah, karena akan dijual dengan harga yang
terjangkau. Namun tidak menutup kemungkinan, masyarakat ekonomi rendah mampu untuk
membelinya. Karena harga yang akan dijual tidak terlalu mahal perbutirnya. Usaha ini ditujukan
untuk semua kalangan. Baik untuk orangtua, maupun anak-anak. Baik untuk lelaki ataupun
perempuan. Telur asin ini dapat dimakan oleh semua kalangan, sehingga target pasar dari usaha
ini tidak dapat dispesifikasikan. Berdasarkan pandangan saya, baik orangtua maupun anak-anak
menyukai telur asin karena kandungan gizinya yang tinggi dan rasanya enak. Telur asin juga
dapat praktis dijadikan lauk sehari-hari dan praktis dibawa sebagai bekal ataupun oleh-oleh.
Untuk daerah target pemasaran sebenernya karena masih awal akan dijual dilingkungan sekitar.
Kemudian akan diprogres atau diperluas ke daerah-daerah lain.

B. Keunggulan

Telur asin yang diperjualbelikan saat ini biasanya hanya akan berasa asin saja. Namun, kali ini
saya akan menjual dengan membuat inovasi baru yaitu telur asin berbumbu. Telur asin seperti
ini, sejauh ini belum pernah saya temukan didaerah lingkungan saya. Oleh karena itu, saya
berniat membuat telur asin yang berbeda dari yang lain. Telur asin berbumbu ini tidak hanya
akan berasa garam saja, namun akan ditambahkan dengan bumbu-bumbu tambahan lainnya,
seperti bawang putih, jahe, kencur, lengkuas dan serai. Bahan-bahan alami ini merupakan bahan-
bahan yang sehat yang banyak khasiatnya. Seperti serai dapat mengurangi kadar kolestrl pada
telur asin. Bawang putih dan jahe selain sebagai penyedap dapat mengurangi bau anyir pada
telur. Kendur dan lengkuas dapat menghambat bakteri jahat sehingga memperpanjang umur
simpan telur asin berbumbu. Inilah merupakan salah satu keunggulan dari telur asin berbumbu
dibandingkan dengan telur asin. Telur asin berbumbu akan memiliki rasa gurih dan juga akan
menyehatkan. Jika biasanya pada telur asin biasa banyak orang-orang yang tidak suka dengan
bau anyir telur ini, maka dengan telur asin berbumbu bau anyir akan berkurang sehingga banyak
orang yang akan suka dan memakannya.
C. Channel

Untuk memasarkan usaha telur asin berbumbu ini perlu dilakukan cara distribusi. Yaitu dengan
menitipkan tekur asin berbumbu ini ke tempat-tempat yang konsumen dapat menjangkaunya.
Sehingga konsumen menjangkaunya tidak terlalu sulit. Untuk dapat menjangkau konsemuen,
perlu dicari tempat-tempat yang strategis dan banyak dikunjungi oleh konsumen. Seperti ke
warung, toko oleh-oleh, restoran, rumah makan atau tempat-tempat yang memang sering
dikunjungi oleh konsumen. Sehingga produk akan dilirik. Atau juga buka kios dirumah atau
membuka kios ditempat yang banyak dilalui oleh orang-orang. Tidak hanya melalui tempat-
tempat, penjualan dapat juga dilakukan melalui media social atau Marketplace sehingga banyak
orang yang mengetahui.

D. Hubungan Pelanggan

Untuk menjaga hubungan dengan pelanggan, maka akan dilakukan dengan tatap muka dan juga
melalui online. Misalnya, jika dengan tatap muka sering berkomunikasi seperti minta saran dan
kritik setelah membeli telur asin berbumbu ini, sehingga dapat melakukan evaluasi lagi. Tidak
hanya itu, untuk terus meningkatkan penjualan maka akan dibuat promo dengan membeli 10
butir maka akan gratis 1. Sehingga dapat mempertahankan ataupun menarik pelanggan. Jika
secara online, maka tetap harus dilakukan komunikasi yang baik terhadap pelanggan, agar
pelanggan senang membeli telur asin berbumbu ini. Sehingga jika dari berkomunikasi pelanggan
akan suka, maka penjualan akan dapat meningkat. Tidak hanya itu, tetap rasa menjadi no.1.

E. Pendapatan

Mulai dana awal dalam usaha telur asin berbumbu ini adalah dana pribadi sendiri. Dikarenakan
inilah modal dasar dalam memulai sebuah usaha. Kemudian, setelah produk ini jadi, dan
kemudian akan disalurkan ke distributor-distributor yang disebutkan diatas, maka pendapatan
akan didapatkan dari hasil penjualan yang dilakukan.

F. Sumber Daya

Sumber daya yang utama dalam usaha telur asin berbumbu ini adalah sumber daya fisik, simber
daya manusia dan sumber daya finansialnya. Sumber daya fisik, disini adalah bagaimana kita
mencari dan mempertahankan bahan utama dari telur asin berbumbu ini, yaitu telur nya sendiri.
Telur yang didapatkan benar-benar bagus dan tidak rusak yang akan dibuat untuk produksi.
Selain itu, bumbu-bumbu yang didapatkan harus fresh. Sehingga hasil dari produksi telur asin
berbumbu ini akan baik. Sumber daya manusia nya maksudnya adalah seorang karyawan dan
pelanggan. Kita akan memperkerjakan seorang karyawan untuk membantu kita dalam
meproduksi usaha ini. Bagaimana cara kita untuk menarik pelanggan harus terus di ugrade
sehingga sumber daya manusia nya terus bertambah. Sumber daya finansial adalah sumber daya
yang sangat penting, agar usaha telur asin berbumbu ini terus berjalan.
G. Aktivitas

Aktivitas utama dalam usaha telur asin berbumbu adalah memasak. Walaupun tidak memasak
dengan kompor, tetapi keahlian yang diperlukan untuk membuat telur asin berbumbu tetap
memasak. Bagaimana menakar garam dan bumbu-bumbu yang akan digunakan dalam proses
pembuatan telur asin berbumbu mempengaruhi hasil akhir dari pembuatannya. Dan juga
bagaimana memilih telur yang baik untuk digunakan.

H. Mitra Kunci

Partner utama dalam usaha telur asin berbumbu jelas saja adalah pemilik waring, toko oleh-oleh,
restoran ataupun rumah makan. Kita akan menawarkan penawaran yang menggiurkan kepada
partner utama sehingga kerja sama dapat berjalan lancar dan efektif.

I. Biaya Pengeluaran

Menghitung Biaya Produksi

Tahap : 1 Menghitung Biaya Produksi

(Saldo awal bahan baku + pembelian bahan baku) – Saldo akhir bahan baku = Bahan baku yang
digunakan

Saldo awal dan akhir bahan baku = 250.000

 Telur itik 100 butir @Rp. 2.000 : Rp. 200.000


 Abu bubuk 4 @Rp. 500 : Rp. 2.000
 Garam 2 bungkus @Rp. 5.000 : Rp. 10.000
 Bawang Putih 1 ons @Rp. 5.000 : Rp. 5.000
 Jahe, Kencur 1 ons @Rp. 6.000 : Rp. 6.000
 Lengkuas 1 ons @Rp. 4.000 : Rp. 4.000
 Serai 4 batang @Rp. 500 : Rp. 2. 000
 Kemasan/bungkus @Rp. 10.000 : Rp. 10.000

Total Biaya Bahan Baku : Rp. 239.000

(Rp. 250.000 + Rp. 239.000) – Rp. 250.000 = Rp. 239.000

Tahap : 2 Menghitung Biasaya Produksi

(Bahan baku yang digunakan + biaya tenaga kerja langsung + biaya overhead produksi) = Total
biaya produksi

Biaya Bahan Baku : Rp. 239.000

Biaya Tenaga Kerja : 15% x biaya bahan baku


: 15 % x Rp. 239.000 =Rp. 35.850

B. Overhead Produksi : 10 % x biaya bahan baku

: 10 % x Rp. 239.00 =Rp. 23.900

Total Biaya Produksi : Rp. 298.750

Tahap : 3 Menghitung Harga Pokok Penjualan

(Harga pokok Produksi/persediaan bahan baku) + Laba 50 % = Harga Penjualan

Harga Pokok Produksi : Rp. 298.750

Persediaan bahan baku : 100 Porsi

Laba = 50% x harga pokok produksi

= 50% x Rp. 298.750

=Rp. 149.375

(Rp. 298.750 + Rp. 149.375)/100 butir = Rp. 4.481 dibulatkan menjadi Rp. 4.500

Anda mungkin juga menyukai