Proposal Penelitian
Disusun Oleh :
Nama Peneliti : Bunga Luthfiah Putri
Bidang Penelitian : Ilmu Keagamaan Islam
Jenjang : Madrasah Aliyah (MA)
Pembimbing : 1. Syarifatul Hayanis, S.Pd.I
2. Ilham Taufiq, S.Pd
1
Kata Pengantar
Puji beserta syukur teruntuk hanyalah kepada allah swt yang telah melimpahkan rahmat
dan karuniaNya sehingga proposal penelitian ini bisa dilaksanakan dengan sebaik
mungkin dengan judul “MENANGKAL RADIKALISME MELALUI MODERASI
BERAGAMA PADA SISWA MAN 1 KOTA PADANG (STUDI KASUS DI MAN 1
KOTA PADANG)”.
proposal ini disusun atas kerja sama dari berbagai pihak, oleh sebab itu penyusun
menyampaikan terima masih kepada:
1. Ibu Hj. Marliza, S.Pd, M.Pd selaku Pimpinan Man 1 Kota Padang
2. Ibu Syarifatul Hayanis, S.Pd.I dan Bapak Ilham Taufiq, S.Pd selaku
pembimbing dalam proposal ini.
3. Bapak/Ibu guru dan karyawan/i MAN 1 Kota Padang yang telah memberikan
dukungan dalam pembuatan proposal ini.
Kami sangat berharap proposal ini dapat diterima oleh penyelenggara Madrasah
Young Reseacher Super Camp (MYRES) tahun 2022 untuk dilanjutkan sampai ke tahap
berikutnya.
Peneliti telah berusaha menyelesaikan proposal ini dengan sebaik mungkin, tapi
jika masih ada kekurangan dan kekeliruan. Oleh karena itu kami mohon saran dan
kritikannya demi kesempurnaan penelitian ini. Semoga penelitian ini memberikan
manfaat untuk kita semua.
Peneliti
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
Berdasarkan observasi yang dilakukan di MAN 1 Kota Padang, keadaan yang
sangat prihatin dengan akhlak siswa jaman sekarang, apalagi dengan adanya
media sosial. siswa-siswanya dengan membuat grup media sosial Whatssup,
fungsi grup itu sendiri yaitu untuk mengingatkan apabila ada PR, atau sekedar
sharing diluar jam sekolah. Ada beberapa siswanya bahkan tak sungkan-sungkan
untuk berbicara kasar di grup tersebut, padahal siswa tersebut sadar jika grup
tersebut dibaca oleh guru kelas. Masalah selanjutnya yaitu banyak siswa yang
online
Siswa MAN 1 Kota Padang adalah siswa yang berada pada fase remaja yang
berasal dari latar belakang yang berbeda perbedaan ini bsa meliputi dari segi
sosoial budaya khususnya pola pikir bidang keagamaan , pengaruh lingkungan
sangat besar dalam membentuk siswa madrasah terutama pada usia remaja, dan
ketika mereka saling berkomunikasi maka timbul lah berbagai pandangan
keagaman
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan
dikembangkan dalam penelitian sebagai berikut: Bagaimana Menangkal
Radikalisme Melalui Moderasi Beragama Pada Siswa MAN 1 Kota Padang ?
3. Tujuan Penelitian
Memperhatikan rumusan masalah di atas, maka secara umum tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui gambaran empirik tentang menangkal
radikalisme melalui moderasi beragama pada siswa di MAN 1 Kota Padang.
4
4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
a. Bagi penulis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman serta pengetahuan
dalam bidang penelitian pendidikan bagi penulis secara pribadi.
b. Bagi pendidik
Penelitian ini memberikan informasi bagi para pendidik agar mampu
meningkatkan pengawasan dalam menangkal radikalisme melalui moderasi
beragama.
5
c. Bagi siswa
Penelitian ini bisa menjadi informasi serta acuan untuk siswa dalam
menangkal radikalisme melalui moderasi beragama.
d. Bagi lembaga yang diteliti
diharapkan penelitian ini berguna sebagai masukan dalam mengambil
kebijakan pendidikan yang mampu mengarahkan siswa ke arah
perkembangan yang positif dan yang diharapkan dalam tujuan pendidikan.
6
BAB II
KAJIAN TEORI
a. Pengertian Akhlak
Akhlak berasal dari bahasa Arab, bentuk jama‟ dari “khuluqun” yang artinya
secara bahasa ialah: budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Di dalam
Ensiklopedi Pendidikan dikatakan bahwa akhlak adalah budi pekerti, watak,
kesusilaan (kesadaran etik dan moral), yaitu kelakuan baik yang merupakan
akibat dari sikap jiwa yang benar terhadap Khaliknya dan terhadap sesama
manusia.
Al-Jurjani mendefinisikan akhlak dalam bukunya, at-Ta‟rîfât sebagai berikut:
“Akhlak adalah istilah bagi suatu sifat yang tertanam kuat dalam diri, yang
darinya terlahir perbuatan-perbuatan dengan mudah dan ringan, tanpa perlu
berpikir dan merenung. Jika dari sifat tersebut terlahir perbuatan-perbuatan yang
indah menurut akal dan syariat dengan mudah, maka sifat tersebut dinamakan
dengan akhlak yang baik, sedangkan jika darinya terlahir perbuatan-perbuatan
buruk, maka sifat tersebut dinamakan akhlak yang buruk”.3
Materi pemahaman konsep abstrak dalam ajaran Agama, dalam hal ini aspek
keimanan dan akhlaq seringkali diserap oleh anak didik kurang maksimal atau
hasil yang kurang memuaskan. Banyak penomena sebagai indikator dampak
negatif dari lemahnya hasil belajar aspek pemahaman konsep abstrak ini
terhadap perilaku anak. Sebagai contoh perilaku mencontek di sekolah, perilaku
mengganggu teman lain, perilaku tidak jujur di kantin sekolah, perilaku
membolos, prilaku yang tidak syar‟i dan religius, perilaku yang dapat merugikan
diri sendiri maupun lingkungannya.4
Pembinaan akhlak pada remaja dapat dilakukan dengan cara pembiasaan sejak
kecil dan berlangsung secara kontinyu. Imam al-Ghazali mengatakan bahwa
kepribadian manusia itu pada dasarnya dapat menerima segala usaha
3
Ali Abdul Halim Mahmud, Akhlak Mulia. Jakarta : Gema Insani, 2016) h. 32
4
Amin, Alfauzan (2018) Model Pembelajaran Agama Islam di Sekolah. IAIN Bengkulu. ISBN 978-602-
5960-47-5, h.1
7
pembentukan melalui pembiasaan. Jika manusia membiasakan berbuat jahat,
maka ia akan menjadi orang jahat. Maka dari itu akhlak diajarkan dengan cara
melatih jiwa kepada pekerjaan atau tingkah laku yang mulia.
b. Sosial Media
Sosial Media adalah saluran atau sarana pergaulan sosial secara online di
dunia maya (Internet). Para pengguna (user) sosial media berkomunikasi
berinteraksi dengan saling kirim pesan, saling berbagi (Sharing) dan
membangun jaringan (Networking).5 Menurut Wikipedia, sosial mediaadalah
sebuah media online, dengan para penggunanya (Users) bisa dengan mudah
berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi meliputi blog, jaringan sosial
wiki, forum, dan dunia virtual. Blog, jaringan sosial dan wiki merupakan
bentuk sosial media yang paling umum digunakan oleh masyarakat di
seluruh dunia. Andreas Kaplan dan micheal Harlein mendefinisikan sosial
media sebagai “ sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun
di atas dasar ideolagi dan teknologi web 2.0, dan yang memungkinkan
penciptaan dan pertukaran user-generated content”.6
Jaringan sosial merupakan situs dimana setiap orang membuat web page
pribadi kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi
dan berkomunikasi. Jaringan sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace,
WhatsApp, BBM, Youtube, Line,Instagram dan Twitter. Jika media
tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka sosial
mediamenggunakan internet. sosial media mengajak siapa yang tertarik
untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara
5
Nasrullah, Rulli. 2015. Media Sosial : Perspektif Komunikasi, Budaya dan Sosioteknologi. Jakarta:
Simbiosa Rekatama Media. H. 5.
6
http://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial
8
terbuka, memberi komentar serta membagi informasi dalam waktu yang
cepat dan tak terbatas.7
7
Briggs, ASA dan peter burke. sejarah sosial media dari gutenberg sampai internet. penerjemah: A.
Rahman zainuddin, edisi I, jakarta : yayasan obor indonesia 2006.hal.x.
9
5. Tinjauan Pustaka/Penelitian Terdahulu
kajian pustaka penting dilakukan untuk mengetahui dimana perbedaan penelitian
ini diantara penelitian yang sudah ada sebelumnya dengan mendasarkan pada
literatur yang berkaitan, namun di sini objek dan tempat penelitian yang
membedakan. Di antara literatur-literatur yang memiliki hubungan dengan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Pada penelitian lain yang dilakukan oleh Rudi Hermanto Gulo, yang
berjudul „Hubungan Intensitas Penggunaan Jejaring Sosial Terhadap
Interaksi Sosial Remaja Islam Di Dusun Papringan Caturtunggal Depok
Sleman Yogyakarta‟, juga memberikan sebuah indikasi adanya hubungan
antara penggunaan jejaring sosial terhadap interaksi sosial yang di lakukan
oleh para remaja Islam di tempat tersebut. Namun jenis penelitian yang
digunakan adalah kualitatif dan hanya menggunakan dua variabel.8
8
Rudi Hermanto Gulo, Skripsi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015.
10
SMA Muhammadiyah9 Yogyakarta”, dengan menggunakan metode
kualitatif dengan hasil penelitian adanya upaya preventif dan kuratif yang
dilakukan oleh guru PAI dalam menanggulangi dampak negatif facebook
terhadap siswi kelas IX di sana. Perbedaan dalam penelitian ini adalah
variabel yang diuji cuma dua variabel dan juga perbedaan yang terletak pada
metode penelitian.
9
Misbakhul Khoiri, Skripsi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014. h. 339
10
Gufron, Skripsi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014.
11
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus menggunakan metode kualitatif,
yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dipahami oleh subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi,
tindakan, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfatkan berbagai
metode ilmiah (Moleong, 2010).
4. Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
12
yang telah diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi sehingga
mudah untuk dipahami dan temuannya dapat di informasikan kepada orang
lain.11 Adapun model analisis data yang akan peneliti gunakan dalam penelitian
ini adalah analisis data interaktif model Miles dan Huberman. Menurut Miles
dan Huberman yang dikutip sugiyono: analisis data ini meliputi kegiatan
11
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2017), 88.
13
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi data.12 Secara
mudahnya dapat dilihat dari bagan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Teknik Analisis Data Model Interaktif Miles dan Huberman13
Reduksi Data
Kesimpulan
12
Ibid, 92.
13
Ibid, 92.
14
DAFTAR PUSTAKA
Admin Padamu. (2015). Pengertian Pendidikan Jarak Jauh Menurut Ahli. Padamu
Pendidikan Indonesia.
Hariqo Wibawa Satria dan Luqman Hakim Arifin, Panduan Optimalisasi Media Sosial
Untuk Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, (Jakarta: Kemendagri RI,
2014).
Hamzah B. Uno dan Lina Lamatenggo, Teknologi Komunikasi dan Informasi
Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010).
Ali Abdul Halim Mahmud, Akhlak Mulia. Jakarta : Gema Insani, 2016).
Amin, Alfauzan (2018) Model Pembelajaran Agama Islam di Sekolah. IAIN Bengkulu.
ISBN 978-602-5960-47
Nasrullah, Rulli. 2015. Media Sosial : Perspektif Komunikasi, Budaya dan
Sosioteknologi. Jakarta: Simbiosa Rekatama Media.
http://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial
Briggs, ASA dan peter burke. sejarah sosial media dari gutenberg sampai internet.
penerjemah: A. Rahman zainuddin, edisi I, jakarta : yayasan obor indonesia 2006.
Rudi Hermanto Gulo, Skripsi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015.
Misbakhul Khoiri, Skripsi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014.
Gufron, Skripsi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2017).
15