Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

MARAKNYA TAWURAN PELAJAR

KELOMPOK 4 :
Salwa Fauzia Maulana
Tiara Aprilyani
Salman Sandrian Ferauzi
Zackarya Arbil Karimy

XII IPS 3
SMA NEGERI 1 CICURUG
Jl. Koramil No.65, Purwasari, Kec. Cicurug, Kab. Sukabumi, Jawa Barat
43359
Kata Pengantar
Segala Puji bagi Allah SWT telah melimpahkan karunia dan nikmat bagi umat-Nya.
Alhamdulillah makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun
untuk memenuhi salah satu tugas kelompok Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
berjudul “Maraknya Tawuran Pelajar”. Makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu saran
dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Tidak lupa penulis sampaikan rasa
terima kasih kepada semua pihak yang telah turut membantu dalam penyusunan makalah ini.
Semoga bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada kami mendapat balasan yang
setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi
penulis dan umunya bagi pembaca.

Sukabumi, 2 November 2022


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia sebagai bangsa dengan Bhineka Tunggal Ikanya dikenal kaya akan budaya dari
beragam etnis yang merentang dari Sabang sampai Merauke.Keberagaman budaya tersebut tidak
hanya dimiliki oleh etnis, tetapi dewasa ini,remaja sebagai generasi penerus bangsa, ternyata juga
memiliki identitas baru. Kenapa ini bisa dibilang budaya, karena ini sudah menjadi kebiasaan dan
trend, bahkan sudah menjadi tradisi yang turun-temurun di kalangan pelajar, yang dilakukan
sepulang sekolah dengan masih memakai pakaian seragam. Kondisi ini juga diiringi oleh
pandangan pandangan kalau enggak tawuran enggak jantan, enggak keren atau nggak cool,
enggak mengikuti perkembangan zaman atau banyak lagi anggapan-anggapan keliru lainnya yang
diyakini pelajar.
Tawuran antar pelajar sudah menjadi tradisi yang mengakar di kalangan pelajar. Hal
initelah menimbulkan keprihatinan dan keresahan terhadap calon-calon generasi penerus bangsa
ini. Oleh sebab itu, artikel ini akan mengeksplorasi apa dan bagaimana, sekaligus menawarkan
intervensi sebagai solusi alternatif dalam menangani tawuran antar pelajar. Analisis yang dalam
terhadap akar permasalahan yang menjadi faktor penyebab tawuran akan menjadi titik tolak
untuk merumuskan solusi yang tepat sebagai alternatif dalam penanganan tawuran. Hasil analisis
menunjukkan bahwa faktor penyebab tawuran antar pelajar secara umum dapat dikategorikan
menjadi dua. Pertama, faktor internal pelajar sebagai remaja, yang tidak lepas dari aspek-aspek
psikologis yang melingkupi kehidupannya sebagai remaja. Kedua, adalah faktor eksternal dari
luar diri remaja yang berupa kondisi lingkungan sosial di sekitaremaja. Melalui faktor-faktor
inilah kemudian alternatif solusi yang bisa ditawarkan adalah pendekatan kesehatan mental.
Pendekatan kesehatan mental yang paling tepat adalah intervensi primer atau tindakan preventif
dengan memodifikasi lingkungan dan memperkuat kapasitas sasaran (remaja sebagai pelajar).

1.2 Rumusan Masalah


1. Rencana tindakan seperti apa yang diusulkan untuk menumbuhkan dukungan dalam
masyarakat ?
2. Bagaimana cara menumbuhkan dukungan dalam masyarakat terhadap rancangan
tindakan yang diusulkan ?
3. Bagaimana jika ada individu atau kelompok yang mungkin hendak mendukung
rancangan tindakan tersebut ?
4. Bagaimana meyakinkan kelompok masyarakat yang menentang rancangan tindakan
tersebut ?
1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui rencana tindakan mengenai maraknya tawuran
pelajar yang mencakup langkah-langkah yang dapat diambil agar kebijakan yang
diusulkan dapat diterima dan dilaksanakan oleh pemerintah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Rancangan Tindakan Yang Diusulkan


1) Pelajar diarahkan ke hal-hal positif dengan diberikan tanggung jawab;
2) Menjalin kerjasama dengan sekolah lain;
3) Pemberian sanksi atau hukuman;
4) Menghapus konten yang mengandung kekerasan.

B. Dukungan Pada Individu Atau Kelompok Dalam Masyarakat


Menurut kartini kartono menyebutkan bahwa untuk mengatasi tawuran antar pelajar atau
kenakalan remaja pada umumnya, adalah:
a) Banyak mawas diri, melihat kelemahan dan kekurangan sendiri, dan melakukan
koreksi terhadap kekeliruan yang sifatnya tidak mendidik dan tidak menuntun,
memberi kesempatan kepada remaja untuk beremansipasi dengan cara yang baik dan
sehat;
b) Memberikan bentuk kegiatan dan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan remaja
zaman sekarang serta kaitannya dengan pengembangan bakat dan potensi remaja
(kartini kartono, 1992: 30).

C. Masyarakat Yang Mungkin Mendukung Rancangan Tindakan

D. Meyakinkan Masyarakat Yang Menentang Rancangan Tindakan


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
Demikianlah makalah yang telah kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila
ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan silahkan sampaikan kepada kami. Apabila
terdapat kesalahan mohon untuk dimaafkan dan memakluminya. Karena kami adalah hamba
Allah yang tak luput dari kesalahan.
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai