Anda di halaman 1dari 39

EDUKASI PERPAJAKAN

PMK NOMOR 62/PMK.03/2022

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS


PENYERAHAN
TERTENTU

www.pajak.go.id
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

ObjekPPN
PengecualianO bjek PPN

FasilitasPPN Tarif PPN


Pengurangan atas Tarif U mum dan Tarif
pengecualian dan fasilitas Khusus PPN
PPN
TIMELINE PEMBERLAKUAN

10% 11% 12%

sampai dengan mulai berlaku paling lambat


Maret 2022 1 April 2022 1 Januari 2025
PENGECUALIAN OBJEK DAN FASILITAS PPN

“ Lebih mencerminkan keadilan dan kebijakan yang tepat sasaran”


A Barang kebutuhan pokok, jasa kesehatan, jasa pendidikan, jasa pelayanan sosial, dan beberapa jenis jasa lainnya, diberikan fasilitas
pembebasan PPN, sehingga masyarakat berpenghasilan menengah dan kecil tetap tidak perlu membayar PPN atas
konsumsi kebutuhan pokok, jasa pendidikan, jasa kesehatan, dan layanan sosial.


B Pengurangan atas pengecualian dan fasilitas PPN agar lebih mencerminkan keadilan dan tepat sasaran, serta dengan tetap
menjaga kepentingan masyarakat dan dunia usaha.

C.Pengaturan ini dimaksudkan bahwa perluasan basis PPN dilakukan dengan tetap mempertimbangkan asas keadilan, asas
kemanfaatan khususnya dalam memajukan kesejahteraan umum dan asas kepentingan nasional, sehingga optimalisasi
penerimaan negara diselenggarakan dengan tetap mewujudkan sistem perpajakan yang berkeadilan dan berkepastian
hukum.
TARIF UMUM PPN

UU PPN

10%
Tarif yang saat ini berlaku
hinggabulan M aret 2022.
Berlaku sampai dengan
Maret 2022

UU HPP
Tarif ini mulai berlaku
sejak tanggal 1 April 2022
Berlaku mulai 1April2022
11%
UU HPP
Tarif ini paling lambat
diberlakukan tanggal
1 Januari2025
12% Paling lambat diberlakukan
1Januari2025
TARIF KHUSUS

TarifPPN'final'

Untuk kemudahan dalam


PPN'final'
pemungutan PPN, atas jenis
barang/jasa tertentu atau sektor
1%
usaha tertentu diterapkan tarif
PPN 'final', misalnya 1%, 2%
atau 3% dari peredaran usaha, 2%
yang diatur dengan PMK.

3%
Peraturan Menteri Keuangan No. 62/PMK.03/2022
30 Maret 2022

Nilai lain sebagai dasar pengenaan pajak dan besaran tertentu


yang dipungut dan disetor dalam penghitungan
Pajak Pertambahan Nilai atas penyerahan barang kena pajak
berupa tertentu

www.pajak.go.id
Tujuan 8

• menjamin rasa keadilan


• lebih memberikan kepastian hukum
• menyederhanakan mekanisme pemungutan PPN
LPG tertentu

www.pajak.go.id
2

A LATAR BELAKANG

B PERTIMBANGAN KEBIJAKAN

C POKOK-POKOK PENGATURAN

D CONTOH ILUSTRASI

www.pajak.go.id
A1 LATAR BELAKANG 3
PENGERTIAN TERTENTU

adalah gas hidrokarbon yang dicairkan dengan tekanan untuk memudahkan penyimpanan, pengangkutan, dan
penanganannya yang pada dasarnya terdiri atas propana, butana, atau campuran keduanya.

LPG Tertentu
adalah LPG yang merupakan bahan bakar yang mempunyai kekhususan karena kondisi tertentu seperti
penggunanya/ penggunaannya, kemasannya, volume dan/atau harganya yang masih harus diberikan subsidi.

Substitusi Penggunaan Minyak Tanah

Pengguna Rumah Tangga, Pelaku Usaha Mikro, dan Nelayan Kecil

Terdapat Bagian Harga Disubsidi

Barang Penting

Tabung Berat Isi 3 Kilogram

www.pajak.go.id
A2 LATAR BELAKANG 4
REGULASI TERKAIT (1)

UU PPN

Ps.1 angka18 “ harga jual adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta
atau seharusnya diminta oleh pengusaha karena penyerahan BKP, tidak termasuk PPN yang
dipungut menurut UU ini dan potongan harga yang dicantumkan dalam Faktur Pajak.”
Ps. 8A ayat (1) “ Pajak Pertambahan Nilai yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dengan Dasar Pengenaan Pajak yang meliputi Harga
Jual, Penggantian, Nilai Impor, Nilai Ekspor, atau nilai lain.”
Ps. 8A ayat (2) “ ketentuan mengenai nilai lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.”

PERMEN ESDM NO 28/2008

Ps.1 ayat (1) “ harga jual eceran LPG Tabung 3 Kilogram untuk rumah tangga dan usaha mikro
pada titik serah Agen termasuk PPN dan margin Agen ditetapkan Rp.12.750,00.”

www.pajak.go.id
A2 LATAR BELAKANG 5
REGULASI TERKAIT (2)

PERMEN ESDM NO 26/2009


Ps.24 ayat (4) ” dengan memperhatikan kondisi daerah, daya beli masyarakat, dan margin yang wajar serta Sarana dan Fasilitas
penyediaan dan pendistribusian LPG, Pemerintah Daerah Provinsi bersama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota
menetapkan harga eceran tertinggi (HET) LPG Tertentu untuk Pengguna LPG Tertentu pada titik serah di sub- Penyalur LPG
Tertentu.”

PERMEN ESDM NO 13/2018


Ps.1 angka12 ” Penyalur adalah koperasi, usaha kecil, dan/atau badan usaha swasta nasional yang
ditunjuk oleh BU Niaga Migas untuk melakukan Kegiatan Penyaluran.”
Ps. 1 angka14 “ Sub Penyalur LPG adalah kepanjangan tangan penyalur yang ditunjuk oleh
Penyalur untuk melakukan kegiatan penyaluran dalam rangka menjamin kelancaran
pendistribusian LPG ke konsumen akhir.”

PMK-116/PMK.02/2016
tentang Tata Cara Penyediaan Anggaran, Penghitungan, Pembayaran, dan Pertanggungjawaban
Dana Subsidi (LPG) Tabung 3 Kilogram.

www.pajak.go.id
Pasal 2 13

(LPG) tertentu

• yang bagian harganya disubsidi --- > PPN dibayar Pemerintah


• yang bagian harganya tidak disubsidi --- > PPN dibayar pembeli

www.pajak.go.id
Pasal 3 14

Penyerahan LPG Tertentu yang bagian harganya disubsidi


merupakan penyerahan LPG Tertentu dari Badan Usaha ke
Pemerintah yang dibayar melalui subsidi LPG Tertentu, yang
terdiri dari subsidi harga dan Pajak Pertambahan Nilai
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

www.pajak.go.id
Pasal 4 15

PPN yang terutang atas penyerahan LPG tertentu


yang bagian harganya tidak disubsidi pada :

• Titik serah Badan Usaha


dihitung dengan Nilai Lain sebagai Dasar Pengenaan Pajak

• Titik serah Agen atau Pangkalan


dipungut dan disetor dengan besaran tertentu

www.pajak.go.id
A3 LATAR BELAKANG 6
PENETAPAN HARGA LPG
TERTENTU

www.pajak.go.id
A4 LATAR BELAKANG 7
PERMASALAHAN

o Terdapat dua ketentuan harga eceran LPG Tertentu, dimana Harga Jual Eceran
(HJE) ditetapkan oleh Menteri ESDM dan Harga Eceran Tertinggi (HET) ditetapkan
oleh Pemerintah Daerah.
o Harga eceran yang diterima masyarakat adalah HET (dalam HET tersebut terdapat
unsur HJE sebagai pembentuk HET), namun atas HJE telah dipungut PPN satu kali
oleh Pertamina;

Tidak ada ketentuan perpajakan yang mengatur pemungutan PPN atas HJE yang
dilakukan Pertamina;

Beberapa pelaku usaha (Agen dan Pangkalan) tidak melakukan pemungutan PPN
karena mengikuti Peraturan Menteri ESDM bahwa HJE atas LPG Tertentu telah
termasuk PPN.

www.pajak.go.id
B PERTIMBANGAN KEBIJAKAN 8

Perlu Memberikan Kepastian Hukum

1 bahwa atas HJE telah dipungut PPN, sedangkan atas selisih harga jual Agen dan
HJE, serta selisih harga jual Pangkalan dan harga jual Agen merupakan bagian dari
harga jual LPG Tertentu yang belum dikenai PPN

Perlu Memberikan Rasa Keadilan

2 bahwa dalam hal PPN dibebankan kepada konsumen, berpotensi melanggar HET
yang telah ditetapkan, demikian pula apabila dibebankan kepada Agen/Pangkalan,
akan mengurangi margin Agen/Pangkalan.

LPG Tertentu Kebutuhan Penting Masyarakat

3 LPG Tertentu merupakan program Pemerintah untuk mengkonversi penggunaan


bahan bakar dari minyak tanah ke gas, dan menjadi salah satu barang kebutuhan
penting masyarakat, serta atas penyalurannya diberikan subsidi.

Perlu mengatur tata cara penghitungan dan pemungutan PPN atas penyerahan
LPG Tertentu

www.pajak.go.id
Tujuan 19

• menjamin rasa keadilan


• lebih memberikan kepastian hukum
• menyederhanakan mekanisme pemungutan PPN
LPG tertentu

www.pajak.go.id
Ketentuan
sebelumnya
C1 9
POKOK PENGATURAN

www.pajak.go.id
C2 PENGHITUNGAN PPN 10
PMK-220/PMK.03/2020

www.pajak.go.id
Pasal 5 22

Formula penghitungan Nilai Lain sebagai DPP:

titik serah badan usaha

dimana t = tarif PPN yang berlaku

www.pajak.go.id
Pasal 6 ayat (1)a 23

Formula penghitungan Besaran Tertentu:

titik serah Agen


1,1 x (Harga Jual Agen – Harga Jual Eceran)
101,1

1,2 x (Harga Jual Agen – Harga Jual Eceran)


101,2

PPN yang terutang pada titik serah Agen sudah termasuk dalam
selisih lebih antara Harga Jual Agen dan Harga Jual Eceran.

www.pajak.go.id
Pasal 6 ayat (1)b 24

Formula penghitungan Besaran Tertentu:

titik serah Pangkalan


1,1 x (Harga Jual Pangkalan – Harga Jual Agen)
101,1

1,2 x (Harga Jual Pangkalan – Harga Jual Agen)


101,2

PPN yang terutang pada titik serah Pangkalan sudah termasuk dalam
selisih lebih antara Harga Jual Pangkalan dan Harga Jual Agen.

www.pajak.go.id
Pasal 7 25

Tarif PPN
yang berlaku sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 dan pasal 6 ayat (2) merupakan tarif Pajak Pertambahan Nilai
sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai, yaitu sebesar

• 11 % yang berlaku pada tanggal 1 April 2022


• 12 % yang mulai berlaku pada saat berlakunya penerapan PPN Pasal 7 ayat
(1) huruf b UU PPN

www.pajak.go.id
D1 CONTOH ILUSTRASI - PERTAMINA 11

PERTAMINA

PT Pertamina (Persero) sebagai badan usaha yang mendapat penugasan dari


Pemerintah untuk melaksanakan kegiatan penyediaan dan pendistribusian LPG
Tertentu menyerahkan 15.000 tabung LPG Tertentu kepada PT ABC yang telah ditunjuk
oleh PT Pertamina (Persero) sebagai Agen.
Harga Jual Eceran yang berlaku pada tanggal penyerahan sebesar Rp12.750,00 per
tabung. Maka atas penyerahan tersebut terutang Pajak Pertambahan Nilai dengan
penghitungan sebagai berikut:

DPP = 15.000 x 100/110 x Rp12.750,00 = 15.000 x 100/111 x Rp12.750,00


= Rp173.863.636,36 = Rp172.297.297,29

PPN = 10% x Rp173.863.636,36 = 11% x Rp172.297.297,29


= Rp17.386.363,00 = Rp18.952.702,00

www.pajak.go.id
CONTOH ILUSTRASI-
PERTAMINA
PT Pertamina (Persero) sebagai badan usaha
1 yang
mendapat penugasan dari Pemerintah
melaksanakan untuk kegiatan penyediaan dan
pendistribusian LPG Tertentu menyerahkan 15.000
tabung LPG Tertentu kepada PT Agen LPG Indonesia
yang telah ditunjuk oleh PT Pertamina (Persero)
sebagai Agen.
Harga Jual Eceran yang berlaku pada tanggal
penyerahan
sebesar Rp12.750,00 per tabung. Maka atas
penyerahan tersebut terutang Pajak Pertambahan
NilaiPengenaan
Dasar dengan penghitungan sebagai
= 15.000 berikut:
x 100/110 x
Pajak Rp12.750,00
= Rp173.863.636,36
Pajak Pertambahan
Nilai = 10% x Rp173.863.636,36
= Rp17.386.363,00
D2 CONTOH ILUSTRASI - AGEN 12

AGEN

PT ABC (Agen) menyerahkan 5.000 tabung LPG Tertentu kepada CV XYZ yang telah
ditunjuk oleh PT ABC sebagai Pangkalan. Harga Jual Agen sebesar Rp14.000,00 per
tabung.
Harga Jual Eceran yang berlaku sebesar Rp12.750,00 per tabung. Dalam hal
PT ABC telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak, maka atas penyerahan
tersebut terutang Pajak Pertambahan Nilai dengan penghitungan sebagai berikut:

DPP = 5.000 x 10/101 x (Rp14.000 - Rp12.750)


= Rp618.811,88

PPN = 10% x Rp618.811,88 = 5.000 x 1,1/101,1 x (Rp14.000 -


Rp12 750)
= Rp61.881,00 = Rp68.001,00

PPN terutang sebesar Rp68.001,00 (enam puluh delapan ribu satu rupiah) sudah
termasuk dalam selisih lebih antara Harga Jual Agen dan Harga Jual Eceran.
www.pajak.go.id
CONTOH
ILUSTRASI-AGEN
PT Agen LPG Indonesia (Agen) menyerahkan 5.000
2 tabung LPG Tertentu kepada PT Pangkalan LPG
Indonesia yang telah ditunjuk oleh PT ABC sebagai
Pangkalan. Harga Jual Agen sebesar Rp14.000,00 per
tabung.
Harga Dalam
tabung. Jual Eceran yang LPG
hal PT Agen berlaku sebesar
Indonesia telah
Rp12.750,00sebagai
dikukuhkan per Pengusaha Kena Pajak, maka atas
penyerahan tersebut terutang Pajak Pertambahan Nilai
dengan penghitungan sebagai berikut:

Dasar Pengenaan Pajak = 5.000 x 10/101 x (Rp14.000 -


Rp12.750)
= Rp618.811,88
Pajak Pertambahan Nilai = 10% x Rp618.811,88
= Rp61.881,00
D3 CONTOH ILUSTRASI - PANGKALAN 13

PANGKALAN

CV XYZ (Pangkalan) menyerahkan tabung LPG Tertentu secara eceran 1 tabung


kepada konsumen akhir. Harga Jual Pangkalan sebesar Rp15.500,00 per tabung.
Harga Jual Agen atas perolehan LPG Tertentu tersebut sebesar Rp14.000,00. Dalam
hal CV XYZ telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak, maka atas penyerahan
tersebut terutang Pajak Pertambahan Nilai dengan penghitungan sebagai berikut:

DPP = 1 x 10/101 x (Rp15.500 – Rp14.000)


= Rp148,51

PPN = 10% x Rp148,51 PPN = 1 x 1,1/101,1 x (Rp15.500 – Rp14.000)


= Rp14,00 = Rp16,00

PPN terutang sebesar Rp16,00 (enam belas rupiah) sudah termasuk dalam selisih
lebih antara Harga Jual Pangkalan dan Harga Jual Agen.
www.pajak.go.id
CONTOH
ILUSTRASI-PANGKALAN
PT Pangkalan LPG Indonesia (Pangkalan)
3 menyerahkan tabung LPG Tertentu secara eceran 1
tabung kepada konsumen akhir. Harga Jual
• Pangkalan sebesar
Rp15.500,00 per tabung.
• Harga Jual Agen atas perolehan LPG Tertentu
tersebut
• sebesar Rp 14.000,00. Dalam hal PT Pangkalan LPG
Indonesia telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena
Pajak, maka atas penyerahan tersebut terutang Pajak
DasarPertambahan
Pengenaan Nilai = 1 xdengan
10/101 xpenghitungan
(Rp15.500 – sebagai
Pajakberikut: Rp14.000)
= Rp148,51
Pajak Pertambahan Nilai = 10% x Rp148,
51
= Rp14,00
Pasal 8 32

Faktur Pajak dibuat pada saat :

• Badan Usaha mengajukan permintaan pembayaran subsidi


kepada Kuasa Pengguna Anggaran sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai tata
cara penyediaan anggaran, penghitungan, pembayaran, dan
pertanggungjawaban dana subsidi LPG Tertentu

• Badan Usaha, Agen atau Pangkalan menyerahkan LPG Tertentu,


atau pada saat pembayaran atas penyerahan LPG tertentu dalam
hal pembayaran dilakukan mendahului penyerahan.

www.pajak.go.id
Faktur Pajak 33

atas penyerahan LPG tertentu oleh Agen dan Pangkalan

A. KODE & NO SERI FAKTURPAJAK B. PENGUSAHA KENA PAJAK

Kode Transaksi : 05 Diisi dengan nama, alamat, dan nomor pokok wajib pajak
yaitu kode untuk penyerahan Barang Kena Pajak menggunakan Pengusaha Kena Pajak yang menyerahkan LPG Tertentu
besaran tertentu.

Kode status dan nomor seri faktur Pajak


diisi sesuai dengan ketentuan yang mengatur mengenai tata
cara pembuatan Faktur Pajak.

www.pajak.go.id
34

C D. NO URUT
Diisi dengan nomor urut dari LPG Tertentu yang
diserahkan

E. NAMA BKP/JKP
D E F
Diisi dengan nama Barang Kena Pajak yaitu LPG
G Tertentu beserta kuantitasnya.

F. HARGA JUAL/PENGGANTIAN/UANG
MUKA/TERMIN
Diisi dengan harga jual agen atau harga jual
pangkalan.

G. JUMLAHHARGA JUAL/ PENGGANTIAN/ UANG


C. NAMA PEMBELI MUKA/TERMIN
Diisi dengan penjumlahan dari angka-angka
Diisi dengan nama, alamat, dan nomor pokok wajib pajak pembeli LPG
dalam kolom harga jual/penggantian/uang
Tertentu.
muka/termin

www.pajak.go.id
35

J. DASARPENGENAAN PAJAK
Diisi dengan Dasar Pengenaan Pajak yaitu:
• pada titik serah Agen, sebesar selisih lebih
antara Harga Jual Agen dan Harga Jual Eceran
• pada titik serah Pangkalan, sebesar selisih
lebih antara Harga Jual Pangkalan dan Harga
Jual Agen

J K. PPN
K Diisi dengan jumlah Pajak Pertambahan Nilai yang
terutang sebesar besaran tertentu
L

H. POTONGAN HARGA L. PPnBM


Diisi dengan total nilai potongan harga Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak Keterangan mengenai pajak penjualan atas barang
yang diserahkan, dalam hal terdapat potongan harga mewah tidak perlu diisi.

I. UANG MUKA YANG TELAH DITERIMA


Diisi dengan nilai uang muka yang telah diterima dari penyerahan Barang Kena Pajak
dan/atau Jasa Kena Pajak

www.pajak.go.id
36

Jakarta, 10 April 2022 M

M. … .. TANGGAL … . RAKA
N
Diisi dengan tempat dan tanggal Faktur Pajak
dibuat
N. NAMA DAN TANDA TANGAN

Diisi dengan nama dan tanda tangan pejabat yang


ditunjuk untuk menandatangani Faktur Pajak.

www.pajak.go.id
Pasal 9 37

• Pajak Masukan atas perolehan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak
sehubungan dengan penyerahan LPG Tertentu yang dilakukan oleh Badan
Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a, dapat dikreditkan
sepanjang memenuhi ketentuan pengkreditan Pajak Masukan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.

• Pajak Masukan atas perolehan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak
sehubungan dengan penyerahan LPG Tertentu yang dilakukan oleh Agen atau
Pangkalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b, tidak dapat dikreditkan.

www.pajak.go.id
www.pajak.go.id
015/PJ.0911/SLD/B/2021 www.pajak.go.id

Anda mungkin juga menyukai