Aksi Pesantren Pertanian Beta 29
Aksi Pesantren Pertanian Beta 29
Problem
Terdapat sejumlah pesantren yang bisa terlibat dalam penyiapan generasi yang mempunyai
passion, terlatih dan pengalaman dalam pertanian, peternakan dan perikanan tetapi
kesulitan pembiayaan
Solusi
1. Pendataan pesantren-pesantren yang bisa menjadi model di 120 spesies yang edible
(bisa dikonsumsi) mulai dari kepiting, kambing, kedondong, kelapa, ketimun, kecipir
dll
2. Mendorong pesantren-pesantren meniru pesantren-pesantren model dan menjadi
pesantren mitra
3. Menggalang dana dengan menggerakan Islamic social finance bagi mendanai
pesantren memperkuat diri sebagai tulang punggung ketahanan pangan nasional
Kompetensi Santri
Setelah pelatihan, setiap santri akan mempunyai salah satu atau lebih dari 3 kompetensi ini
1. Mempunyai kemampuan menjual/memasarkan hasil-hasil pertanian dengan
bekerjasama dengan berbagai pihak seperti pengepul, tengkulak, off-taker dan
konsumen lain
2. Mempunyai kemampuan budidaya dalam pertanian, peternakan, perikanan termasuk
terkait penyiapan kandang, kolam, lahan dll, efisiensi dan efektivitas pengelolaan
pakan, pupuk dll, juga mengatasi hama dan penyakit
3. Menjadi pribadi yang dipercaya oleh lembaga keuangan dan investor seperti
koperasi, BMT, venture capital, bank syariah, dan lembaga keuangan mikro syariah
untuk membangun agribisnis dengan akad-akad sesuai syariah.
North Star Metrics
Santri Penerima Manfaat
Jumlah santri di pesantren-pesantren mitra yang mendapatkan training, mentoring dan
coaching baik terkait teori maupun praktikum agar berdaya di bidang pertanian, peternakan
dan perikanan
Proses Bisnis
A - Grow
1. Hiring karyawan dan manajemen, pembuatan SOP, pertumbuhan karyawan
2. Manajemen relawan termasuk benefit, pemberdayaan, growth, 360 review
3 Pelatihan bagi relawan-relawan memasarkan gerakan ini di berbagai daerah baik
Pendalaman kajian Islam untuk memperkuat pemahaman jaringan atas ayat dan hadits
terkait pertanian, pesantren dan keuangan syariah maupun kajian regulasi, UU dll terkait
zakat, humanitarian, pertanian, koperasi dll sebagai bekal relawan
4. Perintisan jaringan per daerah, dengan sistem monev relawan per daerah, per bidang.
termasuk project management, feedback dari relawan dan manajemen untuk menjadi
masukan bagi Continuous Improvement
5. Mengelola perjanjian dgn Pesantren, donatur, partner dll, sistem informasi keuangan baik
pencatatan uang masuk, keluar, akuntansi dan pencatatan aset termasuk, juga
pengendalian terkait hutang piutang, order management, project management, monitoring
evaluation terkait kegiatan-kegiatan Yayasan
6 membuat dashboard nasional kesiapan pesantren menjadi backbone National Food
Information System yang terus diperbaharui per minggu terkait kapasitas produksi suatu
pangan, maupun kemampuannya menjadi penggerak kolaborasi di kawasannya.
7. Memunculkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Ziswaf khusus terkait pesantren
pertanian khususnya terkait training, mentoring dan coaching bagi santri
B - Pesantren Model
8. Mendata pesantren-pesantren model. Menuliskan detail per pesantren model itu sebagai
pola buat ditiru khususnya terkait kegiatan on-farm yang terjadi. Membangun basis data
terkait pesantren untuk setiap edible species dari kepiting sampai kambing dan kelapa serta
kentang
9. Membangun basis data ahli per bidang dari kepiting sampai ketimun. Memunculkan
pemimpin-pemimpin di setiap edible species, baik penelitian, maupun bisnis. Contoh
pemimpin di bidang perikanan gabus dari hulu sampai hilir sebagai acuan bagi kegiatan
pendidikan, pelatihan dan pemberdayaan di pesantren mitra. Bisa melibatkan donatur dalam
pelatihan pengembangan kegiatan dgn ilmu, teknologi, data. Termasuk memunculkan award
di bidang penelitian biologi, ekosistem dan bio-ekonomi di setiap edible species.
10. Menyusun indikator kesiapan santri menjadi entrepreneur bidang pertanian, peternakan,
dan perikanan, seperti pemahaman terkait dengan kandang/lahan/kolam, pemahaman
tentang pakan/pupuk, pemahaman tentang hama/penyakit, pemahaman tentang pasar,
rencana bisnis, investasi, pemahaman tentang koperasi, keuangan syariah, pemberdayaan
masyarakat dll
11. Mengembangkan kurikulum pelatihan bagi pesantren lain meniru model tsb baik teori
maupun praktik, mulai dari on-farm (termasuk memahami penyakit) sampai off-farm terkait
pemasaran, juga keuangan, manajemen proyek, dll
12 mereview sains, teknologi, produk, proses yg bisa meningkatkan produktivitas pertanian
baik IT, otomatisasi, mekatronika, database, juga terkait pertanian organik, lebih sehat baik
bagi panen bebas pestisida dan juga lebih safe bagi petani dan bagi kualitas tanah dll
khususnya yg telah digunakan di Pesantren model, maupun yg mungkin bisa diterapkan
13. Menyiapkan pesantren mitra sebagai lokasi pendidikan berkelanjutan terkait fiqh
muamalah, kepemimpinan dan pertanian secara informal termasuk bagi lulusan S1 atau
yang drop out.
14. Mendorong peminatan bidang pertanian, peternakan dan perikanan kepada dhuafa dan
anak yatim. Mendorong penyediaan akses bagi masyarakat luas belajar di
pesantren-pesantren mitra.
15. Membantu pesantren model memberikan impact bagi pengembangan bioekonomi,
ketercukupan pangan dan isu kemiskinan di kawasan sekeliling pesantren melalui
pemanfaatan potensi lahan, pengembangan SDM, pengenalan keuangan syariah dll
17. Membantu pesantren ini mengajukan proposal dalam meniru pesantren model, termasuk
melalui pelatihan-pelatihan baik teori maupun praktik agar tampil menarik bagi donatur dan
dipercaya
18. Mengevaluasi setiap proposal pesantren yang mau meniru, berapa propensity untuk
dipercaya donatur dengan memberi nilai, memunculkan rating, risiko, SWOT analysis per
proposal
D - Penggalangan Dana
19. Menampilkan proposal-proposal ke publik yg kemudian bisa crowdfunding direct ke
pesantren dalam rangka penggalangan bantuan dan ZISWaf baik berupa dana, bibit, benih,
pakan, pupuk, barang lain serta ilmu, dan tenaga
20. Bekerjasama dengan aplikasi, startup, marketplace, forum, Web, lembaga yang bisa
membantu memasarkan proposal-proposal proyek yang ada
21. Membangun komunitas-komunitas pendukung Pesantren pertanian. Juga bekerjasama
dengan Koperasi-koperasi maupun komunitas pedagang mikro seperti pedagang warteg,
rumah makan minang, pecel lele, ikan bakar, tongseng kambing dll yang selain sebagai
donatur, juga bisa menjadi off-taker bagi produk-produk pesantren pertanian.
22. Menawarkan proposal yang ada ke lembaga-lembaga CSR, lembaga LAZ, ormas dll
untuk kerjasama mewujudkan
23. Pemasangan spanduk dll untuk pergerakan pemberdayaan pesantren pertanian, dan
kajian sains, bisnis dan politik pertanian. Juga digital marketing di berbagai sosial media dan
platform teknologi lain.
24. Mengajak setiap masjid membuka kotak amal bagi pesantren-pesantren pilihan mereka.
Memastikan masjid-masjid terpetakan siapa mendukung pesantren mana, dan peran
masjid-masjid sponsor mengetahui perkembangan donasi mereka
25. Mendorong wisata alam, sosial dan pertanian dimana para donatur bisa datang
berkunjung ke pesantren binaan mereka, mengunjungi proyek pertanian yang mereka danai
dan juga bisa melakukan kegiatan di sekitar pesantren seperti bakti sosial, penanaman
pohon, dll sesuai passion para donatur
26. Memonitor kepuasan donatur individual/lembaga serta mendapatkan testimoni dan
experience dari para donatur, termasuk feedback kualitas hasil pertanian dari para donatur
dan konsumen
40. Pemetaan kebutuhan pasar, isu kemiskinan, kebutuhan pangan termasuk antar
pesantren. dan bekerjasama dgn berbagai pihak untuk jaringan pemasaran produk dalam
negeri dan ekspor, termasuk menghubungkan pedagang-pedagang, usaha mikro mereka
mengenal pesantren pertanian sebagai supplier dengan pendekatan. membangun
pendekatan Pull-Driven Economy