Anda di halaman 1dari 17

Hai Hai Hello and welcome to PC gizi

sungguh-sungguh hebat di video kali ini

kita akan membahas mengenai elastisitas

dan hukum Hooke bab ini biasanya dibahas

di kelas 11 SMA Oke Pada bab ini kita

akan membahas beberapa sub-bab antara

lain yang pertama konsep elastisitas

yang kedua modulus yang atau modulus

elastisitas yang ketiga Hukum Hooke dan

yang terakhir adalah rangkaian pegas

gimana nantinya akan kita bahas juga

contoh-contoh soal dan tentunya

persamaan-persamaan yang memudahkan

kalian dalam mengerjakan soal-soal

[Musik]

Ini siapa sih yang gak tahu pulpen benda

kecil satu ini biasa kita gunakan untuk

menulis diatas sehelai kertas tapi di

beberapa pulpen di dalamnya pasti ada

yang namanya PR atau pegas Nah sekarang

kita lihat er ini ketika pegas atau per

ini saya tarik dengan gaya horizontal ke

kiri dan ke kanan ternyata dia meregang

dan ketika saya lepas kembali ke bentuk

semula Sama halnya Ketika saya berikan

Gaya tekan ke bawah pegas ini merapat

kemudian ketika gaya dilepaskan dia akan

kembali meregang kembali ke bentuk

semula seperti ini prinsip ini yang

digunakan pada beberapa pulpen untuk


bekerja ya jadi ketika Pulpen ini

digunakan maka kita hanya perlu

memberikan Gaya tekan sedikit dibagian

atas dari Pulpen ini dan pulpen akan

dengan sendirinya terkunci dan kita bisa

menulis diatas sehelai kertas

Kyuhyun membalikkan tinggal tekan sekali

lagi masa pulpen akan kembali ke bentuk

semula pada dasarnya semua benda yang

ada di bumi ini dapat mengalami

perubahan bentuk atau deformasi apabila

diberikan sejumlah gaya kemudian benda

tersebut dapat kembali ke bentuk semula

saat gaya yang diberikan dihilangkan

atau benda tersebut berubah menjadi

bentuk yang baru tetapi kalau gaya yang

diberikan pada benda terlalu besar dan

benda sudah melewati titik maksimalnya

untuk meregang bisa jadi benda tersebut

hancur nah kemampuan yang dimiliki benda

untuk kembali ke kondisi awalnya saat

gaya yang diberikan pada benda tersebut

dihilangkan disebut elastisitas atau

benda tersebut memiliki sifat elastis

contohnya pegas karet gelang dan

rajanya sementara lawan dari sifat

elastis tersebut kita sebut dengan

plastis contohnya plastisin plastik

permen karet tanah liat dan lain


sebagainya

Hai berikut tabel perbandingan sifat

klastis dan plastis pada zat padat

disini sudah terlihat bentuk awalnya

bentuk saat diregangkan dan bentuk

akhirnya nah pada umumnya setiap benda

yang memiliki sifat elastis pasti juga

akan memiliki sifat plastis loh

Bagaimana bisa kita akan bahas terakhir

satu ini saja pegas yang digunakan pada

eksperimen pertama tadi yang menggunakan

pegas dari pulpen nah jika pegas

tersebut kita rentangkan secara

terus-menerus dengan gaya yang semakin

kuat kira-kira apa yang akan terjadi

Hai mula-mula mungkin saja pegas akan

tetap kembali ke bentuk semula bila gaya

yang kita berikan tidak terlalu besar

tetapi apabila Pegas direntangkan dengan

gaya yang lebih besar lagi ada saatnya

pegas menjadi kendur dan sampai titik

tertentu pegas tidak dapat kembali ke

bentuk semula alias bersifat plastis

kondisi ini menandakan kalau elastisitas

pegas sudah terlampaui jika gaya terus

diperbesar sampai melewati kemampuannya

untuk meregang maka pegas akan patah

hubungan antara gaya yang diberikan pada

pegas dengan pertambahan panjang pegas

dapat dibuat ke dalam bentuk grafik


seperti Gambar disamping

Hai digraph tersebut terdapat empat

titik yaitu ABC dan D gimana titik

awalnya adalah titik O masing-masing

titik memiliki sifat tertentu nah titik

O sampai B disebut deformasi plastis

sedangkan titik B sampai Dedi sebut

deformasi plastis Nah coba diperhatikan

dari gambar garis lurus oia menunjukkan

bahwa gaya F akan sebanding dengan

pertambahan panjang pegas atau Delta l

ketika gaya F diperbesar lagi sampai

melampaui titik a atau sampai titik B

ternyata garis pada grafik sudah tidak

lurus lagi hal ini menandakan telah

terjadi deformasi elastis artinya batas

linearitas pegas sudah terlampaui namun

pegas masih bisa kembali ke bentuk

semula Oleh karena itu daerah yang

dibatasi oleh titik O sampai B Masih

disebut sebagai daerah elastis nah jika

gaya F

SBY terbesar sampai dengan titik c maka

pegas akan mengalami perubahan bentuk

dan tidak akan kembali ke bentuk semula

rajin Tetapi kalau sudah diperbesar lagi

dayanya sampai ke titik B maka pegas

tersebut akan patah dan tidak menutup

kemungkinan benda yang bersifat keras


tis dapat menjadi plastis atau bahkan

hancur Tetapi semua balik lagi ke

seberapa besar gaya yang diberikan pada

benda tersebut titik c disebut sebagai

titik tekuk dan titik DC kita sebut

sebagai titik patah itulah mengapa tidak

menutup kemungkinan benda yang bersifat

elastis dapat menjadi plastis atau

bahkan hancur gaya yang menyebabkan

perubahan bentuk benda akan sebanding

dengan tegangan atau kita sebut dengan

stres dan regangan atau trend yang

berupa perubahan panjang dari benda

tersebut menurut Robert f***

perbandingan

nah tegangan dengan regangan suatu benda

disebut dengan modulus elastisitas atau

modulus yang secara matematis dirumuskan

sebagai berikut kita lihat modulus yang

sama dengan tegangan dibagi regangan

tegangan itu adalah gaya dibagi luas

permukaan sementara regangan adalah

perubahan panjang dibagi panjang awal

tegangan tuh lambangnya Sigma regangan

namanya eh sehingga rumus modulus young

adalah FB kali l0 dibagi adik Ali Delta

l gimana e adalah modulus elastisitas

atau modulus yang satuannya n per m2 F

adalah gaya a luas permukaan l0 panjang

awal dan Delta l adalah perubahan


panjang pada benda elastis tersebut dan

semakin paham Yuk kita lihat contoh soal

berikut Andi memiliki sebatang logam

besi dengan panjang satu meter dan luas

permukaan satu cm2

kemudian Andi menarik logam besi

tersebut menggunakan mesin dengan gaya

sebesar 5000 n jika panjang akhir logam

1,1 meter Berapakah modulus elastisitas

logam besi tersebut dari sini kita bisa

melihat untuk variabel yang diketahui

antara lain di situ ada panjang awal

panjang awal diberi lambang l01 Netter

kemudian luas permukaan A1 cm2 itu sama

dengan kita jadikan M2 ya satu di kali

10 pangkat negatif 4 M2 kemudian besi

logam besi tersebut ditarik menggunakan

mesin dengan gaya sebesar 5000 n berarti

gaya F = Rp5.000 n jika panjang akhir

logam panjang akhir itu L saja kita

tulis burner aksen boleh Elya

a = 1,1 meter maka berapakah modulus

elastisitas yang ditanyakan adalah c-nya

modulus elastisitas atau modulus yang

Oke untuk menjawabnya boleh kita cari 11

boleh langsung sebenarnya rumus modulus

elastisitas itu adalah Sigma atau

tegangan dibagi regangan atau dari sini

kita chap1 dulu ya hikmahnya dulu Kita


cari Sigma atau the kata tegangan itu

sama dengan gaya dibagi luas gayanya

5000 n luasnya satu kali 10 pangkat

negatif 4 berarti dari sini sama dengan

5 kali 10 pangkat tiga dikali 10 pangkat

positif 4 ini naik ke atas jadinya

positif jadi hasilnya adalah ya di sini

sama dengan 5 kali

10 ^ 7 n per m2 jadi jawabannya lima

kali 10 pangkat 7 n per m2 itu untuk

Sigma atau tekanannya Sekarang kita cari

dulu eh atau regangannya gimana Eh itu

adalah perubahan panjang dibagi panjang

awal perubahan panjang itu panjang akhir

dikurang panjang awal Jadi PRnya

perpanjang awal panjang akhirnya disitu

dalam soal 1,1 meter panjang awalnya

satu dibagi 1 = 0,1 = 10 pangkat negatif

satu untuk regangan tidak ada satuannya

Oke jadi regangan sama tekanan sekarang

kita masukkan ke rumus modulus

elastisitas sigmanya lima kali 10

pangkat positif 7 dibagi tegangannya 10

pangkat negatif satu ini naik ke atas

jadi 10 ^ 1 jadi lima kali 10 pangkat

8 n per m2 itu adalah nilai modulus

berdasarkan eksperimen sebelumnya dapat

diketahui kalau sifat elastisitas suatu

benda ada batasannya dan besar gaya yang

diberikan suatu benda akan sebanding


dengan pertambahan panjang benda

tersebut hal ini juga telah lebih dulu

disimpulkan oleh ilmuwan bernama Robert

Hooke melalui percobaannya pada pegas

Oleh sebab itu Hooke akirnya membuat

suatu hukum yang kita sebut sekarang

dengan hukum Hubble dimana hubungan

antara besar gaya dengan pertambahan

panjang pegas yang pertama kali diamati

oleh Robert tersebut ternyata ada

hubungannya mengemukakan hukumnya yang

berbunyi jika gaya tarik pada pegas

tidak melampaui batas elastisitasnya

maka pertambahan

yang pegas akan berbanding lurus atau

sebanding dengan gaya tariknya yang

secara matematis dapat dituliskan dengan

persamaan sebagai berikut f = k dikali

Delta l dimana Fa adalah gaya pada pegas

k konstanta pegas satuan Newton per

meter dan Delta l adalah pertambahan

panjang pegas nah saat pegas ditarik

suatu beban dengan gaya F pegas

memberikan gaya pada beban besarnya sama

dengan gaya yang menariknya tetapi

arahnya berlawanan sesuai dengan hukum

ketiga Newton gaya ini kita sebut

sebagai gaya pemulih atau gaya pegas

secara matematis kita rumuskan dengan FP


= negatif Kadi kali Delta l kita masuk

ke contoh soal sebuah pegas dengan

konstanta sebesar 1000 n per m ditarik

dengan gaya sebesar

n berapakah pertambahan panjang pegas

tersebut Oke dari soal dapat dilihat

variabel yang diketahui adalah konstanta

pegas konstanta pegas itu lambangnya K1

1000 satuannya n per m kemudian disini

Dita dengan gaya sebesar itu berarti F

gayanya 100 n sementara yang ditanyakan

adalah pertambahan panjang yang kita

tulis dengan Delta l hubungan ketiganya

ini dirumuskan melalui Hukum Hooke yang

rumusnya atau persamaan matematisnya

adalah f = k dikali Delta l Nah di sini

oke perbaiki dulu oke di sini bisa

dilihat efeknya itu 100 n kannya Rp1.000

Newton per meter yang kita cari adalah

pertambahan panjang dipindahin Delta l

nya sama

dan 100 dibagi seribu atau = 0,1 m itu

jawabannya jadi besar rekaman pegasnya

adalah 0,1 m Jadi ini supaya kalian

lebih paham konsep hukum hop Ternyata

banyak sekali diterapkan pada

benda-benda di sekitar kita selain

penerapan pada peredam kejut atau

shockwave software kendaraan beberapa

contoh benda yang menerapkan konsep


kumeok lainnya yaitu kasur pegas atau

springbed busur panah neraca pegas

sampai dengan benda yang sering kalian

gunakan yaitu pulpen dari sini Coba

kalian cek lagi apa saja benda sekitar

kalian yang masih belum kesebut yang

menerapkan Hukum Hooke sekarang kita

masuk ke materi terakhir yaitu susunan

pegas Hukum Hooke sebuah sistem pegas

terdiri atas berbagai pegas yang disusun

Hai pegas dapat disusun dengan dua cara

yaitu susunan pegas seri dan susunan

pegas paralel ada susunan pegas lainnya

yang merupakan penggabungan antara

susunan pegas seri dan susunan pegas

paralel sekarang kita bahas yang pertama

yaitu susunan seri pegas ketika pegas

disusun seri seperti ini dan di ujung

pegas diletakkan sebuah beban bermassa M

maka ketika muncul gaya berat W maka

gaya ini akan meneruskan membuat pegas

itu menjadi berubah panjangnya kan Nah

perubahan panjang pegas disini Delta x

sama disini

Hai Delta X2 anggap ideal text2 ini

Delta X1 disini K1 konstantanya disini

kedua maka dari sini kita bisa

menghitung Delta X total atau perubahan

panjang total dari kedua pegas yang


disusun secara seri ini adalah

penjumlahan antara perubahan panjang

pegas pertama ditambah perubahan panjang

pegas

Hai Nah dari sini kita bisa mengetahui

bahwa biasa X total itu adalah delta X1

ditambah Delta X2 sementara gaya-gaya

berat ini W Ini adalah gaya berat

sementara gaya berat yang bekerja pada

kedua kedua pegas ini nilainya sama Jadi

kalau misalnya gaya beratnya 10 n maka

gaya 10 n ini bekerja untuk pegas

pertama juga bekerja untuk pegas kedua

artinya gaya ini akan sama di kedua

pegas sehingga berdasarkan hukum Hooke

Hapus dulu oke berdasarkan hukum Hooke

kita dapatkan persamaan f = k dikali

Delta l sehingga it ketika kita ingin

mencari Delta l maka persamaannya

menjadi F dibagi x sehingga dari sini

kita bisa melihat bahwa Delta X total

itu berarti F total

Hai dibagi x total coinexchange kaya

Sorry dibagi total Nah di sini sama

dengan dota.exe satu berarti F1 dibagi

K1 ditambah Delta X2 adalah F2 dibagi

kedua ingat karena gaya yang bekerja

pada kedua benda gas itu nilainya sama

berarti F = F1 = F2 maka di sini

nilainya sama ketika dibagihasilkan satu


sehingga untuk mencari Cut total atau

konstanta pegas gabungan dari susunan

seri ini yaitu 1percut total = 1 Perkasa

to kita mbah 1/2 jadi ini adalah

persamaan untuk mencari konstanta pegas

gabungan yang disusun secara seri

sekarang kita masuk ke susunan para

tegas dua pegas yang disusun paralel

akan memiliki posisi seperti ini yang di

sini memiliki konstanta pegas satu jadi

pegas pertama ini memiliki konstanta K1

kemudian pegas kedua memiliki konstanta

K 2 keduanya dihubungkan dengan sebuah

beban bermassa m dari sini akan muncul

gaya berat yang dalam hal ini saya tulis

dengan F nah gaya Ini Gaya Total jadi

efs total yang bekerja pada system ini

system for susunan paralel pegas ini

nilainya adalah penjumlahan dari pegas

pertama ditambah CY penjumlahan dari

gaya pegas pertama ditambah gaya yang

bekerja pada pegas kedua sementara

perubahan panjang yang terjadi Delta R1

disini Delta l 2 jadi panjang betul

pegasnya juga panjang ya Jadi perubahan

panjang total

Hai yang bekerja pada kedua pegas ini

nilainya sama yaitu Delta R1 = Delta l 2

sehingga berdasarkan hukum kok bahwa f =


k dikali Delta l sehingga dari sini akan

muncul persamaan baru efs total berarti

Kato tal dikali Delta l total kemudian

F1 = k 1 dikali Delta l satu ditambah F2

berarti K2 di kali Delta l 2 karena

disini Delta l nya sama berarti semuanya

bisa dibagi hasilnya satu sehingga Kato

tal nilainya adalah K1 ditambah K2 jadi

ini adalah rumus untuk mencari konstanta

Gabungan dua pegas yang disusun paralel

yang ketiga yaitu susunan gabungan seri

paralel pegas

jadi ketika ada tiga buah pegas yang

disusun secara gabungan maka gambarnya

bisa jadi seperti ini ya K1 dan K2

dirangkai secara paralel kemudian

keduanya dihubungkan dengan K3 atau

pegas ketiga secara seri dalam hal ini

yang pertama kali kita selesaikan adalah

persamaan

Hai paralelnya dulu ya berarti Cup

paralel di sini parpar itu paralel = k

satu ditambah K2 Kemudian untuk mencari

konstanta gabungan nya berarti 1percut

total ataukah gabungan = 1/3 ditambah

satu per satu ditambah K2 Nah jadi

inilah persamaan untuk mencari konstanta

gabungan seri paralel pegas sekarang ada

contoh soal yang bersifat variatif ini

yang terkait dengan materi pegas susunan


pegas tadi Nah sekarang kita lihat tiga

buah pegas identik masing-masing

mempunyai konstanta elastisitas sebesar

200 Newton per meter disusun seri

paralel pada ujung bawah pegas ketiga

digantungi beban seberat W sehingga

pegas bertambah panjang sebesar satu cm

Tentukan

halo ah konstanta gabungan pegas B berat

beban W sekarang kita cek satu satu di

sini konstantanya diketahui nilainya

adalah 200 Newton per meter jadi

konstanta pegas pertama sampai ketiga

nilainya sama kemudian perubahan

panjangnya pertambahan panjangnya Delta

l itu sudah satu cm diubah ke meter

berarti 10 pangkat minus 2 M Oke

sekarang kita selesaikan saja pertama

kita cek dulu gambar dari susunan pegas

tersebut adalah seperti ini jadi kalau

tiga buah pegas disusun gabungan pasti

seperti ini ya di sini guenya Inikah

satu ini K2 ini K3 ingat kalau susunan

gabungan ini yang pertama kali kita

selesaikan adalah susunan paralel nya

berarti KPU = k satu ditambah K2 = 464 m

kemudian susu

KPU ini gabungan antara K1 dan K2 ini

selanjutnya di-share event dengan K3


menghasilkan seperti gabungan sama

dengan satu Perkap yang tadi ini ya

ditambah 1/3 jadi satu per kg bungan = 1

perkapitanya 400 ditambah 1/200 jadi

satu per kg bungan = 1/400 ditambah dua

atau 400 sehingga hasilnya adalah Kang

gabungan dibalik ya nanti hasilnya 400/3

Ya jadi hasilnya adalah 403sc perbaikan

dulu diperbaikin supaya lebih rapi dan

mudah dipahami Jadi kaga bungan persatu

yang disini juga dibaca

cuma Tisya 400 dibagi tiga jadi kita

gabungannya adalah 400 per tiga Newton

per meter itu Jadi pertanyaan yang As

sudah dijawab sekarang kita mencari

berat beban untuk pertanyaan yang kedua

untuk mencari berat beban kita gunakan

Persamaan Hukum Hooke f = k dikali Delta

l disini Keane kita menggunakan kaga

bungan dari ketiga pegas ya efeknya Ini

adalah gaya berat W jadi ta gabungannya

adalah 400 pertiga dikalikan Delta l nya

10 pangkat minus 2 jadi jawabannya ini

kan sudah habis dengan ini otomatis

berat bebannya adalah 4/3 n atau 1,33 n

Jogang energi potensial pegas energi

potensial pegas adalah usaha yang

dilakukan pegas pada saat

tersebut mengalami pertambahan atau

perubahan panjang secara umum secara


secara matematis rumus energi potensial

pegas itu dapat ditulis dengan FPI =

setengah k dikali Delta l angkat

Hai tadi masih ingatkah kau disini apa

konstanta-konstanta pegas atau konstanta

gaya ya kemudian satuannya gitu internet

er kemudian Delta l ini adalah perubahan

panjang

Hai perubahan panjang satuannya meter

sedangkan epe adalah energi potensial

satuannya Joule Oke sekarang kita masuk

ke contoh soal di contoh soal ini sudah

bisa kita lihat sebuah pegas dapat

diregangkan sehingga bertambah panjang

20 cm dengan energi potensial dua Joule

berapakah konstanta pegas tersebut Nah

dari sini kita bisa mengetahui perubahan

panjangnya perubahan panjangnya itu

adalah 20 cm berarti Delta l nya 20 cm

kita ubah ke m = 0,2 m kemudian energi

potensialnya disini dua julya FP = 2

George

Hai pertanyaannya adalah konstanta

gayanya ataukah berarti kita bisa

menggunakan rumus energi potensial

setengah k dikali Delta l pangkat 2

fb-nya 2 Jul jikalau setengah dikali

kannya itu yang kita cari kemudian Delta

l nya 0,2 pangkat 2 berarti di sini dua


di Kalideres = setengah dikali Kadi kali

0,04 ini coret = 2 kita pindahkan

sebelah sini berarti tanya sama dengan

dua dibagi 0,02 = 106p M 7 banyak

Hai Oke sampai di sini pembelajaran kita

kali ini sampai jumpa di next video

Thanks for watching see

Anda mungkin juga menyukai