AUD2
AUD2
INDONESIA
TABLE OF CONTENTS
1. PROSES GEOLOGIS.......................................................................................................................4
2. PROSES TEKTONIK LEMPENG....................................................................................................5
3. PROSES TEKTONIK KEPULAUAN...............................................................................................5
KAPAK GENGGAM...................................................................................................................................22
ALAT SERPIH..........................................................................................................................................22
KAPAK PERSEGI.....................................................................................................................................23
KAPAK LONJONG....................................................................................................................................23
MENHIR...................................................................................................................................................23
DOLMEN..................................................................................................................................................23
TEORI NUSANTARA...........................................................................................................................25
TEORI YUNAN.....................................................................................................................................26
TEORI OUT OF TAIWAN..................................................................................................................27
TEORI OUT OF AFRIKA...................................................................................................................27
Dalam Tata Surya, Bumi adalah planet ketiga dari Matahari setelah Merkurius dan Venus. Hingga
saat ini, belum ditemukan planet lain yang memiliki tanda-tanda makhluk hidup di dalamnya selain
Bumi.
Seperti alam semesta, tentunya Tata Surya dan Bumi memiliki awal mula pembentukannya. Karena
hal tersebut tidak dapat diamati atau diuji lewat eksperimen, para ilmuwan mengemukakan teori
mengenai pembentukan Bumi. Saat ini, terdapat sebanyak 5 teori pembentukan Bumi yang umum
Teori pasang surut gas pertama kali dikenalkan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys tahun 1918.
Menurut mereka, sebuah bintang besar mendekati Matahari dalam jarak dekat dan menyebabkan
terjadinya pasang surut pada tubuh Matahari yang saat itu masih berupa gas. Saat bintang tersebut
mendekat, akan terbentuk gelombang raksasa pada tubuh Matahari yang disebabkan oleh gaya tarik
bintang. Gelombang tersebut mencapai ketinggian yang luar biasa dan menjauh dari inti Matahari
menuju bintang tersebut. Gelombang yang membentuk lidah pijar akan mengalami perapatan gas
Teori ledakan besar atau big bang mungkin menjadi salah satu yang paling terkenal. Teori ini
menyebutkan bahwa Bumi terbentuk selama puluhan miliar tahun. Mulanya, terdapat gumpalan kabut
raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran tersebut menyebabkan bagian-bagian kecil dan ringan
dari kabut terlempar ke luar dan berkumpul membentuk cakram raksasa. Di satu waktu, gumpalan
kabut raksasa itu meledak membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama kurang-lebih 4,6 miliar
tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk Galaksi Bima Sakti yang di dalamnya
membentuk gumpalan yang mendingin dan memadat menjadi planet-planet, termasuk Bumi.
Teori pembentukan Bumi yang selanjutnya dinamakan dengan teori kabut nebula. Teori ini
dikemukakan oleh Immanuel Kant di tahun 1755 yang kemudian disempurnakan oleh Piere de
Laplace di tahun 1796. Karena itu, teori ini juga sering dikenal sebagai teori kabut Kant-Laplace.
Teori ini menyebutkan bahwa di alam semesta terdapat gas yang berkumpul menjadi kabut nebula.
Gaya tarik-menarik antargas membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin
cepat. Proses perputaran ini mengakibatkan materi kabit di bagian khatulistiwa terlempar dan berpisah,
TEORI PLANETESIMAL
Di awal abad ke-20, seorang ahli astronomi Amerika Forest Ray Moulton beserta ahli geologi
Thomas C. Chamberlain mengemukakan teori planetesimal. Teori ini menyebutkan bahwa Matahari
tersusun dari gas yang bermassa besar. Pada satu titik, bintang lain yang berukuran hampir sama
melintas dekat dengan Matahari sehingga hampir menjadi tabrakan. Akibatnya, gas dan materi ringan
di bagian tepi Matahari dan bintang tersebut menjadi tertarik. Materi yang terlempar mulai menyusut
mendingin dan memadat hingga akhirnya menjadi planet-planet yang mengelilingi Matahari.
Teori pembentukan Bumi yang terakhir dikenal dengan sebutan teori bintang kembar. Teori ini
dicetuskan oleh ahli astronomi Raymond Arthur Lyttleton. Menurutnya, galaksi merupakan kombinasi
dari bintang kembar. Salah satu bintang tersebut meledak dan menyebabkan banyak material yang
terlempar. Karena bintang yang tidak meledak memiliki gaya gravitasi yang kuat, sebaran pecahan
ledakan bintang lainnya mengelilingi bintang tersebut. Bintang yang tidak meledak kemudian dikenal
benua yang terjadi di planet Bumi oleh beberapa ahli geologis dibedakan menjadi dua, yaitu:
Menurut teori continental drift, pada saat awal pembentukan benua, dahulunya enam benua yang ada
di bumi menjadi satu benua yang utuh. Kemudian, lama kelamaan benua yang menjadi satu tersebut
mengalami pergeseran atau pergerakan akibat formasi atau pembentukan susunan dasar bumi dan
menyebabkan benua tersebut memisahkan diri satu sama lain hingga sekarang menjadi enam benua
pembentukan benua yang ada di bumi disebabkan oleh adanya pergerakan jalur lempengan yang ada
di dasar permukaan bumi akibat dari pergerakan aktif sejumlah gunung berapi yang ada di bumi
dimana pergerakan aktif gunung berapi ini menyebabkan adanya gempa tektonik dengan magnitude
yang besar dan dahsyat sehingga membelah beberapa daratan menjadi beberapa benua.
kepulauan Indonesia dari sejumlah sudut pandang yang ada, beberapa diantaranya adalah sebagai
berikut ini:
1. PROSES GEOLOGIS
Pembentukan kepulauan Indonesia dapat dijelaskan dari proses geologis yang terjadi pada saat
proses pembentukan alam, yaitu proses endogen dan eksogen. Tenaga endogen adalah proses
pembentukan alam yang bersumber dari aktifitas dinamik bumi. Aktifitas ini menyebabkan adanya
deformasi kerak bumi yang mengakibatkan adanya formasi daratan akibat daya yang maha dahsyat
sehingga sejumlah pulau di Indonesia terpisah antara satu sama lain. Gerak endogen ini dapat
diketahui dari adanya letusan gunung berapi dan gempa bumi. Kedua aktifitas ini menimbulkan
adanya goncangan dan pensesaran pada permukaan daratan atau pulau yang menyebabkan adanya
peristiwa longsor di daerah yang memiliki tingkat kecuraman yang tinggi dengan keadaan batuan
yang tidak terkonsolidasi dengan baik. Sedangkan gaya eksogen merupakan proses pembentukan
RAHMASARI INDAH NUR CHOFIFAH 6
alam yang bersumber dari luar permukaan bumi. Gaya atau tenaga eksogen ini meliputi iklim, hujan,
angin, dan perubahan temperature batuan yang mengalami pelapukan atau mengalami proses
geomorfologi.
Menurut pengertian tektonik lempeng, semua kerak bumi merupakan suatu lempeng yang bersifat
kaku terhadap satu dengan lainnya di atas suatu cairan yang plastis dimana masing-masing lempeng
tersebut bergerak menjauh dari pusatnya sehingga terjadinya kemunculanyang berada di tengah
samudera atau dengan kata lain mid oceanic ridge dan kemudian menyusup ke bawah lempeng
lainnya melalui suatu jalur pembengkokan atau subduction zone atau bergeser terhadap lempeng
lainnya dengan dibatasi oleh sesar mendatar atau transfault form dengan kecepatan relatif 10 cm/th.
Sehingga proses pembentukan kepulauan Indonesia dapat terlihat pada pemunculan beberapa pulau
Kepulauan Indonesia berkaitan erat dengan perkembangan tektonik kepulauan yang berasal dari
proses lempeng tektonik. Berdasarkan klasifikasinya, kepulauan Indonesia terbentuk dari tiga hasil
pergerakan lempeng besar, yaitu lempeng Pasifik di sebelah barat, lempeng samudera Hindia di
sebelah selatan dan lempeng Asia di sebelah utara. Aktifitas lempeng besar tersebut telah terjadi
sejak zaman Neogen atau sekitar 50 juta tahun yang lalu dan hingga sekarang ketiga lempeng
tersebut masih aktif yang seringkali menyebabkan adanya guncangan gempa bumi yang berskala
Maka dari penjelasan di atas, kepulauan Indonesia terletak pada jalur lempeng samudera dan benua
dimana lempeng-lempeng tersebut beraktifitas layaknya ban berjalan atau convetor belt dan lempeng-
lempeng tersebut dipisahkan oleh adanya suatu batas lempeng yang sifat pergerakannya adalah
konvergen atau saling bertumbukan dan divergen atau sebar pisah. Akibat dari aktifitas lempeng
tersebut maka tidak mengherankan jika kepulauan Indonesia sering mengalami gempa bumi dan
letusan gunung berapi dimana dari dua aktifitas alam ini menyebabkan beberapa hal, yaitu:
Beberapa daerah rawan gempa di Indonesia dan letusan gunung berapi diantaranya adalah Pulau
Krakatau, Pulau Alor, Pulau Sumatera, Pulau Sulawesi, Pulau Jawa-Bali, Nusa Tenggara Barat dan
Timur karena pulau tersebut berada di jalur aktif lempeng bumi dan jalur pegunungan berapi. Maka,
proses pendidikan tentang mitigasi bencana di Indonesia perlu ditingkatkan dan dibudidayakan dengan
Sebaliknya zaman sejarah merupakan zaman di mana peninggalan tertulis sudah berhasil ditemukan,
Lalu bagaimana dengan pembagian zaman prasejarah? Pembabakan zaman pra-aksara atau sebelum
manusia mengenal tulisan, secara umum dibagi menjadi 2 yaitu berdasarkan arkeologi (hasil
Secara umum, pengertian ilmu geologi adalah ilmu pengetahuan tentang bumi, menyelidiki lapisan-
lapisan batuan yang ada di dalam kerak bumi. Berdasarkan geologi, pembabakan zaman praaksara
1) ZAMAN ARKAEKUM
Zaman ini diperkirakan berlangsung kurang lebih pada 2500 juta tahun yang lalu. Di periode ini
kondisi atau keadaan bumi belum stabil. Hal ini karena masih dalam proses pembentukan bumi dan
juga udara bumi masih begitu panas. Di zaman ini sama sekali belum ada tanda-tanda kehidupan.
Pembagian zaman prasejarah berdasarkan geologi yang kedua yaitu zaman Palaeozoikum. Periode ini
brlangsung sekitar 340 juta tahun yang lalu. Zaman ini merupakan awal mula munculnya tanda-tanda
kehudupan, contohnya seperti binatang kecil, amfibi, ikan, reptil dan binatang tak bertulang, Masa ini
disebut sebagai zaman primer atau zaman pertama. Ciri-ciri zaman paleozoikum yaitu meliputi :
• Terjadi selama 340 juta tahun, tepatnya berlangsung dari 542 juta hingga 251 juta
• tahun silam.
Ketiga yaitu zaman Mesozoikum yang berusia kurang lebih sekitar 140 juta tahun yang lalu. Di
zaman ini mulai muncul binatang-binatang berukuran besar seperti dinosaurus dan atlatosaurus. Selain
zaman kedua atau zaman primer. Ciri-ciri masa Mesozoikum, yaitu meliputi :
• dinosaurus.
• Iklim bumi lebih stabil dibanding periode sebelumnya serta lebih basah dan panas.
• Zaman Mesozoikum pada 252 juta hingga 66 juta tahun yang lalu.
• dinosaurus.
• Benua di Bumi mengalami pergeseran dan saling menyatu satu dengan yang lainnya
• Pada masa mesozoikum ini terdapat kegiatan evolusi, aktivitas tektonik dan iklim.
Selanjutnya yaitu zaman neozoikum atau disebut juga dengan Kainzoikum. Periode ini berlangsung
kurang lebih pada 60 juta tahun yang lalu. Zaman Neozoikum disebut juga dengan zaman
Kenozoikum atau Senozoikum. Istilah Kenozoikum berasal dari bahasa Yunani, yakni kainos yang
artinya "baru" dan zoe yang berarti "kehidupan". Maka dapat disimpulkan bahwa pengertian zaman
Definisi yang lebih lengkap, zaman neozoikum merupakan masa bumi baru di mana keadaan bumi
telah lebih baik karena bumi sudah terbentuk secara keseluruhan. Di zaman Neozoikum inilah cikal
bakal manusia mulai muncul dan mengalami perubahan dan perkembangan secara cepat. Hal inilah
sebab kenapa zaman neozoikum dikatakan sebagai zaman kehidupan baru. Berdasarkan ilmu geologi,
zaman neozoikum adalah periode paling akhir dari tiga masa klasik geologi yang telah disebutkan di
atas. Masa ini berlangsung mulai sejak periode Mesozoikum berakhir yang ditandai dengan
kepunahan massal dinosaurus di akhir periode kapur atau kurang lebih sekitar 65 juta tahun silam.
lalu, zaman ini ditandai dengan berkembangnya jenis binatang menyusui sperti kera.
2. Kuartier ( Zaman Keempat )Zaman ini ditandai dengan adanya kehidupan manusia
sehingga merupakan zaman yang sanga penting, zaman ini dibagi lagi menjadi dua
2.1. Zaman Pleistocen atau Dilluvium berlangsung sekitar selama 600.000 tahun yang
2.2. Zaman Holocen atau Alluvium berlangsung sekitar selama 20.000 tahun yang lalu
dan terus berkembang sampai dewasa ini. Pada zaman ini ditandai dengan
munculnya manusia jenis Homo Sapiens yang memiliki ciri-ciri seperti manusia yang
• Masa puncak kehidupan hewan • Kondisi alam masih liar dan labil,
kondisi iklim
berukuran
ZAMAN BATU
Pada zaman ini alat-alat terbuat dari batu yang masih kasar dan belum dihaluskan. Contoh alat-alat
tsb adalah :
KAPAK GENGGAM
Kapak genggam terkenal juga dengan sebutan kapak perimbas, atau dalam ilmu prasejarah disebut
dengan chopper artinya alat penetak. Pembuatan kapak genggam dilakukan dengan cara memangkas
salah satu sisi batu sampai menajam dan sisi lainnya dibiarkan apa adanya sebagai tempat
menggenggam.
Fungsi:
menangkap ikan
FLAKES
yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu Chalcedon,yang dapat digunakan
menangkap ikan
KJOKENMODINGER
Kjokkenmoddinger berasal dari bahasa Denmark (kjokken berartikan dapur, modding berarti
sampah). Jadi kjokkenmoddinger adalah sampah sampah dapur. Yang merupakan timbunan
kulit siput dan kerang yang menggunung. Dialam kjokkenmoddinger ditemukan banyak kapak
genggam. Kapak tersebut berbeda dengan chopper (kapak genggam dari Zaman
Palaeolithikum). Kapak genggam tersebut dinamakan pebble atau Kapak Sumatera
berdasarkan tempat penemuannya. Disamping pebble ditemukan pula kapak pendek (hache
courte) dan pipisan batu (batu bata penggiling beserta landasannya).
KAPAK GENGGAM (PEBLE)
Manusia purba menjadikan gua sebagai rumah. Kehidupan didalam gua yang cukup lama
meninggalkan sisa sisa kebudayaan dari mereka. Abris sous roche adalah kebudayaan yang
kapak, batu penggilingan, dan beberapa alat dari tulang. Karna di gua tersebut banyak ditemukan
peralatan dari tulang, disebut Sampung Bone Culture. Selain di Sampung, gua gua sebagai abris
sous roche juga ada di Besuki, Bojonegoro, dan Sulawesi Selatan. Alat-alat Kebudayaan Mesolithikum
yang ditemukan di gua-gua yang disebut Abris Sous Roche Adapun alat-alat tersebut adalah :
yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu dan berguna untuk mengupas makanan.
KAPAK
Zaman Neolithikum merupakan perkembangan xaman dari kebudayaan batu madya. Alat alat dari batu
yang mereka hasilkan lebih sempurna dan telah lebih halus diseuaikan dengan fungsinya. Hasil
kebudayaan yang terkenal pada Zaman Neolitikum adalah jenis kapak persegi dan kapak lonjong.
Pada masa Neolithikum, di samping ada berbagai kapak, juga ditemukan berbagai alat perhiasan.
Misalnya di Jawa ditemukan gelang gelang dari batu indah dan alat alat tembikar atau gerabah.
KAPAK PERSEGI
mengerjakan kayu. Alat alat itu terutama beliung sudah diberi tangkai.
Daerah persebaran kapak persegi adalah daerah Indonesia bagian barat seperti Sumatra, Jawa dan
Bali.
Fungsi:
1. ukuran besar lazim disebut dengan beliung dan fungsinya sebagai cangkul/pacul.
Bahan untuk membuat kapak tersebut selain dari batu biasa, juga dibuat dari batu api/chalcedon.
Kemungkinan besar kapak yang terbuat dari Chalcedon hanya dipergunakan sebagai alat upacara
(Kapak Chalcedon)
Kapak Bahu
sama seperti kapak persegi ,hanya di bagian yang diikatkan pada tangkainya diberi leher. Hanya di
temukan di Minahasa
KAPAK LONJONG
Minahasa.
PERHIASAN
ditemukan di Jawa
Peninggalan kebudayaan megalithikum terbuat dari batu berukuran besar. Kebudayaan megalithikum
tidak hanya untuk keperluan memenuhi kebutuhan hidup manusia secara fisik. Mereka juga telah
membuat berbagai bangunan batu untuk kepentingan berbagai upacara keagamaan, di antaranya
dipergunakan dalam persembahayangan maupun untuk mengubur jenazah. Hasil hasil kebudayaan
MENHIR
Adalah tiang atau tugu yang didirikan sebagai sarana untuk memuja arwah
DOLMEN
berkaki menhir (menhir yang agak pendek). Bangunan ini digunakan sebagai
SARKOFAGUS
Adalah peti kubur batu yang bentuknya seperti lesung dan mempunyai tutup.
KUBUR BATU
kubur batu ini terbuat dari lempengan atau lembaran batu yang lepas lepas
dan dipasang pada keempat sisinya, bagian alas dan bagian atasnya. Kubur
PUNDEN BERUNDAK
Pundak berundak adalah bangunan dari batu yang disusun secara bertingkat.
ARCA
wujudnya manusia dengan penampilan yang dinamis seperti arca batu gajah.
Arca batu gajah adalah patung besar dengan gambaran seseorang yang sedang menunggang
binatang yang diburu. Arca tersebut ditemukan di daerah Pasemah (Sumatera Selatan). Daerah-daerah
lain sebagai tempat penemuan arca batu antara lain Lampung, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Zaman Logam, kira-kira sejak 500 SM. Disebut Zaman Logam esndiri karena pada saman itu
mayoritas peralatan yang digunakan terbuat dari perunggu lalu besi. Pada zaman ini manusia telah
mengembangkan teknologi yang cukup tinggi. Dikatakan teknologi sebab batu tinggal membentuk
sesuai kehendak pemahat. Logam sementara itu tidak dapat dipahat dengan mudah sebagaimana
halnya batu.
Manusia purba membuat peralatan dari logam seperti perunggu dan besi. Mereka telah mengolah
bahan tersebut menjadi beraneka macam bentuk. Hal ini membuktikan bahwa manusia purba telah
mengenal peleburan logam. Kebudayaan zaman logam sering juga disebut Zaman Perundagian.
Secara harafiah, perundagian berasal dari kata undagi yang berarti seseorang yang ahli dalam
melakukan pekerjaan tertentu. Pada masa ini, kehidupan masyarakat boleh dibilang telah berada di
tahap yang lebih maju, lantaran sudah memiliki keterampilan untuk membuat alat-alat dari bahan
perunggu. Adapun alat-alat tersebut nantinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Baik
Dalam adanya sebuah aktivitas perdagangan bisa berkembang begitu sangat pesat.
Pada zaman ini, dalam penguburan jenazah dibagi menjadi dua bagian yaitu langsung
sebagai jenazah yang dikubur langsung di tanah, atau dengan memakai peti mati dalam
Alat buat mendukung atau mendukung kehidupan mereka jadi lebih baik dan lebih canggih.
Berikut ini corak kehidupan yang terdapat pada kehidupan masyarakat perundagian ini.
1. Menampilkan dan menunjukkan jiwa seni yang tinggi dimana dapat dilihat berbagai
kebudayaan yang dimiliki memiliki nilai seni yang tinggi, seperti contohnya arca.
3. Terdapat pula masa perunggu, penemuan logam lebih keras yaitu terbuat dari tembaga,
4. Manusia sudah dapat melebur titik lebur yang tinggi pada zaman besi.
5. Terdapat banyak gerabah peninggalan pada masa ini yang sangat beragam yang tentunya
merupakan alat yang digunakan masyarakat pada masa dulu yang menjadi peninggalan
Pada masa logam dikenal teknik pembuatan benda-benda dari logam dengan cara a circle
perdue dan bivalve. Berikut adalah cara pembuatan alat-alat dari logam dengan menggunakan dua
teknik tersebut
Teknik a circle perdue adalah teknik pembuatan benda-benda dari logam dengan cara
teknik cetak ulang. Adapun teknik ini memiliki kekurangan karena hanya dapat digunakan satu
kali dalam satu cetakan. Namun, kelebihannya adalah bentuk yang diinginkan dapat terlihat
memiliki detail yang sempurna. Berikut langkah-langkah pembuatan benda-benda dari logam
1. Hal yang pertama yang harus dilakukan adalah membuat model benda logam
3. Setelah mengeras, panasi model lilin dengan api sehingga lilin mencair melalui
4. Masukkan logam cair pada lubang bagian atas model, diamkan hingga cairan
logam mendingin.
5. Kemudian pecahkan model dari tanah liat tersebut sehingga akan terlihat hasil bentuk yang
diinginkan.
Teknik bivalve adalah teknik pembuatan benda-benda dari logam dengan cara teknik dua
setangkup. Teknik ini memiliki kekurangan, yaitu adanya rongga pada benda logam yang
Namun, kelebihannya adalah cetakan dapat digunakan berulang kali. Berikut langkah-langkah
4. Cetakan dapat dibuka setelah logam dingin dan benda logam dapat digunakan.
ZAMAN PERUNGGU
Zaman perunggu merupakan sebuah era saat orang akan akan membangun alat perunggu.
Persebaran kebudayaan perunggu di Indonesia dilakukan oleh Deutero Melayu. Kebudayaan ini
mereka bawa dari Dong Son, suatu desa di Lembah Song Hong, Vietnam sekarang. Sejak tahun
1000an SM, desa itu menjadi salah satu pusat kebudayaan perunggu di Asia. Deutero Melayu masuk
ke Indonesia sekitar tahun 300 SM dan menyebar ke berbagai pulau sambil memperkenalkan
teknologi pembuatan peralatan berbahan perunggu. Berikut hasil kebudayaan di zaman perunggu :
dipakai sebagai alat memanggil hujan. Benda ini memiliki nilai sni yang tinggi, terdapat pola hias
yang beraneka ragam. Pola hiasnya, yaitu pola gambar binatang, geometrik, burung, gajah, ikan laut,
kijang, harimau, dan manusia. Ada juga nekara yang tidak diberi hiasan. Daerah penemuan nekara di
Indonesia, antara lain, Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Bali, Pulau Sumbawa, Pulau Sangean,
Pulau Roti, Pulau Kei, dan Pulau Selayar. Nekara yang lebih kecil bentuknya disebut moko. Moko
ditemukan di Pulau Alor. Fungsinya Moko selain sebagai benda pusaka, juga dipergunakan sebagai
mas kawin.
BEJANA PERUNGGU
diketahui secara pasti, Hal itu karena penemuan bejana yang terbatas
masyarakat praaksara.
ARCA PERUNGGU
penemuan arca perunggu di Indonesia adalah Palembang (Sumatra Selatan), Limbangan (Bogor), dan
Bangkinang (Riau).
KAPAK CORONG
disamakan dengan kaki sehingga corong sering disebut dengan kapak sepatu. Daerah penyebaran
kapak corong di Indonesia adalah Sumatra Selatan, Jawa, Bali, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan,
PERHIASAN PERUNGGU
Untuk itu para ahli menduga fungsinya sebagai alat tukar (mata uang). Daerah penemuan perhiasan
MANIK-NANIK
Penemuan manik-manik yang berasal dari zaman perunggu sebagian besar sebagai bekal kubur
sehingga memberikan corak istimewa pada zaman perunggu. Manik-manik dipakai sebagai perhiasan,
alat tukar, dan alat upacara. Bahan dasar manik-manik ada yang terbuat dari batu setengah permata
(akik, kalsedon), kaca, kulit kerang, atau tanah liat yang dibakar.
ZAMAN BESI
tembaga atau perunggu. Kebudayaan besi terjadi ketika keterampilan undagi manusia semakin maju.
Membuat peralatan dari besi membutuhkan keahlian membuat tanur besi, mengolah cairan penghancur
bijih besi, membuat cetakan tempat penuangan cairan pijar besi, dan memandai besi menjadi
peralatan yang dibutuhkan. Kebudayaan besi ditandai dengan munculnya profesi pandai besi dalam
masyarakat.
Peralatan dari besi memang lebih kuat dibandingkan peralatan perunggu. Alat yang dibuat antara lain
mata tombak, mata panah, cangkul, sabit, dan mata bajak. Sayangnya, benda peninggalan dari
kebudayaan besi tidak banyak ditemukan karena sifatnya mudah berkarat. Namun masih ada
beberapa hasil peninggalan dari zaman besi yang ditemukan di Indonesia yakni :
Mata kapak, yang dikaitkan pada tangkai dari kayu, berfungsi untuk membelah kayu
Mata pisau
Mata pedang
Cangkul, dll
Jenis-jenis benda tersebut banyak ditemukan di Gunung Kidul (Yogyakarta), Bogor, Besuki dan
Secara umum, manusia purba merupakan manusia yang hidup sebelum tulisan ditemukan. Jenis-jenis
manusia purba yang ada di dunia juga memiliki banyak suku dan ras.
Beberapa peneliti mengatakan bahwa manusia purba adalah nenek moyang dari manusia modern saat
ini. Karakteristik yang menonjol dari manusia purba adalah mereka hidup secara nomaden atau hidup
berpindah tempat. Hal itu karena mereka masih hidup yang sangat bergantung dari sumber daya
alam. Saat sumber daya alam di kawasan sekitar mereka sudah habis atau sulit ditemukan, maka
mereka akan berpindah ke wilayah lain. Mereka hidup secara berkelompok sehingga mereka akan
Dari banyaknya kelompok manusia purba di berbagai wilayah di dunia membuat banyak jenis-jenis
manusia purba. Selain dari letak geografis yang membedakan jenis-jenis manusia purba, perubahan
zaman juga memengaruhi. Terdapat begitu banyak dalam jenis fosil manusia purba yang telah
ditemukan dalam negara ini, termasuk Meganthropus Paleojavanicus dan Pithecanthropus Erectus.
Penelitian menunjukkan bahwa terdapat jenis Meganthropus Palejavanicus yakni hidup dua juta tahun
yang lalu, yang ditemukan dengan Marks pada tahun 1952 dalam bentuk rahang bawah.
Meganthropus Paleojavanicus, salah satu spesies tertua manusia purba di Indonesiayang pernah
Maka disimpulkan bahwa Meganthropus merupakan seorang manusia yang memiliki tubuh sangat
mana yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1936 oleh G.H.R. ditemukan oleh Koenigswald dan
berakhir pada 1941 di situs Sangiran, rahang bawah dan atas. Jenis meganthropus ini adalah
manusia purba yang hidup di era Paleolitik atau Batu Hebat dua hingga satu juta tahun yang lalu
dan menemukan fosil serupa pada tahun 1952 oleh Marks dalam bentuk rahang bawah. Diperkirakan
bahwa spesies Megantropus ini hidup 1 hingga 2 juta tahun yang lalu, selama era Palaeolitik atau
Paleolitik. Kelebihan yang ada dalam jenis meganthropus ini, yang memiliki sebuah bentuk tubuh
Berikut merupakan beberapa ciri-ciri dari jenis manusia purba, diantaranya ialah sebagai berikut:
Volume otak lebih kecil dari pada manusia modern, sehingga dianggap sebagai manusia
Terdapat beberapa jenis manusia purba yakni Meganthropus, diantaranya ialah sebagai berikut:
1. ARKAIK
tanah liat hitam dalam pembentukan grenzbank dan pucangan di Sangiran dan pasir vulkanik di utara
Perning. Tipe ini merupakan sebuah tipe terbesar dan paling berotot dengan volume otak yakni
sekitar 870cc.
2. PROGRESIF
Progresif adalah sebuah jenis yang paling maju yang ditemukan terutama di endapan aluvial di
Ngandong (Blora), Selopuro (Ngawi) dan endapan vulkanik di Tiger Connect. Volume otak telah
mencapai 1.100 cc, dengan tengkorak yang lebih tinggi dengan wajah pudar.
3. TIPIK
Tipik merupakan sebuah tipe yang paling maju dibandingkan dengan tipe arkaik atau tipe lainnya.
Spesies ini adalah bagian terbesar dari Homo erectus di Indonesia. Penemuan ini kedungbrubus
(Madiun), Patiayam (Kudus) dan sejak 2011 kembali ditemukan di (Tegal). Konstruksi tengkorak
tersebut lebih ramping, meskipun dahi masih miring dan agak bengkok. Kapasitas otak adalah 1.000
cc.
4. MEGANTHOPUS 2
Meganthopus 2 adalah sebuah fragmen tengkorak yang pertama kali dijelaskan pada tahun 1982 oleh
Sartono. Tengkorak itu lebih dalam, lebih melengkung lebih dalam dan lebih luas dari spesimen yang
sebelumnya tidak ditemukan. Selain itu, temuan ini mempunyai sebuah lambang sagital yang sama
atau punggung temporal ganda dengan kapasitas tengkorak yakni sekitar 800-1000 cc.
5. MEGANTHOPUS 1
Spesimen Tyler ini telah digambarkan sebagai sebuah tengkorak yang hampir lengkap, tetapi
dihancurkan dalam batas-batasnya. Apa yang berbeda dari tipe atau tipe lain, adalah bahwa
spesimen ini tidak mempunyai sebuah ketinggian ganda yang memenuhi hampir di atas tengkorak
6. PITHECANTHOROPUS SOLOENSIS
ditemukan sekitar tahun 1931 langsung oleh Openorth dan Von Koenigswald di pulau Jawa. Sampai
tahun 1933, manusia purba serupa lainnya ditemukan di Sangiran dekat sungai di Solo. Bagian
7. HOMO SOLOENSIS
Franz dan Koenigswald telah menemukan seorang manusia purba ini pada kisaran 1931-1934. Karena
volume otak, manusia purba ini tidak termasuk dalam kelas monyet-manusia. Mereka juga dianggap
lebih pintar dan memiliki kehidupan yang lebih baik. Fosil pertama yang ditemukan adalah tulang
tengkorak. Dan diperkirakan hidupnya terjadi antara 900.000 dan 300.000 tahun yang lalu.
Meganthropus adalah manusia purba tertua di Indonesia. Kehidupan manusia tertua di Indonesia
adalah di DAS Solo. Cara berjalan seperti orangutan, sedikit ditekuk, tangan menopang tubuh.
diidentifikasi berdasarkan penemuan fosil di beberapa wilayah seperti Mojokerto, Ngandong, Solo,
Pacitan dan Sangiran. Sebenarnya penemuan manusia purba di Indonesia sudah ada lama sejak
abad ke 18. Berikut beberapa jenis-jenis manusia purba yang ditemukan di wilayah Indonesia.
1. MEGANTHROPUS PALAEOJAVANICUS
Jenis manusia purba ini ditemukan pada sekitar tahun 1936 di kawasan Sangiran. Jenis manusia ini
diperkirakan hidup sekitar satu hingga dua juta tahun yang lalu. Fosil dari manusia Meganthropus ini
adalah manusia yang memiliki tubuh tinggi yang ditemukan oleh arkeolog asal Belanda, Van
2. PITHECANTHROPUS ERECTUS
Jenis-jenis manusia purba selanjutnya adalah Pithecanthropus Erectus yang diperkirakan hidup di
Indonesia pada satu hingga dua juta tahun yang lalu. Fosil pertamanya ditemukan pada fosil bagian
geraham di daerah Lembah Bengawan Solo, daerah Trinil. Penemunya ialah Eugene Dubois tahun
• hidungnya tebal,
3. PITHECANTHROPUS SOLOENSIS
Fosil manusia purba ini ditemukan di daerah Ngandong, Solo. Diberi nama Pithecanthropus Soloensis
karena ditemukan di Solo. Ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus Soloeinsis ini yaitu :
• ia adalah pemakan tumbuhan dan kerap juga berburu hewan untuk dijadikan santapan
• fosilnya ditemukan sekitar tahun 1931 hingga 1933 oleh Openorth dan Van Koenigswald.
4. PITHECANTHROPUS MOJOKERTENSIS
Tak hanya di Solo, di daerah Mojokerto juga ditemukan fosil manusia purba. Van Koenigswald
kembali menemukan fosil pada tahun 1939 di Mojokerto, Jawa Timur. Pertama kali ia menemukan
fosil manusia purba yang diperkirakan masih berusia 6 tahun. Lalu tahun 1936, Widenreich
menemukan fosil lagi di kota yang sama. Ciri-ciri Pithecanthropus Mojokertensis yaitu :
Saat penemuan, fosil Pithecanthropus Mojokertensis hancur saat sedang proses penggalian.
5. HOMO FLORESIENSIS
Menggunakan sebutan ‘homo’ karena pada manusia purba ini telah memiliki kebiasaan yang hampir
mirip dengan manusia modern saat ini. Mereka telah mengerti berbagai kegiatan dan disebut juga
Homo Floresiensis ditemukan di Pulau Flores Nusa Tengara dan diperkirakan hidup 12 ribu tahun
yang lalu. Jenis manusia purba ini telah mampu hidup berdampingan dengan jenis- jenis manusia
6. HOMO WAJAKENSIS
Manusia purba Homo Wajakensis hidup di zaman yang lebih modern dari sebelumnya. Hal ini
dibuktikan dengan penemuan peralatan yang bersamaan dengan fosil ini. Eugene Dubois menemukan
Ciri-cirinya :
7. HOMO SOLOENSIS
Selain Pitecanthropus (manusia kera), di Solo juga ditemukan fosil Homo Soloensis. Dikategorikan
‘homo’ karena manusia purba ini tergolong lebih cerdas. Weidenrich dan Koenigswald menemukannya
tahun 1931. Mereka diperkirakan hidup sekitar 300.000 sampai 900.000 tahun yang lalu.
• memiliki struktur tulang wajah yang tidak mirip dengan manusia kera.
8. HOMO SAPIENS
Pasti kalian sudah tak asing dengan nama manusia purba satu ini. Jenis manusia purba ini adalah
jenis manusia purba yang usianya paling muda ditemukan dan mendekati seperti manusia modern
• bentuknya juga mirip dengan manusia seperti bentuk tengkuk yang sudah kecil,
• memiliki dagu dan tulang rahang yang tidak terlalu kuat, dan
Berikut ini adalah beberapa paparan mengenaai corak kehidupan manusia purba :
bagian. Yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana dan tingkat lanjut.
Ciri-ciri kehidupan manusia purba saat zaman berburu dan mengumpulkan makanan, sebagai berikut :
• Membuat lukisan berupa cap jari tangan dan babi rusa dalam keadaan terpanah, biasanya
Salah satu ahli menyatakan bahwa manusia purba lebih dahulu mengenal beternak hewan.
Beberapa ahli lainnya, juga menyatakan bahwa keadaan yang terjadi sebelum munculnya beternak
dan bercocok tanam pada manusia purba. Adalah bermukim dan semakin bertambahnya jumlah
Bertambah besarnya anggota kelompok dalam kehidupan manusia purba menyebabkan kondisi
makanan yang awalnya melimpah menjadi lebih sedikit. Dan bahkan berkurang pada daerah
Karena hewan-hewan sering diburu dan masa reproduksinya cukup lambat menjadikan manusia beralih
ke bercocok tanam. Jenis tanaman yang pertama kali dalam bercocok tanam, menurut Vishu Mitre
adalah Jawawut (pearl millet). Dan juga sorgum, Wijen, Kurma, serta Kacang-kacangan.
Namun, juga ada pendapat lain tentang jenis makanan yang pertama kali ditanam oleh manusia
purba dalam bercocok tanam. Yaitu Pohon Ara (fig tree) yang mempunyai buah banyak dan rasanya
sedikit manis.
tumbuh liar. Seperti buncis, kacang p[olong, labu botol, kentang, labu, jagung, dan lain-lain.
Ciri-ciri kehidupan manusia purba saat zaman bercocok tanam, sebagai berikut :
• Hidupnya sudah mulai menetap pada suatu tempat dan melakukan kegiatan bercocok tanam
• Sudah mulai memakai pakaian yang terbuat dari kulit hewan maupun kulit kayu
• Membuat alat-alat bercocok tanam, seperti : mata panah, beliung persegi, kapak lonjong, dan
perhiasan.
Seiring dengan perkembangan kemampuan berfikir manusia-manusia purba. Mereka mulai mengenal
kepercayaan terhadap kekuatan-kekuatan lain di luar dalam dirinya. Sehingga mereka melakukan
upacara atau ritual khusus, untuk menjalankan kepercayaan yang diyakininya memberi kekuatan.
Ciri-ciri kehidupan manusia purba saat zaman mengenal kepercayaan, sebagai berikut :
• Melaksankan upacara-upara khusus, untuk bukti adanya kekuatan yang melebihi mereka.
• Mulai terdapat bangunan-bangunan besar untuk dijadikan sebagai tempat melakukan pemujaan
maupun upacara.
Sistem kepercayaan yang di percaya manusia pada masa prakasara atau masa prasejarah antara lain
Animisme
adalah percaya pada roh nenek moyang maupun roh-roh lain yang mempengaruhi kehidupan mereka.
Upaya yang dilakukan agar roh-roh tersebut tidak mengganggu adalah dengan memberikan sesaji.
Dinamisme
adalah percaya pada kekuatan alam dan benda-benda yang mempunyai sifat gaib. Manusia purba
melakukanya dengan cara menyembah batu atau pohon besar, gunung, laut, gua, keris, jimat, dan
patung.
adalah percaya pada binatang yang dinganggap suci dan memiliki kekuatan. Dalam melakukan
upacara ritual pemujaan manusia purba membutuhkan sarana atau tempat. Mereka membangun
bangunan dari batu yang dipahat dengan ukuran yang besar. Masa ini di sebut sebagai kebudayaan
itulah benda yang pernah digunakan manusia purba. Berikut jenis-jenis alat dan penjelasannya:
Kapak Genggam
Alat Serpih
Kapak Persegi
Sementara pangkal lainnya adalah bagian yang tajam. Alat ini banyak ditemukan di berbagai tempat
Kapak Lonjong
Menhir
Dolmen
sesembahan.
Sarkofagus
Arca
Bejana Perunggu
Kapak Corong
TEORI NUSANTARA
Teori Nusantara Dalam teori nusantara menyebutkan jika nenek moyang bangsa Indonesia berasal
dari wilayah kepulauan Indonesia. Tidak berasal dari luar dan mereka menetap serta berkembang di
wilayah Indonesia itu sendiri. Di mana teori tersebut didasarnya pada banyak fosil manusia purba
yang ditemukan di Indonesia. Tokoh-tokoh pendukung teori Nusantara seperti M. Yamin, Sutan Takdir
Alisjahbana, Gorys Keraf. Pada teori tersebut didasari jika bangsa Melayu merupakan bangsa yang
berperadaban tinggi. Selain itu adanya kemungkinan jika orang Melayu adalah keturunan dari Homo
• Bangsa Melayu merupakan bangsa yang berperadaban tinggi. Peradaban ini tidak mungkin
dapat dicapai apabila tidak melalui proses perkembangan dari kebudayaan sebelumnya.
• Bahasa Melayu memang memiliki kesamaan dengan bahasa Champa (Kamboja), namun
wjakensis.
• Adanya perbedaan bahasa antara bahasa Austronesia yang berkembang di Nusantara dengan
TEORI YUNAN
Teori ini menyatakan bahwa asal-usul nenek moyang kita berasal dari Yunnan, China. Teori ini
didukung oleh Moh. Ali, yang berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol yang
terdesak oleh bangsa-bangsa yang lebih kuat sehingga melakukan migrasi menuju ke selatan.
Ada pula R.H Geldern dan J.H.C. Kern yang juga mendukung teori ini. Dasar pendapat mereka
berdua adalah :
• Ditemukannya kapak tua di wilayah Nusantara yang memiliki kemiripan dengan kapak tua
yang ada di kawasan Asia Tengah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa telah tejadi
• Bahasa melayu yang berkembang di Nusantara memiliki kemiripan dengan bahasa champa
yang ada di Kamboja. Hal ini membuka kemungkinan bahwa penduduk champa yang ada di
Kamboja berasal dari dataran Yunnan dengan menyusuri sungai Mekong. Arus perpindahan
ini selanjutnya diteruskan ketika sebagian dari mereka melanjutkan perpindahan dan sampai
ke wilayah Nusantara.
Menurut teori ini, migrasi penduduk dari Yunnan menuju Kepulauan Nusantara ini melalui tiga
gelombang, yaitu ; perpindahan orang negrito, proto melayu dan juga deutro nelayu.
• Orang Negrito Orang negrito diperkirakan sudah memasuki Kepulauan Nusantara sejak 1000
SM. Mereka diyakini sebagai penduduk paling awal Kepulauan Nusantara. Hal ini dibuktikan
dengan penemuan arkeologi di gua Cha, Malaysia. Pada perkembangannya, orang Negrito
menurunkan orang Semang. Cirri-ciri fisik orang Negrito yaitu berkulit gelap, rambut keriting,
hidung lebar dan bibir tebal.Di Indonesia, ras ini sebagian besar mendiami daerah Papua.
• Proto Melayu Migrasi orang proto Melayu ke Kepulauan Nusantara diperkirakan memasuki
wilayah Nusantara pada 2500 SM. Sebutan Proto Melayu adalah untuk menyebutkan orang-
orang yang melakukan migrasi pada gelombang pertama ke Nusantara. Yang termasuk orang-
orang Proto Melayu adalah suku Toraja, Dayak, Sasak, Nias, Rejang, dan Batak. Orang
proto Melayu memiliki keahlian lebih baik dalam hal bercocok tanam bila dibandingkan
• Deutro Melayu Deutro Melayu adalah sebutan untuk orang-orang yang melakukan gelombang
diperkirakan pada 1500 SM. Suku bangsa yang termasuk Deutro Melayu di Indonesia, antara
Teori ini berpandangan bahwa bangsa yang ada di Nusantara ini berasal dari Taiwan bukan Daratan
Cina. Teori ini didukung oleh Harry Truman Simanjuntak. Menurut pendekatan linguistic, dijelaskan
bahwa dari keseluruhan bahasa yang dipergunakan suku-suku di Nusantara memiliki rumpun yang
sama, yaitu rumpun Austronesia. Akar dari keseluruhan cabang bahasa yang dipergunakan leluhur
yang menetap di Nusantara berasal dari rumpun Austronesia di Formosa atau dikenal dengan rumpun
Taiwan. Selain itu, menurut riset genetika yang dilakukan pada ribuan kromosom tidak menemukan
Teori ini menyatakan bahwa manusia modern yang hidup sekarang berasal dari Afrika. Dasar dari
teori ini adalah berdasarkan ilmu genetika melalui penelitian DNA mitokondria gen perempuan dan
gen laki-laki. Menurut ahli dari Amerika Serikat, Max Ingman, manusia modern yang ada sekarang ini
berasal dari Afrika antara kurun waktu 100-200 ribu tahun lalu. Dari Afrika, mereka menyabar ke luar
Afrika. Dari hasil penelitian Ingman, tidak ada bukti yang menunjukan bahwa gen manusia modern
tahun silam. Tujuannya adalah menuju Asia Barat. Jalur yang mereka tempuh ada dua, yaitu
mengarah ke Lembah Sungai Nil, melintasi Semenanjung Sinai lalu ke utara melewati Arab Levant
dan yang kedua melewati Laut Merah. Pada 70.000 tahun yang lalu bumi memasuki zaman glacial
terakhir dan permukaan air laut menjadi lebih dangkal karena air masih berbentuk gletser. Dengan
keadaan seperti ini mereka sangat memungkinkan menyeberangi lautan hanya dengan menggunakan
perahu primitif.
Setelah memasuki Asia, beberapa kelompok tinggal sementara di Timur Tengah, sedangkan kelompok
lainnya melanjutkan perjalanan dengan menyusuri pantai Semenanjung Arab menuju ke India, Asia
Timur, Indonesia, dan bahkan sampai ke Barat Daya Australia, yaitu dengan ditemukannya fosil laki-
laki di Lake Mungo. Jejak paling kuat untuk membuktikan bahwa manusia Afrika telah bermigrasi