Anda di halaman 1dari 2

Negara 

adalah, organisasi kekuasaan yang berdaulat dengan tata pemerintahan yang


melaksanakan tata tertib atas orang-orang di daerah tertentu. Negara juga merupakan suatu
wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi semua individu di
wilayah tersebut, dan berdiri secara independen.
Fungsi negara:
1.) Fungsi Melaksanakan Ketertiban (Law And Order), Fungsi negara yang pertama
adalah fungsi pengaturan dan ketertiban. Fungsi ini sangat penting, terutama dalam
mencegah bentrokan-bentrokan maupun pertikaian dan penyebab tawuran yang mungkin
timbul dalam masyarakat yang menjadi salah satu faktor penghalang proses tercapainya
tujuan-tujuan negara.
2.) Fungsi Kemakmuran dan Kesejahteraan, Fungsi ini semakin penting seiring
berjalannya waktu, terutama bagi negara yang menganut paham negara kesejahteraan
(welfare staat). Maknanya negara berupaya agar masyarakat dapat hidup dan sejahtera,
terutama dibidang ekonomi dan sosial masyarakat. Untuk itu, negara melakukan berbagai
macam upaya seperti pembangunan di segala bidang serta berusaha untuk selalu
menciptakan kondisi perekonomian yang selalu stabil.
3.) Fungsi Pertahanan dan Keamanan, Fungsi ini diperlukan untuk menjaga
kemungkinan terjadinya serangan dari luar. Fungsi negara yang satu ini sangat penting
karena menyangkut keberlangsungan sebuah negara tersebut.Negara wajib nampu
melindungi rakyatnya, wilayah dan pemerintahannya dari berbagai ancaman, tantangan,
serangan dan gangguan baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Maka dari itu,
penting bahwa negara dilengkapi dengan alat-alat pertahanan serta personil keamanan
yang terlatih dan tangguh.
4.) Fungsi Keadilan, Fungsi negara ini dilaksanakan oleh badan penegak hukum,
khususnya badan-badan peradilan. Negara harus dapat menegakkan hukum secara tegas
dan tanpa adanya unsur kepentingan tertentu menurut hak dan kewajiban yang telah di
kontribusikan kepada bangsa dan negara.

Wawasan Nusantara adalah, cara pandang bangsa Indonesia terhadap rakyat, bangsa,


dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi darat, laut, dan udara di
atasnya sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan.
Esensi dari Wawasan Nusantara adalah, “kesatuan wilayah dan persatuan bangsa”
Indonesia. Sejarah munculnya wawasan nusantara adalah kebutuhan akan kesatuan atau
keutuhan wilayah Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Wilayah itu
harus berupa satu kesatuan, tidak terpisah-pisah oleh adanya laut bebas. Wilayah Indonesia
dulu terpecah-pecah sebagai akibat dari aturan hukum kolonial Belanda yakni Ordonansi
1939. Setelah Deklarasi Djuanda tanggal 13 Desember 1957, wilayah Indonesia menjadi
satu kesatuan, di mana laut tidak lagi merupakan pemisah tetapi sebagai penghubung.
Konsep Wawasan Nusantara menciptakan pandangan bahwa Indonesia sebagai satu
kesatuan wilayah merupakan satu kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi serta
pertahanan dan keamanan. Pandangan demikian penting sebagai landasan visional bangsa
Indonesia terutama dalam melaksanakan pembangunan.
Ketahanan Nasional sebagai konsepsi, merupakan landasan konsepsional strategis yang
sekaligus merupakan pisau analisis untuk memecahkan berbagai permasalahan strategis
bangsa melalui pendekatan 8 (delapan) aspek kehidupan nasional (asta gatra) yang terdiri
dari 3 (tiga) aspek alamiah (tri gatra) yang bersifat statis dan 5 (lima) aspek kehidupan
(panca gatra) yang bersifat dinamis.
Ketahanan Nasional sebagai kondisi, merupakan kondisi dinamis bangsa yang berisi
ketangguhan serta keuletan dan kemampuan bangsa untuk mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan, dan
gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, yang mengancam dan
membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara. Sebagai
kondisi, Ketahanan Nasional merupakan kondisi kehidupan nasional yang harus
diwujudkan dan dibina secara dini, terus menerus, terpadu dan sinergis.
Ketahanan Nasional sebagai Metode atau Strategi, ini berarti suatu pendekatan khas
yang membedakan dengan metode berfikir lainnya. Dalam ilmu pengetahuan dikenal
dengan metode induktif dan deduktif, hal ini juga dalam ketahanan nasional, dengan suatu
tambahan yaitu bahwa seluruh gatra dipandang sebagai satu kesatuan utuh menyeluruh.

Inti dari Ketahanan Nasional Indonesia adalah, kemampuan yang dimiliki bangsa dan
negara dalam menghadapi segala bentuk ancaman yang dewasa ini spektrumnya semakin
luas dan kompleks.

Bela Negara adalah, Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai
oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa
dan negara yang seutuhnya. Secara Fisik yaitu dengan cara "memanggul senjata"
menghadapi serangan atau agresi musuh. Bela Negara secara fisik dilakukan untuk
menghadapi ancaman dari luar. Pengertian ini dapat disamakan dengan bela negara dalam
arti militer. Sedangkan Bela Negara secara Nonfisik dapat didefinisikan sebagai "segala
upaya untuk mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia dengan cara
meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah
air serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara, termasuk penanggulangan
ancaman.

Anda mungkin juga menyukai