Anda di halaman 1dari 4

PENANGANAN PASKA PAJANAN BENDA TAJAM,

DARAH DAN CAIRAN TUBUH

No. Dokumen: No.Revisi Halaman:


009/SK.PPI.RSM/IX/2020 1 dari 4

Ditetapkan:
STANDAR PROSEDUR
Tanggal Terbit:
OPERASIONAL
01 September 2020
(SPO)
dr.Evi Vania Bangun M.H
Direktur Rumah Sakit

Pajanan adalah peristiwa yang menimbulkan risiko penularan. Peristiwa yang


Pengertian dimaksud adalah setiap perlukaan yang menembus kulit seperti tusukan jarum,
luka iris, dan kontak mukosa atau kulit yang tidak utuh dengan darah atau
cairan tubuh yang dianggap infeksius.
Sebagai acuan untuk petugas dalam penerapan langkah-langkah penanganan
Tujuan
pasca pajanan benda tajam (jarum bekas pakai), darah dan cairan tubuh.
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Mentari No.:
001.14/SK-DIR/RSM/II/2021 TENTANG PEDOMAN PELAYANAN DAN
Kebijakan
PENGORGANISASIAN KOMITE PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT MENTARI
Prosedur 1.Orang terpajan membilas daerah terpapar :

1.1 Luka tusuk bilas dengan air mengalir dan

Sabun / antiseptik

1.2 Pajanan mukosa mulut ludahkan dan berkumur

1.3 Pajanan mukosa mata irigasi dengan air yang

mengalir dengnan posisi kepala miring ke arah mata


yang terpercik selama 10 menit

1.4 Pajanan mukosa hidung hembuskan keluar dan

bersihkan dengan air

1.5 Bagian yang tertusuk tidak boleh dihisap dengan

mulut, tidak boleh ditekan.


2. Orang terpajan memberikan desinfeksi luka dan daerah sekitar kulit
dengan salah satu cairan di bawah ini:
2.1 Povidine Iodine 2,5 % ( Betadin ) selama 5 menit
2.2 Alkohol 70 % selama 3 menit
3. Segera memeriksakan diri ke dokter jaga Instalasi Gawat Darurat
4. Dokter jaga IGD melakukan anamnesis, pemerikaan fisik, dan
PENANGANAN PASKA PAJANAN BENDA TAJAM,
DARAH DAN CAIRAN TUBUH

No. Dokumen: No.Revisi Halaman:


009/SK.PPI.RSM/IX/2020 2 dari 4

Ditetapkan:
STANDAR PROSEDUR
Tanggal Terbit:
OPERASIONAL
01 September 2020
(SPO)
dr.Evi Vania Bangun M.H
Direktur Rumah Sakit

pemeriksaan penunjang terhadap orang yang terpajan.


5. Dokter jaga membuat rujukan bila diperlukan
6. Segera lapor ke IPCN dalam jam kerja (08.00 s/d jam 17.00) atau ke
Penanggung Jawab Shift di luar jam kerja (17.00 s/d 07.00)
7. Bila tidak diketahui status pasien sumber pajanan maka petugas
dilakukan pemeriksaan HIV, HBV, dan HCV. Bila petugas negatif maka
dilakukan observasi dan konseling pada petugas.
8. Bila diketahui pasien sumber pajanan bebas dari HIV, HBV dan HCV
dan bukan dalam masa inkubasi, tidak perlu dilakukan tindakan khusus
untuk petugas (cukup dilakukan konseling).
9. Bila pasien sumber pajanan positif (HIV, HBV, dan atau HCV) maka
petugas dilakukan pemeriksaan HIV, HBV, dan HCV. Bila petugas
positif maka dilakukan konsultasi dengan dokter internis dan atau
dirujuk.
Bila status HBsAg petugas negatif maka dapat dilakukan imunisasi HBV
pada bulan ke- 0, 1, dan 6. Pemeriksaan anti HBs dilakukan 6 bulan
setelah vaksin bulan ke-6.
10. Segera buat laporan terpajan dan mengisi formulir laporan Kecelakaan
Kerja.

Selesaikan dalam waktu secepatnya kurang dari 4 jam dan tidak lebih dari 72
jam, setelah 72 jam tidak dianjurkan karena tidak efektif.
PENANGANAN PASKA PAJANAN BENDA TAJAM,
DARAH DAN CAIRAN TUBUH

No. Dokumen: No.Revisi Halaman:


009/SK.PPI.RSM/IX/2020 3 dari 4

Ditetapkan:
STANDAR PROSEDUR
Tanggal Terbit:
OPERASIONAL
01 September 2020
(SPO)
dr.Evi Vania Bangun M.H
Direktur Rumah Sakit

ALUR TERTUSUK JARUM DAN BENDA TAJAM


PENANGANAN PASKA PAJANAN BENDA TAJAM,
DARAH DAN CAIRAN TUBUH

No. Dokumen: No.Revisi Halaman:


009/SK.PPI.RSM/IX/2020 4 dari 4

Ditetapkan:
STANDAR PROSEDUR
Tanggal Terbit:
OPERASIONAL
01 September 2020
(SPO)
dr.Evi Vania Bangun M.H
Direktur Rumah Sakit

Unit Terkait Seluruh unit

Anda mungkin juga menyukai