RELASI WISATA
هِّل
َه َل تع َلٱل هّلِ ح و ِبسمٱل هّل ِت ه
ه
هَل ول هَلق ﺑ ِﭑل إ و ك
و
ة ل
Artinya: “Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah,
tiada daya dan kekuatan kecuali diberikan Allah.”
(HR. at
مأ ل
ِم ننأزه ن ه
ك هلأ ه ض نظل ه و ه
و اه هنه ان
ون هلأ ه ذ ل َه ع
ْ ْ ْ
و ِﺑ إ
1
مأ ه ون جهلأ ه و يجهلع لهين ا
ه ُ
ُنظ
Artinya: “Ya Allah ya Tuhanku, sesungguhnya aku memohon
kepada-Mu perlindungan dari tergelincir, tersesat
(jalan), berbuat dhalim atau didholomi oleh orang lain
dan dari perbuatan yang sembrono atau diperlalkukan
orang lain dengan sembrono”
(oleh at-Tirmidzi dikatakan hadits shahih).
2
2. Ketika Naik Kendaraan
Ketika hendak naik kendaraan, baik kendaraan darat, laut,
maupun udara, bacalah “Bismillah” kemudian jika sudah duduk
manis, maka bacalah do’a berikut:1
ا َه ِّلي س هخر
لهن ا سبحان هاّلل، ب
ُ َك ل أه اهّل، ب
ُ أه َك
ه .بُ أ َك ُهاّلل
ُ ه ُ
.لب ون
ُ من
هذاكنو اَملام قرن ني وإَنﺂإ َلر ﺑن ا
له ق ه ُ ُ َه
ه
وم ا
ه ه ه سأ ك سفرنا هذ َ و هتقو
ن
ا ا ل ه َ ال ى َه ن هل ِف
ب إ ه
ان
. ده
ُ
ْ
3
ْ ر ض الع مل ت
عَنه اﺑ ع ه
ُ ى
ْ
رنا ه ط عل . ال ُه و
ْ
ه ه َ م
ذ و ْ َله هه
ا ين نا
َ
و ا ه
ه
ا سف ه
هْلهل
ِب فا ل سف و خل ف ُة ِِفا
الل ه ه تا ل هص
. ْه
ْ ي ل ا ر
اح َه أ
هن
من م ك ع
فر كﺂ ة ء الل ه ه أ
ر ل ا
ْنو عث ا ه ِﺑ
س و ﺑ ال ْ ه ْ
إّن ِ
ه َ
ْ لهل
با ل مال
وسوءا ل منقل ِف
وا ه
4
1 HR. Ibnu Huzaimah, no. 2542
5
Artinya: Maha Besar Allah, Maha Besar Allah, Maha Besar Allah,
Maha Suci Allah Dzat yang telah menundukkan kendaraan
ini kepada kami sementara kami sendiri tidak mungkin
menguasainya, dan sesungguhnya kami pasti akan
kembali menghadap Tuhan kami.
Ya Allah kami memohon kepadamu kiranya kepergian
kami ini membawa kebaikan dan ketaqwaan serta
amalan-amalan yang Engkau ridloi.
Ya Allah mudahkanlah perjalanan kami dan dekatkan
lah jarak perjalanan yang kami rasakan jauh itu,
Ya Allah Engkau adalah teman kami dalam perjalanan
ini dan juga sebagai pengganti untuk keluarga kami
yang kami tinggalkan.
Ya Allah aku memohon kepada-Mu perlindungan dari
kesulitan dalam perjalanan, dari pemandangan yang
menyedihkan dan dari suasanan yang tidak menyenang
kan setelah kepulanganku nanti baik yang menyangkut
harta maupun keluarga”.
B. RUKUN UMRAH
Rukun umrah merupakan amalan-amalan yang
menentukan keabsahan umrah, apabila tidak dilaksanakan satu
saja maka berakibat umrahnya tidak sah atau batal dan yang
bersangkutan harus mengulang kembali. Rukun umrah terdiri
dari 4 (empat) hal yang harus dilaksanakan secara tertib
(berurutan) yaitu:
1. Ihram dari miqat (batas tempat memulai umrah)),
2. Thawaf: mengelilingi ka’bah sebanyak 7 (tujuh) kali,
6
3. Sa’i: berjalan cepat mulai dari bukit Shafa ke bukit Marwa 7
kali bolak-balik.
Dimulai dari bukit Shafa dan berakhir di bukit Marwa.
4. Tahallul: Mencukur atau menggunting rambut.2
كع مرة
له
هبي
Artinya: "Aku sambut panggilan-Mu (ya Allah) untuk
menunaikan ibadah umrah.
ك إ هن
، ل
ك شر ك ك ه كه ، ه هك ه
ه
ْ ي ل لب له ب ْٱل له َه بي
ه ه ي ي ل
ه
8
.ك لش ريكل ه ك
َ الحمدو ال َنِعمةل هكو المل
Artinya: "Aku sambut panggilan-Mu, ya Allah, aku
sambut panggilan-Mu. Aku sambut panggilan-
Mu. tiada sekutu bagi-Mu, aku sambut
panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji,
kenikmatan dan kerajaan adalah milik-Mu,
tiada sekutu bagi-Mu.”
9
e) Mengucapkan talbiyah sejak berada di miqat (tempat
memulai niat ihram). Talbiyah ini boleh dilakukan
sendiri, bersamaan atau boleh melalui komando hingga
anggota/jamaah mengikutinya.4 Diucapkan sepanjang
perjalanan menuju Makkah, diusahakan dengan suara
keras, boleh disela-selai istirahat. Namun jika ada
rombongan yang belum berniat ihram, maka talbiyah
jangan diucapkan dengan keras-keras agar tidak
menggangu jamaah/ rombongan lainnya.
f) Bagi jamaah umrah Indonesia yang langsung ke
Madinah, maka niat ihramnya di Dzulhulaifah (Bir Ali),
sesudah shalat di masjid Dzulhulaifah, baik shalat
sunnah (tahiyatul masjid) atau shalat fardlu dan
sesudah duduk manis di atas kendaraan, jamaah akan
dipandu pembimbing.
g) Sedang bagi jamaah Indonesia yang langsung ke
Makkah, ada dua pendapat: pertama, niat ihramnya
dilakukan di atas pesawat ketika berada di wilayah
Qarnul Manazil (pada saatnya ada informasi dalam
pesawat dan dipandu pembimbing untuk melafadzkan
niat ihram) sehingga para jamaah harus sudah
berpakaian ihram sebelum naik pesawat. Kedua, niat
ihramnya dimulai di bandara Jedah.5
11
2) Bagi laki-laki pakaian ihramnya yang atas diselendangkan /
melipat kain dari bawah ketiak sebelah kanan ke pundak
sebelah kiri.6
3) Sesudah berpakaian ihram menuju masjidil haram,
sesampainya di depan pintu masjid, maka bacalah doa
masuk masjid dengan mendahulukan kaki kanan, lalu
berdoa:
غ فر
َ سلم
علر سول ه ِّلٱل ه ل َ ه
ِبسمٱل وه ه
ٱل له َه ّل ٱل
ا
َر ْ تك
ه ح لأ ه
ِ وب واف
ِ ذ ُ ُن
ْ ت
ﺑوا
Artinya: “Dengan nama Allah, semoga sejahtera atas
Muhammad saw, Ya Allah ampunilah segala
dosaku, dan bukakan pintu-pintu rahmat-Mu”.
(HR. Ibnu Majah, Al Albany menshahihkan
hadits ini).
12
6 HR. Ibnu Majah no. 2945
13
4) Sesudah masuk masjid dan ka’bah, bacalah doa
melihat
ْ ْ
ْ
ريم هد
ٱلل ه ز
ْ وت ظيماو ت ذاا ل ب تت
ا
ك ش ع ي ه
ْ ه
ي فا ه
”
هجه منش ه ك هم َمه ح وز
د
ُ ن ُ ه ُ و ر
ه ه ْ
ة ﺑ هام
و
ر ف ه
م ه ْ
”را واعت مره ت ْهشيفاو تعظيماو تكريماو ﺑ
Artinya: ُ
“Ya Allah tambahkan kemuliaan, keagungan,
kehoratan dan kehebatan rumah ini. Tambahkan
juga kemuliaan dan kehormatan orang-orang
yang memuliakan dan menghormatinya, yaitu
mereka yang berhaji dan berumrah, dengan
kemuliaan, kehormatan, dan kebaikan yang
sebenar-benarnya.”
Diteruskan membaca:
15
5) Melakukan thawaf (mengelilingi Ka’bah), sebanyak 7 (tujuh)
kali. Posisi ka’bah berada di sebelah kiri orang yang
berthawaf. Thawaf dimulai dari hajar Aswad sampai hajar
aswad berikutnya dihitung satu putaran. Putaran pertama
sampai ketiga dilakukan dengan cara berlari-lari kecil
sedangkan putaran keempat sampai ketujuh dilakukan
dengan berjalan biasa.8
6) Memulai thawaf dengan menghadap Hajar Aswad (dilantai
ditandai dengan garis besar berwarna coklat), tangan kanan
diangkat sambil membaca Bismillahi Allahu Akbar , terus
berjalan sambil membaca kalimat tasbih:
ْ
ولإ ه َلإ َلهٱل هّل وٱل
َ ،ِسبحانٱل ِّلو ٱلحمد ِل هّل
ُ ه
هّل أه َكب
ُ
Artinya: “Maha suci Allah, dan segala puji bagi Allah, dan
tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar”.9
17
Artinya: “Ya Tuhan Kami berilah kami kebaikan di dunia
dan di akerat, serta lindungilah kami dari
sentuhan api neraka.”10
وشفاء
ٱلل ه هَّنأ سأهل علمان عاو رزق واسعا
”
ا ا ُك ه
ه
ِإ
18
داء
منك ُ ِل
10 Ibid
19
Artinya: “Ya Allah sungguh benar-benar aku memohon
kepadamu ilmu yang bermanfaat, amal yang
Engkau terima, rizki yang banyak serta sembuh
dari segala macam penyakit.”11
ْ ْ
هصفاو ال مروةم ن شعا رٱ ل ه ِّلأ ه ﺑدأ ُ ِﺑماﺑ دأه ٱل
هّل ﺑه إ هنال
ُ
Artinya: “Sesungguhnya Shafa dan Marwah itu sebagian
syi’ar (tempat ibadah) kepada Allah. Aku memulai
(sa’i) dengan (melakukan) apa yang Allah
memulainya (dari Shafa).
1
11 HR. Ahmad dan al Hakim no. 1739
1
2) Setelah posisi berada di bukit Shafa, lalu menghadap kiblat
sambil membaca bacaan di bawah ini:
1
di tiang hijau berjalan agak cepat, lalu berjalan biasa ke
Marwa. Dalam perjalanan ke Marwa itu bisa sambil berdoa
dengan bahasa yang dikuasai, dzikir atau bacaan al-Qur’an
semampunya.
12
HR. an Nasa’i no. 2925
1
4) Setelah sampai di tanjakan Marwa bacalah “Innash shafa wal
ْ
sya’āirillāh” ( ِهن ال هص هفا والم ْرو هة من ش عا ِئ ِرٱل هّل
ه
ِإ.) min marwata
Jika telah posisi berada di bukit Marwa lakukan dan bacalah
doa seperti ketika di bukit Shafa, dari Marwa lalu berjalan
menuju Shafa dengan cara berlari-lari kecil diantara dua
tanda hijau, lalu berjalan biasa hingga sampai di tanjakan
bukit Shafa dan seterusnya bolak-balik sampai 7 (tujuh) kali.
5) Perjalanan dari Shafa ke Marwa dihitung satu kali, dari
Marwa ke Shafa dihitung satu kali. Bila bolak balik 7 kali
maka pelaksanaan Sa’i akan berakhir di Marwa.
ْ
اهل له هَهاغفرل ِلمحلقنيه و المق َصرين
Artinya: “Ya Allah ampunilah orang yang mencukur dan
yang memendekkan rambutnya.”
1
Alhamdulillāhirabbil ‘ālamīn, dengan memotong/
mencukur rambut maka berakhirlah ibadah umrah kita, dan
diperbolehkan melakukan hal-hal yang halal yang semasa
ihram dilarang.
5. Thawaf Wada’
Thawaf Wada’ adalah thawaf pamitan, yaitu thawaf ketika
hendak pulang ke tanah air, sesudah berkemas-kemas hendak
melanjutkan perjalanan pulang ke Indonesia, meskipun
diperkirakan mampir transit untuk wisata ke negara-negara lain
di luar Makkah dan Madinah. Cara thawaf ini dilakukan dengan
berpakaian biasa (bukan pakaian ihram) dan tanpa lari-lari kecil
di tiga putaran pertama, tehnisnya sama dengan thawaf umrah
yang menjadi rangkaian ibadah umrah di atas.
Bagi perempuan yang sedang haidl, tidak usah menjalani
thawaf. Oleh ulama thawaf ini dihukumi wajib,13 bagi yang tidak
ada udzur syar’i, semisal haidl.
13 Muammal
Hamidy, Panduan Umrah Praktis, 2011, hal. 34-35. PP
Muhammadiyah, HPT, hal.196.