Anda di halaman 1dari 57

Menyambut



Kumpulan Do’a dan Dzikir
Bulan Dzulhijjah serta Dalil-dalilnya

20 Juni 2023 M /
01 Dzulhijjah 1444 H
‫‪Kata Pengantar‬‬

‫َ‬ ‫َ َّ َ َ‬
‫للاُ َو َب َركاتهُ‬ ‫لسالمُُ َعل ْيك ُْمُ َو َر ْح َمةُُ هُ‬ ‫ا‬
‫َ ْ‬ ‫َ ْ َ َّ‬
‫ي ُ َه َدانا ُ هل هْل َيم ه ُ‬
‫انُ‬ ‫اإلكرامُ ُال هذ ْ ُ‬ ‫الل ُ ُو ُ ه‬ ‫الج ه ُ‬ ‫لل ُذي ُ َ‬
‫الح ْمدُ ُ هُ ه‬
‫َ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ ْ ََْ َْ َ َ َ َ‬
‫يعةُ ُتسكُ ُال َح َُّج ُ هإلى ُ َب ْي هت ه ُه ُال َح َر ه ُ‬
‫امُ‬ ‫الم ُوأكرمنا ُ هبش هر‬ ‫واإلس ه ُ‬‫ه‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫إ َلىُ َب ْيت ُهُ َ‬
‫ّللاُ َو ْح َدهُُ ُلُش هر َ ُ‬
‫يكُ‬ ‫امُ‪ُ.‬أش َهدُُ ُأ ْ ُنُ ُلُ هإل َُهُ هإ ُلُ ُ‬ ‫الحر ه ُ‬ ‫ه هه‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫َلهُ ُإ ْق َر ًارا ُبربوب َّيت ُه ُ َو َج َالل ُه ُ‪َ ُ .‬وأ ْش َهدُ ُأ َّ ُ َ ً َ‬
‫ن ُمح َّمدا ُع ْبدهُُ‬ ‫هه‬ ‫ه ه هه‬ ‫ه‬
‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫ن ُ هإن هس ه ُه ُ َ ُو ُ هج هن ه ُه ُ‪ُ.‬‬ ‫ن ُ َسا هئ هُر ُخل هق هُه ُ هم ْ ُ‬ ‫صط َفى ُ هم ْ ُ‬ ‫َو َرسولهُ ُاْل ْ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ص هلي ُ َ ُو ُن َس هلمُ ُ َعلى ُ َس هي هد ُنا ُ َو َح هُب ُْي هب َُنا ُم َح َّمدُ ُ َو َعلى ُ ه ُ‬
‫الهُ‬ ‫ن َ‬
‫َ ْ َ ََ ْ َ‬
‫نُ َج هُم ُْي ه ُعُأ َّم هت هُه‪َ ُ .‬و َب ْعد‪ُ .‬‬ ‫نُت هب َعهُُ هم ْ ُ‬ ‫ص ُح هاب ه ُهُوم ُ‬
‫ُوُأ ُ‬
‫‪Puji syukur ke hadirat Allah SWT karena‬‬
‫‪kita masih bisa bertemu dengan bulan Idul‬‬
‫‪Adha. Sebuah bulan yang dicintai oleh Allah‬‬
‫‪SWT karena di dalamnya banyak keutamaan‬‬
‫‪dan dimensi keimanan dan kemanusiaan.‬‬
Idul Adha dikenal dengan sebuatan
Hari Raya Haji. Pada bulan ini, terutama
pada tanggal 10 Dzulhijjah, kaum muslimin
yang sedang menunaikan haji yang utama
melakukan wukuf di Arafah. Mereka semua
memakai pakaian serba putih dan tidak
berjahit, yang di sebut pakaian ihram. Sebuah
ritual yang melambangkan persamaan akidah
dan pandangan hidup serta memiliki tatanan
nilai yaitu persamaan dalam segala segi
bidang kehidupan. Tidak dibedakan diantara
mereka, semuanya merasa sederajat. Sama-
sama mendekatkan diri kepada Allah Yang
Maha Perkasa, sambil bersama-sama membaca
kalimat talbiyah.
Idul Adha juga dinamakan Idul Qurban,
karena pada hari itu Allah SWT memberi
kesempatan kepada umat mukmin untuk
lebih mendekatkan diri kepada-Nya. Bagi
umat muslim yang belum mampu memenuhi
perjalanan haji, maka ia diberi kesempatan
untuk berkurban, yaitu dengan menyembelih
hewan qurban sebagai simbol ketakwaan
dan kecintaan kita kepada Allah SWT.
Idul Adha dinamai juga Idul Nahr.
Artinya, hari raya penyembelihan. Hal ini
untuk memperingati ujian paling berat yang
menimpa Nabi Ibrahim. Akibat dari kesabaran
dan ketabahan Ibrahim dalam menghadapi
berbagai ujian dan cobaan, Allah SWT mem-
berinya anugerah, sebuah predikat kehormatan
“Khalilullah” (kekasih Allah).
Oleh karena itu, bulan Dzulhijjah adalah
bulan yang dicintai Allah SWT. Banyak
keutamaan-keutamaan yang ada di dalamnya.
Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya
menyambut Idul Adha dengan memperbanyak
amalan kebaikan seperti berpuasa hingga
memanjatkan do’a. Sebagaimana yang di-
jelaskan oleh Imam Thabrani dari Jabir bin
Abdillah yang melihat Rasullullah SAW sedang
berada di atas tanduk pada hari kurban (Idul
Adha) dan membaca doa menyambut Hari
Raya Idul Adha. Bacaan doa menyambut Hari
Raya Idul Adha itu tersirat makna memohon
kemudahan segala urusan. Do’a-do’a dan
wirid tersebut akan dibahas dalam buku ini,
selain juga keutamaan-keutamaan serta tata
cara melakukan ibadah qurban yang menjadi
sajian utama di dalam buku ini.
Kehadiran buku ini sebagai panduan
bagi masyarakat muslim terutama yang ada
di desa-desa sebagai bahan bacaan. Semoga
buku ini memberikan kemanfataan dan
menjadi syiar kebaikan untuk menuju jalan
Allah SWT.
َ َ َ َّ َ
ُ‫لسالمُُ َعل ْيك ُْمُ َو َر ْح َمةُُ ه‬
ُ‫للاُ َو َب َركاته‬ ‫ا‬
Tuban, 1 Dzulhijjah 1444 H

Tamadji, S.PdI.
(Ketua PR NU Simo – Tuban)
Daftar Isi

Kata Pengantar ................................................... iii


Daftar Isi............................................................. vii

Keutamaan Bulan Dzulhijjah.......................... 1

Keutamaan Puasa 10 Hari Pertama................. 6

Hikmah dan Keutamaan Puasa Tarwiyah ...... 21

Hikmah dan Keutamaan Puasa Arafah ....... 25

Dzikir 10 Hari Pertama Dzulhijjah .............. 35

Fikih Kurban .................................................... 42


Keutamaan
Bulan Dzulhijjah

Bulan Dzulhijjah adalah bulan ke-12 dalam


kalender Hijriah. Ada banyak keutamaan di
bulan Dzulhijjah yang bisa diraih umat Islam
dengan menjalankan berbagai amalan saleh.
Bahkan, pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah
merupakan hari-hari yang sangat dicintai
Allah SWT. Maka dari itu memperbanyak
amalan baik, sesuai dengan ketentuan Islam
bisa mendapat banyak ridho dan syafaat dari
Allah SWT.
Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa
keutamaan bulan Dzulhijjah, bulan penuh
berkah yang sangat dicintai Allah SWT:
1. Allah SWT Mencintai 10 Hari Pertama
Bulan Dzulhijjah
Merujuk pada firman Allah SWT dalam
surat Al-Fajr disebutkan bahwa:

ِِِ‫َوا ۡلف َۡجرِِِِ َو َل َي ٍالِ َعشْ ٍِر‬


“Demi fajar, dan malam yang sepuluh.”
(QS. Al-Fajr: 1-2)
Ayat ini kemudian ditafsirkan bahwa 10
hari pertama yang dimaksud adalah 10 hari
pertama di bulan Dzulhijjah. Untuk itu, pada
10 hari pertama ini sebaiknya melakukan
berbagai amalan baik, mulai dari berpuasa,
membaca Al-Quran, dan bersedekah.

2. Bulan Mulia
Bulan Dzulhijjah termasuk dalam bulan
yang dimuliakan. Bulan Dzulhijjah juga dikenal
dengan istilah bulan haram bersama dengan
tiga bulan lainnya, yakni Muharam, Rajab,
dan Dzulqa’dah. Hal ini sebagaimana dijelaskan
dalam firman Allah SWT:
ِ‫ا َّنِع َّدةَِالشُّ ُهِْورِع ْندَِاللّٰهِا ْث َناِ َع َش َرِشَ ْه ًراِف ْي‬
ِ‫ضِم ْن َه ٓا‬ َ ‫ِالس ٰم ٰوت َِوا ْلاَ ْر‬ َّ ‫ِخ َل َق‬ َ ‫كتٰبِاللّٰهِ َي ْو َم‬
ِ‫ِح ُر ٌم ِۗ ٰذل َك ِال ِّد ْي ُن ِا ْل َق ِّي ُم ِە ِ َف َلاِ َت ْظل ُم ْوا‬ ُ ‫َا ْر َب َع ٌة‬
ِ‫ف ْيه َّن ِ َا ْنف َُس ُك ْم َِوقَات ُلواِا ْل ُمشْ رك ْي َن ِ َك ۤاِفَّ ًة ِك ََما‬
‫ُيقَات ُل ْو َن ُك ْمِ َك ۤافَّ ًة ِۗ َوا ْع َل ُم ْوٓاِ َا َّنِاللّٰ َهِ َم َعِا ْل ُم َّتق ْي َِن‬
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi
Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan
Allah di waktu Dia menciptakan langit dan
bumi, di antaranya empat bulan haram.
Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka
janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam
bulan yang empat itu, dan perangilah kaum
musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka
pun memerangi kamu semuanya, dan
ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-
orang yang bertakwa." (QS. At-Taubah: 36)
3. Hari Arafah
Pada 10 hari pertama bulan Dzulhijah
terdapat hari Arafah, yakni tanggal 9 Dzulhijah.
Hari Arafah digunakan oleh umat Islam yang
sedang berhaji untuk wukuf di Padang Arafah.
Bagi yang tidak berhaji dianjurkan untuk
berpuasa sunnah arafah. Oleh karena itu,
seseorang yang berpuasa tepat hari tersebut,
maka segala dosa-dosa dari satu tahun lalu
akan dihapuskan.
Dalam melaksanakan puasa Arafah juga
terdapat dalil-dalil yang dapat ditemukan
dalam Al-Quran dan hadits. Penjelasan tentang
puasa arafah ini secara lengkap akan dibahas
di bagian berikutnya.

4. Bulan Haji
Bulan Dzulhijjah juga dikenal dengan
bulan haji. Pada bulan ini, umat Islam yang
mampu secara fisik dan materi bisa menjalan-
kan salah satu rukun Islam yakni ibadah haji.

5. Idul Adha
Selain bulan haji, di bulan Dzulhijjah
juga terdapat perayaan Idul Adha. Idul Adha
adalah hari raya. Pada saat hari raya Idul Adha
ini juga dilakukan pemotongan hewan kurban.
6. Bulan Kurban
Umat Islam boleh melakukan kurban
yang berasal dari hewan sapi, kambing, domba
hingga kerbau. Hewan tersebut disembelih dan
dagingnya dibagikan ke orang-orang yang
kurang mampu.

7. Hari Tasyrik
Setelah menggelar hari raya Idul Adha
akan muncul hari Tasyrik. Di hari ini umat
Islam dilarang berpuasa. Ada tiga hari tasyrik
di bulan Dzulhijjah, yakni pada 11, 12, dan 13
Dzulhijjah. Pada hari-hari ini, pemotongan
hewan kurban juga masih bisa dilakukan.
Keutamaan bulan Dzulhijjah memang
beragam, maka umat Islam dianjurkan men-
jalankan berbagai amalan baik agar Allah
SWT bisa melimpahkan banyak pahala.
Keutamaan Puasa
10 Hari Pertama

Sebagaimana disebutkan di depan bahwa


Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan
yang didalamnya terdapat banyak keutamaan.
Banyak peristiwa besar yang menjadi momen-
tum sejarah pergerakan umat Islam terjadi di
bulan ini. Dalam bulan ini juga terdapat sederet
ibadah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan
dengan imbalan pahala berlipat ganda, salah
satunya adalah puasa sunnah di sembilan hari
pertama bulan tersebut. Diantara puasa sunnah
yang dianjurkan untuk dikerjakan di Bulan
Dzulhijjah dan fadhillah-nya antara lain:

1. Tanggal 1 Dzulhijjah
Allah SWT mengampuni Nabi Adam AS
di Arafah, maka yang berpuasa di hari itu
akan diampuni dosa-dosanya.
Berikut ini adalah bacaan doa Nabi Adam
AS saat bertaubat dan memohon ampun pada
Allah SWT.

َ ‫َر َّب َناِ َظ َل ْم َن ٓا ِ َانف َُس َن‬


َ ‫اِوانِلَّ ْم ِ َتغْف ْر ِ َل َن‬
ِ‫اِو َت ْر َح ْم َنا‬
َِ ‫َل َن ُكو َن َّنِم َنِٱ ْل َ ٰخسر‬
‫ين‬
"Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya
diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak
mengampuni kami dan memberi rahmat
kepada kamu, niscaya pastilah kami termasuk
orang-orang yang merugi." (QS Al-A’raf: 23)
Doa tersebut disebut sebagai doa penye-
salan, sebagaimana penyesalan pertama dari
manusia yang diciptakan Allah, yaitu Adam
dan Hawa.

2. Tanggal 2 Dzulhijjah
Allah SWT mengabulkan doa Nabi Yunus
AS dan mengeluarkannya dari perut ikan nun,
maka orang yang berpuasa di hari itu sama
seperti beribadah dan berpuasa satu tahun
tanpa maksiat.
Salah satu doa yang mustajab dianjurkan
pada tanggal 2 Dzulhijjah ini ialah doa Nabi
Yunus yang juga tertera dalam kitab suci Al-
Quran. Saking mustajabnya, doa ini masih
diamalkan oleh umat Muslim sampai sekarang.
Bagi yang belum tahu, doa ini diapanjatkan
Nabi Yunus saat berada dalam perut ikan. Saat
menjalankan misi dakwah menyebarkan agama
Islam Nabi Yunus diberi cobaan oleh Allah
SWT la ditelan ikan paus dan terkurung dalam
perut ikan berukuran raksasa tersebut.
Dalam kondisi yang mencekam tersebut,
Nabi Yunus tetap optimis dan percaya bahwa
Allah adalah penyelamat terbesar. Ia kemudian
memanjatkan doa yang berasal dari Al-Qur’an:

ُ ‫َّلآ ِال ٰ َه ِا َّلآ ِاَن َْت‬


ِ‫ِس ْب ٰح َن َك ِان ِّْي ِ ُِك ْن ُت ِم َن‬
‫الظّٰلم ْي َِن‬
“Tidak ada Tuhan selain Engkau, Mahasuci
Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk
orang-orang yang zalim". (QS. Al Anbiya: 87)
Doa Nabi Yunus AS yang dibacanya
dalam perut ikan ini juga memiliki keutamaan
sebagai do’a memohon meninggal dalam
keadaan syahid dan meminta kesembuhan.
Diceritakan oleh Sa'ad bin Abi Waqqash Sa'ad
bahwa Rasulullah SAW menyebut doa Nabi
Yunus ini dapat dibaca sebanyak 40 kali.
Para ulama membaca doa nabi Yunus 40
kali selesai salat Subuh. Ada pula yang mem-
baca doa Nabi Yunus setiap jari sebanyak 1.000
kali untuk permohonan pengampunan dosa.

3. Tanggal 3 Dzulhijjah
Allah SWT mengabulkan doa Nabi
Zakariyya AS, maka orang yang berpuasa di
hari itu akan dikabulkan doanya.
Doa Nabi Zakariya meminta keturunan
kepada Allah SWT tertuang dalam Al-Quran:

ِ‫ُنك ِ ُذ ِّريَّ ًة ِ َط ِّي َب ًة ِۖ ِان ََّك‬


َ ‫َر ِّب ِ َه ْب ِلىِمنِلَّد‬
‫َسمي ُعِٱل ُّد َعآِء‬
“Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau
seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau
Maha Pendengar doa.” (QS. Ali Imran ayat 38)
Nabi Zakaria juga memanjatkan doa
pada Allah SWT seperti yang tertuang dalam
Surat Al-Anbiya ayat 89 sebagai berikut.

َِ ‫ِخ ْي ُرِٱ ْل َ ٰو رث‬


‫ين‬ َ َ‫َر ِّبِ َلاِ َت َذ ْرنىِ َف ْر ًداِ َوا‬
َِ ‫نت‬
“Ya Tuhanku janganlah Engkau mem-biarkan
aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris
Yang Paling Baik.” (QS. Al-Anbiya: 89)
4. Tanggal 4 Dzulhijjah
Nabi Isa AS dilahirkan, maka orang
yang berpuasa di hari itu akan dihilangkan
kesusahan dan dikumpulkan bersama orang
mulia di hari kiamat.
Doa Nabi Isa AS memohon rezeki jelang
hari raya tersemat dalam Al-Qur’an.

ِ‫يسىِٱ ْب ُنِ َم ْر َي َمِٱللَّ ُه َّمِ َر َّب َنآِاَنز ْلِ َع َل ْي َنا‬


َ ‫قَالَ ِع‬
ِ‫ِٱلس َمآء ِ َت ُكو ُن ِ َل َنا ِعيدًا ِلِّاَ َّول َنا‬ َّ ‫َمآئ َد ًة ِ ِّم َن‬
ِ‫ِخ ْي ُر‬ َ َ‫نك ِۖ ِ َوٱ ْر ُز ْق َنا ِ َوا‬
َ ‫نت‬ َ ‫َوَِءاخر َنا ِ َوَِءا َي ًة ِ ِّم‬
َِ ‫ٱل َّرٰزق‬
‫ين‬
"Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada
kami suatu hidangan dari langit (yang turunnya)
akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-
orang yang bersama kami dan yang datang
sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan-
mu. Berilah rezeki lah. Engkaulah pemberi rezeki."
(QS. Al-Maidah: 114)
Selain itu, juga dikenal doa Nabi Isa yang
diajarkan secara langsung oleh malaikat jibril
agar di-hilangkan sesuatu yang menjadikan
kesulitan diwaktu pagi hingga sore.

ِ،‫اللَّ ُه َّم ِانِّيِاَ ْد ُعوكَ ِب ْاسم َك ِا ْل َواحد ِا ْلاَ َع ِّز‬


ِ َ‫ ِ َواَ ْد ُعوك‬،‫ِالص َمد‬َّ ‫اسمك‬ ِْ ‫َواَ ْد ُعوكَ ِاللَّ ُه َّم ِب‬
ِ‫ ِ َواَ ْد ُعوكَ ِب ْاسمك‬،‫ب ْاسمك ِا ْل َعظيم ِا ْلوتْر‬
ِ‫ا ْل َكبير ِا ْل ُم َت َعال ِالَّذي ِثَ َّب َت ِبه ِاَ ْركَانُك‬
ِ‫ِاَ ْن ِ َت ْكش َف ِ َعنِّيِ َِماِاَ ْص َب ْح ُت ِ َو َما‬،‫ُكلُّ َها‬
ِ‫اَ ْم َس ْي َتِفيه‬
“Ya Allah, saya memohon kepada-Mu dengan
nama-Mu Yang Esa dan Mulia, dan saya berdoa
kepada-Mu, Ya Allah, dengan nama-Mu Yang
Esa dan tempat bergantung, saya berdoa kepada-
Mu dengan nama-Mu Yang Agung dan Ganjil,
dan saya berdoa kepada-Mu dengan nama-Mu
Yang Besar dan Luhur, yang dengannya
semuanya bisa tetap, agar Engkau menghilang-
kan dari saya sesuatu yang setiap pagi dan sore
(menyulitkan) saya.”
5. Tanggal 5 Dzulhijjah
Nabi Musa AS dilahirkan dan dimulia-
kan munajatnya, maka orang yang berpuasa
di hari itu akan terlepas dari sifat munafik dan
siksa kubur.

a. Doa dimudahkan urusan dan ucapan


Nabi Musa berdoa agar segala urusannya
dipermudah oleh Allah SWT dan membuatnya
lebih sabar. Beliau meminta agar orang-orang
memahami perkataannya, maka kekakuan di
lidah dihapuskan. Manfaat memanjatkan doa
ini adalah agar dipermudah segala urusan
dan orang lain memahami hal-hal yang ingin
disampaikan.

ِ‫ِصدْري ِ َو َي ِّس ْر ِلي ِاَ ْمري‬ َ ‫َر ِّب ِاشْ َر ْح ِلي‬


‫احلُ ْلِ ُع ْق َدةًِم ْنِل َسانيِ َي ِْف َق ُهواِق َْولي‬
ْ ‫َو‬
“Ya rabbku, lapangkanlah untukku dadaku,
dan mudahkanlah untukku urusanku, dan
lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya
mereka mengerti perkataanku.”(QS. Thoha:
25-28)
b. Memohon ampunan

ِِ‫َر ِّبِانِّيِ َظ َل ْم ُتِ َن ْفسيِفَا ْغف ْرِليِ َف َغ َف َرَِِل ُه‬


‫انَّ ُهِ ُه َوِا ْل َغفُو ُرِال َّرحي ُِم‬
“Ya Tuhanku sesungguhnya aku telah meng-
aniaya diriku sendiri karena itu ampunilah
aku. Maka Allah mengampuninya, sesung-
guhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun
Lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Qashash: 16).
Manfaat memanjatkan ampunan dengan
doa ini adalah agar Allah SWT memberikan
ampunan-Nya meski atas kesalahan tersebut.
c. Doa terhindar dari segala fitnah
Nabi Musa AS memohon perlindungan
kepada Allah SWT dari tipu daya yang
banyak dilakukan oleh kaum Firaun.

ِ‫َف َِقالُو۟اِ َع َلىِٱللَّهِ َت َو َّك ْل َناِ َر َّب َناِ َلاِ َت ْج َع ْل َناِف ْت َن ًة‬
ٰ
ِ‫لِّ ْل َق ْوم ِٱلظَّلم َين ِ َو َن ِّج َنا ِب َر ْح َمت َك ِم َن ِٱ ْل َق ْوم‬
َِ ‫ٱ ْل َكٰفر‬
‫ين‬
“Kepada Allah lah kami bertawakal. Ya Tuhan
kami, janganlah Engkau jadikan kami sasaran
fitnah bagi kaum zalim, dan selamatkanlah
kami dengan rahmat Engkau dari (tipu daya)
orang-orang yang kafir.” (QS. Yunus: 85-66).
Doa ini dapat membantu diri sendiri
terhindar dari fitnah orang-orang yang ingin
menjatuhkan. Meskipun ada niat buruk dari
orang lain, tetapi kuasa Allah SWT lebih besar
untuk mencegah fitnah tersebut.
d. Doa memohon kebaikan
Doa Nabi Musa AS yang berikutnya
adalah terkait dengan memohonkan kebaikan.
Nabi Musa AS memanjatkan doa ini ketika
sedang membutuhkan tempat pelarian.

َ ‫َر ِّبِانِّيِل َماِاَِْن َز ْل َتِا َل َّيِم ْن‬


ِ‫ِخ ْيرٍِفَقي ٌر‬
“Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memer-
lukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan
kepadaku.” (QS. Al-Qashash: 24).
Manfaat memanjatkan doa ini adalah
agar Allah SWT memberikan kebaikan-Nya.
Hal tersebut terbukti ketika Nabi Musa AS
mengalami kesulitan, tiba-tiba ada solusi dan
kemudahan.
e. Doa memohon petunjuk
Nabi Musa AS pernah menghadapi
beberapa pilihan yang sulit. Nabi Musa AS
pun meminta petunjuk kepada Allah dan agar
diberi pilihan yang diridhoi Allah. Doa Nabi
Musa AS yakni sebagai berikut:
ِ‫َر ِّبِ َن ِّجنيِم َنِا ْل َق ْومِالظَّالم َينِ َع َس ٰىِ َربِّي‬
ِ‫ِالسبيل‬
َّ ‫يِس َوا َء‬ َ ‫اَ ْنِ َي ْهد َين‬
“Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-
orang yang zalim itu. Mudah-mudahan Tuhanku
memimpinku ke jalan yang benar.” (QS. AL-
Qasas: 21-22).
Doa ini cocok ketika dihadapkan oleh
pilihan yang sulit dan membingungkan. Allah
SWT akan membantu memberikan petunjuk
pilihan apa yang sebaiknya dipilih.
6. Tanggal 6 Dzulhijjah
Allah SWT membukakan pintu kebaikan
semua nabi, maka orang yang berpuasa di
hari itu akan dipandang Allah dengan penuh
rahmat dan kasih sayang.

َ ‫َر َّب َناِا ْف َت ْحِ َب ْي َن َناِ َو َب ْي َنِ َق ْوم َناِبا ْل َح ِّقِ َواَن َْت‬
ِ‫ِخ ْي ُر‬
‫ا ْلفٰتح ْي َِن‬
Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami
dan kaum kami dengan hak (adil). Engkaulah
pemberi keputusan terbaik.” (QS. Al-A’raf: 89)
‫‪Selain do’a tersebut, ada juga doa yang‬‬
‫‪cukup terkenal yang diriwayatkan oleh‬‬
‫‪Ummul Mukminin ‘Aisyah ra terkait segala‬‬
‫‪kebaikan seperti halnya yang diminta‬‬
‫‪oleh Nabi Muhammad SAW.‬‬

‫ِالخ ْير ِ ُك ِّله ِ َعاجلهِ‬ ‫ال َّل ُه َّم ِانِّي ِ َا ْس َا ُل َك ِم َن َ‬


‫َوآجلِه‪َ ِ،‬ماِ َعل ْم ُت ِم ْن ُه َِو َماِ َل ْم ِ َا ْع َل ِْم َ‬
‫‪ِ،‬و َا ُع ْو ُذِ‬
‫كِم َنِالشَّ ِّرِ ُك ِّلهِ َعاجله َِوآجلهِ‪َ ِ،‬ماِ َعل ْم ُتِ‬ ‫ب َِ‬
‫ِخ ْيرِ‬ ‫م ْن ُه َِو َماِ َل ْمِ َا ْع َل ِْم‪ِ،‬ال َّل ُه َّمِانِّيِ َا ْس َا ُل َكِم ْن َ‬
‫‪ِ،‬و َا ُع ْوذُِب َكِم ْنِشَ ِّرِ‬ ‫ك َ‬ ‫اِس َا َل َكِ َع ْبدُكَ َِو َنب ُّي َِ‬
‫َم َ‬
‫ك‪ِ،‬ال َّل ُه َّم ِِانِّيِ َا ْس َاُِل َكِ‬ ‫َماِ َعاذَِبهِ َع ْبدُكَ َِو َنب ُّي َِ‬
‫‪ِ،‬و َا ُع ْو ُذِ‬
‫َولِ َا ْوِ َع َم ٍِل َ‬‫الج َّن َة َِو َماِق َّر َبِا َل ْي َهاِم ْنِق ٍ‬
‫َ‬
‫ب َكِ َم َنِال َّنار َِو َماِ َق َّر َبِا َل ْي َهاِم ْنِ َق ْو ٍلِ َا ْوِ َع َملٍِ‪ِ،‬‬
‫َو َا ْس َا ُل َكِ َا ْنِ َت ْج َع َلِ ُك َّلِق ََضا ٍءِق ََض ْي َت ُهِل َ‬
‫يِخ ْي ًرِا‬
‫‪Ya Allah, aku memohon kepada-Mu semua‬‬
‫‪kebaikan yang disegerakan maupun yang‬‬
ditunda, apa yang aku ketahui maupun tidak aku
ketahui. Aku berlindung kepada-Mu dari semua
keburukan, baik yang disegerakan maupun yang
ditunda, yang aku ketahui maupun yang tidak
aku ketahui. Ya Allah, sungguh aku memohon
kepada-Mu dari kebaikan apa yang diminta oleh
hamba dan Nabi-Mu Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam kepada-Mu dan aku berlindung
kepada-Mu dari apa yang diminta perlindungan
oleh hamba dan nabi-Mu. Ya Allah, aku memohon
kepada-Mu surga dan apa yang mendekatkan
kepadanya baik berupa ucapan maupun per-
buatan. Dan aku berlindung kepada-Mu dari
neraka dan apa yang mendekatkan kepadanya
baik berupa ucapan atau perbuatan. Dan aku
memohon kepada-Mu semua takdir yang Engkau
tentukan baik untukku. (HR. Ibnu Majah, No.
3846 dan Ahmad, 6:133. Al-Hafizh Abu Thahir
mengatakan bahwa sanad hadits ini sahih).

7. Tanggal 7 Dzulhijjah
Pintu neraka jahanam akan dikunci dan
tidak akan dibuka sebelum berakhir pada 10
Dzulhijjah, maka orang yang berpuasa di hari
itu dihindarkan dari 30 pintu kesukaran dan
dibukakan 30 pintu kemudahan untuknya.
8. Tanggal 8 Dzulhijjah (Tarwiyah)
Keistimewaan puasa Tarwiyah adalah
menghapus dosa yang dibuat selama satu
tahun lalu.

9. Tanggal 9 Dzulhijjah (Arofah)


Khusus untuk Puasa Arafah, fadhillah-
nya adalah mendatangkan kemuliaan bagi
yang menjalankannya, antara lain:
a. Allah akan memberi keberkahan pada
kehidupannya.
b. Bertambah harta.
c. Dijamin kehidupan rumah tangganya.
d. Dibersihkan dirinya dari segala dosa dan
kesalahan yang telah lalu.
e. Dilipatgandakan amal dan ibadahnya.
f. Dimudahkan kematiannya.
g. Diterangi kuburnya selama di alam Barzah.
h. Diberatkan timbangan amal baiknya di
Padang Mahsyar.
i. Diselamatkan dari kejatuhan kedudukan
di dunia, serta dinaikkan martabatnya di
sisi Allah SWT.
Selama tanggal 8 Dzulhijjah hingga
malam Idul Adha, dianjurkan membaca doa
di bawah ini. Barang siapa membaca doa ini
sebanyak 10 kali, maka seperti orang yang
membebaskan empat jiwa dari anak-anak
Ismail.

ْ ‫لاِال َهِالاَِّال َّل‬


َ ‫هِوحد ُهِلاَِشَ ر‬
ِ،‫ِ َل ُهِال ُم ْل ُك‬،‫يكِل ُه‬
‫ِو ُهوِ َع َلىِ ُك ِّلِشَ ي ٍءِقَديٌِر‬،ُ ِْ ‫و َل ُه‬
َ ‫ِالحمد‬
Hikmah & Keutamaan
Puasa Tarwiyah

Di bulan Dzulhijjah, muslim yang tidak


sedang menjalankan ibadah haji juga ingin
memperoleh keutamaan dan pahala dari
Allah SWT. Diantara amalan sunnah yang dapat
dilaksanakan adalah puasa Tarwiyah. Puasa
Tarwiyah adalah puasa pada Hari Tarwiyah,
yaitu hari kedelapan (tanggal 8) bulan Dzulhijjah.
Puasa ini sangat dianjurkan bagi umat muslim
yang tidak pergi haji.
Puasa Tarwiyah memiliki keistimewaan
besar yakni bisa menghapus dosa setahun,
tentunya dengan izin Allah SWT. Hal ini
termuat dalam hadits yang diriwayatkan Abu
Syekh Al-Isfahani & Ibnun Najar, “Puasa hari
Tarwiyah dapat menghapus dosa setahun. Puasa
hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun.”
Sebagian ahli hadits mempermasalah-
kan riwayat hadits ini karena memuat seorang
perawi yang bermasalah. Mereka menyimpul-
kan bahwa hadits ini tidak dapat dijadikan
sandaran atau hujjah syar’iyah. Akan tetapi,
kalau hadits ini tidak dapat dijadikan dasar
untuk mengamalkan puasa sunah, anjuran
untuk mengamalkan puasa Tarwiyah dapat
ditemukan dari dalil umum sejumlah hadits
yang mengajak umat Islam untuk beramal
salih terutama pada 10 hari pertama bulan
Dzulhijjah.
Selain itu, sabda Rasulullah SAW yang
diriwayatkan Abu Abbas juga menguatkan
puasa Tarwiyah sebagai amalan yang patut
untuk dikerjakan dan punya keutamaan.
Menukil buku Fiqih Sunnah karya Sayyid
Sabiq, Rasulullah SAW menuturkan:

ِ‫ َع َّز‬-ِِ‫الصال ُحِ َا َح ُّبِا َلىِالل ُه‬ َّ ِ‫َماِم ْنِ َا َّيامِا ْل َع َم ُِل‬


ِ،‫ِ َي ْعنيِ َا َّيا َم ِا ْل َعشْ ر‬،‫ ِم ْن ِ َهذه ِا ْلاَ َّيام‬-ِِ ‫َو َج َّل‬
ِ‫يِسب ْيلِالله؟‬َ ‫ِولاَِا ْلج َها ُدِف‬، َ ‫ِ َياِ َر ُس ْولَ ِالله‬:‫قَا ُل ْوا‬
َ ‫ ِا َّلاِ َر ُج ٌل‬،‫يِسب ْيلِال َّله‬
ِ‫ِخ َر َج‬ َ ‫ِو َلاِا ْلج َها ُدِف‬: َ َِ‫قَال‬
َِ ‫ِ ُث َّمِ َل ْمِ َي ْرج ْعِب َش ْي ٍءِم ْنِذَِل‬،‫ِو َمالِه‬،
‫ك‬ َ ‫ب َن ْفسه‬
Tidak ada hari-hari di mana amal kebajikan
lebih disukai oleh Allah SWT daripada hari-
hari ini." Maksudnya hari pertama hingga
kesepuluh Dzulhijjah. Para sahabat bertanya,
"Wahai Rasulullah, meski dibandingkan dengan
berjihad di jalan Allah sekalipun?" Beliau
menjawab, "Meskipun dibandingkan dengan
berjihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang
berjuang dengan jiwa dan hartanya, kemudian
tidak satu pun di antara keduanya itu yang
kembali (mati syahid)." (HR Bukhari, Ahmad,
Tirmidzi, Ibnu Majah & Abi Dawud)
Syaikh Kamil Muhammad Uwaidah di
dalam buku al-Jami' fii Fiqhi An-Nisa' turut
menyebut puasa sebagai amalan yang bisa
dilaksanakan pada sembilan hari awal Dzul-
hijjah. Termasuk puasa Tarwiyah dan Arafah.
Kecuali hari kesepuluhnya karena bertepatan
dengan hari raya Idul Adha. Lebih lanjut
dijelaskan, sunnah pula pada hari-hari tersebut
untuk bersungguh-sungguh beribadah kepada
Allah SWT, dengan amal baik apa saja sebab
Allah SWT melipatgandakan pahala untuk itu.
Adapun niat Puasa Tarwiyah dapat dibaca
pada malam hari dengan niat sebagai berikut:

ُ ‫ِص ْو َم ِ َغ ٍد ِ َع ْن ِاَ َداء‬


ِ‫ِسنَّة ِ َي ْوم ِالتَّ ْرو َية‬ َ ‫َن َو ْي ُت‬
‫للهِ َت َعاَِل ِى‬
"Aku niat puasa sunnah Tarwiyah besok hari
karena Allah."
Menurut Syaikh Abu Bakar Jabir al-
Jaza'iri dalam kitab Minhajul Muslim, niat
Puasa Tarwiyah tidak harus dilakukan pada
malam hari sebelum waktu berpuasa karena
termasuk dalam puasa sunnah.
Niat dapat dibaca setelah salat Subuh
dengan lafal sebagai berikut:

‫ةِسنّ ًةِللهَِِِت َِعاَِل ِى‬


ُ ‫ِصِْو َمِ َت ْرو َي‬
َِ ‫نويت‬
ُ
"Aku niat puasa sunnah Tarwiyah karena
Allah Ta'ala."
Hikmah & Keutamaan
Puasa Arafah

Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang


dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijah. Waktu
ini bertepatan dengan pelaksanaan ibadah
wukuf di Arafah yang dilakukan oleh jamaah
haji, oleh karena itulah dinamakan sebagai
puasa Arafah.
Keutamaan menjalankan ibadah puasa
ini diberikan kepada mereka yang sedang tidak
menjalankan ibadah haji. Bagi yang mengerja-
kannya dijanjikannya ampunan dosa setahun
yang telah lalu dan setahun lagi yang akan
datang.
Penyebutan Arafah sendiri dikarenakan
bertepatan dengan berkumpulnya umat muslim
yang tengah menunaikan ibadah haji di Padang
Arafah pada tanggal 9 Zulhijah. Rasulullah
SAW menganjurkan umat Islam yang sedang
tidak melaksanakan prosesi wukuf untuk
berpuasa Arafah agar mendapat keberkahan
di hari Arafah.
Hukum mendirikan puasa Arafah adalah
sunnah muakkad yang berarti dianjurkan. Se-
mentara itu, orang yang tengah berhaji tidak
disunnahkan untuk puasa Arafah. Sebaliknya,
mereka justru disunnahkan untuk tidak ber-
puasa, sebagaimana disebutkan dalam hadits
riwayat Abu Hurairah RA, beliau berkata:

ِ‫َو َع ْنِ َابيِ ُه َر ْي َرَِةِرضيِاللهِعنهِ َا َّنِ َال َّنب َِّيِصلى‬


ِ‫ِص ْوم ِ َي ْوم ِ َع َر َف َة‬
َ ‫ ِ َن َهىِ َع ْن‬-ِِ‫اللهِعليهِوسلم‬
‫ب َع َر َفَِة‬
"Dari Abu Huroiroh ra. Bahwa Rasulullah
SAW melarang berpuasa pada hari Arafah
saat berada di hari Arafah," (HR. Abu
Dawud, Nasa'i, Ibnu Majah, dan Ahmad).
‫‪Puasa Arafah memiliki keutamaan sangat‬‬
‫‪banyak, diantaranya sebagai berikut.‬‬

‫‪1. Sebagai kafarat‬‬

‫َواَت ُّمواِا ْل َح َّجِ َوا ْل ُع ْم َرةَِللَّهِِفَا ْنِاُ ْحص ْرتُ ْمِ‬


‫ِاس َت ْي َس َر ِم َن ِا ْل َهدْي ِۖ َِِو َلا َِِت ْحل ُقواِ‬ ‫َف َما ْ‬
‫ْيِ َمحلَّ ُهِِ َف َم ْنِ‬ ‫ِح َّت ٰىِ َي ْبلُ َغِا ْل َهد ُ‬
‫وس ُك ْم َ‬ ‫ُر ُء َ‬
‫يضاِاَ ْو ِبه ِاَذًىِم ْن ِ َراْسهِ‬ ‫َان ِم ْن ُك ْم ِ َمر ً‬
‫ك َ‬
‫ِص َد َق ٍةِاَ ْوِنُ ُس ٍكِِفَاذَاِ‬ ‫فَف ْد َي ٌةِم ْنِص َيا ٍمِاَ ْو َ‬
‫اَم ْن ُت ْمِ َف َم ْنِ َت َمتَّ َعِبا ْل ُع ْم َرةِا َلىِا ْل َح ِّجِ َف َماِ‬
‫ْاس َتِْي َس َرِم َنِا ْل َهدْيِِ َف َم ْنِ َل ْمِ َيجدِْفَص َيا ُمِ‬
‫ثَ َلاثَة ِاَ َّيا ٍم ِفيِا ْل َح ِّج ِ َو َس ْب َع ٍة ِاذَاِ َر َج ْع ُت ْم ِِۗ‬
‫ت ْل َك ِ َع َش َرةٌِكَام َل ٌة ِۗ ِ َ ٰذل َك ِل َم ْن ِ َل ْم ِ َي ُك ْنِ‬
‫ِحاضري ِا ْل َم ْسجد ِا ْل َح َرامِ ِ َواتَّ ُقواِ‬ ‫اَ ْهلُ ُه َ‬
‫اللَّ َهِ َوا ْع َل ُمواِاَ َّنِاللََِّهِشَ ديدُِا ْلعقَابِ‬
“Dan sempurnakanlah olehmu ibadah haji
dan umrah karena Allah; maka jika kamu
terkepung (terhalang oleh musuh atau sakit),
maka wajib menyembelih kurban yang mudah
didapat. Dan janganlah kamu mencukur
rambut kepalamu, hingga kurban itu sampai
ke tempat penyembelihannya. Jika ada
diantaramu yang sakit atau ada gangguan di
kepalanya (lalu ia bersyukur), maka wajib
atasnya berfidyah, yaitu berpuasa atau
bersedekah atau berkurban. Apabila kamu
telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang
ingin mengerjakan umrah sebelum haji (di
dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih)
kurban yang mudah di dapat. Tetapi jika ia
tidak menemukan (binatang kurban atau
tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga
hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi)
apabila kamu telah pulang kembali. Demikian
itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-
orang yang keluarganya tidak berada (di
sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang
bukan penduduk kota Makkah). Dan
bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah
bahwa Allah sangat keras siksa-Nya.” (QS.
Al-Baqarah : 196)
2. Amalan yang disukai Allah SWT.

ِ‫ِالصال ُحِف َيهاِ َا َح ُّبِا َلى‬ َّ ‫اِم ْنِ َا َّيا ٍمِا ْل َع َم ُل‬
ِ ‫َم‬
ِ‫ال َّلهِم ْنِ َهذهِا ْلاَ َّيامِ َي ْعنيِ َا َّيا َمِا ْل َعشْ رِقَا ُلواِ َيا‬
ِ َ‫يِسبيلِال َّلهِقَال‬ َ ‫َر ُسولَ ِال َّله َِو َلاِا ْلج َها ُدِف‬
ِ‫ِخ َر َج‬َ ‫يِسبيلِال َّلهِا َّلاِ َر ُج ٌل‬ َ ‫َو َلاِا ْلج َها ُدِف‬
‫ِو َمالهِ َف َل ْمِ َي ْرج ْعِم ْنِذَل َكِب َش ْيٍِء‬ َِ ‫ب َن ْف ِسه‬
"Tidak ada satu amal shalih yang lebih
dicintai oleh Allah melebihi amal shaleh
yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10
hari pertama bulan Dzul Hijjah)." Para
sahabat bertanya, "Tidak pula jihad di jalan
Allah?' Nabi SAW menjawab: 'Tidak pula
jihad di jalan Allah, kecuali orang yang
berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya
namun tidak ada yang kembali satupun."
(HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah. Hadits
senada juga diriwayatkan oleh Tirmidzi
dan Ahmad)
3. Menghapus dosa selama dua tahun
Sebagaimana dalam hadits yang diriwa-
yatkan Abu Qatadah al-Anshari RA:
“Dan Rasulullah SAW ditanya tentang
berpuasa di hari ‘Arafah. Maka Baginda
bersabda: 'Ia menebus dosa setahun yang
telah lalu dan setahun yang akan datang.”
(HR. Muslim)
4. Jauh dari siksa api neraka
Rasulullah SAW bersabda:

َ ‫َما ِم ْن ِ َع ْب ٍد ِ َي ُص ْو ُم ِ َي ْو ًما ِف‬


ِ‫يِسب ْيل ِال َّله‬
َ ‫الاَّ َبا َعدَِاِل َّل ُهِ َب َذل َك َِو ْج َه ُهِ َعنِال َّنار‬
ِ‫ِس ْبع ْي َن‬
‫َخر ْي ًفِا‬
"Tidaklah seorang hamba yang puasa di
jalan Allah kecuali akan Allah jauhkan dia
(karena puasanya) dari neraka sejauh tujuh
puluh musim." (HR. Bukhari dan Muslim)
5. Mendapat pahala yang besar

ِ‫ا َِّنِا ْل ُم ْسلم َين َِوا ْل ُم ْسل َمات َِوا ْل ُم ْؤمن َين‬
ِ‫الصادق َين‬َّ ‫َوا ْل ُم ْؤم َنات َِوا ْلقَانت َين َِوا ْلقَان َتات َِو‬
ِ‫الصاب َرات‬ َّ ‫الصابر َين َِو‬
َّ ‫َواِل َّصادقَات َِو‬
ِ‫َوا ْل َخاشع َين َِوا ْل َخاش َعات َِوا ْل ُم َت َصدِّق َين‬
ِ‫َوا ْل ُم َت َص ِّدقَات َِواِل َّصائم َين َِواِل َّصائ َمات‬
ِ‫الذاكر َين‬َّ ‫وج ُه ْم َِوا ْل َحاف َظات َِو‬ َ ‫َوا ْل َحافظ َينِ ُف ُر‬
َّ ‫اِو‬
ِ‫الذاك َراتِ َا َعدَِّال َّلُِهِ َل ُه ْمِ َمغْف َر ًة‬ َ ‫ال َّل َهِكَثي ًر‬
‫َو َا ْج ًراِ َعظ ًيمِا‬
"Sesungguhnya kaum muslimin dan muslimat,
kaum mukminin dan mukminat, kaum pria
yang patuh dan kaum wanita yang patuh,
dan kaum pria serta wanita yang benar
(imannya) dan kaum pria serta kaum wanita
yang sabar (ketaatannya), dan kaum pria
serta wanita yang khusyu" dan kaum pria
serta wanita yang bersedekah, dan kaum pria
serta wanita yan berpuasa, dan kaum pria
dan wanita yang menjaga kehormatannya
(syahwat birahinya), dan kaum pria serta
wanita yang banyak mengingat Allah, Allah
menyediakan bagi mereka ampunan dan
pahala yang besar." (QS. Al-Ahzab: 35)
6. Dilakukan pada hari Arafah

ِ‫َماِم ْنِ َي ْو ٍمِ َا ِْك َث َرِم ْنِ َا ْنِ ُي ْعت َقِال َّل ُهِفيهِ َع ْبدًا‬
‫م َنِال َّنارِم ْنِ َي ْومِ َع َر َفَِة‬
“Tidak ada hari di mana Allah membebaskan
hamba dari neraka melebihi hari arafah”
(HR. Muslim)
7. Sunnah Rasulullah SAW

ِ‫ِص َّلىِالَِّل ُهِ َع َل ْيه‬ َ ‫َا ْر َب ٌعِ َل ْمِ َي ُك ْنِ َيدَ ُع ُه َّنِاِل َّنب ُّي‬
ِ‫َو َس َّل َمِص َيا َمِ َعاشُ و َرا َء َِوا ْل َعشْ َر َِو َث َلا َث َةِ َا َّيا ٍمِم ْن‬
ِ ‫ُك ِّلِشَ ْهر ٍَِو َر ْك َع َت ْينِ َق ْب َلِا ْل َغ‬
‫دَاة‬
“Ada empat perkara yang tidak pernah
ditinggalkan oleh Rasulullah yaitu puasa
asyura, puasa hari arafah, puasa tiga hari
setiap bulan dan shalat dua rakaat sebelum
subuh.” (HR. An Nasa’i dan Ahmad)
Hadits Tentang Puasa Arafah (Unsplash)
8. Dikabulkan Doanya
Rasulullah saw bersabda, “Sebaik baik
doa adalah doa pada hari Arafah.” (HR Tirmidzi)
Dari ‘Aisyah, ia berkata bahwa Rasulullah
SAW bersabda:
ِ‫َماِم ْنِ َي ْو ٍمِ َا ْك َث َرِم ْنِ َا ْنِ ُي ْعت َقِال َّل ُهِفيهِ َع ْبدًا‬
ِ‫م َنِال َّنارِم ْنِ َي ْومِ َع َر َف َة َِوا َّن ُهِ َل َيدْ ُنوِ ُث َّمِ ُي َباهى‬
‫به ُمِا ْل َملاَئ َك َةِ َف َيقُولُِ َماِ َا َرا َد َِه ُؤل َاِء‬
“Di antara hari yang Allah banyak membebas-
kan seseorang dari neraka adalah hari Arafah.
Dia akan mendekati mereka lalu akan me-
nampakkan keutamaan mereka pada para
malaikat. Kemudian Allah berfirman: Apa
yang diinginkan oleh mereka?” (HR. Muslim
No. 1348).
9. Dimudahkan Masuk Surga
Dari Abu Umamah r.a., “Aku berkata
(kepada Rasulullah SAW): “Wahai Rasulullah, tun-
jukkan padaku suatu amalan yang bisa memasuk-
kanku ke surga? Beliau menjawab: “Atasmu puasa,
tidak ada (amalan) yang semisal dengan itu.” (HR.
An-Nasa’i 4/165, Ibnu Hibban hal. 232 Mawarid,
Al-Hakim 1/421, sanadnya Shahih).
Untuk mendapatkan keutamaan puasa
Arafah, puasa harus dijalankan sejak terbit
fajar sampai terbenamnya matahari. Adapun
niat puasa Arafah adalah sebagai berikut.

‫ِس َّن ًةِل ّٰلهِ َت َعا َل ِى‬


ُ ‫ِص ْو َمِ َع َر َف َة‬
َ ‫َن َو ْي ُت‬
Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah
ta’ala.
Dzikir 10 Hari Pertama
Bulan Dzulhijjah

Sebagian ulama menganjurkan untuk


membaca dzikir ini untuk dibaca setiap hari
10 kali mulai dari tanggal 1 hingga 10 Dzul
Hijjah. Sebagaimana sebuah hadis “Tidak ada
satu amal saleh yang lebih dicintai oleh Allah
melebihi amal saleh yang dilakukan pada 10 hari
pertama bulan Dzulhijjah, maka perbanyaklah
tahlil, takbir, dan tahmid” (HR. Ahmad).
Berikut ini adalah dzikir rutin yang dibaca
oleh Habib Umar bin Hafiz pada 10 hari
pertama di bulan Dzulhijjah. Sejalan dengan
hadis riwayat Imam Ahmad di atas, dzikir yang
rutin dibaca oleh Habib Umar begitu padat
dengan kalimat tahlil. Berikut adalah dzikirnya:
‫ب ْسمِاللهِال َّر ْح َمنِال َّرحِْي ِم‬
ٍِ ‫دي ِ ُك ِّل ِ َن َف‬
ِ‫س‬ ْ ‫ك ِ َب ْي َِن ِ َي‬َِ ‫ال َّل ُه َّم ِانِّيِ ُاق ِّد ُم ِال ْي‬
ِ‫َو َل ْم َح ٍة ِ َوَِل ْح َظ ٍة ِ َو َِخ ِْط َر ٍة ِ َو َط ْر َفٍِة ِ َي ِْطر ُف ِب َها‬
ِ‫ِ َو ُك ِّلِشَ ي ٍءِ ُه َوِفَي‬،‫ض‬ ِ ‫ِالس َم َواتِ َوالاَ ْر‬ َّ ‫َا ْه ُل‬
َِ ‫ ِ ُاق ِّد ُم ِا ْل َي َك ِ َب‬.ِ ‫ع ْلم َك ِكَائ ٌن ِ َا ْو ِ َق ْد ِكَا ِن‬
ِ‫ين‬
‫كِ ُكلِِّه‬
َِ ‫َيِذَل‬ ِْ ‫َيد‬
Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih
Lagi Maha Penyayang.
Ya Allah! Aku persembahkan (amalanku ini) kepada-
Mu di hadapan setiap tarikan nafas, setiap detik,
setiap saat, setiap pikiran, setiap kerlipan mata segala
penduduk langit dan bumi, dan setiap sesuatu yang
berada di dalam pengetahuan-Mu ataupun yang
telah berlaku. Aku persembahkan kepada-Mu di
hadapan yang demikian itu semuanya (maksudnya,
“Aku persembahkan ini sebagai perlindungan dari
kejahatan dari segala hal yang disebutkan dan mencari
semua kebaikan yang terkandung di dalamnya”).
Kemudian membaca ini 10 kali:

ِ ‫لاِا َل َهِالاَِّال َّل ُهِ َع َد َدِال َّل َياليِ َوال ُّد ُهوِر‬
‫لاِا َل َهِالاَِّال َّل ُهِ َع َد َدِالاَ َّيامِ َوالشُّ ُهِوِر‬
Lā ilāha illa’llāh sebanyak bilangan malam dan siang.
Lā ilāha illa’llāh sebanyak bilangan hari dan bulan.

ِ ‫لاِا َل َهِالاَِّال َّل ُهِ َع َد َدِ َا ْم َواجِال ُب ُحوِر‬


ِ
‫لاِا َل َهِالاَِّال َّل ُهِ َع َد َدِ َا ْض َعافِالاُ ُجِوِر‬
Lā ilāha illa’llāh sebanyak ombak di lautan.
Lā ilāha illa’llāh sebanyak pahala yang dilipatgandakan

ِ ‫لاِا َل َهِالاَِّال َّل ُهِ َع َد َدِ َق َطرِا ْل َم َطِر‬


َِ َّ‫لاِا َلَِهِالاَِّال َّل ُهِ َع َد َدِ َا ْو َراقِالش‬
‫جِر‬
Lā ilāha illa’llāh sebanyak tetesan air hujan.
Lā ilāha illa’llāh sebanyak dedaunan di pohon-pohon.

ِ ‫لاِا َل َهِالاَِّال َّل ُهِ َع َد َدِالشَّ َعرِ َوال َو َبِر‬


.‫لاِا َل َهِالاَِّال َّل ُهِ َع َد َدِال َّر ْملِ َوا ْل َح َجِر‬
Lā ilāha illa’llāh sebanyak bilangan rambut dan
bulu-bulu (pada semua makhluk).
Lā ilāha illa’llāh sebanyak butiran pasir dan bebatuan.

‫لاِا َل َهِالاَِّال َّل ُهِ َع َد َدِال َّز ْهرِ َوالثَّ َمِر‬


.‫لاِا َل َهِالاَِّال َّل ُهِ َع َد َدِ َا ْنفَاسِال َب َشِر‬
Lā ilāha illa’llāh sebanyak bunga dan buah-buahan.
Lā ilāha illa’llāh sebanyak bilangan nafas manusia.

َ ‫لاِا َل َهِالاَِّال َّل ُهِ َع َد َدِ ُذنُ وب َن‬


‫اِح َّتىِتُ ْغ َفِر‬
.‫لاِا َل َهِالاَِّال َّل ُهِ َع َد َدِ َل ْمحِال ُعيو ِن‬
Lā ilāha illa’llāh sebanyak bilangan dosa-dosa kita
semoga diampuni.
Lā ilāha illa’llāh sebanyak bilangan kedipan mata.

َ ‫لاِا َل َهِالاَِّال َّل ُهِ َع َد َدِ َماِك‬


‫َانِو َماِ َي ُكو ِن‬
.‫لاِا َل َهِالاَِّال َّل ُهِ َت َعا َلىِ َع َّماِ ُيشْ ركُو ِن‬
Lā ilāha illa’llāh sebanyak yang telah tercipta dan yang
akan diciptakan.
Lā ilāha illa’llāh Dia (Allah) lebih agung daripada apa
yang mereka sekutukan.
َ ‫لاِا َل َهِالاَِّال َّل ُه‬
‫ِخ ْي ٌرِم َّماِ َي ْج َم ُعو ِن‬
ِ ‫لاِا َل َهِالاَِّال َّل ُهِفيِال َّل ْيلِاذَاِ َع ْس َع‬
.‫س‬
Lā ilāha illa’llāh itu lebih baik daripada apa yang mereka
kumpulkan (harta dunia).
Lā ilāha illa’llāh pada malam apabila telah larut.

ِّ ‫لاِا َل َهِالاَِّال َّل ُهِف‬


ِ ‫يِالص ْبحِاذَاِ َت َن َّف‬
‫س‬
.‫الص ُخوِر‬ َ ‫لاِا َل َهِالاَِّال َّل ُه َِعدَ َدِال ِّر َياحِفيِال َب َرار‬
ُّ ‫يِو‬
Lā ilāha illa’llāh pada subuh apabila fajar telah
menyingsing.
Lā ilāha illa’llāh sebanyak bilangan angin yang
berhembus di padang pasir dan sebanyak bebatuan.

ِ‫لاِا َل َه ِالا َِّال َّل ُه ِم ْن ِ َيوم َناِ َه َذاِا َلىِ َيوم ِ ُي ْنف َُخ‬
‫يِالصوِر‬
ُّ ‫ف‬
َ ‫لاِا َل َهِالاَِّال َّل ُهِ َع َد َد‬
‫ِخ ْلقهِ َا ْج َمعِين‬
Lā ilāha illa’llāh dari hari ini hingga Terompet
Sangkakala dibunyikan.
Lā ilāha illa’llāh sebanyak bilangan seluruh makhluk-
Nya.
‫لاِا َل َهِالاَِّال َّل ُهِم ْنِ َيوم َناِ َه َذاِا َلىِ َيومِالدِّي ِن‬
Lā ilāha illa’llāh dari hari ini hingga Hari Pembalasan.

Setelah membaca 10 kali maka akhiri


dengan membaca:

ِ‫ِ َور َضى‬، ‫ِخ ْلقِه‬ َ ‫ِ َع َد َد‬،ِ‫ف ِيِ ُك ِّلِ َل ْح َظ ٍةِ َا َبدَا‬
‫ِ َومدَا َدِكَل َم ِاته‬، ‫ِ َوز َن َةِ َع ْرشِْه‬، ‫َن ْفسِه‬
Di setiap saat selamanya, sejumlah ciptaan-Nya,
menurut keridhoan-Nya, seberat ‘Arsy-Nya, dan
sebanyak tinta tulisan kalimat-Nya.

Kemudian membaca shalawat di bawah


ini sebanyak 10 kali:

ِ‫ىِس ِّيد َناِ ُم َح َّم ٍد ِ َماِات ََّصلت‬ َ ‫ِص ِّل ِ َع َل‬ َ ‫اللَّ ُه َّم‬
ِ،‫ون ِبِا ْل َم َطر‬َ ‫ال ُع ُيو ُن ِبالنَّ َظرِ َو َت ْز َخ َرفَت ِالاَ َر ُض‬
‫اج ِوا ْع َت َمر ِ َو َلـ َّبى ِ َو َح َل َق ِ َو َن َحَِر‬ ٌّ ‫ِح‬ َ ‫َو َح َّج‬
ِ‫افِبال َب ْيتِ ال َعتيقِ َو َق َّب َلِا ْل َح َجِر َِو َع َلىِآله‬ َ ‫َو َط‬
‫وص ْحبهِ َو َسلِّ ِْم‬ َ
Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan
kami Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬selagi mata masih bisa
memandang, selagi bumi kembali hijau setelah
turun hujan, dan orang-orang masih melakukan
haji dan umrah, membaca talbiyah, mencukur
rambut mereka, melakukan thawaf di Baitullah
serta mencium Hajar Aswad, dan kepada segenap
keluarga dan sahabatnya.

Setelah membaca shalawat sebanyak 10


kali maka akhiri dengan membaca:

َِ ‫ِخ ْلق‬
ِ‫ك‬ ِ ‫ف ْيِ ُك ِّلِ َل ْح َظةِ َا َب َد ًاِم ْث َلِذَال‬
َ ‫ِ َع َد َد‬،ِ ‫ك‬
ِ ِ‫َور َضىَِِن ْفس َكِ َوز َنةِ َع ْرش َكِ َومدَا َدِكَل َمات‬
‫ك‬
Di setiap saat selamanya, sejumlah ciptaan-Mu,
menurut keridhoan-Mu, seberat ‘Arsy-Mu, dan
sebanyak tinta tulisan kalimat-Mu.
Fikih Kurban

Kurban ini merupakan salah satu ibadah


sunnah. Di mana umat Islam memberikan
sebagian harta menjadi hewan ternak untuk
disembelih. Kemudian daging hewan kurban
tersebut diberikan kepada orang-orang yang
tepat.
Ibadah kurban ini sangat dianjurkan
untuk dikerjakan bagi mereka yang memiliki
rezeki. Tujuannya adalah agar bisa lebih dekat
dan taat dengan Allah SWT. Sebagaimana
yang tertuang dalam Al-Qur’an.

‫ف ََص ِّلِل َربِّ َكِ َوان َْح ۗ ِْر‬


"Maka laksanakanlah sholat karena tuhanmu,
dan berkurbanlah (sebagai ibadah untuk
mendekatkan diri kepada allah)." (QS. Al-
Kautsar: 2).
Umat Islam dianjurkan untuk berkurban
pada hari raya Idul Adha yaitu pada tiga hari
tasyrik, yakni tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
Kurban ini dalam rangka mendekatkan diri
kepada Allah SWT. Setelah memilih hewan
kurban yang terbaik, proses penyembelihan
hewan kurban harus memenuhi ketentuan.
Penting untuk dicatat bahwa hukum berkurban
yang semula sunnah bisa menjadi wajib apabila
dinadzari. Misalnya jika seseorang berjanji akan
berkurban jika ia berhasil mendapatkan prestasi
tertentu.

Rukun Kurban
Penyembelihan hewan kurban harus memenuhi
empat rukun yaitu:
1. Pekerjaan menyembelih (dzabhu);
2. Orang yang menyembelih (dzabih);
3. Hewan yang disembelih; dan
4. Alat untuk menyembelih.

Syarat Orang Berkurban


Sedangkan syarat orang bisa berkurban, yaitu:
1. Beragama Islam
2. Telah menginjak usia baligh yang ditandai:
a. Keluar mani pada anak laki-laki atau
perempuan. Baik dalam keadaan jaga
maupun mimpi. Hal ini sebagai tanda
adanya perubahan hormon pada diri
mereka.
b. Keluar darah menstruasi bagi anak
perempuan.
c. Jika yang berkurban belum baligh, maka
tidak diminta untuk melakukan penyem-
belihan. Namun, sunnah bagi walinya
untuk berkurban atas nama anak tersebut.
3. Berakal (bisa berfikir dan tidak gila).
4. Mampu (memiliki kelebihan dari makanan
pokok, pakaian, dan tempat tinggal untuk
diri sendiri maupun keluarga di Hari Raya
Idul Adha dan Hari Tasyrik).
Apabila telah memenuhi syarat-syarat
tersebut, sunnah baginya melakukan ibadah
kurban.
Syarat Pekerjaan Menyembelih
Syarat dalam pekerjaan menyembelih adalah
memotong hulqum (jalan nafas) dan mari' (jalan
makanan). Hal ini apabila hewannya maqdur
(mampu disembelih dan dikendalikan).

Kesunahan Menyembelih
1. Memotong wadajain (dua otot yang ada di
samping kanan dan kiri).
2. Menggunakan alat penyembelih yang
tajam.
3. Membaca basmillah.
4. Membaca shalawat dan salam pada Nabi
Muhammad.
Karena menyembelih itu adalah tempat
disyari'atkan untuk ingat pada Allah, maka
juga disyari'atkan ingat pada Nabi

Syarat Penyembelih Hewan Kurban


Terdapat pula syarat bagi penyembelih hewan
kurban, yaitu:
1. Orang Islam/orang yang halal dinikahi
orang Islam, dan
2. Apabila hewannya ghoiru maqdur (tidak dapat
dikendalikan), maka disyaratkan orang
yang menyembelih adalah orang yang bisa
melihat.
Jika penyembelih merupakan orang yang
buta, anak yang belum tamyiz dan orang yang
mabuk, maka sembelihannya dihukumi makruh.

Syarat Hewan yang Disembelih


1. Hewan termasuk yang halal dimakan.
2. Masih memiliki hayatun mustaqirrah (kehi-
dupan yang masih tetap), bukan gerakan di
ambang kematian kematian.
Adapun ketentuan hewan halal tersebut
ialah:
1. Domba (dla'nu), apabila sudah berumur
satu tahun sempurna dan memasuki tahun
yang kedua.
2. Kambing kacang/jenis kecil (ma'zu), apabila
sudah berumur dua tahun sempurna dan
memasuki tahun yang ketiga.
3. Sapi, apabila sudah berumur dua tahun
sempurna dan memasuki tahun yang ketiga.
Untuk satu ekor unta dan sapi itu men-
cukupi untuk kurbannya tujuh orang, sedang-
kan kambing itu hanya mencukupi untuk
kurbannya satu orang. Satu orang yang ber-
kurban dengan satu ekor kambing itu hukum-
nya lebih utama dibanding orang yang ber-
kurban dengan seekor unta atau sapi yang
digunakan berkurban secara musyarakah (per-
sekutuan) untuk tujuh orang.

Hewan Tidak Sah Digunakan Berkurban


Ada beberapa hal yang menyebabkan hewan
tidak sah digunakan berkurban, yaitu:
1. Hewan yang salah satu matanya buta
2. Hewan yang pincang salah satu kakinya,
walaupun pincangnya itu terjadi ketika
akan disembelih, yaitu ketika dirubuhkan
dan ia bergerak dengan sangat kuat.
3. Hewan yang sakit, seperti sakit yang tampak
jelas yang menyebabkan kurus dan daging-
nya rusak.
4. Hewan yang sangat kurus hingga menye-
babkan hilang akalnya.
5. Hewan yang terputus sebagian atau seluruh
telinganya.
6. Hewan yang terputus sebagian atau seluruh
ekornya. Sedangkan hewan yang pecah
atau patah tanduknya itu sah digunakan
berkurban, begitu pula hewan yang tidak
memiliki tanduk.

Waktu Berkurban
Sebagaimana disebutkan di awal, waktu ber-
kurban yaitu hari raya Idul Adha atau pada
tiga hari tasyrik, yakni tanggal 11, 12, dan 13
Dzulhijjah.
Hewan kurban boleh disembelih mulai
kira-kira lewatnya waktu yang cukup untuk
melakukan dua rakaat dan dua khutbah yang
cepat terhitung dari terbitnya matahari pada
saat hari Idul Adha sampai terbenamnya
matahari pada akhir hari tasyriq, yaitu tanggal
13 Dzulhijjah. Sedangkan waktu penyembelihan
yang utama adalah ketika matahari kira-kira
tingginya sudah ada satu tombak dalam pan-
dangan mata pada saat hari raya Idul Adha.
Ketentuan dalam Berkurban
Orang yang berkurban diharuskan melakukan
niat berkurban ketika menyembelih atau
menta'yin (menentukan hewannya) sebelum
disembelih oleh orang yang mewakilkan
penyembelihan hewan kurban (muwakkil).
Maka sudah dianggap cukup niatnya, dan
sudah tidak membutuhkan pada niatnya
wakil (orang yang mewakili), bahkan apabila
wakil itu tidak mengetahui bahwa muwakkil
adalah orang yang berkurban itu juga
dianggap cukup (sah).
Diperbolehkan bagi orang yang berkurban
untuk menyerahkan niatnya pada orang Islam
yang telah terkategori tamyiz, baik statusnya
sebagai wakil atau bukan.
1. Bagi orang laki-laki hewan kurban sunah
disembelih sendiri, karena itba' (mengikuti
pada Nabi).
2. Bagi orang perempuan sunah untuk diwakil-
kan, dan sunah baginya menyaksikan pe-
nyembelihan yang dilakukan oleh wakilnya.
Ketentuan saat Menyembelih
Proses penyembelihan hewan kurban didahului
dengan:
1. Membaca basmalah

ِ‫ب ْسمِاللهِال َّر ْح َمنِال َّرح ْيم‬


2. Membaca shalawat kepada Nabi

ِ‫ِس ِّيد َنا ِ ُم َح َّم ٍد ِ َوَِع َلى ِآل‬


َ ‫ِص ِّل ِ َع َلى‬ َ ‫اَللَّ ُه َّم‬
‫َس ِّيد َناِ ُم َح َّم ٍِد‬
3. Menghadap ke arah kiblat (bagi hewan
yang disembelih dan orang yang
menyembelih)
4. Membaca takbir 3 kali bersama-sama

‫اَلل ُهِاَ ْك َب ُرِاَلل ُهِاَ ْك َب ُرِاَلل ُهِاَ ْك َب ُر َِوللهِا ْل َح ْم ُِد‬


5. Berdoa agar kurbannya diterima oleh
Allah SWT.

‫اَللَّ ُه َّمِ َهذهِم ْن َك َِوا َل ْي َكِ َف َت َق َّب ْلِمنِّ ْيِ َياِكَر ْي ُِم‬

Anda mungkin juga menyukai