Anda di halaman 1dari 14

Dwi Budiyanto

Naskah Khutbah Idul Adha 1438 H

belajar pada
Keluarga Ibrahim

Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Daerah Istimewa Yogyakarta


‫‪o‬‬
‫‪Dwi Budiyanto, M.Hum.‬‬
‫‪Katua Bidang Pelatihan dan Dakwah‬‬
‫)‪Pimpinan Wilayah Ikatan Dai Indonesia (IKADI‬‬
‫‪Daerah Istimewa Yogyakarta‬‬

‫‪n‬‬

‫ي لَ ْوََل أَ ْن َى َد َاَن ه‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ْ ِِ هِ‬


‫اَلِلُ‬ ‫اْلَ ْم ُد هَلِل الذي َى َد َاَن ِلََذا َوَما ُكنها لنَ ْهتَد َ‬
‫وىا ِِبَا‬ ‫ودوا أَ ْن تِْل ُك ُم ْ‬
‫اْلَنهةُ أُوِرثْتُ ُم َ‬ ‫ت ُر ُس ُل َربِّنَا ِِب ْْلَ ِّق َونُ ُ‬ ‫لََق ْد َجاءَ ْ‬
‫ُكْن تُ ْم تَ ْع َملُو َن‬

‫أَ ْش َه ُد أَ ْن َلَ إِلَوَ إَِلههللاُ َو ْح َدهُ َلَ َش ِريْ َ‬


‫ك لَوُ َوأَ ْش َه ُد أَ هن ُُمَ همداً‬
‫َعْب ُدهُ َوَر ُس ْولُوُ‪.‬‬

‫َص َحابِِو َوَم ْن‬ ‫ِِ‬ ‫ٍ‬


‫ص ّل َو َسلّ ْم َعلى سيدَن ُُمَ ّمد َو َعلى آلو ِوأ ْ‬ ‫اَلله ُه ّم َ‬
‫ان إِ ََل يَ ْوِم ال ّديْن‬
‫تَبِعهم ِبِِحس ٍ‬
‫َُ ْ ْ َ‬
‫اَلِلَ َح هق تُ َقاتِِو َوََل َتَُوتُ هن إِهَل َوأَنْتُ ْم‬
‫ين َآمنُوا اته ُقوا ه‬ ‫هِ‬
‫ََي أَيُّ َها الذ َ‬
‫ُم ْسلِ ُمو َن‬

‫‪1|K h u t b a h I d u l A d h a‬‬
‫اح َدةٍ َو َخلَ َق‬
ِ‫سو‬ ِ ِ‫ه‬
َ ٍ ‫هاس اته ُقوا َربه ُك ُم الذي َخلَ َق ُك ْم م ْن نَ ْف‬ ُ ‫ََي أَيُّ َها الن‬
‫اَلِلَ اله ِذي‬
‫ث ِمْن ُه َما ِر َج ًاَل َكثِ ًريا َونِ َساءً َواته ُقوا ه‬
‫ِمْن َها َزْو َج َها َوبَ ه‬
‫اَلِلَ َكا َن َعلَْي ُك ْم َرقِيبًا‬
‫تَ َساءَلُو َن بِِو َو ْاْل َْر َح َام إِ هن ه‬
‫أَهما بَ ْع ُد‬

‫هللاُ أَ ْكبَ ُر هللاُ أَ ْكبَ ُر َلَ إِلَ َو إَِله هللاُ َوهللاُ أَ ْكبَ ُر هللاُ أَ ْكبَ ُر َوهللِ اْلَ ْم ُد‬

Kaum Muslimin yang dirahmati Allah

Alhamdulillah, pagi hari ini kita patut bersyukur karena


Allah l anugerahkan nikmat iman, kesehatan, rizki yang
lapang, dan umur panjang, sehingga kita masih
berkesempatan menunaikan shalat idul adha tahun ini.
Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah
` beserta keluarga, sahabat, dan mereka yang
mengikuti risalah-Nya hingga hari akhir kelak.

Hari ini, kita sedang dihadapkan pada masalah-masalah


keluarga yang semakin mengkhawatirkan. Berdasarkan
data Badan Pusat Statistik dari angka pernikahan pada
2015 sejumlah 1.958.394, sejumlah 347.256 di
antaranya mengalami perceraian. Data Pengadilan
Agama Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2014
menjelaskan bahwa jumlah angka perceraian mencapai
5851 kasus. Sementara itu, permintaan dispensasi nikah

2|K h u t b a h I d u l A d h a
di kotamadya Yogyakarta, berdasar data Pengadilan
Tinggi Agama mencapai kisaran angka 370 pasang. Data
Pengadilan Agama Kabupaten Sleman 2015
menyebutkan bahwa permintaan dispensasi nikah di
Kabupaten Sleman sebesar 132 pemohon, 60% di
antaranya adalah anak usia SMP. Dispensasi nikah
merupakan izin untuk menikah karena yang
bersangkutan masih berada di bawah usia perkawinan.
Mereka mengajukan dispensasi nikah karena faktor-
faktor tertentu yang memaksanya untuk segera menikah.
Kondisi ini tentu sangat mengkhawatirkan.

Data-data di atas belum termasuk angka kekerasan


dalam keluarga, kenakalan remaja (sejak perkelahian,
hubungan bebas pra-nikah, hingga penyalahgunaan
narkoba) yang juga sangat mengkhawatirkan.

Saat kita sedang berhadapan dengan “darurat keluarga”


ini, sejenak marilah kita belajar pada keluarga terpilih
yang layak kita jadikan teladan. Allah ‫ ﷻ‬memilih mereka
sebagaimana dijelaskan Al-Quran.

‫ه‬ ‫َّ َّ ه ۡ ه ه ه ه ه ه ُ ٗ ه ه ه ۡ ه ه ه‬
‫ِيم هو هءال ع ِۡه هرَٰن‬ ٌَٰ‫ف ءادم وىَحا وءال إِةر‬
‫إِن ٱّلل ٱصط ى‬
‫هه‬
‫لَع ۡٱل هعَٰلهه ه‬
٣٣ ‫ي‬ ِ

“Sesungguhnya Allah telah memilih Adam dan Nuh, serta


keluarga Ibrahim dan keluarga Imran (sebagai teladan)
atas seluruh alam semesta”. (Q.s. Ali Imran [3]: 33).

3|K h u t b a h I d u l A d h a
Demikianlah Al-Quran menuturkan kepada kita. Adam
dan Nuh, secara personal, disebut sebagai hamba Allah
pilihan (mushthafa), sementara Ibrahim dan Imran
disebut secara kolektif sebagai satu kesatuan keluarga.
Adam dan Nuh u diuji oleh Allah ldengan keluarga,
sementara Ibrahim p dan Imran menjadi teladan,
salah satunya, bersebab keluarga mereka.

Allahu Akbar 3x wa Lillahilhamdu


Kaum Muslimin yang dirahmati Allah

Hari ini kita mengingat keluarga mulia ini. Keluarga


Ibrahim,,, yang terpilih sebagai keluarga yang sangat
istimewa di sisi Allah l. Ibrahim p terpilih sebagai
seorang nabi, bahkan menjadi bapaknya para nabi (abul
anbiya’). Anak yang lahir darinya adalah nabi: Ismail dan
Ishaq. Yang lebih mengagumkan, perilaku dan amal Nabi
Ibrahim p beserta keluarganya menjadi syariat yang
ditunaikan pula hingga saat ini, seperti ibadah haji,
qurban, dan khitan.

Inilah keluarga terpilih yang layak menjadi teladan.


Sebenarnya, tidak sekedar hari ini kita mengingatnya.
Hampir setiap hari kita mengenangnya. Bukankah dalam
setiap shalat kita melafal keluarga ini dalam doa
tasyahud kita? Setiap kali kita memohon salawat serta
kebarakahan untuk Rasulullah ` beserta keluarganya,
maka permohonan yang serupa kita tujukan untuk Nabi
Ibrahim p beserta keluarganya.

4|K h u t b a h I d u l A d h a
Sungguh hari ini, ketika kita sedang dilanda “darurat
keluarga”, kita sangat menghajatkan keteladan keluarga
Ibrahim. Kita merindukan terbentuknya keluarga Muslim
yang memiliki daya tahan kokoh. Kita sangat meyakini
bahwa negeri ini akan kuat kalau ia ditopang oleh
masyarakat yang kuat, dan masyarakat akan menjadi
kuat kalau ia dibangun dari keluarga-keluarga yang kuat
pula.

Pertama, mewariskan nilai-nilai tauhid pada setiap


anggota keluarga. Ibrahim p sangat serius dan
istiqamah mewariskan nilai-nilai tauhid pada anak dan
keluarganya. Inilah kunci utama keluarga mulia ini
memiliki daya tahan yang sangat mengagumkan. Tidak
ada kekhawatiran akan berkurangnya materi melebihi
kekhawatiran atas melemahnya iman dalam diri anak
dan keturunannya. Tugas kita bukanlah mencetak anak-
anak menjadi hebat dan mengagumkan sesaat,
melainkan membentuknya menjadi seseorang yang terus
berkembang untuk masa yang akan datang. Tugas kita
bukan menjadikan anak-anak berprestasi untuk masa
yang pendek. Tugas kita adalah menyiapkan mereka
menghadapi hari-hari yang panjang.

‫ه‬ ‫ۡ ه ه ه ُ ه ُّ ُ ٓ ه ۡ ۡ ه ه ه ۡ ه ۡ ُ ه ّ ۡ ه َٰ ه‬
١٣١ ‫ب ٱلعل ِهي‬ ِ ‫إِذ قال لۥ ربًۥ أسل ِمۖۡ قال أسلهت ل ِر‬
َٰ ‫ٱص هط ه‬ ‫ِ إ َّن َّ ه‬
ۡ ‫ٱّلل‬ ‫هو هو َّ َٰ ه ٓ ۡ ه ُ ه ه ه ۡ ُ ُ ه ه‬
‫ف‬ ِ َّ ِ ‫ّص ةٍِا إِةر َٰ ِهۧم ةِِيًِ وََُۡب ََٰٰت‬
‫ه ُ ُ ّ ه ه ه ه ُ ُ َّ َّ ه ه ُ ُّ ۡ ُ ه‬
١٣٢ ‫َن‬ ‫لكم ٱلِيو فَل تهَتو إَِّل وأىتم نسل ِه‬

5|K h u t b a h I d u l A d h a
Ketika Tuhannya berfirman kepadanya: "Tunduk
patuhlah!" Ibrahim menjawab: "Aku tunduk patuh
kepada Tuhan semesta alam". Dan Ibrahim telah
mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya,
demikian pula Ya´qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-
anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini
bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam
memeluk agama Islam" (Q.s. Al-Baqarah [2]: 131-132).

Ibrahim p, demikian dijelaskan Dr. Abdul Karim


Zaidan, mengkhususkan anaknya dengan “wasiat” karena
dorongan perasaan seorang ayah terhadap anak-
anaknya jauh lebih kuat daripada orang lain, dan ketika
pengkhususan ini dilakukan di akhir usia, ini
menunjukkan perhatiannya yang besar terhadap isi dari
wasiat tersebut. Ini artinya, kerja pewarisan tauhid ini
semestinya ditunaikan setiap keluarga Muslim dengan
sangat serius, melebihi keseriusan kita menyiapkan anak-
anak untuk sukses dan berprestasi dalam hal-hal
duniawi.

Kedua, keteladanan (qudwah) yang nyata. Nilai-nilai


tauhid itu tidak sekedar tersampaikan secara lisan, tetapi
ia tertanam kuat karena keteladanan. Itulah yang
dilakukan Nabi Ibrahim p. Nilai tauhid itu terlihat
sehari-hari dalam kehidupan. Ia tampak saat keluarga
mulia itu menempatkan cintanya kepada Allah dan Rasul-
Nya melebihi pada yang lain. Nabi Ibrahim tentu lebih
memilih Ismail p tidak disembelih. Namun, karena ia

6|K h u t b a h I d u l A d h a
merupakan perintah Allah l, kewajiban itu tertunaikan
juga.

Keteladanan sungguh sangat diperlukan dalam proses


penanaman nilai. Anak-anak akan mengetahui kondisi
ideal yang diharapkan dari contoh nyata dalam keluarga
mereka. Di sisi lain, ketika anak-anak masih belum
dewasa, proses penyerapan nilai lebih banyak terjadi
pada sesuatu yang dilihat dan didengar anak dalam
kehidupan sehari-hari.

Ini pula yang dapat kita pelajari dari Rasulullah `.


Adalah Ibnu Abbas r.a. yang akhirnya meniru Rasulullah
` saat mengetahui beliau selalu mengerjakan shalat
malam. Diriwayatkan oleh Bukhari, Ibnu Abbas r.a.
pernah menuturkan, “Aku menginap di rumah bibiku,
Maimunah. Nabi ` biasa bangun untuk shalat malam.
Suatu malam, Nabi ` bangun lalu berwudlu dengan
wudlu yang ringan dari kendi yang digantung. Setelah itu
beliau ` shalat. Aku pun berwudlu seperti wudlu beliau.
Kemudian aku berdiri di damping kiri beliau. Namun,
beliau menarikku dan meletakkanku di samping kanan
beliau. Kemudian beliau shalat beberapa rakaat.”

Allahu Akbar 3x wa Lillahilhamdu


Kaum Muslimin yang dirahmati Allah

Begitulah kekuatan keteladanan orang tua bagi


pembentukan karakter anak. Sungguh, anak-anak selalu
penjadi pengamat paling jeli atas perilaku dan ucapan
orangtuanya. “Kedua orangtua selalu dituntut menjadi

7|K h u t b a h I d u l A d h a
teladan yang baik,” demikian ditegaskan Dr. Muhammad
Nur Abdul Hafizh Suwaid, “karena, seorang anak yang
berada dalam masa pertumbuhan selalu memerhatikan
sikap dan ucapan kedua orangtuanya.”

Oleh karena itu, sungguh, tak banyak manfaatnya


orangtua menasihati anak untuk percaya pada kuasa
Allah l,, sementara tiap hari yang diperdengarkan di
dalam rumah adalah keluhan demi keluhan atas tak
berlimpahnya materi. Demikian pula, tak banyak
pengaruhnya orangtua menyuruh anak-anak rajin shalat,
sementara ia lebih asyik melihat televisi atau gawai saat
adzan telah berkumandang.

Ketiga, bangun kedekatan dengan anak dan keluarga, lalu


libatkan mereka dalam amal kebaikan. Nabiyullah Ibrahim
p terlibat bersama dalam pembangunan Ka’bah
dengan putra beliau, Ismail p. Hubungan antara ayah
dengan anak terbangun dalam aktivitas bersama.
Menciptakan aktivitas bersama dalam amal kebaikan
menghajatkan keterlibatan penuh dari orangtua.
Orangtua tidak sekedar dekat dengan anak, lebih dari itu,
ia benar-benar bersama dengan anak. Oleh karena itu,
jangan sampai terjadi, anak-anak merasa “yatim” dari
kehadiran Ayah mereka.

ُ ۡ ‫ِإَوذ يه ۡر هف ُع إةۡ هر َٰ ِهۧ ُم ۡٱل هُ هَاع هِد ن هِو ۡٱۡله ۡيت‬


‫ِإَوس هم َٰ ِۡيل هر َّب هيا‬
ۡ
ِ ِ
ُ ‫ه‬ ۡ ُ َّ ‫ه ه َّ ۡ َّ ٓ َّ ه ه ه‬
١٢٧ ‫تُتل نِيا ۖۡ إِىك أىت ٱلس ِهيع ٱلۡل ِيم‬

8|K h u t b a h I d u l A d h a
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina)
dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa):
"Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami),
sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui" (Q.s. Al-Baqarah [2]: 127).

Dalam kebersamaan itulah Ibrahim p menanamkan


nilai-nilai tauhid dan kebaikan pada putranya, Ismail
p. Begitulah kita belajar pada Nabi Ibrahim, bermula
dari kedekatan dan kebersamaan antara ayah dengan
anak, nilai-nilai terwariskan. Boleh jadi melalui
percakapan, nasihat, obrolan dialogis, atau (seperti Nabi
Ibrahim dalam surat al-Baqarah ayat 127 di atas) nilai-
nilai itu tersampaikan melalui doa-doa.

Dari Rasulullah ` kita pun dapatkan pelajaran berharga.


Beliau ` selalu memanfaatkan setiap kebersamaan
dengan anak untuk menanamkan nilai. Kadang dijumpai
nasihat-nasihat itu tersampaikan saat beliau ` sedang
melakukan perjalanan di atas kendaraan, saat sedang
makan, saat bertemu anak-anak di jalan, ketika bermain
dengan anak, dan sebagainya.

Aku masih sangat kecil ketika berada dalam pengawasan


Rasulullah `, demikian kata Umar bin Abi Salamah,
seperti diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Tanganku
bergerak ke sana kemari di atas nampan makanan.
Rasulullah ` lalu menasihatiku, “Hai anak kecil,
ucapkanlah basmalah, makanlah dengan tangan kanan,
dan makanlah apa yang ada di hadapanmu.” Nasihat itu
tertancap dalam pada diri Umar bin Salamah. Itulah

9|K h u t b a h I d u l A d h a
sebabnya, ia lalu mengatakan, “Sejak saat itu, begitulah
caraku makan.

Keempat, selalu memanjatkan doa kebaikan bagi anak dan


keluarga. Tak ada yang kuasa menjaga keluarga kita,
kecuali Allah l. Oleh karena itulah, Nabi Ibrahim
senantiasa memohon pada Allah, kebaikan bagi anak dan
keluarga beliau. Al-Quran menjelaskan kepada kita doa-
doa Nabi Ibrahim p, yang hampir pada setiap doa-doa
beliau selalu terpanjatkan permohonan kepada Allah l
anak keturunannya senantiasa mendirikan shalat.

ۡ ‫هه‬ ُ ‫ه ّ ۡ ه ۡ ُ ه َّ ه‬
‫ٱلصل ََٰة ِ هونِو ذ ّرِ ََّ ِِت ۚ هر َّب هيا هوتُ َّتل‬ ‫ب ٱجۡل ِِ ن ُِيم‬ ِ ‫ر‬
ٓ‫ُ ه‬
ِ
٤٠ ‫دَعء‬
Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-
orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami,
perkenankanlah doaku (Q.s. Ibrahim [14]: 40).

Demikianlah, Ibrahim p menyampaikan


permohonannya kepada Allah l. Sebuah permohonan
yang (barangkali) di masa kini, oleh sebagian masyarakat
dianggap aneh dan ‘ndeso.’ Yang diminta oleh Ibrahim
p adalah agar keluarganya menjadi orang-orang yang
rajin mendirikan shalat. Sungguh, inilah permohonan
yang lahir dari daya jangkau pemikiran yang sangat luas,
panjang, mendalam, dan dilandasi oleh iman. Kenapa
yang diminta adalah keteguhan dalam menegakkan
shalat? Sebab, beliau p sangat yakin bahwa shalat
membawa kebarakahan di semua aspek kehidupan.

10 | K h u t b a h I d u l A d h a
Allahu Akbar 3x wa Lillahilhamdu
Kaum Muslimin yang dirahmati Allah

Mereka yang rajin shalat, maka Allah l akan


memberkahi kehidupan keluarganya, studi anak-
anaknya, pekerjaannya, usaha dan perniagaannya,
hubungan kemasyarakatannya, dan sebagainya.
Bukankah demikian yang telah Allah l janjikan.

ُ ۡ ۡ ‫َّ ه ه ۡ َّ ه‬
‫ هو هَ ۡر ُزق ًُ ن ِۡو هح ۡيث‬٢ ‫ٱّلل ۡج هۡل ُلۥ َم هر ٗجا‬ ‫هو هنو هي َّت ِق‬
‫ِب‬ُ ‫ه هۡه‬
ُۚ ‫َّل َيتس‬
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan
mengadakan baginya jalan keluar. Dan, memberinya
rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. (Q.s.
Ath-Thalaq [65]: 2-3).

Demikianlah potret keluarga yang terpilih dan terberkahi


itu, keluarga Ibrahim p. Hari ini kita belajar untuk
meneladaninya, agar setiap keluarga Muslim selalu
berada dalam bingkai keimanan. Sebab hanya dengan
imanlah, kita kelak akan dihimpunkan kembali di surga,
bareng dengan keluarga kita.

11 | K h u t b a h I d u l A d h a
ۡ ‫ه َٰ ه ۡ ه‬ ُ َّ ْ ‫هو َّٱَّل ه‬
‫ۡلُ هيا ة ِ ٍِ ۡم‬ ‫ذ ّرِ ََّ ُت ٍُم بِإِيم ٍو أ‬ ‫ِيو هء هان ُيَا هوٱت هت هۡ ۡت ٍُ ۡم‬
ۡ ‫ُك‬ ُّ ُ ۡ ‫ّ ه‬ ‫ه‬ ‫ٓ هه‬ ُ
‫ٱم ِرِٕۢي‬ ۚ ‫ع ههل ِ ٍِم نِو َشء‬ ‫ذ ّرِ ََّ هت ٍُ ۡم هو هنا أ َۡل هنَٰ ٍُم ّن ِۡو‬
٢١ ‫ِي‬ ٞ ٌ‫ب هر‬ ‫ة هها هك هس ه‬
ِ
Dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu
mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami
hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami
tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka.
Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang
dikerjakannya. (Q.s. Ath-Thuur [52]: 21).

Dikumpulkan kembali di surga bersama segenap keluarga


adalah kerinduan yang selalu kita impikan. Semoga Allah
l anugerahkan kebarakahan untuk keluarga kita dan
tetap kuatkan keluarga dalam naungan iman.

Marilah kita akhiri khutbah Id ini dengan doa. Semoga


Allah lmengabulkan setiap doa kita.

،‫ات‬ ِ ‫اَللهه هم ا ْغ ِفر لِْلمسلِ ِمْي والْمسلِم‬


ِ َ‫ والْمؤِمنِْي والْمؤِمن‬،‫ات‬
ُْ َ َْ ُْ َ َ ْ ُ َ َْ ْ ُ ْ ُ
‫ َوََي‬،‫ات‬ ِ ‫اْْلَحي ِاء ِمْن هم واْْلَمو‬
ِ ‫ إِنهك ََِسيع قَ ِريب ُُِميب الدهعو‬،‫ات‬
ََ ُ ْ ٌ ْ ٌ ْ َ َ ْ َ ْ ُ َْ
ِ ‫اْلاج‬
‫ات‬ ِ
َ َْ ‫قَاض َي‬

12 | K h u t b a h I d u l A d h a
‫ربهنَا ا ْغ ِفر لَنَا وِِِلخوانِنَا اله ِذين سبقوَن ِِبِِْلميَ ِ‬
‫ان َوََل ََْت َع ْل ِِف‬ ‫َ ََ‬ ‫َ َْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫هك رء ٌ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِه ِ‬
‫يم‬
‫وف َرح ٌ‬ ‫قُلُوبِنَا غ اًّل للذ َ‬
‫ين ءَ َامنُوا َربهنَا إن َ َ ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫صًرا‬‫َخطَأْ ََن َربهنَا َوََل ََْتم ْل َعلَْي نَا إِ ْ‬ ‫َربهنَا ََل تُ َؤاخ ْذ ََن إِ ْن نَسينَا أ َْو أ ْ‬
‫ين ِم ْن قَ ْبلِنَا َربهنَا َوََل َُتَ ِّم ْلنَا َما ََل طَاقَةَ لَنَا بِِو‬ ‫هِ‬
‫َك َما ََحَْلتَوُ َعلَى الذ َ‬
‫ُ ْرََن َعلَى الْ َق ْوِم‬‫ت َم ْوََل ََن َانْ ُ‬
‫ِ‬
‫ف َعنها َوا ْغف ْر لَنَا َو ْارَحَْنَا أَنْ َ‬ ‫َو ْاع ُ‬
‫ِ‬
‫الْ َكاَ ِر َ‬
‫ين‬

‫ْي إَِم ًاما‬ ‫ِ ِ‬ ‫ب لَنَا ِم ْن أ َْزو ِاجنَا وذُِّرهَيتِنَا قُهرَة أ َْع ُ ٍ‬


‫اج َع ْلنَا ل ْل ُمتهق ْ َ‬
‫ْي َو ْ‬ ‫َ َ‬ ‫َربهنَا َى ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫اب النها ِر‬ ‫َربهنَا آتنَا ِِف الدُّنْيَا َح َسنَةً َوِِف ْاْلخَرةِ َح َسنَةً َوقنَا َع َذ َ‬
‫ص ْحبِ ِو وَ َم ْن تَبِ َع ُه ْم‬ ‫ِِ‬ ‫ٍ‬
‫صلهى هللاُ َعلَى نَبِيِّنَا ُُمَ همد َو َعلَى آلو َو َ‬ ‫َو َ‬
‫ان إِ ََل يَ ْوِم ال ّديْن‬
‫ِبِِحس ٍ‬
‫َْ‬

‫ِ‬ ‫وِ‬
‫آخ ُر َد ْع َو َاَن أ َِن ْ‬
‫ْي‬ ‫اْلَ ْم ُد هلل َر ِّ‬
‫ب الْ َعالَم ْ َ‬ ‫َ‬

‫‪13 | K h u t b a h I d u l A d h a‬‬

Anda mungkin juga menyukai