Anda di halaman 1dari 55

Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);

Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Salam sejahtera untuk kita semua. Pertama-tama marilah kita
panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa,
dimana kita dapat bersama-sama meluangkan waktu dan meringankan
pikiran dalam webinar nasional dan call for paper hari ini dengan tema:
Komunikasi dan Tranformasi (KONTRA) Tantangan dan Tranformasi
Komunikasi Menuju Digital Society 5.0. Tema Webinar kami tahun ini
merupakan inisiatif yang muncul dengan melihat Komunikasi yang
bermakna dalam penggunaan teknologi komunikasi yang super cerdas ditandai dengan adanya
kompetensi yang memang harus ada dalam jaringan antara manusia dan teknologi. Kompetensi
yang patut diperhatikan ialah kemampuan untu berpartisipasi, berbagi pesan, menyampaikan,
mendengarkan, memahami, memaknai antara konten dan konteks, personalisasi dan
mengendalikan manusia lainnya. Selain itu, komunikasi yang dimediasi teknologi dianggap
bermakna ketika manusia menjadikan teknologi cerdas sebagai temannya secara subjektif.

Teknologi cerdas tidak lagi semata-mata sebagai subjek, tetapi juga objek yang mengekstensi
kemampuan cerdas manusia. Oleh karena itu, diperlukan peran cerdas manusia dalam
masyarakat 5.0 yang memilih dan memilah teknologi supercerdas untuk kebajikan bersama. Hal
ini menjadi tantangan bagi kajian ilmu komunikasi dalam menghadapi transformasi menuju
digital society 5.0 ini. Terutama dalam bidang-bidang kajian komunikasi seperti dalam bidang
humas, manajemen komunikasi, media massa , jurnalistik, industri kreatif dan lainnya,. Adanya
pandemi covid 19 membuat ruang kita harus berubah hingga melalui aplikasi internet (the
Internet of Things) sebagai upaya mengakselerasi kemampuan manusia masih terbuka untuk
suatu peluang sebagai kearifan baru. Kegiatan Webinar nasional pun menjadi wadah dalam
bertukar informasi dan pengetahuan. Teknologi cerdas tidak lagi semata-mata sebagai subjek,
tetapi juga objek yang mengekstensi kemampuan cerdas manusia. Oleh karena itu, diperlukan
peran cerdas manusia dalam masyarakat 5.0 yang memilih dan memilah teknologi supercerdas
untuk kebajikan bersama.

Webinar dan Call For paper ini diikuti oleh mahasiswa S1, Pascasarjana dan Doktor (S2 dan S3),
yang datang dari seluruh Indonesia dengan Jumlah peserta seminar adalah 42 Orang. Adapun
jumlah makalah yang masuk adalah sebanyak 42 artikel utama. Semua artikel disusun dalam
berbagai tema. Jenis Publikasi yakni 32 tulisan di rangkum dalam buku bunga Rampai yang
akan diterbitkan secara online ber-ISSN, 5 Tulisan akan dimuat dalam Jurnal Terideks Sinta 2,
dan 5 tulisan tentang komunikasi akan dimuat pula dalam Jurnal Ranah Komunikasi terindeks 5
yang semuanya akan terbit Insha allah diakhir tahun 2021secara online ini.

Terimakasih saya ucapkan pada seluruh panitia dan berbagai banyak pihak lainnya sebagai
sponsor kegiatan ini atas kerjasama yang baik dan saling mendukung demi suksesnya kegiatan
webinar ini.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Padang, Oktober 2020


Ketua Panitia
Dr. Elva Ronaning Roem, M.Si

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 1
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................1

DAFTAR ISI...................................................................................................................................2

EFEKTIFITAS “FEAR APPEAL ” DALAM PENJUALAN PRODUK SENI DITENGAH


PANDEMI COVID 19.................................................................................................................. 6

REVOLUSI RUANG VIRTUAL: WUJUD BARU KOMUNIKASI SOSIAL DIGITAL


MASYARAKAT INDONESIA DI TENGAH PANDEMI COVID-19................................... 7

PEMANFAATAN RADIO STREAMING DALAM MENSUKSESKAN PROGRAM


BKKBN SUMATERA BARAT.................................................................................................... 8

KONSUMSI SCREEN TIME PADA SISWA SELAMA MASA PANDEMIK...................... 9

PERILAKU BERMEDIA DIGITAL GENERASI MILENIAL DAN GENERASI Z DI


KOTA PADANG........................................................................................................................ 10

KOMUNIKASI KEHUMASAN BRANDING “PARIAMAN SMART CITY” MENUJU


SMART PEOPLE DI KOTA PARIAMAN...............................................................................12

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPERTAHANKAN REPUTASI


CITRA PERUSAHAAN MELALUI MEDIA ERA DIGITAL............................................... 13

EKSISTENSI MEDIA LOKAL MELALUI PENGELOLAAN MANAJEMEN


REDAKSIONAL DI ERA JURNALISME DIGITAL.............................................................. 14

ANALISIS BAHASA WANITA DAN BAHASA PRIA PADA KOLOM TANGGAPAN


DI THREAD “PEMERASAN DAN PELECEHAN SEKSUAL OLEH DOKTER RAPID
TEST DI BANDARA SOEKARNO HATTA, TERMINAL 3” DI MEDIA SOSIAL
TWITTER..................................................................................................................................... 15

MASJID TUO KAYU JAO SEBAGAI CAGAR BUDAYA MENUJU BRANDING


WISATA RELIGI.........................................................................................................................16

PERAN MEDIA DALAM ADAPTASI KEBIASAN BARU DI TENGAH


PANDEMI VIRUS COVID-19...................................................................................................17

DINAMIKA PENANGANAN KRISIS WABAH PANDEMI COVID-19 DI INDONESIA19

MANAJEMEN KRISIS KOMUNIKASI PEMERINTAH DALAM PENANGANAN


COVID-19.................................................................................................................................... 20

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 2
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

ANALISA MANAJEMEN KRISIS KOMUNIKASI PEMERINTAH INDONESIA


DALAM MENGHADAPI TANTANGAN PANDEMI COVID-19..................................... 21

KEMUNAFIKAN DALAM GERAKAN................................................................................. 22

“LAPAU KOPI” SEBAGAI RUANG PUBLIK DALAM PENINGKATAN PARTISIPASI


POLITIK PADA PEMBANGUNAN NAGARI DI TALANG ANAU.................................23

KEKUATAN DIPLOMASI TIONGKOK MELALUI MEDIA SOSIAL DALAM


MERESPON PANDEMI COVID-19.........................................................................................24

KOMUNIKASI PENDIDIKAN ANAK DI TENGAH PANDEMI : HOMESCHOOLING


SEBAGAI ALTERNATIF PILIHAN.........................................................................................26

EFEKTIFITAS KOMUNIKASI ANTARA GURU DAN SISWA PADA PROSES


BELAJAR MENGAJAR DARING DI MASA PANDEMI COVID 19..................................27

STRATEGI KOMUNIKASI GURU SEKOLAH MINGGU HKBP KARAWANG DALAM


MENINGKATKAN KEPEDULIAN ANAK PADA PELESTARIAN BUDAYA BATAK28

EFEKTIVITAS MODEL KOMUNIKASI PEMBELAJARAN ONLINE SEKOLAH


DASAR PADA MASA PANDEMI COVID-19....................................................................... 29

KOMUNIKASI PERSUASI PUBLIK TENTANG KONSEP PENGASUHAN ANAK


KOMUNITAS KELUARGA KITA........................................................................................... 30

METODE KOMUNIKASI INTRUKSIONAL GURU DALAM PEMBELAJARAN ANAK


USIA DINI ERA NEW NORMAL DI TK LABORATORIUM FKIP UNIVERSITAS
RIAU.............................................................................................................................................31

KOMUNIKASI MULTIMEDIA MENGHADAPI COVID-19 DALAM KEGIATAN


PENDIDIKAN.............................................................................................................................32

STRATEGI KOMUNIKASI UNIVERSITAS SWASTA DI KOTA PADANG DALAM


MENJARING MAHASISWA BARU PADA ERA NEW NORMAL 2020.......................... 33

POLA KOMUNIKASI PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA MENGENAI KASUS


COVID-19.................................................................................................................................... 36

ANALISIS PENYEBAB TIDAK MAKSIMALNYA ADAPTASI KEBIASAAN BARU DI


TENGAH PADEMIC COVID-19 .............................................................................................37

PENERAPAN KOMUNIKASI PEMERINTAH PROVINSI SUMBAR TERHADAP


ADAPTASI KEBIASAAN BARU DALAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
CORONA VIRUS DISASE 2019............................................................................................... 38

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 3
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PEMENUHAN HAK INFORMASI SEBAGAI


PEMENUHAN HAK ASASI MANUSIA DI MASA COVID 19.......................................... 39

POLA KONSUMSI DAN PRAKTIK MEDIA PADA IBU HAMIL..................................... 40

PADA SAAT PANDEMI COVID-19....................................................................................... 40

PERAN AKTOR KOMUNIKASI SEBAGAI FASILITATOR LITERASI MEDIA RAMAH


DIFABEL MENGHADAPI COVID19......................................................................................41

KOMUNIKASI BUDAYA DAN KEARIFAN LOKAL: KOMUNIKASI MAMAK DAN


KEMENAKAN DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID-19.................................... 42

POLA BUDAYA KOMUNIKASI MARKETING PELAKU UMKM MENGHADAPI


PHYSICAL DISTANCING COVID-19 DI KOTA PADANG............................................... 43

POLA KOMUNIKASI TENAGA KESEHATAN DENGAN MASYARAKAT TERKAIT


SOSIALISASI PENCEGAHAN COVID 19............................................................................. 45

MODEL KOMUNIKASI KESEHATAN PEMBINAAN GAY DI KOTA PADANG.........46

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL PETUGAS MEDIS DENGAN


PASIEN DI MASA PANDEMI COVID-19 (Studi Pada Layanan Kesehatan Di Klinik As-
Syifa Kota Bengkulu)................................................................................................................. 47

PENDEKATAN BERCERITA DALAM MEMBANGUN IDENTITAS JEMBER


FASHION CARNAVAL SEBAGAI UPAYA REVITALISASI KARNAVAL SENI...........48

TRANSFORMASI MASJID TUO MENUJU WISATA RELIGI "BUDAYA, AGAMA,


DAN KOMUNIKASI"................................................................................................................ 49

KONSEP DIRI PEREMPUAN BARISTA DI KOTA MEDAN............................................. 50

AKTIVITAS BERCERITA DALAM KELUARGA: ANTARA IDENTITAS, HUBUNGAN,


DAN PESAN MORAL............................................................................................................... 52

MODEL KOMUNIKASI ORANG TUA DAN ANAK DALAM MENGATASI


BULLYING PADA ANAK REMAJA.......................................................................................53

NARASI MASKULINITAS MELALUI FOTO PAMER DI INSTAGRAM.........................54

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 4
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 5
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

EFEKTIFITAS “FEAR APPEAL ” DALAM PENJUALAN


PRODUK SENI DITENGAH PANDEMI COVID 19
Putri Khairina Masta1 , Eldiapma Syahdiza2
Institut Seni Indonesia Padangpanjang1,2
E-mail: putrikhairinamasta@gmail.com1, dsyahdiza@gmail.com2

ABSTRAK
Artikel Efektifitas “fear appeal ” dalam penjualan produk seni ditengah pandemi Covid 19 ini
bertujuan untuk melihat seberapa efektif menggunakan daya tarik rasa takut (fear appeal )
dalam penjualan produk seni. Penulis bertujuan menggunakan fear appeal ini dalam iklan
produk seni yaitu produk baju lukis. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan
menciptakan sebuah iklan produk dengan menyelipkan pesan dengan pendekatan “fear
appeal” kemudian di promosikan di platform sosial media seperti instagram dan facebook.
Dalam usaha menjawab rumusan masalah, maka penelitian ini dilakukan dengan metode
deskriptif analitis, yaitu menjelaskan hasil analisa dengan mengaitkan hasil penjualan produk
seni dengan bentuk pesan dari iklan produk tersebut. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa
ada beberapa produk yang memang sangat di minati yaitu produk baju lukis yang dalam pesan
iklan tersebut diselipkan kalimat “terbuat dari bahan anti bacteria”. Bentuk visual dari iklan,
platform/media iklan dan waktu beriklan juga memberikan hasil yang sangat signifikan pada
penjualan produk.
Kata Kunci: Ilmu Komunikasi, marketing komunikasi, fear appeal

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 6
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

REVOLUSI RUANG VIRTUAL: WUJUD BARU KOMUNIKASI


SOSIAL DIGITAL MASYARAKAT INDONESIA DI TENGAH
PANDEMI COVID-19

Rr Dinar Soelistyowati
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Jakarta
Email; dinar.soelistyowati@dsn.ubharajaya.ac.id

ABSTRAK
Masyarakat sosial Indonesia saat ini sedang berada dalam fase di mana setiap aspek
kehidupannya harus selalu maju di segala bidang. Dan untuk itu, media yang digunakan juga
harus selalu mengedepankan prinsip kecanggihan dan kemutakhiran agar mampu mengikuti
dinamisme kehidupan sosial masyarakat Indonesia, terutama pada saat berada di tengah
kondisi pandemi Covid-19. Kedua prinsip ini dapat diwujudkan dengan cara melakukan
revolusi ruang virtual. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum bagaimana
situasi pandemi dapat mengubah sistem komunikasi masyarakat Indonesia dalam lingkup
ruang virtual. Ini dibahas ke dalam tiga tahapan pembahasan yang meliputi bagaimana kita
mengenali gejala-gejala yang benar-benar dapat menjadikan ini sebagai revolusi ruang virtual,
sehingga dapat membedakan ini dari perubahan-perubahan sebelumnya yang dampak dan
pengaruhnya benar-benar bisa dirasakan oleh masyarakat millenial Indonesia, bagaimana
revolusi ini mampu merubah sistem komunikasi konvensional yang statis menjadi sistem
komunikasi kontemporer yang lebih dinamis, serta menyesuaikan posisinya dengan pola
kehidupan masyarakat Indonesia yang dinamis sehingga tetap dapat berinteraksi sesuai dengan
kebijakan masing-masing bidangnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan
memadukan teori difusi inovasi dengan teori kognitif sosial. Hasil dari kedua teori dalam
penelitian ini memberikan pemahaman dan interpretasi baru tentang bagaimana revolusi ini
berdampak pada aspek sosial masyarakat Indonesia, khususnya pada bagaimana mereka
membangun sistem komunikasinya di dalam ruang virtual.
Kata Kunci: Revolusi Ruang Virtual, Komunikasi Sosial Digital Masyarakat Indonesia, Sistem
Komunikasi, Teori Difusi Inovasi, Teori Kognitif Sosial

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 7
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

PEMANFAATAN RADIO STREAMING DALAM


MENSUKSESKAN PROGRAM BKKBN SUMATERA BARAT
Yasha Langitta Setiaawan
Universitas Ekasakti Padang
E-mail; yashalangitta@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pemanfaatan radio streaming dalam
mensukseskan program BKKBN Sumatera Barat. Pemerintah dalam mengkomunikasikan
program-program pembangunan tidak hanya cukup menggunakan media konvensional
(televisi, Koran, majalah,dll). Tapi harus bisa memanfaatkan media berbasis internet agar pesan-
pesan pembangunan dapat sampai kepada target sasaran. penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kualitatif dengan corak studi kasus dengan menggunakan metode wawancara yang
dilakukan pada 4 orang informan pegawai pengelola radio streaming. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pemanfaatan radio streaming cukup efektif dalam mencapai target
sasaran dari BKKBN yaitu remaja, menurunnya tingkat usia pernikahan yang dulu dari 18
tahun sampai 20 tahun sekarang sudah mencapai usia 21 tahun. Radio streaming merupakan
sebuah difusi inovasi yang dilakukan secara terus-menerus dari 2018 masih eksis sampai
sekarang, keberadaan radio streaming diiklankan dalam televisi daerah dan melalui event-event
yang dilakukan BKKBN, radio streming memiliki target sasaran remaja sesuai dengan namanya
genre radio. Namun pemanfaatn radio streaming terekendala dari anggraan karena radio milik
pemerintah
Kata kunci : Radio Streaming, difusi inovasi, Genre Radio, BKKBN

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 8
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

KONSUMSI SCREEN TIME PADA SISWA SELAMA MASA


PANDEMIK
(Analisis Konsumsi Media Pada Siswa Sekolah Menengah Atas di
Kota Padang)

Alna Hanana1, Novi Elian2


Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Andalas, Padang1,2
E-mail: alna@soc.unand.ac.id *, novielian@unand.ac.id

ABSTRAK
Kondisi pandemi yang dihadapi oleh dunia saat ini juga mempengaruhi industri media. Data
perubahan pola konsumsi media saat ini menujukkan besarnya penggunaan screen media oleh
masyarakat, tertama oleh generasi Z dan millenial. Besarnya konsumsi generasi Z yang
termasuk remaja usia sekolah menengah atas membuat peneliti ingin meneliti lebih lanjut
mengenai Konsumsi Screen Time Pada Siswa Sekolah Selama Masa Pandemik. Penelitian ini
menggunakan teori Uses and Gratification dengan metode kuantitatif dalam pengumpulan dan
analisis datanya. Pendekatan kuantitatif dilakukan melalui desain penelitian survey dengan
jumlah populasi pada penelitian ini adalah 23.706 orang yang tersebar pada 57 sekolah negeri
maupun swasta di Kota Padang. Peneliti menggunakan rumus Slovin untuk menentukan
jumlah sampel, dari perhitungan menggunakan rumus Slovin tersebut didapatkan sampel
sebanyak 99,57 yang digenapkan menjadi 100 orang. Informan pada penelitian akan disesuaikan
dengan kebutuhan penelitian yang disesuaikan pada temuan temuan penelitian dari data
kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nyaris seluruh siswa di bangku SMA mampu
mengoperasikan beragam gawai seperti telepon genggam, laptop, komputer, televisi, hingga
konsol permainan, meskipun mereka tidak secara personal memiliki keseluruhan ragam gawai
tersebut. Jenis media yang dikonsumsi setiap hari adalah handphone, diikuti dengan televisi.
Mayoritas responden juga mengkonsumsi media lebih dari 6 jam per hari. Lebih lanjut, siswa
SMA Kota Padang memiliki empat ragam motif konsumsi media dan empat komponen
penilaian kepuasan, yaitu pengawasan, identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial, dan
pengalihan.
Kata kunci: konsumsi media, screen media, screen time, remaja.

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 9
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

PERILAKU BERMEDIA DIGITAL GENERASI MILENIAL DAN


GENERASI Z DI KOTA PADANG
Rahmi Surya Dewi1, Ernita Arif2, Rinaldi3
Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Andalas, Padang123
E-mail: rahmisuryadewi@soc.unand.ac.id, arifernita@yahoo.co.id,
rinaldisikumbang@gmail.com

ABSTRAK
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang sangat pesat merupakan
sebuah keniscayaan yang tidak dapat dielakkan. Generasi milenial dan generasi Z dalam
kehidupannya tidak bisa lepas dari teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet.
Mereka mempunyai hobby dan kesukaan akan hiburan, budaya pop atau musik yang sudah
menjadi kebutuhan pokok. Generasi milenial ini mempunyai banyak masalah, namun mereka
generasi yang unik membawa perubahan secara dramatis dalam adopsi media sosial. Perilaku,
sikap dan apa yang mereka pikirkan, didokumentasikan dan dikatalogkan melalui media sosial.
Mereka generasi yang sering disebut sebagai digital natives. Penelitian ini mengambil
pendekatan penelitian tindakan partisipatoris (Partisipatory Action Research /PAR) secara
offline. Pengumpulan data, dengan langsung mengamati ke lapangan, mengumpulkan data
tentang pemanfaatan media digital dari informan milenial kota Padang yang dijaring melalui
google form. Hasil penelitian generasi milenial dan generasi Z teridentifikasi memiliki
kecanduan dalam menggunakan gadget, aplikasi yang paling sering diakses bagi generasi
milenial adalah Facebook dan WhatsApp dan untuk mencari teman baru atau jodoh mereka
menggunakan aplikasi hola-hola. Aplikasi yang diakses oleh Generasi Z adalah, Games,
Instagram, Youtube dan WhatsApp. Gen.Z lebih multitasking.
Kata Kunci : Perilaku; Media Digital; Generasi Milenial; Generasi Z

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 10
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 11
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

KOMUNIKASI KEHUMASAN BRANDING “PARIAMAN


SMART CITY” MENUJU SMART PEOPLE DI KOTA
PARIAMAN
Dewi Nila Utami1, Elva Ronaning Roem2, Sarmiati3
Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Andalas, Padang 1, 2,3
E-mail: dewi.nilautami@gmail.com1, elvarona80@gmail.com2, mia.unand@gmail.com3

ABSTRAK
Pemerintah Kota Pariaman merupakan salah satu daerah di Indonesia yang menerapkan
konsep smart city dengan merek Pariaman Smart City. Pemerintahan berbasis smart city
menjadikan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi khususnya internet sebagai
salah satu bagian terpenting dalam penerapannya. Pemerintah Kota Pariaman telah
melakukan berbagai upaya agar smart city yang akan diterapkan mendapat dukungan
dari masyarakat. Meskipun begitu, upaya Pemerintah Kota Pariaman untuk
memperkenalkan konsep smart city belum cukup berhasil karena masih banyaknya
masyarakat Kota Pariaman yang belum mengetahui tentang hal ini. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis komunikasi kehumasan atau public relations (PR)
Pemerintah Kota Pariaman tentang branding Pariaman Smart City dalam upaya
menjadikan masyarakat Kota Pariaman menjadi masyarakat cerdas. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus. Pengumpulan
data dilakukan dengan wawancara mendalam dengan beberapa informan dan observasi.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa PR Pemerintah Kota Pariaman telah
mengomunikasi branding Pariaman Smart City melalui kegiatan sosialisasi, seminar,
pemberitaan pada media online dan media sosial. Komunikasi yang telah dilakukan oleh
PR menghasilkan dua kategori masyarakat yaitu: masyarakat yang menuju smart people
dan masyarakat yang belum smart people.
Kata kunci: Kehumasan, Smart City, Kota Pariaman

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 12
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM


MEMPERTAHANKAN REPUTASI CITRA PERUSAHAAN
MELALUI MEDIA ERA DIGITAL

Firgi Nurdiansyah
Pascasarjana Universitas Andalas, Padang
E-mail: firginurdiansyah@gmail.com

ABSTRAK
Public relations pada era digital menciptakan dan menjaga citra positif dengan menampilkan
pesan-pesan brand organisasi melalui media era digital seperti media konvergensi dan media
sosial lainnya. Dengan demikian public relations haruslah memiliki manajemen komunikasi
yang efektif dan baik dalam rangka memenuhi peran dan fungsinya dalam mendukung
kegiatan perusahaan termasuk dalam kegiatan mempertahankan reputasi citra dalam
perusahaan. Public Relations dan media merupakan mitra kerja yang saling menguntungkan
yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan. Sehingga media dan promosi merupakan
elemen kegiatan komunikasi yang dilakukan perusahaan dalam rangka upaya meningkatkan
minat atau produksi apabila menggunakan media di era digital untuk menarik minat dari
publik terhadap produk atau jasa perusahaan, keutamaan dalam mempertahankan reputasi
citra di dalam perusahaan selalu ada keterbatasan pada ruang dan waktu, serta persaingan ketat
dari pengembangan nasional maupun internasional. Citra dan reputasi sebuah lembaga yang
positif akan menunjang kinerja yang efektif pada lembaga perusahaan, jika lembaga memiliki
citra positif maka dukungan publik (stakeholder) akan mengalir dengan sendirinya. Metode
yang digunakan pada artikel ini adalah penelitian metode kualitatif. Kajian ini bertujuan untuk
membahas lebih dalam bagaimana strategi public relations mempertahankan reputasi citra
perusahaan melalui media era digital, strategi yang diuraikan dalam kajian ini berfokus pada
media era digital yang berbentuk media konvergensi dan media sosial lainnya
Kata Kunci: Strategi Public Relations, Media Era Digital, Reputasi, Citra, Perusahaan.

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 13
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

EKSISTENSI MEDIA LOKAL MELALUI PENGELOLAAN


MANAJEMEN REDAKSIONAL DI ERA JURNALISME DIGITAL
Dwi Aji Budiman
Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Bengkulu, Bengkulu
E-mail : dabudiman@unib.ac.id

ABSTRAK
Penelitian kualitatif ini di latarbelakangi hadirnya media massa lokal di era digital dalam
mempertahankan serta menjalankan aktivitas keredaksian melalui jurnalisme digital, tujuan
penelitian untuk mengetahui bagaimana eksistensi pengelolaan manajemen redaksional media
massa lokal ditengah perkembangan jurnalisme berbasis teknologi digital. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terjadi perubahan teknologi yang mendorong perubahan sistem kerja
ruang keredaksian dalam memenuhi kebutuhan informasi bagi publik. Pada tahap
pengorganisasian, prinsip kerja berdasarkan struktur organisasi keredaksian yang telah
dibentuk, dimana pimpinan redaksi tetap bertanggung jawab terhadap semua kegiatan
keredaksian dan manajemen keredaksian. Sumber Daya Manusia berupa wartawan memiliki
klasifikasi dan kompetensi untuk pelaksanaan peliputan dengan mengedepankan aktualitas,
faktualitas serta keberimbangan yang diringi kemampuan menyampaikan berita berbasis
teknologi digital. Disisi lain, perubahan konten yang bersifat online dilakukan sebagai upaya
memenuhi kebutuhan publik yang telah bergeser dari media konvensional ke media digital.
Kata Kunci : Eksistensi Media Lokal, Manajemen Redaksional, Jurnalisme Digital

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 14
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

ANALISIS BAHASA WANITA DAN BAHASA PRIA PADA


KOLOM TANGGAPAN DI THREAD “PEMERASAN DAN
PELECEHAN SEKSUAL OLEH DOKTER RAPID TEST DI
BANDARA SOEKARNO HATTA, TERMINAL 3” DI MEDIA
SOSIAL TWITTER
Nesthy Kheren Nadia
Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat
E-mail: nesthy.kheren@yahoo.com

ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis perbedaan bahasa wanita dan bahasa pria pada kolom tanggapan
dari sebuah thread media sosial twitter mengenai pengalaman seorang wanita yang mengalami
pemerasan dan pelecehan seksual oleh seorang oknum dokter yang melakukan rapid test di
Bandara Soekarno Hatta. Yang dilihat pada penelitian ini adalah bagaimana perbedaan bahasa
wanita dan bahasa pria pada kolom tanggapan thread wanita tersebut. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif analisis isi (content analysis) yang dilakukan terhadap
beberapa tanggapan thread pada media sosial tersebut. Hasil dari penelitian adalah terdapat
perbedaan dalam penggunaan bahasa wanita dan pria pada kolom tanggapan thread tersebut
seperti bahasa wanita tidak setegas pria, wanita lebih banyak menggunakan kalimat yang
mengandung ekor tanya. Wanita lebih enggan menyumpah dan memaki dari pada pria. Wanita
cenderung telibat dalam pembicaraan hubungan sedangkan pria cenderung dalam pembicaraan
laporan. Tanggapan atau interupsi yang dilakukan wanita bukan untuk mengendalikan,
menantang, atau mengancam, tetapi untuk mendukung atau menegaskan pembicaraan. Pada
beberapa tanggapan juga ada yang mencurigai adanya permainan dari petugas rapid test di
bandara yang memanipulasi hasi rapid test untuk mendapatkan penghasilan tambahan, ada
tanggapan yang menyatakan dukungan untuk korban pelecehan tersebut serta tanggapan
negatif yang menyangkan kenapa wanita tersebut tidak memberikan perlawanan saat terjadinya
kejadian pelecehan seksual.
Kata kunci: bahasa wanita dan pria, pemerasan pelecehan bandara soekarno hatta, thread
media sosial twitter

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 15
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

MASJID TUO KAYU JAO SEBAGAI CAGAR BUDAYA MENUJU


BRANDING WISATA RELIGI
Yesi Puspita1, Ghina Novarisa2, Novi Elian3
Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Andalas, Padang1, 2, 3
E-mail: yesipuspita@soc.unand.ac.id *, ghinanovarisa@soc.unand.ac.id ,
novielian@soc.unand.ac.id

ABSTRAK
Masjid Tuo Kayu Jao yang terletak di Jorong Kayu Jao, Nagari Batang Barus, Kabupaten Solok
merupakan salah satu Masjid tertua di Provinsi Sumatera Barat yang dibangun pada abad ke 15.
Masjid Tuo Kayu Jao memiliki peran tersendiri dalam perkembangan Islam di Sumatera Barat.
Saat ini, Masjid Tuo Kayu Jao telah menjadi salah satu cagar budaya di bawah tanggung jawab
Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat. Namun, keberadaan Masjid ini masih awam di
tengah masyarakat Sumatera Barat. Tidak banyak yang tahu keberadaan Masjid Tuo Kayu Jao.
Padahal Masjid ini juga ditampilkan pada program adzan maghrib di salah satu stasiun televisi
nasional. Berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat
membina dan mengembangkan sektor pariwisata yang dimiliki Kabupaten Solok dengan objek
wisata Masjid Tuo Kayu Jao serta membina dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh
masyarakat yang berada di sekitar Masjid tersebut. Penelitian ini bermanfaat untuk
mempertahankan dan mengembangkan keberadaan Masjid Tuo Kayu Jao agar dikenal luas oleh
masyarakat Sumatera Barat dan menjadi acuan bagi Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat
untuk dapat mengembangkan objek-objek wisata lainnya di Provinsi Sumatera Barat yang
masih tidak tersentuh oleh pemerintah sehingga tidak terbengkalai. Metode penelitian yang
digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan
analisis SWOT dan konsep doktrin brand strategi. Hasil dari penelitian ini akan berupa strategi
branding yang akan diterapkan untuk memperkenalkan Masjid Tuo Kayu Jao kepada
masyarakat Sumatera Barat. Selain itu, hasil penelitian ini juga dapat menjadi acuan untuk
mengembangkan objek wisata lainnya yang berada di Provinsi Sumatera Barat yang selama ini
belum diketahui agar dapat terkenal sehingga dapat dikembangkan dan dikelola dengan baik,
serta memberikan kontribusi bagi perekonomian masyarakat sekitar objek wisata.
Kata kunci: Cagar Budaya, Masjid, Branding, Wisata, Religi

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 16
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

PERAN MEDIA DALAM ADAPTASI KEBIASAN BARU


DI TENGAH PANDEMI VIRUS COVID-19
Rinaldi1,* Rahmi Surya Dewi2, Diego3
Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Andalas, Padang1, 2, 3
Email: rinaldi@soc.unand.ac.id

ABSTRAK
Pemberitaan di awal kemunculan virus Covid 19 membuat heboh masyarakat Indonesia. Hal ini
disebabkan pemberitaan dibuat dengan sangat mengharu-biru. Clickbait dan berita sensasional
kerap kita menghiasi layar kaca dan halaman media massa Indonesia. Media massa menjadikan
pemberitaan Covid 19 menjadi komoditas yang selalu menarik untuk diangkat. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan peran media dalam menghadapi adaptasi kebiasan baru di
tengah pandemi Virus Covid-19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kualitatif dengan pendekatan naratif untuk mengungkapkan peran media dalam
menghadapi adaptasi kebiasan baru di tengah Pandemi Virus Covid-19. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa narasi yang dibangun media dalam menghadapi pola kehidupan baru
menghadapi Covid 19 hanya sebagai penyambung lidah pemerintah. Istilah, analisis, dan kajian
yang dilakukan media bersumber dari satu pintu. Oleh karenanya fungsi kontrol media kurang
terlihat dalam pemberitaan.
Kata kunci: Covid 19, Narasi media, Berita.

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 17
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 18
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

DINAMIKA PENANGANAN KRISIS WABAH PANDEMI


COVID-19 DI INDONESIA
Sofia Hasna
Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta
E-mail: sofiahasna15@mail.ugm.ac.id

ABSTRAK
Corona Virus Disease (Covid-19) telah meluas hingga lebih dari 144 negara dan menjangkit
124.000 orang di dunia yang membuat World Health Organization (WHO) menyebut wabah
tersebut menjadi pandemi pada tanggal 11 Maret 2020. Dalam krisis ini, Indonesia menjadi satu
dari sekian banyak negara yang terdampak. Adapun dalam penanganan krisis, tidak cukup
hanya dilakukan dalam aspek manajerial berdasarkan tahapan krisis, namun juga dilihat
tentang sikap dan respon krisis yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia. Penelitian ini
bertujuan untuk mengkaji bagaimana permasalahan dalam penerapan komunikasi krisis wabah
pandemi Covid-19 dilihat dari segi siklus tahapan penanganan krisis yang terjadi di Indonesia,
siapa saja stakeholder yang terdampak, serta strategi komunikasi krisis apa yang sudah
dilakukan oleh Pemerintah Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan metode studi kasus yang memfokuskan pada penggalian berbagai data seperti buku
dan artikel jurnal terkait permasalahan dalam komunikasi krisis. Penelitian ini menghasilkan
temuan bahwa pada saat awal pandemi Covid-19 di Indonesia, sesuai dengan tahapan
manajemen komunikasi krisis pemerintah kurang tanggap dalam menghadapi krisis. Selain itu
melihat dampak tersebut, penting untuk membangun strategi komunikasi yang tepat yaitu
bagaimana Pemerintah Indonesia dapat memilih juru bicara yang tepat sesuai dengan
kompetensi komunikasi yang baik, serta menggunakan pesan yang cepat, tepat, konsisten dan
terbuka agar masyarakat tidak resah dan khawatir selama krisis berlangsung. Selain itu, penting
untuk melakukan strategi respon dalam SCCT yaitu rebuilding posture dan bolstering posture.
Kata kunci: Komunikasi Krisis, Stakeholder, Covid-19, Indonesia

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 19
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

MANAJEMEN KRISIS KOMUNIKASI PEMERINTAH DALAM


PENANGANAN COVID-19

LAELATUL PATHIA
Jurusan Penerbitan, Program Studi Penyiaran, Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta
E-mail ;laylapathia@gmail.com

ABSTRAK
Di pertengahan tahun, tepatnya pada Maret 2020 masyarakat Indonesia dikejutkan dengan
masuknya virus corona ke Indonesia. Virus ini pertama kali muncul bulan Februari 2020, di
Wuhan, salah satu kota di Cina. Virus ini tak mengenal siapa pun, artinya setiap orang bisa
terinfeksi. Sampai saat ini sudah memakan puluhan ribu nyawa dari berbagai belahan negara.
Virus ini menyebabkan krisis untuk semua negara, termasuk Indonesia. Kemunculan krisis
yang mengejutkan ini membuat pemerintah tidak siap untuk menanganinya secara maksimal
karena kebijakan-kebijakan yang diberikan berbeda antara pemerintah daerah dan pemerintah
pusat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana manajemen pemerintah Indonesia
saat menangani krisis di masa pandemi dengan menggunakan penanganan alternatif CERC
(Crisis and Emergency Risk Communication). CERC memiliki keunggulan dimana ia bisa
menganalisis sebelum, saat, dan setelah krisis. Selain itu, penulis berharap penelitian ini menjadi
referensi pemerintah dalam mengambil kebijakan-kebijakannya. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian kualitatif, dimana peneliti melakukan pengumpulan data-data literatur
utama, juga mengikuti perkembangan-perkembangan studi kasus, kurva, dan kebijakan-
kebijakan yang pemerintah ambil.
Kata Kunci: Corona, Wuhan, Manajemen Krisis, Crisis and Emergency Risk Communication.

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 20
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

ANALISA MANAJEMEN KRISIS KOMUNIKASI PEMERINTAH


INDONESIA DALAM MENGHADAPI TANTANGAN
PANDEMI COVID-19
Ni Putu Eka Budi P.W.D1,
Pascasarjana Universitas Andalas, Padang
E-mail: niputuekabudi76@gmail.com

ABSTRAK
Covid-19 merupakan wabah penyakit menular yang tentunya memiliki peluang besar
mendatangkan kedaruratan kesehatan masyarakat. Dampak dari pandemic Covid-19 dirasakan
oleh hampir seluruh negara tidak terkecuali negara Indonesia. Negara Indonesia menduduki
peringkat 4 penanganan Covid-19 terburuk di dunia. Berbagai upaya telah dilakukan oleh
Pemerintah Indonesia tetapi, tidak membuahkan hasil yang maksimal. Wujud kepercayaan
publik terhadap pemerintah terlihat dari bagaimana masyarakat diyakini oleh pemerintah
bahwa mereka akan terlindungi. Permasalahan yang akan diteliti dalam artikel ini yaitu
bagaimana pemerintah Indonesia melaksanakan kegiatan komunikasi krisis dalam menghadapi
pandemi Covid-19. Artikel ini menggunakan metode pendekatan penelitian kualitatif,
penelitian ini berusaha menjelaskan cara pemerintah Indonesia dalam menangani krisis terkait
pandemi Covid-19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanganan krisis komunikasi
pemerintah Indonesia terhadap pandemi belum maksimal. Pada tahap pre-crisis, pemerintah
tidak menanggapi pandemic Covid-19 secara serius. Hal ini terlihat dari kebijakan Presiden
Jokowi yang lebih memperhatikan dampak ekonomi dengan menyiapkan instrument moneter
dan fiskal dalam memperkuat daya tahan beserta daya saing negara. Tidak berhasilnya
pengelolaan krisis komunikasi oleh pemerintah Indonesia menimbulkan ketidakpercayaan
publik. Pemahaman mengenai komunikasi yang efektif harus dipelajari oleh pemerintah
Indonesia agar pengelolaan krisis komunikasi bisa diperbaiki.
Kata kunci: Krisis Komunikasi, Pemerintah, Covid-19

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 21
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

KEMUNAFIKAN DALAM GERAKAN

Adzkia Arif1,
Pascasarjana Universitas Andalas, Padang
E-mail: adzkiaarif.academic@gmail.com

ABSTRAK.
Aktivitas bisnis dan kebijakan yang dianggap merugikan masyarakat, melahirkan gerakan
sosial yang bertujuan untuk melakukan perlawanan. Kelompok ini melakukan pergerakan
secara masif dan terstruktur dengan menggunakan strategi komunikasi tertentu. Aktivitas yang
dianggap merugikan masyarakat diantaranya adalah penggusuran lahan pemukiman,
pembabatan hutan dan pengrusakan kebun milik masyarakat. Ada pula gerakan sosial yang
melakukan penolakan terhadap kebijakan, aturan ataupun nilai-nilai yang dianggap tidak
sesuai dan harus diubah. Penelitian dilakukan untuk menyelidiki motif gerakan sosial
masyarakat serta melakukan analisis terhadap strategi komunikasi yang digunakan. Penelitian
menggunakan metode kualitatif studi kasus disertai dengan pemaparan secara deskriptif. Data
penelitian dikumpulkan dengan mengadakan forum group discussion (FGD) secara virtual.
Hasil penelitian menunjukkan adanya strategi komunikasi yang digunakan oleh kelompok
untuk menyebarkan isu dan pesan, baik ke dalam kelompok maupun masyarakat luas lewat
strategi komunikasi langsung dan media sosial. Kedua, adanya gerakan sosial yang didasari
oleh kesadaran bersama dan tulus, akan tetapi ada pula gerakan masyarakat yang ternyata
dilatarbelakangi oleh provokasi organisasi atau individu yang memiliki motif dan tujuan
tertentu.
Kata kunci: gerakan sosial, motif, strategi komunikasi.

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 22
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

“LAPAU KOPI” SEBAGAI RUANG PUBLIK DALAM


PENINGKATAN PARTISIPASI POLITIK PADA
PEMBANGUNAN NAGARI DI TALANG ANAU

Tengku Rika Valentina1, Aidinil Zetra2, Lusi Puspika Sari3


Jurusan Ilmu Politik FISIP, Univerirsitas Andalas,Padang1,2,3
Email: tengkurika@soc.unand.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan lapau kopi sebagai ruang publik dan
merupakan salah satu representatif dari demokrasi deliberatif dengan locus penelitian yaitu di
Nagari Talang Anau. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif pendekatan deskriptif.
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara. Dengan menggunakan teori Ruang
publik dan demokrasi deliberatif Jurgen Habermas. Hasil penelitian menunjukan hubungan
peran Lapau kopi sebagai ruang publik terhadap peningkatan partisipasi masyarakat dalam
pelaksanaan pembangunan nagari dengan memunculkan konsep demokrasi deliberatif
mempunyai pengaruh yang sangat besar. Di mana, Lapau Kopi dijadikan sebagai akses oleh
masyarakat nagari di Talang Anau guna mengumpulkan pelbagai aspirasi dan informasi yang
beredar di masyarakat nagari. Menariknya, forum diskusi ini berlangsung secara musyawarah
yang tidak formal dan setiap kelompok atau lapisan masyarakat baik itu dari kalangan Ninik
Mamak, Alim Ulama dan Pemuda bebas menyuarakan pendapat tanpa ada intervensi atau
intimidasi dari pelbagai kelompok masyarakat di lapau kopi tersebut. Keberadaan ruang publik
yang tercipta dalam bentuk lapau kopi di tengah masyarakat Talang Anau, akhirnya memicu
kepedulian masyarakat terhadap pembangunan yang ada dalam nagari sekaligus mengawal
segala bentuk sumber dana yang di serahkan ke Nagari.
Kata kunci: Ruang Publik, Demokrasi Deliberatif, Partisipasi Politik, Lapau Kopi Pembangunan
Nagari

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 23
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

KEKUATAN DIPLOMASI TIONGKOK MELALUI MEDIA


SOSIAL DALAM MERESPON PANDEMI COVID-19
Wiwiek Rukmi Dwi Astuti
Hubungan Internasional, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta,
E-mail: wiwiek.rukmi@upnvj.ac.id

ABSTRAK
Dinamika komunikasi internasional dan diplomasi dipengaruhi secara signifikan oleh kemajuan
teknologi dan komunikasi. Peran diplomat sebagai representatif negara mengalami redefinisi
yang menyesuaikan dengan peningkatan aktivitas komunikasi publik melalui media sosial.
Penelitian ini memberikan gambaran mengenai upaya Tiongkok dalam mempengaruhi
pembentukan citra dan opini publik melalui media sosial yang dilakukan oleh para
diplomatnya. Tujuan mereka adalah untuk membela penanganan Tiongkok terhadap pandemi
COVID-19 dan menantang siapa pun yang mempertanyakan peristiwa seputar isu tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, memberikan deskripsi yang mendalam melalui
teknik pengumpulan data berbasis internet-based research. Hasil penelitian ini menunjukkan
Tiongkok berupaya untuk menunjukkan diplomasi garis keras yang disebut dengan wolf-
warrior diplomacy. Melalui media sosial, para diplomat Tiongkok dilihat sebagai agen
pemerintah yang bertugas untuk mempromosikan kepentingan nasional negaranya, yang dalam
konteks ini adalah terkait pandemi COVID-19. Propaganda yang provokatif menjadi alat
diplomasi yang dipraktikkan oleh para diplomat Tiongkok.

Kata kunci: diplomasi; Tiongkok; COVID-19; wolf-warrior; media sosial

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 24
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 25
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

KOMUNIKASI PENDIDIKAN ANAK DI TENGAH PANDEMI :


HOMESCHOOLING SEBAGAI ALTERNATIF PILIHAN
Mira Hasti Hasmira
Jurusan Sosiologi FIS Universitas Negeri Padang, Padang
E-mail: mirahasti@fis.unp.ac.id

ABSTRAK
Pandemi COVID 19 telah memporakporandakan sistem pendidikan di Indonesia. Anak-anak
yang seharusnya menikmati pendidikan di sekolah formal dengan metode tatap muka sekarang
harus beralih menjadi sistem daring (dalam jaringan), luring (luar jaringan), Belajar Dari Rumah
(BDR) atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Semua sistem pembelajaran ini menimbulkan
permasalahan-permasalahan baru, dimulai dari komplain para orang tua tentang materi dan
metode pembelajaran, kuota internet bahkan anak-anak yang menyalahgunakan android,
bahkan kasus kekerasan terhadap anak oleh orang tua. Untuk mengatasi hal ini, sangat perlu
komunikasi pendidikan yang tepat agak pendidikan anak-anak tetap berjalan sebagaimana
mestinya. Salah satu alternatif pilihan pendidikan anak oleh orang tua akibat pandemi adalah
homeschooling (sekolah rumah). Peminat homeschooling melonjak tinggi ditengah pandemi ini.
Tulisan ini mengkaji lebih lanjut tentang bagaimana komunikasi pendidikan yang terjadi dalam
pelaksanaan homeschooling ditengah pandemi Covid 19. Tulisan ini berbentuk kualitatif
deskriptif dengan metode pengumpulan data melalui observasi partisipasi, wawancara kepada
pelaku homeschooling serta melalui studi dokumentasi. Temuan dalam tulisan ini dianalisis
dengan menggunakan teori pembelajaran menurut Bruner, yang menitikberatkan pada
bagaimana seseorang memengaruhi orang lain agar terjadi proses belajar dalam dirinya.
Disamping itu, temuan juga dianalisis dengan Fundamental Interpersonal Relationship
Orientation(FIRO) dari William Schutz. Teori ini menakankan pada tiga macam kebutuhan
manusia, yaitu kebutuhan inklusi, kebutuhan untuk memegang kontrol dan kebutuhan afeksi.
Untuk menjelaskan bagaimana komunikasi pendidikan yang terjadi dalam pelaksanaan
homeschooling ditengah pandemi Covid 19, penulis mengacu pada unsur-unsur dalam
komunikasi pendidikan. Unsur-unsur tersebut adalah orang tua sebagai guru dan anak sebagai
perserta didik, materi pembelajaran yang disampaikan, metode pembelajaran yang digunakan
serta bagaimana situasi lingkungan di sekitar proses pendidikan berlangsung. Dapat
disimpulkan bahwa komunikasi pendidikan yang terjadi berlangsung efektif mengingat antara
komunikator yaitu orang tua sebagai guru dan anak sebagai siswa dan komunikan sudah
sangat saling mengenal satu sama lain, sehingga orang tua sebagai guru bisa memilih dan
menggunakan metode pengajaran yang tepat sesuai dengan karakter anak masing-masing.
Sedangkan materi ajar pada anak homeschooling disesuaikan dengan kebutuhan anak. Orang
tua dapat menambahkan materi-materi yang sesuai dengan karakter anak disamping
kuriikulum nasional.
Kata Kunci :

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 26
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

EFEKTIFITAS KOMUNIKASI ANTARA GURU DAN SISWA


PADA PROSES BELAJAR MENGAJAR DARING DI MASA
PANDEMI COVID 19
( Studi Kasus pada Sekolah Dasar Negeri 03 Kota Bengkulu )

Marlisna Br. Saragih, Sarrah Kurnia Fadhillah


Program Studi Magister Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Bengkulu1,2
E-mail : sarahfadhillah18@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi yang digunakan antara guru dan
siswa serta hambatan apa saja yang terjadi dalam proses belajar mengajar melalui daring di
masa pandemi Covid 19 ini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif,
yaitu penelitian yang menggambarkan situasi tertenu berdasarkan data yang diperoleh melalui
wawancara mendalam, observasi non partisipan dan dokumentasi. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa pola komunikasi yang dilakukan pada saat proses belajar mengajar secara
daring (online) antara guru dan siswa nya tidak efektif dikarenakan adanya hambatan-
hambatan seperti masih terdapat guru yang minim pengetahuan akan teknologi komunikasi,
gangguan secara teknis (jaringan internet), dan masih banyak orang tua siswa yang tidak
memiliki media komunikasi yang memadai padahal tujuan dari adanya media komunikasi
adalah untuk mempermudah proses belajar mengajar namun pada kenyataannya proses belajar
mengajar secara daring banyak menimbulkan hambatan.
Kata Kunci : Efektifitas komunikasi, Belajar mengajar daring, Pandemi covid-19

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 27
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

STRATEGI KOMUNIKASI GURU SEKOLAH MINGGU HKBP


KARAWANG DALAM MENINGKATKAN KEPEDULIAN
ANAK PADA PELESTARIAN BUDAYA BATAK
Jan Tamado Hutapea1, Susilowati Dyah Kusumaningtyas2, Noviawan Rasyid Ohorella3
Akademi Komunikasi Media Radio dan Televisi Jakarta1,2,3,
E-mail: janhutapea@gmail.com1, susigusdit@gmail.com2, noviawanrasyid@gmail.com3

ABSTRAK
Indonesia kaya akan keanekaragaman budaya pada simbol kultural sebagai sebuah identitas.
Seiring berjalannya waktu mulai dilupakan akibat gencarnya budaya asing. Budaya Batak yang
menjadi bagian dari keragaman tersebut tentu harus dilestarikan, salah satunya
mengenalkannya pada generasi muda. Sekolah minggu HKBP Karawang adalah salah satu
wadah dimana pelestarian budaya Batak dapat dilakukan. Penulisan ini membahas bagaimana
strategi komunikasi guru sekolah minggu HKBP Karawang agar pelestarian budaya Batak
terhadap anak berjalan dengan lancar. Tujuan dari penulisan ini agar murid sekolah minggu
HKBP Karawang ikut menjaga dan melestarikan kebudayaan Batak. Penulisan ini
menggunakan metode kualitatif dan untuk pengumpulan data menggunakan wawancara
mendalam, observasi, dokumentasi dan studi pustaka. Berdasarkan hasil yang didapat dari
wawancara bahwa pelestarian kebudayaan Batak seorang guru sekolah minggu harus memiliki
kepercayaan, kualitas, kemampuan penyampaian komunikasi.
Kata kunci : Strategi, Komunikasi, Guru, Batak

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 28
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

EFEKTIVITAS MODEL KOMUNIKASI PEMBELAJARAN


ONLINE SEKOLAH DASAR PADA MASA PANDEMI COVID-19
Irvan Habibi Saputra
Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universitas Andalas, Padang
E-mail: habibisaputra.irvan@gmail.com

ABSTRAK
Pandemi Corona Virus Disease – 19 (Covid-19) yang melanda hampir seluruh negara di dunia
telah memaksa kebanyakan dari Sekolah Dasar di Indonesia untuk beralih menggunakan
pembelajaran online hingga pandemi mereda. Seperti yang telah diketahui bahwa Sekolah
Dasar berisi anak-anak berusia tujuh hingga tiga belas tahun yang menempuh pendidikan dasar.
Masa Anak-anak disebut juga masa sulit untuk fokus dan menerima pelajaran. Karena anak-
anak masih ingin banyak bermain dan bersenang-senang dengan kawan-kawan atau gadget-nya.
Maka oleh karena itu penelitian ini bermaksud untuk untuk mengetahui model komunikasi
yang efektif dalam pembelajaran online di Sekolah Dasar pada masa pandemi covid-19.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatitif dengan studi fenomenologi. Teknik
pengumpulan data yang akan dilakukan dengan wawancara online melalui google form dan
whatsapp kepada dua puluh orang guru dan orang tua siswa. Dalam Proses penelitian
ditemukan beberapa metode yang digunakan guru dalam pembelajaran online yaitu Daring
Method, Integrated Curriculum, dan Blended Learning. Dengan mengikuti beberapa metode
pembelajaran online yang telah dilakukan, peneliti dapat mengindentifikasi model komunikasi
yang digunakan dalam pembelajaran online. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa model
komunikasi pada metode Daring Method, Integrated Curriculum, dan Blended Learning dinilai
sangat efektif dalam meningkat pemahaman siswa terhadap pesan atau materi pelajaran di
masa pandemi.
Kata Kunci: Model Komunikasi, Pembelajaran Online, Sekolah Dasar, Covid-19

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 29
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

KOMUNIKASI PERSUASI PUBLIK TENTANG KONSEP


PENGASUHAN ANAK KOMUNITAS KELUARGA KITA
Khairunnisa Nurrahmah, Ruvira Arindita1,2
Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik,
Universitas Al Azhar Indonesia, Jakarta1,2
E-mail: khairunnisa.1921@gmail.com

ABSTRAK
Pendidikan tentang pola asuh di keluarga adalah hal penting, karena rumah merupakan tempat
pertama dan utama dalam pembentukan karakter anak. Berbeda dengan anggapan umum
bahwa pola asuh anak adalah urusan privat orang tua, komunitas Keluarga Kita percaya bahwa
pengasuhan adalah urusan bersama. Artinya, pendidikan mengenai pola asuh anak sepatutnya
dapat dibahas dan dipelajari secara terbuka oleh masyarakat luas. Dengan latar belakang
tersebut, penelitian ini tertarik untuk mengetahui komunikasi persuasi publik tentang konsep
pengasuhan anak yang dilakukan komunitas Keluarga Kita Penelitian ini menggunakan konsep
komunkasi persuasi Richard Perloff, yang membahas tentang definisi dan rangkaian proses dari
komunikasi pesuasi. Penggabungan konsep persuasi, komunitas, dan public relations juga
dipadukan dalam penelitian, sebagaimana jurusan peneliti yang berkonsentrasi pada public
relations. Selian itu, ditambahkan dengan konsep komunitas dan pengasuhan anak sebagai satu
kesatuan dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Kualitatif dengan
metode pengambilan data melalui wawancara mendalam dan observasi. Informan pada
penelitian ini yaitu Manager Program Keluarga Kita, Relawan Komunitas Keluarga Kita dari
wilayah Jakarta dan Tangerang Selatan. Model penelitian yang digunakan adalah fenomenologi.
Sifat dari penelitian ini adalah deskriptif dengan
menggunakan paradigma konstruktivis/interpretatif. Hasil temuan penelitian menunjukan
bahwa komunikasi persuasi publik pada komunitas ini menggunakan konsep berbagi
pengalaman antara relawan dan peserta sesi dan tidak hanya institusi sebuah komunitas juga
dapat melakukan kegiatan public relations seperti kegiatan sesi Bicara Rangkul. Perubahan
perilaku sebagai tahap akhir komunikasi persuasi telah dicapai, ditandai dengan
berkembangnya relawan Keluarga Kita di seluruh Indonesia berdasarkan hasil riset tahunan
komunitas Keluarga Kita.
Katakunci: Komunikasi Persuasi Publik, Konsep Pengasuhan Anak, Komunitas

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 30
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

METODE KOMUNIKASI INTRUKSIONAL GURU DALAM


PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI ERA NEW NORMAL DI
TK LABORATORIUM FKIP UNIVERSITAS RIAU
Nova Yohana1, Rasianna Br Saragih2,
Universitas Riau, Riau1,
Universitas Bengkulu, Bengkulu2

E-mail: nova.yo@gmail.com1 rasiana_bs@unib.ac.id2,

ABSTRAK
Saat ini konsep new normal juga muncul dalam konteks pendidikan anak usia dini di tengah
pandemi covid 19. Artikel ini bertujuan untuk mengungkap model komunikasi intruksional
mengajar guru pendidikan anak usia dini pada kegiatan pembelajaran berbasis konsep adaptasi
kebiasaan baru ( era new normal) di TK Laboratorium FKIP Universitas Riau. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif . Data dikumpulkan melalui observasi
dan wawancara. Hasil yang ditemukan menunjukkan bahwa metode komunikasi intruksional
guru pada anak dilaksanakan melalui metode pembelajaran secara daring dan metode
pembelajaran secara luring dengan menerapkan protokol kesehatan pandemi covid 19 di era
new normal. Hambatan komunikasi intruksional yang terjadi terkait dengan hambatan teknis
dan hambatan psikologis komunikasi antara guru dan anak didik.
Kata Kunci: Komunikasi Intruksional, Guru, Pendidikan Anak Usia Dini, New Normal,
Pandemi Covid 19

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 31
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

KOMUNIKASI MULTIMEDIA MENGHADAPI COVID-19


DALAM KEGIATAN PENDIDIKAN

Sarmiati1, Elva Ronaning Roem2, Ongky Andriawan3


Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Andalas, Padang 1, 2,3
E-mail: sarmiati@soc.unand.ac.id *

ABSTRAK
Kegiatan komunikasi melalui berbagai media dilakukan oleh dunia pendidikan guna memenuhi
kebutuhan pendidikan bagi siswa dan siswi di sekolah, hal ini disebabkan masih diberlakukan
pembelajaran jarak jauh (PJJ) karena wabah covid-19 yang belum juga berakhir. Tujuan dari
penelitian adalah mendeskripsikan komunikasi multimedia dalam kegiatan pembelajaran jarak
jauh dan menganalisis pengalaman komunikasi siswa dalam pembelajaran jarak jauh. Penelitian
ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Banyak media
yang digunakan oleh pihak sekolah dalam memaksimalkan proses pembelajaran, diantaranya
whatsapp grup, video pembelajaran, audio, teks dalam bentuk PDF dan geschool. Penggunaan
banyak media dalam proses pembelajaran jarak jauh membuat pengalaman siswa dalam
kegiatan PJJ ini sangat beragam dan bervariasi.
Kata Kunci: Komunikasi Multimedia, Covid-19, Pendidikan dan Fenomenologi

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 32
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

STRATEGI KOMUNIKASI UNIVERSITAS SWASTA DI KOTA


PADANG DALAM MENJARING MAHASISWA BARU PADA
ERA NEW NORMAL 2020

Diego1*, Rinaldi2, Ilham Havifi3


Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Andalas, Padang 1, 2,3
Email: diego@soc.unand.ac.id

ABSTRAK
Pada saat pandemi Covid19 merebak ke Indonesia, dunia pendidikan mengalami perubahan di
berbagai aspek. Perekonomian masyarakat yang mengalami penurunan karena pandemi ini
membuat sebagian calon mahasiswa baru mulai mengurungkan niatnya untuk berkuliah pada
tahun 2020 apabila tidak lulus di universitas negeri. Universitas swasta di Kota Padang
melakukan usaha yang ekstra untuk meningkatkan daya tarik sehingga dapat memancing
minat calon mahasiswa baru untuk mendaftar di kampus mereka. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan strategi komunikasi universitas swasta di Kota Padang dalam menjaring
mahasiswa baru pada era new normal 2020 serta untuk mendeskripsikan kendala yang
dihadapi oleh universitas swasta di kota Padang dalam menjaring mahasiswa baru pada era
new normal 2020. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kualitatif dengan pendekatan konstruktivis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
pemanfaatan new media secara maksimal menjadi cara yang paling efektif dalam menjaring
minat calon mahasiswa baru. Media konvensional mulai dikurangi penggunaannya oleh
universitas swasta sebagai ajang promosi agar objek yang dituju lebih tepat sasaran.
Kata kunci : Covid19, Strategi Komunikasi, New Normal

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 33
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 34
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 35
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

POLA KOMUNIKASI PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA


MENGENAI KASUS COVID-19
(Analisis isi Website Pemda DKI https://corona.jakarta.go.id/id
Periode Maret - Juni 2020)
Mia Dwianna Widyaningtyas1*, Deviani Setyorini2
Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang Banten1,2
E-mail: mia.dwiana@untirta.ac.id1*, deviani.setyorini@untirta.ac.id2

ABSTRAK
Paper ini berisi paparan hasil penelitian mengenai website miliki Pemerintah Daerah Khusus
Ibukota Jakarta https://corona.jakarta.go.id. Penelitian ini dilatarbelakangin oleh peristiwa global
yang terjadi sejak akhir Januari 2020 di Wuhan, China, yang saat ini dikenal luas dengan
sebutan pandemic COVID-19. Covid-19 yang awalnya merupakan masalah kesehatan, pada
akhirnya meluas menjadi krisis di berbagai bidang. Dari sisi komunikasi, peristiwa COVID-19
dilihat dalam bentuk penyampaian pesan-pesan kesehatan dan penanganan Covid -19.
Pemerintah DKI Jakarta menyampaikan pesan-pesan mengenai Covid-19 ini melalui website
khusus yakni https://corona.jakarta.go.id, yang terpisah dari website resmi Pemda DKI.
Menganalisis isi website https://corona.jakarta.go.id dari segi penyajian informasi dan kekayaan
media komunikasi, menjadi penting untuk dilakukan karena dapat mendeskripsikan secara
rinci dan komprehensif pola komunikasi yang dilakukan oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta
dengan publiknya. Dengan demikian penelitian ini memiliki target khusus yaitu menjelaskan
secara komprehensif komunikasi publik antara pemerintah provinsi DKI Jakarta dan
masyarakatnya, di saat krisis, dengan mendeskripsikan pola komunikasi yang termuat di dalam
website https://corona.jakarta.go.id. Metode yang digunakan yakni analisis isi kuantitatif. Metode
analsisis isi berfokus pada interpretasi dan analisa data berdasarkan pengkodean teks dan
infografis. Penelitian ini menggunakan teori Media Richness untuk menemukan makna, arti,
dan tujuan dari isi komunikasi. Adapun kategorisasi yang digunakan dalam penelitian ini yakni:
kesegaran, keragaman bahasa, keragaman isyarat, sumber personal, perekaman eksternal,
memori terolahkan computer, dan konkurensi sebagaimana termuat dalam teori Media
Richness. Unit analisis dalam penelitian ini adalah informasi (teks) yang termuat dalam website
https://corona.jakarta.go.id/id mengenai COVID-19 periode Maret- Juni 2020, dengan populasi
sebanyak 108 hari tayangan website dan sampel penelitian sebanyak 50 hari tampilan website.
Informasi tersebut diklasifikasikan dalam menu utama yang termuat dalam website seperti
beranda, data, peta, publikasi, KSBB (Kolaborasi Sosial Berskala Besar), FAQ (Frequently Asked
Questions), dan kontak. Pesan yang termuat dalam bentuk infografis juga menjadi unit analisis
dalam penelitian ini. Hasil penelitian merupakan indikasi-indikasi kecenderungan pola
komunikasi yang termuat dalam website https://corona.jakarta.go.id mengenai COVID-19.
Kata Kunci: Analisis isi, Website, Media Richness, Pola Komunikasi,

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 36
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

ANALISIS PENYEBAB TIDAK MAKSIMALNYA ADAPTASI


KEBIASAAN BARU DI TENGAH PADEMIC COVID-19
Yesi Isnaini Rachmah
Pascasarjana Universitas Andalas, Padang
E-mail: yesi21isnaini2gmail.com

ABSTRAK
Corona Virus Disease (Covid-19) menyebabkan banyak kerugian. Merosotnya roda
prekonomian yang menyebabkann banyaknya tenaga kerja di PHK dari perusahaan tempat
mereka bekerja. Gangguang pada kegiatan belajar mengajar yang menyebabkan menurunnya
kualitas SDM di Indonesia pada periode ini. Selain itu, banyaknya masyarakat yang terpapar
virus ini hingga menyebabkan kematian. Meskipun demikian, Indonesia sebagai salah satu
negara yang juga terjangkit virus ini, masih banyak masyarakat yang seolah tidak mau tau akan
apa yang sedang terjadi. Masih banyak masyarakat yang sama sekali tidak memperdulikan
adanya protokol kesehatan. Tidak menggunakan masker saat keluar rumah, tidak menjaga jarak
di dalam kerumunan, serta tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah mengunjungi sebuah
tempat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah menggunakan metode kualitatif
dengan pendekatan studi kasus. Teknik utama yang digunakan ialah dengan mencari sebanyak
mungkin data melalui observsi dn wawancara scara mendalam. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan beberapa hal ang menyebabkan masyarakat masih belum maksimal dalam
mematuhi protokol kesehatan. Sedikit membaca berita dan informasi terkait pencegahan Covid-
19, masyarakat masih beranggapan bahwa virus ini bukanlah virus yang berbahaya. Kemudian
kurangnya keperdulian terkait pentingnya pembelajaran atau pengetahuan tentang pencegahan
Vovid-19. Lalu, kurangnya kesadaran dari masyarakat tentang aturan dan himbauan
pemerintah untuk memenuhi adanya protocol kesehatan, seperti memakai masker. Kemudian
kurangnya sosialisasi pemerintah kepada masyarakat yang ada di daerah. Dan merasa zona
hijau aman, hal ini meningkatkan kepercayaan diri masyarakat untuk tidak mempeprdulikan
protokol kesehatan.
Kata Kunci: Adaptasi, Kebiasaan Baru, Covid-19

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 37
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

PENERAPAN KOMUNIKASI PEMERINTAH PROVINSI


SUMBAR TERHADAP ADAPTASI KEBIASAAN BARU
DALAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN CORONA
VIRUS DISASE 2019
Lisa Kurnia
Magister Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Andalas Padang
E-mail: Lisa.padang@gmail.com

ABSTRAK
Penerapan komunikasi pemerintah Provinsi Sumbar terhadap adaptasi kebiasaan baru dalam
pencegahan dan pengendalian corona virus disase 2019. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan dan menganalisis penerapan komunikasi pemerintah Provinsi Sumbar
terhadap adaptasi kebiasaan baru dalam pencegahan dan pengendalian corona virus disase
2019. Menelusuri kendala-kendala yang mempengaruhi komunikasi pemerintahan Provinsi
Sumbar terhadap adaptasi kebiasaan baru dalam pencegahan dan pengendalian corona virus
disase 2019. Upaya pemerintah Provinsi Sumbar terhadap adaptasi kebiasaan baru dalam
pencegahan dan pengendalian corona virus disase 2019. Penelitian menggunakan pendekatan
deskriptif, pengumpulan data yaitu melalui observasi atau pengamatan secara langsung,
wawancara, serta data yang diperoleh dari penelitian kepustakaan. Penelitian menunjukan
bahwa penerapan komunikasi pemerintah Provinsi Sumbar terhadap adaptasi kebiasaan baru
dalam pencegahan dan pengendalian corona virus disase 2019 sudah terlaksana secara optimal.
Masih terdapatnya kendala kendala yang dihadapi oleh pemerintah Provinsi Sumbar. Serta
upaya yang dilakukan pemerintah Provinsi Sumbar terhadap adaptasi kebiasaan baru dalam
pencegahan dan pengendalian corona virus disase 2019 adalah dengan memberikan
sosialisasi,penyuluhan, pengawasan, dan membuat perda terkait dengan adaptasi kebiasaan
baru dalam pencegahan dan pengendalian corona virus disase 2019
Kata Kunci : Komunikasi Pemerintahan, Adaptasi Kebiasan Baru

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 38
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PEMENUHAN HAK


INFORMASI SEBAGAI PEMENUHAN HAK ASASI MANUSIA
DI MASA COVID 19
Laurensius Arliman
Pascasarjana Universitas Andalas, Padang
E-mail: laurensiusarliman@gmail.com

ABSTRAK
Pandemi virus Covid-19 telah memorak-porandakan sistem sosial, politik, ekonomi dan budaya
di seluruh dunia. Untuk mengatasi hal tersebut, negara memiliki kewenangan menerapkan
kebijakan lockdown untuk mengurangi risiko penyebaran virus Covid-19. Dalam konteks
penanganan pandemi, informasi yang valid, terpercaya dan terus diperbaharui mengenai situasi
pandemi serta penanganannya wajib dipenuhi dan diberikan kepada publik tanpa terkecuali
sebagai bentuk pemenuhan HAM. Permasalahan yang akan diteliti dalam artikel ini adalah
bagaimana kendala pemerintah dalam mewujudkan pemenuhan hak informasi pada masa
Covid-19 dan bagaimana kebijakan pemerintah dalam pemenuhan hak informasi di masa covid
19. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah metode penelitian kualitatif. Hasil
penelitian menunjukan kendala pemerintah dalam mewujudkan pemenuhan hak informasi
pada masa Covid-19 terlihat dari pemerintah terus menutupi dan memonopoli informasi
mengenai sebaran daerah merah yang menyulitkan publik tapi juga pemerintah daerah untuk
mengambil tindakan pencegahan yang efektif dan memadai. Kebijakan pemerintah dalam
pemenuhan hak informasi di masa covid 19 antara lain telah menerbitkan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-undang, Peraturan Pemerintah dan beberapa kebijakan Informasi yang
bekerja sama dengan beberapa institusi dan lembaga negara untuk memenuhi hak informasi
masyarakat.
Kata Kunci: Kebijakan, Pemerintah, Hak Informasi, Covid 19.

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 39
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

POLA KONSUMSI DAN PRAKTIK MEDIA PADA IBU HAMIL


PADA SAAT PANDEMI COVID-19

Vitania Yulia1, Ghina Novarisa2


Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Andalas, Padang1,2
F-mail: vitaniayulia@soc.unand.ac.id *, ghinanovarisa@soc.unand.ac.id

ABSTRAK
Wabah COVID-19 terbukti berisiko lebih tinggi bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan
tubuh yang lemah. Pada masa kehamilan, ibu hamil mengalami perubahan fisiologis dan
imunologis yang mempengaruhi sistem imunitas tubuhnya. Sehingga ibu hamil termasuk
kelompok yang rentan terpapar virus. Selain itu dalam masa pandemi ibu hamil juga
dianjurkan untuk mengurangi jadwal kunjungan ke rumah sakit atau puskesmas. Terbatasnya
layanan kesehatan dan kebutuhan akan informasi terkait kehamilan dan protokol bersalin di
masa pandemi membuat konsumsi media pada ibu hamil menjadi meningkat. Krisis
komunikasi selama pandemi ini diperburuk dengan merebaknya berbagai informasi yang tidak
akurat (infodemic) yang mengakibatkan munculnya perasaan takut, cemas, sikap yang terlalu
reaktif hingga penolakan. Dalam penelitian ini kami ingin melihat bagaimana pola konsumsi
media bagi ibu hamil untuk mengatasi krisis komunikasi melalui praktik media selama masa
pandemi. Data penelitian diperoleh melalui wawancara mendalam dengan 5 orang informan
yang memiliki latar belakang yang berbeda dilihat dari segi demografi, sosial ekonomi,
pendidikan dan riwayat kehamilan. Teknik visualisasi juga digunakan dalam wawancara untuk
melihat lebih detail komposisi dan relasi media yang dimiliki oleh masing-masing informan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma non media sentris. Pola
konsumsi meliputi komposisi dari keseluruhaan dari media yang digunakan sedangkan praktik
media merupakan bentuk mediatisasi yakni media menjadi entitas yang tidak dapat dipisahkan
(embedded) dari setiap aktivitas manusia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komposisi
dan intensitas penggunakan media oleh ibu hamil dipengaruhi oleh tingkat pendidikan,
pekerjaan, lingkungan dan riwayat kehamilan. Proses pemaknaan informasi mengenai
kehamilan di masa pandemi merupakan akumulasi dari pengetahuan dan pengalaman yang
sudah dimiliki sebelumnya, baik informasi yang diperolehnya melalui media maupun dari
sumber lain seperti orang terdekat atau orang-orang yang ada dalam komunitasnya.
Kata kunci: Pola Konsumsi Media, Non Media Sentris, Mediatisasi, Ibu Hamil, Covid-19

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 40
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

PERAN AKTOR KOMUNIKASI SEBAGAI FASILITATOR


LITERASI MEDIA RAMAH DIFABEL MENGHADAPI COVID19

Annisa Anindya1, Ghina Novarisa2, Mutiara Abna Assa3


Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Andalas, Padang1, 2, 3
e-mail: annisaanindya@soc.unand.ac.id *, ghinanovarisa@soc.unand.ac.id ,
mutiaraassa250@gmail.com

ABSTRAK
Pandemi Covid-19 telah meningkatkan penggunaan teknologi dan akses informasi pada
masyarakat dengan menghasilkan kebiasaan baru dalam bermedia. Masyarakat semakin
terpapar dengan berbagai informasi yang variatifidak terkecuali orang dengan disabilitas. Hal
ini berujung akan peningkatan kebutuhan informasi sehingga menuntut masyarakat harus
mampu melakukan literasi media sekaligus membuat produksi konten media. Literasi media
menjadi salah satu solusi efektif sebagai sebuah gerakan yang menjadi tanggung jawab semua
kalangan, baik akademisi, pemerhati media maupun seluruh lapisan masyarakat secara inklusif.
Aktor komunikasi, sebagai bagian dari masyarakat yang sadar akan kebutuhan media ramah
diabel, berperan sebagai fasilitator literasi media dalam menghadapi Covid-19. Penelitian ini
menggunakan teori Literasi Media dengan pendekatan kualitatif melalui wawancara.Informan
pada penelitian ini berasal dari para penggiat media literasi khususnya penggiat literasi dan
memproduksi konten media untuk difabel. Hasil penelitian memaparkan, sebagai fasilitator,
aktor komunikasi berperan dalam menanamkan pola pikir inklusif, mengembangkan analisis
kritis akan isu disabilitas, meningkatkan kesadaran melek media ramah akan kebutuhan para
disabilitas, serta menggalang dukungan dari berbagai pihak dalam mencapai kesepahaman
bersama. Peran ini dilakukan dengan cara mengembangkan keterampilan komunikasi,
meningkatkan penyebaran aksesibilitas informasi melalui fitur pendukung (alt text, hastag,
caption, subtitle, rincian), menyajikan informasi yang sama rata, serta mengembangkan konten
yang kreatif dan inovatif melalui media sosial.
Kata kunci: Literasi Media, Ramah Difabel, Disabilitas, Fasilitator, Covid-19.

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 41
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

KOMUNIKASI BUDAYA DAN KEARIFAN LOKAL:


KOMUNIKASI MAMAK DAN KEMENAKAN DALAM
MENGHADAPI PANDEMI COVID-19

Emeraldy Chatra1, Ilham Havifi2


Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Andalas, Padang1, 2
E-mail: emeraldychatra@soc.unand.ac.id *, ilhamhavifi@soc.unand.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini merupakan upaya memetakan persoalan-persoalan yang dihadapi ditengah
pandemi Covid-19 salah satu nya dengan komunikasi budaya dan kearifan lokal melalui
komunikasi mamak dengan kemenakan pada masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat.
Dengan menarasikan pentingnya bagi masyarakat dengan menggali pengalaman masyarakat
dan menganalisis domain-domain yang dianggap potensial pada komunikasi budaya dan
kearifan lokal yang sesuai dengan perkembangan masyarakat dalam menghadapi pandemi
Covid-19. Penelitian ini berdasarkan realitas bahwa saat ini dunia mengalami krisis yang
diakibatkan pandemi Covid-19 yang menyebabkan banyaknya kemunduran disegala bidang
terutama bidang sosial, budaya, dan ekonomi. Dengan komunikasi budaya dan kearifan lokal,
dapat meningkatkan peranan mamak terhadap kemenakan yang mengandung potensi menjaga
sensitivitas warga terhadap berbagai kejadian dan masalah yang terjadi di lingkungan saat ini
akibat pandemi Covid-19 dan berpotensi pula menjaga kohesivitas dan dapat menjadi
pengantar kepada terbangunnya berbagai komitmen sosial, serta diperlukan untuk memelihara
kekuatan masyarakat memalui peranan komunikasi mamak dengan memberikan edukasi
kepada kemenakan dalam menghadapi pandemi dan memutus mata rantai Covid-19. Perlunya
mamak yang berperan memberikan edukasi kepada kemenakan dengan pendekatan nilai
kearifan lokal, yakni peduli lingkungan sekitar dan mencari solusi permasalannya dengan cara
mengikuti peraturan pemerintah, disiplin pada diri sendiri, berempati, dan berbagi rezeki bagi
yang mampu. Praktik menyelesaikan masalah dengan benar dan bagus, yaitu dengan cara
bersama pemerintah membangun sinergi dalam menghadapi masa sulit dengan sikap optimistis
dan berpikir positif. Ikut menyadarkan seluruh kalangan masyarakat tentang bahaya Covid-19
dan bersama-sama menghadapinya.
Kata Kunci: Komunikasi Budaya, Kearifan Lokal, Mamak-Kemenakan, Covid-19

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 42
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

POLA BUDAYA KOMUNIKASI MARKETING PELAKU UMKM


MENGHADAPI PHYSICAL DISTANCING COVID-19 DI KOTA
PADANG
Elva Ronaning Roem1, Sarmiati2, Revi Marta3
Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Andalas, Padang1, 2,3
E-mail : elvarona@soc.unand.ac.id,

ABSTRAK
Perkembangan digital dalam globalisasi sangat berpengaruh pada roda ekonomi termasuk
bagi Pelaku UMKM. Akibat Virus Corona, satu persatu pelaku usaha yang bergerak dalam
usaha mikro kecil dan menengah mulai mati suri bahkan mengalami penurunan penghasilan.
Meskipun dengan menghadirkan kemudahan berbelanja pada kenyataannya di era digital
orang tetap enggan dan lebih suka melakukan aktivitas belanja online atau menggunakan
aplikasi media. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagiamana pola budaya komunikasi
marketing pelaku UMKM dalam menghadapi pembatasan jarak fisik (Physical Distancing)
dengan pembeli (konsumen) karena wabah Covid-19 di Kota Padang. Metode penelitian
dilakukan secara kualitatif dengan melakukan wawancara secara mendalam pada 15 orang
informan yang terlibat sebagai pelaku UMKM. Dengan menggunakan analis komunikasi
pemasaran terpadu atau Integrated Marketing Communication (IMC) Kotler, diperoleh hasil
penelitian bahwa pola budaya komunikasi marketing yang dilaksanakan oleh pelaku UMKM
menghadapi physical distancing covid-19 di kota Padang adalah Pertama memanfaatkan media
sosial sebagai channel utama pemasaran, Kedua merencanakan ulang pendapatan dan
Pemangkasan anggaran biaya, ketiga memperhatikan kondisi stok barang, Empat melakukan
budaya Community Marketing atau pemasaran berbasis komunitas memanfaatkan budaya
nilai-nilai sosial yang ada dalam setiap individu dan kelima melakukan Up-date dan
Menyelaraskan Kebijakan Pemerintah agar dapat menjalankan stimulus baik dari produsen dan
konsumen.
Kata Kunci: Komunikasi Marketing, Budaya digital, UMKM, Covid-19, Padang.

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 43
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 44
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

POLA KOMUNIKASI TENAGA KESEHATAN DENGAN


MASYARAKAT TERKAIT SOSIALISASI PENCEGAHAN
COVID 19

Dalilah Arifah1, Emilianshah Banowo1, Noviawan Rasyid Ohorella1


Akademi Komunikasi Media Radio dan Televisi Jakarta1,2,3
E-mail : dalilahari15@gmail.com1*, emilianshah@gmail.com2, noviawanrasyid@gmail.com3

ABSTRAK
Latar belakang penelitian ini adalah peningkatan jumlah kasus Covid-19 semakin luas dan
meningkat. Tenaga kesehatan melakukan upaya pencegahan dan memberitahukan masyarakat
melalui pola komunikasi kesehatan tentang sosialisasi pencegahan Covid-19 yang dianjurkan
Puskesmas Kecamatan Duren Sawit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola
komunikasi tenaga kesehatan dengan masyarakat terkait sosialisasi pencegahan Covid-19. Teori
yang diangggap relevan dalam penelitian ini adalah komunikasi interpersonal. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif sedangkan teknik yang
digunakan ialah dengan triangulasi sumber data. Metode pengambilan dalam penelitian ini
adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola
komunikasi pihak Puskesmas Kecamatan Duren Sawit dalam sosialisasi pencegahan, dan
pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit adalah interpersonal
communication, serta komunikasi massa melalui Whatsapp, Instagram, Youtube sebagai
tambahan informasi melalui media. Komunikasi menjadi peran utama bagi dokter, perawat,
serta petugas kesehatan lain untuk menyampaikan pesan dan keinginan dokter, perawat, serta
petugas kesehatan lain terhadap pasien ataupun sebaliknya.
Kata kunci: Pola Komunikasi, Tenaga Kesehatan, Sosialisasi Pencegahan

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 45
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

MODEL KOMUNIKASI KESEHATAN PEMBINAAN GAY DI


KOTA PADANG

Magfirah1, Elva Ronaning Roem2, Aidinil Zetra3


Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Andalas, Padang1,2
Jurusan Ilmu Politik, FISIP, Universitas Andalas, Padang3
E-mail: Magfirah616@gmail.com1, elvarona@soc.unand.ac.id2, , aidinil@yahoo.co.id3

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana proses komunikasi Dinas Kesehatan
dalam pembinaan gay di Kota Padang. Peneliti juga berusaha menganalisis faktor munculnya
keberadaan gay dalam realitas di Kota Padang dan menemukan model komunikasi kesehatan
yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Padang dalam Pembinaan Gay tersebut. Metode
penelitian yang digunakan adalah Pendekatan Kualitatif dengan teknik pengumpulan data
melalui teknik observasi, wawancara dan FGD. Hasil Penelitian menunjukkan Pertama,
keberadaan dan kemunculan pria gay di Kota Padang disebabkan oleh hedonisme. Kedua
Model Komunikasi Proses komunikasi yang dibangun oleh Dinas Kesehatan Kota Padang
dilakukan oleh seseorang yang telah ditunjuk dengan sebutan Konselor. Pembinaan dilakukan
dari tahap awal yakni melalui konsultasi, perencanaan serta pendekatan persuasif dan
menyesuaikan karakter masing-masing gay sehingga proses komunikasi dapat berjalan terus-
menerus sesuai yang diharapkan oleh konselor. Meskipun Dinas Kesehatan kurang
memberikan dampak signifikan kepada perubahan pola perilaku menyimpang, Gay berusaha
menerima Pesan dari Konselor, baik secara suka maupun tidak mengenai dampak negatif dari
menjadi Pria penyuka sesama jenis tersebut. Dalam Panyampaian Pesan tersebut Konselor
menggunakan Media yakni selain berkomunikasi langsung face to face komunikasi tidak
langsung juga dilakukan secara aktif dengan memanfaatkan penggunaan media sosial yakni
What’s app sebagai alat Komunikasi Antara Konselor dan Gay.
Kata kunci : Gay, Komunikasi Dinas Kesehatan, Pembinaan, Model Komunikasi

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 46
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL PETUGAS


MEDIS DENGAN PASIEN DI MASA PANDEMI COVID-19
(Studi Pada Layanan Kesehatan Di Klinik As-Syifa Kota Bengkulu)
Rasianna Br Saragih1, Nova Yohana2
Universitas Bengkulu, Bengkulu 1
Universitas Riau, Riau2,
E-mail: rasiana_bs@unib.ac.id1, nova.yo@gmail.com2

ABSTRAK
Awal tahun 2020, dunia menghadapi permasalahan kesehatan yang disebabkan oleh wabah
SARS-Cov-2 yang disebut sebagai Coronavirus disease 2019 (Covid-19). Munculnya virus ini
mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat termasuk aspek layanan kesehatan. Bagi
tenaga medis, merupakan hal yang wajar ketika mereka mengalami kecemasan karena
merekalah orang yang menangani pasien sehingga dalam pelayanan medis ada pembatasan
pembatasan tertentu yang dilakukan. Masyarakatpun memiliki kecemasan ketika mengunjungi
fasilitas kesehatan untuk berobat karena khawatir tertular virus. Sebuah kewajaran jika setiap
orang khawatir tertular virus sehingga berbagai upaya dilakukan salah satunya menjaga jarak
dalam interaksi termasuk membuat jarak fisik antara dokter dengan pasien selama proses
pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas komunikasi
interpersonal yang dilakukan petugas medis (Dokter, perawat, apoteker) dalam melayani pasien
dimasa pandemi Covid-19 di Klinik As-Syifa Kota Bengkulu. Komunikasi interpersonal
merupakan komunikasi antar individu yang berlangsung secara tatap muka yang
memungkinkan setiap partisipannya dalam hal ini petugas medis dengan pasien, menangkap
reaksi secara langsung baik verbal maupun nonverbal. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif dan kuantitatif serta pengumpulan data dilakukan melalui observasi secara langsung
pada proses komunikasi antara petugas medis dengan pasien di Klinik As-Syifa Kota Bengkulu,
membagikan kuesioner kepada pasien serta wawancara kepada petugas medis dan pasien.
Kata kunci: Komunikasi Interpersonal, Petugas Medis, Layanan Kesehatan, Pandemi Covid-19

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 47
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

PENDEKATAN BERCERITA DALAM MEMBANGUN


IDENTITAS JEMBER FASHION CARNAVAL SEBAGAI UPAYA
REVITALISASI KARNAVAL SENI

Gati Dwi Yuliana1, , Aghna Nur Fathima2, Ria Hulu


Fakultas Ilmu Komunikasi , Universitas Pancasila, Jakarta
E-mail : gatidwiyuliana@univpancasila.ac.id

ABSTRAK
Pendekatan bercerita mengembalikan manusia pada hakekatnya sebagai pendongeng
kehidupan. Manusia bisa bercerita melalui berbagai medium. Pagelaran karnaval dapat
mewujudkan sebuah narasi dari ide besar tentang cita-cita seorang manusia, isu-isu kemanusian
ataupun identitas daerah. Kabupaten Jember dikenal dengan Jember Fashion Carnival (JFC)
yang merupakan karnaval pertama di Indonesia yang menyajikan peragaan busana dengan
berbagai tema (defile). Selanjutnya, tren karnaval mulai merambah wilayah lain di Indonesia.
Penelitian ini memiliki fokus pada kajian pendekatan bercerita Jember Fashion Carnaval dalam
membangun narasi pada setiap penyelenggaran acaranya guna mempertahankan dan
memelihara identitas demi keberlangsungan penyelenggaraan karnaval. Secara teoritis,
bercerita dianggap sebagai cara individu untuk menciptakan makna dalam kehidupan.
Perspektif ini menyediakan ruang untuk dialog dalam memahami makna kehidupan. Penelitian
ini dilakukan secara kualitatif dengan wawancara narasumber kunci Jember Fashion Carnaval
serta analisis naratif dari pagelaran karnaval, khususnya pada tahun 2019. Temuan penelitian
menunjukan bahwa rangkaian cerita yang diusung dalam pagelaran karnaval tidak dibawakan
oleh satu tokoh utama saja namun diterjemahkan dalam sebuah ide yang menyebar yang
diperankan oleh setiap peserta karnaval. Pesan dari suatu tema yang diangkat dalam bentuk
defile diceritakan melalui rancangan busana, tata rias karakter, koreografi, hingga teatrikal yang
bermuara pada kesadaran terhadap suatu isu. Rangkaian satu defile dengan defile yang lain
membentuk sebuah gambaran utuh siklus kehidupan.
Kata Kunci: Narasi, Bercerita, Karnaval, Peragaan Busana, Jember

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 48
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

TRANSFORMASI MASJID TUO MENUJU WISATA RELIGI


"BUDAYA, AGAMA, DAN KOMUNIKASI"
Yesi Puspita1, Ghina Novarisa2, Novi Elian3
Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Andalas, Padang1, 2, 3
E-mail: yesipuspita@soc.unand.ac.id *, ghinanovarisa@soc.unand.ac.id ,
novielian@soc.unand.ac.id

ABSTRAK
Masjid Tuo Kayu Jao menjadi salah satu mesjid tertua di provinsi Sumatera barat berada di
kabupaten Solok. Masjid ini dibangun pada tahun 1599 M. Namun, penjaga sekaligus
keturunan dari pendiri Masjid ini menyatakan bahwa Masjid ini dibangun pada 1419 M. Mesjid
ini memiliki banyak keunikan dengan bertahan hingga sekarang dari mulai bangunan,
budayanya dan menjalankan fungsinya, hingga dikokohkannya mesjid ini sebagai salah satu
cagar budaya. Hal ini menjadi potensi mesjid ini menjadi objek wisata religi. Penelitian ini
bertuuan mendeskripsikan transformasi masjid tuo menuju wisata religi dari sudut pandang
budaya, agama dan komunikasi sebagai dasar menggali potensi mesjid ini menjadi objek wisata
religi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode
pengumpulan wawancara, studi kepustakaan dan observasi. Hasil penelitian ini melihat
transformasi mesjid ini dari sudut pandang budaya, agama dan komunikasi. Dari sudut
pandang budaya, mesjid ini bertransformasi mesjid sebagai pusat peradaban; pendidikan,
politik, ibadah dan sosial. Namun sekarang mesjid sebagai tempat ibadah, tempat bersosial,
ekonomi dan pariwisata. Dari sudut pandang agama, mesjid ini menjalankan fungsinya sebagai
tempat ibadah hanya saja dengan atsmosfir yang berbeda ari masa ke masa. Semantara dari
sudut pandang komunikasi, mesjid sebagai pusat kehidupan kini menjadi objek wisata,
Kata Kunci ; transformasi, budaya, agama, komunikasi, mesjid, objek wisata

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 49
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

KONSEP DIRI PEREMPUAN BARISTA DI KOTA MEDAN

Iskandar Zulkarnain1, Rizka Ananda Aulia2


Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Sumatera Utara1, 2
E-mail: iskandarzulkarnain@usu.ac.id

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 50
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

ABSTRAK
Profesi barista biasanya diduduki oleh laki-laki, beberapa tahun terakhir banyak dijumpai
barista perempuan terutama di Kota Medan. Walaupun begitu, diskriminasi dalam
menjalankan pekerjaan masih terjadi di masyarakat. Profesi barista yang digeluti perempuan
menjadi alasan penelitian ini untuk melihat tentang pandangan masyarakat terhadap
perempuan yang berprofesi sebagai barista. Mengingat coffee shop merupakan tempat
nongkrong yang mayoritasnya pengunjung laki-laki. Situasi seperti ini tentunya akan
mempengaruhi konsep diri dari perempuan barista, dimana lingkungan merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi terbentuknya konsep diri perempuan. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui: 1) Konsep diri perempuan barista, 2) Alasan memilih bekerja menjadi
perempuan barista, 3) Hambatan perempuan bekerja mejadi seorang barista. Teori yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Komunikasi, Komunikasi Antarpribadi, Psikologi
Komunikasi, Konsep Diri dan Self Disclosure yang digagas oleh Joseph Luft dan Harrington
Ingham. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan
penelitian ini merupakan perempuan barista di Kota Medan, diperoleh empat orang informan
dengan menggunakan teknik snowball sampling. Adapun data yang dikumpulkan dalam
penelitian ini menggunakan metode wawancara mendalam dan observasi. Berdasarkan hasil
penelitian didapat hasil bahwa konsep diri yang dimiliki perempuan barista di Kota Medan
menunjukkan konsep diri yang positif. Adapun alasan keempat informan menjadi barista
diawali dengan rasa ketertarikan yang semakin dalam yang dipengaruhi oleh lingkungan,
pengaruh teman yang berkecimpung di bidang kopi, interaksi dengan orang lain, serta mencari
nafkah untuk memenuhi kebutuhan. Meskipun resiko yang ditanggung cukup besar para
informan tetap terus ingin menjalani profesi barista.
Kata kunci: Barista Perempuan, Coffe Shop, Konsep Diri.

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 51
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

AKTIVITAS BERCERITA DALAM KELUARGA: ANTARA


IDENTITAS, HUBUNGAN, DAN PESAN MORAL
Tribuana Tungga Dewi
Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Pancasila
E-Mail: tribuana.suryokusumo@gmail.com

ABSTRAK
Tidak banyak hasil penelitian yang berfokus pada aktivitas bercerita dalam keluarga. Padahal
aktivitas ini dapat berfungsi sebagai pembentuk identitas, merekatkan hubungan antar keluarga,
sekaligus menanamkan nilai yang dianggap penting bagi anggotanya. Penelitian ini bertujuan
menganalisis fungsi cerita keluarga dan bagaimana cerita keluarga disampaikan. Oleh karena
biasanya pencerita utama dalam aktivitas bercerita di sebuah keluarga adalah perempuan
dewasa, maka informan dalam penelitian ini adalah perempuan berusia dewasa yang berada
dalam 3 siklus kehidupan berbeda: Menikah dengan anak, menikah tanpa anak, dan belum atau
tidak menikah. Dengan menggunakan Teknik pengumpulan data wawancara mendalam,
ditemukan bahwa setiap keluarga memiliki perbedaan karakteristik cerita keluarga yang
disampaikan. Selain itu perbedaan siklus hidup menyebabkan informan memahami fungsi
cerita keluarga secara berbeda.
Kata kunci: Komunikasi Keluarga, Family Stories, Identitas

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 52
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

MODEL KOMUNIKASI ORANG TUA DAN ANAK DALAM


MENGATASI BULLYING PADA ANAK REMAJA
Ernita Arif1, Rahmi Surya Dewi2
Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Andalas, Padang1, 2

ABSTRAK
Anak adalah aset bagi sebuah keluarga dan bangsa. Anak yang tumbuh dengan baik tanpa
adanya gangguang-gangguan dari pihak luar atau mendapat tindakan kekerasan akan tumbuh
menjadi pribadi-pribadi yang unggul. Pribadi yang unggul berawal terbentuk dari keluarga.
Maraknya kasus bullying pada anak salah satu disebabkan kurangnya kontrol dan kurangnya
keterbukaan berkomunikasi dengan orang tua atau buruknya komunikasi dalam keluarga.
Untuk itu penelitian ini penting dilakukan untuk membuat sebuah model komunikasi orang tua
dan anak untuk pencegahan bullying. Bullying bisa terjadi kapanpun, dimanapun, dan kepada
siapapun tanpa memilih. Tetapi siapa yang akan menyangka, jika dalam keluarga juga sangat
perlu mewaspadai terjadinya perilaku bullying, khususnya bagi anak. Untuk itu peran
komunikasi orang tua sangat penting dalam pencegahan bullying terhadap anak. Oleh karena
itu, peneliti akan meneliti tentang model komunikasi orang tua dangan anak untuk pencegahan
bullying pada anak remaja. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, informan penelitian
orang tua dan anak remaja dipilih secara snowbolling penelitian dilakukan di Kota Padang pada
Bulan Mei- Agustus 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi orang tua dengan
anak remaja mutlak harus dilakukan dalam pencegahan bullying pada remaja. Model
komunikasi yang dibangun memperhatikan aspek pesan yang disampaikan, cara
menyampaikan, waktu yag digunakan, media yang digunakan.
Kata Kunci: model komunikasi, remaja, orang tua, bullying

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 53
Oktober 1, 2020
Komunikasi dan Transformasi (KONTRA);
Tantangan dan Transformasi Komunikasi Menuju Digital Society 5.0

NARASI MASKULINITAS MELALUI FOTO PAMER DI


INSTAGRAM
Wifka Rahma Syauki1, Rizky Ary Sukma2
Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur1, 2
E-mail: wifka@ub.ac.id1, rizkyarysukma96”gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam bagaimana narasi maskulinitas pada
laki-laki milenial melalui presentasi diri di Instagram. Foto pamer adalah bagaimana identitas
seseorang dipresentasikan dalam foto dengan memperhatikan style, cara berpenampilan, latar
tempat, serta fitur instagram seperti tagar, mention dan caption yang menunjang foto tersebut..
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan
Analisis Naratif pada konten foto pamer laki-laki milenial. Hasil menelitian menunjukkan
bahwa foto pamer yang menampilkan gaya hidup laki-laki masa kini, dapat dilihat sebagai
salah satu perkembangan maskulinitas laki-laki yang tampak di media sosial. Selama ini
maskulinitas laki-laki mengalami banyak perubahan sehingga muncul bentuk-bentuk baru dari
maskulinitas laki-laki tersebut. Hasil penelitian menunjukkan beberapa poin narasi yang
ditampilkan melalui konten foto pamer; (i). Presentasi diri yang ditampilkan fokus pada citra
diri positif dan kesan gaya hidup dengan sosial ekonomi menengah ke atas dengan
menampilkan merek fashion terkenal. (ii). Terdapat representasi maskulinas baru yang ingin
ditampilkan, lepas dari konsep maskulinitas konvensional. (iii). Narasi negasi akan toxic
masculinity juga ditemukan melalui caption pada foto yang ditampilkan informan.
Kata kunci: Narasi Maskulinitas, Foto Pamer, Presentasi diri

Abstak
Komunikasi dan Transformasi 54
Oktober 1, 2020

Anda mungkin juga menyukai