Anda di halaman 1dari 37

Lampiran 1 - Keputusan Kepala Badan Pengawasan MA RI

Nomor : ….. /BP/SK/I/2021


Tanggal : ….. Januari 2021

AUDIT KINERJA ATAS PENGADILAN Nomor KKA


NEGERI BREBES KELAS IB Dibuat oleh : ………………
TAHUN 2022 Direviu oleh : ………………
Disetujui oleh : ………………

KERTAS KERJA PEMAHAMAN ORGANISASI AUDITAN

Hasil penelaahan dokumen dan wawancara dengan manajemen :


1. Visi dan Misi Organisasi
Visi : “TERWUJUDNYA PENGADILAN NEGERI BREBES SEBAGAI BADAN PERADILAN
INDONESIA YANG AGUNG”
Misi :
1. Menjaga Kemandirian Pengadilan Negeri Brebes
2. Memberikan Pelayanan Hukum yang Prima dan Berkeadilan kepada Pencari Keadilan
3. Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Pengadilan Negeri Brebes
4. Meningkatkan Kredibilitas dan transparasi Pengadilan Negeri Brebes
2. Tujuan Organisasi
1. Terwujudnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan melalui proses peradilan yang
pasti, transparan, dan akuntabel
2. Terwujudnya penyederhanaan proses penanganan perkara melalui pemanfaatan Teknologi
Informasi
3. Terwujudnya akses peradilan bagimasyarakat miskin dan terpinggirkan
4. Terwujudnya pelayanan prima bagi masyarakat pencari keadilan

3. Tugas dan Fungsi Organisasi


Tugas pokok Pengadilan Negeri Brebes adalah.
1. Mengadili dan menyelesaikan perkara–perkara yang diajukan baik perkara pidana dan perdata.
2. Menyelenggarakan administrasi perkara dan administrasi umum
3. Memberikan keterangan, pertimbangan dan nasihat hukum kepada instansi pemerintah daerah
Kabupaten Brebes, apabila diminta, dan melaksanakan tugas serta kewenangan lain yang
ditentukan oleh Undang–Undang.
Dan Pengadilan Negeri Brebes mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Sebagai pelayan hukum masyarakat pencari keadilan, pada umumnya mengenai berbagai perkara
atau sengketa

1
2. Sebagai pelaksana hukum positif bagi masyarakat pencari keadilan, pada umumnya di wilayah
hukum Kabupaten Brebes
3. Memberikan kontribusi hukum terapan dalam upaya pembangunan hukum nasional

4. Dasar hukum dan peraturan yang memengaruhi pelaksanaan program atau fungsi pelayanan publik
organisasi/pelayanan peradilan
1. UU No.2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum
2. UU No. 49 Tahun 2009 tentang Peradilan Umum
3. SK KMA NO. 026/KMA/SK/II/2012 tentang Standar Pelayanan Peradilan
4. 1-144/KMA/SK/I/2011 Tentang Pedoman Pelayanan Informasi Di Pengadilan
5. Surat Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum Nomor 77/DJU/SK/HM02.3/2/2018
Tentang Pedoman Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pada Pengadilan Tinggi dan
Pengadilan Negeri

5. Sasaran dari program/kegiatan organisasi


1. Terwujudnya proses peradilan pasti transparan dan akuntabel.
2. Peningkatan efektivitas pengeloalaan penyelesaian perkara
3. Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan.
4. Meningkatkan kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

2
6. Struktur Organisasi Auditan

7. Input, proses, output, dan outcome dari organisasi yang diaudit


Input : Jumlah Perkara yang masuk
Proses : Administrasi Perkara dan Persidangan
Output: Penetapan dan putusan
Outcome : Menghasilkan kepastian hukum dan keadilan bagi para pihak yang berpekara, serta memberi
dampak kepercayaan dan kepuasan publik terhadap pengadilan sertaa berdampak ketertian hidup dalam
masyarakat.

3
8. Anggaran yang dikelola Organisasi
DIPA 01 : 5,337,730,000
DIPA 03 : 107,646,000

9. Key Performance Indicator (KPI) yang digunakan oleh organisasi dalam menilai kinerja
Sesuai PERMA Nomor 7 Tahun 2015, terdapat tugas pokok dan fungsi bagian Kepaniteraan dan
Kesekretariatan sebagai acuan untuk penilaian kinerja.
PERMA Nomor 3 Tahun 2020 dan SK SEKMA Nomor 578/SEK/SK/VIII/2020 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pegawai

10. Ringkasan hasil reviu atas peraturan perundang-undangan yang relevan dengan tusi organisasi
Setelah dilakukan reviu berdasarkan Perma No 7 Tahun 2015 sebagaimana telah diubah dalam perubahan
terakhir ke empat yaitu Perma No 4 Tahun 2022 bawah masih relevan dengan kondisi tusi organisasi saat ini

4
11. Ringkasan program kegiatan yang ditetapkan dalam tahun berjalan

5
Lampiran 2 - Keputusan Kepala Badan Pengawasan MA RI
Nomor : ….. /BP/SK/I/2021
Tanggal : ….. Januari 2021

AUDIT KINERJA ATAS ………………………… Nomor KKA


TAHUN …………………… Dibuat oleh : ………………
Direviu oleh : ………………
Disetujui oleh : ………………

KERTAS KERJA PENGIDENTIFIKASIAN MASALAH

Hasil wawancara dengan manajemen, pemahaman auditan, informasi pada website resmi auditan dan isu
yang berkembang di media massa:
No Permasalahan Sumber Informasi
1 Jangka Waktu Penyelesaian Perkara Perdata
2 Pelaksanaan Eksekusi LHP Audit Kinerja BPK
3 Pengungkapan Uang Titipan Pihak Ketiga LHP Audit Kinerja dan LHP LK
(termasuk Pengembalian Sisa Panjar : Tidak dikembalikan atau oleh BPK
dikembalikan dalam waktu yang cukup lama)
4 Penyediaan Sarana Prasarana Layanan Peradilan dan LHP Audit Kinerja Bawas 2020
Pengukuran Kualitas Layanan
4 Minutasi LHP Audit Kinerja BPK
5 Penyampaian Salinan Putusan LHP Audit Kinerja BPK

6
Lampiran 3 - Keputusan Kepala Badan Pengawasan MA RI
Nomor : ….. /BP/SK/I/2021
Tanggal : ….. Januari 2021

AUDIT KINERJA ATAS ………………………… Nomor KKA


TAHUN …………………… Dibuat oleh : ………………
Direviu oleh : ………………
Disetujui oleh : ………………

PEMAHAMAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN

NO PEMAHAMAN SPI YA TIDAK CATATAN


             
1 LINGKUNGAN PENGENDALIAN      
A Integritas dan Nilai Etika      
1 Apakah jajaran pimpinan entitas memiliki komitmen terhadap integritas dan nilai etika? 
2 Apakah entitas memiliki kode etik yang bersifat komperhensif? 
3 Apakah kode etik tersebut secara periodik disosialisasikan pada seluruh personil? 
4 Apakah para personil memahami tindakan yang etis/tidak etis? 
5 Apakah para personil mengetahui apa yang harus dilakukan dalam menyikapi penyimpangan? 
 
Apabila tidak ada kode etik tertulis, apakah budaya manajemen (misalnya melalui komunikasi lisan pada saat rapat,
6 
bertatap muka, atau contoh dalam kegiatan sehari-hari) dapat mendorong terciptanya integritas dan perilaku bermoral?
7 Apakah pihak pimpinan entitas mampu memberi contoh yang baik sesuai kode etik? 
8 Apakah hubungan keseharian internal dan eksternal entitas didasarkan atas prinsip kejujuran dan kewajaran? 
9 Apakah pimpinan entitas memberikan respons yang memadai terhadap pelanggaran kode etik? 

7
Apakah tindakan disiplin terhadap pelanggaran dikomunikasikan secara luas sehingga menimbulkan dampak
10 
menjerakan (deterrent effect)?
Apakah manajemen telah memiliki aturan yang jelas (kapan, siapa, dan dalam hal apa) mengenai kemungkinan
11 
pengambilan kebijaksanaan yang menyimpang dari ketentuan yang berlaku?
12 Apakah kebijaksanaan tersebut didokumentasikan dan dijelaskan secara memadai ? 
13 Apakah penyimpangan dari ketentuan yang ada telah diselidiki? 
14 Apakah penyimpangan dari ketentuan yang ada telah didokumentasikan ? 
   
B Komitmen terhadap Kompetensi
1 Apakah telah terdapat job description yang menjelaskan tugas suatu pekerjaan/posisi tertentu sesuai kebutuhan entitas? 
Apakah manajemen entitas telah melakukan analisis, baik formal maupun informal, mengenai jenis pekerjaan dan
2
perlu/tidaknya supervisi atau pelatihan? 
Apakah terdapat ketentuan mengenai tingkat kompetensi (pengetahuan dan keahlian) yang dibutuhkan untuk suatu
3
  pekerjaan tertentu?

Apakah ada bukti yang dapat meyakinkan bahwa seorang personil telah ditempatkan sesuai keahlian dan pengetahuan
4 
yang dibutuhkan?

   
C Gaya operasi dan filosofi manajemen
  1 Apakah manajemen entitas menerapkan prinsip kehati-hatian? 
Apakah manajemen entitas hanya akan bertindak setelah melalui analisis mendalam terhadap risiko dan kemungkinan
2
manfaat yang diperoleh? 
Apakah terdapat perputaran personil (masuk-keluar) yang tinggi pada fungsi utama entitas, misalnya, bagian
3
operasional, akuntansi, pengolahan data, dan audit intern?
4 Apakah pola perputaran personil tersebut telah dibuat secara konsisten?  SK Pensiun
5 Apakah perputaran personil kunci dalam suatu fungsi dilakukan tanpa perencanaan terlebih dahulu? 
Apakah manajemen memandang penting fungsi pengolahan data, fungsi akuntansi, keandalan laporan keuangan, dan
6
perlindungan terhadap kekayaan entitas? 
7 Apakah fungsi akuntansi dipandang hanya sebagai unit pencatat atau sebagai alat untuk menguji pengendalian atas  Untuk
berbagai aktivitas entitas? perencanaan
Dan
Pelaporan,
realisasi
8
anggaran
SK Sibakti,
Apakah aset yang dimiliki entitas (termasuk aset intelektual dan informasi) dilindungi dari akses oleh pihak yang tidak
8 notulen daftar
berwenang?
 hadir
Apakah terdapat interaksi yang sering antara pimpinan entitas dengan manajemen pelaksana di daerah (baik kunjungan
9
ke daerah, komunikasi via telepon, atau pertemuan di pusat)?
Laporan
10 Apakah pertemuan koordinasi antarunit pelaksana dengan penanggung jawab selalu dilakukan?
 Bulaan
11 Apakah laporan yang disampaikan oleh pegawai benar-benar menggambarkan keadaan sebenarnya? 
12 Apakah manajemen akan bereaksi jika ada gejala praktek yang tidak baik yang disampaikan melalui laporan? 
D Struktur Organisasi
Struktur organisasi tidak boleh terlalu sederhana sehingga terhadap kegiatan entitas tidak akan memadai dan tidak
 
boleh pula terlalu pemantauan kompleks yang dapat menggangu kelancaran arus informasi.
1 Apakah jajaran pimpinan entitas telah memahami sepenuhnya tanggung jawab pengendalian yang mereka miliki? 
Bagaimana kelengkapan struktur organisasi yang dimiliki entitas dan kemampuannya dalam meyediakan arus informasi
2
yang diperlukan untuk mengelola kegiatan operasional? 
3 Apakah struktur organisasi disentralisasi secara memadai?
4 Apakah struktur organisasi didesentralisasikan secara memadai?
5 Apakah struktur tersebut dapat memfasilitasi arus informasi ke atas, ke bawah maupun kepada seluruh kegiatan?  SS PTSP+
DIklat Pak
6 Apakah jajaran pimpinan entitas memiliki pengetahuan, pengalaman, dan pelatihan guna pelaksanaan tugas mereka?
 Wakil
Apakah hubungan pelaporan yang ada, baik formal maupun informal, langsung maupun tidak langsung telah dilakukan
  7
secara efektif? 
Apakah hubungan pelaporan yang ada dapat memberikan informasi yang memadai kepada para manajer sesuai
8
tanggung jawab dan wewenang masing-masing? 
9 Apakah manajemen dari semua bagian entitas memiliki akses terhadap saluran komunikasi kepada pimpinan entitas? 
SK
10 Apakah terdapat mekanisme evaluasi sehubungan dengan perubahan kondisi lingkungan?
 Baperjakat
Apakah terdapat kemungkinan perubahan terhadap struktur organisasi secara berkala sehubungan dengan perubahan SK Mutasi
11
kondisi lingkungan?  Internal
Struktur
12 Apakah terdapat jumlah personil yang memadai, khususnya untuk kapasitas supervisor maupun manajemen?
 Organisasi
Apakah para manajer dan supervisor memiliki waktu yang memadai untuk menjalankan tanggung jawabnya secara Evidennya?
13
efektif? 
9
E Tanggung Jawab dan Wewenang
Apakah mekanisme pembebanan suatu tanggung jawab, pendelegasian wewenang dan pengembangan kebijakan dapat
1
Mendukung terciptanya akuntabilitas dan pengendalian? 
Apakah pembebanan tanggung jawab dan pendelegasian wewenang dihubungkan/dikaitkan dengan tujuan dan sasaran
2 organisasi, fungsi operasi, tuntutan peraturan, tanggung jawab atas sistem operasi, dan wewenang atas suatu
perubahan? 
3 Apakah setiap personil entitas memiliki wewenang dan tanggung jawab? 
  4 Apakah pengambilan keputusan dikaitkan dengan wewenang dan tanggung jawab? 
Apakah terdapat standar dan prosedur yang terkait dengan pengendalian, termasuk job description masing-masing
5
pegawai? 
6 Apakah job description tersebut mengatur juga tanggung jawab pengendalian? 
Apakah telah terdapat jumlah pegawai yang memadai, khususnya yang berkaitan dengan pengolahan data dan fungsi
Eviden SK
7 akuntansi, dengan tingkat keahlian yang sesuai dikaitkan dengan besar/kecilnya entitas, jenis, dan kompleksitas dari 
Francis
kegiatan dan sistem.
F Kebijakan dan Praktek Sumber Daya Manusia
Lakukan pengujian bagaimana kebijakan manajemen dalam merekrut dan mempertahankan pegawai yang handal
 
guna melaksanakan rencana-rencana entitas dalam rangka mencapai tujuan entitas.
1 Apakah terdapat prosedur dan kebijakan tertulis dalam penggunaan, pelatihan, promosi dan penggajian pegawai? 
SK Internal
Jika tidak ada praktek dan kebijakan tertulis, apakah manajemen mengkomunikasikan ekspektasi tentang orang yang
2 PN Brebes
akan dipekerjakan atau berpartisipasi secara langsung dalam proses pemilihan tersebut?
CPNS
3 Apakah setiap personil menyadari tanggung jawab dan ekspektasi terhadap mereka? 
4 Apakah kepada personil baru diberikan pengertian tentang tanggung jawab dan ekspektasi terhadap mereka? 
5 Apakah para supervisor bertemu dengan para pegawai secara berkala guna mereviu kinerja mereka? 
  6 Apakah para supervisor bertemu dengan para pegawai secara berkala guna memberikan saran-saran perbaikan? 
Apakah terdapat tindakan manajemen yang memadai untuk merespon penyimpangan terhadap kebijakan dan prosedur
7
yang ada? 
8 Apakah para pegawai mengerti bahwa kinerja yang jelek memiliki dampak bagi organisasi? 
9 Apakah kebijakan personalia mengacu pada standar etika yang memadai. 
10 Apakah nilai etika dan integritas merupakan kriteria dalam penilaian kinerja? 
Apakah ada pengecekan yang memadai terhadap latar belakang calon personil, khususnya menyangkut aktivitas yang
11
pernah dilakukan? 
12 Apakah ada kebijakan yang mempersyaratkan dilakukakanya penyelidikan terhadap catatan kriminal calon personil? 
10
Apakah terdapat kriteria promosi dan teknik pengumpulan informasi pegawai (contoh: evaluasi kinerja) dan kaitannya
13
dengan kode etik ataupun panduan moral lainnya? 
14 Apakah evaluasi kinerja dan pedoman etika menjadi salah satu kriteria dalam promosi? 
Apakah ketentuan promosi dan kenaikan gaji dijelaskan secara rinci sehingga setiap personil mengetahui apa yang
15
diharapkan oleh manajemen? 
G Kegiatan Pengawasan
SK Hakim
1 Apakah entitas memiliki auditor intern dan telah ditempatkan pada kedudukan yang tepat dalam organisasi.
 Pengawas
Laporan
2 Apakah auditor internal melakukan audit dan reviu atas kegiatan entitas secara independen Hakim
 Pengawas
3 Apakah lingkup kegiatan audit intern telah ditetapkan dengan jelas? 
4 Apakah lingkup kegiatan audit intern telah dilaksanakan tepat waktu serta pelaksanaan tugasnya dapat diandalkan? 
  5 Apakah pekerjaan pengawasan intern ditujukan pada perbaikan organisasi? 
6 Apakah telah ditetapkan prosedur yang mengatur tindak lanjut atas hasil pengawasan intern? 
7 Apakah entitas memiliki komite audit yang mereviu pekerjaan audit internal.
8 Apakah komite audit menjalin koordinasi dengan auditor internal dan auditor eksternal secara baik.
9 Apakah fungsi auditor internal mereviu sistem dan kegiatan entitas?
10 Apakah fungsi auditor internal menyediakan informasi, analisis, perkiraan, rekomendasi dan konsultasi kepada 
manajemen.

II PENILAIAN RISIKO
a. Penetapan Tujuan Organisasi
1 Apakah pimpinan organisasi telah menetapkan tujuan umum organisasi dalam bentuk visi, misi, tujuan, dan sasaran? 
Apakah visi, misi, tujuan, dan sasaran organisasi tersebut sejalan dengan program yang telah ditetapkan oleh lembaga
2
legislatif? 
3 Apakah visi, misi, tujuan, dan sasaran organisasi tersebut cukup spesifik 
  Apakah visi, misi, tujuan, dan sasaran organisasi dapat diaplikasikan pada organisasi tersebut dan tidak pada seluruh
4
organisasi? 
Dokumen
5 Apakah rencana strategis mendukung visi, misi, tujuan, dan sasaran organisasi?
 Renstra
6 Apakah rencana strategis memperhatikan alokasi sumber daya dan skala prioritas? 
7 Apakah rencana strategis dan anggaran didesain melalui berbagai tingkatan pimpinan organisasi? 
11
Apakah asumsi yang dibuat dalam menyusun rencana strategis dan anggaran sudah konsisten dengan pengalaman
8
organisasi masa lampau dan sekarang? 
b. Penetapan Tujuan Operasional Entitas
1 Apakah semua aktivitas yang signifikan sudah sejalan dengan tujuan operasional entitas? 
Apakah semua aktivitas telah direviu secara periodik untuk memastikan bahwa aktivitas-aktivitas tersebut tidak
2
menyimpang dari tujuan operasional dan rencana strategis entitas? 
3 Apakah tujuan setiap aktivitas kunci sudah ditetapkan? 
4 Apakah tujuan setiap aktivitas pendukung sudah ditetapkan? 
Apakah tujuan tingkat operasional entitas sudah konsisten dengan praktik-praktik dan kinerja yang baik di masa
5
  lampau, dan konsisten dengan norma-norma bisnis dan industri yang sesuai dengan entitas? 
6 Apakah sumber daya yang diperlukan untuk mendukung pencapaian tujuan sudah diidentifikasikan? 
Permintaan
7 Jika sumber daya belum tersedia, apakah pimpinan entitas sudah mempunyai rencana untuk memperolehnya?
 SDM
Apakah pimpinan entitas sudah mengidentifikasikan hal-hal yang harus dicapai untuk mencapai tujuan operasional
8
entitas? 
Apakah tujuan operasional entitas yang signifikan memperoleh perhatian yang khusus dari pimpinan entitas dan apakah
9
sudah ada pemantauan kinerjanya secara reguler? 
C Identifikasi Risiko
1 Apakah sudah digunakan metode penilaian risiko kualitatif untuk menentukan urutan risiko relatif secara periodik?
2 Apakah sudah digunakan metode penilaian risiko kuantitatif untuk menentukan urutan risiko relatif secara periodik?
3 Apakah risiko yang diidentifikasikan, diurutkan, dianalisis, dan diminimalisir sudah dikomunikasi kepada staf? 
4 Apakah diskusi tentang identifikasi risiko terjadi pada tingkat pimpinan senior entitas?
Dokumen
5 Manajemen
Apakah identifikasi risiko sudah diperhitungan dalam rencana jangka pendek dan rencana strategis jangka panjang? Risiko
  6 Apakah identifikasi risiko terjadi sebagai pertimbangan dari temuan pemeriksaan, evaluasi, atau penilaian lainnya?
Apakah identifikasi risiko pada tingkat staf dan pimpinan yunior entitas telah diangkat pada diskusi tingkat pimpinan
7
senior entitas?
8 Apakah entitas sudah memperhatikan risiko-risiko yang berkaitan dengan perkembangan dan kemajuan teknologi?
Apakah sudah ada pertimbangan tentang risiko yang timbul dari perubahan kebutuhan atau ekspektasi dari Para
9
Pemangku seperti DPRD, Pejabat Pemerintah Pusat dan/atau Daerah, serta Publik?
Apakah sudah ada pertimbangan tentang risiko yang timbul dari perubahan kebutuhan atau ekspektasi dari Pejabat
10
Pemerintah,?

12
11 Apakah sudah ada pertimbangan tentang risiko yang timbul dari perubahan kebutuhan atau ekspektasi dari Publik?
12 Apakah sudah diidentifikasikan risiko-risiko sebagai akibat dari ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan baru?
13 Apakah sudah diperhitungkan risiko-risiko bagi entitas sebagai akibat dari bencana alam?
14 Apakah sudah diperhitungkan risiko-risiko bagi entitas sebagai akibat dari tindak kejahatan?
15 Apakah sudah diidentifikasikan risiko-risiko sebagai akibat dari perubahan ekonomi?
16 Apakah sudah diidentifikasikan risiko-risiko sebagai akibat dari perubahan bisnis?
17 Apakah sudah diidentifikasikan risiko-risiko sebagai akibat dari perubahan politik?
18 Apakah sudah diidentifikasikan risiko-risiko yang terkait kontraktor dan supplier utama?
Apakah sudah diidentifikasikan risiko-risiko sebagai akibat dari interaksi dengan entitas lainnya baik di dalam maupun
19
di luar lingkungan pemerintahan?
20 Apakah sudah dipertimbangkan risiko-risiko sebagai akibat dari penciutan entitas?
21 Apakah sudah diidentifikasikan risiko-risiko yang berkaitan dengan proses rekayasa dan desain kembali proses operasi?
22 Apakah sudah dipertimbangkan risiko-risiko akibat dari terganggunya proses sistem informasi?
23 Apakah sudah diidentifikasikan risiko-risiko potensial akibat dari proses yang terdesentralisasi?
24 Apakah sudah diidentifikasikan risiko-risiko akibat personil yang kurang kualified dan kurang terlatih?
Apakah sudah diidentifikasikan risiko-risiko akibat terlalu menggantungkan diri pada beberapa kontraktor untuk hal-
25
hal yang kritis?
Apakah sudah diidentifikasikan risiko-risiko yang berkaitan dengan perubahan yang mendasar dari tanggung jawab
26
pimpinan entitas?
27 Apakah sudah diidentifikasikan risiko-risiko akibat akses pegawai terhadap aset-aset yang rentan?
Apakah sudah dipertimbangkan risiko-risiko yang berkaitan dengan SDM, seperti rencana suksesi, ketidakcukupan
28
kompensasi dan benefit untuk dapat tetap kompetitif dengan pegawai sektor swasta?
29 Apakah sudah diidentifikasikan risiko-risiko yang berkaitan dengan kelanjutan program?
Apakah pimpinan entitas telah mempertimbangkan risiko-risiko yang berkaitan dengan kegagalan di masa lalu dalam
30
mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran atau kegagalan dalam menyikapi keterbatasan anggaran.
31 Apakah sudah dipertimbangkan risiko-risiko akibat dari belanja program yang tidak tepat?
Apakah sudah dipertimbangkan risiko-risiko akibat dari pelanggaran prinsip pengendalian dana, atau ketidakpatuhan
32
lainnya?

33 Apakah telah diidentifikasikan risiko-risiko inherent berkaitan dengan misi atau signifikansi dan kompleksitas dari
program atau aktivitas tertentu.
d. Analisis Risiko

13
Apakah pimpinan entitas telah menetapkan proses formal untuk menganalisis risiko termasuk proses informal
1
berdasarkan aktivitas sehari-hari? 
2 Apakah telah ditetapkan kriteria dalam menetapkan tingkat risiko rendah, sedang, dan tinggi?
3 Apakah tingkat manajemen dan staf sudah terlibat dalam analisis risiko?
4 Apakah risiko yang diidentifikasi dan dianalisis relevan dengan tujuan operasional entitas?
5 Apakah analisis risiko sudah termasuk perkiraan signifikansinya?
6 Apakah analisis risiko sudah termasuk perkiraan kemungkinan dan frekuensi terjadinya?
  7 Apakah analisis risiko sudah termasuk penentuan kategorinya, rendah, sedang, dan tinggi?
Apakah sudah ada penentuan tentang bagaimana mengelola atau meminimalkan risiko dengan baik termasuk tindakan-
8
tindakan yang harus diambil?
9 Apakah pendekatan terhadap pengelolaan dan pengendalian risiko sudah sesuai dengan sifat entitas?
10 Apakah pendekatan terhadap risiko sudah didisain untuk menjaga tingkat risiko pada tingkat yang dapat ditolerir?
11 Apakah sudah ditetapkan aktivitas pengendalian untuk mengelola risiko tertentu pada level operasional entitas?
12 Apakah sudah ditetapkan aktivitas pengendalian untuk meminimalisasi risiko tertentu pada level operasional entitas?
13 Apakah ada pemantauan atas implementasi atas aktivitas pengendalian tersebut?
e. Mengelola Risiko akibat Perubahan
1 Apakah sudah diperhitungkan seluruh operasional entitas yang dapat dipengaruhi oleh perubahan? 
2 Apakah perubahan-perubahan yang rutin sudah diperhitungkan dalam proses identifikasi risiko yang sudah baku?
3 Apakah perubahan-perubahan yang rutin sudah diperhitungkan dalam proses analisis risiko yang sudah baku?
Apakah risiko-risiko akibat kondisi yang berubah secara signifikan sudah diperhitungkan sebagai risiko yang tinggi
4
bagi entitas sehingga akibatnya dapat diperhitungkan dan diantisipasi?
Apakah entitas telah memberikan perhatian terhadap risiko akibat rekrutmen pegawai baru yang menempati posisi
5
penting atau tingkat penggantian pegawai yang tinggi?
6 Apakah terdapat mekanisme untuk menilai risiko akibat pengenalan sistem informasi yang baru?
 
7 Apakah terdapat mekanisme untuk menilai risiko yang melibatkan pelatihan pegawai untuk menggunakan sistem baru?
Apakah pimpinan entitas sudah memberikan pertimbangan khusus tentang risiko akibat pertumbuhan dan ekspansi
8
yang cepat atau penciutan entitas?
Apakah pimpinan entitas sudah memberikan pertimbangan khusus tentang pengaruh ekspansi/penciutan daerah
9
terhadap kemampuan sistem dan revisi atas rencana strategis, visi, misi, tujuan, dan sasaran organisasi?
10 Apakah sudah ada pertimbangan tentang risiko akibat pengenalan teknologi dan aplikasi baru?
11 Apakah sudah dilakukan analisis terhadap risiko-risiko akibat produksi jasa atau output baru?
12 Apakah sudah dilakukan penilaian terhadap risiko akibat pembentukan operasi di wilayah yang baru?

14
III AKTIVITAS PENGENDALIAN
A reviu oleh manajemen pada tingkat atas (top-level reviews)
Apakah terdapat mekanisme reviu dari pejabat tinggi atau manajer senior untuk mengawasi pencapaian suatu entitas Laporan
1 
terhadap rencana yang telah dibuat? Bulanan
Apakah pejabat tinggi atau manajer senior mengawasi pencapaian suatu entitas terhadap rencana yang telah dibuat
2 
sesuai mekanisme yang ada?
3 Apakah tindak lanjut hasil reviu dilaksanakan oleh unit-unit terkait? 
 
Apakah terdapat mekanisme reviu pada semua tingkat manajemen fungsional untuk menelaah kinerja suatu aktivitas
4 
atau fungsi terhadap rencana yang telah dibuat?
Apakah manajer yang terkait menelaah kinerja suatu aktivitas atau fungsi terhadap rencana yang telah dibuat sesuai
5 
mekanisme yang ada?
6 Apakah tindak lanjut hasil reviu dilaksanakan oleh unit-unit terkait? 
B Mereviu pengelolaan SDM
1 Apakah ekspektasi manajemen terhadap pencapaian tujuan telah didokumentasikan kepada seluruh personil?  SK CPns
2 Apakah ekspektasi manajemen terhadap pencapaian tujuan telah dikomunikasikan kepada seluruh personil? 
3 Apakah terdapat rencana strategis mengenai pengelolaan personil? 
Apakah telah terdapat prosedur guna memastikan bahwa personil yang direkrut maupun dipertahankan adalah mereka
4
  yang benar-benar memiliki kompetensi?
Apakah kepada pegawai telah diberikan orientasi, pelatihan, dan dukungan lainnya dalam rangka menjalankan
5
tugasnya? Apakah sistem kompensasi telah memadai? 
6 Apakah terdapat insentif khusus yang dapat mendorong pegawai bekerja secara maksimal?
7 Apakah terdapat mekanisme suksesi (promosi dan mutasi) yang jelas? 
c. Mereviu pengelolaan informasi untuk memastikan tingkat keakuratan dan kelengkapan informasi
1 Apakah pembukuan semua transaksi dilakukan secara sekuensial? 
  2 Apakah jumlah-jumlah transaksi telah dicocokan dengan jumlah pengendali? 
3 Apakah akses ke data dan dokumen lain dikendalikan?
d. Menetapkan dan memantau indikator dan ukuran kinerja
Apakah indikator dan ukuran kinerja telah dibuat untuk setiap bagian dan level dalam organisasi sampai kepada
1
individu?
 
2 Apakah terhadap indikator tersebut telah dilakukan reviu dan validasi secara periodik? 
3 Apakah data mengenai kinerja aktual senantiasa ditandingkan dengan tujuan yang akan dicapai?
15
4 Apakah jika ada perbedaan antara kinerja aktual dan tujuan, akan dilakukan analisis?
e. Memisahan tugas atau fungsi
1 Apakah kewenangan untuk mengendalikan seluruh aktifitas kunci dipisahkan? 
2 Apakah terdapat pemisahan tugas dan tanggung jawab dalam otorisasi?
3 Apakah terdapat pemisahan tugas dan tanggung jawab dalam penyetujuan (approval)? 
4 Apakah terdapat pemisahan tugas dan tanggung jawab dalam pemrosesan? 
  5 Apakah terdapat pemisahan tugas dan tanggung jawab dalam pencatatan? 
6 Apakah terdapat pemisahan tugas dan tanggung jawab dalam pembayaran/penerimaan uang?
7 Apakah terdapat pemisahan tugas dan tanggung jawab dalam audit?
8 Apakah terdapat pemisahan tugas dan tanggung jawab dalam fungsi penyimpanan?
9 Apakah penugasan telah dilakukan dengan memerhatikan efektivitas mekanisme chek and balance?
F Mereviu otorisasi kepada personil tertentu dalam melakukan suatu transaksi
SS Aproval
1 Apakah transaksi yang diakui hanya transaksi-transaksi yang valid sesuai ketentuan manajemen?
 sakti
2 Apakah suatu transaksi hanya dilakukan oleh orang yang memiliki wewenang?
 
3 Apakah suatu transaksi dilakukan sesuai dengan kewenangan yang bersangkutan?
Apakah prosedur otorisasi telah dikomunikasikan kepada seluruh pegawai (termasuk kapan otorisasi tersebut dapat
4
digunakan)?
g. Mereviu pencatatan atas transaksi dengan menguji:
Apakah setiap transaksi telah diklasifikasi dan dicatat secara memadai guna mendukung pengendalian operasi dan Catat
1
pengambilan keputusan? transaksi
 
Apakah pengklasifikasian dan pencatatan tersebut telah meliputi seluruh siklus mulai dari otorisasi, inisiasi,
2
pemrosesan sampai dengan klasifikasi final dalam pencatatan secara keseluruhan?
H Membuat pembatasan akses dan akuntabilitas terhadap sumber daya dan catatan-catatan:
1 Apakah terdapat pembatasan terhadap akses atas sumber daya dan catatan?
  2 Apakah standar, prosedur dan operasi atas pembatasan akses telah ditetapkan?
3 Apakah personel yang kepadanya mendapat hak akses telah ditetapkan?
I Pendokumentasian
Apakah sistem pengendalian intern, semua transaksi dan kejadian penting lainnya telah didokumentasikan secara Pencatatan
1
  memadai? Transaksi
2 Apakah dokumentasi tersebut selalu tersedia untuk kepentingan pengujian?

16
Apakah dokumentasi terhadap transaksi maupun kegiatan penting lainnya telah dilakukan secara lengkap dan
3
akurat sehingga memungkinkan dilakukannya penelusuran?
Apakah dokumentasi tersebut, baik tertulis maupun secara elektronis, berguna bagi proses evaluasi, analisis, dan
4
pengendalian?
Langkah pengujian pada aktivitas pengendalian dalam lingkungan yang terkomputerisasi pada dasarnya serupa dengan
  langkah pengujian pada aktivitas pengendalian dalam lingkungan yang tidak terkomputerisasi. Teknik audit berbantuan
komputer dapat digunakan untuk melaksanakan langkah pengujian dimaksud.

IV INFORMASI DAN KOMUNIKASI


A Informasi
1 Apakah informasi diidentifikasi, diperoleh, diproses, dan dilaporkan melalui suatu sistem informasi? 
Apakah informasi yang relevan diperoleh baik dari sumber ekstenal maupun dari informasi yang dikelola secara
2
internal? 
Apakah terdapat mekanisme untuk memperoleh informasi eksternal (seperti kondisi pasar, perkembangan dalam bidang
3
peraturan dan perubahan kondisi ekonomi)? 
4 Apakah informasi internal diidentifikasi dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan entitas?
Apakah informasi internal secara teratur dilaporkan dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan entitas termasuk faktor-
5
faktor keberhasilan?
6 Apakah pimpinan entitas memperoleh informasi yang dibutuhkan guna melaksanakan tanggung jawabnya? 
Apakah terdapat mekanisme penyediaan informasi yang memadai bagi orang yang tepat secara tepat waktu guna
7
membantu mereka melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien?
 
Apakah para manajer memperoleh informasi analitis yang membantu mereka dalam mengidentifikasi tindakan yang
8
perlu diambil?
9 Apakah informasi yang jelas dan tepat tersedia bagi berbagai tingkatan pimpinan entitas?
10 Apakah informasi dirangkum secara memadai guna menyediakan data yang lebih mendetail?
Apakah informasi tersedia sewaktu-waktu yang memungkinkan pemantauan yang efektif terhadap suatu aktivitas dan
11 kejadian, baik intern maupun ekstern untuk selanjutnya bereaksi terhadap kondisi ekonomi, faktor usaha, dan masalah
pengendalian?
Apakah pengembangan atau perbaikan sistem informasi dilaksanakan berdasarkan rencana strategis sistem informasi
12
dikaitkan dengan strategi umum entitas dan pencapaian tujuan umum maupun kegiatan entitas?
13 Apakah komite pengarah teknologi informasi telah dibentuk dalam rangka identifikasi informasi yang dibutuhkan?
14 Apakah prioritas dan kebutuhan akan informasi ditentukan oleh pihak eksekutif?

17
15 Apakah perencanaan teknologi informasi telah dikembangkan dan dikaitkan dengan inisiatif strategi?
Apakah pimpinan entitas mendukung pengembangan sistem informasi melalui komitmen terhadap sumber daya yang
16
memadai, baik manusia maupun keuangan?
Apakah sumber daya yang memadai (para manajer, analis, programer, dengan kemampuan yang sesuai) tersedia sesuai
17
kebutuhan?
  b. Komunikasi
1 Apakah tugas dan tanggung jawab pengendalian pegawai dikomunikasikan melalui jaringan komunikasi yang efektif? 
Apakah saluran komunikasi seperti pada saat pelatihan, rapat atau dalam pelaksanaan pekerjaan baik secara formal
2 
maupun informal telah dilaksanakan secara memadai?
3 Apakah setiap pegawai mengetahui tujuan kegiatan masing-masing dan cara mencapai tujuan tersebut? 
Apakah setiap pegawai mengerti bagaimana tugas mereka berpengaruh ataupun dipengaruhi oleh tugas pegawai yang
4 
lain?
5 Apakah terdapat saluran komunikasi bagi setiap orang untuk melaporkan adanya dugaan penyimpangan?
Apakah terdapat jalur komunikasi kepada pihak yang lebih tinggi diluar atasan langsung, seperti bagian ombudsman
6
ataupun corporate counsel?
7 Apakah para pegawai benar-benar menggunakan saluran komunikasi yang ada?
Apakah terhadap orang yang melaporkan dugaan penyimpangan disediakan umpan balik dan diberi kekebalan terhadap
8
  tuntutan balik?
Apakah pimpinan entitas menerima dengan baik saran yang diberikan oleh pegawai dalam rangka peningkatan
9
produktivitas, kualitas, atau sejenisnya.
10 Apakah terdapat mekanisme bagi pegawai untuk menyampaikan saran-saran perbaikan?
11 Apakah pimpinan entitas memberikan penghargaan kepada para pegawai yang memberikan saran yang baik? 
12 Apakah komunikasi antarbagian telah dilakukan secara memadai? 
13 Apakah pimpinan entitas mengomunikasikan kepada pihak luar tentang standar etika yang dimiliki entitas?
14 Apakah pihak ketiga mengetahui standar etika dan ekspektasi dalam rangka hubungan mereka dengan pihak entitas?
15 Apakah penyimpangan yang dilakukan oleh pegawai pihak luar dilaporkan kepada personil yang berwenang?
16 Apakah pegawai senantiasa melaporkan masalah yang terjadi dan laporan tersebut ditindaklanjuti/diinvestigasi?
17 Apakah tindak lanjut atas penyimpangan dikomunikasikan kepada sumbernya?
18 Apakah pimpinan puncak sadar akan sifat dan jumlah keluhan yang masuk?
C Bentuk dan alat komunikasi

18
Apakah pimpinan entitas menggunakan metode komunikasi efektif yang antara lain meliputi manual kebijakan dan
1 prosedur, arahan manajemen, memorandum, pemberitahuan, situs internet dan intranet, pesan-pesan melalui video-tape, 
e-mail, dan pidato-pidato?
2 Apakah terdapat rencana strategis sistem informasi yang sejalan dengan rencana strategis organisasi? 
3 Apakah terdapat mekanisme untuk mengidentifikasi kebutuhan informasi yang mendesak?
  Apakah peningkatan dan keunggulan teknologi dimonitor, dianalisis, dievaluasi, dan diperkenalkan untuk membantu
4
organisasi sehingga dapat merespon lebih cepat dan efisien?
Apakah pimpinan entitas memonitor secara kontinu kualitas informasi yang diperoleh, dipelihara, dan dikomunikasikan
5
telah sesuai dengan materi, waktu, akurasi, dan akses yang dibutuhkan?

6 Apakah terdapat dukungan manajemen bagi pengembangan teknologi informasi yang ditunjukkan dengan komitmen
organisasi dalam menyediakan sumberdaya manusia dan keuangan?

V PEMANTAUAN
A Pemantauan Berkelanjutan (ongoing monitoring)
Apakah pemerintah atau manajemen memiliki strategi untuk menjamin efektivitas pelaksanaaan pemantauan
1
berkelanjutan. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
Apakah strategi yang dimiliki pemerintah atau manajemen menjamin umpan balik (feed back) secara rutin, pemantauan
a
kinerja, dan pencapaian tujuan SPI?
Apakah strategi pemantauan mencakup metode yang memberi penekanan kepada pejabat pelaksana atau manajer
b
operasi dalam memantau efektivitas SPI?
 
Apakah strategi pemantauan mencakup identifikasi kegiatan operasi utama yang membutuhkan reviu dan evalusi
c
tersendiri?
Apakah strategi juga meliputi perencanaan untuk evaluasi berkala atas aktivitas pengendalian bagi kegiatan atau
d.
operasi utama tersebut?
Dalam pelaksanaan tugas rutinnya, apakah pegawai memperoleh informasi mengenai berfungsi tidaknya SPI. Beberapa
2
informasi yang dapat dipertimbangkan adalah:
Apakah pejabat pelaksana atau manajemen operasi membandingkan produksi, persedian, penjualan, dan informasi
a
lainnya yang didapatkan dari kegiatan rutin dengan sistem yang menghasilkan informasi?
Apakah pejabat pelaksana atau manajemen operasi menindaklanjuti setiap ketidakcocokkan atau masalah lain yang
  b
ditemukan dari hasil sistem informasi?
Apakah integrasi dan rekonsiliasi informasi operasi yang digunakan untuk mengelola pelaksanaan dengan data yang
c
dihasilkan oleh sistem pelaporan keuangan dilakukan?

19
d. Apakah pegawai pelaksana diharuskan untuk bertanggung jawab atas kecermatan laporan keuangannya?
3 Apakah pihak ketiga juga dilibatkan dalam pelaksanaan pemantauan?
a Apakah keluhan-keluhan masyarakat dan pihak lain dapat segera diketahui penyebabnya?
b Apakah komunikasi dengan pihak yang berkepentingan dilakukan?
Apakah pemerintah/pembuat peraturan menginformasikan hal-hal yang terkait dengan kepatuhan atau hal lain yang
  c
menggambarkan berfungsinya SPI?
Apakah aktivitas SPI yang semestinya menjaga atau dapat mendeteksi setiap masalah yang muncul, tetapi tidak
d.
berfungsi dengan baik, dilakukan pengujian kembali?
4 Apakah struktur organisasi dan kegiatan supervisi yang ada dapat membantu pemantauan terhadap fungsi SPI?
a Apakah pembagian tugas dan tanggung jawab digunakan untuk membantu pendeteksian kecurangan?
  Apakah auditor intern adalah badan yang independen dan mempunyai kewenangan untuk melaporkan secara langsung
b
kepada pimpinan organisasi?
5 Apakah data yang dicatat oleh sistem informasi maupun keuangan telah dibandingkan secara periodik dengan fisiknya?
a Apakah persediaan dan aset lainnya diperiksa secara berkala? 
b Apakah setiap perbedaan antara yang tercatat dengan jumlah yang ada telah dikoreksi? 
  c Apakah sebab-sebab terjadinya perbedaan, dijelaskan dan diperbaiki? 
d Apakah frekuensi perbandingan merupakan fungsi dari penjagaan aset? 
e Apakah tanggung jawab penyimpanan sumber daya dan kekayaan diberikan kepada individu tertentu? 
Apakah tanggapan atas rekomendasi auditor baik internal maupun eksternal ditujukan untuk memperkuat/perbaikan
6
pengendalian intern?
Apakah pejabat pelaksana yang mempunyai kewenangan memberi keputusan mengenai rekomendasi yang akan
a
  diimplementasikan?
b Apakah tindakan yang diinginkan ditindaklanjuti untuk memverifikasi implementasi?
Apakah terdapat mekanisme pertemuan dengan para pegawai dalam rangka memperoleh umpan balik mengenai
7
efektifitas SPI?
Apakah isu-isu yang relevan, informasi, dan umpan balik terkait dengan efektivitas pengendalian intern yang
a dinyatakan dalam pelatihan, seminar, sesi perencanaan, dan pertemuan-pertemuan lain didapatkan dan digunakan oleh
manajemen untuk menjawab masalah-masalah atau memperkuat struktur pengendalian intern?
  Apakah saran-saran dari pegawai terkait dengan pengendalian intern dipertimbangkan dan dilaksanakan secara Rapat
b
proporsional? bulanan
c Apakah manajemen mendorong para pekerjanya untuk mengidentifikasi kelemahan pengendalian intern?
d Apakah manajemen mendorong para pekerjanya untuk melaporkan kelemahan SPI kepadanya, dalam rangka

20
pengawasan?
Apakah para pegawai secara rutin diminta untuk menyatakan secara eksplisit mengenai kesesuaian perilaku mereka
  8
terhadap kode etik?
Dirapat
a Apakah kepada para pegawai secara berkala diminta untuk melaksanakan kode etik?
bulanan
 
Apakah ada tanda bagi pembuktian telah dilakukannya fungsi pengendalian untuk fungsi-fungsi pokok seperti
b
rekonsiliasi?
9 Apakah terdapat efektivitas dari kegiatan audit intern?
a Apakah kegiatan audit intern di dalam organisasi mempunyai tingkat kompetensi dan pengalaman di bidangnya?
b Apakah posisi-posisi dalam organisasi tepat?
 
c Apakah pegawai dapat berhubungan dengan dewan direksi ataupun komite audit?
d Apakah lingkup, tanggung jawab dan perencanaan audit mereka memenuhi kebutuhan organisasi?
B Evaluasi Terpisah (Separate Evaluation)
1 Apakah lingkup dan frekuensi pelaksanaan evaluasi khusus terhadap pengendalian intern telah memadai?
Apakah hasil penilaian risiko dan efektivitas pemantauan berkelanjutan, dipertimbangkan dalam menentukan lingkup
    a
dan frekuensi evaluasi terpisah?
    b Apakah seksi atau bagian tertentu pengendalian intern dievalusi secara periodik?
Apakah lingkup dan kedalaman cakupan sudah cukup? Apakah evaluasi dilakukan oleh pegawai dengan keahlian
    c
yang dibutuhkan?

    d Apakah kejadian-kejadian tertentu seperti perubahan rencana atau strategi manajemen yang mendasar, ekspansi
usaha, perubahan yang signifikan pada operasi atau informasi anggaran telah diadakan evaluasi?
Apakah metodologi untuk mengevaluasi pengendalian intern telah memadai dan logis? Beberapa hal yang perlu
2
dipertimbangkan:
a Apakah terdapat instrumen yang digunakan seperti checklist, kuisioner, atau instrumen lain?
Apakah evaluasi terpisah mencakup reviu atas desain pengendalian dan pengujian langsung terhadap aktivitas
b
pengendalian intern?
 
c Apakah tim evaluasi juga dilibatkan dalam merencanakan proses evaluasi?
Apakah proses evaluasi dipimpin oleh eksekutif yang mempunyai kewenangan, keahlian, dan pengalaman yang
d
dibutuhkan?
Apabila evaluasi ini dilakukan oleh auditor intern, apakah mereka memiliki sumber daya, kemampuan dan
3 independensi yang memadai.
Hal-hal berikut perlu menjadi bahan pertimbangan:

21
Apakah auditorat intern mempunyai pegawai dengan kompetensi dan pengalaman yang dapat melakukan pekerjaan
a
evaluasi?
Apakah secara organisasi auditor intern independen dan melaporkan hasil evaluasi kepada tingkat tertinggi yang ada
b
dalam organisasi?
c Apakah tanggung jawab, lingkup pekerjaan, dan rencana audit auditor intern dapat memenuhi kebutuhan organisasi?
d Apakah penyimpangan yang ditemukan dalam evaluasi ini telah dilaporkan ke pimpinan puncak?
e Apakah penyimpangan yang ditemukan dalam evaluasi ini telah diselesaikan secara tepat?
 
f Apakah terdapat kecukupan proses evaluasi? Beberapa hal berikut dapat dijadikan pertimbangan:
g Apakah evaluator mempunyai kecukupan pemahaman terhadap aktivitas organisasi?
Apakah pemahaman terhadap bagaimana sistem seharusnya bekerja dan bagaimana sistem bekerja dimiliki oleh
h
evaluator?
Apakah analisis dengan menggunakan hasil evaluasi sebagai pengukuran terhadap kriteria yang telah ditetapkan
i
dilakukan oleh evaluator?
j Apakah pekerjaan evaluasi didokumentasikan secara memadai?
C Penyelesaian hasil audit
Apakah terdapat mekanisme yang dapat menjamin bahwa terhadap temuan-temuan audit ataupun reviu lainnya telah
1
dilakukan penyelesaian dengan tepat? Antara lain:
Apakah manager melakukan reviu dan mengevaluasi temuan-temuan audit ataupun reviu lainnya termasuk
a
penyimpangan-penyimpangan dan kemungkinan perbaikannya?
b Apakah manajemen menentukan hal-hal yang perlu dilakukan dalam menanggapi temuan dan rekomendasi?
c Apakah tindakan perbaikan dilakukan dalam jangka waktu yang telah ditentukan?
 
Dalam hal terjadi ketiksetujuan terhadap temuan atau rekomendasi, apakah manajemen mampu menunjukkan bahwa
d
temuan atau rekomendasi tersebut tidak valid ataupun tidak bisa dilaksanakan?
Apakah manajemen mempunyai pemikiran untuk melakukan konsultasi kepada auditor ketika mereka percaya bahwa
e
hal tersebut akan membantu proses penyelesaian hasil audit?
Apakah manajemen tanggap terhadap temuan dan rekomendasi audit ataupun reviu lainnya yang bertujuan kepada
2
perbaikan pengendalian intern? Hal tersebut dapat terlihat dari:
Apakah eksekutif yang berwenang mengevaluasi temuan dan rekomendasi serta menentukan tindakan yang tepat untuk
a
  memperbaiki atau meningkatkan pengendalian?
b Apakah tindakan pengendalian intern yang diinginkan ditindaklanjuti dalam rangka verifikasi pengendalian?

22
3 Apakah tindak lanjut terhadap temuan dan rekomendasi audit ataupun reviu lainnya telah dilakukan secara memadai?
Antara lain dapat diketahui dari:
a Apakah masalah-masalah pada transaksi atau kejadian tertentu dikoreksi secara tepat?
b Apakah penyebab permasalahan yang terjadi dapat diselidiki oleh manajemen?
c Apakah tindak lanjut untuk meyakinkan bahwa tindakan perbaikan yang diperlukan telah dilakukan?
  d Apakah manajemen puncak selalu mendapatkan informasi terhadap status dan posisi penyelesaian hasil audit?
e Apakah penyebab terjadinya permasalahan sebagaimana dituangkan dalam temuan dan rekomendasi telah diselidiki?

f Apakah penyebab terjadinya permasalahan sebagaimana dituangkan dalam temuan dan rekomendasi telah dilakukan
perbaikan?
             
SIMPULAN :

23
Lampiran 4 - Keputusan Kepala Badan Pengawasan MA RI
Nomor : ….. /BP/SK/I/2021
Tanggal : ….. Januari 2021

AUDIT KINERJA ATAS ………………………… Nomor KKA


TAHUN …………………… Dibuat oleh : ………………
Direviu oleh : ………………
Disetujui oleh : ………………

KERTAS KERJA PENETAPAN TUJUAN DAN LINGKUP AUDIT

1. Tujuan Audit Kinerja


untuk memberikan keyakinan memadai atas Kinerja Penyelesaian Perkara, Pengelolaan Keuangan Perkara
dan Pelayanan Peradilan pada Pengadilan ...............................

2. Periode Waktu Audit Kinerja


Audit Kinerja dilaksanakan atas kinerja pengadilan tahun 2020 sampai dengan pemeriksaan dilaksanakan.

3. Lingkup Audit
Audit Kinerja dilaksanakan dengan ruang lingkup :
a. Kinerja Penyelesaian Perkara tahun 2020 sampai dengan audit kinerja dilaksanakan
1) Ketepatan waktu dalam proses penyelesaian perkara;
2) Ketaatan dalam penyampaian panggilan/pemberitahuan delegasi masuk dan delegasi keluar;
3) Ketaatan pengisian/penginputan informasi perkara pada Aplikasi SIPP
b. Kinerja Pelaksanaan Eksekusi sampai dengan audit kinerja dilaksanakan
1) Kesesuaian pelaksanaan eksekusi;
2) Jumlah permohonan eksekusi;
3) Waktu penyelesaian eksekusi;
4) Teknis pelaksanaan eksekusi;
5) Pembebanan komponen biaya eksekusi;
c. Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Perkara dan Pengembalian Sisa Panjar Biaya Perkara
1) Kesesuaian Besaran dan Tarif Biaya Perkara;
2) Kelengkapan Jumlah Panjar yang diterima;
3) Penggunaan Biaya Perkara;
4) Pengambilan Sisa Panjar;
5) Sisa Panjar yang belum diambil pada pihak;
d. Penyediaan Sarana Prasarana Layanan Peradilan dan Pengukuran Kualitas Layanan.

24
Lampiran 5 - Keputusan Kepala Badan Pengawasan MA RI
Nomor : ….. /BP/SK/I/2021
Tanggal : ….. Januari 2021

AUDIT PROGRAM Nomor KKA


Nama Kegiatan : Dibuat oleh : ………………
Sasaran Pemeriksaan : Audit Kinerja Direviu oleh : ………………
Tahun Anggaran : Disetujui oleh : ………………
Masa yang diperiksa :

25
26
Lampiran 6 - Keputusan Kepala Badan Pengawasan MA RI
Nomor : ….. /BP/SK/I/2021
Tanggal : ….. Januari 2021

AUDIT KINERJA ATAS ………………………… Nomor KKA


TAHUN …………………… Dibuat oleh : ………………
Direviu oleh : ………………
Disetujui oleh : ………………

KERTAS KERJA PENGUJIAN DATA AUDIT

Tujuan kegiatan pengujian data adalah menentukan bukti-bukti pemeriksaan yang penting dan perlu sebagai
bahan penyusunan suatu temuan pemeriksaan, kesimpulan pemeriksaan, dan usul rekomendasi.
1. Daftar sumber data yang diperoleh:
Uraikan daftar sumber data yang digunakan seperti SOP, Surat Keputusan Ketua/kepala Pengadilan
..............................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................
2. Teknik analisis yang digunakan:
Sebuktkan teknis analisis yang digunakan seperti analisis perbandingan, analisis trend, dsb
..............................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................
3. Ringkasan hasil analisis:
Uraikan dengan pendekatan KONDISI, KRITERIA, SEBAB dan AKIBAT
..............................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................
4. Usul rekomendasi:
Rumusan Rekomendasi : Hilangkan SEBAB dan/atau Kurangi/perbaiki AKIBAT
..............................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................

27
Lampiran 7 - Keputusan Kepala Badan Pengawasan MA RI
Nomor : ….. /BP/SK/I/2021
Tanggal : ….. Januari 2021

AUDIT KINERJA ATAS ………………………… Nomor KKA


TAHUN …………………… Dibuat oleh : ………………
Direviu oleh : ………………
Disetujui oleh : ………………

MONITORING RENCANA AKSI TINDAK LANJUT REKOMENDASI AUDIT KINERJA


DALAM LEMBAR TEMUAN HASIL AUDIT KINERJA
PADA ………………………………………………..

NO. ST : ……. /BP/ST/…./202X


TANGGAL : …. ……………….. 202X

Status Tindak Lanjut


1. Selesai Ditindaklanjuti
Waktu
No. Temuan Audit Kinerja Rekomendasi Rencana Aksi Keterangan 2. Sebagian Telah
Pelaksanaan
Ditindaklanjuti
3. Belum ditindaklanjuti
1.

Jakarta, …………………………. 202X

28
AUDIT KINERJA ATAS ………………………… Nomor KKA
TAHUN …………………… Dibuat oleh : ………………
Direviu oleh : ………………
Disetujui oleh : ………………

RENCANA AKSI TINDAK LANJUT REKOMENDASI AUDIT KINERJA


DALAM LEMBAR TEMUAN HASIL AUDIT KINERJA
PADA ………………………………………………..

NO. ST : ……. /BP/ST/…./202X


TANGGAL : …. ……………….. 202X

No. Temuan Audit Kinerja Rekomendasi Rencana Aksi Waktu Pelaksanaan Keterangan
1. Uraikan Kondisi Rekomendasi Tim Akan melakukan rapat Satker yang menentukan
koordinasi internal jadwal pelaksanaan
dengan seluruh unsur
(Hakim, Kepaniteraan
& Kesekretariatan)
dalam memantapkan
pelaksanaan ZI
menuju WBK
2 Uraikan Kondisi Rekomendasi Tim Merencanakan usulan Satker yang menentukan
penganggaran untuk jadwal pelaksanaan
menunjang pelayanan
publik.

29
No. Temuan Audit Kinerja Rekomendasi Rencana Aksi Waktu Pelaksanaan Keterangan
Penguatan
pelaksanaan integritas
dan nilai etika

Jakarta, …………………………. 202X


Ketua Pengadilan …………..

…………………………..

30
Lampiran 8 - Keputusan Kepala Badan Pengawasan MA RI
Nomor : ….. /BP/SK/I/2021
Tanggal : ….. Januari 2021

AUDIT KINERJA ATAS ………………………… Nomor KKA


TAHUN …………………… Dibuat oleh : ………………
Direviu oleh : ………………
Disetujui oleh : ………………

FORMAT LAPORAN HASIL AUDIT KINERJA

DAFTAR ISI

BAGIAN PERTAMA SIMPULAN HASIL AUDIT KINERJA

BAGIAN KEDUA URAIAN HASIL AUDIT KINERJA


BAB I DATA UMUM
1.1 Dasar Audit Kinerja
1.2 Tujuan, lingkup, metodologi, waktu dan tempat Audit Kinerja
1.3 Kriteria yang digunakan
1.4 Para pihak penerima laporan

BAB II URAIAN HASIL AUDIT KINERJA


2.1 Hasil Audit kinerja
2.2 Analisis penyebab terjadinya deviasi antara kondisi yang terjadi dengan kriteria.
2.3 Rekomendasi perbaikan pengendalian intern
2.4 Rencana Aksi Tindak Lanjut Hasil Audit Kinerja

PENUTUP

31
BAGIAN PERTAMA
SIMPULAN HASIL AUDIT KINERJA

Temuan hasil audit kinerja baik melalui pemeriksan dokumen, permintaan keterangan dan fisik terkait
Penyelesaian Perkara Tingkat Banding pada Pengadilan ........................... pada umumnya telah berpedoman pada
Standard Operational Procedures (SOP) baik terkait penyelesaian perkara …………. dan Telah
Memadai/Cukup Memadai/Kurang Memadai*)

Berdasarkan hasil audit kinerja disimpulkan bahwa pada umumnya seluruh pelayanan baik penyelesaian perkara
telah dilengkapi dengan dokumen standar pelayanan. Namun demikian tercatat temuan hasil hasil audit kinerja
pada Pengadilan Tinggi ........................... yakni sebagai berikut :

*) Memadai : ≥ 80 % ; Cukup Memadai : 60% sampai dengan 79% ; Kurang Memadai : < 60%
(kesesuaian kondisi dengan kiteria dari seluruh aspek yang diperiksa)

32
BAGIAN KEDUA
URAIAN HASIL AUDIT KINERJA

BAB I
DATA UMUM

1. 1.Dasar Audit Kinerja


Audit Kinerja didasarkan pada Surat Tugas dari Kepala Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI
(Bawas MA RI) Nomor: ........./BP/ST/V/2021, tanggal ... …………. 2021, menunjuk Tim yang terdiri
dari:
a. ............................, Kepala Badan Pengawas sebagai Penanggung Jawab;
b. ............................, Inspektur Wilayah sebagai Pengendali Teknis;
c. ............................, Hakim Tinggi Pengawas pada Bawas MA RI sebagai Ketua;
d. ............................, Hakim Yustisial pada Bawas MA RI sebagai Anggota;
e. ............................, ........................................... sebagai Sekretaris;
f. ............................, ........................................... sebagai Staf Pemeriksa;

1. 2.Tujuan, lingkup, metodologi, waktu dan tempat Audit Kinerja


a. Tujuan Audit Kinerja
Audit Kinerja ini dilakukan untuk memastikan telah dilaksakannya fungsi Pengadilan
Tinggi ................... untuk menerima, memproses dan memutus perkara sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b. Lingkup Audit Kinerja


Ruang lingkup Audit Kinerja meliputi pemeriksaan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi
pengadilan berupa:
 …..

c. Metodologi Audit Kinerja


Audit Kinerja pada Pengadilan .................. dilakukan melalui serangkaian aktivitas untuk :
 Pemeriksaan fisik.
 Menelusuri laporan dan dokumen sumber.
 Permintaan keterangan mengenai proses pengumpulan, pencatatan, pengklasifikasian,
pengikhtisaran dan pelaporan data transaksi/perkara.
 Analitik untuk mengetahui hubungan dan hal-hal yang kelihatannya tidak biasa.

d. Waktu dan tempat Audit Kinerja

33
Audit Kinerja dilaksanakan selama .... (........) hari kerja meliputi perencanaan tanggal
... ...................... 2021 (... hari); Pemeriksaan Lapangan tanggal ..... ………… 2021
sd ..... ...................... 2021 (5 hari); dan pelaporan tanggal ..... ……… 2021 (…. hari). Audit Kinerja
dilakukan di Kantor Badan Pengawasan MA RI dan kantor Pengadilan ...............

Audit Kinerja dilakukan berpedoman pada Standar Audit sesuai Standar Audit Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah.

1. 3.Kriteria yang digunakan


Kriteria yang digunakan dalam Audit Kinerja ini adalah sebagai berikut :

a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355);
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung RI,
sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan
Perubahan kedua Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009;
d. Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 151A/KMA/SK/IX/2011
tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern di Lingkungan Mahkamah Agung Republik
Indonesia;
e. Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2012 tentang Biaya Proses
penyelesaian Perkara dan Pengelolaannya pada Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang
berada di bawahnya;
f. Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 44 /KMA/SK/III/2014
tentang Pemberlakuan Template Putusan dan Standar Penomoran Perkara Peradilan Umum;
g. Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Penyelesaian
Perkara di Pengadilan Tingkat Pertama dan Tingkat Banding pada 4 (Empat) Lingkungan
Peradilan;
h. SOP terkait penyelesaian perkara dan pengiriman berkas putusan banding di lingkungan Pengadilan
Tinggi ................

1. 4.Para pihak penerima laporan


Laporan hasil Audit Kinerja ini ditujukan kepada :
a. Kepala Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan
tugas sesuai ST Nomor ........./BP/ST/…./2021 tanggal .... ...................... 2021.
b. Ketua Pengadilan .......................;

34
BAB II
URAIAN HASIL AUDIT KINERJA

2.1. Hasil Audit kinerja


2.2 Analisis penyebab terjadinya deviasi antara kondisi yang terjadi dengan kriteria.
2.3 Rekomendasi perbaikan pengendalian intern
2.4 Rencana Aksi Tindak Lanjut Hasil Audit Kinerja
Adapun rencana aksi diuraikan sebagai berikut :

Temuan Audit Waktu


No. Rekomendasi Rencana Aksi Keterangan
Kinerja Pelaksanaan
1.

Demikianlah Laporan Hasil Audit kinerja ini dibuat dan ditandatangani oleh Tim Pemeriksa pada Badan
Pengawasan Mahkamah Agung RI dengan mengingat sumpah jabatan sebagai Pemeriksa.

Jakarta, ..... ...................... 2021

Ketua Tim/Pemeriksa
................................................. (………………..)

Sekretaris
................................................. (………………..)

Anggota
................................................. (………………..)

Anggota
................................................. (………………..)

35
DAFTAR DATA DUKUNG
YANG DAPAT DIPERSIAPKAN OLEH SATUAN KERJA YANG DIAUDIT
UNTUK DISIMPAN DALAM GOOGLE DRIVE

36
DAN LINK-NYA DISAMPAIKAN KEPADA TIM PEMERIKSA BADAN PENGAWASAN

Penyelesaian SOP Penyelesaian Perkara


Perkara

SOP Delegasi dan Data Delegasi

SK Tim SIPP Pengadilan

Pelaksanaan SK Penetapan Besaran Biaya Panjar Perkara Tahun 2020


Eksekusi dan Tahun 2021
SOP Penanganan Permohonan Eksekusi

Data Permohonan Eksekusi

Buku Keuangan Eksekusi

Pengelolaan
Keuangan SK Penetapan Besaran Biaya Panjar Perkara Tahun 2020
Perkara dan Tahun 2021
Buku Induk Keuangan Perkara, Catatan atas Laporan
Keuangan Tahun 2020
Dokumen Monitoring Pengembalian Sisa Panjar Biaya
Perkara

Sarana DIPA POK – Khususnya terkait Dukungan Sarana Prasarana


Prasarana
Layanan

Laporan Hasil Survei IKM Tahun 2020

37

Anda mungkin juga menyukai