A. DEFINISI
Pengelolaan Sumber Daya Manusia merupakan upaya untuk
melakukan peningkatan kualitas sumberdaya manusia di RSUD
Mukomuko Provinsi Bengkulu .
B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup yang dibahas pada Pedoman ini meliputi hal-hal yang
terkait dengan Pengelolaan Sumber Daya Manusia yang meliputi :
1. Penyusunan dan Penetapan Kebutuhan.
2. Rekruitmen / Pengadaan Pegawai.
3. Pangkat dan Jabatan
4. Pengembangan Karier
5. Pola Karier
6. Promosi
7. Mutasi
8. Penilaian Kinerja
9. Penggajian dan Tunjangan
10.Penghargaan
11.Disiplin
12.Pemberhentian
13.Jaminan Pensiun dan jaminan hari Tua
14.Perlindungan
Pengelolaan Sumber Daya Manusia ada beberapa tahapan yang harus
diperhatikan di RSUD Kelet untuk retensi SDM dilakukan program,
Pengembangan Karier, Pola karier, promosi, mutasi,penilaian kinerja,
penggajian dan tunjangan, penghargaan,disiplin, pemberhentian,
jaminan dan jaminan hari tua, perlindungan.
4. Pelaksanaan Ujian/Tes
Panitia menyusun jadwal pelaksanaan tes serta
mengundang calon pegawai yang memenuhi persyaratan
administrasi, melalui telpon/sms dan surat untuk
mengikuti tahapan tes.
5. Merekapitulasi Hasil Tes
Hasil tes direkapitulasi dan diranking berdasarkan nilai
tertinggi sampai nilai terendah.
6. Menetapkan Kelulusan
Tahapan kelulusan dibagi menjadi dua tahap, yaitu :
- Tes tertulis dan psikotes
Panitia menetapkan kelulusan berdasarkan
rangking nilai tertinggi sampai terendah (batas
passing grade)
- Tes kesehatan
Panitia menetapkan kelulusan berdasarkan
kondisi kesehatan peserta.
3 Orientasi
1. Pengertian
Orientasi yang diberikan kepada pegawai baru pada
Rumah Sakit Umum Daerah Mukomukomerupakan
pemberian bekal kepada pegawai-pegawai baru agar dapat
memenuhi kebutuhan Rumah Sakit baik dalam jumlah
maupun kwalitas / kemampuan serta keahlian yang
diperlukan sesuai standar. Oleh karena itu pegawai baru
perlu mendapatkan gambaran secara menyeluruh
mengenai organisasi Rumah Sakit Umum Daerah
Mukomukodan materi lain yang berkaitan dengan disiplin
ilmu dan profesi pegawai baru tersebut.
2. Sasaran
Orientasi pegawai baru diberikan kepada :
a. Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
b. Pegawai Baru BLUD Non PNS Tidak Tetap
15. Pegawai Negeri Sipil pindahan dari instansi lain
3. Pelaksanaan
Program orientasi pegawai baru meliputi orientasi umum dan
orientasi khusus.
1. Orientasi umum
a. Pelaksanaan orientasi umum dikoordinir oleh
Sub Bagian Organisasi dan Kepegawaian.
b. Orientasi umum dilaksanakan selama 1 (
Satu )
Minggu
c. Materi orientasi umum meliputi program rumah
sakit tentang mutu dan keselamatan pasien,
profil organisasi rumah sakit, program
pengendali infeksi, program keselamatan
penggunaan obat, patient safety dan lain-lain
disesuaikan dengan kebutuhan.
2. Orientasi khusus
a. Orientasi khusus diberikan kepada pegawai
yang rotasi antar unit dan pegawai baru yang
bekerja di RSUD Mukomuko Provinsi Bengkulu .
b. Pelaksanaan orientasi khusus dikoordinir oleh
Bidang atau Bagian terkait.
c. Pelaksanaan orientasi khusus dilaksanakan
minimal
selama 2 (Dua) Bulan.
d. Materi orientasi khusus tentang unit kerja dan
tanggung jawab dalam pekerjaannya
3. Ketentuan Seragam
Selama masa orientasi semua pegawai baru (kecuali
untuk pegawai yang dirotasi) diwajibkan mengggunakan
seragam atasan warna putih dan bawahan warna
hitam/gelap dengan menggunakan tanda pengenal
khusus.
Selama masa orientasi semua pegawai baru
melaksanakan tugas dengan pendampingan dan
pengawasan oleh pegawai senior (yang ditunjuk)
terutama di unit pelayanan dengan resiko tinggi dan
tidak diperkenankan melaksanakan tugas secara
mandiri.
Setiap tahapan kegiatan dalam orientasi dicatat oleh
pegawai yang bersangkutan dalam bentuk laporan
orientasi pegawai baru. Laporan tersebut diketahui dan
disetujui oleh pejabat yang berwenang di setiap unit di
mana pegawai tersebut melaksanakan orientasi.
Evaluasi program orientasi pegawai baru dilaksanakan
dalam bentuk pre test, post test dan pembuat laporan
orientasi.
Untuk staf klinis, panitia kredensial akan mereview
dokumen pendidikan, sertifikasi, dan dokumen
profesional lainnya sebelum penempatan.
4. Dokumen
Laporan kegiatan orientasi pegawai baru.
5. Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan setelah orientasi khusus.
4. Penempatan
Penempatan Pegawai Baru
a. Pengertian
Penempatan pegawai adalah merupakan serangkaian
langkah kegiatan
yang dilaksanakan untuk memutuskan apakah tepat atau
tidaknya seseorang pegawai ditempatkan pada posisi
tertentu yang ada di dalam organisasi.
b.Sasaran
Penempatan pegawai baru diberikan kepada :
a. Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
b. Pegawai Baru BLUD Non PNS Tidak Tetap
b. Pegawai Negeri Sipil pindahan dari instansi lain
c. Pelaksanaan
Tata Cara penempatan pegawai baru menjadi Tugas
Pokok sub.bag umum dan kepegawaian dan Bidang
Pelayanan dan penunjang Rumah Sakit Umum Daerah
Mukomuko Provinsi Bengkulu . Oleh karena itu pegawai
baru dilakukan analisa penempatan berdasarkan
kompetensi di Bidang pelayanan dan Penunjang
selanjutnya untuk dibuatkan Surat Keputusan di sub bid
umum dan kepegawaian . Hal-hal yang berkaitan dengan
tatacara, jadwal, evaluasi pelaksanaan dan pelaporan
diatur lebih lanjut oleh ka.Sub.Bid umum dan
Kepegawaian.
b. Jabatan administrator;
bertanggung jawab memimpin pelaksanaan seluruh
kegiatan pelayanan publik serta administrasi
pemerintahan dan pembangunan
c. Jabatan pengawas;
bertanggung jawab mengendalikan pelaksanaan
kegiatan yang dilakukan oleh pejabat pelaksana.
d. Jabatan pelaksana.
bertanggung jawab melaksanakan kegiatan pelayanan
publik serta administrasi pemerintahan dan
pembangunan.
a. instansi;
b. nasional.
a. mutasi;
b. promosi.
c. Penugasan khusus.
1. Pengertian
Untuk menciptakan aparatur yang memiliki kompetensi jabatan
dalam melaksanakan tugas seorang PNS, diperlukan mutu
profesionalisme ,
sikap pengabdian dan kesetiaan dalam rangka pengembangan
baik melalui pendidikan dan pelatihan maupun melalui upaya
promosi serta mutasi.
5. Pola Karier
Untuk menjamin keselarasan potensi PNS dengan
penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan, perlu
disusun pola karier PNS yang terintegrasi secara nasional. Pola
karier PNS merupakan pola dasar mengenai urutan penempatan
dan/atau perpindahan PNS dalam dan antar posisi di setiap jenis
Jabatan secara berkesinambungan.
Pola karier PNS sebagaimana dimaksud terdiri atas:
a. pola karier instansi; dan
b. pola karier nasional.
Setiap Instansi Pemerintah menyusun pola karier instansi
sebagaimana secara khusus sesuai dengan kebutuhan
berdasarkan pola karier nasional. Pola karier PNS dapat
berbentuk:
a. Horizontal, yaitu perpindahan dari satu posisi Jabatan ke
posisi Jabatan lain yang setara, baik di dalam satu kelompok
maupun antar kelompok JA, JF, atau JPT;
b. Vertikal, yaitu perpindahan dari satu posisi Jabatan ke posisi
Jabatan yang lain yang lebih tinggi, di dalam satu kelompok
JA, JF, atau JPT; dan
c. Diagonal, yaitu perpindahan dari satu posisi Jabatan ke posisi
Jabatan lain yang lebih tinggi antar kelompok JA, JF, atau JPT.
c. Pelaksanaan
Tata Cara penempatan pegawai baru menjadi Tugas Pokok
sub.bag umum dan kepegawaian dan Bidang Pelayanan dan
penunjang Rumah Sakit Umum Daerah Mukomuko Provinsi
Bengkulu . Oleh karena itu pegawai baru dilakukan analisa
penempatan berdasarkan kompetensi di Bidang pelayanan dan
Penunjang selanjutnya untuk dibuatkan Surat Keputusan di sub
bid umum dan kepegawaian . Hal-hal yang berkaitan dengan
tatacara, jadwal, evaluasi pelaksanaan dan pelaporan diatur lebih
lanjut oleh ka.Sub.Bid umum dan Kepegawaian
6. Promosi
Promosi sebagaimana merupakan bentuk pola karier yang
dapat berbentuk vertikal atau diagonal. PNS dapat dipromosikan
di dalam
dan/atau antar JA dan JF keterampilan, JF ahli pertama, dan JF
ahli muda sepanjang memenuhi persyaratan Jabatan, dengan
memperhatikan kebutuhan organisasi. PNS yang menduduki
Jabatan administrator dan JF ahli madya dapat dipromosikan ke
dalam JPT pratama sepanjang memenuhi persyaratan Jabatan,
mengikuti, dan lulus seleksi terbuka, dengan memperhatikan
kebutuhan organisasi. PNS yang menduduki JF ahli utama dapat
dipromosikan ke dalam JPT madya sepanjang memenuhi
persyaratan Jabatan, mengikuti, dan lulus seleksi terbuka,
dengan memperhatikan kebutuhan organisasi.
7. Mutasi
1. Pengembangan Pegawai Melalui Mutasi Inter dan Antar
Instansi Pemerintah
Mutasi PNS dapat dilakukan didalam Instansi maupun keluar
instansi (Inter dan antar instansi).
a). Mutasi didalam instansi
Mutasi dalam instansi adalah perpindahan antar dari unit
kerja di lingkup RSUD Mukomuko Provinsi Bengkulu ,
dimaksudkan guna meningkatkan kinerja dan pengalaman
PNS yang bersangkutan , untuk menghindari kejenuhan
dalam bekerja dan / atau guna mengantisipasi terjadinya hal
– hal yang tidak diinginkan yang cenderung pada
pelanggaran terhadap ketentuan / perundang – undangan
yang berlaku .
Tahapan mutasi / rotasi PNS adalah sebagai berikut :
Rencana mutasi dari masing – masing unit kerja dibahas
dalam rapat Tim Baperjakat RSUD Mukomuko Provinsi
Bengkulu .
Hasil keputusan rapat Baperjakat, disampaikan sebagai
rekomendasi atau masukan kepada Direktur untuk
mengambil kebijakan lebih lanjut .
Direktur menindaklanjuti rekomendasi Baperjakat dengan
memberikan disposisi persetujuan dan disampaikan
kepada Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian membuat Surat
Keputusan Alih Tugas sesuai dengan disposisi Direktur.
Setelah ditandatangani oleh Direktur, Surat Keputusan
Alih Tugas disampaikan kepada PNS yang dimutasi dalam
amplop tertutup oleh bagian ekspedisi .
Semua proses / mekanisme mutasi pegawai / alih tugas
bersifat rahasia .
b). Mutasi antar instansi
Mutasi antar Instansi Pemerintah adalah perpindahan PNS
dari dan ke RSUD Mukomuko Provinsi Bengkulu dengan
berbagai alasan yang dapat dipertimbangkan oleh pimpinan.
Tahapan Mutasi PNS yang mengajukan pindah dari RSUD
Mukomuko Provinsi Bengkulu ke Instansi lain, adalah
sebagai berikut :
PNS yang bersangkutan mengajukan permohonan tertulis
kepada Direktur RSUD Mukomuko Provinsi Bengkulu
dengan telah dilampiri surat rekomendasi / persetujuan
dari instansi yang akan dituju .
Direktur RSUD Mukomuko Provinsi Bengkulu
mendelegasikan kepada Tim Bapperjakat untuk
membahas permohonan termaksud.
Tim Baperjakat mengkaji dipertimbangkan atau ditunda
atau tidak disetujui, dengan berdasarkan pertimbangan :
alasan kepindahan, jenis ketenagaan, dan formasi.
Hasil pembahasan Baperjakat disampaikan kepada
Direktur sebagai masukan untuk langkah selanjutnya.
Apabila permohonan disetujui, maka Sub Bagian Umum
dan Kepegawaian meneruskan usulan mutasi tersebut
kepada pejabat yang berwenang.
Kepindahan PNS yang bersangkutan dilaksanakan apabila
SK mutasi telah diterbitkan oleh pejabat yang berwenang.
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, membuat Surat
Pelepasan yang ditandatangani oleh Direktur, dengan
catatan semua urusan di RSUD Mukomuko Provinsi
Bengkulu sudah beres, termasuk kepada para pihak yang
terkait dengan kewajiban PNS yang bersangkutan.
Tahapan Mutasi bagi PNS yang akan pindah bekerja di RSUD
Mukomuko Provinsi Bengkulu , adalah sebagai berikut :
Surat permohonan pindah ke RSUD Mukomuko Provinsi
Bengkulu setelah dicantumkan disposisi Direktur
diserahkan ke Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
Apabila berdasarkan pertimbangan formasi masih
dimungkinkan, maka PNS yang mengajukan permohonan
tersebut dipanggil untuk mengikuti Test Psikologi dan
wawancara.
Apabila berdasarkan hasil test dinyatakan layak dan
memenuhi syarat, pemohon diminta untuk melengkapi
berkas yang menyatakan tidak pernah dijatuhi hukuman
disiplin PNS dan tidak pernah atau sedang dalam urusan
dengan pihak yang berwajib.
Setelah syarat dipenuhi semuanya, maka pihak RSUD
Mukomuko Provinsi Bengkulu membuat jawaban /
rekomendasi yang menyatakan tidak keberatan atas
kepindahan dari PNS yang bersangkutan dengan
persyaratan tertentu.
Pegawai yang bersangkutan mengajukan mutasi dengan
system online mutasi dari BKD Provinsi Jawa Tengah
Pegawai yang bersangkutan mengikuti tes ter tulis dan
interview
di BKD Jawa Tengah
Kepindahan PNS yang bersangkutan dilaksanakan apabila
SK mutasi telah diterbitkan oleh pejabat yang berwenang
8. Penilaian Kinerja
Penilaian Kinerja merupakan salah satu unsur penting
dalam manajemen . Pengawasan merupakan salah satu fungsi dari
manajemen yang bertujuan untuk memberikan umpan balik
terhadap pelaksanaan kegiatan sesuai dengan yang telah
direncanakan.
Penilaian Kinerja Kepegawaian merupakan salah satu
fungsi manajemen kepegawaian ( Pengelolaan Sumber Daya
Manusia ) yang bersifat kolektif dan berupa suatu proses kegiatan
yang meliputi pengumpulan data dan / atau informasi , evaluasi
penilaian, serta koreksi atau saran perbaikan atas kekurangan
dan / atau penyimpangan dalam pelaksanaan manajemen
kepegawaian ( Pengelolaan Sumber Daya Manusia ) yang telah
ditetapkan dalam peraturan perundang – undangan yang berlaku .
Secara umum pengawasan Sumber Daya manusia di
RSUD Kelet dilaksanakan :
a. Evaluasi kinerja Staf Klinis dan Non Klinis dievaluasi
berdasarkan kinerja menggunakan OPPE dengan
menggunakan kriteria yang sudah ditetapkan Rumah
Sakit dengan data yang relevan yang dilaksanakan setiap
setiap tahun sesuai dengan Peraturan Perundang-
undangan
2. Tunjangan
Untuk mendukung kesejahteraan PNS beserta keluarganya
disamping gaji pokok diberikan pula berbagai macam
tunjangan yaitu tunjangan istri/suami, tunjangan anak,
tunjangan jabatan, tunjangan pangan dan lain-lain.
12. Pemberhentian
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 Tentang
Pemberhentian PNS. Pemberhentian sebagai pegewai negeri sipil
adalah pemberhentian yang menyebabkan yang bersangkutan tidak
lagi berkedudukan sebagai PNS. Seorang PNS dapat diberhentikan
sebagai PNS, karena alasan sebagai berikut :
1. Pemberhentian atas permintaan sendiri
Pemberhentian atas permintaan sendiri artinya PNS yang
meminta berhenti, diberhentikan dengan hormat sebagai PNS.
Namun demikian permintaan tersebut dapat ditunda untuk
paling lama 1 tahun apabila ada kepentingan dinas yang
mendesak. Permintaan seorang PNS dapat ditolak apabila yang
bersangkutan terikat pada ikatan dinas, sedang menjalani wajib
militer dan yang serupa itu sesuai dengan peraturan perundang
– undangan yang berlaku. PNS yang diberhentikan dengan
hormat atas permintaan sendiri diberikan hak – hak
kepegawaian sesuai peraturan perundang – undangan yang
berlaku apabila saat berhenti
usia telah mencapai 50 tahun dan masa kerja telah 20 tahun,
maka kepadanya diberikan hak pensiun.
2. Pemberhentian karena mencapai batas usia pensiun
Batas usia pensiun seorang PNS adalah 58 tahun. Namun
demikian gaji PNS yang menjabat jabatan tertentu dapat
diperpanjang sampai usia tertentu. PNS yang telah mencapai
batas pensiun diberhentikan sebagai PNS dan kepadanya
diberikan hak – hak kepegawaian sesuai peraturan perundangan
yang berlaku selambat – lambatnya 15 bulan. Sebelum PNS
mencapai batas pensiun, pimpinan instansi wajib
memberitahukan kepada PNS yang bersangkutan bahwa ia akan
diberhentikan sebagai PNS.
Berdasarkan pemberitahuan tersebut PNS mengajukan
permohonan berhenti dengan hak pensiun. PNS yang telah
mencapai batas usia pensiun tetapi tidak mengajukan
permohonan berhenti, diberhentikan dengan hormat sebagai PNS
dengan mendapat hak – hak kepegawaian sesuai peraturan
perundangan yang berlaku berdasarkan data yang ada pada
instansi yang bersangkutan.
Tahapan usulan pensiun PNS Rumah Sakit Umum Daerah Kelet
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, membuat surat
pemberitahuan kepada PNS yang ditandatangani oleh direktur
paling lambat 15 bulan kepada PNS yang akan memasuki usia
pensiun dan minta tanggapan apakah PNS yang bersangkutan
akan mengambil masa persiapan pensiun atau tidak.
PNS yang bersangkutan memberikan jawaban kepada direktur
tentang pernyataan akan mengambil dan atau tidak
mengambil masa persiapan pensiun
PNS yang bersangkutan diminta untuk segera membuat surat
permohonan berhenti dengan hormat dengan hak pensiun
kepada direktur
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian membuat surat usulan
kepada pejabat yang berwenang tentang pemberhentian
dengan hormat dengan hak pensiun dan usulan kenaikan
pangkat pengabdian bagi PNS yang akan pensiun dan telah
memenuhi syarat- syarat yang telah ditentukan
Surat usulan pensiun dan kelengkapan berkasnya dimintakan
pengesahan pada direktur
Sub Bagian Umum dan kepegawaian mengurus proses
penerbitan SK pensiun ke instansi terkait sampai dengan
diterbitkannya SK pensiun bagi PNS yang bersangkutan.
Proses pengajuan usulan pensiun dilakukan 1 tahun sebelum
batas waktu pensiun sehingga diharapkan SK pensiun yang
bersangkutan telah diterbitkan 3 bulan sebelum yang
bersangkutan mulai pensiun
3. Pemberhentian karena adanya penyederhanaan organisasi
Perubahan satuan-satuan organisasi Negara adakalanya
mengakibatkan kelebihan PNS. Apabilia terjadi hal demikian
maka PNS yang kelebihan itu disalurkan kepada satuan
organisasi lainnya
4. Pemberhentian karena melakukan tindak pidana /
penyelewengan Pegawai Negeri Sipil dapat diberhentikan tidak
dengan hormat sebagai PNS karena :
Melanggar sumpah janji PNS, sumpah / janji jabatan atau
pelanggaran disiplin berat, dihukum penjara berdasarkan
keputusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hokum
tetap, karena dengan sengaja melakukan tindakan pidana
kejahatan yang diancam pidana penjara setinggi – tingginya 4
tahun atau ancaman pidana lebih berat. Pemberhentian
sebagaimana tersebut dapat dilakukan dengan hormat atau
tidak dengan hormat, tergantung pertimbangan pejabat yang
berwenang atas berat atau ringannya perbuatan yang dilakukan
dan besar atau kecilnya akibat yang ditimbulkan oleh perbuatan
itu. PNS diberhentikan tidak dengan hormat apabila dipidana
penjara atau kurungan berdasarkan keputusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena :
a). Melakukan tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya
dengan jabatan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 413
sampai dengan Pasal 436 KUHP.
b). Melakukan tindak pidana kejahatan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 104 sampai dengan 161 KUHP
5. Pemberhentian karena tidak cakap jasmani atau rohani
Pegawai Negeri Sipil diberhentikan dengan hormat dengan
mendapat hak – hak kepegawaian berdasarkan peraturan
perundangan yang berlaku apabila berdasarkan tim penguji
kesehatan dinyatakan :
a). tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan negeri karena
kesehatannya
b). Menderita penyakit / kelainan yang berbahaya bagi dirinya
sendiri atau lingkungan kerjanya
c). setelah berakhirnya cuti sakit belum mampu bekerja kembali
14. Perlindungan
1. Pemeriksaan Kesehatan Pegawai
Seluruh pegawai RSUD Kelet wajib melaksanakan pemeriksaan
kesehatan pegawai secara berkala. Pemeriksaan kesehatan tersebut
bertujuan untuk :
a. Deteksi dini kesehatan seluruh pegawai RSUD Kelet.
Dengan mengetahui lebih dini penyakit yang dialami oleg
pegawai maka dapat lebih dini pula penanganannya.
b. Evaluasi penempatan pegawai terkait dengan hasil
pemeriksaan
c. Dasar evaluasi pemberian rincian kewenangan
klinik Pemeriksaan pegawai dilaksanakan pada :
1. Pemeriksaan pra pekerjaan/sebelum bekerja
2. Pemeriksaan reguler setiap 3 ( tiga ) tahun sekali
3. Pemeriksaan kesehatan khusus, yang dilakukan apabila
terindikasi adanya gangguan kesehatan dimana jenis
pemeriksaan disesuaikan dengan kebutuhan.
Jenis pemeriksaan berdasarkan pelaksanaannya adalah sebagai
berikut :
1. Pemeriksaan pra pekerja atau sebelum bekerja
Untuk mengetahui kondisi kesehatan pegawai sebelum pekerja,
maka pegawai baru wajib mengumpulkan hasil pemeriksaan
kesehatan. Adapun jenis pemeriksaan tersebut adalah sebagai
berikut :
a. Darah Lengkap
b. Foto Thoraks
Pemeriksaan reguler / Berkala setiap 3 ( tiga ) tahun sekali.
Seluruh pegawai RSUD Kelet wajib melaksanakan pemeriksaan
secara berkala maksimal 3 ( tiga ) tahun sekali untuk
mengetahui kondisi kesehatannya sehingga dapat segera
diketahui secara dini penyakit yang ditimbulkan akibat
pekerjaannya serta rencana tindak lanjut terkait dengan hasil
pemeriksaan kesehatan tersebut.
Jenis pemeriksaan kesehatan antara pegawai satu dengan
pegawai yang lain berbeda tergantung pada area atau unit kerja
pegawai tersebut.
Adapun jenis pemeriksaan kesehatannya adalah sebagai berikut :
NO LINGKUP UNIT KERJA JENIS
PEMERIKSAAN
1 SeluruhStaf Managemendilingkungan Cek darah lengkap
RSUD Kelet
2 Seluruh staf klinis dan non klinis Cek darah lengkap
dan
Foto Thorax,Hbs.Ag
Pemeriksaan Kesehatan Khusus
Pemeriksaan kesehatan khusus dilaksanakan untuk
menindaklanjuti hasil pemeriksaan kesehatan reguler/berkala
dari kemungkinan terjadi penyakit akibat kerja dan
rekomendasi pelaporan karyawan yang mengalami kecelakaan
kerja selama bekerja dan menganalisa perjalanaan penyakit
akibat kerja untuk menempatkan kembali setelah sembuh dari
sakit. Jenis pemeriksaan kesehatan khusus disesuaikan dengan
kebutuhan.Pemeriksaan kesehatan khusus dilakukan di
instalasi tertentu :
NO LINGKUP UNIT JENIS PEMERIKSAAN
KERJA
Cek darah lengkap dan Foto
1 Instalasi gawad
Thorax,Hbs.Ag,
darurat
Vaksin Hepatitis B
Cek darah lengkap dan Foto
2 Instalasi Bedah
Thorax,Hbs.Ag,
Sentral
Vaksin Hepatitis B
Cek darah lengkap dan Foto
3 Instalasi Care Unit
Thorax,Hbs.Ag,
Vaksin Hepatitis B
Cek darah lengkap dan Foto
4 Irna Cempaka
Thorax,Hbs.Ag,
( Ruang bersalin )
Vaksin Hepatitis B
Cek darah lengkap dan Foto
5 Hemodialisa
Thorax,Hbs.Ag,
Vaksin Hepatitis B
Cek darah lengkap dan
6 Petugas Genset
Pemeriksaan Kesehatan
telingga
Cek darah lengkap ,
7 Petugas Limbah
Vaksin Hepatitis B
Cek darah lengkap dan
8 Petugas Loundry
Hbs.Ag,Vaksin Hepatitis
B
2. Perlindungan Kekerasan di Tempat Kerja
Kekerasan ditempat kerja adalah tindak kekerasan ( termasuk
ancaman atau kekerasan fisik ) yang ditunjukkan kepada
seseorang yang sedang bekerja atau sedang bertugas seperti ;
pembunuhan, pemerkosaan, perampokan, membuat luka,
serangan fisik, menendang, mengigit, memukul, meludahi,
mencakar, meremas, mencubit, pelecehan ( termasuk seksual dan
merendahkan asal/suku ), pemarah, intimidasi, ancaman,
pengasingan dari pergaulan, meninggalkan pesan yang
menyinggung, postur yang mengancam, gerakan yang kasar,
menganggu dengan alat kerja, sikap yang bermusuhan, sumpah
serapah, teriakan, memanggil dengan sebutan nama yang buruk,
sindiran dan mendiamkan dengan sengaja.
Setiap tindakan kekerasan ditempat kerja wajib dilaporkan ke
sub bagian umum dan kepegawaian dengan melampirkan bukti
pemeriksaaan fisik dan laporan kronologis sebagai dasar
pembuatan Berita Acara Pemeriksaan dan rencana tindak lanjut.
Area berisiko di RSUD Kelet adalah sebagai berikut :
PRIORITAS
NO AREA RESIKO PENGENDALI
RESIKO
AN RESIKO
Resiko kejahatan
1. Pemasangan
pencurian bayi
RUANG CCTV
1 1 Resiko pencurian
CEMPAKA 2. Penempatan
barang penunggu
pasien Satpam 24 Jam
Resiko perselisihan
3. Pemasangan
keluarga pasien
2 2 APOTEK CCTV
dengan petugas
IRJA farmasi
1. Huru hara
/keributan/ 1. Penempatan
Satpam 24
pengeroy okan
3 3 IGD Jam
2. Resiko
perselisihan 2. Pemasangan
dokter/perawat CCTV
dan keluarga
pasien
1. Resiko 1. Pemasangan
LOKET
4 4 kejahatan CCTV
KEUANGA pencurian/
N perampoka n
1. Resiko
kejahatan 1. Penempata
pencurian n petugas
( Sepeda parker 24
5 5 AREA motor, jam
PARKIR helm,spion 2. Pemasanga
mobil, n cctv
pembobolan diarea
mobil ) parker
2. Resiko
perselisihan
petugas dan
pengunjung
6 6 RUANG 1. Pencurian Pemasangan
REKAM dokumen CCTV
MEDIK Rekam Medik
Resiko
7 7 RUANG IBS perselisihan Pemasangan
dokter/perawat CCTV
dan
keluarga pasien
1. PENUTUP
Panduan Pengelolaan Sumber Daya Manusia ini diharapkan dapat
sebagai acuan sumber daya manusia di lingkungan Rumah Sakit Umum
Daerah Mukomukodan diharapkan pula dapat menciptakan suasana
kerja yang nyaman, aman dan kondusif, yang muaranya adalah
peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Ditetapkan di : Mukomuko
Pada Tanggal :
Direktur RSUD Mukomuki