FR. SKEMA-02
PERANCANGAN MEKANIK
Skema sertifikasi Perancangan Mekanik merupakan skema sertifikasi di bidang Industri logam mesin yang
digunakan sebagai pedoman melakukan proses sertifikasi klaster perancangan mekanik sebagaimana diatur
dalam Keputusan Menteri Ketenagakerjaan republik Indonesia Nomor 113 Tahun 2016 Tentang Penetapan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Industri Pengolahan Golongan Pokok Industri Mesin Dan Perlengkapan
Yang Tidak Dapat Diklasifikasikan di tempat Lain ( YTDL ) Bidang Industri Logam Mesin.
1. Latar Belakang
Era Globalisasi perdagangan berdampak positif pada hubungan internasional, berbagai kerjasama bilateral
maupun multilateral telah memicu masyarakat industri dan dunia usaha dalam negeri meningkatkan kemampuan
SDM dan kualitas produk. Kebutuhan masyarakat terhadap barang dan jasa meningkat dengan pesat. Demikian
pula yang terjadi pada industri manufaktur dalam kurun waktu 10 tahun terakhir meningkat karena kebutuhan
produk manufaktur sudah demikian tinggi. Untuk mendapatkan hasil manufakttur yang baik dan mampu bersaing
dengan negara lain, maka dibutuhkan sebuah perencanaan yang baik. Salah satu langkah awal untuk
merencanakan perencanaan tersebut adalah melalui perancangan mekanik.
Berdasarkan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 113 Tahun 2016 Tentang
Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Industri Pengolahan Golongan Pokok Industri Mesin Dan
Perlengkapan Yang Tidak Dapat Diklasifikasikan di tempat Lain ( YTDL ) Bidang Industri Logam Mesin.
Perancangan mekanik merupakan bidang pekerjaan perancangan yang umum digunakan dalam industri
manufaktur terutama untuk membuat konstruksi gambar komponen menjadi gambar rakitan melalui proses
penggambaran secara manual ataupun menggunakan aplikasi dalam komputer. Didalam pemetaan kompetensi
berdasarkan SKKNI ) Bidang Industri Logam Mesin Nomor 113 Tahun 2016, perancangan mekanik termasuk
dalam tujuan utama Memproduksi produk raw material, setengah jadi dan barang jadi dari bahan logam dengan
fungsi kunci yaitu merancang produk.
3. Tujuan Skema
3.1. Memastikan dan memelihara kompetensi perancangan mekanik untuk menggambar dan
menginterpretasikan sketsa, membaca gambar teknik, mempersiapkan gambar teknik (dasar),
merancang gambar detail pada gambar elektrik/elektronik, merancang gambar tehnik secara rinci
(dasar), merancang gambar teknik secara rinci (lanjut), menggambar bagian mesin secara rinci
(lanjut), merancang struktur bagian secara rinci (lanjut), menggambar 2d dengan sistem cad, membuat
model 3d dengan sistem cad, dan menerapkan konsep dasar rancangan teknik sesuai SKKNI.
3.2. Menjadi panduan (guidance) dalam Pelaksanaan Asesmen oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSP)
dan perekrutan tenaga kerja yang berprofesi sebagai Pengawas Struktur Bangunan Gedung.
4. Acuan Normatif
4.3. Peraturan Pemerintah Nomor 23 / 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi
4.4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Standar Kualifikasi Kerja
Nasional Indonesia.
4.5. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 113 Tahun 2016 Tentang Penetapan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Industri Pengolahan Golongan Pokok Industri Mesin Dan
Perlengkapan Yang Tidak Dapat Diklasifikasikan di tempat Lain ( YTDL ) Bidang Industri Logam Mesin.
4.6. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor 4/BNSP/VII/2014 Tentang Pedoman
Pengembangan dan Pemeliharaan Skema Sertifikasi Profesi.
5. Kemasan/Paket Kompetensi
3
SKEMA SERTIFIKASI PERANCANGAN MEKANIK 2018
6.1 Mahasiswa pemohon uji kompetensi adalah mahasiswa program studi S1 Teknik Mesin, S1 Pendidikan
Teknik Mesin, dan D3 Teknik Mesin telah lulus pada mata kuliah menggambar dasar, menggambar
teknik, CAD, dan teknik tenaga listrik.
6.2 Pemohon Uji Kompetensi adalah peserta yang diselenggarakan oleh Unesa dengan materi sesuai
bidang kompetensi yang diujikan dalam skema sertifikasi
6.3 LSP Unesa akan mengkaji ulang setiap permohonan peserta oleh personel LSP/TUK yang ditugaskan
LSP. Setiap pemohon yang telah memenuhi persyaratan, maka ditetapkan dalam surat ketetapan
peserta uji kompetensi yang dikirimkan ke setiap peserta.
6.4 Mengikuti pembekalan yang diadakan oleh Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri
Surabaya.
4
SKEMA SERTIFIKASI PERANCANGAN MEKANIK 2018
7.1.1. Mengikuti uji kompetensi untuk seluruh unit kompetensi dalam lingkup Perancangan Mekanik
secara sekaligus atau secara bertahap dengan cara mengikuti uji kompetensi untuk satu atau
beberapa unit kompetensi.
7.1.2. Mendapatkan buku panduan peserta uji dan sertifikasi.
7.1.3. Mendapatkan informasi proses pendaftaran, pelaksanaan uji kompetensi, format asesmen
mandiri, kelulusan uji kompetensi, dan tanda kelulusan uji kompetensi Tenaga Pemasar
Operasional.
7.1.4. Memperoleh sertifikat kompetensi (certificate of competence) Tenaga Pemasar Operasional,
jika peserta dinyatakan kompeten pada seluruh unit kompetensi untuk Perancangan Mekanik.
7.1.5. Memperoleh surat keterangan untuk unit-unit yang dinyatakan kompeten dan mengikuti uji
kompetensi ulang untuk unit kompetensi yang belum kompeten bagi peserta yang hanya
kompeten pada satu atau beberapa unit kompetensi untuk memenuhi kualifikasi Perancangan
Mekanik.
7.1.6. Memperoleh kesempatan menyelesaikan uji kompetensi seluruh unit kompetensi Perancangan
Mekanik untuk memperoleh sertifikat kompetensi adalah 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal
pertama kali mengikuti uji kompetensi Perancangan Mekanik. Peserta yang dalam jangka waktu
dua tahun belum menyelesaikan seluruh unit kompetensi Perancangan Mekanik, maka
dinyatakan gugur. Peserta tersebut diwajibkan mengikuti uji kompetensi ulang untuk seluruh
unit kompetensi dan surat keterangan yang telah dimiliki dinyatakan tidak berlaku (expired).
7.1.7. Mengikuti uji sertifikasi pada level lebih tinggi yaitu level 5 (Perancangan Mekanik) terhitung
sejak diterimanya sertifikat kompetensi Perancangan Mekanik.
5
SKEMA SERTIFIKASI PERANCANGAN MEKANIK 2018
8. Biaya Sertifikasi
8.1. Biaya uji dan sertifikasi kompetensi Perancangan Mekanik yang meliputi 11 (sebelas) unit kompetensi
ditetapkan sebesar Rp 400.000,00 (Empat Ratus Ribu Rupiah) yang disubsidi melalui Uang Kuliah
Tunggal (UKT) Universitas Negeri Surabaya.
8.2. Biaya dapat berasal dari sumber lain yang tidak bertentangan dengan peraturan dan pengembangan
yang berlaku dan tidak mengikat.
9. Proses Sertifikasi
9.1 Persyaratan pendaftaran
9.1.1 Pemohon memahami proses Asesmen untuk skema ini yang mencakup persyaratan dan ruang
lingkup sertifikasi, proses penilaian, hak pemohon, biaya sertifikasi dan kewajiban pemegang
sertifikat
9.1.1 Pemohon menyerahkan transkrip nilai yang telah dilegalisasi Ketua Jurusan/Kaprodi, pas foto 3 x
4 sebanyak 2 lembar berwarna dasar merah, dan salinan KTP.
9.1.2 Pemohon mengisi formulir Permohonan Sertifikasi (APL 01) dan formulir Asesmen Mandiri (APL
02) dan dilengkapi dengan bukti-bukti pendukung
9.1.3 Pemohon telah memenuhi persyaratan dasar sertifikasi yang telah ditetapkan
9.1.4 Pemohon menyatakan setuju untuk memenuhi persyaratan sertifikasi dan memberikan setiap
informasi yang diperlukan untuk penilaian
9.2 Proses Asesmen
9.2.1 Asesmen direncanakan dan disusun dengan cara yang menjamin bahwa verifikasi persyaratan
skema sertifikasi Perancangan Mekanik telah dilakukan secara objektif dan sistematis dengan
bukti terdokumentasi untuk memastikan kompetensi .
9.2.2 Tolok ukur (benchmark) yang relevan untuk Metoda Asesmen dan Alat Asesmen (assessment
tools) ATAU PERANGKAT ASESMEN yang dipilih diinterpretasikan untuk mengkonfirmasikan
bukti yang akan dikumpulkan dan bagaimana bukti tersebut akan dikumpulkan
9.2.3 Rincian mengenai rencana asesmen dan proses asesmen dijelaskan, dibahas dan diklarifikasi
dengan Peserta sertifikasi.
6
SKEMA SERTIFIKASI PERANCANGAN MEKANIK 2018
9.2.4 Menugaskan asesor kompetensi, yang kemudian akan melaksanakan asesmen kepada peserta
sesuai lingkup kompetensi yang diminta, keputusan asesmen akan direkomendasikan oleh
Asesor kepada LSP.
9.2.4 Prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan bukti diterapkan sesuai persyaratan dasar peserta
untuk mengumpulkan bukti yang berkualitas
9.2.5 Bukti yang dikumpulkan PADA ASESMEN MANDIRI (APL 02 ) diperiksa dan dievaluasi untuk
memastikan bahwa bukti tersebut memenutuhi aturan bukti, yaitu: valid/andal, akurat/otentik,
terkini, dan memadai (VATM) untuk menentukan apakah Pemohon Kompeten atau Tidak
Kompeten.
9.2.6 Hasil proses asesmen yang telah memenuhi aturan bukti VATM direkomendasikan Kompeten
dan yang belum memenuhi aturan bukti VATM direkomendasikan untuk mengikuti proses lanjut
ke proses uji kompetensi.
9.3 Proses Uji Kompetensi
Secara umum proses uji kompetensi mencakup:
9.3.1 Uji kompetensi dirancang untuk menilai kompetensi secara Praktik, Tertulis, Lisan yang andal
dan objektif, serta berdasarkan pada konsistensi dengan skema sertifikasi.
9.3.2 Peralatan teknis yang digunakan dalam proses pengujian Perancangan Mekanik diverifikasi
secara tepat.
9.3.3 Prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan bukti diterapkan sesuai dengan persyaratan dasar
peserta untuk mengumpulkan bukti yang berkualitas
9.3.4 Bukti yang dikumpulkan MELALUI UJI PRAKTIK, UJI TULIS, UJI LISAN diperiksa dan dievaluasi
untuk memastikan bahwa bukti tersebut mencerminkan bukti yang diperlukan untuk
memperlihatkan kompetensi telah memenuhi aturan bukti, yaitu valid/andal, akurat/otentik,
terkini, dan memadai (VATM )
9.3.5 Hasil proses asesmen yang telah memenuhi aturan bukti VATM direkomendasikan “Kompeten”
dan yang belum memenuhi aturan bukti VATM direkomendasikan “Belum Kompeten”
7
SKEMA SERTIFIKASI PERANCANGAN MEKANIK 2018
9.4.5. LSP menerbitkan sertifikat kompetensi kepada Peserta yang diputuskan dalam Rapat Teknis
LSP Kompeten dalam bentuk surat yang ditandatangani dan disahkan oleh personel yang
ditunjuk LSP
9.4.6. Sertifikat yang dikeluarkan oleh LSP Unesa berlaku selama tiga (3) tahun sejak tanggal sertifikat
dikeluarkan.
9.5 Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat
9.5.1 Pembekuan sertifikat kompetensi dilakukan apabila pemegang sertifikat melakukan kesalahan-
kesalahan dalam pelaksanaan maupun setelah pelaksanaan uji kompetensi dengan tingkat
kesalahan yang dapat ditoleransi seperti yang tertulis dalam surat perjanjian pemegang sertifikat.
9.5.2. Selama pembekuan, yang lamanya disesuaikan dengan tingkat kesalahan, maka sertifikat tidak
dapat digunakan. Sertifikat dapat digunakan setelah mendapat persetujuan dari LSP Unesa
sebagai lembaga yang mengeluarkan sertifikat.
9.5.3 Pencabutan sertifikat kompetensi dilakukan apabila pemegang sertifikat melakukan kesalahan
mutlak, fatal, serta tidak sesuai dengan isi dari perjanjian pemegang sertifikat.
9.6. Pemeliharaan Sertifikat (Survailen)
Untuk memastikan dan memelihara kompetensi para pemegang sertifikat, maka minimal setahun satu
kali dilakukan survailen terhadap seluruh pemegang sertifikat.
9.6.1. Survailen dilakukan dengan menggunakan metode evaluasi rekaman kegiatan pengukuran (LOG
BOOK), evaluasi peserta sertifikasi, dan dengan saksi (witness) bila diperlukan, dan atau
kegiatan pemeliharaan kompetensi dengan menyertakan dokumen bukti kehadiran pada
program penyegaran.
9.6.2. Survailen dilaksanakan sesuai jadwal yang ditetapkan LSP setiap tahunnya
9.6.3. Kelalaian dan atau kegagalan dari survailen akan mengakibatkan dicabutnya sertifikat
kompetensi
9.6.4. Survailen dapat dilakukan di luar jadwal semestinya, manakala ada keluhan pihak ke-3 atau
adanya kasus sangkaan malpraktik.
9.7. Proses Sertifikasi Ulang
9.7.1. LSP Unesa menetapkan persyaratan sertifikasi ulang sama dengan persyaratan awal untuk
menjamin bahwa profesi yang disertifikasi selalu memenuhi sertifikasi yang mutakhir.
9.7.2. Pemohonan perpanjangan sertifikat dilaksanakan 2 (dua) bulan sebelum masa kadaluarsa
sertifikat dengan memperhatikan hasil survailen.
9.7.3. Perpanjangan sertifikat berlaku hanya bagi pemegang sertifikat kompetensi yang tidak
kehilangan haknya karena kasus kriminal dan atau malpraktik yang telah memiliki kekuatan
hukum tetap.
9.7.4. Permohonan, persyaratan dan uji kompetensi untuk perpanjangan sertifikat mengacu kepada
permohonan, persyaratan dan uji kompetensi
9.7.4. Fokus metode asesmen yang digunakan meliputi:
8
SKEMA SERTIFIKASI PERANCANGAN MEKANIK 2018