Anda di halaman 1dari 9

2018

FR. SKEMA-02

PERANCANGAN MEKANIK
Skema sertifikasi Perancangan Mekanik merupakan skema sertifikasi di bidang Industri logam mesin yang
digunakan sebagai pedoman melakukan proses sertifikasi klaster perancangan mekanik sebagaimana diatur
dalam Keputusan Menteri Ketenagakerjaan republik Indonesia Nomor 113 Tahun 2016 Tentang Penetapan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Industri Pengolahan Golongan Pokok Industri Mesin Dan Perlengkapan
Yang Tidak Dapat Diklasifikasikan di tempat Lain ( YTDL ) Bidang Industri Logam Mesin.

Ditetapkan tanggal : 31 Mei 2018 Disahkan tanggal : 4 Juni 2018


Oleh : Oleh :

Lusia Rakhmawati, S.T., M.T. Drs. Soeparno, M.T


Ketua Komite Skema Ketua LSP Unesa

Nomor Dokumen : 029/PMU/UN38.5.2/2018


Nomor Salinan :
Status Distribusi :
Terkendali
Tak terkendali
SKEMA SERTIFIKASI PERANCANGAN MEKANIK 2018

1. Latar Belakang

Era Globalisasi perdagangan berdampak positif pada hubungan internasional, berbagai kerjasama bilateral
maupun multilateral telah memicu masyarakat industri dan dunia usaha dalam negeri meningkatkan kemampuan
SDM dan kualitas produk. Kebutuhan masyarakat terhadap barang dan jasa meningkat dengan pesat. Demikian
pula yang terjadi pada industri manufaktur dalam kurun waktu 10 tahun terakhir meningkat karena kebutuhan
produk manufaktur sudah demikian tinggi. Untuk mendapatkan hasil manufakttur yang baik dan mampu bersaing
dengan negara lain, maka dibutuhkan sebuah perencanaan yang baik. Salah satu langkah awal untuk
merencanakan perencanaan tersebut adalah melalui perancangan mekanik.
Berdasarkan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 113 Tahun 2016 Tentang
Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Industri Pengolahan Golongan Pokok Industri Mesin Dan
Perlengkapan Yang Tidak Dapat Diklasifikasikan di tempat Lain ( YTDL ) Bidang Industri Logam Mesin.
Perancangan mekanik merupakan bidang pekerjaan perancangan yang umum digunakan dalam industri
manufaktur terutama untuk membuat konstruksi gambar komponen menjadi gambar rakitan melalui proses
penggambaran secara manual ataupun menggunakan aplikasi dalam komputer. Didalam pemetaan kompetensi
berdasarkan SKKNI ) Bidang Industri Logam Mesin Nomor 113 Tahun 2016, perancangan mekanik termasuk
dalam tujuan utama Memproduksi produk raw material, setengah jadi dan barang jadi dari bahan logam dengan
fungsi kunci yaitu merancang produk.

2. Ruang lingkup Skema

2.1. Ruang lingkup pekerjaan : Perancangan Mekanik


2.2. Lingkup Penggunaannya : Sertifikasi Pada Bidang Industri Logam Mesin

3. Tujuan Skema

3.1. Memastikan dan memelihara kompetensi perancangan mekanik untuk menggambar dan
menginterpretasikan sketsa, membaca gambar teknik, mempersiapkan gambar teknik (dasar),
merancang gambar detail pada gambar elektrik/elektronik, merancang gambar tehnik secara rinci
(dasar), merancang gambar teknik secara rinci (lanjut), menggambar bagian mesin secara rinci
(lanjut), merancang struktur bagian secara rinci (lanjut), menggambar 2d dengan sistem cad, membuat
model 3d dengan sistem cad, dan menerapkan konsep dasar rancangan teknik sesuai SKKNI.
3.2. Menjadi panduan (guidance) dalam Pelaksanaan Asesmen oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSP)
dan perekrutan tenaga kerja yang berprofesi sebagai Pengawas Struktur Bangunan Gedung.

4. Acuan Normatif

4.1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan


4.2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
2
SKEMA SERTIFIKASI PERANCANGAN MEKANIK 2018

4.3. Peraturan Pemerintah Nomor 23 / 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi
4.4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Standar Kualifikasi Kerja
Nasional Indonesia.
4.5. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 113 Tahun 2016 Tentang Penetapan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Industri Pengolahan Golongan Pokok Industri Mesin Dan
Perlengkapan Yang Tidak Dapat Diklasifikasikan di tempat Lain ( YTDL ) Bidang Industri Logam Mesin.
4.6. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor 4/BNSP/VII/2014 Tentang Pedoman
Pengembangan dan Pemeliharaan Skema Sertifikasi Profesi.

5. Kemasan/Paket Kompetensi

5.1. Jenis Kemasan : KKNI


5.2. Jenjang KKNI : Level V (lima)
5.3. Nama Skema : Perancangan Mekanik
5.4. Rincian Unit Kompetensi atau Uraian Tugas :

NO. KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI

1. LOG.OO09.001.01 Menggambar Dan Menginterpretasikan Sketsa


2. LOG.OO09.002.01 Membaca Gambar Teknik
3. LOG.OO09.003.01 Mempersiapkan gambar teknik (dasar)
4. LOG.OO09.004.01 Merancang Gambar Detail Pada Gambar Elektrik/Elektronik
5. LOG.OO09.005.01 Merancang Gambar Tehnik Secara Rinci (Dasar)
6. LOG.OO09.006.01 Merancang Gambar Teknik Secara Rinci (Lanjut)
7. LOG.OO09.007.01 Menggambar Bagian Mesin Secara Rinci (Lanjut)

8. LOG.OO09.008.01 Merancang Struktur Bagian Secara Rinci (Lanjut)


9. LOG.OO09.009.01 Menggambar 2D Dengan Sistem CAD
10. LOG.OO09.010.01 Membuat Model 3D Dengan Sistem CAD
11. LOG.OO09.011.01 Menerapkan Konsep Dasar Rancangan Teknik

5.5. Pencapaian Kompetensi


Skema Sertifikasi Perancangan Mekanik dapat dicapai melalui pendekatan pengelompokan dan harus
dicapai dalam masa perkuliahan. Pengelompokan yang digunakan adalah sebagai berikut:

5.5.1 Klaster Persiapan Pengawasan, dilaksanakan pada akhir Semester III

No Kode Unit Judul Unit Kompetensi


1. LOG.OO09.001.01 Menggambar Dan Menginterpretasikan Sketsa

2. LOG.OO09.002.01 Membaca Gambar Teknik

3
SKEMA SERTIFIKASI PERANCANGAN MEKANIK 2018

No Kode Unit Judul Unit Kompetensi


3. LOG.OO09.003.01 Mempersiapkan gambar teknik (dasar)

5.5.2 Klaster Pengawasan, dilaksanakan pada akhir Semester IV

No Kode Unit Judul Unit Kompetensi

4. LOG.OO09.004.01 Merancang Gambar Detail Pada Gambar Elektrik/Elektronik


5. LOG.OO09.005.01 Merancang Gambar Tehnik Secara Rinci (Dasar)

6. LOG.OO09.006.01 Merancang Gambar Teknik Secara Rinci (Lanjut)

7. LOG.OO09.007.01 Menggambar Bagian Mesin Secara Rinci (Lanjut)

8. LOG.OO09.008.01 Merancang Struktur Bagian Secara Rinci (Lanjut)

5.5.3 Klaster Pelaporan, dilaksanakan pada akhir Semester V

No Kode Unit Judul Unit Kompetensi

9. LOG.OO09.009.01 Menggambar 2D Dengan Sistem CAD


10. LOG.OO09.010.01 Membuat Model 3D Dengan Sistem CAD
11. LOG.OO09.011.01 Menerapkan Konsep Dasar Rancangan Teknik

6. Persyaratan Dasar Pemohon Sertifikasi

6.1 Mahasiswa pemohon uji kompetensi adalah mahasiswa program studi S1 Teknik Mesin, S1 Pendidikan
Teknik Mesin, dan D3 Teknik Mesin telah lulus pada mata kuliah menggambar dasar, menggambar
teknik, CAD, dan teknik tenaga listrik.
6.2 Pemohon Uji Kompetensi adalah peserta yang diselenggarakan oleh Unesa dengan materi sesuai
bidang kompetensi yang diujikan dalam skema sertifikasi
6.3 LSP Unesa akan mengkaji ulang setiap permohonan peserta oleh personel LSP/TUK yang ditugaskan
LSP. Setiap pemohon yang telah memenuhi persyaratan, maka ditetapkan dalam surat ketetapan
peserta uji kompetensi yang dikirimkan ke setiap peserta.
6.4 Mengikuti pembekalan yang diadakan oleh Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri
Surabaya.

7. Hak Pemohon Sertifikasi dan Kewajiban Pemegang Sertifikat


7.1. Hak Pemohon:
Bagi Pemohon yang telah memenuhi seluruh persyaratan pendaftaran berhak:

4
SKEMA SERTIFIKASI PERANCANGAN MEKANIK 2018

7.1.1. Mengikuti uji kompetensi untuk seluruh unit kompetensi dalam lingkup Perancangan Mekanik
secara sekaligus atau secara bertahap dengan cara mengikuti uji kompetensi untuk satu atau
beberapa unit kompetensi.
7.1.2. Mendapatkan buku panduan peserta uji dan sertifikasi.
7.1.3. Mendapatkan informasi proses pendaftaran, pelaksanaan uji kompetensi, format asesmen
mandiri, kelulusan uji kompetensi, dan tanda kelulusan uji kompetensi Tenaga Pemasar
Operasional.
7.1.4. Memperoleh sertifikat kompetensi (certificate of competence) Tenaga Pemasar Operasional,
jika peserta dinyatakan kompeten pada seluruh unit kompetensi untuk Perancangan Mekanik.
7.1.5. Memperoleh surat keterangan untuk unit-unit yang dinyatakan kompeten dan mengikuti uji
kompetensi ulang untuk unit kompetensi yang belum kompeten bagi peserta yang hanya
kompeten pada satu atau beberapa unit kompetensi untuk memenuhi kualifikasi Perancangan
Mekanik.
7.1.6. Memperoleh kesempatan menyelesaikan uji kompetensi seluruh unit kompetensi Perancangan
Mekanik untuk memperoleh sertifikat kompetensi adalah 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal
pertama kali mengikuti uji kompetensi Perancangan Mekanik. Peserta yang dalam jangka waktu
dua tahun belum menyelesaikan seluruh unit kompetensi Perancangan Mekanik, maka
dinyatakan gugur. Peserta tersebut diwajibkan mengikuti uji kompetensi ulang untuk seluruh
unit kompetensi dan surat keterangan yang telah dimiliki dinyatakan tidak berlaku (expired).
7.1.7. Mengikuti uji sertifikasi pada level lebih tinggi yaitu level 5 (Perancangan Mekanik) terhitung
sejak diterimanya sertifikat kompetensi Perancangan Mekanik.

7.2. Kewajiban Pemohon


7.2.1 Pemohon wajib menyerahkan biaya-biaya uji kompetensi yang telah ditetapkan oleh LSP Unesa
7.2.2 Mengikuti kegiatan konsultasi pra asesmen
7.2.3 Pemohon wajib mengajukan formulir permohonan uji kompetensi yang akan diikuti
7.2.4 Pemohon wajib mengikuti ketetapan-ketetapan yang dikeluarkan oleh LSP Unesa
7.2.5 Pemohon wajib membawa alat dan bahan serta kelengkapan uji kompetensi yang dibutuhkan
ketika proses uji kompetensi.

7.3 Kewajiban Pemegang Sertifikat (Penggunaan Pemegang Sertifikat dan Logo)

7.3.1 LSP Unesa mensyaratkan pemegang sertifikat menandatangani persetujuan untuk:


a. Memenuhi ketentuan skema sertifikasi Perancangan Mekanik;
b. Menyatakan bahwa sertifikat yang dimilikinya hanya berlaku untuk ruang lingkup sertifikasi;
c. Tidak menyalahgunakan sertifikat yang dapat merugikan pihak terkait dan tidak memberikan
persyaratan yang berkaitan dengan sertifikat yang menurut LSP Unesa dianggap dapat
menyesatkan atau tidak sah;

5
SKEMA SERTIFIKASI PERANCANGAN MEKANIK 2018

d. Menghentikan penggunaan semua pernyataan yang berhubungan dengan sertifikasi yang


memuat acuan LSP Unesa setelah dibekukan atau dicabut sertifikatnya serta mengembalikan
sertifikat kepada LSP Unesa yang menerbitkannya,
e. Tidak menyalahgunakan sertifikat.
7.3.2. Acuan sertifikasi yang tidak sesuai atau penyalahgunaan sertifikat dalam publikasi, katalog, dan
lain-lain harus ditangani oleh LSP Unesa dengan tindakan perbaikan seperti penundaan atau
pencabutan sertifikasi, pengumuman pelanggaran dan jika perlu tindakan hukum lainnya.

8. Biaya Sertifikasi
8.1. Biaya uji dan sertifikasi kompetensi Perancangan Mekanik yang meliputi 11 (sebelas) unit kompetensi
ditetapkan sebesar Rp 400.000,00 (Empat Ratus Ribu Rupiah) yang disubsidi melalui Uang Kuliah
Tunggal (UKT) Universitas Negeri Surabaya.
8.2. Biaya dapat berasal dari sumber lain yang tidak bertentangan dengan peraturan dan pengembangan
yang berlaku dan tidak mengikat.

9. Proses Sertifikasi
9.1 Persyaratan pendaftaran
9.1.1 Pemohon memahami proses Asesmen untuk skema ini yang mencakup persyaratan dan ruang
lingkup sertifikasi, proses penilaian, hak pemohon, biaya sertifikasi dan kewajiban pemegang
sertifikat
9.1.1 Pemohon menyerahkan transkrip nilai yang telah dilegalisasi Ketua Jurusan/Kaprodi, pas foto 3 x
4 sebanyak 2 lembar berwarna dasar merah, dan salinan KTP.
9.1.2 Pemohon mengisi formulir Permohonan Sertifikasi (APL 01) dan formulir Asesmen Mandiri (APL
02) dan dilengkapi dengan bukti-bukti pendukung
9.1.3 Pemohon telah memenuhi persyaratan dasar sertifikasi yang telah ditetapkan
9.1.4 Pemohon menyatakan setuju untuk memenuhi persyaratan sertifikasi dan memberikan setiap
informasi yang diperlukan untuk penilaian
9.2 Proses Asesmen
9.2.1 Asesmen direncanakan dan disusun dengan cara yang menjamin bahwa verifikasi persyaratan
skema sertifikasi Perancangan Mekanik telah dilakukan secara objektif dan sistematis dengan
bukti terdokumentasi untuk memastikan kompetensi .
9.2.2 Tolok ukur (benchmark) yang relevan untuk Metoda Asesmen dan Alat Asesmen (assessment
tools) ATAU PERANGKAT ASESMEN yang dipilih diinterpretasikan untuk mengkonfirmasikan
bukti yang akan dikumpulkan dan bagaimana bukti tersebut akan dikumpulkan
9.2.3 Rincian mengenai rencana asesmen dan proses asesmen dijelaskan, dibahas dan diklarifikasi
dengan Peserta sertifikasi.

6
SKEMA SERTIFIKASI PERANCANGAN MEKANIK 2018

9.2.4 Menugaskan asesor kompetensi, yang kemudian akan melaksanakan asesmen kepada peserta
sesuai lingkup kompetensi yang diminta, keputusan asesmen akan direkomendasikan oleh
Asesor kepada LSP.
9.2.4 Prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan bukti diterapkan sesuai persyaratan dasar peserta
untuk mengumpulkan bukti yang berkualitas
9.2.5 Bukti yang dikumpulkan PADA ASESMEN MANDIRI (APL 02 ) diperiksa dan dievaluasi untuk
memastikan bahwa bukti tersebut memenutuhi aturan bukti, yaitu: valid/andal, akurat/otentik,
terkini, dan memadai (VATM) untuk menentukan apakah Pemohon Kompeten atau Tidak
Kompeten.
9.2.6 Hasil proses asesmen yang telah memenuhi aturan bukti VATM direkomendasikan Kompeten
dan yang belum memenuhi aturan bukti VATM direkomendasikan untuk mengikuti proses lanjut
ke proses uji kompetensi.
9.3 Proses Uji Kompetensi
Secara umum proses uji kompetensi mencakup:
9.3.1 Uji kompetensi dirancang untuk menilai kompetensi secara Praktik, Tertulis, Lisan yang andal
dan objektif, serta berdasarkan pada konsistensi dengan skema sertifikasi.
9.3.2 Peralatan teknis yang digunakan dalam proses pengujian Perancangan Mekanik diverifikasi
secara tepat.
9.3.3 Prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan bukti diterapkan sesuai dengan persyaratan dasar
peserta untuk mengumpulkan bukti yang berkualitas
9.3.4 Bukti yang dikumpulkan MELALUI UJI PRAKTIK, UJI TULIS, UJI LISAN diperiksa dan dievaluasi
untuk memastikan bahwa bukti tersebut mencerminkan bukti yang diperlukan untuk
memperlihatkan kompetensi telah memenuhi aturan bukti, yaitu valid/andal, akurat/otentik,
terkini, dan memadai (VATM )
9.3.5 Hasil proses asesmen yang telah memenuhi aturan bukti VATM direkomendasikan “Kompeten”
dan yang belum memenuhi aturan bukti VATM direkomendasikan “Belum Kompeten”

9.4 Keputusan Sertifikasi


9.4.1 LSP menjamin bahwa informasi yang dikumpulkan selama proses sertifikasi mencukupi untuk:
a. mengambil keputusan sertifikasi;
b. melakukan penelusuran apabila terjadi banding
9.4.2 Keputusan sertifikasi terhadap peserta hanya dilakukan oleh LSP berdasarkan rekomendasi dan
informasi yang dikumpulkan oleh asesor kompetensi melalui proses sertifikasi (Proses Asesmen
dan Proses Uji Kompetensi).
9.4.3. Personil yang membuat keputusan sertifikasi tidak ikut serta dalam pelaksanaan asesmen dan
uji kompetensi
9.4.4. Sertifikat tidak diserahkan sebelum seluruh persyaratan sertifikasi dipenuhi.

7
SKEMA SERTIFIKASI PERANCANGAN MEKANIK 2018

9.4.5. LSP menerbitkan sertifikat kompetensi kepada Peserta yang diputuskan dalam Rapat Teknis
LSP Kompeten dalam bentuk surat yang ditandatangani dan disahkan oleh personel yang
ditunjuk LSP
9.4.6. Sertifikat yang dikeluarkan oleh LSP Unesa berlaku selama tiga (3) tahun sejak tanggal sertifikat
dikeluarkan.
9.5 Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat
9.5.1 Pembekuan sertifikat kompetensi dilakukan apabila pemegang sertifikat melakukan kesalahan-
kesalahan dalam pelaksanaan maupun setelah pelaksanaan uji kompetensi dengan tingkat
kesalahan yang dapat ditoleransi seperti yang tertulis dalam surat perjanjian pemegang sertifikat.
9.5.2. Selama pembekuan, yang lamanya disesuaikan dengan tingkat kesalahan, maka sertifikat tidak
dapat digunakan. Sertifikat dapat digunakan setelah mendapat persetujuan dari LSP Unesa
sebagai lembaga yang mengeluarkan sertifikat.
9.5.3 Pencabutan sertifikat kompetensi dilakukan apabila pemegang sertifikat melakukan kesalahan
mutlak, fatal, serta tidak sesuai dengan isi dari perjanjian pemegang sertifikat.
9.6. Pemeliharaan Sertifikat (Survailen)
Untuk memastikan dan memelihara kompetensi para pemegang sertifikat, maka minimal setahun satu
kali dilakukan survailen terhadap seluruh pemegang sertifikat.
9.6.1. Survailen dilakukan dengan menggunakan metode evaluasi rekaman kegiatan pengukuran (LOG
BOOK), evaluasi peserta sertifikasi, dan dengan saksi (witness) bila diperlukan, dan atau
kegiatan pemeliharaan kompetensi dengan menyertakan dokumen bukti kehadiran pada
program penyegaran.
9.6.2. Survailen dilaksanakan sesuai jadwal yang ditetapkan LSP setiap tahunnya
9.6.3. Kelalaian dan atau kegagalan dari survailen akan mengakibatkan dicabutnya sertifikat
kompetensi
9.6.4. Survailen dapat dilakukan di luar jadwal semestinya, manakala ada keluhan pihak ke-3 atau
adanya kasus sangkaan malpraktik.
9.7. Proses Sertifikasi Ulang
9.7.1. LSP Unesa menetapkan persyaratan sertifikasi ulang sama dengan persyaratan awal untuk
menjamin bahwa profesi yang disertifikasi selalu memenuhi sertifikasi yang mutakhir.
9.7.2. Pemohonan perpanjangan sertifikat dilaksanakan 2 (dua) bulan sebelum masa kadaluarsa
sertifikat dengan memperhatikan hasil survailen.
9.7.3. Perpanjangan sertifikat berlaku hanya bagi pemegang sertifikat kompetensi yang tidak
kehilangan haknya karena kasus kriminal dan atau malpraktik yang telah memiliki kekuatan
hukum tetap.
9.7.4. Permohonan, persyaratan dan uji kompetensi untuk perpanjangan sertifikat mengacu kepada
permohonan, persyaratan dan uji kompetensi
9.7.4. Fokus metode asesmen yang digunakan meliputi:

8
SKEMA SERTIFIKASI PERANCANGAN MEKANIK 2018

a. Rekaman kegiatan asesmen


b. Portfolio
c. Konfirmasi keberlangsungan pekerjaan yang memuaskan dan rekaman pengalaman kerja.
9.8 Penggunaan Sertifikat
Calon pemohon yang mengajukan diri untuk uji kompetensi/sertifikasi harus menandatangani
persetujuan untuk:
9.8.1. Memenuhi ketentuan skema sertifikasi;
9.8.2. Menyatakan bahwa uji kompetensi/sertifikasi yang dilakukan hanya berlaku untuk ruang lingkup
sertifikasi yang diajukan oleh pemohon dan diberikan oleh LSP Unesa;
9.8.3. Tidak menyalahgunakan sertifikat yang telah didapat, dan dapat merugikan LSP Unesa/TUK.
Tidak memberikan persyaratan berkaitan dengan sertifikasi yang menurut LSP Unesa dianggap
dapat menyesatkan atau tidak sah;
9.8.4 Apabila sertifikat yang telah diterima terdapat penyalahgunaan, maka LSP Unesa berhak
membekukan atau mencabut sertifikat tersebut, dan pengguna wajib mengembalikan sertifikat
tersebut kepada LSP Unesa sebagai LSP penerbit sertifikat.
9.8.5 Sertifikat yang telah diterima pemohon tidak digunakan untuk hal-hal yang melanggar aturan
(penyalahgunaan sertifikat).
9.9. Banding
9.9.1 Peserta uji kompetensi dapat melakukan banding setelah keputusan kelulusan uji kompetensi
dilakukan tim asesor.
9.9.2 Pengajuan banding kepada LSP akan diproses melalui investigasi serta pengkajian oleh tim
skema dan tim sertifikasi LSP Unesa untuk selanjutnya dilakukan verifikasi pengajuan banding
pemohon.
9.9.3 LSP akan segera melakukan konfirmasi kepada pemohon banding pada akhir proses
penanganan banding.
9.9.4 LSP bertanggungjawab atas semua keputusan di semua tingkat proses penanganan banding.
9.9.5 Pengajuan, investigasi, dan pengambilan keputusan atas banding tidak akan mengakibatkan
tindakan diskriminasi terhadap pemohon banding

Anda mungkin juga menyukai