Anda di halaman 1dari 4

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/341251948

KONSEP, DESAIN, PERBANDINGAN KELEBIHAN DAN KEKURANGAN,


IMPLIKASI DARI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI

Article · May 2020

CITATIONS READS

0 3,742

1 author:

Naufal Dzakwan
Jakarta State University
1 PUBLICATION   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Naufal Dzakwan on 08 May 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


KONSEP, DESAIN, PERBANDINGAN KELEBIHAN DAN KEKURANGAN, IMPLIKASI DARI
MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI
Naufal Dzakwan
Program Studi Pendidikan Vokasional Konstruksi Bangunan
FT Universitas Negeri Jakarta
Jalan Rawamangun Muka, Jakarta, Indonesia
Email: NaufalDzakwan_1503617012@mhs.unj.ac.id

I. KONSEP
Sistem Pendidikan Jarak Jauh saat ini sedang di terapkan di Indonesia pada masa pasa Pandemi Covid-19.
Dalam penyelenggaraan pendidikan jarak jauh ini materi ajar dan alat untuk penyampaian pesan/informasi
mengenai pengetahuan memiliki peran yang saat penting untuk menunjang keberhasilan tujuan dari
pembelajaran dan penyampaian materi yang mudah dipahami oleh siswa (Pribadi & Sjarif, 2010). Pendidikan
jarak jauh merupakan suatu bentuk pendidikan dimana didalam proses belajar banyak alat yang dijadikan media
untuk pengajaran yang sistematis dan penyampaian secara komunikatif antar guru dan siswa (Wang & Lin,
2011).
Media pembelajaran merupakan alat bantu yang digunakan guru dalam proses kegiatan belajar mengajar
dengan berbagai bentuk seperti photografis, grafis, ataupun elektronis (Lestari et al., 2017). Media pembelajaran
juga merupakan benda atau alat yang digunakan oleh guru untuk menjelaskan dan menyajikan dalam proses
belajar mengajar agar siswa mudah untuk memperoleh pengetahuan (Pura et al., 2017). Menurut Arsyad (dalam
Zainiah & Rijanto, 2016) Media pembelajaran memiliki manfaat dalam proses kegiatan belajar mengajar,
seperti: (1) dapat meningkatkan motivasi siswa dengan memusatkan perhatian ke media dan adanya interaksi
langsung antar siswa dan lingkungan sekitar; (2) dapat menyajikan informasi dan pesan dengan jelas sehingga
terjadinya peningkatan dalam proses dan hasil belajar. kemudian manfaat lain dari media pembelajaran dalam
proses belajar siswa yaitu bahan pembelajaran menjadi lebih mudah untuk dipahami oleh siswa (Ayu et al.,
2019). Penyatuan beberapa jenis media menjadi suatu wadah untuk memudahkan siswa dalam memahami suatu
informasi dan membuat materi menjadi lebih menari merupakan konsep dari multimedia (Bhatti et al., 2017;
Liu, 2018; Putra et al., 2020; Ramli et al., 2017).
Tujuan dari penggunaan media animasi dalam pembelajaran untuk memberikan efek visual yang maksimal
dan adanya interaksi berkelanjutan agar meningkatnya pemahaman dari materi pembelajaran serta memiliki
kemampuan menjelaskan suatu hal yang kompleks dengan gambar dan kata (Calderon et al., 2014; Lestari et
al., 2017). Perangkat yang digunakan dalam membuat animasi untuk media pembelajaran, seperti: Blender;
Adobe Premiere; Adobe After Effect; dsb (Pura et al., 2017). Proses belajar dengan menggunakan animasi ini
berhasil karena mampu menggunakan 2 sensor indera pada manusia yaitu telinga dan mata (Apriansyah et al.,
2020; Ramli et al., 2017). Pada proses pengalaman belajar 75% dapat diperoleh dari indera penglihatan dan
13% diperoleh dari indera pendengaran serta sisanya melalui indera lain (Apriansyah et al., 2020). Animasi 3D
merupakan salah satu contoh media pembelajaran yang dapat diterapkan guru didalam pembelajaran, karena
dapat memberikan gambaran objek yang sebenarnya, sehingga siswa akan lebih mudah memahami penerapan
sesungguhnya dari materi yang dipelajari (Nasir et al., 2018). Augmented Reality (AR) merupakan salah satu
contoh penerapan jenis animasi 3D yang dapat meningkatkan siswa untuk memahami materi dengan
menampilkan bentuk asli dari suatu objek (Hiranyachattada & Kusirirat, 2020).

II. DESAIN
Pada saat menyajikan media pembelajaran animasi, tentunya harus merancang terlebih dahulu media yang
akan digunakan. Dalam proses pembuatan media animasi 3D dengan bantuan perangkat lunak Blender 3D ini
mempunyai beberapa tahapan, meliputi: a) Pra produksi/tahap awal, pada tahap awal ini dimulai dengan
penentuan materi yang akan disajikan pada animasi 3D, merancang skenario, karakter, dan naskah; b)
Produksi/tahap inti, pada tahap inti ini dengan membuat model karakter. Selanjutnya dengan pembuatan
background, pewarnaan, edit,dan efek pada visual. Setelah itu semua objek digabungkan, dan dilanjutkan
dengan memberikan animasi seperti gerakan sesuai dengan naskah yang sudah dibuat, selanjutnya adalah
menginput audio dan teks; (3) Pasca produksi/ tahap akhir, pada tahap ini merupakan final dari objek yang
sudah digabungkan kemudian dilakukan pengecekan kembali apabila adanya kesalahan. Apabila sudah tidak
ada kesalahan proses selanjutnya dengan mengeluarkan video animasi 3D secara keseluruhan (Yuningsih et al.,
2014). Lalu pada tahap desain proses pembelajaran dengan media animasi memiliki beberapa tahapan, seperti:
(1) Tahap analisis, pada tahap ini dengan melakukan analisis kurikulum, karakter pada siswa, dan kebutuhan
apa saja yang akan digunakan pada proses belajar; (2) Tahap desain, pada tahap ini dengan melakukan
penyusunan garis besar dari media dalm bentuk animasi; (3) Tahap pengembangan, pada tahap ini terjadi 2
proses yaitu produksi dan pasca produksi. Pada proses produksi ini dengan pembuatan video animasi yang
terdiri dari modelling, texturing, ringging, skinning, animating, lighting dan remdering. Kemudian pada proses
pasca produksi dengan proses penyelasaian; (4) Tahap implementasi, pada tahap ini media animasi yang telah
dibuat kemudian disajikan pada pembelajaran di kelas; (5) Tahap evaluasi, pada tahap ini dilakukan penilaian
untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dari media animasi terhadap keberhasilan siswa (Pura et al., 2017).

III. PERBANDINGAN
Penggunaan media pembelajaran animasi ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari media
pembelajaran animasi, yaitu: (1) mampu memberikan kemudahan kepada guru untuk memaparkan informasi
mengenai materi yang kompleks; (2) menggunakan lebih dari satu media yang digabungkan meliputi audio dan
visual; (3) dapat menarik perhatian dan fokus siswa yang dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa;
(4) memiliki sifat interaktif dimana mempunyai kemampuan untuk memudahkan respon dari siswa; (5)
memiliki sifat mandiri dimana adanya kemudahan pada siswa untuk menggunakan media animasi tanpa adanya
bimbingan dari guru (Johari et al., 2016; Komaro et al., 2018). Kekurangan dari media pembelajaran animasi,
yaitu: (1) diperlukannya software khusus untuk membuat media pembelajaran dengan animasi; (2)
diperlukannya keterampilan dan kreatifitas untuk mendesain animasi yang efektif agar dapat digunakan sebagai
media pembelajaran; (3) tidak adanya gambar secara realitas seperti fotografi dan video (Johari et al., 2016).
Penggunaan media pembelajaran animasi dapat menghasilkan respon positif pada siswa dimana siswa dapat
meningkatkan pemahaman materi. Hasil belajar menggunakan media animasi lebih efektif karena dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan media pembelajaran tanpa animasi (Johari et al., 2016;
Liu, 2018). Pada Sekolah Menengah, penerapan media animasi 3D dengan aplikasi blender dapat meningkatkan
daya pikir siswa dalam penyusunan langkah observasi pada mata pelajaran fisika dengan materi inti atom (Nasir
et al., 2018). Sedangkan, dengan menggunakan e-storytelling melalui animasi dapat memudahkan penyampaian
pengetahuan pada masyarakat pesisir Sungai Slave dan Delta, Canada (Bradford & Bharadwaj, 2015).

IV. IMPLIKASI
Berdasarkan hasil dari penggunaan media pembelajaran animasi dengan hasil belajar yang lebih baik dan
meningkat (Lestari et al., 2017). Kemudian siswa menunjukkan ketertarikan yang sangat antusias, semangat
dalam belajar, senang saat belajar dengan menggunakan media pembelajaran animasi, dan mampu mengikuti
pembelajaran dengan baik (Pura et al., 2017; Ramli et al., 2017). Dengan adanya media pembelajaran animasi
ini diharapkan mampu membantu guru dalam menyajikan informasi dan pengetahuan secara efektif dari segi
waktu serta membuat siswa lebih tertarik dalam mengikuti pembelajaran yang menyenangkan (Lestari et al.,
2017; Ramli et al., 2017). Lalu media pembelajaran animasi mampu membantu siswa dalam memahami materi
yang disajikan, dan memberikan bantuan pada guru dalam kegiatan pembelajaran dengan kemudahan
penyampaian komunikasi pembelajaran (Bhatti et al., 2017; Setiaji, 2017). Kemudian hasil pada jenjang anak
usia dini, media pembelajaran animasi sangat membantu sekali dimana anak-anak lebih mudah memahami
mengenai proses terjadi pemanasan global (H Rizal, 2017).

DAFTAR PUSTAKA
Apriansyah, M. R., Sambowo, K. A., & Maulana, A. (2020). Pengembangan Media Pembelajaran Video
Berbasis Animasi Mata Kuliah Ilmu Bahan Bangunan Di Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan
Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta. Jurnal Pendidikan Teknik Sipil, 9(1), 8–18.
https://doi.org/https://doi.org/10.21009/jpensil.v9i1.12905
Ayu, N. R., Arthur, R., & Neolaka, A. (2019). Pengembangan Media Pembelajaran berbasis Komik pada
Konstruksi Bangunan. Jurnal Pensil, 8(1), 40–46. https://doi.org/10.21009/ jpensil.v8i1.10628
Bhatti, Z., Abro, A., Gillal, A. R., & Karbasi, M. (2017). Be-Educated : Multimedia Learning through 3D
Animation. International Journal of Computer Science and Emerging Technologies, 1, 13–22.
https://arxiv.org/abs/1802.06852
Bradford, L. E. A., & Bharadwaj, L. A. (2015). Whiteboard animation for knowledge mobilization: A test
case from the slave river and delta, canada. International Journal of Circumpolar Health, 74(January
2018), 1–9. https://doi.org/10.3402/ijch.v74.28780
Calderon, N. A., Arias-Hernandez, R., & Fisher, B. (2014). Studying animation for real-time visual analytics:
A design study of social media analytics in emergency management. Proceedings of the Annual Hawaii
International Conference on System Sciences, 1, 1364–1373. https://doi.org/10.1109/HICSS.2014.176
H Rizal, M. (2017). Animasi Sebagai Media Pembealajaran Tentang Pemanasan “Global warming” Untuk
Anak Usia Dini. Inspiration : Jurnal Teknologi Informasi Dan Komunikasi, 7(1), 79–85.
https://doi.org/10.35585/inspir.v7i1.2439
Hiranyachattada, T., & Kusirirat, K. (2020). Using mobile augmented reality to enhancing students’
conceptual understanding of physically-based rendering in 3D animation. European Journal of Science
and Mathematics Education, 8(1), 1–5. https://eric.ed.gov/?id=EJ1242139
Johari, A., Hasan, S., & Rakhman, M. (2016). Penerapan Media Video Dan Animasi Pada Materi Memvakum
Dan Mengisi Refrigeran Terhadap Hasil Belajar Siswa. Journal of Mechanical Engineering Education,
1(1), 8. https://doi.org/10.17509/jmee.v1i1.3731
Komaro, M., Ariyano, A., Suherman, A., & Geovani, G. F. (2018). Problem solving in phase diagram of
engineering material subject through animation as learning media. MATEC Web of Conferences, 197,
1–3. https://doi.org/10.1051/matecconf/201819712008
Lestari, D., Rochadi, D., & Maulana, A. (2017). Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Animasi Terhadap
Hasil Belajar Siswa pada Materi Pelajaran Menggambar Bentuk Bidang Kompetensi Keahlian Teknik
Gambar Bangunan di SMK 4 Tangerang Selatan. Jurnal PenSil, 6(2), 8.
https://doi.org/10.21009/pensil.6.2.1
Liu, Y. (2018). Influence of Animation Presentation Mode and Spatial Ability on Multimedia Learning under
the Background of Modern Information Society. 264(Icemaess), 806–811.
https://doi.org/10.2991/icemaess-18.2018.158
Nasir, M., Prastowo, R. B., & Riwayani. (2018). An analysis of instructional design and evaluation of physics
learning media of three dimensional animation using blender application. Proceedings - 2018 2nd
International Conference on Electrical Engineering and Informatics: Toward the Most Efficient Way
of Making and Dealing with Future Electrical Power System and Big Data Analysis, ICon EEI 2018,
October, 36–41. https://doi.org/10.1109/ICon-EEI.2018.8784309
Pribadi, B. A., & Sjarif, E. (2010). Pendekatan Konstruktivistik Dan Pengembangan Bahan Ajar Pada Sistem
Pendidikan Jarak Jauh. August, 11(vol.11 no.02 (2010)), 117–128.
http://ilp.ut.ac.id/JPTJJ/article/view/77
Pura, I. P. A. S., Darmawiguna, I. G. M., & Putrama, I. M. P. (2017). Film Seri Animasi 3D Belajar Bahasa
Indonesia Bersama Made Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Penutur Asing Di
Undiksha. Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI), 6(1), 20.
https://doi.org/10.23887/karmapati.v6i1.9051
Putra, P. S., Asi, N. B., Anggraeni, M. E., & Karelius. (2020). Development of android-based chemistry
learning media for experimenting. Journal of Physics: Conference Series, 1422(1).
https://doi.org/10.1088/1742-6596/1422/1/012037
Ramli, R., Suriani, A., Yunus, M., Mohid, S. Z., Abas, H., & Baharudin, H. (2017). A Review On The
Innovative Use of Screencast Technique For Learning 3D Animation Software. September, 42–48.
Setiaji, A. (2017). Perancangan Animasi Cerita Wayang sebagai Media Pembelajaran pada Siswa Kelas V
SD Negeri Kutosari 02 Gringsing. Jurnal Ilmiah Komputer Grafis, 10(1), 1–8.
http://journal.stekom.ac.id/index.php/pixel/article/view/116
Wang, Y., & Lin, H. (2011). A design and implementation of SIP-based distance education system. Procedia
Engineering, 15, 2123–2127. https://doi.org/10.1016/j.proeng.2011.08.397
Yuningsih, F., Hadi, A., & Huda, A. (2014). Rancang Bangun Animasi 3 Dimensi Sebagai Media
Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Menginstalasi PC. Jurnal Vokasional Teknik Elektronika &
Informatika, 2(2), 36 – 40. http://ejournal.unp.ac.id/index.php/voteknika/article/view/4069
Zainiah, R., & Rijanto, T. (2016). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Animasi Dan Simulasi Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mapel Instalasi Penerangan Listrik Di Smkn 1 Sidoarjo.
Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, 5(2), 515–522.
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-teknik-
elektro/article/viewFile/14898/13480

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai