Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH PRAKTEK PERMAINAN PUZZLE TERHADAP

PENINGKATAN PEMAHAMAN PESERTA DIDIK


PADA MATERI IKATAN KIMIA DI SMA

Sukarni
SMA Negeri 2 Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya
Email: sukarnisp12@gmail.com

Abstrak
Penulisan Penelitian Tindakan Kelas ini dilatarbelakangi oleh beberapa hal; (1) Mata pelajaran
kimia dianggap sulit, (2) Peserta didik malas membaca, (3) Peserta didik kurang mampu
menghafal, dan (4) Peserta didik mudah melupakan nama unsur. Tujuan penulisan Penelitian
Tindakan Kelas ini adalah; ((1) Agar guru selalu berinovasi dalam meningkatkan strategi dan
kualitas pembelajaran di kelas, dan (2) Supaya peserta didik dapat berpikir kritis, kreatif, cermat,
percaya diri, dan dapat belajar dengan gembira dan menyenangkan. Penggunaan media
pembelajaran puzzle adalah upaya untuk meningkatkan kualitas pelajaran kimia, di mana peserta
didik melakukan sebagian besar kegiatan selama proses pembelajaran. Peserta didik belajar aktif,
gembira, bekerja sama, saling membantu, saling memacu, berani bertanya dan berani mengajukan
pendapat. Kesimpulan; Dengan belajar menggunakan media pembelajaran puzzle Tabel Periodik
Unsur, peserta didik bisa mengingat dan membedakan jenis unsur, sehingga memudahkan peserta
didik dalam mengelompokkan unsur, menuliskan senyawa yang berikatan ion dan kovalen.

Kata Kunci: Media Pembelajaran Puzzle, Tabel Periodik Unsur, Model Pembelajaran
Kooperatif, Materi Pelajaran Ikatan Kimia SMA Kelas X.

PENDAHULUAN mampu dan berani menilai hasil/ membuktikan


Mata pelajaran kimia, seringkali dianggap sesuatu, serta mampu memecahkan masalah
mata pelajaran yang sulit dan tidak menarik. yang dihadapi.
Oleh sebab itu, guru harus berupaya agar Pelajaran kimia secara umum sulit
pelajaran ini menjadi menarik dan dipahami peserta didk, termasuk materi yang
menyenangkan bagi peserta didik. Salah satu berkaitan dengan ikatan kimia. Sebelum masuk
upaya untuk meningkatkan kualitas pelajaran materi ikatan kimia, peserta didik terlebih
Kimia adalah dengan menggunakan dahulu harus bisa mengelompokkan unsur-unsur
pembelajaran aktif, di mana peserta didik ke dalam kelompok unsur-unsur logam dan
melakukan sebagian besar kegiatan selama kelompok unsur-unsur nonlogam. Berdasarkan
proses pembelajaran. Belajar aktif merupakan pengalaman selama mengajar bertahun-tahun,
langkah cepat, menyenangkan, mendukung dam peserta didik selalu dengan mudah melupakan
menarik hati dalam belajar (Melvin, 2001). unsur-unsur dan senyawa, meskipun unsur-unsur
Proses belajar aktif berpusat pada peserta didik, dan senyawa tertentu selalu menjadi contoh di
selama proses pembelajaran yang paling penting setiap penjelasan. Hal ini terbukti dari setiap
peserta didik dapat memecahkan masalah ulangan semester yang rata-rata nilainya 50%
sendiri, menemukan contoh-contoh, mencoba berada di bawah nilai 70.0 sedangkan KKM
keterampilan baru, dan melaksanakan tugas pelajaran Kimia di SMA Negeri 2 Sungai Kakap
tergantung pada pengetahuan yang telah mereka adalah 70,0 (tujuh).
miliki atau yang akan dicapai Berikut daftar nilai akhir semester ganjil
Penerapan metode ini akan dinilai berhasil tahun pelajaran 2017/2018, nilai pembelajaran
apabila dihasilkan peserta didik yang terlibat kimia peserta didik kelas X MIA SMA Negeri 2
berpikir aktif dalam setiap kegiatan kelas, berani Sungai Kakap, yang tuntas hanya 50 % , yang
mengajukan pertanyaan dan jawabannya, tidak tuntas juga 50 %. Untuk lebih rinci, bisa
maupun mengajukan gagasan dan pendapat, dilihat pada tabel berikut:
Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan Vol. 4 No.2, Oktober 2020 – Maret 2021 171

Tabel 1. Hasil Penilaian Semester 1 Tahun 2017/2018


Nomor Ragam Data Skor/Jumlah
1 Banyaknya peserta didik 34 orang
2 Siswa perempuan 23 orang
3 Siswa laki-laki 11 orang
4 Banyaknya yang tuntas 17 orang (50%)
5 Banyaknya yang tidak tuntas 17 orang (50%)
6 Skor tertinggi 80
7 Skor terendah 25
8 Rata-rata 52, 5
KKM= 70

Berdasarkan tabel 1 di atas, dapat diuraikan saling membantu dalam menentukan letak unsur,
bahwa siswa yang tuntas hanya 17 orang (50%), sesuai kelompoknya masing-masing.
sedangkan yang tidak tuntas masih separuhnya, Puzzle tabel periodik unsur akan dibuat
yaitu 17 orang (50%). Tingkat ketuntasan peserta didik sendiri yang bermanfaat dalam
tergolong sangat rendah. Bila dikaji membantu peserta didik dalam melaksanakan
penyebabnya, motivasi belajar peserta didik pengelompokkan unsur-unsur ke dalam unsur
masih sangat rendah, karena dilihat dari rata-rata logam dan unsur nonlogam. Bahannya dari busa
nilai yang hanya 52,5. Masih jauh dari KKM steroform yang berukuran 50 cm x 100 cm.
yang ditetapkan dengan nilai 70. Rentang nilai Peserta didik di bagi kedalam kelompok kecil, 5
antara peserta didik dengan nilai tertinggi 80 orang perkelompok. Secara berkelompok siswa
dan dengan peserta didik dengan nilai terendah membuat puzzle dan memainkannya bersama-
25, sangat jauh. Hal ini perlu ada upaya untuk sama dalam pelajaran kimia, materi ikatan
meningkatkan nilai peserta didik yang terendah, kimia.
agar rentang perbedaan data nilai tidak terlalu Setelah puzzle selesai dibuat, maka peserta
jauh. didik memainkannya secara berkelompok.
Dalam usaha meningkatkan kualitas belajar Peserta didik bekerja secara tim, menyusun kartu
mengajar, guru harus selalu berupaya unsur ke dalam puzzle sesuai perintah guru,
menemukan tehnik, agar minat belajar peserta dengan waktu yang telah ditentukan. Saat
didik terhadap mata pelajaran kimia yang menyusun kartu, siswa bersaing antar kelompok
dianggap sulit, menjadi pelajaran yang menarik dalam menyelesaikan tugasnya. Kelompok yang
dan menyenangkan. Belajar aktif merupakan tercepat dalam menyusun kartu, maka akan
langkah cepat, menyenangkan, mendukung dan dapat nilai tertinggi. Dengan menggunakan
menarik hati dalam belajar (Melvin, 2001). inovasi media pembelajaran puzzel tabel
Proses belajar aktif berpusat pada peserta didik, periodik unsur, penulis yakin, bisa membuat
selama proses pembelajaran yang paling penting peserta didik mengingat lebih lama nama-nama
peserta didik dapat memecahkan masalah unsur. Dengan demikian siswa mudah membuat
sendiri, menemukan contoh-contoh, mencoba dan menulis ikatan kimia, baik ikatan ion
keterampilan baru, dan melaksanakan tugas maupun ikatan kovalen.
tergantung pada pengetahuan yang telah mereka Susilowarno : 2007, mengatakan kelebihan
miliki atau yang akan dicapai. penerapan inovasi pembelajaran seperti ini
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah memberi kesempatan peserta didik untuk
oleh penulis adalah berinovasi menciptakan bertanya, berdiskusi, menyelidiki,
media pembelajaran yang sesuai dengan bereksperimen dalam suasana yang aktif,
kebutuhan untuk memahami materi ikatan inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
kimia. Membuat puzzle tabel periodik unsur Media pembelajaran yang digunakan dapat
adalah usaha yang dilakukan oleh penulis, agar memberikan pengalaman konkret, memotivasi
peserta didik mudah mengingat letak unsur- peserta didik belajar, serta mempertinggi daya
unsur di dalam tabel periodik unsur. Unsur- serap dan retensi belajar siswa.
unsur apa saja yang termasuk unsur logam, dan Model Pembelajaran yang digunakan dalam
unsur-unsur apa saja yang termasuk unnsur non pembuatan dan permainan puzzle ini adalah
logam. Selanjutnya, dengan bermain puzzle model pembelajaran Cooperative Learning.
unsur secara berkelompok, peserta didik bisa Model pembelajaran ini merupakan strategi
Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan Vol. 4 No.2, Oktober 2020 – Maret 2021 172

pembelajaran yang menitikberatkan pada pertemuan. Setiap tahapan siklus terdiri dari
pengelompokan pesserta didik dengan tingkat perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi
kemampuan akademik yang berbeda ke dalam terhadap tindakan. Hasil refleksi siklus I
kelompok-kelompok kecil (Saptono, 2003:32). digunakan untuk perbaikan rencana tindakan
Kepada peserta didik diajarkan keterampilan- pada siklus berikutnya
keterampilan khusus agar dapat bekerja sama Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan
dengan baik dalam kelompoknya, seperti di kelas X MIA SMA Negeri 2 Sungai Kakap
menjelaskan kepada teman sekelompoknya, Kabupaten Kuburaya pada semester ganjil tahun
menghargai pendapat teman, berdiskusi dengan pelajaran 2017/2018 pada materi ikatan kimia.
teratur, peserta didilk yang pandai membantu Instrumen dalam penelitian ini adalah : (1)
yang lebih lemah, dan lain sebagainya. Rencana Pembelajaran (RPP), dalam penelitian
Strategi pembelajaran dengan kooperatif ini RPP yang digunakan menggunakan metode
learning dipakai karena untuk memberikan pembelajaran Cooperative Learning. (2)
pemahaman kepada peserta didik tentang arti Pelaksanaan pembelajaran adalah semua
pentingnya kerjasama kelompok namun tetap langkah kegiatan pembelajaran dari beberapa
memperhatikan terhadap usaha individual. Hal siklus yang menggunakan metode pembelajaran
ini sesuai dengan sifat dan kodrat manusia Cooperative Learning. (3) Lembar observasi,
sebagai mahkluk sosial. Selain itu bila dikaitkan digunakan sebagai acuan untuk melakukan
dengan profesi dalam bidang teknologi observasi/pengamatan guna memperoleh data
informasi yang sering bekerja secara kelompok yang diinginkan. Lembar observasi yang
atau tim. Oleh karena itu perlu kiranya dalam digunakan dalam penelitian ini adalah lembar
pembelajaran diberikan pemahaman tentang arti observasi guru dalam proses pembelajaran kimia
pentingnya kerjasama dalam kelompok. dengan menggunakan Cooperative Learning. (4)
Sedangkan menurut Lundgren (Sukarmin, Soal Tes, Digunakan untuk mengetahui
2002:2), Unsur-unsur dasar yang perlu peningkatan hasil belajar peserta didik terhadap
ditanamkan pada diri peserta didik agar Model materi yang dipelajari. Tes yang diberikan
Pembelajaran Kooperatif atau Cooperative kepada peserta didik meliputi posttest tanya
Learning lebih efektif adalah sebagai berikut : jawab dan kuisioner dari setiap siklus. Soal tes
(1) Peserta didik harus memiliki persepsi bahwa yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
mereka “tenggelam atau berenang bersama”; (2) tertulis yang berbentuk essay. Tes bentuk essay
Peserta didik memiliki tanggung jawab terhadap ini digunakan sejalan dengan pendapat Sudjana
temannya dalam kelompoknya, disamping (1999: 36) yang menyatakan “melalui tes essay
tanggung jawab terhadap diri sendiri, dalam ini para pesrta didik dapat mengungkapkan
mempelajari materi yang dihadapi; (3) didik aspek kognitif, menyusun dan mengekspresikan
harus berpandangan bahwa mereka semuanya gagasannya. Dari gagasan peserta didik, guru
memiliki tujuan yang sama; (4) Peserta didik secara tidak langsung melihat proses berpikir
harus membagi tugas dan berbagi tanggung peserta didik dalam memecahkan masalah”.
jawab sama besarnya diantara anggota Sebelum penulisan butir soal maka disusun kisi-
kelompok; (5) Peserta didik akan diberikan kisi terlebih dahulu, kemudian kunci jawaban,
suatu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut dan pedoman penskoran.
berpengaruh terhadap evaluasi seluruh anggota Sumber data dalam penelitian ini terdiri
kelompok; (6) Peserta didik berbagi dari beberapa sumber, yakni peserta didik, guru,
kepemimpinan sementara mereka memperoleh dan teman sejawat serta kolaborator. Teknik
keterampilan bekerja sama selama belajar; (7) pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
Peserta didik akan diminta tes observasi, wawancara dan diskusi. Alat
mempertanggungjawabkan secara individual pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
materi yang ditangani dalam kelompok kertas soal, kertas kuisioner, puzzle, kumpulan
kooperatif. nilai hasil diskusi, sikap saat bekerja sama dan
keaktifan peserta didik saat proses pembelajaran.
METODE PENELITIAN Indikator kerja peserta didik; (1) tes: rata-rata
Penelitian ini merupakan Penelitian nilai ulangan harian, (2) Observasi: keatifan
Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh guru peserta didik dalam proses belajar mengajar.
mata pelajaran Kimia di SMA Negeri 2 Sungai Indikator kerja guru; (1) dokumentasi :
Kakap. Dalam penelitian ini terdiri dari beberapa kehadiran peserta didik, (2) observasi: hasil
siklus, masing-masing siklus terdiri dari 2 kali obeservasi. Analisis Data. Data yang
Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan Vol. 4 No.2, Oktober 2020 – Maret 2021 173

dikumpulkan pada setiap kegiatan obeservai Peserta didik belum terbiasa dengan istilah-
pelaksanaan siklus penelitian dianalisis secara istilah asing dan peserta didik tidak langsung
deskriptif dengan menggunakan teknik kepada objek yang dipelajari sehingga peserta
presentase untuk melihat kecendrungan yang didik mengalami kesulitan dalam memahami
terjadi dalam kegiatan pembelajaran penulisan ikatan ion dan ikatan kovalen. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut guru
HASIL DAN PEMBAHASAN merencanakan perubahan metode pengajaran
Pada kondisi awal hasil belajar rendah, dengan praktek membuat puzzel Tabel Peiodik
minat peserta didik dalam mengikuti Unsur
pembelajaran kimia masih kurang, peserta didik Observasi dan Evaluasi (Observation
belum berani mengajukan pertanyaan, susah and Evaluation). Meliputi: (1) Pengamatan
berlatih soal, tidak berami mengemukakan terhadap kegiatan belajar mengajar; (2) Pada
pendapat dan kurang aktif. awal pembelajaran kegiatan belajar didominasi
Siklus 1 oleh guru, komunikasi bersifat satu arah. Di
Perencanaan (Planning). Meliputi: (1) akhir pembelajaran baru ada beberapa peserta
Guru melakukan analisis kurikulum untuk didik yang bertanya; (3) Pengamatan terhadap
melakukan standar kompetensi dan kompetensi peserta didik. Guru memberi petunjuk
dasar yang akan disampaikan kepada peserta bagaimana menggunakan media dalam
didik; (2) Membuat rencana pembelajaran; (3) menghafal letak unsur pada tabel. Peserta didik
Membuat instrumen yang dibuat dalam siklus membaca dan menghafal unsur-unsur
PTK; (4) Menyusun alat evaluasi pembelajaran dalamTabel Periodik Unsur yang ada. Sebagian
Pelaksanaan (Action). Pada saat awal besar peserta didik tampak antusias dalam
siklus pertama pelaksanaan belum sesuai dalam membaca dan menghafal unsur pada Tabel
keaktifan dan hasil belajar peserta didik. Hal ini Periodik Unsur. Namun ada juga peserta didik
disebabkan karena: (1) Komunikasi yang yang asik berbicara dengan teman sebangkunya.
bersifat satu arah yang didominasi oleh guru; (2) Selebihnya, masih tak bereaksi atau diam.

Tabel 2. Rekapitulasi Perolehan Skor Aktivitas Peserta Didik dalam Tanya Jawab
Ketercapaian Jumlah peserta didik Persentase
Tuntas Belajar 29 85 %
Tidak Tuntas Belajar 5 15 %

Dari hasil pengamatan penulis, aktivitas sama. Selain itu, beberapa peserta didik masih
peserta didik dalam kegiatan belajar diperoleh belum terlibat secara penuh, sehingga
nilai terendah 56% dan nilai tertinggi 81%. pemahaman akan ikatan kimia masih jauh.
Berdasarkan indicator keberhasilan nilai Berdasarkan hasil kuis peserta didik
aktivitas peserta didik adalah 66%. Jadi masih diperoleh data bahwa nilai yang terendah adalah
ada 5 peserta didik yang belum mencapai KKM. 58 dan nilai tertinggi 83. Dari data tersebut
Hal ini disebabkan karena peserta didik menunjukkan ada 16 peserta didik yang nilainya
merasa sulit mengingat unsur yang termasuk belum mencapai KKM. Pengamatan kegiatan
logam atau nonlogam, sehingga kesulitan belajar mengajar dilakukan oleh teman sejawat,
memahami proses serah terima elektron dan yang mengajar mata pelajaran yang masih linier,
penggunaan sepasang elektron secara bersama- dengan penulis.

Tabel 3. Hasil Pengamatan Teman sejawat Terhadap aktivitas di kelas


No Kegiatan Hasil
1 Guru memberi arahan materi yang dipelajari pada hari itu 3
2 Situasi kelas aktif dan kondusif 2
3 Guru memonitor/ mengevaluasi kegiatan siswa 2
4 Guru menguasai materi yang dipelajari 3
Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan Vol. 4 No.2, Oktober 2020 – Maret 2021 174

5 Dalam proses KBM terjadi interaksi guru dan siswa 2


6 Sikap dan penampilan guru dalam mengajar 3
7 Penggunaan bahasa Indonesia yang benar dalam penyampaian materi 3
8 Guru memberi penilaian di akhir pelajaran 3
65%
Keterangan : 1 = kurang 2 = sedang 3 = baik 4 =
sangat baik
Berdasarkan data pengamatan, persentasi Tabel Periodik dengan bimbingan guru; (5)
aktivitas guru dalam pembelajaran rata-rata Setelah selesai membuat puzzel, peserta didik
sebesar 65%. Dari data ini munujukkan menyusun keping unsur ke dalam ruang puzzel
kemampuan dalam melaksanakan pembelajaran Tabel Periodik Unsur, berdasarkan instruksi
belum optimal, karena pembelajaran didominasi guru. Peserta didik berlomba dalam hitungan
oleh guru. waktu, siapa yang tercepat menyusun keping
Refleksi (Reflection). Dari hasil unsur; (6) Setelah peserta didik hafal, dan bisa
pengamatafan dari keaktfan peserta didik dalam membedakan unsur logam dan nonlogam, maka
KBM, hasil kuisioner dan keakifan guru maka mereka mulai diarahkan untuk membuat ikatan
dapat disimpulkan bahwa penyampaikan materi kimia. Guru menjelaskan dengan memberi
secara monoton dan terjadi komunikasi satu beberapa contoh. Kemudian, peserta didik
arah, sehingga hanya ada beberapa peserta didik diinstruksikan untuk membuat 5 ikatan ion dan 5
yang aktif dan faham. Namun beberapa peserta ikatan kovalen; (7) Selanjutnya pemberian
didik yang lain, meski memperhatikan penguatan dan kesimpulan secara bersama-sama
penjelasan guru, tetapi tetap sulit memahami Pengamatan (observation). Meliputi: (1)
materi ikatan kimia dengan jelas. Bahkan Situasi kegiatan belajar mengajar. Kegiatan
beberapa peserta didik kurang bersemangat dan belajar berjalan aktif, adalah ketika seluruh
putus asa, sehingga tertidur. peserta didik melakukan praktek membuat
Berdasarkan dari data tersebut guru puzzel Tabel Periodik Unsur; (2) Keaktifan
menganalisis perlu adanya metode baru, agar peserta didik dalam praktek. Masing-masing
guru tidak monoton, sibuk sendiri sehingga peserta didik berperan aktif dalam membuat
peserta didik tidak terlibat dalam pembelajaran. media puzzel dalam kelompok masing-masing.
Peserta didik perlu pembelajaran berlangsung Pada saat akan membuat puzzel sebagian peserta
dua arah, yang membuat semua peserta didik didik berkreatifitas untuk membuat puzzel
terlibat secara aktif namun ada beberapa peserta didik yang bekerja
sambil bergurau sehingga waktu pembuatan
Siklus 2
media puzzel memakan waktu cukup lama.
Pertemuan 1
Berikut ini data perolehan skor aktivitas peserta
Perencanaan (Planning). Meliputi: (1)
didik dalam praktek membuat puzzle; (3)
Guru melakukan analisis kurikulum untuk
Keaktifan peserta didik dalam menulis ikatan
mengetahui kompetensi dasar yang akan
kimia. Pelaksanaan diskusi membuat ikatan ion
disampaikan kepada peserta didik dengan
dan kovalen, hanya dapat dilakukan dua kali
menggunakan media praktek pembuatan puzzel
saja karena waktu yang tidak mencukupi.
dari bahan steroform; (2) Membuat Rencana
Namun peserta didik kelihatan antusias sekali.
Pembelajaran; (3) Membuat Lembar Kerja
Berdasarkan hasil data kuisioner didapatkan
Siswa (LKS); (4) Membuat instrument yang
bahwa nilai terendah mencapai 72 dan nilai
digunakan dalam siklus PTK; (5) Menyusun alat
tertinggi mencapai 90. Sedangkan rata-rata nilai
evaluasi pembelajaran.
adalah 78,25. Hal ini menunjukkan bahwa nilai
Pelaksanaan (Acting). Meliputi: (1) Guru
kuisioner peserta didik semuanya sudah
menjelaskan metode yang dipakai adalah
mencapai KKM. Guru menjelaskan tata cara
praktek membuat puzzel Tabel Periodik Unsur;
membuat puzzel Tabel Periodik Unsur dari
(2) Guru menjelaskan secara umum cara
steroform, kemudian guru memantau seluruh
membuat puzzel Tabel Periodik, lalu memberi
siswa dalam membuat puzzel Tabel Periodik
petunjuk bagaimana cara bermain menyusun
Unsur dari steroform . Setelah selesai membuat
keping unsur ke dalam Tabel; (3) Guru membagi
puzzel guru mengarahkan peserta didik untuk
kelas menjadi 7 kelompok. Setiap kelompok
tukar berlomba menyusun keping unsur ke
diberi tugas membuat puzzel Tabel Periodik
dalam ruang Tabel Periodik Unsur.
Unsur; (4) Peserta didik membuat model puzzel
Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan Vol. 4 No.2, Oktober 2020 – Maret 2021 175

Tabel 4. Adapun Data Pengamatan Terhadap Guru Saat Pembuatan Media Puzzel Tabel
Periodik Unsur Dari Steroform (Diisi Mitra)
No Kegiatan Hasil
1 Guru memberi arahan materi yang dipelajari pada hari itu 4
2 Situasi kelas aktif dan kondusif 3
3 Guru memonitor/ mengevaluasi kegiatan peserta didik 3
4 Guru menguasai materi yang dipelajari 4
5 Dalam proses PBM terjadi interaksi guru dan peserta didik 3
6 Sikap dan penampilan guru dalam mengajar 4
7 Penggunaan bahasa Indonesia yang benar dalam penyampaian materi 4
8 Guru memberi penilaian di akhir pelajaran 3
87,5%

Keterangan : 1 = kurang 2 = sedang 3 = baik 4 = Sangat baik

Berdasarkan data pengamatan aktivitas pengamatan dan refleksi. Perencanaan


guru yang diisi oleh teman sejawat diperoleh (Planning). Tim Peneliti membuat rencana
persentasi keaktifan guru adalah 87,5%. Hal ini pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada
menunjukkan bahwa guru sudah mencapai siklus pertama dan siklus kedua pada pertemuan
keaktifan normal di atas 66%. pertama.
Refleksi (reflection). Dalam tahapan Pelaksanaan (acting) Meliputi: (1) Guru
refleksi guru dan teman sejawat melakukan menjelaskan tujuan pembelajaran tentang puzzel
analisis data dengan melakukan kategorisasi dan Tabel Periodik Unsur dari steroform; (2) Guru
penyimpulan data yang telah terkumpul dalam menginstruksikan peserta didik untuk menyusun
tahapan pengamatan. Dalam tahapan refleksi keping unsur ke dalam ruang puzzle secara
guru juga melakukan evaluasi terhadap berkelompok. Hal ini di lakukan berulang kali,
kekurangan atau kelemahan dari implementasi sehingga peserta didik bisa membedakan unsur
tindakan sebagai bahan pertimbangan untuk logam dan nonlogam; (3) Setelah itu, peserta
perbaikan dalam pertemuan berikutnya. didik di arahkan untuk menulis ikatan kimia.
Mereka diberi tugas untuk membuat 5 ikatan
Pertemuan 2 ion, dan 5 ikatan kovalen.
Seperti halnya pertemuan pertama dalam Pengamatan (observation). Guru dan
siklus kedua, pertemuan kedua terdiri dari teman sejawat melakukan pengamatan terhadap
perencanaan, pelaksanaan, pelaksanaan, aktivitas pesertadidik.

Tabel 5. Hasil Penilaian Guru dan Teman Sejawat Terhadap Aktivitas Peserta Didik
Keaktifan dalam proses
No Nama peserta didik menulis ikatan ion dan Skor ideal Persentasi Keterangan
kovalen
1 AB 12 16 75%
2 AM 13 16 81%
3 AR 11 16 69% Terendah
4 As 11 16 69%
5 Ay 11 16 69%
6 AF 12 16 75%
7 BR 12 16 75%
8 DI 12 16 75%
9 DRA 11 16 69%
10 De 15 16 93% Tertinggi
11 DPN 12 16 75%
12 DE 12 16 75%
Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan Vol. 4 No.2, Oktober 2020 – Maret 2021 176

13 DA 11 16 69%
14 Fa 11 16 69%
15 FY 14 16 88%
16 IS 14 16 88%
17 Kh 13 16 81%
18 Kk 11 16 69%
19 Kr 14 16 88%
20 Li 12 16 75%
21 MZ 12 16 75%
22 MS 13 16 81%
23 MA 11 16 69%
24 NS 12 16 75%
25 Na 13 16 81%
26 NAA 14 16 88%
27 PDN 14 16 88%
28 RAJ 12 16 75%
29 Ri 13 16 81%
30 RR 12 16 75%
31 RW 14 16 88%
32 SIY 13 16 81%
33 Sup 12 16 75%
34 Sum 12 16 75%

Dari hasil pengamatan pada siklus 2, dari steroform ). Dari angket Instrumen
aktivitas peserta didik dalam membuat ikatan keaktifan peserta didik dan tanggapan terhadap
ion 93% (paling tinggi) dan ikatan kovalen 69% penerapan sistem pembelajaran membuat puzzle
(paling rendah). Hal ini menunjukkan bahwa Tabel Periodik Unsur dari steroform diperoleh
peserta didik sudah memahami proses penulisan gambaran sebagai berikut: Perubahan suasana
ikatan kimia. pembelajaran peserta didik secara umum
Refleksi (reflection). Guru dan teman menjadi baik dan kondusif. Perubahan suasana
sejawat melakukan refleksi terhadap belajar ini dapat dibuktikan dengan tingginya
pelaksanaan siklus kedua pada pertemuan kedua. nilai dari jawaban angket. Berdasarkan jawaban
(1) Peserta didik telah memahami unsur logam, soal dalam angket tentang ketertarikan belajar
nonlogam, dan bisa menulis serta sudah faham dan menumbuhkan semangat, ternyata 71,3%
perbedaan antara ikatan ion dan kovalen; (2) menyatakan setuju. Sedangkan model
Seluruh peserta didik aktif dalam pembelajaran ini sangat setujui dapat
pembelajaran.Guru berperan aktif dalam meningkatkan konsentrasi dan keterlibatan
pembelajaran dengan metode praktek membuat dalam belajar dari awal sampai akhir secara
puzzle Tabel Periodik Unsur dari steroform serius dalam suasana santai sesuai dengan
Hasil dari kegiatan ini cukup baik dan jawaban soal angket sebesar 66,6% . Dengan
memuaskan. Hal ini dibuktikan dari hasil angket membuat puzzle Tabel Periodik Unsur dari
yang diberikan peserta didik, tanggapan dari steroform pembelajaran ini, peserta didik setuju
rekan/ mitra, dan nilai ulangan harian peserta merasa mendapatkan pengetahuan yang mudah
didik.(1) Nilai Ulangan Harian. Dari hasil nilai diingat dan berkesan secara mendalam karena
ulangan harian terbukti bahwa kegiatan praktek dengan praktek ini peserta didik langsung
dan menulis ikatan kimia mampu menuntaskan menyusun memori tentang puzzle Tabel Periodik
kegiatan belajar. Nilai ketuntasan klasikal Unsur dari steroform, yang dibuatnya 76,2%.
peserta didik sebesar 77, 4 % melebihi standar Sebanyak 85,7% peserta didik setuju juga jika
indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan di mereka dapat terhindarkan dari kebosanan,
awal penelitian.; (2) Angket instrumen tekanan dan ancaman dalam belajar dengan
Keaktifan peserta didik dan tanggapan terhadap menemukan sesuatu yang baru dalam
penerapan sistem pembelajaran inovatif mempelajari ikatan kimia. Dengan pembelajaran
(permainan media puzzle Tabel Periodik Unsur model ini peserta didik menyetujui jika merasa
Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan Vol. 4 No.2, Oktober 2020 – Maret 2021 177

diteguhkan bahwa untuk menguasai materi ini telah mempermudah peserta didik dalam
pelajaran diperlukan upaya/jerih payah. Hal ini mengikuti penjelasan tentang ikatan kimia,
dibuktikan dari jawaban angket sebesar 66.6% khususnya ikatan kovalen. Dengan memberikan
Dari pertanyaan tentang diskusi kelompok beberapa contoh, beberapa peserta didik sudah
membuat mereka dapat memperoleh bisa menulis ikatan kovalen. Sudah terjadi
pengetahuan dengan mudah dijawab sebesar ”Peneguhan Konsep” dalam diri peserta didik,
47,6%. Metode ini membuat 42,8% sehingga peserta didik benar-benar paham tanpa
mendapatkan pengetahuan dengan mudah. harus membuka buku lagi.
Sebesar 57,1% peserta didik merasa menemukan Perubahan Suasana Belajar.
pengalaman baru dalam belajar. Metode Pembelajaran akan berjalan efektif, jika peserta
kerjasama diyakini oleh 71 % peserta didik didik berada dalam suasana yang
lebih efektif daripada membaca sendiri dan menyenangkan. Pembelajaran menyenangkan
dapat membebaskan peserta didik dari menurut Dave Meir dalam buku Menjadi Guru
kebosanan. Sedangkan suasana yang yang Mengajar Secara menyenangkan (2004:17)
menyenangkan dengan media dan metode adalah pembelajaran yang suasana belajarnya
seperti ini disetujui oleh 80% peserta didik. Ide- dalam keadaan gembira. Suasana pembelajaran
ide kreatif dan inovatif sangat dinantikan oleh yang penuh kegembiraan berarti bangkitnya
peserta didik dalam belajar materi-materi yang minat, adanya keterlibatan penuh, serta
lain. Hal tersebut ditunjukkan oleh jawaban terciptanya makna, pemahaman (penguasaan
angket sebesar 90%. atas materi yang dipelajari), dan nilai yang
Dari kegiatan ini dapat dilihat adanya membahagiakan pada diri peserta didik. Metode
beberapa hasil yang dicapai. Peningkatan praktek membuat dan bermain puzzle Tabel
penguasaan konsep. Peningkatan penguasaan Periodik Unsur dari steroform, merupakan
konsep ikatan kimia melalui metode praktek pembelajaran yang menyenangkan, dibuktikan
membuat puzzle Tabel Periodik Unsur dari dengan tingginya nilai angket peserta didik.
steroform dapat dilihat dari hasil nilai test Menurut, Susilowarno (2007), kelebihan
peserta didik. Peningkatan nilai ini penerapan inovasi pembelajaran seperti ini
membuktikan bahwa pembelajaran dengan adalah memberi kesempatan peserta didik untuk
menggunakan metode praktek membuat puzzle bertanya, berdiskusi, menyelidiki,
Tabel Periodik Unsur dari steroform dapat bereksperimen dalam suasana yang aktif,
mempermudah peserta didik menguasi materi inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
ikatan kimia. Hal ini disebabkan karena peserta Media pembelajaran yang digunakan dapat
didik membuat sendiri puzzle Tabel Periodik memberikan pengalaman konkret, memotivasi
Unsur tersebut, sehingga dalam diri peserta didik peserta didik belajar, serta mempertinggi daya
terjadi proses merekam obyek yang serap dan retensi belajar peserta didik Penerapan
dipelajarinya. Selama proses membuat puzzle, metode ini akan dinilai berhasil apabila
peserta didik langsung mengingat letak unsur dihasilkan peserta didik yang terlibat berpikir
dalam tabel, unsur apa saja yang termasuk aktif dalam setiap kegiatan kelas, berani
logam dan unsur apa saja yang termasuk mengajukan pertanyaan dan jawabannya,
nonlogam, berapa kemampuan unsur melepas maupun mengajukan gagasan dan pendapat,
dan menyerap elektron. Dengan demikian, mampu dan berani menilai hasil/ membuktikan
dapat mempermudah peserta didik dalam sesuatu, serta mampu memecahkan masalah
menentukan unsur apa saja yang bisa yang dihadapinya.
membentuk ikatan ion dan ikatan kovalen.
Kemudian dengan diajarkan proses SIMPULAN DAN SARAN
pembentukan ikatan ion melalui serah terima Simpulan
elektron, maka peserta didik tidak kesulitan Dari proses kegiatan melaksanakan
menentukan unsur apa saja yang bisa terbentuk praktek membuat dan bermain puzzle Tabel
menjadi senyawa ion. Kemudian dilanjutkan Periodik Unsur dari steroform, dapat
dengan penjelasan tentang penggunaan elektron disimpulkan : (1) Peserta didik belajar aktif,
secara bersama-sama oleh dua atom atau lebih gembira, bekerja sama, saling membantu, saling
dengan menggunakan Struktur Lewis. Saat memacu, berani bertanya dan berani
menentukan atom apa saja yang bisa mengajukan pendapat; (2) Peserta didik bisa
berpasangan membentuk ikatan kovalen, peserta mengingat dan membedakan unsur logam dan
didik sudah tidak mengalami kesulitan lagi. Hal nonlogam, sehingga memudahkan peserta didik
Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan Vol. 4 No.2, Oktober 2020 – Maret 2021 178

dalam mengerjakan soal, apakah senyawa pada Anitah, Sri, Prof., M.Pd. 2010. Media
soal termasuk senyawa ion atau senyawa Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka.
kovalen; (3) Peserta didik bisa menulis proses Asma, Nur. 2006. Model Pembelajaran
terjadinya ikatan ion dan ikatan kovalen, Kooperatif. Jakarta: Depdiknas.
berdasarkan serah terima elektron dan McWey, L.M., Henderson, T.L., dan Piercy, F.P.
penggunaan sepasang elektron secara bersama- 2006. Cooperative Learning Through
sama menggunakan Struktur Lewis; (4) Peserta Collaborative Faculty-Student Research
didik bekerjasama, berlomba, bersaing antar Teams. Jurnal subject Sociology,
kelompok untuk mendapatkan nilai terbaik; (5) Education. 55/2: 252-262.
Peserta didik dapat mencapai KKM yang telah Sudjana, Nana,Dr. Dan Rivai, Ahmad,Drs. 2009.
ditentukan. Media Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru
Algenssindo
Saran Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran
Penelitian Tindakan Kelas ini masih jauh Inovatif Progresif: Konsep, Landasan, dan
dari kata sempurna, oleh sebab itu saran dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat
kritik yang membangun penelitian selanjutnya Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta:
sangat diharapkan. Akhirnya, semoga penelitian Kencana.
ini berguna bagi peserta didik, guru dan sekolah. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
DAFTAR PUSTAKA Nasionl. 2006. Bandung: Citra
Abimanyu, Soli dkk. 2008. Strategi Umbara.Sumber:ttps://www.siswapedia.co
Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas. m
Amri, Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi. 2010. Purba, Michael Drs. Msi dan Sunardi, Drs. Msi.
Konstruksi Pengembangan Kimia kelas X (KTSP 2006). 2012. Jakarta
Penerbit Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai