Anda di halaman 1dari 42

BIOFARMASETIKA

Tata Tertib
Praktikum
Ketentuan Praktikum
Kehadiran
10 menit sebelum praktikum Logbook
dimulai. Cara kerja sesuaikan dengan realisasi
Membawa hasil swab hardcopy + Data praktikum (Selesaikan on
(jika diperlukan) the spot)
Logbook → Prasyarat
Pengumpulan Laporan Resmi
Pretes
Dilakukan H-Praktikum
serentak (Diinfokan dosen Laporan praktikum
koordinator) Deadline pengumpulan
menyesuaikan dosen Jaga
Perlengkapan praktikum
Masker, Jas praktikum + nametag,
Pengembalikan semua alat
sarung tangan, sarung tangan untuk
dan bahan yang digunakan
handling tikus (jika diperlukan),
10 menit menjelang praktikum
tisu/serbet, kertas label, kalkulator,
berakhir
dll)
Mahasiswa Kerusakan
yang alat→ ganti
berhalangan segera
hadir luring →
segera
sebelum
menghubungi praktikum
dosen luring
koordinator berakhir
Penulisan
Logbook
1. Judul ❑ Sertakan diakhir
2. Tujuan logbook, tanda tangan
3. Alat dan Bahan dan nama mahasiswa
4. Cara kerja ❑ Kerjakan sendiri (Tulis
5. Hasil tangan)
Penilaian
Laporan Resmi
1. Judul Cover (Hati-hati) 6. Hasil (4)
2. Tujuan (1) 7. Pembahasan (6)
3. Dasar Teori (3) 8. Kesimpulan (2)
4. Alat dan Bahan (1) 9. Daftar Pustaka (2)
5. Cara kerja (1)
Di akhir tanda tangani &
tulis nama
FORMAT LAPORAN RESMI

1. Dikerjakan individu
2. Tulis tangan
3. Pengumpulan sesuai
deadline
4. Jilid warna HIJAU
2.
Jadwal Praktikum
Sudah Ada

8
3.
Penilaian Praktikum
Let’s start with the first set of slides

9
PROPORSI PENILAIAN PRAKTIKUM

PENILAIAN PRAKTIKUM

NILAI PROSES (50%) NILAI HASIL (50%) NILAI AKHIR


PRAKTIKUM
JUMLAH NILAI JUMLAH NILAI (50%+50%)
ASISTENSI PRETES AKTIVITAS LAPORAN UPRAK
PROSES HASIL

NILAI 10% NILAI 15% NILAI 25% NILAI 20% NILAI 30%

10
PENILAIAN MATA KULIAH

PENILAIAN TEORI

NILAI PROSES (50%) NILAI HASIL (50%) NILAI AKHIR


TEORI
JUMLAH NILAI JUMLAH (50%+50%)
TUGAS KUIS AKTIVITAS UTS UAS
PROSES NILAI HASIL

NILAI 30% NILAI 10% NILAI 10% NILAI 25% NILAI 25%

PENILAIAN TEORI DAN PRAKTIKUM

NILAI AKHIR NILAI AKHIR TEORI NILAI AKHIR NILAI AKHIR PRAKTIK TOTAL NILAI AKHIR
HURUF MUTU
TEORI (70%) PRAKTIK (30%) (70%+30%)
Komponen Nilai
Poin penting penilaian
Penilaian maksimal
Tujuan 1 Kesesuaian dengan tujuan di buku petunjuk praktikum

Keterkaitan dengan Kesesuaian pencantuman sitasi


Dasar Teori 3 Pencantuman sitasi/sumber
materi/judul praktikum dalam daftar pustaka
Alat dan Kesesuaian dengan alat dan Pencantuman ukuran pada
1 bahan yang digunakan alat ukur
Bahan
Penulisan kalimat dalam Pencantuman informasi dengan
Cara Kerja 1 Bagan sistematis
bentuk pasif jelas
Hasil dan Kesesuaian rumus dan gambar Pencantuman satuan hitung
4 yang dicantumkan
Perhitungan benar
yang sesuai
Perhitungan
Tidak ada dasar teori yang Kejelasan alasan disetiap
Pembahasan 6 dicantumkan langkah kerja
Penjelasan hasil praktikum
Tidak ada teori yang
Kesimpulan 2 Menjawab tujuan praktikum
dicantumkan
Kesimpulan bukanlah data

Daftar Penulisan: urut abjad, baris Kesesuaian daftar dengan


2 kedua menjorok ke kanan sitasi di dasar teori
pustaka
Total Nilai 20 12
NO KRITERIA RINCIAN
KEHADIRAN
LAPORAN ATAU TUGAS
ATRIBUT
1 KEDISIPLINAN
KERAPIAN DAN KEBERSIHAN

ALAT DAN INSTRUMEN


NO KRITERIA RINCIAN
PROSEDUR ATAU CARA KERJA
KEAKTIFAN
2 KINERJA dan TEAM WORK
SKILL
ANALISIS HASIL
TEAM WORK

13
BIOFARMASETIKA
“Mempelajari hubungan sifat fisikokimia formulasi
obat terhadap bioavailabilitas obat”

14
MATERI
▧ P1 → Modeling dan Analisis Data Biofarmasetika
dengan WinSAAM
▧ P2 → Kecepatan Disolusi Intrinsik
▧ P3 → Uji Absorpsi Perkutan Obat secara In Vitro
(BERSAMAAN DENGAN P4)
▧ P4 →Uji Absorpsi Obat secara In Vitro (BERSAMAAN
DENGAN P3)
▧ P5 → Uji Absorpsi Obat secara In Situ
15
P1. Modeling dan Analisis Data
Biofarmasetika dengan WinSAAM

Place your screenshot here

Wajib Sudah Siap


Sedia Laptop
Setiap Mahasiswa
▧ Analisis data studi biofarmasetika untuk menentukan
parameter Kel, Vd, T1/2el dan Clearance.

▧ Analisis dilakukan dengan dua metode yaitu:


1. Metode konvensional (Residual dan Wagner
Nelson)
2. Metode kompartemental dengan software
WinSAAM.

17
P2A. Kecepatan Disolusi Intrinsik

Dissolution
Tester

18
P2A. Kecepatan Disolusi Intrinsik
Tablet Pellet asetosal Pengaruh
↓ ↓ bentuk sediaan

Dissolution tester

Ambil sampel setiap selang waktu tertentu selama 60 menit

Tetapkan kadar secara spektrofotometri

Hitung nilai DE (dissolution efficiency)
19
20
21
22
P2B. Kecepatan Disolusi
pengujian disolusi terhadap tablet parasetamol
Tablet Parasetamol

Dissolution tester

Ambil sampel setiap selang waktu tertentu selama 90 menit

Tetapkan kadar secara spektrofotometri

Hitung nilai DE (dissolution efficiency)
23
24
Uji Absorpsi Obat
▧ In Vivo
▧ In Vitro → Usus, Kulit
▧ In Situ
▧ In Silico

25
P3. Studi Absorpsi Obat secara In Vitro

26
+

Pembalik Tabung Crane


usus and Wilson
27
Studi Absorpsi Obat secara In Vitro

Alur absorpsi
Alur absorpsi

Usus Usus

Usus tidak Usus


dibalik 28 dibalik
Studi Absorpsi Obat secara In Vitro
▪ Tikus dimatikan.
▪ Perut dibuka di sepanjang linea mediana dan usus dikeluarkan.
▪ Buang usus sepanjang 15 cm dibawah pilorus dan 20 cm dibawahnya dipotong
untuk percobaan.
▪ Balik usus (bagian mukosa terletak diluar).
▪ Kanula dimasukkan ke ujung oral dari usus yang belum terikat.
▪ Usus diisi dengan larutan NaCl 0,9% b/v.
▪ kantong usus yang sudah diisi cairan serosal ini dimasukkan ke dalam tabung
yang sudah diisi cairan mukosa (mengandung obat).

Cairan mukosa :
1. Asam salisilat dalam cairan lambung buatan (pH 1,2)
2. Asam salisilat dalam cairan usus buatan (pH 7,4)

29
Studi Absorpsi Obat secara In Vitro

▪ Tetapkan kadar secara


spektrofotometri
▪ Hitung nilai Pm (permeabilitas
membrane)
▪ Bandingkan Pm terhadap absorpsi
asam salisilat pada pH asam dan basa

30
31
Gut everted sac

32
P4. Absorpsi Perkutan Obat secara In Vitro
Sel Difusi :
▧ Vertikal
▧ Horizontal

33
Sel Difusi Franz :

Kompartemen
Donor

Kompartemen
Akseptor

34
Kompartemen Donor

Kompartemen Aseptor
(PBS pH 7,4)

Sampling pada menit ke- 0; 30; 60; 90; 120;


180; 240, 300; dan 1440 (24 jam)
36
P4. Absorpsi Perkutan Obat secara In Vitro
▧ Ambil membran dan
tempatkan diantara
kompartemen donor dan
aseptor.
▧ Lakukan pengukuran
transport obat ke
kompartemen aseptor
▧ Buat profil hubungan
antara kumulatif transpor
terhadap waktu

37
0 menit 30 menit 2 Jam

Kompartemen Kompartemen Kompartemen


Donor Donor Donor

Kompartemen Kompartemen Kompartemen


Akseptor Akseptor Akseptor

Bertambahnya waktu sampling/pengamatan

Kadar obat bertambah


38
P5. Studi Absorpsi Obat secara In Situ

Tikus dianastesi dengan uretan


40% b/v

Pemasangan selang, ujungnya


mengarah ke bagian anal.
Selanjutnya dipasang pula
selang kedua dengan ujung
selang infus mengarah ke
bagian oral dari usus dengan
benang.

39
40
Studi Absorpsi Obat secara In Situ

▧ Tentukan kadar obat ▧ Obat (Asam/Basa lemah)


dalam lingkungan
▧ Bandingkan absorpsi (Asam/Basa) → Bentuk
obat dalam larutan (Terionkan/tak
asam atau basa terionkan) → Absorpsi
secara in situ

41
Thanks!

Any questions?

Anda mungkin juga menyukai