Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ARSITEKTUR PERTAMANAN
Budidaya Tanaman Hias Melati (Jasminum)

Disusun Oleh :
Ramaiyanti
1840201039

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN


UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan khadirat tuhan yang maha esa atas rahmatnya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “BUDIDAYA
TANAMAN HIAS MELATI (Jasminum) “

Dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan baik dari teknis penulisan
maupun materi untuk itu keritik dan saran dari semua pihak untuk bisa menyempurnakan
makalah tersebut .

Tarakan,18 Maret 2021

Ramayanti
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………..……………….i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….…ii

BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………….1

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………. 1


1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………….2
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………..…….2
1.4 Manfaat Makalah…………………………………………………………….………….2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………………….…3

2.1 Landasan teori……………………………………………………………………….…..3

2.1.2 Tanaman Melati……………………………………………………………………….3

2.1.3 Klasifikasi………………………………………………………………………….….4

2.1.4 Morfologi Tanaman Melati……………………………………………………………4

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………..……………5

3.1 Hasil dan Pembahasan……………………………………………………………...……5

3.1.3 Teknik Budidaya…………………...……………………………………………….... 8

3.1.3 Pengendalian Hama……………………………………………………...…………….8

BAB IV PENUTUP……………………………………………………….……………….9

4.1 Kesimpulan……………………………………………………………………..……….9

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam masyarakat Indonesia, Bunga Melati (Jasmine) sudah lama terkenal.


Khususnya Bunga melati putih (Jasminum sambac). Bunga Melati merupakan tanaman asli
dari Sri Lanka yang sudah menyebar ke India, Indonesia, Filipina, dan Cina.

Bunga Melati merupakan tanaman bunga hias berupa perdu berbatang tegak yang
hidup menahun. Di Indonesia, salah satu jenis bunga melati dijadikan sebagai "puspa
bangsa" atau simbol nasional yaitu bunga melati putih, karena bunga ini melambangkan
kesucian dan kemurnian, serta dikaitkan dengan berbagai tradisi banyak suku di negara ini
sehingga banyak dibutuhkan oleh masyarakat.

Di Indonesia Pusat penyebaran tanaman melati terkonsentrasi di Jawa Tengah,


terutama di Kabupaten Pemalang, Purbalingga dan Tegal. Bunga melati sebagai bunga
yang banyak dipakai dalam acara resmi kenegaraan, adat istiadat maupun bisnis perusahaan
modern. Bunga melati bermanfaat sebagai bunga tabur, bahan industri minyak wangi,
kosmetika, farmasi, penghias rangkaian bunga dan bahan campuran atau pengharum teh.

Melati (Jasminum sambac Ait.) diduga berasal dari India, melati putih pertama kali
dibudidayakan di Inggris pada tahun 1665. Terdapat 200 jenis melati yang telah
diidentifikasi oleh para ahli botani dan baru sekitar 9 jenis melati yang umum
dibudidayakan yaitu melati hutan (J. multiflorum), melati raja (J. rex), melati cablanca (J.
officinale), J. revotulum, J. mensy, J. parkery, melati australia (J. simplicifolium), melati
hibrida dan melati (J. sambac) (Rukmana, 1997).

Melati dikenal dengan beberapa nama di berbagai daerah antara lain yaitu
Jasminum sambac Ait. sebagai nama ilmiah, malati (Sunda); melati, menur (Jawa); malur,
merul (Batak); puti, bunga manor (Ambon); maluru (Makasar) dan nama asing yaitu
jasmine (Inggris); mo li hua (Cina) (Hieronymus, 2013).

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana teknik budidaya tanaman hias bunga melati ?

2. Bagaimana cara pengendalian hama pada tanaman hias bunga melati ?

1.3 Tujuan

1.Mengetahui teknik budidaya dan pengendalian hama pada tanaman hias bunga
melati.

1.4 Manfaat Makalah

Dapat menambah pengetahuan agar mampu berfikir secara praktis dalam kegiatan
budidaya tanaman hias bunga melati.
BAB II

TINJUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1 .1 Tanaman Melati

Tanaman melati (Jasminum spp.) merupakan salah satu tanaman hias yang banyak
digemari masyarakat Indonesia bentuk dan warnan bunganya yang putih serta aromanya
yang harum menjadi ciri khas dari melati.
Tanaman melati banyak dijumpai terutama di daerah tropis mulai dataran rendah
hingga dataran tinggi bergantung pada spesies atau jenisnya. Melati termasuk tanaman hias
perdu tegak merambat dan bersifat menahun. Diperkirakan berjumlah ± 300 spesies (Jones
& Reed 1988).
Menurut heyne (1987) melati merupakan tanaman asli kepulauan nusantara di
Indonesia ada tiga melati yang mempunyai potensi untuk dikembangkan yaitu jasminum
sambac Maid of Orleans , jasminum sambac Grand Duke of Tusacany , dan jasminum
officinale . Pada bulan juni 1990, bunga melati jasminum sambac Maid of Orleans
dijadikan sebagai “Puspa Bangsa “.
Tanaman melati selain digunakan sebagai tanaman hias taman atau tanaman pot,
juga digunakan sebagai bahan baku parfum dan kosmetik pewangi the ,serta obat
tradisional, di samping itu digunakan pula sebagai bunga rampai, rangkaian atau roncean
kunci keberhasilan penanaman melati terletak pada lingkungan hidupnya yang sesuai dan
pemeliharaan atau perawatan yang tepat.
2.1.2 Klasifikasi

Klasifikasi tanaman melati (J.sambac Ait) menurut Tjitrosoepomo (2005) adalah :


Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

kelas : Dyctotyledonae

Ordo : Oleales

Famili :Oleaceae

Genus : Jasminum

Spesies : Jasminum sambac (L) W. Ait

2.1.3 Morfologi tanaman melati (J.sambac Ait)

Melati adalah tanaman perdu dengan tinggi tanaman sekitar 0,3-3 m. Tanaman
melati termasuk family oleanceae tumbuh lebih dari setahun (perennial) dan bersifat
merambat . Bunga melati berbentuk terompet dengan warna bervariasi tergantung pada
jenis dan spesiesnya. Umumnya bunga melati tumbuh diujung tanaman susunan mahkota
bunga tunggal atau ganda (bertumpuk) , beraroma harum tetapi ada beberapa jenis melati
memiliki aroma (Hieronymus)

Daun melati bertangkai pendek dengan helaian berbentuk bulat telur panjang daun
2,5 -10 cm dan lebarnya 1,5-6 cm .Ujung nya daun runcing pangkal membulat , tepi daun
rata ,tulang daun menyirap , menonjol pada permukaan bawah dan permukaan daun hijau
mengkilap . Letak duduk daun berhadap-hadapan pada buku . Batangnya berwarna coklat ,
berakayu berbentuk bulat sampai segi empat , berbuku-buku dan bercabang banyak seolah-
olah merumpun (Eren,2013).
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil dan Pembahasan

3.1.2 Teknik Budidaya

Teknik budidaya tanaman hias bunga melati hal – hal yang perlu diperhatikan
sebagai berikut :

a.Syarat Tumbuh

Tanaman melati dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah sampai ketinggian ±
600 mdi dipermukaan laut (dpl). Selama pertumbuhan nya tanaman sangat penuh
memerlukan sinar matahari secara penuh dari pagi sampai sore hari dan pembungaan dapat
terangsang melalui penyinaran secara penuh dengan demikian kualitas buanga yang
meliputi , warna ukuran dan aroma menjadi lebih baik . Curah hujan yang diperlukan rata-
rata 5-6 bulan basah dan2-3 bulan kering pertahun curah hujan sebnyak 112 m dan 119 m
dengan 6-7 hari hujan perbulan . Temperatur udara yang baik pada siang hari sekitar 28 C –
30 C dan pada malam hari sekitar 24 c – 30 C dengan kelembaban udara rata-rata 60%.

b. Persiapan Tanam

Untuk mendapatkan tanaman yang sehat dan mampu menghasilkan bunga


diperlukan tekstur tanah yang baik Oleh karena itu, sebelum· penanaman
dilakukanpengolahan tanah. Cara mengolah tanahuntuk budidaya melati adalah
sebagaiberikut.

1) Tanah dicangkul dengandiberi pupuk kandang atau bahanorganik denganperbandingan


20 ton per hektar· ;sehingga tanah gembur, aerasi dandramasenya baik.

2) Semua rumput-rumputan dibuang, tanahdibiarkan ·2 - 3 minggu agar matangdan semua


gasberaeun menguap.
3) Dibuatguludan setinggi 30 - 40 cm dengan lebar 60cm - 150 cm dengan berjarak 80 cm,
untuk memudahkan pemeliharaan dan pengambilan bunga.

4) Di atas guludan dibuatkan lubang tanam dengan garam 1 m - 1,5 m dalam


barisan.·Selanjutnya ke dalam· setiap lubang tanaman··diberi pupuk kandang matang
sebanyak 0,5 kg.

c. Penanaman

Penanaman dilakukan di wilayah pesisir tanaman hias, waktu tanaman yang. Baik
adalah awal musim hujan Penanamandilakukan dengan cara sebagaiberikut.

1) Polibag yang· berisi bibit disobek bagianpinggimya,kemudian dilepas Stek.


diambilbersama ·tanah dan perakarannya, kemudian diletakkan dalam lubang tanam.

2) Lubang. tanam .diisi tanah sedalam 20 cm, ·kemudianstek diletakkan ditengah-tengah


lubang.Selanjutnya, lubang diisi· kembali dengan tanah sampai mendekati penuh.

3)Sebagai penguat tanaman diberi air yang. diikatkan pada tanaman.

d. Pemeliharaan

l)Penyiangan dan Pembumbunan

Kegiatan penyiangan dan pembumbunan dilakukan setelah tanaman berumur kira-kira3 bulan
atau disesuaikan dengan·· kebutuhan ·dan ·keberadaan gulma yang mengganggu..Penumbuhan
bertujuan menggemburkan tanah di sekitar tanaman· dan menutupi perakaran yang tampakdari luar.
Dengan demikian, penyerapan haramenjadi lebih baik.

2) Penyulaman

Penyulaman dilakukan seeara bertahap setelah tanaman tumbuh. besar. Penyulaman


dilakukan ·terhadap tanaman yangsakit,mati,atau partumbuhannya terhambat.

3) Penyiraman
Melati tidak tahan terhadap kekurangan air sehingga penyiramannya hama
dilakukan ·terus menerus, terutamapadamusimkemarau. Pada musim hujan tanaman tidak
boleh tergenang air,guna .menghindari penyakit yang..timbul· akibat kondisi lembab.
Selain .itu, penyiraman dapat merangsang terbentuknya bunga dan tunas secaraaktif.

4) Pemupukan

Pemupukan dilakukanuntuk menjamin pertumbuhan dan perkembangan tanaman.


Pupuk yang diberikan dapat herupa pupukmajemuk atau pupuk tunggal. Pemupukan
dilakukandengan berbagai eara :

a) menugalkandi dekat pangkal batang, kira-kira 10 em dari batang;

b) menyebarkanpupuk·di· sepanjang larikan tanaman; dan

e) membuat lingkaran sedalam 5cm di sekeliling tanaman, kemudian pupuk ditaburkandi


dalamnya. Pupuk yang diberikan pada tanaman selama pertumbuhan vegetatif diutamakan
mengandung unsurnitrogen. Adapun pada saat .pertumbuhan generatif, yaitu fase
pembungaan, tanaman sangat memerlukan unsur fosfor dan kalium.

Dosis yang diberikan disesuaikan dengan jenis ·.tanah, kesuburan tanah dan
umur .tanaman.Di beberapadaerah ada yang menggunakan pupuk NPK pada umur. 3 bulan
sebanyak 0,5 sendok teh per pohon dan pada umur 6 bulan sebanyak 1 sendok
teh.Selanjutnya, setiap bulan tanaman dipupuk dengan 1 sendok teh NPK.

5) .Pemangkasan

Pemangkasan bertujuan rnemelihara dan membentuk tajuk, juga merangsang


tumbuhnya tunas baru'dan bunga. Melati jenis jasminum sambaca umumnya dipangkas
setinggi 50. cm -75 cm dari permukaan tanah. Kegiatan pemangkasan ini akan
meningkatkan produksi Ketinggian pemangkasan akan berpengaruh terhadap produktivitas
tanaman. Pemangkasan sebaiknyadilakukan setahun sekali, saat produksi bunga semakin
menurun, dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
3.1.3 Pengendalian Hama

Tanaman melati dapat diserang oleh berbagai jenis hama (Pirone 1978, Becker
1974). Hama utama pada tanaman melati di Indonesia yang telah diketahui di antaranya
adalah larva dari tiga jenis Lepidoptera, Famili Pyralidae, yaitu Palpita unionalis,
Nausinoe geometralis, dan Hendecasis duplifacialis. Selain itu dijumpai pula hama-hama
Thrips sp. (Thysanoptera : Thripidae) dan Pseudococcus longispinus (Homoptera :
Pseudococcidae) (Kalshoven 1981, Maryam et al. 1994).

Dalam budidaya tanaman melati, salah satu yang menghambat pertumbuhan dan
perkembangannya adalah serangan hama yang dapat menyebabkan kerusakan tanaman dan

berakhir dengan kematian. Gejala kerusakan yang terlihat pada tanaman biasanya sesuai

dengan tipe alat mulut hama dan bagian tanaman yang diserang. Oleh karena itu
perlindungan tanaman dari serangan hama perlu dilakukan, antara lain dengan cara:

1. Cara mekanis

Pengendalian secara mekanis dapat dilakukan bila serangan hama yang dijumpai
masih dalam jumlah terbatas.

2. Memanfaatkan musuh - musuh alami Hama

Untuk mengurangi penggunaan pestisida sintetik yang berspektrum luas.

3. Sanitasi

Membersihkan sampah dan gulma di sekitar pertanaman sehingga kebun menjadi bersih
dan tidak menjadi tempat bersarang nya hama.

4. Kimiawi

Kimiawi Bila tingkat serangan hama telah diatas ambang batas maka pengendalian secara

kimiawi sebaiknya segera dilakukan. Namun agar tidak memberi dampak negatif bagi

lingkungan, pemberian pestisida harus terkontrol. Dosis harus tepat dan sesuai dengan
organisme pengganggu tanaman yang akan dikendalikan.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Tanaman hias melati yaitu tanaman bunga hias yang berupa perdu berbatang tegak
yang hidup menahun di Indonesia ,salah satunya jenis melati dapat tumbuh dan
berproduksi dengan baik dataran rendah sampai dataran tinggi pada ketinggian 10-600 m
dpl.meskipun jenis melati yang mempunyai daya adaptasi tersendiri terhadap lingkungan
dan perlu diperhatikan dalam membudidaya tanaman hias tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Becker, P 1974, Pests of ornamental plants, HMSO, London.

Heyne, K 1987, Tumbuhan berguna Indonesia (Terjemahan oleh Badan Litbang


Kehutanan) Jakarta, Yayasan Sarana Wana Jaya, Jilid III.

Jones, D & Reed, BG 1988, Climbing plants in Australia, AH & Reed, AW, Sydney, pp.
256-8.

Kalshoven, LGE 1981, The pests of crops in Indonesia, Rev. By Van der laan PT Ichtiar
baru– Van Hoeve, Jakarta, pp. 701.

Kusumo, S, Sjaifullah & Sutater, T 1998, Melati, buku komoditas No. 4, Balai Penelitian
Tanaman Hias, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, Badan Penelitian
dan Pengembangan Pertanian, Jakarta, hlm. 121.

Anda mungkin juga menyukai