PKM Nila
PKM Nila
PKM Nila
Promosi Kesehatan Terkait COVID-19 di Desa Muara Takus, XIII Koto Kampar,
Kabupaten Kampar, Provinsi Riau
Oleh :
3
DAFTAR TABEL
4
LAMPIRAN
5
RINGKASAN
COVID-19 telah menjadi masalah kesehatan yang sangat serius dan berlarut-larut. Tingkat
pengetahuan dan perilaku abai masyarakat diyakini menjadi salah satu faktor utama yang
menyebabkan semakin sulitnya kasus COVID-19 ini ditekan. Pun halnya yang terjadi di Desa Muara
Takus, XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Hal ini terlihat pada pre-test yang
dilakukan tim PKM UP. Hampir 96% masyarakat desa ini tidak percaya keberadaan COVID-19 dan
98% tidak peduli dengan seluruh protokol kesehatan. Namun, setelah berbagai kegiatan promosi
kesehatan yang dilakukan oleh tim PKM UP selama enam bulan, hasil post-test menunjukkan bahwa
62% masyarakat sudah percaya dengan keberadaan COVID-19, 58,5% masyarakat sudah menerapkan
protokol kesehatan, 89% takut terinfeksi COVID-19, 47,1% mengatakan ingin divaksin COVID-19,
dan sekitar 30,5% berakhir dengan mengikuti vaksin penuh. Walaupun persetanse-persentase
pencapaian di atas belum mencapai 100%, namun kami menilai bahwa pencapaian di atas sudah lebih
dari harapan kami, mengingat sulitnya melakukan perubahan pengetahuan dan perilaku masyarakat
yang memegang teguh keyakinannya tentang COVID-19.
6
BAB I
PENDAHULUAN
7
1.2 Permasalahan Mitra
Penelitian yang dilakukan bersama mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai menunjukkan pengetahuan dan kepedulian
masyarakat Desa Muara Takus, XIII Koto Kampar tentang bahaya COVID-19 dan protokol
kesehatan masih sangat rendah. Banyak masyarakat yang tidak percaya dengan COVID_19 dan
tidak bersedia menggunakan masker karena menurut mereka masker menyulitkan aktifitas mereka,
seperti membuat sesak napas dan tidak nyaman. Selain itu, kesadaran mereka dengan menjaga
jarak dan mencuci tangan juga sangat memprihatinkan. Hampir 96% masyarakat tidak percaya
keberadaan COVID-19 dan 98% tidak peduli dengan seluruh protokol kesehatan yang
dicanangkan pemerintah. Sangat mudah dijumpai masyarakat tidak memakai masker dan menjaga
jarak di tempat umum, seperti di pasar, jalan raya dan warung-warung. Berdasarkan pengamatan,
banyak sekali masyarakat yang sudah menunjukkan tanda dan gejala COVID-19 seperti demam,
batuk dan hilang penciuman, akan tetapi tidak tau bahwa mereka telah terinfeksi COVID-19, juga
tidak mau dan takut memeriksakan diri untuk memastikan status kesehatan mereka ke pusat
pelayanan kesehatan. Tidak heran bila desa Muara Takus tercatat sebagai salah satu desa di
Kabupaten Kampar dengan kasus COVID-19 tertinggi setelah kota Pekanbaru.
8
BAB II
(PKM) berupa promosi kesehatan terkait COVID-19 di Desa Muara Takus, Kabupaten
Kampar, Provinsi Riau, diyakini menjadi solusi yang tepat yang dilakukan oleh pangabdi dari
Luaran Wajib
1 Publikasi ilmiah pada Jurnal ber ISSN/Prosiding1)
2 Publikasi pada media masa cetak/online/repocitory PT) 6)
Peningkatan daya saing (peningkatan kualitas, kuantitas, serta nilai tambah
3
barang, jasa, diversifikasi produk, atau sumber daya lainnya ) 4)
Peningkatan penerapan iptek di masyarakat (mekanisasi, IT, dan
4
manajemen) 4)
Luaran Tambahan
1 Publikasi di jurnal internasional1)
2 Jasa; rekayasa sosial, metode atau sistem, produk/barang5)
3 Inovasi baru TTG5)
9
Hak kekayaan intelektual (Paten, Paten sederhana, Hak Cipta, Merek
4 dagang, Rahasia dagang, Desain Produk Industri, Perlindungan Varietas
Tanaman, Perlindungan Desain Topografi Sirkuit Terpadu)3)
5 Buku ber ISBN6)
Keterangan :
1)
Isi dengan belum/tidak ada, draf, submitted, reviewed, atau accepted/published
2)
Isi dengan belum/tidak ada, draf, terdaftar, atau sudah dilaksanakan
3)
Isi dengan belum/tidak ada, draf, atau terdaftar/granted
4)
Isi dengan belum/tidak ada, produk, penerapan, besar peningkatan
5)
Isi dengan belum/tidak ada, draf, produk, atau penerapan
6)
Isi dengan belum/tidak ada, draf, proses editing/sudah terbit
10
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Berikut adalah tahap-tahap yang akan ditempuh oleh tim PKM UP:
a. Membuka komunikasi dengan Kepala Desa Muara Takus, XIII Koto Kampar,
persetujuan atas kegiatan PKM UP dan sekaligus menggalang dukungan dari pihak
b. Menjalin Kerjasama dengan Puskesmas Desa Muara Takus, XIII Koto Kampar,
dan tokoh pemuda Desa Muara Takus, XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar,
Provinsi Riau.
Setelah memperoleh persetujuan dari Kepala Desa Muara Takus, XIII Koto Kampar,
Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, ketua tim mengatur pembagian tugas anggota PKM UP
termasuk mahasiswa yang terlibat. Tidak hanya itu, karena kegiatan ini juga didukung oleh
kepala desa dan jajarannya, Kepala Puskesmas XIII Koto Kampar, tenaga-tenaga kesehatan
11
puskesmas XIII Koto Kampar, pemuda desa Muara Takus, ibu-ibu majelis taklim Muara
Takus, serta bidan desa dan kader-kader posyandu, ketua tim juga menyusun dan mengatur
Penyuluhan kesehatan ini dilakukan selama 6 bulan, yang dimulai pada bulan Februari
hingga Juli 2021 terhadap 78 orang warga. Setiap minggu pengabdi melakukan kunjungan ke
desa Muara Takus untuk melakukan promosi kesehatan sebanyak 2 kali pertemuan. Setiap
pertemuan, pengabdi akan berada di desa Muara Takus untuk memberikan penyuluhan
kesehatan selama 2 hingga 3 jam. Penyuluhan Kesehatan diberikan oleh ketua dan anggota
penyuluhan, dibantu oleh dua mahasiswa yang terlibat. Peragaan tentang cara mencuci tangan
yang benar sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) Badan Kesehatan Dunia
dilakukan selama kurang lebih 15 menit. Setelah itu, sesi tanya jawab dilakukan untuk
mengakomodir pertanyaan yang diberikan oleh partisipan yang hadir. Mahasiswa membantu
dalam pembuatan notulensi kegiatan dan membantu dalam memastikan peserta kegiatan dapat
melakukan SOP mencuci tangan dengan benar. Kegiatan kemudian berlanjut dengan acara
https://www.youtube.com/watch?v=wDGb5Glg62E).
Agar dampak rangkaian kegiatan ini bisa bertahan (sustainable), tim PKM UP mengajak
seluruh pemangku kepentingan desa Muara Takus untuk bersama-sama merumuskan program
penekanan kasus COVID-19 yang bisa sama-sama dipatuhi dan dijalankan oleh semua unsur
masyarakat desa. Setelah mendengarkan masukan semua pihak, terciptalah dua program, yaitu
(1) program jangan takut vaksin dan (2) program usir COVID-19 dari Muara Takus. Seluruh
pemangku kepentingan desa sepakat mewujudkan program ini dalam bentuk aksi nyata, di
antaranya melakukan edukasi tentang pentingnya vaksin kepada seluruh masyarakat melalui
Mitra sangat antusias dalam menyukseskan kegiatan PKM UP ini. Kegiatan ini tidak
hanya didukung oleh kepala desa dan jajarannya, namun juga Kepala Puskesmas XIII Koto
Kampar, tenaga-tenaga kesehatan puskesmas XIII Koto Kampar, pemuda desa Muara Takus,
ibu-ibu majelis taklim Muara Takus. Tidak hanya itu, bidan desa dan kader-kader posyandu
yang ada di desa Muara Takus pun ikut mendukung dan terlibat di dalam kegiatan promosi
kesehatan yang kami lakukan oleh karena tingginya perhatian dan kecemasan mereka terhadap
dampak negatif COVID-19 terhadap kesehatan ibu-ibu, khususnya ibu hamil dan anak yang
Evaluasi dilakukan dengan melakukan pre dan post-test. Berdasarkan hasil pre-test,
diketahui bahwa hampir 96% masyarakat tidak percaya keberadaan COVID-19, 98% tidak
peduli dengan seluruh protokol kesehatan. Namun, hasil post-test menunjukkan bahwa 62%
menerapkan protokol kesehatan, dan hampir 89% takut terinfeksi COVID-19. 47,1%
mengatakan ingin divaksin COVID-19. Sekitar 30,5% berakhir dengan mengikuti vaksin
kami menilai bahwa pencapaian di atas sudah lebih dari harapan kami, mengingat sulitnya
13
BAB IV
KELAYAKAN KEPAKARAN
Tim PKM ini terdiri dari Dosen dan mahasiswa pada Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai. Seluruh anggota tim sudah
dipastikan memiliki keilmuan yang memadai tentang COVID-19 dan protokol kesehatan yang
ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Badan Kesehatan Dunia
Tim pengusul kegiatan promosi kesehatan ini adalah dua orang dosen dan satu orang
14
BAB V
Total
1,500,000
15
5.1 Jadwal Kegiatan
Tabel 5.2 Jadwal Kegiatan
Bulan
Kegiatan
No. 1 2 3 4 5 6 7
1 Perencanaan
2 Identifikasi Masalah
3 Jalin Kerjasama dengan mitra
4 Usulan Proposal
5 Persiapan materi penyuluhan
6 Pelaksanaan penyuluhan
8 Monitoring dan evaluasi
9 Penyusunan laporan Kegiatan
10 Penggandaan laporan dan
pengiriman laporan
16
Referensi
1. WHO. (2020). Report situasional COVID-19. Diakses tanggal 11 maret- 15 april 2020.
2. Worldometer. (2020). Corona virus pandemic. Diakses tanggal 12 maret- 17 april 2020.
3. Kemenkes RI, (2020). Gugus tugas percepatan penanganan COVID-19. Diakses tanggal 17 maret-
05 april 2020.
4. Depkes Provinsi Riau, (2020). Informasi COVID-19. Diakses tanggal 24 maret- 05 april 2020.
5. Kompas, (2020). Berita terupdate COVID-19. Diakses 13 maret 2020.
6. Kompas, (2020). Cara tetap waspada tetapi tidak panik di tengah wabah COVID-19. Diakses17
april 2020.
7. CNN.indonesia, (2020). Gaya hidup melawan COVID-19. Diakses tanggal 13 maret 2020.
8. CNN.indonesia, (2020). Ratusan Ribu Kasus COVID-19 RI Tak Terdeteksi. Diakses tanggal 27
maret 2020.
9. CNN.indonesia, (2020). Resiko Corona Dianggap Rendah, Orang Tetap Bandel Keluar Rumah.
Diakses tangal 17 april 2020.
17
Lampiran
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Petunjuk:
Isilah pertanyaan di bawah ini dengan baik!
18
Post-test tentang Pandemic COVID-19
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Petunjuk:
Isilah pertanyaan di bawah ini dengan baik!
19
20
21
22
23