Anda di halaman 1dari 8

ESCAF 1st 2022

Derry Setiawan, Rudi Azhar, Elzanti Rahman, FerziahSelawati

BUDAYA KERJA DAN MOTIVASI KERJA PADA MASA PANDEMI


COVID 19 TERHADAP KINERJA PEGAWAI NON MEDIS
DI RUMAH SAKIT DR. SOBIRIN

Derry Setiawan1, Rudi Azhar2, Elzanti Rahman3, Ferziah Selawati4


1,2,3,4
Universitas Bina Insan, Lubuklinggau
e-mail: * derylinggau2018@gmail.com, 2rudiazhar@univbinainsan.ac.id,
1
3
2002elzanti@gmail.com, 4ferziahselwat@gmail.com
*Corresponding Author

Abstrak

Masalah pada penelitian ini adalah Apakah terdapat Pengaruh Budaya kerja dan Motivasi Kerja
Pada Masa Pandemi Covid 19 Terhadap Kinerja Pegawai Non Medis di Rumah Sakit Sobirin
Kabupaten Musi Rawas?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Budaya
kerja dan Motivasi Kerja Pada Masa Pandemi Covid 19 Terhadap Kinerja di Rumah Sakit
Sobirin Kabupaten Musi Rawas. Jenis penelitian adalah kuantitatif. Pengambilan sampel
menggunakan sampel jenuh yaitu sebanyak 42 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan
angket. Analisis data menggunakan uji f. Hasil penelitian adalah Secara simultan ada Budaya
kerja (X1), dan variabel Motivasi kerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja (Y) pada
Rumah Sakit Dr. Sobirin yaitu nilai Fhitung = 22,993 > Ftabel = 3,13 ini berarti bahwa Ho ditolak
dan Ha diterima, artinya variabel.

Katakunci : Budaya Kerja, Motivasi Kerja, Kinerja


.

Abstract

The problem in this study is whether there is an effect of work budayas and workloads during
the Covid 19 pandemic on performance employee non medice in hospitals. Sobirin, Musi Rawas
Regency?. The purpose of this study was to determine the effect of work budayas and workload
during the Covid 19 pandemic on performance employee non medice in hospitals. Sobirin, Musi
Rawas Regency. The reseach is cuantitative research. The sample with total sampling are 42
employee non medice. Data collection was carried out by means of a questionnaire. Data
analysis using f test. The result of the research is that there is simultaneously a work culture
(X1), and the workload variable (X 2) has a significant effect on performance employee non
medice (Y) at hospital Dr. Sobirin, namely the value of Fcount = 22,993 > Ftable = 3,13 this means
that Ho is rejected and Ha is accepted, meaning that it is a variable.

Keywords: Work Culture, Workload, Performance

menetapkan status gawat darurat global


untuk wabah virus corona. Dunia menjadi
I. PENDAHULUAN waspada akan wabah virus ini. Virus
Saat ini dunia digemparkan dengan Covid-19 yang lebih populer disebut virus
penyebaran wabah virus corona yang corona telah menginfeksi lebih dari 90.000
berawal dari China. Organisasi Kesehatan orang yang menyebabkan 3.000 lebih orang
Dunia (World Health Organization) telah

509
ESCAF 1st 2022
Derry Setiawan, Rudi Azhar, Elzanti Rahman, FerziahSelawati

meninggal. Sekitar 77 negara telah Melihat hasil tersebut, maka


terjangkit virus ini dan Indonesia termasuk dilakukan pencegahan dengan membatasi
di dalamnya. Tidak hanya waspada perkumpulan dalam skala besar termasuk di
terhadap penyebaran penyakitnya saja akan intansi, salah satunya Rumah Sakit dr.
tetapi juga waspada terhadap dampak yang Sobirin Kabupaten Musi Rawas. Pegawai
mungkin terjadi terhadap perekonomian dalam sebuah intansi sangat menentukan
dunia. Menurut Direktur Pelaksana IMF, pekerjaan suatu intansi. Kualitas pegawai
Kristalina Georgieva, dengan adanya dapat tampak melalui kinerjanya yang
wabah virus corona, diperkirakan dalam terlihatkan cara bekerja untuk mencapai
jangka pendek akan terjadi perlambatan tujuan dari intansi tersebut. Banyak hal
ekonomi global. dalam membentuk pegawai supaya dapat
Virus corona yang menyebar dari menuju pada kinerja yang maksimal, sebab
Wuhan, China tidak hanya membawa pegawai merupakan sumber permasalahan
dampak pada gangguan kesehatan di yang ada pada intansi jika kinerja pegawai
berbagai negara dunia, namun juga tidak ada perubahan, sebaliknya pegawai
berimbas pada dunia kesehatan. Sebagai dapat mencerminkan ketercapaian tujuan
intansi yang memiliki peranan langsung, instansi pemerintahan dimana pegawai
maka setiap tenaga di kesehatan, baik itu dioptimalkan secara baik.
tenaga administrasim maupun tenaga Pegawai yang baik tentunya memiliki
medis diharapkan memiliki kemampuan kemampuan dan keahlian yang dapat
dalam menangani bahaya covid-19 ini. membuatnya terpacu untuk lebih baik dari
Begitu juga dengan penyebaran yang orang disekitarnya. Pegawai merupakan
ada di Indonesia sehingga mengakibatkan asset bagi setiap organisasi dalam
banyak sektor, baik industri, perdagangan mewujudkan apa yang telah ditentukan dan
dan sebagainya menjadi terhambat. Hal ini disepakati. Seorang pegawai bisa
juga dialami oleh kota Lubuklinggau juga menciptakan suasana kerja nyaman,
mengalami dampaknya. Berikut situasi sehingga hasil kerja yang optimal. Pegawai
covid di Kota Lubuklinggau per tanggal 13 berkualitas ditentukan dengan kualitas dan
Juni 2021: kemampuan yang dimilikinya pula.
Hasil pencapaian diidentifikasi
melalui proses perencanaan yang ditentukan
melalui hasil akhir. Dalam hal ini kinerja
dikatakan sebagai kesatuan dalam mencapai
sesuatu yang diinginkan. Kinerja
merupakan bagian akhir yang dilakukan
oleh pegawai atau intansi dalam wadah
organisasi yang telah diberikan kepada
seseorang dengan tanggung jawab
sepenuhnya. Kinerja dapat dipandang
bagian proses maupun hasil yang telah
dilakukan. Kinerja adalah hasil kerja yang
dilakukan oleh seorang pegawai.
Budaya kerja adalah kebiasaan yang
timbul karena keadaan yang terjadi
berulang-ulang dalam lingkungan kerja.
Budaya kerja berdampak pada kinerja yang

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 510


ESCAF 1st 2022
Derry Setiawan, Rudi Azhar, Elzanti Rahman, FerziahSelawati

dilakukan oleh seseorang, karena pegawai. Penjabaran di atas melalui


dipengaruhi oleh pegawai yang lain. observasi tahap awal ditemui seperti dari
Setiap budaya kerja ada terjadi segi budaya kerja yaitu masih rendahnya
perkembangan dan perubahan budaya kesadaran pegawai dalam mematuhi
dalam suatu organisasi yang dimaksud. peraturan yang berlaku di kantor, adanya
Adanya perkembangan dan perubahan saling menunggu mengerjakan pekerjaan
dalam budaya kerja berdampak pada fungsi yang ada, masih kurangnya ketekunan
yang ada didalamnya. Fungsi-fungsi pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan
budaya kerja tersebut misalnya menjadi alat yang biasa dilakukan, adanya keluhan dari
pengikat pegawai dengan pegawai lainya, pegawai terhadap tugas yang diberikan
alat untuk berkomunikasi, alat dalam kepadanya dan masih ada pegawai yang
menyelesaikan permasalahan dan lain kurang sabar untuk melakukan
sebagainya. Dengan deemikian jika budaiya pekerjaannya.
organisasi mengalami perkembangan akan Pada motivasi kerja seperti
ada perubahan pada fungsi-fungsi yang penghargaan dari pimpinan terhadap kinerja
terkait. yang dilakukan pegawai masih kurang, ada
Motivasi kerja adalah pendorong pegawai yang kurang bersemangat
dalam diri manusia untuk melakukan mengerjakan tugas yang diberikan oleh
sesuatu tanpa paksaan dari pihak manapun. pimpinan, masih kurangnya perhatian
Kasmir (2016:110) mengatakan motivasi kebutuhan fisik dalam menyelesaikan
kerja merupakan suatu faktor yang pekerjaan, kurangnya perhatian terhadap
mendorong seseorang untuk melakukan keselamatan kerja dalam menyelesaikan
suatu aktivitas tertentu, oleh karena itu pekerjaan dan masih ada pegawai yang
motivasi kerja sering kali diartikan pula kurang bersosialisasi dalam menyelesaikan
sebagai faktor pendorong perilaku pekerjaannya.
seseorang. Motivasi kerja berkaitan Dari segi kinerja yaitu pekerjaan
memberikan dorongan kepada seseorang yang dilakukan belum sesuai dengan tujuan
melalui semangat maupun respon, dengan yang diinginkan, pencapaian standar kinerja
kata lain berkaitan dengan membangun yang ditetapkan terkadang belum
semangat seseorang. Sebagai salah satu terlaksana, kurangnya pemberian umpan
pendorong bagi seseorang dalam balik terhadap tugas yang diberikan, masih
melakukan sesuatu tanpa paksaan dari kurangnya alat atau sarana dalam
pihak manapun. Kesadaran untuk menyelesaikan pekerjaan sehingga menjadi
mengerjakan pekerjaan yang menjadi penghambat dalam penyelesaian pekerjaan
tanggungjawabnya. dan kompetensi yang dimiliki pegawai
Rumah sakit dr. Sobirin Kabupaten masih kurang dalam melakukan tugas yang
Musi Rawas merupakan pelayanan diberikan.
kesahatan berada pada Kabupaten Musi Dari penjelasan di atas, maka peneliti
Rawas dengan visi dan misi yaitu rumah bermaksud menlakukan penelitian yang
sakit dengan pelayanan prima dengan berjudul, “Pengaruh Budaya kerja dan
memaksimalkan pelayanan pelayanan Motivasi kerja Pada Masa Pandemi Covid
prima bersifat akuntabel, peningkatan serta 19 Terhadap Kinerja Pegawai Non Medis di
pengembangan pegawai, fasilitas rumah Rumah Sakit Dr. Sobirin Kabupaten Musi
sakit, pengembangan kemitraan masyarakat Rawas”.
dan pihak lain, dan peningkatan
kemandirian rumah sakit dan kesejahteraan

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 511


ESCAF 1st 2022
Derry Setiawan, Rudi Azhar, Elzanti Rahman, FerziahSelawati

II. METODOLOGI PENELITIAN Jika nilai signifikansi < 0,05, maka tidak
Penelitian ini adalah penelitian berdistribusi
lapangan dengan sifat kuantitatif, dengan Uji normalitas ini digunakan untuk
langkah menentukan judul penelitian, maka mengetahui kenormalan data, rumus yang
penulis melakukan observasi awal untuk digunakan untuk menghitung uji normalitas
adalah Chi-Kuadrat dengan rumus sebagai
mengetahui permasalahan yang ada. Desain
berikut :
penelitian ini menggunakan penelitian
( fo  fh )2
kuantitatif. 2   (Sugiyono,
fh
Populasi dalam peneltian ini adalah 2009, h.202)
pegawai non medis di Rumah Sakit Sobirin Keterangan:
Kabupaten Musi Rawas sebanyak 42 orang.  2 : harga Chi-kuadrat yang dicari
Jumlah perusahaan sampel terdiri dari 26 fo : frekuensi dari hasil observasi
(dua puluh enam) perusahaan. Jumlah fh : frekuensi dari hasil estimasi
sampel dalam penelitan ini berjumlah 42 Selanjutnya  2 hitung dibandingkan
orang. Sumber data primer yaitu sumber
dengan  2 tabel dengan derajat kebebasan =
data yang didapat berdasarkan hasil angket
J-1, dimana J adalah banyaknya kelas
yang telah diisi oleh sampel penelitian
interval. Jika harga  2 hitung<  2 tabel , maka
sebagai sumber utama, sedangkan data
dapat dinyatakan bahwa data berdistribusi
sekunder hanya sebagai pelengkap
normal. Dalam hal ini data tidak
kekuarangan data. teknik pengumpulan data berdistribusi normal. Adapun hasil
dalam penelitian ini adalah kuisioner dan penelitian sebagai berikut:
dokumentasi, sedangkan observasi
dilakukan hanya untuk mengetahui kondisi
awal tempat penelitian. Teknik analisis data
menggunakan uji F.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Uji normalitas dilakukan untuk melihat
tingkat kenormalan data yang digunakan,
apakah data berdistribusi norma atau tidak.
Tingkat kenormalan data sangat penting,
karena dengan data yang terdistribusi
normal, maka data tersebut dianggap dapat
mewakili populasi. Uji normalitas data
menjadi prasyarat pokok dalam analisis Gambar 1. Histogram normalitas
parametrik seperti korelasi Pearson, uji
perbandingan rata-rata, analisis varian, dan Atau dapat dilihat pada diagram
berikut:
sebagainya, karena data-data yang akan
dianalisis parametrik harus terdistribusi
normal. Dalam SPSS metode uji normalitas
yang sering digunakan adalah uji Liliefors
dan uji One Sample Kolmogorov Smirnov.
Kriteria pengujiannya sebagai berikut:
Jika nilai signifikansi > 0,05, maka data
berdistribusi normal

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 512


ESCAF 1st 2022
Derry Setiawan, Rudi Azhar, Elzanti Rahman, FerziahSelawati

Nilai b1 = 0,816 serta nilai a =


18,018 kemudian nilai a dan b disusun
kedalam persamaan regresi linear sederhana
Y = a + bX, maka persamaan regresinya
adalah : Y = 18,018 + 0,816X. Artinya
persamaan tersebut adalah bahwa nilai
konstanta ( a ) sebesar 18,018 ini berarti
bahwa apa bila tidak ada peningkatan
variabel Budaya kerja sebesar 18,018
sedangkan nilai koefisien regresi (b)
sebesar 0,816 ini berarti setiap terjadi satu
satuan variabel Budaya kerja maka akan
meningkatkan Kinerja sebesar 0,816 satuan.
Gambar 2 Normalitas P-P Plot
Hasil penelitian ini dipertegas dengan
penelitian terdahulu “Pengaruh Budaya
Berdasarkan perhitungan tersebut
kerja Dan Motivasi kerja Kerja Terhadap
diketahui bahwa ketiga variable di atas
Kinerja Karyawan”. Jenis penelitian
dapat dinyatakan berdistribusi normal. Pada
kualitatif dengan hasil penelitian, metode
uji Kolmogorov Smirnov sehingga hasilnya
penelitian adalah kuantitatif dengan sampel
dapat ditentukan bahwa data mempunyai
sebanyak 77 orang. Pengumpulan data
distribusi normal atau tidak. Data dikatakan
menggunakan metode observasi,
normal jika nilai signifikansi (> 0,05).
wawancara dan angket. Hasil penelitian
yang dilakukan yaitu: Berdasarkan pada
1. Pengaruh budaya kerja terhadap
pengolahan data, didapatkan hasil
kinerja pada masa Pandemi Covid
penelitian yang menunjukkan bahwa uji
19 di RS. Sobirin Kabupaten Musi
Fhitung menunjukkan nilai sebesar 22,956
Rawas
sedangkan Ftabel (α = 0,05, db regresi
Salah satu pendorong tercapainya
residual = 77) adalah sebesar 3,111. Karena
tujuan intansi adalah menciptakan Kinerja.
Fhitung (22,956) > Ftabel (3,111), yang berarti
Upaya peningkatan Kinerja salah satunya
variabel budaya kerja dan motivasi kerja
dipengaruhi oleh Budaya kerja yang
secara bersama-sama mempengaruhi
dilakukan pegawai terhadap Kinerja
variabel kinerja (Pranoto, 2016).
pegawai pada masa pandemi covid 19 .
Karena Budaya kerja dan Motivasi
2. Pengaruh motivasi kerja terhadap
merupakan jenis kegiatan yang dilakukan
kinerja pada masa Pandemi Covid 19
untuk mendorong Kinerja dalam bekerja.
di RS. Sobirin Kabupaten Musi
RS.Dr. Sobirin, untuk mencapai
Rawas
Kinerja pegawai pada masa pandemi covid
Regres linear Y = a + bX, maka
19 dapat ditingkatkan keahlian melalui
persamaan regresinya adalah : Y = 30,725 +
diklat yang bertujuan untuk meningkatkan
0,926X. Artinya persamaan tersebut adalah
kompetensi pegawai. Peran Budaya kerja
bahwa nilai konstanta ( a ) sebesar 30,725
dan Motivasi sangat penting dilakukan oleh
ini berarti bahwa apa bila tidak ada
intansi tersebut karena Budaya kerja dan
peningkatan variabel Motivasi maka
Motivasi merupakan faktor yang dapat
Kinerja pegawai pada masa pandemi covid
mendukung peningkatan Kinerja.
19 sebesar 30,725, sedangkan nilai
koefisien regresi (b) sebesar 0,926 ini

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 513


ESCAF 1st 2022
Derry Setiawan, Rudi Azhar, Elzanti Rahman, FerziahSelawati

berarti setiap terjadi satu satuan variabel lingkungan kerja dalam menjelaskan
Motivasi maka akan meningkatkan Kinerja karyawan sebesar 73,3% Adjusted R Square
sebesar 0,926 satuan. sebesar 0,733. Sementara sisanya sebesar
Berdasarkan hasil perhitungan di 26,7% dijelaskan oleh variabel lainnya yang
atas, maka diperoleh nilai b1 = 0,209dan b2 tidak diteliti dalam penelitian ini pada PT.
= 0,974 serta nilai a = 17,443 kemudian Indonesia Power UBP Semarang (Saputra,
nilai a dan b1, b2 disusun kedalam 2018).
persamaan regresi linear berganda Y = a +
b1X1 + b2X2, maka persamaan regresinya 3. Pengaruh budaya kerja dan motivasi
adalah : Y = 17,443 + 0,974X1 + 0,209X2. pada masa Pandemi Covid 19 di RS.
Artinya persamaan tersebut adalah bahwa Sobirin Kabupaten Musi Rawas
nilai konstanta ( a ) sebesar 17,443 ini Diperoleh nilai Fhitung = 22,993 >
berarti bahwa apa bila tidak ada Ftabel = 3,13 ini berarti bahwa Ho ditolak
peningkatan variabel Budaya kerja dan dan Ha diterima, artinya variabel Budaya
Motivasi maka Kinerja sebesar 17,443, kerja ( X1) dan varabel Kinerja (Y) pada
sedangkan nilai koefisien regresi (b1) RS.Dr. Sobirin berpengaruh signifikan.
sebesar 0,974 ini berarti setiap terjadi satu Hal ini sejalan dengan penelitian
satuan variabel Budaya kerja maka akan terdahulu dan mempertegas hasil yang
meningkatkan Kinerja sebesar 0,974 satuan. dilakukan oleh (Tasruddin, 2015), dimana
Kemudian nilai koefisien regresi (b2) memiliki kesamaan yaitu pada penelitian
sebesar 0,209 ini berarti setiap terjadi yang berjudul “Pengaruh Budaya kerja
peningkatan satu satuan variabel Motivasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
maka akan meningkatkan Kinerja sebesar Karyawan”. Jenis penelitian kualitatif
0,209 satuan. dengan hasil penelitian, metode penelitian
Hal ini sejalan dengan penelitian adalah kuantitatif dengan sampel sebanyak
yaitu Membangun Kinerja Karyawan 77 orang. Pengumpulan data menggunakan
Melalui Budaya kerja, Disiplin Kerja, metode observasi, wawancara dan angket.
Motivasi kerja dan Lingkungan Kerja Pada Hasil penelitian yang dilakukan yaitu:
PT. Indonesia Power UBP Semarang Berdasarkan pada pengolahan data,
dengan jenis penelitian kualitatitf, metode didapatkan hasil penelitian yang
penelitian adalah kuantitaif dengan sampel menunjukkan bahwa uji Fhitung
sebanyak 100 orang. Pengumpulan data menunjukkan nilai sebesar 22,956
menggunakan metode observasi, sedangkan Ftabel (α = 0,05, db regresi
wawancara dan angket. Hasil penelitian residual = 77) adalah sebesar 3,111. Karena
yang dilakukan yaitu hasil analisis Fhitung (22,956) > Ftabel (3,111), yang berarti
menunjukkan bahwa budaya kerja variabel budaya kerja dan motivasi secara
berpengaruh positif dan signifikan terhadap bersama-sama mempengaruhi variabel
kinerja karyawan, motivasi kerja kinerja.
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Saputra (2018). Membangun Kinerja
karyawan, dan lingkungan kerja Karyawan Melalui Budaya kerja , Disiplin
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kerja, Motivasi dan Lingkungan Kerja Pada
kinerja karyawan. Pada hasil penelitian ini PT. Indonesia Power UBP Semarang
budaya kerja adalah variabel yang dengan jenis penelitian kualitatitf, metode
memberikan pengaruh terhadap kinerja penelitian adalah kuantitaif dengan sampel
karyawan. Kemampuan budaya kerja , sebanyak 100 orang. Pengumpulan data
disiplin kerja, motivasi kerja dan menggunakan metode observasi,

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 514


ESCAF 1st 2022
Derry Setiawan, Rudi Azhar, Elzanti Rahman, FerziahSelawati

wawancara dan angket. Hasil penelitian memberikan manfaat bagi Pegawai Non
yang dilakukan yaitu hasil analisis Medis di Rumah Sakit Dr. Sobirin
menunjukkan bahwa budaya kerja Kabupaten Musi Rawas sebagai berikut :
berpengaruh positif dan signifikan terhadap 1. Untuk penelitian selanjutnya dapat
kinerja karyawan, motivasi berpengaruh menjadi referensi dan pertimbangan
positif dan signifikan terhadap karyawan, dalam penelitian yang berkaitan dengan
dan lingkungan kerja berpengaruh positif pembahasan mengenai Budaya Kerja,
dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Motivasi dan Kinerja Pegaai Non Medis
Pada hasil penelitian ini budaya kerja dengan variable yang berbeda.
adalah variabel yang memberikan pengaruh 2. Bagi pihak Rumah Sakit Dr. Sobirin
terhadap kinerja karyawan. Kemampuan Kabupaten Musi Rawas memberikan
budaya kerja , disiplin kerja, motivasi dan masukan dan cara mengatasi dalam
lingkungan kerja dalam menjelaskan permasalahan yang berkaitan dengan
karyawan sebesar 73,3% Adjusted R Square Budaya Kerja, Motivasi dan Kinerja
sebesar 0,733. Sementara sisanya sebesar Pegaai Non Medis
26,7% dijelaskan oleh variabel lainnya yang
tidak diteliti dalam penelitian ini pada PT. VI. DAFTAR PUSTAKA
Indonesia Power UBP Semarang. Ahmed, M. (2016). A Administration and
Management. Global Journal of
IV. KESIMPULAN Management, 14(3), 234–245.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Arikunto, S. (2016). Prosedur Penelitian
: Edisi Revisi (R. Cipta (ed.); 10th ed.).
a. Secara parsial ada pengaruh Budaya Jakarta.
kerja yang signifikan terhadap Kinerja Badrudin. (2017). Dasar-dasar Manajemen
pegawai pada masa pandemi covid 19 (Alfabheta (ed.); 1st ed.). Bandung.
di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Busro, A. (2018). Teori-teori Manajemen
Sobirin Kabupaten Musi Rawas yaitu Sumber Daya Manusia (P. Group
nilai thitung = 3,540 lebih besar dari ttabel (ed.)). Jakarta.
= 2,042. Gaol, C. J. (2017). Human Capital
b. Secara parsial mempunyai pengaruh Manajemen Sumber Daya Manusia
Motivasi terhadap Kinerja pegawai pada (Gramedia (ed.)). Jakarta.
masa pandemi covid 19 di Rumah Kasmir. (2016). Manajemen Sumber Daya
Sakit Umum Daerah Dr. Sobirin Manusia (R. Cipta (ed.)). Jakarta.
Kabupaten Musi Rawas yaitu nilai thitung Pranoto, P. S. (2016). Pengaruh
= 5,534 lebih besar dari ttabel = 2,042. Kedisiplinan Dan Motivasi Kerja
c. Secara simultan ada Budaya kerja (X1), Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal
dan variabel Motivasi (X2) berpengaruh Administrasi Bisnis (JAB), 2(2), 27–
signifikan terhadap Kinerja (Y) pada 34.
RS.Dr. Sobirin yaitu nilai Fhitung = Prayogi, M. A., Lesmana, M. T., & Siregar,
22,993 > Ftabel = 3,13 ini berarti bahwa L. H. (2019). Pengaruh Kompetensi
Ho ditolak dan Ha diterima, artinya Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
variabel. Pegawai. Pengaruh Kompetensi Dan
Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
V. SARAN Pegawai, 665–669.
Sebagai penutup akhirnya peneliti Saputra, A. H. (2018). Membangun Kinerja
memberikan saran yang mungkin dapat Karyawan Melalui Kedisiplinan,

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 515


ESCAF 1st 2022
Derry Setiawan, Rudi Azhar, Elzanti Rahman, FerziahSelawati

Disiplin Kerja, Motivasi dan


Lingkungan Kerja Pada PT.
Indonesia Power UBP Semarang.
Jurnal Bisnis Dan Manajemen, 7(3),
34–45
Silalahi, U. (2016). Asas-asas Manajemen
(R. Aditama (ed.)). Bandung.
Sugiyono. (2017). Metodologi Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D
(Alfabheta (ed.)). Jakarta.
Wibowo. (2016). Manajemen Kinerja
(Grasindo (ed.)). Jakarta.

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 516

Anda mungkin juga menyukai