PENDIDIKAN KEPERAWATAN KELUARGA (Disusun untuk memenuhi Mata kuliah Keperawatan Keluarga) Dosen Pengampu: Ns. Umi Hani, Mkep., Sp.Kep.Kom
Disusun Oleh : Nama : BENY SANCAYA
Nim :2107033
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KARYA HUSADA SEMARANG 2022 PENDIDIKAN KEPERAWATAN KELUARGA
Di era komputerisasi sekarang ini perawat dituntut untuk menguasai tehnologi
komputer di dalam melaksanakan managemen keperawatan keluarga, baik di tatanan pelayanan maupun pendidikan keperawatan keluarga. Dimasa depan pendidikan keperawatan keluarga dihadapkan pada suatu tantangan dalam meniungkatkan kualitas lulusannya dituntut menguasai kompetensi-kompetansi profesional dan menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi.
Muatan apa yang harus diajarkan dalam kurikulum pendidikan keperawatan
keluarga dan bagaimana cara menyajikannya? Menurut Hanson dan Heims, yang melaporkan sebuah survei pada sekolah keperawatan di Amerika Serikat yang mereka lakukan terkait cakupan keperawatan keluarga di sekolah tersebut, terdapat perkembangan pemaduan muatan keperawatan keluarga dan ketrampilan klinis kedalam program keperawatan pascasarjana dan sarjana. Masih belum jelas muatan apa yang tepat diberikan untuk program sarjana dan pascasarjana dan bagaimana cara mengajarkan ketrampilan klinis. Tidak kesepakatan mengenai fokus program sarjana dan pascasarjana terkait dengan keperawatan keluarga. Akan tetapi, terdapat beberapa konsensus bahwa praktik keperawatan tingkat lanjut pada keperawatan keluarga melibatkan pembelajaran muatan dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk bekerja dengan seluruh keluarga dan individu anggota keluarga secara bersamaan. Perawat keluarga dengan praktik tingkat lanjut dapat bekerja sebagai terapis keluarga pada keluarga yang bermasalah. Akan tetapi, masih belum jelas muatan dan ketrampilan apa yang dibutuhkan dalam keperawatan keluarga untuk para perawat yang dipersiapkan di program praktik tingkat lanjut lainnya (program perawat spesialis klinis dan praktisi). Bahasa lebih lanjut mengenai cakupan dan level muatan dan ketrampilan klinis perlu dilakukan. Dengan makin kecilnya dunia akibat proses yang dikenal sebagai globalisasi, perawat keluarga disuguhkan dengan kesempatan baru dan menarik untuk belajar mengenai intervensi serta program yang telah diterapkan oleh negara lain guna memberikan perawatan yang lebih baik bagi keluarga. Globalisasi adalah proses bersatunya individu dan keluarga karena ikatan ekonomi, politis, dan profesional. Globalisasi mempunyai dampak negatif yang bermakna bagi kesehatan yaitu ancaman epidemi diseluruh dunia menjadi jauh lebih besar. Akan tetapi sisi positifnya, pembelajaran yang diperoleh perawat amerika dari perawat diseluruh dunia melalui konferensi internasional, perjalanan, dan membaca literatur kesehatan internasional memberikan pemahaman yang bermanfaat. Sebagai contoh, di Jepang, pertumbuhan keperawatan keluarga sangat mengesankan. Disana, perawat telah mengembangkan kurikulum keperawatan keluarga disekolah keperawatan dan telah menghasilkan teori keperawatan yang berfokus pada keluarga dan sesuai dengan nilai dan konteks Jepang. Menurut Sugishita Keperawatan keluarga mengalami pertumbuhan yang pesat di Jepang, yang ditandai dengan publikasi dan upaya penelitian yang dilakukan di Jepang. Negara lain, seperti Denmark, Swedia, Israel, Korea, Chili, Meksiko, Skotlandia, dan Inggris juga mengalami kemajuan bermakna di bidang kesehatan keluarga dan keperawatan keluarga. Kita harus banyak berbagi dan belajar dari perawat dibeberapa negara ini. Keperawatan keluarga adalah pelayanan kesehatan sebagai unit pelayanan kesehatan yang ditujukan pada keluarga sebagai unit pelayanan untuk mewujudkan keluarga yang sehat. Fungsi perawat adalah membantu keluarga untuk menyesuaikan masalah kesehatan dengan cara meningkatkan kesanggupan keluarga melakukan fungsi dan tugas perawatan kesehatan (Murwani, 2007). Berikut peran perawat: a. Sebagai pendidik Perawat bertanggungjawab memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga, terutama untuk memandirikan keluarga dalam merawat angora keluarga yang memiliki masalah kesehatan. b. Sebagai koordinator pelaksana pelayanan keperawatan Perawat bertanggungjawab memberikan pelayanan keperawatan yang komprehensif. Pelayanan keperawatan yang bersinambungan diberikan untuk menghindari kesenjangan antara keluarga dan unit kesehatan (puskesmas dan rumah sakit). c. Sebagai pelaksana pelayanan perawatan Pelayanan keperawatan dapat diberikan kepada keluarga melalui kontak pertama dengan anggota keluarga yang sakit yang memiliki masalah kesehatan. Dengan demikian, anggota keluarga yang sakit dapat menjadi “entry point” bagi perawat untuk memberikan asuhan keperawatan keluarga secara komprehensif. d. Sebagai supervisor pelayanan keperawatan Perawat melakukan supervise ataupun pembinaan terhadap keluarga melalui kunjungan rumah secara teratur, baik terhadap keluarga berisiko tinggi maupun yang tidak. Kunjungan rumah tersebut dapat direncanakan terlebih dahulu atau secara mendadak. e. Sebagai pembela (advokat) Perawat berperan sebagai advokat keluarga untuk melindungi hak-hak keluarga sebagai klien. Perawat diharapkan mampu mengetahui harapan serta memodifikasi sistem pada perawatan yang diberikan untuk memenuhi hak dan kewajiban mereka sebagai klien mempermudah tugas perawat untuk memandirikan keluarga. f. Sebagai fasilitator Perawat dapat menjadi tempat bertanya individu, keluarga dan masyarakat unruk memecahkan masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi sehari-hari serta dapat membantu memberikan jalan keluar dalam mengatasi masalah. g. Sebagai peneliti Perawat keluarga melatih keluarga untuk dapat memahami masalah- masalah kesehatan yang dialami oleh anggota keluarga. Masalah kesehatan yang muncul di dalam keluarga biasanya terjadi menurut siklus atau budaya yang dipraktikan keluarga. Misalnya, diare pada balita terjadi karena budaya menjaga kebersihan makanan dan minuman kurang diperhatikan. Peran sebagai peneliti difokuskan pada kemampuan keluarga untuk mengidentifikasi penyebab, menanggulangi, dan melakukan promosi kepada anggota keluarganya. Selain itu, perawat perlu mengembangkan asuhan keperawatan keluarga terhadap binaannya.