Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Stikes SOP
Maharani NEEDLE DECOMPRESSION
Malang No. Dokumen No. Revisi Halaman
/X/2020 00 2/2
Penilaian
Nilai = Jumlah score yang didapat x 100 = x 100 =
Jumlah score keseluruhan 33
Keterangan :
3 : Mahasiswa dapat melakukan tindakan dengan benar (alat 100)
2 : Mahasiswa melakukan dengan bantuan minimal (alat 76-99%)
1 : Mahasiswa melakukan sebagian dan dilakukan dengan bimbingan (alat 51-75%)
0 : Mahasiswa tidak melakukan sama sekali (alat 0-50%)
Kesimpulan/Saran:
Malang, 20
Penguji,
( )
Teknik dekompresi jarum adalah dengan memasukan gauge besar pada intercostal space (ICS) 5
di sisi anterior dari linea midaksila atau ICS 2 linea midklavikula. Tujuan dari tindakan ini
adalah menurunkan tekanan intrapleura sehingga fungsi kardiorespirasi kembali baik sembari
menunggu tindakan definitif.
Persiapan Pasien
Sebelum melakukan tindakan dekompresi jarum, persiapan pasien yang perlu dilakukan sebagai
berikut :
Lakukan informed consent pada pasien dan atau keluarga pasien mengenai tindakan yang
akan dilakukan, tujuan, manfaat, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi selama proses atau
pasca tindakan dekompresi jarum
Pasien harus mengetahui bahwa tindakan dekompresi jarum merupakan
pertolongan pertama yang sifatnya sementara, dan setelahnya akan diikuti dengan
pemasangan chest tube atau kateter interkostal. Pastikan pasien atau keluarga pasien
menandatangani lembar persetujuan tindakan dan informed consent
Pastikan pasien sudah terpasang monitor beserta pulse oximetry, berikan oksigen
100% high flow dan berikan ventilasi jika diperlukan
Perlu dicatat bahwa tindakan ini sering dilakukan dalam setting gawat darurat untuk
menyelamatkan nyawa. Oleh karena itu, tindakan persiapan (termasuk informed consent) bisa
ditunda dan dilakukan setelah tindakan.
Posisi Pasien
Posisi pasien saat tindakan dekompresi jarum disesuaikan dengan lokasi insersi jarum. Jika
insersi jarum dilakukan di second intercostal space (ICS 2) linea midklavikula, maka pasien
diposisikan dalam kondisi terlentang. Namun, jika insersi jarum dilakukan di ICS 4 atau 5
anterior dari linea midaksila, maka sebaiknya pasien dalam posisi terlentang dengan tangan
diabduksi, atau pasien bisa dalam posisi duduk atau lateral dekubitus. Tujuannya adalah untuk
memudahkan proses pemasangan chest tube atau kateter interkostal setelahnya.
Prosedural
Sebelum melakukan tindakan dekompresi jarum, pasang monitor dan pulse oximetry pada
pasien, berikan oksigen 100% high flow dan berikan ventilasi jika diperlukan. Pastikan posisi
pasien sudah tepat dan nyaman, dan peralatan sudah siap. Prosedur dari tindakan dekompresi
jarum adalah :
Cuci tangan kemudian gunakan alat pelindung diri
Berikan tanda pada lokasi untuk insersi. Pada anak-anak, dilakukan di linea
midklavikula ICS 2. Sedangkan pada orang dewasa, bisa dilakukan pada linea midklavikula di
ICS 2 atau pada sisi anterior dari linea midaksila di ICS 5
Lakukan insersi large bore needle ukuran 14–16G atau kateter over-the-needle
(dengan panjang setidaknya 5–8 cm) dengan terpasang spuit 10 cc Luer-Lok yang sudah diisi
dengan 3 cc cairan normal saline, gunanya untuk identifikasi udara yang teraspirasi. Insersi
jarum dilakukan tepat di atas tulang iga ke-3 (jika lokasi insersi dilakukan pada ICS 2), atau
tepat di atas tulang iga ke-6 (jika lokasi insersi dilakukan pada ICS 5)
Pada saat penusukan jarum, usahakan posisi jarum tegak lurus dengan dinding dada
Setelah jarum menembus pleura parietal, lihat apakah tampak gelembung saat dilakukan
aspirasi. Jika ya, lepaskan spuit, kemudian dengarkan bunyi udara yang keluar dari jarum
(hissing sound)
Cabut jarum dengan meninggalkan kateter masih berada di dalam rongga pleura,
lakukan fiksasi dan stabilisasi kateter