Anda di halaman 1dari 2

UJI LABORATORIUM SISTEM IV (STUDI KLINIK II) PRODI S1 KEPERAWATAN

PELAKSANAAN BALUD BIDAI


SEMESTER GANJIL 2016/2017

Nama Mahasiswa : POS :

Penguji : Tanggal Ujian :

KRITERIA PENILAIAN
No Prosedur/Tindakan
SKOR NILAI
A KOGNITIF / PENGETAHUAN (Skor maksimal 15)
a. Pengetahuan tentang prasat yang dilakukan
b. Rasional tindakan
c. Kemampuan komunikasi kepada klien
TOTAL NILAI
B PSIKOMOTOR / TINDAKAN(Skor maksimal 70) ADA TIDAK
1 Persiapan Alat
1) Bidai sesuai dengan kebutuhan (panjang dan jumlah) berikan pengalas dari
kapas
2) Kassa gulung
3) Gunting perban 18 cm
4) Gunting
5) Elasted blanded
6) Elastumul
7) Kassa steril
8) Hepafik
9) Hand schoen
10) Cairan Normal Saline
11) Mitela
12) Perlak dengan ukuran sesuai kebutuhan
13) Stik laken dengan ukuran sesuai kebutuhan
14) Perlak dengan ukuran sesuai kebutuhan
15) Hammer reflek
16) Bantal rawat luka
17) Sketsel
18) Bengkok
TOTAL NILAI
2 Persiapan Perawat dan Lingkungan DILAKUKAN TIDAK
1) Memperkenalkan diri dan cek kembali identifikasi klien
2) Menjelaskan pada klien tindakan dan tujuan tindakan yang akan dilakukan
3) Menjelaskan prosedur pelaksanaan tindakan kepada klien
4) Membuat persetujuan/inform consent
5) Mengatur posisi klien dengan posisi anatomis yang nyaman
6) Menjaga privacy klien dengan memasang sketsel/sampiran
7) Menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman
TOTAL NILAI
3 Pelaksanaan Prosedur DILAKUKAN TIDAK
1) Dekatkan alat-alat di dekat pasien
2) Cuci tangan dan pakai hand schoen
3) Berikan penjelasan kepada pasien tentang prosedur tingakan yang akan
dilakukan
4) Bebaskan area pembidaian dari benda-benda (baju, cincin, jam, gelang)
5) Imobilisasikan sendi atau bagian yang cidera/fraktur
6) Periksa pulse, motorik sensasi (PMS) ekstrimitas bagian distal dari tempat
cidera
7) sebelum pemasangan bidai dan bandingkan dengan ekstermitas yang tidak
mengalami cidera/fraktur
8) Luruskan posisi korban dan posisi anggota gerak yang mengalami fraktur
maupun dislokasi secara perlahan dan berhati-hati dan jangan sampai
memaksakan gerakan
9) Jika terjadi kesulitan dalam meluruskan, maka pembidaian dilakukan apa adanya
10) Pada trauma sekitar sendi, pembidaian harus mencakup tulang di bagian
proksimal dan distal
11) Fraktur pada tulang panjang pada tungkai dan lengan, dapat terbantu dengan
traksi atau tarikan ringan ketika pembidaian
12) Jika saat dilakukan tarikan terdapat tahanan yang kuat, krepitasi, atau pasien
merasakan peningkatan rasa nyeri, jangan mencoba untuk melakukan traksi.
Jika anda telah berhasil melakukan traksi, jangan melepaskan tarikan sebelum
ekstremitas yang mengalami fraktur telah terfiksasi dengan baik, karena kedua
1
ujung tulang yang terpisah dapat menyebabkan tambahan kerusakan jaringan
dan beresiko untuk mencederai saraf atau pembuluh darah
13) Beri bantalan empuk dan penopang pada anggota gerak yang dibidai terutama
pada daerah tubuh yang keras/peka(lutut,siku,ketiak,dll), yang sekaligus untuk
mengisi sela antara ekstremitas dengan bidai
14) Bila ada patah tulang terbuka, guyur luka dengan cairan normal saline
secukupnya, tutup bagian tulang yang keluar dengan kassa yang telah dibasahi
dengan cairan normal saline lakukan bebat tekan untuk mengurangi terjadinya
perdarahan, kemudian baru dipasang bidai dengan melewati 2 sendi
15) Pembidaian minimal meliputi 2 sendi (proksimal dan distal daerah fraktur), sendi
yang masuk dalam pembidaian adalah sendi di bawah dan di atas patah tulang
16) Jika nadi pada area yang cidera tidak ada, luruskan posisi korban dan posisi
anggota gerak yang mengalami fraktur maupun dislokasi secara perlahan dan
berhati-hati dan jangan sampai memaksakan gerakan
17) Ikatlah bidai di atas dan bawah cidera/fraktur, jangan mengikat tepat di bagian
yang cidera/fraktur
18) Pastikan bahwa bidai telah rapat, namun jangan terlalu ketat sehingga
mengganggu sirkulasi pada ekstremitas yang dibidai
19) Pastikan bahwa pemasangan bidai telah mampu mencegah pergerakan atau
peregangan pada bagian yang cedera
20) Pastikan bahwa ujung bidai tidak menekan ketiak atau pantat
21) Jika mungkin naikkan anggota gerak tersebut setelah dibidai untuk
meminimalisasi pembengkakan
22) Periksa kembali pulse, motorik sensasi (PMS) ekstrimitas bagian distal dari
tempat cidera sebelum pemasangan bidai dan bandingkan kembali dengan
ekstermitas yang tidak mengalami cidera/fraktur
23) Periksa kecepatan pengisian kapiler dengan cara menekan kuku jari pada
ekstremitas yang cedera dan ekstremitas kontralateral secara bersamaan.
Lepaskan tekanan secara bersamaan. Periksalah apakah pengembalian warna
kemerahan terjadi bersamaan ataukah terjadi keterlambatan pada ekstremitas
yang mengalami fraktur
24) Pasang kantong es dalam bidai dengan terlebih dahulu dibungkus dengan
perban elastis. Harus diberikan perhatian khusus untuk melepaskan kantong es
secara berkala untuk mencegah “cold injury” pada jaringan lunak
25) Ganti baju/selimut klien bila basah
26) Rapikan dan atur posisi klien agar nyaman
27) Lepaskan sarung tangan
28) Tanyakan apakah klien telah merasa nyaman dan bersih
29) Bereskan alat-alat kemudian cuci tangan dengan air mengalir
TOTAL NILAI
4 Merapikan klien dan membereskan alat DILAKUKAN TIDAK
1) Pendokumentasian pelaksanaan balut bidai
2) Merapikan alat dan lingkungan
3) Cuci tangan kembali dengan air mengalir
C AFEKTIF / SIKAP (Skor maksimal 15) TOTAL NILAI
1) Disiplin DILAKUKAN TIDAK
2) Kemandirian
3) Penampilan
NILAI AKHIR (Skor maksimal 100)

Kepanjen, Januari 2017


Penguji,

NIK.

Anda mungkin juga menyukai