Anda di halaman 1dari 3

Sistem Ekonomi Belanda

Belanda menerapkan sistem ekonomi liberal (terbuka). Ukuran populasi Belanda


cukup besar namun tidak bisa dibilang sangat besar karena Belanda hanya menduduki
peringkat 133 di dunia, tetapi berbeda dengan peringkat ekonominya. Pada tahun 2010
Produk Domestik Bruto Belanda menghasilkan € 588 miliar sehingga Belanda memasuki
peringkat 16 besar di dunia dan saat ini Belanda adalah kekuatan ekonomi terbesar keenam di
Uni Eropa serta menjadi pengekspor barang terbesar kelima.

Biro Belanda melakukan analisis untuk kebijakan ekonominya dan ternyata Belanda
berhasil menghasilkan sekitar 33% pendapatannya dari ekspor barang dan jasa. Pada tahun
2011, nilai ekspor adalah 84,2% dari Belanda PDB. Sebagai kemampuan, Belanda
menempati eksportir barang terbesar kelima di dunia, menjadi negara dengan posisi penting
dalam perdagangan dunia. Pada tahun 2010, Belanda mengekspor barang senilai total lebih
dari 574 M dolar AS. Selain menjadi eksportir utama, Belanda juga mengimpor sejumlah
besar barang, hampir 518 M dolar AS tahun 2010. Jika dilihat dari tingkat penganggurannya,
Belanda adalah salah satu negara yang terendah di Eropa, tetapi hal itu sebelum pandemi
terjadi. Ada permasalahan yang dihadapi oleh Belanda yaitu pandemi Covid-19
menyebabkan penurunan ekonomi Belanda karena krisis kesehatan dan banyak perusahaan
bangkrut sehingga menyebabkan penerimaan pajak dan PDB menurun sebesar 5,5%. Ekspor
dan impor juga mengalami penurunan masing-masing sebesar 3.9% dan 5.3% pada tahun
2020 dibandingkan tahun lalu.

Untuk investasi Belanda di negara lain cukup besar, bisa dilihat pada akhir tahun
2010, total jumlah investasi di luar negeri mencapai lebih dari 890 M dolar AS, hal ini
membuat Belanda sebagai negara investor asing terbesar ketujuh di dunia. Perdagangan serta
investasi dari Belanda lebih besar disumbangkan oleh PDB dari barang dan jasa, karena
perdagangan yang didapatkan tidak signifikan maka Belanda merupakan salah satu pasar
reseptif bagi ekspor AS. Belanda juga merupakan investor terbesar ketiga langsung di AS,
dibelakang Inggris serta Jepang. Kegiatan industri menghasilkan lebih dari sepertiga dari
produk nasional serta didominasi oleh Metalworking, penyulingan minyak, kimia serta
industri. Menurut Badan Penanaman Modal Asing, Belanda telah memberikan kemudahan
bagi 8.000 perusahaan asing. Perusahaan asing telah melakukan investasi langsung senilai
590M dollar AS. Akibatnya, Belanda adalah terbesar kedelapan penerima dunia investasi
asing, dengan investorasing memberikan 15% dari jumlah pekerjaan di Belanda.
Dibidang energi terbarukan jumlah Belanda hampir 6% dari total penggunaan
nasional. Meskipun penggunaan energi surya telah meningkat sejak tahun 2011, namun
masih menyumbang kurang dari 5% dari sumber energi terbarukan. Membuat Belanda
semakin ingin untuk melakukan investasi dalam jumah yang lebih besar untuk solusi energi
terbarukan. Pemerintah membuat energi sebagai salah satu dari sembilan sektor teratas yang
dirumuskannya untuk memainkan peran secara internasional.

Belanda sendiri memimpin di bidang elektro-mobilitas, Belanda juga menawarkan


semua alat dan pengetahuan yang dimilikinya bagi siapapun yang ingin ikut serta dalam
sektor energi terbarukan. Meskipun Belanda fokus terhadap energi terbarukan, masih ada
banyak dana yang diinvestasikan Belanda dalam solusi dan penemuan baru. Hal ini
menciptakan peluang bagi banyak perusahaan asing di berbagai bidang seperti penghematan
energi untuk bangunan baru, pembangkit energi terdesentralisasi seperti energi angin,
jaringan pintar, proyek infrastruktur, remediasi tanah yang inovatif, dan teknik pengolahan
limbah serta perlindungan banjir. Belanda juga menawarkan subsidi lingkungan untuk
teknologi dan investasi hijau tertentu. Sektor perbankan memiliki pengaruh terbesar terhadap
PDB yang didapatkan di Belanda.

Berikut ini adalah perkembangan PDB Belanda dari tahun 2012-2022:

Berikut adalah grafiik tingkat inflasi Belanda:


Tingkat inflasi Belanda mencapai angka 10,3 persen pada Juli 2022. Cukup mengejutkan
karena merupakan yang pertama kalinya sejak September 1975. Hal ini disebabkan oleh
perkembangan harga energi seperti listrik, gas, dan sistem pemanasan distrik. Pada Juli, harga
energi melonjak 108 persen pada bulan yang sama tahun 2021. Harga pangan naik 12,3
persen lebih mahal dibandingkan dengan harga di bulan yang sama tahun lalu.

Berikut adalah grafik perkembangan mata uang Belanda selama 10 tahun terakhir:

Berikut adalah neraca perdagangan di Belanda selama 10 tahun terakhir:

Daftar Pustaka :https://id.tradingeconomics.com/netherlands/core-inflation-rate


https://id.intercompanysolutions.com/fakta-ekonomi-belanda-2021/
https://idmanajemen.com/ekonomi-belanda/ https://id.intercompanysolutions.com/asing-
multinasional-belanda/ https://id.tradingeconomics.com/netherlands/currency
https://www.msn.com/id-id/berita/other/inflasi-di-belanda-naik-jadi-10-persen-lebih-untuk-
kali-pertama-sejak-1975/ar AA10jN3L#:~:text=DEN%20HAAG%2C%204%20Agustus
%20%28Xinhua%29%20--%20Inflasi%20di,%28Central%20Bureau%20of%20Statistics
%2FCBS%29%20Belanda%20pada%20Kamis%20%284%2F8%29.
https://id.tradingeconomics.com/netherlands/full-year-gdp-growth
https://id.teamaftermarket.com/1470-top-10-banks-in-netherlands
https://id.tradingeconomics.com/netherlands/balance-of-trade

Anda mungkin juga menyukai