Anda di halaman 1dari 4

KERJA SAMA SUBREGIONAL BENELUX

(Belgia, Belanda, Luksemburg)


Anggota Kelompok:

1) Aisya Ifananda (02)


2) Calista Dendhi (09)
3) Dhealova Asri (10)
4) Feyzabell Alya (13)
5) Laila Nahar A (20)
6) Nadira Syahita (26)
7) Putri Indah D (29)
8) Sabrina Andini (33)

1. Sejarah

Benelux adalah singkatan dari Belgia, Belanda, dan Luksemburg. Ini adalah sebuah persekutuan
ekonomi yang dibentuk pada tahun 1944, selama Perang Dunia II, oleh tiga negara kecil di Eropa Barat yang
ingin meningkatkan perdagangan dan kerja sama mereka. Ide ini dicetuskan oleh Menteri Luar Negeri Belgia,
Paul-Henri Spaak, yang ingin meningkatkan keamanan dan stabilitas di Eropa setelah perang.
Pada tahun 1947, Perjanjian Benelux ditandatangani oleh Belgia, Belanda, dan Luksemburg. Perjanjian
ini memperkuat kerja sama ekonomi di antara ketiga negara, termasuk perdagangan bebas, kebijakan
moneter bersama, dan harmonisasi kebijakan ekonomi. Tujuan utama dari Benelux adalah untuk membuka
pasar antara ketiga negara, menghilangkan hambatan perdagangan, dan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi.
Setelah Perjanjian Benelux ditandatangani, kerja sama ekonomi di antara ketiga negara berkembang
pesat. Pada tahun 1957, Belgia, Belanda, Luksemburg, Jerman, Prancis, dan Italia menandatangani Perjanjian
Roma yang membentuk Komunitas Ekonomi Eropa (EEC). Benelux menjadi salah satu pendiri EEC dan menjadi
anggota aktif dalam organisasi tersebut.
2. Latar Belakang

Latar belakang terjadinya kerjasama Benelux adalah karena adanya keinginan untuk memperkuat
ekonomi dan pertahanan di antara ketiga negara yang terletak di wilayah yang sama dan memiliki banyak
kesamaan budaya. Selain itu, setelah berakhirnya Perang Dunia II, ketiga negara tersebut ingin membangun
kembali ekonomi mereka yang hancur akibat perang.
Tujuan dibentuknya Benelux adalah untuk mencapai kesatuan yang menyeluruh antar anggotanya dan
menghapus bea impor yang berlaku dalam pelaksanaan perdagangan di ketiga negara tersebut. Benelux
bertujuan untuk menciptakan pasar tunggal dan mengurangi hambatan perdagangan antara ketiga negara.
Benelux bisa dikatakan sebagai pelopor Uni Eropa. Uni Eropa sendiri dibentuk pada tahun 1993, setelah
sebelumnya terbentuk sebagai Masyarakat Ekonomi Eropa pada tahun 1957. Benelux menjadi contoh bagi
negara-negara Eropa lainnya untuk membentuk kerja sama ekonomi dan politik.
3. Kerja sama di Bidang Ekonomi

a. Energi Terbarukan

Negara-negara di Benelux telah memperkenalkan target energi terbarukan dan strategi untuk
mengurangi emisi karbon. Belgia dan Belanda telah berkomitmen untuk mencapai 100% energi
terbarukan pada tahun 2050, sementara Luksemburg berencana untuk mencapai 11% kontribusi
energi terbarukan pada tahun 2020.
Dampak positif:
1. Tersedia melimpah di alam, tidak akan habis, dan ramah lingkungan
2. Sumber energi terbarukan bisa dimanfaatkan secara gratis
3. Membantu mendorong perekonomian dan menciptakan peluang kerja
Dampak negatif:
1. Sebagian besar sumber energi terbarukan terkendala oleh faktor cuaca
2. Biaya awal besar atau investasi yang membutuhkan dana yang cukup banyak
3. Sumber energi terbarukan memiliki kelemahan teknis dan sosialnya sendiri
b. Benelux Transport Forum

Deklarasi Benelux pada Transportasi ditandatangani pada tanggal 9 Desember 2019 di


Brussels, Belgia. Dalam bidang transportasi, ketiga negara tersebut memiliki program kerja sama yang
dikenal dengan Benelux Transport Forum.
Menurut data terbaru yang tersedia dari Eurostat, kantor statistik Uni Eropa, nilai total ekspor
peralatan transportasi dari negara-negara Benelux berjumlah sekitar €116 miliar pada tahun 2020.
Dari jumlah tersebut, Belanda mengekspor senilai €68 miliar, diikuti Belgia dengan ekspor senilai €37
miliar, dan Luksemburg dengan ekspor senilai €11 miliar.
Dampak positif:
1. Mempromosikan penggunaan kendaraan ramah lingkungan
2. Memperkuat sistem transportasi publik
3. Menggurangi kemacetan dan polusi udara
4. Memperkuat aksesibiltas ke daerah pedesaan dan wilayah perbatasan
5. Meningkatkan kualitas, efisiensi, dan keamanan transportasi di wilayah Benelux
6. Mendukung pertumbuhan ekonomi dan sosial di ketiga negara tersebut
Dampak negatif:
1. Baterainya mengandung komponen, seperti litium, yang membutuhkan banyak energi untuk
diambil dan disaring. Ketika kendaraan listrik diisi dengan listrik bertenaga batubara, juga menjadi
lebih buruk bagi lingkungan daripada mobil berbahan bakar bensin konvensional
2. Sepanjang sumber energi untuk pengisian daya pada baterai mobil listrik masih menggunakan
sumber listrik dengan pembakaran bahan bakar fosil seperti batubara, maka polusi udara
sebenarnya masih tetap dihasilkan
3.
c. Dutch Digital Delta (DDD)

Dutch Digital Delta adalah inisiatif yang diluncurkan oleh pemerintah Belanda pada tahun
2018. Pemerintah Belanda berencana untuk menginvestasikan sekitar 3 miliar euro dalam prakarsa
ini selama beberapa tahun ke depan, dengan fokus pada perluasan infrastruktur digital negara,
meningkatkan keterampilan dan pendidikan digital, serta mendukung pengembangan teknologi baru
dan startup digital.
Dampak positif:
1. Menciptakan lapangan kerja baru, mulai dari posisi teknik teknologi tinggi hingga peran pemasaran
digital dan e-commerce
2. Meningkatkan daya saing negara di pasar internasional dan menarik investasi ke Belanda
3. Memberi warga akses yang lebih baik ke layanan dan informasi pemerintah
Dampak negatif:
1. Dapat menyebabkan akses yang tidak merata ke layanan dan peluang digital, yang dapat
memperburuk ketimpangan sosial dan ekonomi
2. Dapat menimbulkan risiko seperti pemindahan pekerjaan dan ancaman keamanan siber
3. Dapat menyebabkan peningkatan konsumsi energi dan emisi karbon
d. Pembangkit Listrik Fosil

Meskipun negara-negara di Benelux telah berkomitmen untuk mempromosikan sumber daya


energi yang lebih ramah lingkungan, pembangkit listrik fosil masih tetap penting bagi negara-negara
tersebut. Belgia dan Belanda memiliki pembangkit listrik tenaga batu bara dan gas alam, sementara
Luksemburg mengimpor listrik dari negara tetangga yang didominasi oleh energi fosil.
Dampak positif:
1. Dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat dan industri di Benelux
2. Dapat mendukung pertumbuhan ekonomi
3. Harga energi dari pembangkit listrik fosil cenderung lebih stabil

Dampak negatif:
1. Dapat menciptakan polusi udara dan air, menghasilkan gas rumah kaca dan pencemaran
lingkungan
2. Ketergantungan pada bahan bakar fosil
e. Bahan Kimia

Menurut data terbaru yang tersedia dari Eurostat, kantor statistik Uni Eropa, nilai total ekspor
bahan kimia dari negara-negara Benelux berjumlah sekitar €88 miliar pada tahun 2020. Dari jumlah
tersebut, Belgia adalah pengekspor bahan kimia terbesar, dengan ekspor senilai €52 miliar, diikuti oleh
Belanda dengan ekspor senilai €34 miliar, dan Luksemburg dengan ekspor senilai €2 miliar. Belgia
(BASF Antwerp, Solvay, dan Dow Chemical), Belanda (Royal DSM, AkzoNobel, dan Shell Chemicals),
dan Luksemburg (Eurofins Scientific dan Fagron).
Dampak positif:
1. Penyumbang signifikan terhadap PDB negara-negara Benelux. Menurut data dari Eurostat, industri
kimia menyumbang 16% dari PDB Belgia, 11% dari PDB Belanda, dan 3% dari PDB Luksemburg pada
tahun 2020
2. Meningkatkan Daya Saing Industri Kimia
3. Membuka peluang lapangan kerja di industri kimia
4. Meningkatkan Kualitas Produk Kimia dan mendorong inovasi
Dampak negatif
1. Limbah industri dan polusi udara dari pabrik kimia dapat mengancam kesehatan manusia dan
lingkungan
2. Rentan terhadap fluktuasi harga dan permintaan global
3. Tuntutan eksportir dapat mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan pekerja

Anda mungkin juga menyukai